• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN HASIL BELAJAR PENGELASAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRASWASTA PADA SISWA TINGKAT II TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN HASIL BELAJAR PENGELASAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRASWASTA PADA SISWA TINGKAT II TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN HASIL BELAJAR PENGELASAN DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRASWASTA PADA

SISWA TINGKAT II TEKNIK PEMESINAN

SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

T.A 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SABAM PANDAPOTAN SIBARANI NIM. 071255110030

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)

ABSTRAK

SABAM PANDAPOTAN SIBARANI. NIM. 071255110030. “Hubungan Hasil Belajar Pengelasan Dan Kemandirian Belajar Dengan Minat Berwiraswasta Pada Siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara Hubungan Hasil Belajar Pengelasan Dan Kemandirian Belajar Dengan Minat Berwiraswasta Pada Siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013. Metode Penelitian bersifat deskriptif korelasional, yaitu bertujuan untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penelitian.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa Tingkat II Program Keahlian Mesin Industri SMK negeri 1 Percut sei tuan medan yang berjumlah 45 orang yang menurut tabel Krejcie dan Morgan pada taraf signifikan 5%, ditetapkan sampel penelitian menjadi 40 orang.

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan dokumentasi untuk Hasil belajar pengelasan, angket untuk Kemandirian Belajar dan minat berwiraswasta,. Jumlah instrument Kemandirian Belajar 29 item yang dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,964 tergolong sangat tinggi, dan jumlah instrument Pengetahuan Kewirausahaan sebanyak 28 item yang dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,913 tergolong tinggi.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment, analisis korelasi parsial dan analisis korelasi ganda pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar pengelasan dengan minat berwiraswasta (rhitung = 0,560), terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dengan minat berwiraswasta ( rhitung = 0,614).

(4)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 9

B. Kerangka Berpikir ... 23

C. Pengajuan Hipotesis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

C. Metode Penelitian ... 29

D. Variabel Penelitian ... 30

(5)

F. Teknik Pengumpulan Data ... 31

G. Uji Coba Instrument Penelitian ... 34

H. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian... 45

B. Identifikasi tingkat kecendrungan variabel penelitian ... 48

C. Uji persyratan analisi ... 50

D. Pengujian hipotesis... 53

E. Pembahasan Penelitian... 57

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI SAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Implikasi ... 661

C. Saran... 63

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 perncian populasi ... 28

Tabel 3.2. kisi-kisi butir/angket kemandirian belajar ... 32

Tabel 3.3. Kisi-kisi butir/angket minat berwiraswasta ... 33

Tabel 4.1. distribusi frekuensi hasil minat berwiraswasta ... 45

Tabel 4.2. distribusi frekuensi variabel belajar pengelasan ... 46

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel kemandirian belajar ... 47

Tabel 4.4. Analisis Tingkat Kecenderungan Variabel pengelasan (X1) ... 48

Tabel 4.5 Analisis Tingkat Kecendrungan Variabel Minat Berwiraswasta(Y)...49

Tabel 4.6. Analisis Tingkat Kecenderungan Kemandirian Belajar(X2) ... 49

Tabel 4.7. Ringkasan Analisis Perhitungan Normalitas Setiap Data Variabel Penelitian...50

Tabel 4.8. Ringkasan Anava Untuk Persamaan Y Atas X1 ... 51

Tabel 4.9. Ringkasan Anava Untuk Persamaan Regresi Y Atas X2 ... 52

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 angket kemandirian belajar ... 65

Lampiran 2 tabel daftar uji validitas angket kemandirian belajar ... 69

Lampiran 3 perhitungan validitas uji coba angket kemandirian belajar ... 70

Lampiran 4 tabel reabilitas angket kemandirian belajar ... 71

Lampiran 5 perhitungan reabilitas angket kemandirian belajar... 72

Lampiran 6 Angket minat berwiraswasta siswa ... 74

Lampiran 7 tabel daftar uji validitas angket minat berwiraswasta ... 78

Lampiran 8 perhitungan validitas uji coba angket minat berwiraswasta ... 79

Lampiran 9 tabel daftar uji reabilitas angket minat berwiraswasta ... 81

Lampiran 10 Perhitungan reabilitas angket ... 82

Lampiran 11 Data hasil belajar kemampuan pengelasan (X1) dan keman- dirian belaajar(X2) serta data minat berwiraswasta ... 84

Lampiran 12 perhitungan distribusi, frekuensi,median, modus, harga rata- rata dan standar deviasi dari data variabel penelitian ... 86

Lampiran 13 tingkat kecendreungan variabel penelitian ... 95

Lampiran 14 Uji normalitas data masing–masing variabel; penelitian ... 98

Lampiran 15 perhitungan regresi sederhana, uji kelinieran dan keberartian persamaan regresi dari minat berwiraswasta(Y) atas hasil belajar kemampuan pengelasan (X1) ... 101

(8)

belajar ... 108 Lampiran 17 perhitungan koefesien korelasi antar variabel ... 115 Lampiran 18 perhitungan koefesin korelasi parsial... 119 Lampiran 19 perhitungan persamaan regresi ganda dan kelinieran persamaan regresi

ganda ... 121 Lampiran 20 perhitungan koefesien korelasi ganda dan uji keberartian koefesien

korelasi ganda ... 124 Lampiran 21 perhitungan sumbangan relative dan sumbangan efektif vari- abel hasil

belajar pengelasan(X1) dan kemandirian belajar(X2) terhadap minat

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian ... 30

Gambar 4.1. Histogram Minat Berwiraswasta (Y) ... 46

Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Pengelasan(X1) ... 47

Gambar 4.3. Histogram Kemandirian (Y)………. ... 48

(10)

1

BAB I PEDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga pembangunan disegala bidang sedang giat-giatnya dilaksanakan. Pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Karena pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa dan negara. Hal ini dapat dilihat apabila semakin tinggi kualitas pendidikan di negara tersebut maka akan terlihat jelas kemajuan pada negara tersebut. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pada saat ini sangat membutuhkan sumber daya manusia yang siap kerja dan berkompeten dibidangnya. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas maka tidak terlepas dari peran serta suatu lembaga pendidikan. Satu diantara lembaga pendidikan yang mengacu pada pengembangan kualitas sumber daya manusia adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK Teknologi adalah satu diantara lembaga pendidikan kejuruan teknik yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan juga mempunyai keterampilan.

Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 Pasal 15, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari pendidikan menengah di dalam Sistem Pendidikan Nasional mempunyai tujuan khusus sebagi berikut :

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi siswa yang berkompeten, mampu bekerja mandiri, dan mampu mengisi lowongan pekerjaan yang ada di

(11)

2

dunia usaha sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuaan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Memberikan peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Berdasarkan tujuan SMK di atas dapat dikatakan bahwa lulusan SMK diharapkan menguasai materi pelajaran baik secara teori maupun secara praktek, supaya dapat mandiri dengan penerapan ilmu yang diperolehnya sesuai dengan bidangnya di lapangan kerja.

(12)

3

disadari, lapangan kerja yang ada saat ini sangat terbatas, bahwa kenyataan di lapangan tidak sedikit lulusan SMK yang belum siap memasuki dunia kerja. Untuk mengatasi masalah ini, maka lulusan SMK dituntut untuk memiliki pengetahuaan dan keterampilan di bidangnya masing-masing. Sehingga mereka mampu bersaing di dunia industri maupun mampu dalam berwiraswasta.

Dengan demikian terdapat kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara yang diharapkan dengan kenyataan. Dimana lulusan SMK tidak siap untuk memasuki dunia industri dan membuka lapangan pekerjaan sendiri. Salah satu faktor yang menyebabkan kesenjangan itu adalah rendahnya minat berwiraswasta pada siswa SMK.

Rendahnya minat berwiraswasta dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal (berasal dari diri sendiri) terdiri dari : jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh), psikologis (pengetahuan, motivasi, percaya diri, minat, pengendalian diri, motif untuk berprestasi, kreatif, bertanggungjawab dan mandiri). Faktor eksternal (dari luar) tediri dari : dukungan dan perhatian keluaga, orang tua, tingkat ekonomi keluarga, sarana dan prasana sekolah, hasil belajar, dan lingkungan masyarakat. Faktor internal dan eksternal ini dapat mempengaruhi minat berwiraswasta pada siswa SMK.

(13)

4

keterampilan tentunya dipengaruhi oleh kemandirian belajar, seperti yang dinyatakan oleh Siahaan (2002) bahwa ; “ Kemandirian belajar menunjukkan kepada belajar mandiri yang dilaksanakan oleh individu guna meningkatkan pengeathuan, dan keterampilan. ” Kemandirian belajar dapat menimbulkan niat untuk maju. Dengan demikian kemandirian belajar dapat mempengaruhi minat berwiraswasta pada siswa SMK.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi siswa untuk berwiraswasta adalah hasil belajar kemampuan pengelasan. Bidang mengelas adalah salah satu bidang keahlian yang sangat potensial yang dibutuhkan di dunia kerja maupun dalam berwiraswasta. Oleh karena itu dalam kurikulum SMK Jurusan Teknik Pemesinan maupun Jurusan Teknik Produksi terdapat Mata Pelajaran Pengelasan. Dengan mempelajari mata pelajaran pengelasan, siswa lulusan SMK diharapkan menguasai segala sesuatu yang relevan dengan bidang pengelasan sehingga dapat dijadikan modal dalam memenuhi tuntutan di dalam dunia kerja dan industri maupun dalam membuka usaha (berwiraswasta).

(14)

5

Berdasarkan idenfikasi masalah-masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Hasil Belajar Pengelasan Dan Kemandirian Belajar Dengan Minat Berwiraswasta Pada Siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar pengelasan siswa? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat berwiraswasta siswa? 4. Bagimanakah hasil belajar pengelasan pada siswa Tingkat II Teknik

Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013

5. Bagaimanakah tingkat kemandirian belajar siswa kelas Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013

6. Bagaimanakah tingkat minat berwiraswasta pada siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013

7. Bagaimanakah hubungan hasil belajar pengelasan dengan minat berwiraswasta pada siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013

(15)

6

9. Bagaimanakah hubungan hasil belajar pengelasan dan kemandirian belajar dengan minat berwiraswasta pada siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013

C. Batasan Masalah

Karena permasalahan dalam penelitian ini memiliki cakupan yang sangat luas, maka untuk mendapatkan hasil yang lebih baik serta untuk lebih mengarahkan penelitian ini sehingga terfokus dan lebih spesifik maka masalah dibatasi hanya pada hasil belajar pengelasan, kemandirian belajar dan minat berwiraswasta pada siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar pengelasan dengan minat berwiraswasta pada siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar terhadap minat berwiraswasta pada siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013

(16)

7

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :

1. Hubungan Hasil belajar pengelasan dengan minat berwiraswasta pada siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013 2. Hubungan kemandirian belajar dengan minat berwiraswasta pada siswa

Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013 3. Hubungan hasil belajar pengelasan dan kemandirian belajar secara bersama-sama dengan minat berwiraswasta pada siswa Tingkat II Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Siswa Tingkat II SMKN 1 Percut Sei Tuan, untuk memberikan informasi tentang hubungan hasil belajar pengelasan dan kemandirian belajar dengan minat brwiraswasta.

2. Guru SMKN 1 Percut Sei Tuan, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu siswa.

(17)

60

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dengan melihat data penelitian dan hasil analisis statistik yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Hasil perolehan skor data variabel pengelasan termasuk ke dalam kriteria kecenderungan tinggi, sedangkan perolehan data skor variabel tingkat kemandirian belajar tinggi, dan minat berwiraswasta cenderung tinggi.

2. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar pengelasan dengan minat berwiraswasta siswa. Sehingga peningkatan pengelasan akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta yang cukup berarti.

3. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dengan minat berwiraswasta. Oleh karena itu peningkatan kemandirian belajar akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta.

4. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antarahasil belajar pengelasan, dan kemandirian belajar secara bersama-sama dengan minat berwiraswasta. Sehingga peningkatan pengelasan, dan kemandirian belajar siswa akan menyebabkan peningkatan yang cukup berarti.

(18)

61

B. Implikasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat dibuat implikasi penelitian. Perlu diupayakan peningkatan hasil belajar pengelasan dan Kemandirian belajar Siswa untuk meningkatkan minat berwiraswasta.

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK maupun guru dalam meningkatkan hasil belajar kemampuan praktik pengelasan, seperti: memberikan pemahaman alat pengelasan sesuai dengan fungsinya, memberikan pengawasan yang ketat terhadap penerimaan siswa baru sehingga siswa yang diterima benar-benar memiliki minat berwiraswasta yang tinggi, dan memberikan penjelasan tentang bagaimana menumbuhkan kemandirian belajar siswa yang baik. Dengan adanya hal ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pengelasan.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK maupun siswa supya menumbuhkan kemandirian belajar siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan kepada siswa tentang perlunya pelaksanaan Kemandirian belajar. Diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar pengelasan. Upaya yang dapat dilakukan guru adalah seperti memberikan pandangan-pandangan kepada siswa untuk dapat memotivasi diri sendiri. Dengan tumbuhnya kemandirian belajar siswa yang tinggi, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pengelasan. 3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka perlu menjadi pertimbangan bagi

(19)

62

dilakukan adalah guru dengan siswa harus saling bekerja sama dalam menumbuhkan minat berwiraswasta, dengan cara guru memberikan gambaran-gambaran wirausaha yang sangat menjanjikan contohnya usaha service sepeda motor.

C. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil temuan penelitian ini, sebagai berikut:

1. Kepada para guru SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Meda. Untuk meningkatkan hasil belajar kemampuan praktik pengelasan diharapkan guru memberikan pemahaman dasar tentang sikap kemandirian dan jiwa kewirausahaan serta membantu siswa dalam menumbuhkan dan menerapkan Pengetahuan Kewirausahaan yang sesuai dengan diri siswa, serta memberikan pengarahan dan bimbingan tentang Kemandirian Belajar yang benar.

(20)

63

3. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari tentang minat berwiraswasta dan kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar pengelasan, guna mendapatkan hasil yang komprehensif.

(21)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006.Menajemen Penelitian.Malang: UMM Press.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Angkasa.

Arikunto,S . 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

---. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktual (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta..

Butar-Butar, R. 1990. “Hubungan Antara Sikap Belajar Mandiri Dan Aspirasi Dengan Akademik”. Tesis . Medan: FPTK IKIP

Depdiknas. 2003. UUSPN RI No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Dimyati. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Umar. 1992. Metode Belajar Dan Kesulitan Belajar. Bandung: Alumni.

Purba, Edward. Dkk. 1996. Belajar Dan Pembelajaran. Medan: Unimed.

Sardiman, A.M. 2003. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Akan Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemanto, w.1993. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana.2005. Metode Statistika.Edisi Keenam. Bandung: tarsito

Sudjana.2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryabrata,S., 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Gambar

Gambar 4.1. Histogram Minat Berwiraswasta (Y) ..............................................
gambaran-gambaran wirausaha yang sangat menjanjikan contohnya usaha

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap lingkungan kerja dengan motivasi kerja pada

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah utama yang menjadi pokok pembahasan pada penelitian ini adalah tentang volume

Reaksi pasar tersebut akan ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari saham perusahaan yang melakukan pengumuman laba.. Reaksi ini kemudian akan diukur dengan menggunakan

Dek Poer, Hingga ga’ Cuma buat hari ini dek, gak’ ada kata terlambat untuk mulai semua dari awal lagi karenanya lakuin yang terbaik buat hidup dan masa depan kamu dan Dek

Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) terhadap kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik, dengan

Kesimpulan dalam penelitian adalah: 1) Hasil analisis regresi dan uji F diketahui F hitung > F tabel atau 445,919 > 4,76, berarti ada pengaruh yang signifikan antara

Kesimpulan : Kader gizi tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) berpengetahuan baik sebanyak 43 responden atau 91.5%, Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan kader

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi, religiusitas, dan dukungan sosial terhadap kecemasan menghadapi tes pada siswa di SMP Negeri 3