• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Tanggal 16 juni 2011. Jam 09.00 1. Biodata

a. Identitas pasien :

Nama : An. P

Umur : 4 bulan

Jenis kelamin : laki – laki Suku bangsa : Indonesia Agama : kristen

Alamat : RT 03/IV Srondol Kulon Banyumanik, Semarang Tanggal masuk : 16 juni 2011

No. Registrasi : 305663

Diagnose medis : GASTROENTRITIS Tanggal pengkajian : 16 juni 2011 jam 09.00

b. Penanggung jawab

Nama : Tn. G

Umur : 30 tahun

Jenis kelamin : laki – laki

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : TNI

Hub. Dengan pasien : Ayah kandung

B. Riwayat kesehatan 1) Keluhan utama

Ibu klien mengatakan anaknya diare ± 8-10 kali sehari, cair, berampas, tidak ada darah, tidak ada lender

2) Riwayat penyakit sekarang

1 Hari yang lalu tepatnya pada tanggal 15 juni 2011, jam 10.30 klien mengalami diare sebanyak ± 8-10 kali sehari, cair, berampas, tidak ada darah

(2)

dan tidak berlendir, mual dan muntah sebanyak 5 kali sehari ± 250-300 cc.badan panas.

Tanggal 16 juni jam 08.10.

klien dibawa ke RS Roemani melalui IGD, di IGD dilakukan tindakan pemasangan infus KAEN 3B 15 tpm, suhu 39, 4º C, diberikan obat parasetamol (125 mg) (injeksi). Jam 09.00 pindah keruang lukman, diruang lukman dilakukan tindakan pemeriksaan suhu ulang, hasilnya 39,2º C kemudian dilakukan kompres hangat, selanjutnya perawat berkolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian obat penurun panas. Saat dilakukan pengkajian dan pemeriksaan suhu pada jam 10.00 didapatkan hasil suhu badan menjadi 38º C.

3) Riwayat kesehatan dahulu

Klien sebelumnya belum pernah menderita penyakit gastroentrintis dan belum pernah masuk rumah sakit.

4) Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit Gastroentritis dan penyakit keturunan seperti Diabetes mellitus.

5) Riwayat tumbuh kembang

An.P lahir normal dengan lahir di Rumah sakit dengan berat badan 3,5 kg Sebelum dirawat di R.S BB : 6 kg, Keadaan sakit saat ini menyebabkan BB An. P menurun menjadi 5,2 kg. TB : 65. LL 14 cm An.P sudah bisa mengangkat kepalanya sejak usia1½ bulan . belum bisa merangkak, Saat klien berusia 0 bulan, klien sudah mendapatkan imunisasi HepatitisB1 dan usia 1 -4 bulan mendapatkan BCG,DPT, dan polio.

6) Riwayat imunisasi

Klien berumur 4 bulan dan sudah mendapatkan imunisasi a. Hepatitis B1

b. DPT c. BCG d. Polio

(3)

C. Pola kesehatan fungsional

1). Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Keluarga klien mengatakan kesehatan sangat penting terutama buat anggota keluarganya bila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, keluarga klien langsung dibawa ke dokter.

2). Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum dibawa ke rumah sakit klien masih minum ASI ± 400 – 500 cc per hari, selama sakit pasien tidak diberi ASI, karena saat diberi klien mengalami muntah. Selama dirawat klien hanya minum LLM ± 100 – 200cc per hari dan selama dirawat klien hanya makan bubur diit yang diberikan rumah sakit dengan menghabiskan 2 – 3 sendok saja.selama dirumah sakit klien tidak minum ASI, karena saat dicoba dengan diberikan ASI klien mengalami mual dan muntah. 3). Pola eliminasi

a. Eliminasi feses

Sebelum sakit klien buang air besar 1-3 kali /hari, warna kuning kecoklatan, konsistensi sedang, lembek berampas, selama sakit klien BAB ± 6 - 8 x sehari cair,warna kuning, konsistensi sedang, sedikit berampas, tidak ada darah dan tidak ada lendir.

a. Eliminasi urine

Klien sebelum sakit BAK ± 3-4 kali sehari warna kuning kejernihan, selama sakit klien BAK ± 8 -10 kali sehari dengan warna kuning sedikit keruh. Tidak terpasang kateter.

4). Pola aktifitas dan latihan

Sebelum sakit klien terlihat ceria dan senang bermain dengan ibunya dan selama sakit klien tampak lemah, gelisah, dan menangis

5). Pola istirahat dan tidur

Sebelum sakit klien tebiasa tidur siang jam 9.00 -12.00 dan jam 14.00 – 16.00 kurang lebihnya, dan waktu malam jam 08.00 – 05.00. selama sakit klien tidur kurang tentu dan sering terbangun.

(4)

Klien hanya bisa menggulingkan dirasakan tidak nyaman.

7). Pola hubungan dengan orang lain

Sejak lahir klien diasuh oleh orang tuanya sehingga sangat dekat dengan ibuya. Pada saat sakit klien lebih senang dengan orang tuanya dan menangis bil

tidak didekatnya. 8). Pola mekanisme koping

Klien akan meminta sesuatu dengan menangis dan bila kurang nyaman dan ada rangsangan nyeri juga menangis. Klien belum bisa berbicara

9). Nilai pola kepercayaan / keyakinan Klien belum mengerti

taat beribadah.

D. Pengkajian fisik

1) Penampilan/ keadaan umum : klien tanpak menangis dan terlihat lemah 2) Tingkat kesadaran : composmentis

3) Tanda- tanda vital Suhu : 38 RR : 26x/menit Nadi : 98x/menit 4) Pemeriksaan antropometri BB sebelum sakit BB selama sakit Tinggi Badan Lingkar kepala Lingkar dada 5) Pemeriksaan kepala a. Kepala b. Rambut c. Mata d. Hidung e. Telinga

Klien hanya bisa menggulingkan badan, merespon senyum dan menangis bila dirasakan tidak nyaman.

Pola hubungan dengan orang lain

Sejak lahir klien diasuh oleh orang tuanya sehingga sangat dekat dengan ibuya. Pada saat sakit klien lebih senang dengan orang tuanya dan menangis bil

). Pola mekanisme koping

Klien akan meminta sesuatu dengan menangis dan bila kurang nyaman dan ada rangsangan nyeri juga menangis. Klien belum bisa berbicara

Nilai pola kepercayaan / keyakinan

Klien belum mengerti tentang kepercayaan, keluarganya beragama katolik, dan

Penampilan/ keadaan umum : klien tanpak menangis dan terlihat lemah Tingkat kesadaran : composmentis

Pemeriksaan antropometri : 6 kg : 5,2 kg : 54 cm : 39 cm : 50 cm Pemeriksaan kepala

: bentuk mechocepal, bersih, tidak ada luka : hitam, rambut jarang, bersih, tidak bau : cekung, sklera tidak ikterik

: tidak ada sekret, tidak ada alat bantu : pendengaran baik, tidak ada serumen

badan, merespon senyum dan menangis bila

Sejak lahir klien diasuh oleh orang tuanya sehingga sangat dekat dengan ibuya. Pada saat sakit klien lebih senang dengan orang tuanya dan menangis bila ibunya

Klien akan meminta sesuatu dengan menangis dan bila kurang nyaman dan ada

tentang kepercayaan, keluarganya beragama katolik, dan

Penampilan/ keadaan umum : klien tanpak menangis dan terlihat lemah

mechocepal, bersih, tidak ada luka : hitam, rambut jarang, bersih, tidak bau

(5)

f. Mukosa mulut : kering, bersih 6) Leher

Tidak ada pembesaran kalenjer, limfe, tiroid. 7) Dada

Simetris, tidak ada kelainan. 1. Paru – paru

I : Pengembangan dada simetris , tidak ada retraksi dada Pa : Fremitus sama antara kiri dan kanan

Pe : Sonor

A : Suara dasar veskuler 2. Jantung

I : Ictus kordis tidak terlihat Per : Redup

Pa : Teraba

A : Bunyi jantung ( normal ) tidak ada bising. 3. Abdomen

Inspeksi : Datar Perkusi : Timpani

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Auskultasi :.Hiperperistaltik ± 5-7 kl/mnt. 4. Genital

Tidak terpasang kateter , bersih tidak ada luka, daerah anus kemerahan 5. Ekstremitas :

Atas : terpasang infuse KAEN 3B300 cc 15 tpm di tangan kanan Bawah : tidak ada luka

6. Kulit : turgor sedang 7. Pengkajian pertumbuhan

Tabel 2.1 pemeriksaan tumbuh kembang An. P Klien lahir secara normal dengan berat 3,5 kg.

Umur Gerakan kasar Gerakan halus Komunikasi/berbi cara Sosial dan kemandirian 1 bulan Tangan dan Kepala Bereaksi terhadap Menatap

(6)

kaki bergerak aktif menoleh kesamping kekanan kekiri

bunyi wajah ibu

2 bulan Mengangkat kepala ketika tengkurep Bersuara..ooo...aa a... Tersenyum spontan

3 bulan Kepala tegak ketiaka didudukan Memegang mainan Tertawa/berteriak Memandang tanganya 4 bulan Tengkurep-telentang

berat badan klien sebelum sakit 6 kg E. Pemeriksaan penunjang

Hasil pemeriksaan laboratorium (Tanggal 16 Juni 2011 jam 09.30 ) Hemotologi :

Darah rutin : Nilai Satuan Normal Hemoglobin Leukosit Trombosit Hemofrofit 9,3 12.100 809.000 39,1 s/dl /mm3 /mm3 % 11,5 – 16,2 4.000 - 11.000 150.000 – 450.000 29 – 41 Hitung jenis : Eosinofil Basofil N. segment Limfosit Monosit LED Eritrosit MCV MCH MCHC 0,5 1,1 68,8 25,9 3,7 5 4-10 7 23 32 % % % % % Mm/jar Juta/UL Fl % % 0-5 0-2 23-66 22-40 2-8 0-10 785-5,22 74-108 24-40 31-37

(7)

Pemeriksaan fases : Tanggal 16 juni 2011. Jam 12.25 Feses : Makroskopis feses

Warna Konsisten Lender Darah Hijau Cair Positif Negative Coklat Lembek (-) (-) Mikroskopis feses Telur Amoeba Leokosit Eritrosit Sisa makanan Bakteri Jam (-) (-) 15,20 0,2 (+) (-) (+) (-) Rujukan (-) (-) (-) (-) Negative Negative Negative Negative a. Therapi : PO : - Zinkpro 1 x ½ cth

- Paracetamol 3x1 125mg (kalau panas ) Injeksi : - infuse KAEN 3B500 ml 15 tpm/mnt - Kalmoxilin: 3 x 175 mg

(8)

F. ANALISA DATA

Data ( Ds dan Do ) Masalah (P) Etiologi (E )

Ds : ibu klien mengatakan anaknya demam tinggi Do: S :39 RR : 26 x/ menit - N : 98x/menit - Intake : 410 cc - Output : 185 cc - Balance cairan (+) 225 cc - pemeriksaan laboratorium : Hb 9,3 g/dl, leukosit 12.300 /mm3, trombosit 809.000 /mm3, hematrokrit 31.3%. Ds : ibu klien mengatakan anaknya sudah dua hari yang lalu BAB lebih dari 8-10 x/ hari Do: - Turgor sedang - Mukosa kering - Klien lemah Hipertermi Resiko kehilangan volume cairan Dan elektrolit

Proses inflamasi: faktor infeksi

Out put cairan yang berlebih

(9)

- Input cairan melalui parenteral atau peroral selama 24 jam kurang lebih 300-400 cc.

- Outputnya selama 24 jam kurang lebih 500-600 melalui muntah dan diare.

- Intake : 405 cc - Output :193 cc

- Balance cairan per 7 jam (+) 211 cc

Ds : ibu klien mengatakan anaknya hanya minum sedikit – sedikit kurang lebih dalam sehari 300-400 cc, makanan yang dimakan berupa bubur diit yang diberikan rumah sakit, klien hanya

menghabiskan 2-3 sendok.

- Nafsu makan menurun Do: - P B : 54 cm - BB sebelum sakit : 6 kg - BB sesudah sakit 5,2 kg - Lila: 14 cm - Lingkar Kepala : 39

Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

(10)

cm

- Lingkar Dada : 50 cm - IMT : 17,8

- Klien tampak lemah - Wajah klien pucat - Turgor kulit sedang - Mukosa bibir kering - Nafsu Makan

menurun - Klien hanya

menghabiskan 2-3 sendok bubur diit yang diberikan rumah sakit..

(11)

G. Pathways kasus hipertermi Demam Kerusakan mukosa usus inflamasi Bakteri tumbuh berlebih di usus Lolos dari asam lambung

Infeksi ( virus, bakteri)

Defisit volume cairan dan elektrolit Isi rongga usus

Pergeseran cairan dan elektrolit kerongga usus Tekanan osmotik Mal absorbsi makanan di usus

Nafsu makan

Tubuh kehilangan cairan dan elektrolit Perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan

Distensi abdomen

(12)

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi dan input cairan kurang dari kebutuhan tubuh.

2) Devisit volume cairan berhubungan dengan out put

3) Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan, berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

I. INTERVENSI

tanggal No Tujuan dan criteria hasil 16 juni

2011 09.00

1.

2.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3

diharapkan panas klien turun dengan K.H: - Suhu 36 -37

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama jam klien mampu mempertahankan

keseimbangan cairan dan elektrolit dengan KH : - Turgor baik - Mukosa lembab

- Balance cairan seimbang DIAGNOSA KEPERAWATAN

erhubungan dengan proses inflamasi dan input cairan kurang dari

Devisit volume cairan berhubungan dengan out put cairan yang berlebih

Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan, berhubungan dengan intake

Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional

Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan panas klien turun dengan K.H:

37

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien mampu

mempertahankan

keseimbangan cairan dan elektrolit dengan KH :

Turgor baik Mukosa lembab

Balance cairan seimbang

-Berikan kopres -Anjurkan klien banyak minum -Anjurkan menggunakan pakaian tipis -Monitor TTV - Kaji tanda -tanda dehidrasi - Anjurkan klien untuk minum banyak - Monitor intake dan out put - Untuk mengurangi / menurunkan suhu - Untuk mengganti

cairan yang hilang

- Agar mengurangi panas - Mengontrol suhu tubuh - Untuk mengetahui tingkat dehidrasi - Mengganti cairan yang hilang - Untuk mengetahui balance cairan. erhubungan dengan proses inflamasi dan input cairan kurang dari

cairan yang berlebih

Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan, berhubungan dengan intake

Rasional Untuk mengurangi / menurunkan suhu Untuk mengganti cairan yang hilang

Agar mengurangi Mengontrol suhu Untuk mengetahui tingkat dehidrasi Mengganti cairan yang hilang Untuk mengetahui balance cairan.

(13)

3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x24 jam , nutrisi terpenuhi dengan KH :

- Nafsu makan meningkat - Wajh klien tidak pucat

lagi

- Turgor kulit normal - Mukosa bibir lembab

- Pertahankan cauiran dan elektrolit - Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering - Timbang BB setiap hari - Beri makanan yang tidak mengandung gas - Kolaborasi dalam pemberian obat emetic dan vitamin - Untuk mempertahankan keseimbangan cairan - Untuk memenuhi nutrisi - Untuk mengetahui naik turunya BB pasien - Mengurangi mual - Untuk menambah nafsu makan

(14)

J. IMPLEMENTASI No. Dx Tanggal Implementasi I. II III 16 juni 2011 08.30 09.00 16 juni 2011 10.00 10.30 16 juni 2011 11.05 - Mengkaji tanda tanda vital - Menganjurkan keluarga untuk kompres klien - Melakukan TTV - Mengkaji tanda dehidrasi - Anjurkan untuk minum ( susu llm )

Implementasi Respon perkembangan

Mengkaji tanda -tanda vital Menganjurkan untuk klien Melakukan TTV Mengkaji tanda dehidrasi Anjurkan untuk minum ( susu llm )

S : ibu klien mengatakan An. P panas

O : suhu 38

Nadi : 98 x/ menit RR : 26x/ menit

S : Ibu klien mau melakukan anjuran perawat

O : kompres hangat pada An.P diketiak dan dahi

S : Ibu klien mengatakan An. P masih diare dan masih sering muntah

O : - Suhu tubuh An. P 38˚ C

S : Ibu klien mengatakan An.P BAB sehari ± 8-10 x sehari dengan konsisten cair

O : - Mukosa kering - Turgor jelek

Balance cairan(input 46/output68 : -22)

S : ibu klien mengatakan

An.P.minum sedikit ± 50 – 100 CC

O : An.P. terlihat lemah Input 80cc

Output :61

Ibu klien mau melakukan anjuran

(15)

I II III 17 juni 2011 08.00 08.40 17 juni 2011 09.10 09.40 10.30 - Kaji tanda vital klien - Menganjurkan klien untuk istirahat - Mengkaji tanda tanda dehidrasi - Memberikan cairan parenteral dengan mengganti yang baru - Anjurkan untuk minum susu LLM sedikit tetapi sering Kaji tanda -tanda vital klien Menganjurkan klien untuk Mengkaji tanda – tanda dehidrasi Memberikan cairan parenteral mengganti yang Anjurkan untuk minum susu LLM sedikit tetapi sering Balance cairan :19 cc

S : Ibu klien mengatakan An.P panas turun

O : S : 37 N : 90 x/ menit R : 26 x/ menit

S : Ibu klien mau melakukan anjuran perawat

O : An P terlihat tertidur

S : ibu klien mengatakan An.P bab sehari selama ± 4 kali sehari dengan konsistensi cair O : - Turgor baik

- Mukosa masih kering

- Input cairan klien bertambah dari yang sebelumnya hanya menghabiskan susu 50 cc menjadi 100 cc

S : -

O : Infuse KAEN 500 ml 15tpm/mnt

S : ibu klien mau melakukan anjuran perawat

O : An.P minum sedikit ± 75 – 100 cc Intake 206cc,output 134cc, balance cairan per 7 jam (+) 72cc S : Ibu klien mau melakukan anjuran

500 ml 15tpm/mnt

100 Intake 206cc,output 134cc, balance cairan per 7 jam (+) 72cc

(16)

I II 11.00 11.30 12.00 18 juni 2011 08.30 09.10 18 juni 2011 09.30 09.50 - Memberikan obat peroral program - Menganjurkan klien makan bubur diit & dikit sedikit

Anjurkan klien untuk istirahat

- Kaji tanda vital

- Memberikan obat terapi sesuai program - Memberikan cairan parenteral sesaui program - Menimbang BB klien Memberikan obat peroral Menganjurkan klien makan bubur diit & dikit sedikit

klien untuk istirahat

Kaji tanda vital

Memberikan obat terapi sesuai

Memberikan cairan parenteral sesaui program

Menimbang BB

S : -

O : zinkpro ½ cth obat diminum, tidak ada tanda – tanda alergi

S : ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan

O : An.P. tidak makan

S : Ibu klien mau melakukan anjuran perawat

O : klien terlihat tidur

S : ibu klien mengatakan An.P sudah tidak panas O : S : 36 N : m88 x/ menit RR : 20 x/ menit S : - O : injeksi ceftriaxon 2 x 200 mg melalui IV, klien tampak meringis dan merengek

S : -

O : - KAEN 500 cc 15 tpm. - Obat masuk

S : ibu klien mau melakukan anjuran perawat, An. P masih kadang – kadang muntah tapi sedikit O : BB : 5,1 kg

TB : 65 kg

S : Ibu klien mau melakukan anjuran

S : ibu klien mengatakan An.P sudah

(17)

III 18 juni 10.20 - Menganjurkan An.P untuk minum susu LLM K. EVALUASI No Dx Tanggal I 17 juni 2011 08.30 18 juni 08.00

S : ibu klien mengatakan An. P O : Suhu 38

Nadi : 98 x/ menit RR : 26x/ menit

A : masalah Hipertermi belum teratasi P : Pertahankan Intervansi

- Monitor TTV dan suhu tubuh - Berikan kompres hangat - Anjurkan banyak minum - Kolaborasi pemberian obat

S : ibu klien O : S : 37,8 Menganjurkan An.P untuk minum susu LD : 32 kg

S : ibu klien mengatakan An.P mau minum

O : An.P terlihat minum susu LLM, dalam botol ukuran 150 cc, susu diminum sampai habis, klien minum susu 4 x dalam sehari, total input 600 cc, BAK selama sehari 4 – 5 x ± 450 cc

Balance cairan dalam 24 jam Input : 1100 cc

Output : 906 cc

Balance cairan :+194 cc

Catatan perkembangan

S : ibu klien mengatakan An. P panas O : Suhu 38

Nadi : 98 x/ menit RR : 26x/ menit

masalah Hipertermi belum teratasi Pertahankan Intervansi

Monitor TTV dan suhu tubuh Berikan kompres hangat Anjurkan banyak minum Kolaborasi pemberian obat

S : ibu klien mengatakan An.P panas turun O : S : 37,8

(18)

II 19 juni 2011 08.30 17 juni 2011 10.00 18 juni 2011 09.00 N : 90 x/ menit R : 26 x/ menit

A : Masalah hipertermi teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi

- Kolaborasi untuk pemberian obat penurun paracetamol 125mg.

S : ibu klien mengatakan An.P sudah tidak panas O : S : 36

N : 88 x/ menit RR : 20 x/ menit

injeksi ceftriaxon 2 x 200 mg melalui IV A : Masalah hipertermi teratasi

P : Hentikan Intervensi

S : - Ibu klien mengatakan An. P masih diare dan masih sering muntah

- Ibu klien mengatakan An.P BAB sehari ± 5 sehari dengan konsisten cair.

O : - Mukosa kering - Turgor jelek

- Klien minum susu habis 150 - Jumlah muntah 200

Total balance cairan A : masalah pemenuhan

P : lanjutkan intervensi perawat - Kaji tanda dehidrasi - Anjurkan banyak minum - Monitor intake dan out put

S : ibu klien mengatakan An.P dalam sehari ini 5 cair dan berampas tapi tidak ada darah

O : - Turgor baik

- Mukosa masih kering N : 90 x/ menit

R : 26 x/ menit

A : Masalah hipertermi teratasi sebagian : Lanjutkan intervensi

Kolaborasi untuk pemberian obat penurun panas paracetamol 125mg.

ibu klien mengatakan An.P sudah tidak panas

x/ menit RR : 20 x/ menit

injeksi ceftriaxon 2 x 200 mg melalui IV A : Masalah hipertermi teratasi

Hentikan Intervensi

Ibu klien mengatakan An. P masih diare dan masih sering muntah

Ibu klien mengatakan An.P BAB sehari ± 5-7 x sehari dengan konsisten cair.

Mukosa kering Turgor jelek

Klien minum susu habis 150 – 200 cc Jumlah muntah 200 – 250 cc

Total balance cairan – 50 cc

A : masalah pemenuhan kebutuhan cairan belum teratasi P : lanjutkan intervensi perawat

Kaji tanda dehidrasi Anjurkan banyak minum Monitor intake dan out put

ibu klien mengatakan An.P dalam sehari ini 5 - 6 x, cair dan berampas tapi tidak ada darah

Turgor baik

(19)

III 19 juni 2011 09.30 17 juni 2011 11.05

- Input cairan klien bertambah dari yang sebelumnya hanya menghabiskan susu 100 cc menjadi 150 cc

- Total balance cairan : + 50cc

A : Masalah pemenuhan kebutuhan cairan teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Menganjurkan ibu klien untuk memberikan klien susu sedikit demi sedikit untuk mencegah mual dan muntah

S : ibu klien mau melakukan anjuran perawat, An. P juga masih kadang – kadang muntah tapi sedikit O : BB : 5,1 kg TB : 65 kg LD : 32 kg KAEN 500 cc 15 tpm. Output Input : 150cc Output : 120cc Balance cairan :-30 cc

A : Masalah pemenuhan kebutuhan cairan belum teratasi P : Pertahankan intervensi pemberian infuse KAEN

500 cc 15 tpm.

S : ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan bubur diit hanya sedikit 2-3 sdt,susu LLM 100cc

O : BB 5,5 kg

LL: 14 cm, LD : 32 cm. PB : 65 cm

A : masalah pemenuhan nutrisi belum teratasi, klien tidak mau makan, minum susu sedikit.

P : lanjutkan intervensi perawat - Makan sedikit tapi sering

(20)

18 juni 2011 11.00 19 juni 2011 10.20

- Berikan obat terapi sesuai program

S : ibu klien mengatakan An. P makan sedikit 4– 5 sdt O : BB klien 5,5 kg.

A : masalah pemenuhan nutrisi belum teratasi P : Lanjutkan Intervansi perawat

- Beri makan sedikit tapi sering

- beri asupan gizi sesuai diit rumah sakit - Berikan terapi obat sesuai program. - Timbang BB klien

S : ibu klien mengatakan An P mau makan ½ porsi O : BB klien 6 kg

LL: 14 cm, LD : 32 cm. PB : 65 cm

A : masalah pemenuhan nutrisi sebagian teratasi P : Pertahankan intervensi perawat

- Beri makan sedikit sedikit tapi sering - Pantau BB klien :

Timbang BB

Gambar

Tabel 2.1 pemeriksaan tumbuh kembang An. P  Klien lahir secara normal dengan berat 3,5 kg

Referensi

Dokumen terkait

Pada kalimat ini G1 sebagai iringan sederhana dengan teknik legato, G3 blok akord, G2 berperan sebagai melodi utama. dan G4 sebagai penguat akord. Birama 48 terjadi

Hasil analisis dengan uji Chi-square didapatkan nilai p sebesar 0,024 yang berarti jenis kelamin secara statistik memiliki hubungan bermakna dengan kejadian sepsis (p <

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan ekstrak daun ubi jalar (I. batatas.) dan benih ikan jelawat(L.hoeveni, Blkr) ukuran 5-8 cm yang

komponen utk mengevaluasi kualitas tindakan keperawatan Proses ( Formatif ) Evaluasi yg dilakukan setiap selesei tindakan Berorientasi pd etiologi Dilakukan secara terus

Terbukti dari hasil perhitungan di atas apabila seluruh warga yang ada di pinggiran Kota Batam mau bekerja sama mengolah kotoran sapi mereka menjadi biogas, dengan

PADA HARI JUMAAT BERTARIKH 23 NOVEMBER 2O12 JAM 9.00 PAGI DALAM KAMAR TIMBALAN PENDAFTAR. MAHKAMAH TINGGI

Penduduk Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf a, belum mampu membayar biaya pelayanan di RSUD, maka dapat mengajukan Surat Permohonan Pengurangan, Keringanan dan atau