PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
LARI SPRINT DI KELAS VIII SMP YAYASAN PERGURUAN PAHLAWAN NASIONAL
MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
HASANUL FADHILAH MARPAUNG Nim : 61011112042
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt, karena dengan limpahan
rahmat-Nya skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan selesai pada waktu
yang telah ditetapkan. Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Make A
Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Lari Sprint Di Kelas
VIII Smp Yayasan Perguruan Pahlawan Nasional Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.
Yang disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan dari
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Dalam menulis skripsi ini penulis memperoleh banyak masukan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes selaku Dekan FIK UNIMED
3. Bapak Suharjo, M. Pd selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED
4. Bapak Drs Mesnan, M. Kes selaku Pembantu Dekan II
5. Bapak Budi Valianto, M. Pd selaku Pembantu Dekan III
6. Bapak Suryadi Damanik, M. Kes selaku ketua jurusan PJKR
7. Bapak Apri Tantri S. Pd, M. Pd selaku sekretaris jurusan.
8. Bapak M. Ishak S. Pd, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus
Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan meluangkan banyak
iv
9. Para dosen dan asisten dosen yang serta staf administrasi dan perlengkapan di
Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed.
10.Bapak Suharto selaku Kepala SMP Yayasan Perguruan Pahlawan Nasional
Medan
11.Teristimewa kepada Ayahanda Hasanuddin dan Ibunda Fatimah yang
memberikan kasih sayang yang luar biasa besar dan doanya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
12.Kepada kakak Rezeki Prada Mayanti yang menjadi tempat bertanya bagi penulis.
13.Serta buat sahabat-sahabat penulis, Musaddam S. Pd, Cosmas Ginmar Ginting S.
Pd, Tiya Musanna S. Pd, Benny Aprial S. Pd, Al- Azhar S. Pd, yang selalu ada
memberikan dukungan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari
segi isi, tulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya
masukan positif yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini selanjutnya. Akhir
kata penulis mengaharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, September 2014
Hasanul fadhilah Marpaung
iv
2.1.1. Pengertian Pendidikan Jasmani ………... 8
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar ……….. ... 9
2.1.3. Hakikat Atletik ………. ... 11
2.1.4. Materi Lari Sprint……….. ... 12
2.1.5. Pengertian Model Pembelajaran ………. ... 16
2.1.6.1. Pengertian Make a Match ………. ... 18
2.1.6.2. Tujuan Model Pembelajaran Make a Match ... 20
2.1.6.3. Keunggulan dan Kelemahan Model Make A Match ... 20
2.1.7. Pembelajaran lari sprint dengan model Make A Match ……. ... 21
2.2. Kerangka Konseptual ... ... 25
v
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. ... . 27
3.1.1.Lokasi Penelitian ……….. ... 27
3.1.2.Waktu Penelitia ……… ... 27
3.2. Subjek Penelitian ……….. ... 27
3.2.1.Subjek Penerima Tindakan ………... 27
3.3.Jenis Penelitian ………. ... 27
3.4.Desain penelitian ... ... 27
3.5.Instrument Penelitian ... 32
3.6.Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... .. 37
4.1. Deskripsi Data Penelitian ... 38
4.2. Hasil Penelitian ... 44
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... .. 47
5.1. Kesimpulan ... 47
5.2. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ………... ... 49
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Formant Penilaian Lari Sprint ………. 34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Posisi aba-aba bersedia. ……….. 13
Gambar 2.2. Posisi aba-aba bersiap ………. 14
Gambar 2.3. Posisi aba-aba “ya atau bunyi pistol” ……….. ... 14
Gambar 2.4. Posisi melewati garis finish ………... 16
Gambar 2.5. Letak Posisi Tester Dan Penilai ………... 25
Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 28
Gambar 4.1. Perbandingan Hasil Belajar Pada Siklus I ……...…….. 41
Gambar 4.2. Perbandingan Hasil Belajar Pada Siklus II ……...…….. 43
Gambar 4.3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ...……...…….. 45
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I ……… 51
Lampiran 2.Rencana pelkasanaan pemmbelajaran siklus II ……… 62
Lampiran 3. Format Penilaian Lari sprint ……….. 73
Lampiran 4. Data KKM Siswa ………... 74
Lampiran 5. Portofolio Penilaiaan Hasil Belajar Lari Sprint (Siklus I)……. 75
Lampiran 6. Data Hasil Belajar Lari Sprint (Siklus I)…………..………… 77
Lampiran 7. Portofolio Penilaiaan Hasil Belajar Lari Sprint (Siklus II)..… 79
Lampiran 8. Data Hasil Belajar Lari Sprint (Siklus II)……..…………...… 81
Lampiran 9. Portofolio Tes Hasil Belajar Lari Sprint……...……… 83
Lampiran 10. Portofolio Tes Hasil Belajar Lari Sprint………..… 84
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masa depan.
Dalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki strategi agar proses
belajar-mengajar tersebut dapat berjalan secara efektif dan efesien dan berhasil
mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut.
Khususnya dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru
diharapkan mampu mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, tenik dan
strategi permainan, kemudian internalisasi nilai nilai (sportifitas, jujur, kerja sama,
dan lain lain ) serta kebiasaan hidup sehat. Agar hal tersebut dapat terwujud, maka
guru pendidikan jasmani harus mampu menciptakan atau membuat sebuah konsep
belajar yang tidak sulit untuk dimengerti, tidak monoton, dan tentunya
menyenangkan.
Pembelajaran yang dikemas secara sederhana dan ditampilkan dengan
suasana yang menyenangkan tentu akan membuat proses penyajian materi kepada
2
penyajian materi dilakukan dengan sedikit rumit dan terkesan monoton, maka
dapat dipastikan peserta didik akan kesulitan untuk mencerna maksud dan tujuan
dari pembelajaran yang dibuat oleh guru mereka. Sehingga tujuan pembelajaran
pun tidak dapat tercapai.
Pada kurikulum 2013 di dalam mata pelajaran pendidikan jasmani,
materi lari sprint menjadi salah satu bahan ajar bagi siswa. Sehingga materi ini
sama pentingnya dengan materi-materi pembelajaran lainnya. Sehingga
ketuntasan hasil belajar siswa terhadap materi ini juga perlu diperhatikan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Yayasan
Perguruan Pahlawan Nasional Medan, guru berusaha memberikan berbagai
pendekatan agar para siswa termotivasi dan tertarik untuk belajar, khususnya pada
materi lari sprint. Akan tetapi usaha itu belum tampak maksimal.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada
tanggal 20 maret 2014 dengan salah seorang guru pendidikan jasmani kelas VIII
SMP Yayasan Perguruan Pahlawan Nasional Medan, yaitu Bapak Sumarno, S.Pd
yang mengatakan bahwa : “Minat belajar sebagian siswa pada materi lari sprint
masih kurang bahkan ada juga beberapa siswa yang malas melakukan lari sprint.
Mereka mudah bosan jika materi lari sprint dibandingkan dengan sepak bola. Hal
ini berpengaruh terhadap pengetahuan mereka terhadap materi tersebut yang
membuat nilai mereka pada materi ini kurang bagus”.
Salah satu cara yang sering digunakan oleh guru pendidikan jasmani di
sekolah tersebut untuk mengajar materi lari sprint adalah dengan memanggil
3
yang dipanggil untuk melakukan lari sprint. Sehingga yang diketahui oleh siswa
ketika materi lari sprint hanyalah mereka harus berlari secepat mungkin.
Banyak siswa yang belum mampu mengetahui dan memahami hal-hal
yang berkaitan dengan lari sprint. Hal itu dikarenakan para siswa kurang fokus
dengan apa yang diinstruksikan oleh guru. Rasa cepat bosan, dan kurang
menariknya materi lari sprint itu disampaikan kepada para siswa menjadi
penyebab kurang diminatinya materi tersebut.
Sarana-prasarana yang tersedia khusus untuk belajar tentang materi sprint
juga tidak ada, seperti balok start dan lintasan lari. Walaupun guru dapat
memodifikasi kebutuhan materi pembelajarannya, akan tetetapi dengan adanya
fasilitas yang lengkap terhadap suatu materi pembelajaran, tentu akan
memperkaya wawasan siswa terhadap materi tersebut.
Beberapa permasalahan yang ada tentu mempengaruhi hasil belajar siswa.
Nilai yang diperoleh pada materi lari sprint ternyata rata-rata < 75. Dilihat dari
siswa kelas VIII yang tiap kelasnya terdiri dari 40 orang siswa , 14 siswa (35%)
sudah mencapai ketuntasan belajar lari sprint. Sedangkan 26 siswa lainnya (65%)
belum mencapai ketuntasan belajar.
Agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai, tentu seorang guru harus
mampu memberikan rangsangan yang tepat agar siswa tertarik dalam mengikuti
proses pembelajaran. Tentunya model pembelajaranlah yang harus diubah
berdasarkan kebutuhan para siswa. Pada materi lari sprint siswa tentunya
diharapkan untuk aktif bergerak. Ketika meraka aktif dalam bergerak tentu sudah
4
sudah seperti itu, maka akan mudah bagi guru mengajarkan hal-hal yang berkaitan
dengan lari sprint. Masalahnya adalah untuk memunculkan ketertarikan mereka
terhadap materi lari sprint dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh
guru pendidikan jasmani di sekolah tersebut belum berhasil. Untuk itu peneliti
mencoba menerapkan model pembelajaran Make a Match untuk menimbulkan
minat para siswa agar mereka mau, mengetahui, dan mampu melakukan lari
sprint.
Pilihan untuk menggunakan model pembelajaran tertentu dan bukan yang
lainnya dilihat dari tujuan yang ingin dicapai oleh guru maupun karakteristik
siswa yang beragam, sehingga seorang guru harus menganalisis berbagai model
pembelajaran sebelum menentukan model mana yang tepat untuk penyampaian
materi dan sesuai dengan karakteristik para peserta didiknya.
Model pembelajaran Make a Match atau mencari pasangan merupakan
salah satu alternatif model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan kepada
siswa dalam pembelajaran karena keunggulan dari model ini adalah siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan. Dengan demikian siswa akan lebih aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung karena keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran sangat dibutuhkan dalam model pembelajaran ini. Sehingga
diharapkan dengan menerapkan model pembeajaran Make a Match dapat
meningkatkan minat belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
5
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Lari Sprint Di Kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Pahlawan Nasional Medan Tahun Ajaran 2014/2015.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah :
1. Guru tidak variatif dalam membuat konsep belajar yang sesuai pada
materi lari sprint
2. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum tepat
3. Siswa di kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Pahlawan Medan kurang
berminat terhadap materi lari sprint.
4. Hasil belajar siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Pahlawan
Medan masih rendah pada materi lari sprint.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi
masalah pada : Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Lari Sprint Di Kelas VIII SMP
Yayasan Perguruan Pahlawan Nasional Medan Tahun Ajaran 2014 / 2015.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini
adalah : “Bagaimanakah Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Dapat
6
VIII SMP Yayasan Perguruan Pahlawan Nasional Medan Tahun Ajaran 2014 /
2015”.
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Pada
Materi Pada Materi Lari Sprint Di Kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Pahlawan
Medan Tahun Ajaran 2014 / 2015.
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa
Melalui penerapan model pembelajaran Make a Match diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Pahlawan
Medan pada materi lari sprint.
2. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru di SMP Yayasan Perguruan Pahlawan
Medan untuk dapat memahami dan menerapkan model pembelajaran Make a
Match dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.
3. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam perbaikan pengajaran pendidikan jasmani di SMP Yayasan Perguruan
7
4. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman, karena sesuai dengan
profesi yang akan ditekuni yaitu sebagai pendidik sehingga nantinya dapat
diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
5. Bagi peneliti lain
Dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti yang berminat untuk melakukan
47 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil belajar yang telah diperoleh dari tes yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
lari sprint pada siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Pahlawan Nasional
Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Ha,l tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil
belajar dari siklus ke siklus, dimana pada data KKM ke siklus I diperoleh
peningkatan hasil belajar yaitu 2,71 % dan dari siklus I ke siklus II terjadi
48
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti menyarankan sebagai
berikut :
1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani pembelajaran dengan
menggunakan model Make A Match dapat menjadi alternatif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lari sprint.
2. Dalam proses belajar mengajar diharapkan kepada guru pendidikan jasmani
untuk menciptakan suatu permainan yang dapat siswa menjadi lebih aktif
dalam bergerak dan siswa dan siswa juga termotivasi untuk lebih semangat
dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
3. Bagi guru atau calon guru pendidikan jasmani dapat menerapakan model
Make A Match sebagai acuan dalam mengajarakan materi lari sprint.
4. Masukan kepada peneliti berikutnya yang hendak melakukan penelitian
49
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimih. (2002). Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Aqif, Z. (2010). Minat Dan Motivasi, Reineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimih. (2009). Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Adang S. (2001). Pembelajaran AtletikPendekatan Permainan & Kompetisi Untuk
Siswa SMU/SMK, Penerbit Direktorat Jendral Olahraga, Jakarta Pusat.
Abidin, Akros. ( 2000). Pendidikan Jasmani & Kesehatan. PT Erlangga, Jakarta.
Bahagia. Yoyo, dkk. (2000). Atletik. Departemen Pendidikan Nasional
Carr, Gerry A. (2000). Atletik Untuk Sekolah, Penerbit PT RajaGrafindo Perseda,
Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Renike Cipta,
Jakarta.
Dobbenga, H. J. (1952). Atletik. Direktur Akademi Pendidikan Djasmani,
Bandung.
Fachrudin. (2012). Model Pembelajaran Make a Match,
http://fachruddin.blogspot.com. (Diakses pada 25 Januari 2014, 13:00 WIB)
Hendrayana, Yudha. (2012). Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, Penerbit PT Erlangga, Jakarta.
http://blogspot.com/2014/07/18/lari-jarak-pendek-sprint.htm. (Diakses Selasa tanggal
50
Krisyanto, Agus. (2010). Penelitian Tindak Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani
& Kepelatihan Olahraga. PT UNS Press:Surakarta.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, N. (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit P.T. Remaja
Rosdakarya, Jakarta.
Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, Penerbit
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Suryosubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Syarifuddin, AIP. (1992). Atletik. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Depdikbud : Dirjen Dikti.
Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Penerbit Masmedia Buana
Pustaka, Surabaya.
Tarmizi. (2008). Pembelajaran Kooperatif Make a Match
htpp://www.tarmizi.wordpress.com. (Diakses pada 15 Januari 2014, 10:15
WIB)
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,