Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1
SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Siti Kulsum
NIM 1100396
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAN PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2015
KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS
1 SEKOLAH DASAR
Oleh
SitiKulsum
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© SitiKulsum 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. RumusanMasalah ... 3
C. TujuanPenelitian ... 3
D. ManfaatPenelitian ... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5
A. Membaca ... 5
a. Hakikat Membaca ... 5
b. Pengertian Membaca ... 6
c. Tujuan Membaca ... 8
d. Jenis Membaca ... 10
e. Prinsip-Prinsip Pengajaran Membaca ... 12
f. Perkembangan Membaca ... 16
B. Membaca Permulaan ... 16
vii
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Proses Pengajaran Membaca Permulaan ... 23
C. Metode Kata ... 23
D. Kerangka Berpikir ... 25
E. DefinisiOperasional... 26
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 27
A. Metode Penelitian... 27
B. Desain Penelitian ... 27
C. Lokasi Penelitian ... 29
D. Subjek Penelitian ... 29
E. Waktu Penelitian ... 29
F. Instrumen Penelitian... 30
G. Prosedur Penelitian... 31
H. Pengolahan dan Keabsahan Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Deskripsi Awal Pra-Penelitian ... 38
B. Hasil Penelitian ... 39
C. Pembahasan ... 95
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 100
A. Simpulan ... 100
B. Saran ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 105
viii
DAFTAR TABEL
3.1 Rambu – Rambu Hasil Pembentukan Membaca Permulaan Melalui
Implementasi Metode Kata ... 35
3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa ... 37
4.1 Lembar Observasi Guru (Klasikal) Siklus I ... 42
4.2 Lembar Observasi Siswa (Klasikal) Siklus II ... 44
4.3 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menerapkan Metode Kata Siklus I ... 47
4.4 Data Proses Siswa Siklus I ... 48
4.5 Tindakan Siklus I ... 56
4.6 Lembar Observasi Guru (Klasikal ) Siklus II ... 66
4.7 Lembar Observasi Siswa (Klasikal) Siklus II ... 68
4.8 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menerapkan Metode Kata Siklus II ... 71
4.9 Data Proses Siswa Siklus II ... 72
4.10 Tindakan Siklus II ... 76
4.11 Lembar Observasi Guru (Klasikal) Siklus III ... 82
4.12 Lembar Observasi Siswa (Klasikal) Siklus III ... 85
4.13 Hasil Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menerapkan Metode Kata Siklus III ... 87
4.14 Data Proses Siswa Siklus III ... 88
ix
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR GRAFIK
4.1 Pelafalan dalam keterampilan membaca permulaan dengan menerapkan metode kata ... 97 4.2 Kelancaran dalam keterampilan membaca permulaan dengan menerapkan
xi
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 105
Teks bacaan Siklus I ... 113
Lembar Observasi Penilaian Membaca Siklus I ... 116
Lembar Observasi Guru Siklus I ... 117
Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 119
Catatan Lapangan Siklus I ... 121
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 122
Teks bacaan Siklus II ... 130
Lembar Observasi Penilaian Membaca Siklus II ... 133
Lembar Observasi Guru Siklus II ... 134
Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 136
Catatan Lapangan Siklus II ... 138
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ... 139
Teks bacaan Siklus III ... 145
Lembar Observasi Penilaian Membaca Siklus III ... 148
Lembar Observasi Guru Siklus III ... 149
Lembar Observasi Siswa Siklus III ... 151
Catatan Lapangan Siklus III ... 153
LAMPIRAN B HASIL PENELITIAN Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siklus I ... 154
Hasil Observasi Guru Siklus I ... 155
Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 159
Catatan Lapangan Siklus I ... 163
Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II ... 164
Hasil Observasi Guru Siklus II ... 165
Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 169
xii
Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siklus III ... 174
Hasil Observasi Guru Siklus III ... 175
Hasil Observasi Siswa Siklus III ... 179
Catatan Lapangan Siklus III ... 183
Dokumentasi ... 184
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa, diantaranya yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca merupakan salah satu diantara empat keterampilan berbahasa yang penting untuk dipelajari dan dikuasi oleh setiap individu. Dengan membaca, seseorang dapat bersantai, berinteraksi dengan perasaan dan pikiran, memperoleh informasi, dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Menurut Bowman (dalam Somadayo, 2011 hlm 2) menyatakan bahwa
Membaca merupakan sarana yang paling tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (life-long-learning) dengan mengajarkan kepada anak cara membaca, berarti memberi masa depan, yaitu memberi suatu teknik bagaimana cara mengeksplorasi “dunia” mana pun yang ia pilih dan memberikan kesempatan kepada untuk mendapatkan tujuan hidupnya.
Secara garis besar terdapat dua jenis membaca yaitu membaca pemulaan dan membaca lanjutan. Cahyani (2006) menyatakan bahwa
Kemampuan membaca pada kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3) merupakan pembelajaran membaca tahap awal. Kemampuan membaca yang diperoleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya maka kemampuan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru, sebab jika itu tidak kuat, pada tahap membaca lanjut siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai. (hlm 100)
2
anak-anak yang belum lancar membaca sudah mengenal abjad dan anak-anak hanya bisa mengeja atau membaca dua suku kata saja. Terdapat salah satu anak yang belum dapat menghafal huruf abjad. Jika anak tersebut diminta membaca secara beruurutan huruf abjad tersebut anak itu mampu. Namun, jika di acak anak itu belum bisa menghafalnya.
Masalah anak yang belum lancar dalam hal membaca ini sebenarnya sudah mendapat perhatian dari guru karena guru sudah melakukan les tambahan membaca sesudah selesai pembelajaran. Namun masalah ini tidak terlepas dari beberapa faktor diantaranya adalah masalah pembelajaran yang membosankan karena anak-anak dilatih kemampuan membacanya hanya dengan membaca buku
saja. Selain itu faktor keluarga juga berpengaruh dalam hal ini. Dari hasil
wawancara dengan wali kelas ternyata orang tua menyerahkan sepenuhnya
kemampuan anak kepada sekolah sehingga kemampuan membaca mereka yang
dilatih oleh guru tidak dilatih lagi dirumahnya.
Sudah dijelaskan diatas bahwa pentingnya keterampilan membaca
permulaan siswa yang sangat memerlukan perhatian, karena apabila hal tersebut
diabaikan siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah maupun
diluar sekolah yang akibatnya akan berdampak pada keterampilan siswa dalam
membaca dan juga pada hasil belajar sebagai syarat melanjutkan ketahap
berikutnya.
Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan keterampilan membaca
permulaan siswa diantaranya dengan cara penerapan metode abjad, penerapan
metode bunyi, penerapan metode suku kata, penerapan metode Kata, penerapan
metode Global, metode Whole Language, penerapan metode SAS (Struktur
Analitik Sintetik) dan penerapan metode Steinberg.
Dari sekian banyak alternatif yang tercantum, terdapat satu alternatif yang
dirasa peneliti memiliki ke-efektifitasan dan ke-efisienan dan sangat tepat untuk
3
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disampaikan (Depdikbud dalam Nurjanah, 1999) Metode kata lembaga didasarkan atas pendekatan kata, yaitu cara mengajarkan membaca permulaan dengan menampilkan kata. Tegasnya, metode kata lembaga memulai mengajarkan membaca dengan mengenalkan kata, menguraikan kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf, kemudian menggabungkan huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, selanjutnya memvariasikan huruf yang sudah dikenal menjadi suku kata dan suku kata menjadi kata tertentu dan kata lainnya.
Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang penerapan metode kata untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan kelas 1 sekolah dasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian,maka rumusan masalah masalah penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menerapkan metode kata untuk meningkatkan ketarampilan membaca permulaan kelas 1 sekolah dasar?
2. Bagaimanakah perkembangan keterampilan membaca permulaan
dengan menerapkan metode kata di kelas 1 sekolah dasar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses pembelajaran dengan menerapkan metode kata untuk meningkatkan ketarampilan membaca permulaan kelas 1 sekolah dasar.
4
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan teori mengenai metode kata untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan di kelas 1. Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat terhadap proses pembelajaran kedepannya. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya:
1. Bagi Siswa
Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar mengenai materi-materi
pembelajaran membaca permulaan melalui metode kata sehingga
kemampuan membaca permulaan siswa dapat meningkat.
2. Bagi Guru
Memberikan informasi dan wawasan mengenai cara membelajarkan
materi membaca permulaan dengan menerapkan metode kata agar kualitas
serta kinerja guru dalam mengajar dapat meningkat.
3. Bagi LPTK
Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan
pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sebagai solusi
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010 hlm 21) PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas. Penelitian tindakan
pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset
-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan...”, yang dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah.
Menurut Kunandar (2012) penelitian tindakan kelas memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah (1) Untuk memecahkan permasalahan nyata yang
terjadi di dalam kelas (2) peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat (3)
peningkatan relevansi pendidikan (4) sebagai alat traning in-service (5) sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan (6) peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasu belajar siswa (7) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan (8) Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah (9) Peningkatan efisiensi pengelolan pendidikan. (hlm 63)
B. Desain Penelitian
28
oleh Kurt Lewin, berikut ini adalah siklus yang dikembangkan oleh Kemmis &Taggart:
Siklus III
Perencanaan Siklus I
Perencanaan
Tindakan Pengamatan
Refleksi
Siklus II
Perencanaan
Tindakan Pengamatan
Refleksi
Tindakan Pengamatan
29
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Namun, dalam gambar diatas tindakan dan pengamatan berada pada tempat yang sama atau sejajar. Hal ini dikarenakan pengamatan atau observasi dilakukan pada tindakan penelitian.
Langkah pertama untuk melakukan siklus I adalah melakukan penyusunan perencaan kemudian melaksanakan perencaan, melakukan tindakan serta pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan tersebut. Apabila dari hasil refleksi siklus pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil yang diharapkan, maka langkah berikutnya adalah penyusunan perencaan untuk melaksanakan siklus II.
Kegiatan pada siklus II berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II berupa perbaikan atau tambahan dari tindakan dan hasil dari refleksi siklus I. Pada siklus II pun diadakan
refleksi lagi yang dijadikan untuk melakukan siklus III. Siklus III ini dilakukan jika peneliti merasa belum puas terhadap tindakan yang telah dilakukan. Akhirnya dari pelaksanaan siklus I – siklus III menghasilkan hasil penelitian.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini diadakan di sebuah Sekolah Dasar Negeri yang berada di sekitar Asrama Polisi Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dari kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas 1B dengan
jumlah siswa 23 orang dengan jumlah subjek yang akan diteliti sebanyak 12
30
E. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah pada semester dua tahun ajaran 2014-2015 yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan Mei. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada miggu ke empat bulan April yang akan diawali dengan siklus I, kemudian untuk siklus II
dilaksanakan pada minggu pertama bulan Mei. Begitupun dengan siklus III
yang akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei..
F. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Pembelajaran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang peneliti buat untuk tiap siklus dan tindakan terdapat satu RPP untuk membedakan tiap siklus dalam penelitian ini, maka RPP dibuat berbeda-beda. Hal ini berfungsi untuk menggambarkan atau mendeskripsikan perencanaan pembelajaran membaca permulaan. RPP yang dibuat berdasarkan landasan teoritis yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka dirancanglah RPP khusus dengan menerapkan metode kata sebagai
metode untuk mengatasi kesulitan membaca permulaan.
2. Teks Bacaan
Teks bacaan, dibuat untuk melatih siswa membaca menggunakan metode kata. Teks bacaan tersebut tidak seperti teks bacaan pada umumnya teks bacaan tersebut berupa kata-kata yang harus dibaca oleh siswa.
31
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung akan menghasilkan perubahan
yang diinginkan.
3. Catatan Lapangan
Catatan Lapangan, dalam penelitian ini yang dimaksud catatan
lapangan adalah bukti otentik yang berupa catatan pokok, atau
catatan terurai tentang proses yang terjadi dilapangan sesuai dengan
fokus penelitian.
G. Prosedur Penelitian a. Tahap Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan yang dilakukan peneliti adalah melakukan
dialog dengan kepala sekolah, wali kelas tentang penelitian yang akan
dilakukan di kelas 1 tentang penerapan metode kata untuk
meningkatkan ketrampilan membaca permulaan siswa kelas 1.
b. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti merancang sebuah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode kata untuk meningkatkan ketrampilan membaca siswa kelas 1 dalam tiga siklus. Tahap selanjutnya adalah mengembangkan materi pembelajaran, menyiapkan alat atau media yang akan digunakan saat pembelajaran menyiapkan instrumen tes, menyiapkan instrumen penelitian dan lain sebagainya.
c. Tahap Rencana Tindakan
32
dirangkaikan menjadi kata. Selanjutnya, guru memberikan kata baik itu dari gambar maupun yanya jawab yang anntinya kata tersebut hars diuraikan menjadi suku kata dan huruf lalu huruf tersebut dirangkiakn kembali menjadi suku kata dan kata. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan adalah dengan meminta siswa membaca kata yang telah disediakan oleh guru. Kata tersebut disesuaikan dengan pembelajaran yang dilakukan.
d. Tahapan Tindakan
Tahap- tahap yang dilakukan dalam pelaksanana ini adalah mengikuti model Kemmis dan McTaggart. Model Kemmis dan McTaggart memiliki empat tahapan pada setiap siklusnya yaitu
terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Siklus I
1) Perencanaan (Planning)
Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan
persiapan perencanaan diantaranya sebagai berikut :
a) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
b) Membuat media pembelajaran.
c) Membuat isntrumen yang digunakan dalam siklus PTK.
d) Membuat alat evaluasi pembelajaran
2) Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan tindakan adalah dengan menerapkan metode kata
berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
Adapun langkah dalam pelaksanaan ini adalah :
33
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kata yang di kupas menjadi suku kata dan huruf yang
kemudian huruf tersebut dirangkai menjadi suku kata dan
kata)
3) Pengamatan (Observation)
Pengamatan berlangsung pada saat kegiatan pembelajaran, hal
ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui situasi belajar
yang terjadi saat pembelajaran berlangsung.Kegiatan
pengamatan ini adalah :
1. Melakukan observasi dengan lembar observasi.
2. Menilai hasil tindakan dengan lembar observasi yang
dilakukan oleh guru dan teman sejawat. Hal yang di
observasi adalah perilaku siswa saat pembelajaran,
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
4) Refleksi (Reflecting)
Refleksi dilakukan untuk menentukan, mengkaji, dan
merenungkan kembali informasi awal berkenaan dengan aktivitas yang tidak tampak dari pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode kata yang telah dilakukan.
Siklus II
Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri
dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Siklus ini merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya dan
hasil dari refleksi dari siklus pertama.
34
Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus pertama.
2) Pelaksanaan (Acting)
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode kata
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil
refleksi siklus pertama.
3) Pengamatan (Observation)
Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran melalui penerapan metode kata.
4) Refleksi (Reflection)
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua
dan membuat perencanaan untuk siklus ketiga.
Siklus III
Seperti halnya pada siklus pertama, siklus ketiga ini juga terdiri
dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Siklus ini merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya dan
hasil dari refleksi dari siklus kedua.
1) Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus kedua.
2) Pelaksanaan (Acting)
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode kata
35
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran melalui penerapan metode kata.
4) Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus
maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode kata dalam
meningkatkan ketarmpilan membaca permulaan siswa kelas 1
sekolah dasar.
H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data
Setelah data terkumpul kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis
data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan data
kuantitatif.
a. Data kualitatif menurut Aedi (2010, hlm 6) adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data seperti
observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip) Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
Tabel 3.1
Rambu-Rambu Hasil Pembentukan Membaca Permulaan Melalui Implentasi Metode Kata
Tahap
Pembelajaran
Indikator Deskriptor Kualifikasi
36
Diadaptasi dari Resmini (2002)
Keterangan :
SB (Sangat Baik) : Jika semua deskriptor 1-3 muncul. B ( Baik) : Jika terdapat 2 deskriptor muncul. C ( Cukup) : Hanya 1 deskriptor yang muncul.
37
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membaca di mulai dari kata seperti masih mengeja dari suku kata maka siswa tersebut masih memerlukan bimbingan.
b. Data Kuantitaif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Misalnya, usia seseorang, tinggi seseorang, penjualan dalam sebulan dsb. (Taniredja dan Mustafidah, 2012)
Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar secara kalsikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P = nilai persen yang dicari atau yang diharapkan 100 = bilangan tetap
Tabel 3.2
Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa
Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi
>80% Sangat tinggi
60 -79% Tinggi
40 – 59% Sedang
20 – 39% Rendah
>20% Sangat rendah
( Aqib, 2011 hlm 41)
P = ∑
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya
Cahyani. 2006. Membaca dan Menulis di Sekolah Dasar. Bandung. UPI PRESS
Cahyani, I dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung. UPI PRESS
Hartati,T dan Cuhariah, Y. 2006. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bahan Belajar Mandiri 5. 9-10
Kusumah, W dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks
Kemendikbud. 2012. Membaca dan Menulis Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar. Jakarta
Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Rahim, F. 2009. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara
Resmini,N dkk. 2010 Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya. Bandung. UPI PRESS
Resmini, N dan Juanda, D. 2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung.UPI PRESS
Somadayo, S. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu
Tarigan, HG. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Taniredja,T dan Mustafidah,H. 2012. Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Hartati,T dan Cuhariah, Y. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bandung. UPI PRESS
104
Siti Kulsum, 2015
PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H/196707101991022-NUNUY_NURJANAH/TESIS_NN/TESISS.pdf
Resmini, N. 2002. Pembelajaran Apresiasi Bacaan Cerita Melalui Implementasi Strategi Directed Reading Activity [Artikel Jurnal, Universitas Pendidikan Indonesia, 2002]. Dari : http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SAST