ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
(Studi Kasus Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Program
Studi Pendidikan Akuntansi
SKRIPSI
Oleh:
FRILIA DERA WALIAH
1104557
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i
Analisis Kesiapan Pemerintah Kota Bandung dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
(Studi Kasus Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)
Frilia Dera Waliah
Pembimbing: Dr. H. Nugraha, SE. Ak, M.Si, CA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan pemerintah Kota Bandung yang diindikasikan dengan komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi dalam menerapkan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer tersebut materi sosialisasi SAP basis akrual, IHPS LHP 2014, nota dinas, dan surat edaran yang berhubungan dengan SAP basis akrual. Data sekunder meliputi kegiatan wawancara dengan 3 informan pejabat pemerintah Kota Bandung di Bidang Akuntansi DPKAD. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan metode kualitatif menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan Pemerintah Kota Bandung dalam penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual, untuk indikasi komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi adalah siap.
Kata Kunci: Standar Akuntansi Pemerintahan, Basis Akrual, Kesiapan Pemerintah
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
THE ANALYSIST OF BANDUNG CITY’S GOVERNMENT READINESS IN APPLYING GOVERNMENT ACCOUNTING STANDARDS
(Case Study: Bandung’s Department of Government Financial Management and Assets)
Frilia Dera Waliah
Advisor: Dr. H. Nugraha, SE. Ak, M.Si, CA
ABSTRACT
This research is aims to know the readiness of the Government of Bandung City which is indicated with the communication, resources, disposition and bureaucratic structures in implementing governmental accounting standards in the Departement of Financial Management and Assets area of Bandung city.
The descriptive cualitative method are in this research. Observation, interview and documentation used are the technique of data collections. The typical data are divided into two, primary and secondary. The primary data consists of material socialization GAS Accrual Basis, IHPS LHP 2014, dinas notes, and circulars which related to SAP Accrual Basis. The Secondary data got after interviewing with 3 informants of Bandung city government officials in the field of Accounting DPKAD. The data collection results, analyzed by qualitative method using triangulation.
The results showed that the Government of Bandung City in applying Government Accounting Standards Accrual Basis with indication of communication, resources, disposition and bureaucratic structure is ready.
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah Penelitian... 4
D. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
A. Teori yang Relevan ... 6
1. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ... 6
2. Standar Akuntansi Pemerintahan di Indonesia ... 7
3. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual ... 10
4. Keuntungan dan Kelemahan Basis Akrual ... 11
4.1 Keuntungan Basis Akrual ... 11
4.2 Kelemahan Basis Akrual ... 11
5. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual ... 12
5.1 Komunikasi (Communication) ... 16
5.2 Sumber Daya (Resource) ... 17
5.3 Disposisi (Dispositions/Attitudes) ... 18
5.4 Struktur Birokrasi (Bureucratic Structure) ... 19
6. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung ... 20
B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 22
C. Kerangka Pemikiran ... 24
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
A.Desain Penelitian ... 26
B. Objek Penelitian ... 27
C. Jenis dan Sumber Data ... 27
D.Fokus Penelitian ... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ... 30
1. Teknik Observasi (Pengamatan) ... 31
2. Teknik Wawancara (Interview) ... 31
3. Dokumentasi ... 32
F. Teknik Analisis Data ... 32
1. Reduksi Data (Data Reduction) ... 33
2. Penyajian Data (Data Display) ... 34
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification) ... 34
G.Pengujian Kredibilitas Data ... 34
1. Triangulasi Sumber ... 35
2. Triangulasi Teknik ... 35
H.Tahap-Tahap Penelitian ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A.Deskripsi Objek Penelitian ... 38
1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 38
2. Visi dan Misi DPKAD Kota Bandung ... 43
B. Deskripsi Data ... 46
1. Deskripsi Data Penelitian ... 46
2. Daftar Informan ... 47
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48
1. Kebijakan Standar Akuntansi Pemerintahan Basis Akrual ... 48
2. Hasil Penelitian ... 49
2.1 Komunikasi (Communications) ... 49
2.2 Sumber Daya (Resources) ... 57
2.3 Disposisi (Dispositions/Attitudes) ... 69
2.4 Struktur Birokrasi (Bureucratic Structure) ... 74
3. Keterbatasan Penelitian ... 83
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
A.Kesimpulan ... 89
B. Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 91
LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Daftar Opini Audit BPK Atas LKPD Kota Bandung Tahun 2010 - 2014 ... 3
Tabel 2.1 Strategi Penerapan SAP Akrual ... 14
Tabel 3.1 Fokus Penelitian ... 28
Tabel 3.2 Indikator Pertanyaan ... 29
Tabel 3.3 Informan Penelitian ... 32
Tabel 4.1 Identitas Informan ... 47
Tabel 4.2 Jumlah dan Komposisi Karyawan/Wati DPKAD Kota Bandung ... 58
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pentahapan Implementasi Akuntansi Akrual ... 15
Gambar 2.2 Model Implementasi Kebijakan George C. Edwards III ... 16
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 24
Gambar 3.1 Model Interaksi Analisis Data ... 33
Gambar 3.2 Triangulasi dengan Sumber ... 35
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Reformasi keuangan negara pada tahap pertama telah menetapkan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah. Peraturan Pemerintah tersebut masih bersifat sementara karena
sebagaimana diamanatkan dalam pasal 35 ayat (1) Undang-undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa selama pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan,
digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut pasal 36 ayat (1) Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun kemudian. Oleh
karena itu, untuk memenuhi kewajiban tersebut, pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165) yang ditetapkan
pada tanggal 22 Oktober 2010 untuk mengganti Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2005.
Pada penjelasan PP Nomor 71 Tahun 2010 disebutkan bahwa lingkup
peraturan pemerintah ini meliputi SAP Berbasis Akrual dan SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual. SAP Berbasis Akrual terdapat pada lampiran I yang berlaku sejak
tanggal ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas. SAP Berbasis
Kas Menuju Akrual sebagaimana tercantum dalam lampiran II dapat dilaksanakan
selama jangka waktu 4 (empat) tahun setelah Tahun Anggaran 2010 yaitu sampai
Tahun Anggaran 2014. Selanjutnya setiap entitas pelaporan, baik pada Pemerintah
2
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP
berbasis akrual membawa perubahan besar dalam sistem pelaporan keuangan di
Indonesia yaitu perubahan dari basis kas menuju akrual menjadi basis akrual
penuh dalam pengakuan transaksi keuangan pemerintah. Perubahan basis tersebut
selain telah diamanatkan oleh paket undang-undang keuangan negara, juga
diharapkan mampu memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan,
menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban dan
bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010, Akuntansi berbasis
akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa
lainnya diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya
transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual waktu pencatatan (recording) sesuai
dengan saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi
yang paling komprehensif. Pengaruh perlakuan akrual sudah banyak
diakomodasikan di dalam laporan keuangan terutama neraca yang disusun sesuai
dengan PP No. 71 Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan.
Keberadaan pos piutang, aset tetap dan hutang merupakan bukti adanya proses
pembukuan yang dipengaruhi oleh asas akrual. Ketika akrual hendak dilakukan
sepenuhnya untuk menggambarkan berlangsungnya esensi transaksi atau kejadian,
maka kelebihan yang diperoleh dari penerapan akrual adalah tergambarkannya
informasi operasi atau kegiatan. Dalam akuntansi pemerintahan gambaran
perkembangan operasi atau kegiatan ini dituangkan dalam bentuk laporan
operasional atau laporan SAL.
Perubahan perlakukan akuntansi pemerintah menuju basis akrual akan
membawa dampak/implikasi walau sekecil apapun. Perubahan menuju arah yang
lebih baik ini bukan berarti hadir tanpa masalah. Pertanyaan pro-kontra mengenai
siap atau tidak siapnya pemerintah daerah mengimplementasikan SAP berbasis
akrual ini akan terus timbul. Hal yang paling sering muncul adalah terkait sumber
3
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi masalah klasik dalam pengelolaan keuangan negara. Hal ini meliputi
SDM yang tidak kompeten dan cenderung resisten terhadap perubahan.
Selanjutnya, infrastruktur yang dibutuhkan dalam penerapan akuntansi berbasis
akrual penuh membutuhkan sumber daya teknologi informasi yang lebih tinggi.
Dalam membiayai kegiatan dan pelaksanaan tugasnya, Pemerintah Kota
Bandung memperoleh alokasi dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD). Oleh karena itu, pemerintah Kota Bandung wajib menyusun laporan
keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan anggaran daerah
yang diperolehnya. Pemerintah Kota Bandung wajib menyusun laporan keuangan
berlandaskan pada SAP yang berlaku. Kesesuaian penyajian laporan keuangan
dengan SAP menjadi dasar diberikannya opini atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Kota Bandung. Berikut opini Badan Pemeriksa Keuangan atas LKPD
Kota Bandung dalam kurun waktu terakhir:
Tabel 1.1 Daftar Opini Audit BPK atas LKPD Kota Bandung Tahun 2010-2014
No Tahun Opini BPK
1 2010 Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
2 2011 Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
3 2012 Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
4 2013 Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
5 2014 Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
(Sumber: LHP LKPD Kota Bandung 2010-2014, IHPS www.bpk.go.id)
Tabel ini menunjukkan bahwa Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)
memberikan opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung
dengan Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Hal ini disebabkan Pemerintah Kota
4
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terkait dengan penerapan basis akrual sendiri, Pemerintah Kota Bandung
harus melakukan berbagai persiapan, seperti penyusunan sistem akuntansi
pemerintah berbasis akrual, pelatihan sumber daya manusia dan penyediaan
sarana dan prasarana untuk menunjang penerapan basis akrual. Persiapan tersebut
dilakukan Pemerintah Kota Bandung agar siap dan dapat mengatasi berbagai
kendala dalam penerapan basis akrual.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Standar Akuntansi Pemerintahan mengatur penyajian laporan keuangan
untuk tujuan umum dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan
keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas. Laporan
keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan bersama, sebagian besar pengguna laporan.
Kehadiran Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual mewajibkan pemerintah daerah
termasuk Pemerintah Kota Bandung untuk menerapkan laporan keuangan
berbasis akrual pada tahun 2015 ini. Penerapan basis akrual yang sesuai di
amanahkan ini memerlukan berbagai persiapan untuk menuju kearah yang lebih
baik. Pertahapan penerapan SAP Berbasis Akrual oleh pemerintah daerah dapat
dilaksanakan sesuai dengan konsep yang diberikan oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP).
Berdasarkan fakta diatas, peneliti tertarik menganalisis kesiapan
Pemerintah Kota Bandung dalam menerapkan SAP Berbasis Akrual dalam
penyusunan laporan keuangannya. Oleh karena itu judul yang di angkat dalam
penelitian ini yaitu:
“Analisis Kesiapan Pemerintah Kota Bandung dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
(Studi Kasus Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)”
5
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana kesiapan Pemerintah Kota Bandung dalam
menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual?
D. Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka maksud dari penulisan tugas
akhir ini adalah untuk menganalisis kesiapan Pemerintah Kota Bandung dalam
menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual, sedangkan tujuan
yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
kesiapan Pemerintah Kota Bandung dalam menerapkan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman
mengenai kesiapan Pemerintah Kota Bandung dalam menerapkan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.
2. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau bahan
pertimbangan dalam penerapan SAP Basis Akrual secara maksimal.
Secara umum juga diharapkan kualitas pelaporan keuangan dalam
pemerintah akan meningkat.
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu
sumbangan data empiris dalam ilmu akuntansi sektor publik terutama
dalam bahasan tentang standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan
dan Taylor (Lexy, 2002:9) mendefinisikan:
“Penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku”.
Menurut Sugiyono (2012:35)
“Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek dengan tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki”.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menjelaskan, meringkas
berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul
dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.
Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi,
situasi ataupun variabel tersebut.
A. Desain Penelitian
Dengan digunakan metode kualitatif ini maka data yang didapatkan
akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna sehingga tujuan
penelitian dapat dicapai. Desain penelitian kualitatif ini dibagi dalam empat
tahap, yaitu:
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan rancangan
penelitian, penetapan tempat penelitian dan penyusunan fokus penelitian.
27
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini peneliti sebagai pelaksana penelitian sekaligus sebagai
human instrument mencari informasi data, yaitu observasi, dokumentasi
dan wawancara pada Bidang Akuntansi Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Bandung
c. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan penelitian terhadap
Bidang Akuntansi, yaitu Seksi Akuntansi Belanja dan Seksi Pencatatan
dan Pelaporan, dan Bidang Perbendaharaan, Seksi Belanja Tidak
Langsung Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.
d. Evaluasi
Semua data yang telah dianalisis kemudian dievaluasi sehingga diketahui
kesiapan Pemerintah Kota Bandung dalam Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual.
B. Objek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel.
Istilah yang digunakan adalah setting atau tempat penelitian. Tempat
penelitiannya adalah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Bandung. Alasan dipilihnya DPKAD ini adalah karena DPKAD Kota
Bandung merupakan selaku Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
(SKPKD).
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka-angka, melainkan
diuraikan dalam bentuk kalimat.
1) Data Primer dalam penelitian ini yaitu hasil wawancara dari bidang
akuntansi dan bidang perbendaharaan Dinas Pengelolaan Keuangan dan
28
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Data Sekunder dalam penelitian ini yaitu dokumen yang berkaitan dengan
standar akuntansi pemerintahan, LHP LKPD Kota Bandung, materi
sosialisasi standar akuntansi basis akrual, dan lain-lain yang mendukung
dalam penelitian ini.
D. Fokus Penelitian
Berdasarkan hasil pengayaan di lapangan terdapat dimensi-dimensi
menarik di lapangan, sehingga dari banyaknya dimensi tersebut untuk
pembatasan lingkup penelitian maka perlu ditentukan fokus penelitian yaitu
tentang kesiapan penerapan SAP Berbasis Akrual studi kasus di DPKAD Kota
Bandung, maka dari itu fokus penelitian ini yaitu:
Tabel 3.1 Fokus Penelitian
Faktor
1. Rapat dengan pimpinan mengenai SAP basis akrual. 2. Sosialisasi yang dilakukan atau dihadiri oleh DPKAD. 3. Software yang membantu dalam pembuatan laporan
keuangan basis akrual.
4. Tujuan pemerintah menerapkan SAP basis akrual. 5. Tujuan SAP dari sudut pandang DPKAD.
6. Hubungannya penerapan SAP dengan opini yang diberikan oleh BPK.
7. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penerapan SAP basis akrual.
Sumber Daya (Resource)
1. Lembaga yang dijadikan sebagai ahli bagi DPKAD apabila dalam penerapan SAP membutuhkan bantuan dari seseorang yang ahli di bidangnya.
2. Kekurangan dalam penerapan SAP PP No. 71 ini. 3. Kelebihan apa yang ada di SAP PP No. 71 ini.
4. Alokasi SDM yang khusus dipersiapkan untuk menangani pelaporan berbasis akrual.
5. Pelatihan/ diklat yang dilakukan oleh bidang akuntansi mengenai pelaporan basis akrual.
29
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penerapan basis akrual.
Disposisi (Dispositions/Attitudes)
1. Pendapat mengenai LKPD Kota Bandung yang mendapatkan opini WDP dari BPK.
2. Bagaimana DPKAD dalam menghadapi kesulitan dalam menerapkan SAP basis akrual.
3. Secara pribadi, respon sebagai individual terhadap keputusan pemerintah mengenai kewajiban dalam menerapkan SAP basis akrual ini.
4. Kesulitan yang dihadapi dalam penerapan SAP ini ke dalam LKPD.
5. Kemampuan Kota Bandung menerapkan SAP basis akrual ini sebelum tahun 2015.
Struktur Birokrasi (Bureucratic Structure)
1. Secara organisasinya SAP ini harus dilaksanakan. 2. Strategi Pemda dalam penerapan SAP basis akrual. 3. Komitmen dari pimpinan, apakah didukung dengan baik
semenjak dari awal peraturan ini dibuat.
4. Kesiapan DPKAD dalam penerapan SAP basis akrual. 5. Kesiapan Pemda dalam penerapan SAP basis akrual.
Data diperoleh dari hasil penelitian lapangan dilakukan reduksi
data untuk dapat mencari tema dan polanya, dan diberikan masalah
penelitian serta dilakukan indikatorisasi. Indikator yang disusun oleh
peneliti berdasarkan hasil penelitian dilapangan.
Tabel 3.2 Indikator Pertanyaan
INDIKATOR INFORMAN
1. Komunikasi adalah suatu kegiatan manusia untuk
menyampaikan sebuah pemikiran kepada orang lain. Indikatornya meliputi:
1. Kepala Seksi Akuntansi Belanja di Bidang Akuntansi DPKAD Kota Bandung.
2. Kepala Seksi Akuntansi Pencatatan dan Pelaporan di Bidang Akuntansi DPKAD Kota Bandung.
3. Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung di Bidang
30
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
harus jelas akurat.
c. Konsistensi: pelaksana dan pelaku kebijakan haruslah konsisten.
2. Sumber Daya merupakan sumber-sumber yang diperlukan untuk melaksanakan
kebijakan-kebijakan. Indikatornya meliputi: a. Staf: Jumlah alokasi dan
kompetensi SDM. b. Informasi: Pemahaman
mengenai SAP Basis Akrual. c. Wewenang: Hak yang
mempengaruhi dari pelaksanaan SAP Basis Akrual.
d. Fasilitas: sarana dan prasarana lain yang
mendukung dalam penerapan SAP Basis Akrual.
1. Kepala Seksi Akuntansi Belanja di Bidang Akuntansi DPKAD Kota Bandung.
2. Kepala Seksi Akuntansi Pencatatan dan Pelaporan di Bidang Akuntansi DPKAD Kota Bandung.
3. Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung di Bidang
Perbendaharaan DPKAD Kota Bandung.
3. Sikap para pelaksana kebijakan. Indikatornya meliputi:
a. Pengangkatan Birokrasi: personil pelaksana kebijakan memiliki dedikasi.
b. Insentif bagi yang
melaksanakan kebijakan.
1. Kepala Seksi Akuntansi Belanja di Bidang Akuntansi DPKAD Kota Bandung.
2. Kepala Seksi Akuntansi Pencatatan dan Pelaporan di Bidang Akuntansi DPKAD Kota Bandung.
3. Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung di Bidang
Perbendaharaan DPKAD Kota Bandung.
4. Struktur Birokrasi merupakan pelaksana sebuah kebijakan yang telah diputuskan dengan melakukan koordinasi dalam rangka melaksanakan kebijakan. a. Standar operating procedure
(SOP): para pegawai atau pelaksana menerapkan SAP basis akrual sesuai dengan prosedur.
b. Fragmentasi: kerjasama dan koordinasi antar SKPD.
1. Kepala Seksi Akuntansi Belanja di Bidang Akuntansi DPKAD Kota Bandung.
2. Kepala Seksi Akuntansi Pencatatan dan Pelaporan di Bidang Akuntansi DPKAD Kota Bandung.
3. Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung di Bidang
31
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan kategori diatas, peneliti menganalisis kembali data
dan informasi. Setelah data dan informasi yang dipaparkan bersifat
jenuh, artinya telah ada pengulangan informasi yang sama atas setiap
jawaban sehingga tidak ada lagi yang dipertanyakan. Maka dapat
diambil kesimpulan untuk dijadikan jawaban dalam pembahasan
masalah penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peniliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus
penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
1. Teknik Observasi (Pengamatan)
Nasution (1988) dalam Sugiyono (2012) menyatakan bahwa:
“Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Dengan melakukan observasi, peneliti dapat mengetahui lebih dalam mengenai masalah yang sedang diamati”.
Teknik ini digunakan dengan maksud untuk mengamati dan
mencatat gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian pada saat
keadaan atau situasi yang alami atau yang sebenarnya sedang berlangsung,
meliputi kondisi sumber daya manusia, komitmen dari pimpinan, serta
kendala-kendala menuju penerapan akuntansi berbasis akrual dan kondisi
lain yang mendukung hasil penelitian mengenai kesiapan dalam penerapan
SAP Basis Akrual.
32
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Esterberg, 2002 dalam Sugiyono, 2012 mendefinisikan
interview/wawancara sebagai berikut:
“a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”.
Dari definisi tersebut, wawancara merupakan pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai secara langsung
dan mendalam (in depth interview) kepada pihak yang terlibat dan terkait
langsung guna mendapatkan penjelasan pada kondisi dan situasi yang
sebenarnya pula. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah
orang-orang yang dianggap memiliki informasi kunci (key informan) yang
dibutuhkan di wilayah penelitian. Banyaknya pegawai yang diwawancarai
tergantung seberapa layak untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Pemilihan key informan yang berperan dalam proses akuntansi ini
bertujuan meningkatkan validitas informasi yang disampaikan. Adapun
yang menjadi key informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Informan Penelitian
No. NAMA JABATAN
1. Drs. H. Hari Kusuwandhito, M.Si Kepala Seksi Akuntansi Belanja, Bidang Akuntansi DPKAD Kota Bandung 2. Drs. Deni Kusnadi, S.Ip Kepala Seksi Belanja Tidak
Langsung, Bidang
Perbendaharaan DPKAD Kota Bandung
3. Drs. Dadan, Ak Kepada Seksi Akuntansi Pencatatan dan Pelaporan Bidang Akuntansi DPKAD Kota Bandung
33
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono,
2012; 240). Maka dari itu dokumen sangat diperlukan dalam menunjang
penelitian. Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini adalah segala
dokumen yang berhubungan dengan kelembagaan dan administrasi,
struktur organisasi DPKAD Kota Bandung, peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan SAP Basis Akrual, LHP LKPD Kota Bandung, dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan persiapan penerapan SAP Basis Akrual.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil observasi di lapangan, wawancara dengan
informan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain, Sugiyono (2012).
Peneliti menganalisis data menggunakan model Miles and Huberman.
Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and
Huberman (1984) dalam Sugiyono (2012:246) mengemukakan bahwa aktifitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas sampai datanya sudah jenuh. Analisis data
yang digunakan yaitu menggunakan model interaksi menurut Miles and
34
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Model Interaksi Analisis Data
Sumber: Miles and Huberman dalam Sugiyono (2012: 247)
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dalam mereduksi data, peneliti akan
memfokuskan pada hasil wawancara yang masuk pada kode standar
akuntansi pemerintahan, laporan keuangan dan mengenai DPKAD Kota
Bandung.
2. Penyajian Data (Data Display)
Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2012: 249) menyatakan,
“the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”. Artinya, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang
bersifat naratif. Selain itu, penyajian data berupa bagan, flowchart, tabel
ataupun grafik akan peneliti sajikan apabila diperlukan dalam proses
penyajian data. Dalam penelitian ini, data akan disajikan sesuai dengan
rumusan masalah dengan tujuan memudahkan pembaca dalam
mengidentifikasi hasil penelitian ini.
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification)
Reduksi
Penarikan
Kesimpulan
35
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penarikan kesimpulan akhir yang merupakan temuan-temuan penelitian
kemudian di abstraksikan ke dalam proposisi-proposisi. Apabila
kesimpulan yang dikemukakan didukung bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Namun apabila temuan penelitian ini dirasa belum cukup kredibilitas,
dapat dilakukan perpanjangan pengamatan, wawancara lagi dengan
sumber yang pernah ditemui maupun sumber baru (Sugiyono, 2012).
G. Pengujian Kredibilitas Data
Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah manusia,
karena itu yang diperiksa adalah keabsahan datanya. Untuk menguji
kredibilitas data penelitian, peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Teknik triangulasi adalah menjaring data dengan berbagai metode dan
cara dengan menyilangkan informasi yang diperoleh agar data yang
didapatkan lebih lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan. Setelah
mendapatkan data yang jenuh yaitu keterangan yang didapatkan dari
sumber-sumber data telah sama maka data yang didapatkan lebih kredibel.
Dalam pengujian kredibilitas data pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. Dengan teknik ini peneliti menguji
kredibilitas data melalui pengecekan data yang telah diperoleh di lapangan
dari beberapa sumber. Setelah data dianalisis oleh peneliti, maka akan
dihasilkan suatu kesimpulan dengan adanya kesamaan pendapat beberapa
36
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Triangulasi Sumber
Sumber: Sugiyono (2012 : 273) dengan pengolahan data
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data, dilakukan
dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui wawancara, observasi
dan dokumentasi. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data
tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan
diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang bersangkutan atau yang lain.
Sumber
1
Sumber
3
Sumber
2
Wawancara
Observasi
37
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3 Triangulasi Teknik
Sumber: Sugiyono (2012 : 273) dengan pengolahan data
Jadi setelah penulis melakukan penelitian dengan menggunakan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian data hasil dari
penelitian itu digabungkan sehingga menghasilkan daya yang saling
melengkapi.
H. Tahap-tahap Penelitian
Penelitian ini diawali dengan kegiatan observasi. Kegiatan observasi
ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di
masyarakat. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah penelitian bisa
dilakukan atau tidak. Setelah observasi dilakukan dan diperbolehkan
mengadakan penelitian, maka langkah yang kemudian dilakukan adalah
membuat rencana penelitian dengan terlebih dahulu membuat permohonan ijin
penelitian ke DPKAD Kota Bandung.
Langkah penelitian selanjutnya mempersiapkan instrumen pendukung
seperti daftar wawancara dan alat perekam untuk melaksanakan wawancara
terhadap sejumlah informan. Wawancara dilakukan dengan orang-orang yang
berhubungan dengan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota
Bandung. Setelah wawancara dilakukan, langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan data, kemudian menganalisis data dengan teknik analisis
Miles dan Huberman (1992) dalam Sugiyono (2012) untuk dibuat laporan
penelitiannya. Peneliti akan menganalisis data secara aktif
menginterprestasikan data-data yang terkumpul terkait dengan peralihan basis
kas menuju akrual ke basis akrual penuh sesuai dengan apa yang didapat oleh
peneliti dalam proses penelitiannya. Setelah itu, disusun pembahasan dari
hasil penelitian dan dibuat kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Keberhasilan pelaksanaan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam
pelaksanaan sudah berjalan secara maksimal dan sudah cukup berhasil, dengan
adanya perubahan yang berdampak positif bagi pelaku pelaksana kebijakan.
Penelitian tentang Analisis Kesiapan Pemerintah Kota Bandung dalam
Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual dengan Studi
Kasus Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung ini
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan menggunakan Teori
George C. Edward III. Menurut Edward III, terdapat empat faktor yang
mempengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu pelaksanaan kebijakan
yaitu faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kesiapan penerapan SAP Basis
Akrual di DPKAD Kota Bandung, dapat disimpulkan dengan penjelasan berikut:
1. Faktor komunikasi yang baik antar pegawai pemkot dengan pimpinan dan
pihak-pihak yang terkait saling berkoordinasi satu dengan yang lain
mengakibatkan masing-masing personel memiliki pengetahuan mengenai
kebijakan SAP basis akrual ini.
2. Faktor sumber daya yang terdiri dari staf atau pegawai yang memiliki dedikasi
yang tinggi terhadap pekerjaannya yang meskipun kompetensi yang kurang
memadai tidak menjadi hambatan yang berarti karena adanya pengembangan
kompetensi SDM berupa bimbingan teknis dan pendidikan dan pelatihan serta
sosialisasi yang diadakan secara berkala. Serta meskipun tidak ada insentif
84
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan kinerjanya dengan baik para pegawai tetap memiliki tanggung
jawab dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Disposisi yang berhubungan dengan pengangkatan birokrasi harus sesuai
dengan pegawai yang memiliki dedikasi terhadap pekerjaannya maupun
dengan pimpinannya. Serta didukung dengan adanya insentif yang merupakan
teknik potensial dalam penerapan SAP Basis Akrual.
4. Struktur birokrasi yang berhubungan dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP) berkaitan dengan pembagian jam kerja. Hal ini merupakan cara
menghindari pemborosan waktu dalam sebuah penerapan kebijakan dan para
personil melaksanakan kinerjanya dengan efektif dan efisien.
5. Secara umum Pemerintah Kota Bandung siap untuk menerapkan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual penuh di tahun 2015 ini sesuai
dengan Peraturan Pemerintahan No. 71 Tahun 2010.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Minimnya jumlah data dan dokumen yang ada mengenai kesiapan pemerintah
Kota Bandung dalam penerapan standar akuntansi pemerintahan basis akrual
menyulitkan peneliti untuk mendapatkan informasi mengenai kesiapan
tersebut. Untuk mengatasi masalah ini maka peneliti melakukan wawancara
kepada pihak-pihak yang sekiranya mengetahui masalah yang akan diteliti.
2. Hambatan dalam prosedur birokrasi yang mempersulit peneliti untuk
mendapatkan perijinan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan
pejabat pemerintahan.
3. Hambatan dalam melakukan wawancara dengan beberapa Informan yang
merupakan pejabat administrasi sebab diperlukan waktu khusus yang sejalan
dengan kompleksitas kerja. Untuk mengatasinya maka peneliti terlebih
dahulu membuat janji untuk wawancara dengan informan.
85
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis Kesiapan Pemerintah Kota
Bandung dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual di
tahun 2015 ini dengan Studi Kasus Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Bandung maka peneliti memberikan saran yaitu:
1. Perlunya meningkatkan kualitas kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis dan
pendidikan dan pelatihan dalam mengembangkan kompetensi sumber daya
yang dimiliki oleh DPKAD Kota Bandung, agar staf tersebut dapat lebih
memahami mengenai standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Karena
didalam DPKAD Kota Bandung masih ada staf yang kelulusannya diluar ke
akuntansian.
2. Perlunya perhatian yang lebih terhadap para personel yang memiliki dedikasi
tinggi terhadap pemerintah daerah dan yang sudah melakukan kinerjanya
dengan baik, dengan cara pemberian insentif. Meskipun hal ini sulit untuk
dilakukan karena birokrasi pemerintahan yang panjang, tetapi hal ini dapat
mendorong staf untuk melaksanakan penerapan SAP Basis Akrual dengan
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
86
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Edward III, George C. (1980). Implementing Public Policy. Washington DC: Congressional Quarterly Press.
Konsep Standar Akuntansi Pemerintahan. (2010). Peraturan Pemerintah RI No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Salemba Empat: Jakarta
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi
Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mursyidi. (2009). Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Bandung: Refika Aditama.
Putra, Nusa dan Ninin Dwilestari. (2012). Penelitian Kualitatif: Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tanjung, Abdul Hafiz, SE., M.Si., Ak. (2011). Akuntansi Pemerintahan Daerah berbasis Akrual. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta
Sumber Jurnal:
Adventana, Gabriella Ara dan Ch. Heni Kurniawan. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemerintah provinsi DIY dalam implementasi Sap berbasis akrual menurut PP No. 71 Tahun 2010. Ringkasan Penelitian FE. Universitas Atma Jaya: Yogyakarta.
Arif M.M., Putra H.S., Kurrohman T. Analisis Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso). Jember: Universitas Jember.
87
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Widyastuti, Ni made Ari, Edy Sujana, I Made Pradana Adiputra. (2015). Analisis Kesiapan Pemerintah Daerah Dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Di Kabupaten Gianyar. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 3 No. 1 Tahun 2015.
Sumber Skripsi:
Amelia, Meyrisa. (2013). Analisis Tingkat Pemahaman Aparatur Mengenai PSAP No. 12 Laporan Operasional. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Dora, Sofia. (2014). Analisis Kesiapan Pemerintah Dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Studi Kasus Pada BPKD Kota Medan). Skripsi. Medan: Universitas HKBP Nommensen.
Fahadillah, Andi. (2013). Analisis Kesiapan Pemerintah Daerah DalamMenerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010). Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Herlina, Hetti. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Pemerintahan Daerah Dalam Implementasi PP 71 Tahun 2010 (Studi Empiris: Kabupaten Nias Selatan). Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.
Kusuma, Ririz Setiawati. (2013). Analisis Kesiapan Pemerintah Dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Kasus pada pemerintah kabupaten jember). Skripsi. Jember: Universitas Jember.
Windiastuti, Ruri. (2013). Pengaruh Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung). Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.
Zeyn, Elvira. (2011). Pengaruh Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Akuntabilitas Keuangan dengan Komitmen Organisasi sebagai Pemoderasi. Skripsi. Bandung: Universitas Pasundan.
Sumber Tesis:
Nurani, Dwi. (2009). Analisis Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Jakarta Selatan. Tesin. Jakarta: Universitas Indonesia.
88
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Tesis. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Supriyatno. (2010). Analisis Implementasi Kebijakan Sekolah Gratis (Kasus di SD Negeri Cileungsi 06 & SD Negeri Cinyosog 02 Bogor). Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
Peraturan Perundang-undangan:
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILLPD) Kota Bandung Tahun 2014.
Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 Badan Pemeriksaan Keuangan Provinsi Jawa Barat.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintahan Daerah.
Peraturan Walikota Bandung Nomor 329 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung.
Peraturan Walikota Bandung Nomor 528 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah.
Peraturan Walikota Bandung Nomor 529 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bandung Tahun 2014.
Sumber Internet:
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). (2014). Tugas dan fungsi BPKP. Tersedia: http://www.bpkp.go.id/konten/1/tugas-dan-fungsi.bpkp. (18 Oktober 2015)
89
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kementerian Dalam Negeri. (2014). Tersedia: Keuda.kemendagri.go.id. (27 Juni 2015).
Wikipedia. Prinsip Manajemen. Tersedia:
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN
1.
SK Pembimbing
2.
Lembar Evaluasi SUP
3.
Surat Permohonan Izin
4.
Surat Keterangan Penelitian
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN
1.
Pedoman Wawancara
2.
Manuskrip Wawancara
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PEDOMAN WAWANCARA
A. PEMAHAMAN MENGENAI SAP
1. Bagaimana pemahaman dan persepsi anda terhadap laporan keuangan dengan konsep akrual.
2. Kesiapan apa saja yang dilakukan DPKAD dalam menghadapi Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP Basis Akrual.
3. Kesiapan DPKAD dalam penerapan SAP ini. 4. Kesiapan Pemda dalam penerapan SAP ini. 5. Kekurangan dalam penerapan SAP PP No. 71 ini. 6. Kelebihan apa yang ada di SAP PP No. 71 ini.
B. KOMUNIKASI
TRANSMISI:
1. Apakah sering mengadakan rapat dengan pimpinan mengenai SAP basis akrual.
KEJELASAN:
1. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan atau dihadiri oleh DPKAD. 2. Apa tujuan pemerintah menerapkan SAP basis akrual.
KONSISTENSI:
1. Tujuan SAP dari sudut pandang DPKAD.
2. Hubungannya penerapan SAP dengan opini yang diberikan oleh BPK.
C. SUMBER DAYA
STAF:
1. Lembaga yang dijadikan sebagai ahli bagi DPKAD apabila dalam penerapan SAP membutuhkan bantuan dari seseorang yang ahli di bidangnya.
2. Alokasi SDM yang khusus dipersiapkan untuk menangani pelaporan berbasis akrual.
3. Pelatihan/diklat yang dilakukan oleh bidang akuntansi mengenai pelaporan basis akrual.
4. Apakah kompetensi yang dimiliki oleh SDM bidang akuntansi dalam menunjang penerapan basis akrual sudah cukup.
INFORMASI:
1. Bagaimana pemahaman dan persepsi anda terhadap laporan keuangan dengan konsep akrual.
2. Kekurangan dalam penerapan SAP PP No. 71 ini. 3. Kelebihan apa yang ada di SAP PP No. 71 ini.
4. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penerapan SAP basis akrual. 5. Pendapat anda mengenai LKPD Kota Bandung yang mendapatkan opini
WDP dari BPK.
Frilia Dera Waliah, 2015
ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kesiapan apa saja yang dilakukan DPKAD dalam menghadapi Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP Basis Akrual.
2. Mampukah Kota Bandung menerapkan SAP basis akrual ini di tahun 2015.
FASILITAS:
1. Apakah ada software yang membantu dalam pembuatan laporan keuangan basis akrual.
2. Bagaimana penggunaan software tersebut.
3. Sarana apa saja yang disediakan? Apakah sudah efektif dan efisien. 4. Prasarana apa yang disediakan? Apakah sudah efektif dan efisien.
D. DISPOSISI
PENGANGKATAN BIROKRASI:
1. Bagaimana DPKAD dalam menghadapi kesulitan dalam menerapkan SAP basis akrual.
INSENTIF:
1. Secara pribadi, respon sebagai individual terhadap keputusan pemerintah mengenai kewajiban dalam menerapkan SAP basis akrual ini.
2. Apakah ada tambahan insentif apabila sebuah LKPD mendapatkan opini WTP dari BPK.
E.STRUKTUR BIROKRASI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR:
1. Secara organisasinya, apakah SAP ini harus dilaksanakan. 2. Bagaimana strategi Pemda dalam penerapan SAP basis akrual.
FRAGMENTASI:
1. Komitmen dari pimpinan, apakah didukung dengan baik semenjak dari awal peraturan ini dibuat.