PENGARUH PENGENDALIAN INTERN DAN KOMPETENSI
SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEANDALAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
(Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh: GHIA GIOVANI
NIM. 1003038
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang)
Oleh
Ghia Giovani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Ghia Giovani 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
GHIA GIOVANI
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEANDALAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH
(STUDI PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si
NIP. 1974091122001122001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. H. Nono Supriatna, M.Si
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.3.1 Maksud Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.3.2 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4.1 Kegunaan Teoritis... Error! Bookmark not defined.
1.4.2 Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Pengendalian Intern ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia ... Error! Bookmark not
defined.
2.1.3 Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah ... Error! Bookmark not
defined.
2.1.4 Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... Error!
2.1.6 Hubungan antara Kompetensi Sumber Daya Manusia dengan Keandalan Laporan Keuangan ... Error! Bookmark not defined.
2.1.7 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN Error! Bookmark not defined.
3.1 Obyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not
defined.
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian .... Error! Bookmark not defined.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... Error!
Bookmark not defined.
3.2.5 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.2.6 Pengujian Kualitas Instrumen Penelitian .... Error! Bookmark not
defined.
3.2.7 Transformasi Data dari Skala Ordinal ke Interval ... Error!
Bookmark not defined.
3.2.8 Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not
defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Tinjauan Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Deskripsi Data Responden... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Pengujian Kualitas Instrumen Penelitian .... Error! Bookmark not
defined.
4.1.4 Deskripsi Data Variabel... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Pengujian Statistika ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... Error! Bookmark not
4.2.3 Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Kasus Kelemahan Pengendalian Intern Berdasarkan Entitas
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.2 Kelompok Temuan Pengendalian Intern Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.3 Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012 ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Daftar Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Skor Kuesioner ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.5 Interpretasi Skor ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Deskripsi Data Responden ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Intern Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia . Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Keandalan Laporan Keuangan ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Variabel Pengendalian Intern Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban tentang LingkunganPengendalian Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban tentang Penilaian Risiko ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban tentang Kegiatan Pengendalian ... Error! Bookmark
Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban tentang Informasi dan Komunikasi ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban tentang Pemantauan ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.12 Frekuensi Jawaban Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.13 Frekuensi Jawaban tentang Keterampilan... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.14 Frekuensi Jawaban tentang Perilaku .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.15 Frekuensi Jawaban tentang Pengetahuan ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.16 Frekuensi Jawaban Variabel Keandalan Laporan Keuangan ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.17 Frekuensi Jawaban tentang Penyajian Jujur... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.18 Frekuensi Jawaban tentang Substansi Mengungguli Bentuk ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.19 Frekuensi Jawaban tentang Netralitas .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.20 Frekuensi Jawaban tentang Pertimbangan Sehat Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.21 Frekuensi Jawaban tentang Kelengkapan ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.22 Frekuensi Jawaban tentang Dapat dibuktikan/diverifikasi ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.23 Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolinearitas... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.25 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.26 Hasil Uji Statistik F ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Tabulasi Data Ordinal
Lampiran 3 Tabulasi Data Interval
Lampiran 4 Output Pengujian Validitas
Lampiran 5 Output Pengujian Reliabilitas
Lampiran 6 Output Pengujian Asumsi Klasik
Lampiran 7 Output Pengujian Analisis Regresi Linear Berganda
Lampiran 8 Formulir Frekuensi Bimbingan
Lampiran 9 Lembar Persetujuan Perbaikan (Revisi) Draft Usulan Penelitian
Lampiran 10 Matriks Perbaikan (Revisi) Draft Usulan Penelitian
Lampiran 11 Lembar Persetujuan Perbaikan (Revisi) Draft Skripsi
Lampiran 12 Matriks Perbaikan (Revisi) Draft Skripsi
Lampiran 13 Lembar Pengesahan Skripsi
Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Penyebaran Kuesioner
Lampiran 15 Surat Pemberian Izin Penelitian
Lampiran 16 Tanda Terima dan Pengisian Kuesioner Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan sektor publik di Indonesia sekarang ini adalah
semakin menguatnya tuntutan masyarakat kepada para penyelenggara
pemerintahan. Salah satu yang menjadi pusat perhatian masyarakat adalah
akuntabilitas publik. Masyarakat sudah mulai mempertanyakan manfaat yang
mereka peroleh atas pelayanan instansi pemerintah. Akuntabilitas publik
merupakan kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala
aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi
amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta
pertanggungjawaban tersebut (Mardiasmo, 2009). Dalam konteks pemerintahan,
akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan pengungkapan atas aktivitas
dan kinerja keuangan pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan laporan tersebut. Pemerintah baik pusat maupun daerah, harus bisa
menjadi pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik. Salah satu
bentuk pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan pemerintahan yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, upaya
untuk mewujudkan akuntabilitas publik, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah adalah dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
yang berupa laporan keuangan.
Laporan keuangan yang memadai harus memiliki karakteristik kualitatif
yang disyaratkan. Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan
ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat
memenuhi tujuannya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, ada empat karakteristik kualitatif
laporan keuangan pemerintah, yaitu: (1) Relevan, (2) Andal, (3) Dapat
2
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, mengamanatkan bahwa Presiden serta Gubernur/Bupati/Walikota,
menyampaikan rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD)
kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), selambat-lambatnya enam bulan setelah tahun anggaran
berakhir. Laporan keuangan yang dimaksud adalah Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat/Daerah yang setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi
APBN/APBD, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang
dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara/daerah dan badan lainnya.
Pemeriksaan laporan keuangan yang dilaksanakan oleh BPK berpedoman
pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan dalam
Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2007. Merujuk pada Buletin Teknis (Bultek)
SPKN Nomor 01 tentang Pelaporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah, paragraf 13 tentang Jenis Opini, terdapat empat jenis opini yang
dapat diberikan oleh pemeriksa, sebagai berikut: (1) Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP); (2) Wajar Dengan Pengecualian (WDP); (3) Tidak Wajar (TW); (4)
Pernyataan Menolak Memberikan Opini atau Tidak Memberikan Pendapat
(TMP).
Dalam Semester II Tahun 2013, BPK telah melakukan pemeriksaan
laporan keuangan Tahun 2012 atas 108 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD). Pemeriksaan atas 108 LKPD meliputi 7 Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi, 88 Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten, dan 13 Laporan
Keuangan Pemerintah Kota. Cakupan pemeriksaan atas 108 LKPD Tahun 2012
dan 9 Laporan Keuangan Badan Lainnya meliputi neraca dan laporan realisasi
anggaran (LRA) atau laporan laba rugi atau laporan surplus defisit, laporan
perubahan modal dan laporan arus kas. Terhadap 108 LKPD Tahun 2012, BPK
memberikan opini WTP atas 7 LKPD, opini WDP atas 52 LKPD, opini TW atas 2
3
efektif, transparan, dan bertanggung jawab. Untuk mewujudkannya, Pengendalian
serta pengawasan yang baik merupakan aspek yang sangat penting. Maka dari itu,
diperlukan adanya Pengendalian Intern yang baik dalam instansi pemerintah.
Seiring dengan semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap tata kelola
pemerintah yang baik, pada tanggal 28 Agustus 2008 Pemerintah menerbitkan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Pengendalian Intern
Pemerintah untuk menjawab dan berusaha memenuhi tuntutan tersebut. Peraturan
Pemerintah ini adalah penjabaran pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yaitu Presiden selaku
Kepala Pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan Pengendalian Intern di
lingkungan pemerintahan secara menyeluruh.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Pengendalian Intern
Pemerintah ini juga menyatakan bahwa pengendalian intern meliputi berbagai
kebijakan yaitu, (1) terkait dengan catatan keuangan, (2) memberikan keyakinan
yang memadai bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar
akuntansi pemerintah, serta penerimaan dan pengeluaran telah sesuai dengan
otorisasi yang memadai, (3) memberikan keyakinan yang memadai atas keamanan
aset yang berdampak material pada laporan keuangan pemerintah.
Salah satu kriteria pemberian opini adalah evaluasi atas efektivitas
Pengendalian Intern. Pengendalian Intern meliputi lima unsur pengendalian, yaitu
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan
komunikasi, serta pemantauan. Pengendalian Intern dinyatakan efektif apabila
mampu memberikan keyakinan memadai atas tercapainya efektivitas dan efisiensi
pencapaian tujuan entitas, keandalan pelaporan keuangan, keamanan aset negara,
dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Lingkungan pengendalian yang diciptakan seharusnya menimbulkan perilaku
positif dan kondusif untuk menerapkan Pengendalian Intern yang didesain untuk
dapat mengenali apakah Pengendalian Intern telah memadai dan mampu
mendeteksi adanya kelemahan.
Untuk mengetahui apakah laporan keuangan pemerintah telah memiliki
4
pemeriksaan atas LKPD oleh BPK pada semester II tahun 2013, terdapat 1.448
kasus kelemahan Pengendalian Intern. Jumlah kasus kelemahan Pengendalian
Intern berdasarkan entitas disajikan dalam Tabel 1.1 dan jumlah kasus tiap-tiap
kelompok temuan disajikan dalam Tabel 1.2.
Tabel 1.1
Jumlah Kasus Kelemahan Pengendalian Intern Berdasarkan Entitas
No. Entitas Jumlah
Sumber: www.bpk.go.id – IHPS II Tahun 2013
Tabel 1.2
Kelompok Temuan Pengendalian Intern
No. Kelompok Temuan Jumlah Kasus
1 Kelemahan Pengendalian Akuntansi dan Pelaporan 601
2 Kelemahan Pengendalian Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja
582
3 Kelemahan Struktur Pengendalian Intern 265
Jumlah 1.448
Sumber: www.bpk.go.id – IHPS II Tahun 2013
Kelemahan Pengendalian Intern yang paling banyak ditemukan dalam
pemeriksaan atas laporan keuangan adalah kelemahan pengendalian akuntansi dan
pelaporan, antara lain pencatatan tidak/belum dilakukan atau belum akurat dan
proses penyusunan laporan tidak sesuai ketentuan. Kelemahan lain yang sering
ditemukan adalah kelemahan dalam Pengendalian pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja yaitu perencanaan kegiatan tidak memadai. Pada
pemerintah daerah, kelemahan Pengendalian Intern yang banyak terjadi adalah
5
Pengendalian Intern lainnya yang terjadi adalah perencanaan kegiatan tidak
memadai, dan entitas tidak memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
formal untuk suatu prosedur atau keseluruhan prosedur.
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh BPK, Kabupaten Karawang
mendapatkan opini WDP selama lima tahun terakhir ini. Terhitung mulai dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Opini BPK atas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang disajikan dalam Tabel 1.3.
Tabel 1.3
Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012
No. Laporan Keuangan Opini
1 2008 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
2 2009 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
3 2010 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
4 2011 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
5 2012 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
Sumber: www.bpk.go.id – IHPS II Tahun 2013
Menurut ikhtisar hasil pemeriksaan sementara BPK Semester I Tahun
2013, pokok-pokok kelemahan Sistem Pengendaian Intern atas Laporan
Keuangan Kabupaten Karawang yang ditemukan oleh BPK diantaranya sebagai
berikut:
1. Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan
Tahun Anggaran 2012 terlambat;
2. Aset Tetap dan Aset dan lain-lain yang disajikan dalam Neraca Pemerintah
Kabupaten Karawang per 31 Desember 2012 tidak dapat diyakini
kewajarannya;
3. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Karawang atas Kas di
Bendahara Pengeluaran tidak sesuai dengan ketentuan;
4. Utang jangka panjang dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Karawang
sebesar Rp534.230.400,00 tidak disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
6
5. Pendapatan dan Belanja dari Dana Jaminan Kesehatan Masyarakat, Jaminan
Persalinan, dan Asuransi Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang tidak disajikan dalam Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012
senilai Rp3.646.674.000,00;
6. Penyajian nilai Investasi Permanen – Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat senilai Rp5.000.000.000,00 tidak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan;
7. Aset Tetap yang berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah Pemerintah
Pusat tidak dilaporkan dan dicatat sebagai Barang Milik Daerah;
8. Penatausahaan dan Pengelolaan persediaan belum memadai dan persediaan
senilai Rp16.307.427.230,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.
9. Fasilitas umum dan fasilitas sosial dari Perum P diserahkan dan digunakan
tidak sesuai ketentuan dan belum dilaporkan dalam Neraca Pemerintah
Kabupaten Karawang.
10. Pendistribusian buku dan alat peraga senilai Rp7.018.975.501,00 tidak sesuai
dengan Surat Keputusan Bupati;
11. Peraturan Bupati tentang Tarif Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Karawang diberlakukan tanpa mencabut Peraturan Daerah yang
mengatur Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah;
12. Pendapatan retribusi pelayanan kesehatan terlambat disetorkan ke Kas Daerah
minimal sebesar Rp1.751.407.500,00;
13. Pengelolaan pajak daerah pada Pemerintah Kabupaten Karawang kurang
memadai. (www.bpk.go.id - IHPS I Tahun 2013)
Dari uraian di atas dapat diketahui penyebab LKPD Kabupaten Karawang
mendapat opini WDP dari BPK, yaitu dikarenakan banyak pos-pos yang disajikan
secara tidak wajar dan tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
Menurut Hans Kartikahadi (2012: 52) informasi dalam laporan keuangan
dikatakan andal apabila bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
7
Selain Pengendalian Intern, faktor lain yang berpengaruh terhadap
Keandalan Laporan keuangan Pemerintah Daerah adalah sumber daya manusia
(SDM) yang berkompeten dalam bidang keuangan. SDM yang berkompeten akan
dapat meningkatkan kinerja para penyelenggara pemerintahan khususnya kepada
para pengelola keuangan. Sehingga akan berpengaruh kepada keandalan laporan
keuangan Pemerintah Daerah. Karena laporan keuangan merupakan sebuah
produk yang dihasilkan oleh bidang atau disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu,
dibutuhkan SDM yang kompeten untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan
yang berkualitas.
Bupati Karawang, Ade Swara mengatakan bahwa berdasarkan hasil
pemeriksaan BPK RI, laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Karawang yang
disampaikan pada tanggal 28 Mei 2013 mendapatkan predikat Wajar Dengan
Pengecualian (WDP). Opini WDP tersebut diberikan, oleh karena ada hal – hal yang bersifat administratif di beberapa satuan kerja perangkat daerah yang saat ini
masih dalam proses tindak lanjut. (korantransaksi.com, 2 Juli 2013)
Selain itu, Bupati Karawang juga menyebutkan bahwa salah satu penyebab
kurang maksimalnya laporan keuangan Kabupaten Karawang adalah pengelolaan
keuangan Negara baik Pusat maupun Daerah terus mengalami perubahan.
Sehingga berbagai peraturan terkait penatausahaan dan Akuntansi keuangan di
daerah juga turut mengalami perubahan. Disamping itu, seiring dengan perubahan
Perundang-undangan di bidang Pengelolaan Keuangan ini. Pemerintah harus
melakukan langkah-langkah penyesuaian. Pemahaman keuangan harus segera
diberikan kepada seluruh aparatur terutama kepada aparat yang berkecimpung
dalam Bidang Pengelolaan Keuangan. Untuk memahami dan melaksanakan
perubahan dan peraturan perundang-undangan di atas bukanlah hal yang mudah,
dimana Pemerintah Kabupaten Karawang sangat menyadari keterbatasan Sumber
Daya Manusia (SDM) Aparatur yang dimiliki saat ini, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas yang memiliki kompetensi dalam bidang pengelolaan keuangan
dimaksud. Mengingat perubahan yang terjadi sangat mendasar dan sangat berbeda
dengan peraturan perundang-undangan pengelolaan keuangan sebelumnya, maka
8
Penelitian mengenai Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah ini
memang sudah banyak dilakukan, seperti yang dilakukan oleh Ririn Gusrita
(2012) menyebutkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi dan sumber
daya manusia berpengaruh signifikan terhadap Keandalan Laporan keuangan
pemerintah daerah. Sedangkan menurut Zuliarti (2012) menyebutkan dalam hasil
penelitiannya bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern
akuntansi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keandalan
Laporan keuangan pemerintah sedangkan kapasitas SDM tidak berpengaruh.
Kedua, baik kapasitas SDM dan pemanfaatan teknologi informasi mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap Keandalan Laporan keuangan
pemerintah daerah.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mirnayanti (2013)
menyebutkan bahwa Pengendalian Intern mempunyai pengaruh positif terhadap
keandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, sementara kapasitas sumber
daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali faktor-faktor yang
mempengaruhi Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah karena masih ada
ketidakkonsistenan dalam hasil penelitian-penelitian sebelumnya, serta masih
minimnya yang melakukan penelitian pada Pemerintah Kabupaten, sedangkan
pada hasil pemeriksaan BPK disebutkan bahwa kasus terbanyak adalah pada
Pemerintah Kabupaten. Selain itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di
Kabupaten Karawang karena tidak adanya perubahan dalam hasil pemeriksaan
BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam lima
tahun terakhir ini, yang terus mendapat opini WDP. Seharusnya, dalam jangka
waktu lima tahun, opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Karawang
bisa meningkat menjadi WTP, tapi yang terjadi tidaklah demikian. Maka, peneliti
ingin melakukan penelitian terkait masalah yang ada, mengapa Kabupaten
Karawang tidak kunjung mendapat opini WTP dari BPK. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya yaitu dengan menambahkan dan mengurangi
9
Berdasarkan uraian di atas, maka Peneliti ingin melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang).”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang ada, pada penelitian ini
maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Pengendalian Intern terhadap Keandalan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah?
2. Bagaimana pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah?
3. Bagaimana pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya
Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Pengendalian Intern terhadap
Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Pengendalian Intern dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan
10
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Penelitian ini dapat dijadikan literatur dan dapat bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dalam
bidang akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
2. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri karena dapat
memberikan pemahaman tentang Pengendalian Intern dan Kompetensi
Sumber Daya Manusia serta pengaruhnya terhadap Keandalan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam berkaitan
dengan Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia serta
Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan seperti Pemerintah Daerah. Penelitian ini juga dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan yang berguna dalam menambah pengetahuan atau
dapat juga dijadikan sebagai informasi tentang Pelaporan Keuangan Pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A, et al. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga.
Azhar Susanto. 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2014. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Semester I Tahun 2013.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2014. Hasil Pemeriksaan BPK Semester II Tahun 2013. [Online]. Tersedia: http://www.bpk.go.id/news/hasil-pemeriksaan-bpk-semester-ii-tahun-2013. [18 Agustus 2014]
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2014. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Sementara (IHPS) Semester II Tahun 2013. [Online]. Tersedia: http://bpk.go.id/ihps. [18 Agustus 2014]
Budi Saputra. 2013. Karawang Raih Predikat WDP & Surplus Pendapatan Daerah. [Online]. Tersedia: http://korantransaksi.com/trans-nusantara/karawang-raih-predikat-wdp-surplus-pendapatan-daerah/. [10 September 2014]
Desi Indriasari, & Ertambang Nahartyo. 2008. Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
Dita Arfianti & Warsito Kawedar. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Hall, James A, et al. 2007. Sistem Informasi Akuntansi 1, edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Hans Kartikahadi, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.
Husein Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Husein Umar. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: RajaGrafindo Pustaka
Imam Ghozali. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Indra Bastian. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Jogiyanto. 2010. Analisis & Disain. Yogyakarta: ANDI.
Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Penatausahaan Keuangan Daerah.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Mirnayanti, Ratna Ayu Damayanti & Agus Bandang. 2013. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Noor Fuad & Gofur Ahmad. 2009. Intergrated Human Resources Development. Jakarta: PT. Grasindo.
Pemerintah Kabupaten Karawang. Daftar Alamat OPD. [Online]. Tersedia: http://karawangkab.go.id/dokumen/alamat-opd. [25 Agustus 2014]
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. BKD Gelar Bimbingan Teknis Penatausahaan
Keuangan. [Online]. Tersedia:
http://jabarprov.go.id/index.php/news/8486/2014/03/17/Bimtek-Penatausahaan-Keuangan. [25 Agustus 2014]
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).
Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Ririn Gusrita, Desmiyawati & Pipin Kurnia. 2012. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Sofyan Syafri Harahap. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Tjuju Yuniarsih & Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Warisno. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja satuan perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah provinsi Jambi. Universitas Sumatera Utara.
Wibowo. 2007. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Winwin Yadiati. 2010. Teori Akuntansi: Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.