PRAKTIKUM MOTOR LINEAR
1. DASAR TEORI
Motor induksi linear adalah motor linear yang bekerja dengan prinsip yang sama dengan
motor induksi yang lain, namun didesain untuk menghasilkan gerakan pada satu garis
lurus. Motor induksi linier mempunyai prinsip kerja yang sama dengan motor induksi
bertipe squirel cage. Motor induksi ini dapat menjadi motor induksi linier hanya dengan
meluruskan koilnya menjadi bidang datar (flat).
Gambar 1. Motor Induksi Linear
Dalam desain motor listrik ini, gaya dihasilkan dari medan magnet yang bergerak secara
linear, yang bekerja pada konduktor dalam medan magnet. Semua jenis konduktor, bisa
berupa loop, koil, atau selembar logam, ditempatkan di medan magnet akan memiliki
arus eddy yang terinduksi sehingga menghasilkan medan magnetik yang berlawanan
berdasarkan hukum Lenz. Dua medan magnetik yang berlawanan akan saling menolak.
Menurut fisika, medan magnet yang berubah akan menyebabkan medan listrik yang
berputar (hukum Faraday). Dalam konduktor, misalnya plat aluminium, akan timbul arus
listrik yang berputar (arus Eddy). Selanjutnya, arus listrik yang berputar akan
menimbulkan medan magnet yang tegak lurus bidang (hukum Ampere). Arah medan
magnet ini berlawanan arah dengan medan magnet yang mula-mula (hukum Lenz)
sehingga timbul gaya yang akan menggerakkan plat searah gerakan magnet (gaya
Lorentz). Ya, semua sudah ditemukan dan disebutkan.
Gambar 3. Gaya Lorentz pada Pelat yang dipengaruhi oleh Medan Magnet dari Lilitan
Sekarang perhatikan plat. Apa yang dirasakan olehnya? Tidak lain dan tidak bukan, yaitu
medan magnet yang posisinya berubah. Padahal, medan magnet seperti ini bisa juga
dihasilkan dengan mengalirkan arus yang secara bergantian pada kumparan-kumparan
Gambar 4. Ilustrasi Kerja Motor Induksi Linear
Jadi, dengan mengatur arus yang mengalir pada beberapa kumparan, dapat dihasilkan
gaya gerak yang sama. Plat aluminium tidak tahu sumber medan magnet berpindah ini,
yang penting dia ada.
2. HASIL PERCOBAAN
2.1. Komponen yang Digunakan
1) Motor Linear
2) Driver Motor Linear
3) Power Suply 3Ø, 380V / 16A
4) Amperemeter AC
5) Multimeter Digital
6) Tachometer
Gambar 5. Rangkain Instalasi Motor Linear
Gambar 6. Pemasangan Sumber Tegangan pada Sisi Primer
2.3. Langkah Percobaan
1) Pasang bagian rotor (sisi primer) pada motor linear dengan saklar yang terhubung
dengan sumber daya 3Ø melalui kontrol unit seperti pada Gambar 4, hubungkan
sisi primernya seperti pada Gambar 5.
Gambar 7. Alat yang Digunakan dan Rangkaian Instalasi Motor Linier Saat Praktikum
Tabel 1. Data Hasil Praktikum
NIlai Daya didapat dari perhitungan karena tidak digunakannya Watmeter.
Perhitungan Daya dilakukan menggunakan persamaan dan nilai Daya
Nilai S didapat dari persamaan
√
Nilai Cos φ K didapat dari persamaan Cos φ K
Nilai ZK didapat dari persamaan √
Berikut karakteristik dari motor linear hasil praktikum
Gambar 8. Grafik Karakteristik Daya Motor Linear Hasil Praktikum
Gambar 9. Grafik Karakteristik Cos Ф K Motor Linear Hasil Praktikum 552
120 130 140 150 160 170 180 190 200
D
Tegangan Sumber U12 (V)
1,732 1,732 1,732 1,732 1,732 1,732 1,732 1,732 1,732
0
120 130 140 150 160 170 180 190 200
C
o
s
Ф
K
Gambar 10. Grafik Karakteristik ZK Motor Linear Hasil Praktikum
2.5.Kesimpulan
Motor Linear tidak menghasilkan output seperti kebanyakan jenis motor listrik
lainnya. Motor Linear adalah sejenis motor listrik yang mampu menghasilkan output
berupa gaya linear bukan momen torsi.
Gaya dorong pada motor linear berasal dari pengaruh Stator yang berupa pelat datar
Dan lilitan Rotor yang akan memberikan gaya tarik-menarik dan tolak-menolak pada
waktu yang bersamaan .
Agar motor linear bergerak ke kanan, maka kumparan diberikan tegangan secara
bergantian dari kumparan 1 hingga kumparan 3. Sedangkan agar motor linear
bergerak ke kiri, maka kumparan diberikan tegangan secara bergantian dari
kumparan 3 hingga kumparan 1.
Berdasarkan hasil percobaan, semakin besar tegangan yang diberikan maka daya
akan semakin besar. Daya yang besar akan mempengaruhi gerak motor linear
menjadi semakin cepat dan Gaya yang dihasilkan semakin besar.
Berdasarkan hasil percobaan nilai Cos φ K akan konstan.
Berdasarkan hasil percobaan, semakin besar tegangan, maka semakin kecil
impedansi ZK.
120 130 140 150 160 170 180 190 200