• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1

SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Siti Kulsum

NIM 1100396

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAN PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015

(2)

KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS

1 SEKOLAH DASAR

Oleh

SitiKulsum

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© SitiKulsum 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

(3)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

(4)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusanMasalah ... 3

C. TujuanPenelitian ... 3

D. ManfaatPenelitian ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A. Membaca ... 5

a. Hakikat Membaca ... 5

b. Pengertian Membaca ... 6

c. Tujuan Membaca ... 8

d. Jenis Membaca ... 10

e. Prinsip-Prinsip Pengajaran Membaca ... 12

f. Perkembangan Membaca ... 16

B. Membaca Permulaan ... 16

(5)

vii

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Proses Pengajaran Membaca Permulaan ... 23

C. Metode Kata ... 23

D. Kerangka Berpikir ... 25

E. DefinisiOperasional... 26

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 27

A. Metode Penelitian... 27

B. Desain Penelitian ... 27

C. Lokasi Penelitian ... 29

D. Subjek Penelitian ... 29

E. Waktu Penelitian ... 29

F. Instrumen Penelitian... 30

G. Prosedur Penelitian... 31

H. Pengolahan dan Keabsahan Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Deskripsi Awal Pra-Penelitian ... 38

B. Hasil Penelitian ... 39

C. Pembahasan ... 95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 100

A. Simpulan ... 100

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 105

(6)

viii

DAFTAR TABEL

3.1 Rambu – Rambu Hasil Pembentukan Membaca Permulaan Melalui

Implementasi Metode Kata ... 35

3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa ... 37

4.1 Lembar Observasi Guru (Klasikal) Siklus I ... 42

4.2 Lembar Observasi Siswa (Klasikal) Siklus II ... 44

4.3 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menerapkan Metode Kata Siklus I ... 47

4.4 Data Proses Siswa Siklus I ... 48

4.5 Tindakan Siklus I ... 56

4.6 Lembar Observasi Guru (Klasikal ) Siklus II ... 66

4.7 Lembar Observasi Siswa (Klasikal) Siklus II ... 68

4.8 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menerapkan Metode Kata Siklus II ... 71

4.9 Data Proses Siswa Siklus II ... 72

4.10 Tindakan Siklus II ... 76

4.11 Lembar Observasi Guru (Klasikal) Siklus III ... 82

4.12 Lembar Observasi Siswa (Klasikal) Siklus III ... 85

4.13 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menerapkan Metode Kata Siklus III ... 87

4.14 Data Proses Siswa Siklus III ... 88

(7)

ix

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

(8)

x

DAFTAR GRAFIK

4.1 Pelafalan dalam keterampilan membaca permulaan dengan menerapkan metode kata ... 97 4.2 Kelancaran dalam keterampilan membaca permulaan dengan menerapkan

(9)

xi

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 105

Teks bacaan Siklus I ... 113

Lembar Observasi Penilaian Membaca Siklus I ... 116

Lembar Observasi Guru Siklus I ... 117

Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 119

Catatan Lapangan Siklus I ... 121

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 122

Teks bacaan Siklus II ... 130

Lembar Observasi Penilaian Membaca Siklus II ... 133

Lembar Observasi Guru Siklus II ... 134

Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 136

Catatan Lapangan Siklus II ... 138

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ... 139

Teks bacaan Siklus III ... 145

Lembar Observasi Penilaian Membaca Siklus III ... 148

Lembar Observasi Guru Siklus III ... 149

Lembar Observasi Siswa Siklus III ... 151

Catatan Lapangan Siklus III ... 153

LAMPIRAN B HASIL PENELITIAN Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siklus I ... 154

Hasil Observasi Guru Siklus I ... 155

Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 159

Catatan Lapangan Siklus I ... 163

Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II ... 164

Hasil Observasi Guru Siklus II ... 165

Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 169

(10)

xii

Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siklus III ... 174

Hasil Observasi Guru Siklus III ... 175

Hasil Observasi Siswa Siklus III ... 179

Catatan Lapangan Siklus III ... 183

Dokumentasi ... 184

(11)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa, diantaranya yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca merupakan salah satu diantara empat keterampilan berbahasa yang penting untuk dipelajari dan dikuasi oleh setiap individu. Dengan membaca, seseorang dapat bersantai, berinteraksi dengan perasaan dan pikiran, memperoleh informasi, dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Menurut Bowman (dalam Somadayo, 2011 hlm 2) menyatakan bahwa

Membaca merupakan sarana yang paling tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (life-long-learning) dengan mengajarkan kepada anak cara membaca, berarti memberi masa depan, yaitu memberi suatu teknik bagaimana cara mengeksplorasi “dunia” mana pun yang ia pilih dan memberikan kesempatan kepada untuk mendapatkan tujuan hidupnya.

Secara garis besar terdapat dua jenis membaca yaitu membaca pemulaan dan membaca lanjutan. Cahyani (2006) menyatakan bahwa

Kemampuan membaca pada kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3) merupakan pembelajaran membaca tahap awal. Kemampuan membaca yang diperoleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya maka kemampuan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru, sebab jika itu tidak kuat, pada tahap membaca lanjut siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai. (hlm 100)

(12)

2

anak-anak yang belum lancar membaca sudah mengenal abjad dan anak-anak hanya bisa mengeja atau membaca dua suku kata saja. Terdapat salah satu anak yang belum dapat menghafal huruf abjad. Jika anak tersebut diminta membaca secara beruurutan huruf abjad tersebut anak itu mampu. Namun, jika di acak anak itu belum bisa menghafalnya.

Masalah anak yang belum lancar dalam hal membaca ini sebenarnya sudah mendapat perhatian dari guru karena guru sudah melakukan les tambahan membaca sesudah selesai pembelajaran. Namun masalah ini tidak terlepas dari beberapa faktor diantaranya adalah masalah pembelajaran yang membosankan karena anak-anak dilatih kemampuan membacanya hanya dengan membaca buku

saja. Selain itu faktor keluarga juga berpengaruh dalam hal ini. Dari hasil

wawancara dengan wali kelas ternyata orang tua menyerahkan sepenuhnya

kemampuan anak kepada sekolah sehingga kemampuan membaca mereka yang

dilatih oleh guru tidak dilatih lagi dirumahnya.

Sudah dijelaskan diatas bahwa pentingnya keterampilan membaca

permulaan siswa yang sangat memerlukan perhatian, karena apabila hal tersebut

diabaikan siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah maupun

diluar sekolah yang akibatnya akan berdampak pada keterampilan siswa dalam

membaca dan juga pada hasil belajar sebagai syarat melanjutkan ketahap

berikutnya.

Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan keterampilan membaca

permulaan siswa diantaranya dengan cara penerapan metode abjad, penerapan

metode bunyi, penerapan metode suku kata, penerapan metode Kata, penerapan

metode Global, metode Whole Language, penerapan metode SAS (Struktur

Analitik Sintetik) dan penerapan metode Steinberg.

Dari sekian banyak alternatif yang tercantum, terdapat satu alternatif yang

dirasa peneliti memiliki ke-efektifitasan dan ke-efisienan dan sangat tepat untuk

(13)

3

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disampaikan (Depdikbud dalam Nurjanah, 1999) Metode kata lembaga didasarkan atas pendekatan kata, yaitu cara mengajarkan membaca permulaan dengan menampilkan kata. Tegasnya, metode kata lembaga memulai mengajarkan membaca dengan mengenalkan kata, menguraikan kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf, kemudian menggabungkan huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, selanjutnya memvariasikan huruf yang sudah dikenal menjadi suku kata dan suku kata menjadi kata tertentu dan kata lainnya.

Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang penerapan metode kata untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan kelas 1 sekolah dasar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian,maka rumusan masalah masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menerapkan metode kata untuk meningkatkan ketarampilan membaca permulaan kelas 1 sekolah dasar?

2. Bagaimanakah perkembangan keterampilan membaca permulaan

dengan menerapkan metode kata di kelas 1 sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui proses pembelajaran dengan menerapkan metode kata untuk meningkatkan ketarampilan membaca permulaan kelas 1 sekolah dasar.

(14)

4

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan teori mengenai metode kata untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan di kelas 1. Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat terhadap proses pembelajaran kedepannya. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya:

1. Bagi Siswa

Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar mengenai materi-materi

pembelajaran membaca permulaan melalui metode kata sehingga

kemampuan membaca permulaan siswa dapat meningkat.

2. Bagi Guru

Memberikan informasi dan wawasan mengenai cara membelajarkan

materi membaca permulaan dengan menerapkan metode kata agar kualitas

serta kinerja guru dalam mengajar dapat meningkat.

3. Bagi LPTK

Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan

pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sebagai solusi

(15)

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010 hlm 21) PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas. Penelitian tindakan

pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset

-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan...”, yang dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah.

Menurut Kunandar (2012) penelitian tindakan kelas memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah (1) Untuk memecahkan permasalahan nyata yang

terjadi di dalam kelas (2) peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat (3)

peningkatan relevansi pendidikan (4) sebagai alat traning in-service (5) sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan (6) peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasu belajar siswa (7) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan (8) Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah (9) Peningkatan efisiensi pengelolan pendidikan. (hlm 63)

B. Desain Penelitian

(16)

28

oleh Kurt Lewin, berikut ini adalah siklus yang dikembangkan oleh Kemmis &Taggart:

Siklus III

Perencanaan Siklus I

Perencanaan

Tindakan Pengamatan

Refleksi

Siklus II

Perencanaan

Tindakan Pengamatan

Refleksi

Tindakan Pengamatan

(17)

29

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Namun, dalam gambar diatas tindakan dan pengamatan berada pada tempat yang sama atau sejajar. Hal ini dikarenakan pengamatan atau observasi dilakukan pada tindakan penelitian.

Langkah pertama untuk melakukan siklus I adalah melakukan penyusunan perencaan kemudian melaksanakan perencaan, melakukan tindakan serta pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan tersebut. Apabila dari hasil refleksi siklus pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil yang diharapkan, maka langkah berikutnya adalah penyusunan perencaan untuk melaksanakan siklus II.

Kegiatan pada siklus II berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II berupa perbaikan atau tambahan dari tindakan dan hasil dari refleksi siklus I. Pada siklus II pun diadakan

refleksi lagi yang dijadikan untuk melakukan siklus III. Siklus III ini dilakukan jika peneliti merasa belum puas terhadap tindakan yang telah dilakukan. Akhirnya dari pelaksanaan siklus I – siklus III menghasilkan hasil penelitian.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini diadakan di sebuah Sekolah Dasar Negeri yang berada di sekitar Asrama Polisi Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas 1B dengan

jumlah siswa 23 orang dengan jumlah subjek yang akan diteliti sebanyak 12

(18)

30

E. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah pada semester dua tahun ajaran 2014-2015 yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan Mei. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada miggu ke empat bulan April yang akan diawali dengan siklus I, kemudian untuk siklus II

dilaksanakan pada minggu pertama bulan Mei. Begitupun dengan siklus III

yang akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei..

F. Instrumen Penelitian

a. Instrumen Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang peneliti buat untuk tiap siklus dan tindakan terdapat satu RPP untuk membedakan tiap siklus dalam penelitian ini, maka RPP dibuat berbeda-beda. Hal ini berfungsi untuk menggambarkan atau mendeskripsikan perencanaan pembelajaran membaca permulaan. RPP yang dibuat berdasarkan landasan teoritis yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka dirancanglah RPP khusus dengan menerapkan metode kata sebagai

metode untuk mengatasi kesulitan membaca permulaan.

2. Teks Bacaan

Teks bacaan, dibuat untuk melatih siswa membaca menggunakan metode kata. Teks bacaan tersebut tidak seperti teks bacaan pada umumnya teks bacaan tersebut berupa kata-kata yang harus dibaca oleh siswa.

(19)

31

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung akan menghasilkan perubahan

yang diinginkan.

3. Catatan Lapangan

Catatan Lapangan, dalam penelitian ini yang dimaksud catatan

lapangan adalah bukti otentik yang berupa catatan pokok, atau

catatan terurai tentang proses yang terjadi dilapangan sesuai dengan

fokus penelitian.

G. Prosedur Penelitian a. Tahap Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan yang dilakukan peneliti adalah melakukan

dialog dengan kepala sekolah, wali kelas tentang penelitian yang akan

dilakukan di kelas 1 tentang penerapan metode kata untuk

meningkatkan ketrampilan membaca permulaan siswa kelas 1.

b. Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti merancang sebuah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode kata untuk meningkatkan ketrampilan membaca siswa kelas 1 dalam tiga siklus. Tahap selanjutnya adalah mengembangkan materi pembelajaran, menyiapkan alat atau media yang akan digunakan saat pembelajaran menyiapkan instrumen tes, menyiapkan instrumen penelitian dan lain sebagainya.

c. Tahap Rencana Tindakan

(20)

32

dirangkaikan menjadi kata. Selanjutnya, guru memberikan kata baik itu dari gambar maupun yanya jawab yang anntinya kata tersebut hars diuraikan menjadi suku kata dan huruf lalu huruf tersebut dirangkiakn kembali menjadi suku kata dan kata. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan adalah dengan meminta siswa membaca kata yang telah disediakan oleh guru. Kata tersebut disesuaikan dengan pembelajaran yang dilakukan.

d. Tahapan Tindakan

Tahap- tahap yang dilakukan dalam pelaksanana ini adalah mengikuti model Kemmis dan McTaggart. Model Kemmis dan McTaggart memiliki empat tahapan pada setiap siklusnya yaitu

terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Siklus I

1) Perencanaan (Planning)

Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan

persiapan perencanaan diantaranya sebagai berikut :

a) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

b) Membuat media pembelajaran.

c) Membuat isntrumen yang digunakan dalam siklus PTK.

d) Membuat alat evaluasi pembelajaran

2) Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan tindakan adalah dengan menerapkan metode kata

berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

Adapun langkah dalam pelaksanaan ini adalah :

(21)

33

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kata yang di kupas menjadi suku kata dan huruf yang

kemudian huruf tersebut dirangkai menjadi suku kata dan

kata)

3) Pengamatan (Observation)

Pengamatan berlangsung pada saat kegiatan pembelajaran, hal

ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui situasi belajar

yang terjadi saat pembelajaran berlangsung.Kegiatan

pengamatan ini adalah :

1. Melakukan observasi dengan lembar observasi.

2. Menilai hasil tindakan dengan lembar observasi yang

dilakukan oleh guru dan teman sejawat. Hal yang di

observasi adalah perilaku siswa saat pembelajaran,

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

4) Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan untuk menentukan, mengkaji, dan

merenungkan kembali informasi awal berkenaan dengan aktivitas yang tidak tampak dari pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode kata yang telah dilakukan.

Siklus II

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri

dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Siklus ini merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya dan

hasil dari refleksi dari siklus pertama.

(22)

34

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil

refleksi pada siklus pertama.

2) Pelaksanaan (Acting)

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode kata

sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil

refleksi siklus pertama.

3) Pengamatan (Observation)

Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas

pembelajaran melalui penerapan metode kata.

4) Refleksi (Reflection)

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua

dan membuat perencanaan untuk siklus ketiga.

Siklus III

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus ketiga ini juga terdiri

dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Siklus ini merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya dan

hasil dari refleksi dari siklus kedua.

1) Perencanaan (Planning)

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil

refleksi pada siklus kedua.

2) Pelaksanaan (Acting)

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode kata

(23)

35

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas

pembelajaran melalui penerapan metode kata.

4) Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus

maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode kata dalam

meningkatkan ketarmpilan membaca permulaan siswa kelas 1

sekolah dasar.

H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data

Setelah data terkumpul kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis

data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan data

kuantitatif.

a. Data kualitatif menurut Aedi (2010, hlm 6) adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data seperti

observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip) Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

Tabel 3.1

Rambu-Rambu Hasil Pembentukan Membaca Permulaan Melalui Implentasi Metode Kata

Tahap

Pembelajaran

Indikator Deskriptor Kualifikasi

(24)

36

Diadaptasi dari Resmini (2002)

Keterangan :

SB (Sangat Baik) : Jika semua deskriptor 1-3 muncul. B ( Baik) : Jika terdapat 2 deskriptor muncul. C ( Cukup) : Hanya 1 deskriptor yang muncul.

(25)

37

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membaca di mulai dari kata seperti masih mengeja dari suku kata maka siswa tersebut masih memerlukan bimbingan.

b. Data Kuantitaif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Misalnya, usia seseorang, tinggi seseorang, penjualan dalam sebulan dsb. (Taniredja dan Mustafidah, 2012)

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar secara kalsikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = nilai persen yang dicari atau yang diharapkan 100 = bilangan tetap

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa

Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi

>80% Sangat tinggi

60 -79% Tinggi

40 – 59% Sedang

20 – 39% Rendah

>20% Sangat rendah

( Aqib, 2011 hlm 41)

P = ∑

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya

Cahyani. 2006. Membaca dan Menulis di Sekolah Dasar. Bandung. UPI PRESS

Cahyani, I dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung. UPI PRESS

Hartati,T dan Cuhariah, Y. 2006. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bahan Belajar Mandiri 5. 9-10

Kusumah, W dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks

Kemendikbud. 2012. Membaca dan Menulis Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar. Jakarta

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Rahim, F. 2009. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Resmini,N dkk. 2010 Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya. Bandung. UPI PRESS

Resmini, N dan Juanda, D. 2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung.UPI PRESS

Somadayo, S. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tarigan, HG. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Taniredja,T dan Mustafidah,H. 2012. Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Hartati,T dan Cuhariah, Y. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bandung. UPI PRESS

(27)

104

Siti Kulsum, 2015

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H/196707101991022-NUNUY_NURJANAH/TESIS_NN/TESISS.pdf

Resmini, N. 2002. Pembelajaran Apresiasi Bacaan Cerita Melalui Implementasi Strategi Directed Reading Activity [Artikel Jurnal, Universitas Pendidikan Indonesia, 2002]. Dari : http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SAST

Gambar

Desain Penelitian  Gambar 3.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Pandangan Siswa terhadap Mata Pelajaran Matematika Penalaran Sebelum Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing .... Pilihan Bentuk Belajar Matematika di

[r]

(2010) yang menggunakan variabel Large Positive and Negative Deffered Taxes (Pajak Tangguhan yang besar dan bernilai positif dan negatif) dan Small and Large Tax to Book

Untuk itu dibuatlah sebuah media untuk memperkenalkan wayang orang pada anak- anak, karena ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”, sehingga diharapkan dengan anak - anak

 Struktur perekonomian Jakarta triwulan III-2015 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan kasih dan sayang-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

“Menata Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif di Sekolah; Dalam Memfasilitasi Perkembangan Akademik, Karier dan Perkembangan Pribadi & Sosial dalam Rangka

Sebaliknya dengan beroperasinya kedua pembangkit aliran daya tidak bergerak satu arah lagi serta tegangan di sepanjang saluran juga mengalami kenaikan dibanding tanpa adanya