• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sikap Mental Dan Persepsi Tentang Wirausaha Terhadap MInat Berwirausaha Pada Mahasiswa UNIKOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sikap Mental Dan Persepsi Tentang Wirausaha Terhadap MInat Berwirausaha Pada Mahasiswa UNIKOM"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UNIKOM (Survey Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Angkatan

2013/2014 Universitas Komputer Indonesia)

GIAN VEVINA ASTARI

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

ABSTRACT

This study aims to determine: (1) the mental attitude of student entrepreneurship management generation 2013/2014 University Computer of Indonesia, (2) the perception of entrepreneurship student generation 2013/2014 University Computer of Indonesia, (3) interest in entrepreneurship student generation 2013/2014 University Computer of Indonesia, and (4) the influence of mental attitudes and perceptions of students about entrepreneurship to the student interest in entrepreneurship management generation 2013/2014 University Computer of Indonesia partial and simultaneous.

This type of research is the study of causality, the population in this study is a student of 2013/2014 generation management University Computer of Indonesia, total 252 orang. Researchers took a sample of 72 people. The sampling technique used is the technique of propotionate random sampling. The type of data in this study are primary and secondary data. The primary data obtained by distributing a questionnaire study. The data analysis technique is descriptive analysis and multiple regression analysis. Test the hypothesis in this study performed by t test (t-test) and test F.

The results showed that: (1) the mental attitude of entrepreneurs significant effect on student interest in entrepreneurship in the management generation 2013/2014, University Computer of Indonesia, (2) the perception of entrepreneurship significantly influence on student interest in entrepreneurship management generation 2013/2014 University Computer of Indonesia, (3) overall interest in entrepreneurship in students Faculty of Economic University Computer of Indonesia belongs to the high category, and (4) the mental attitude of self-employment and the perception of entrepreneurs jointly significant effect on entrepreneurship interest on a student of management generation 2013/2014 University Computer of Indonesia.

(2)

Pendahuluan Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia saat ini banyakmenimbulkan permasalahan, salah satunya adalah menyempitnya lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara jumlah lapangan kerja dengan orang yang mencari kerja. Akibatnya jumlah pengangguran semakin besar.

Berdasarkan data resmi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2013, menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 118,19 juta orang. Data BPS juga mengindikasikan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25 persen dari total jumlah angkatan kerja 118,19 juta orang (Badan Pusat Statistika, 2015).

Peningkatan jumlah pengangguran ini semakin didominasi oleh pengangguran terdidik. Pengangguran di Indonesia hampir separuhnya disumbangkan oleh lulusan perguruan tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, terlihat tingkat pengangguran terbuka lulusan perguruan tinggi paling tinggi terjadi pada agustus 2014 mencapai setengah juta jiwa. Hal ini menunjukkan setiap para lulusan perguruan tinggi tidak melihat kenyataan bahwa lapangan kerja yang ada tidak memungkinkan untuk menyerap seluruh lulusan perguruan tinggi. Oleh karena itu Pemerintah meminta para sarjana mengembangkam jiwa entrepreuner untuk menciptakan pekerjaan atau berwirausaha untuk menekan angka pengangguran. Wirausaha merupakanalternatif pilihan yang tepat untuk mengatasi pengangguran. Berwirausaha berarti membuka lapangan kerja baru dan berperan serta mengatasi masalah pengangguran.

Begitu besarnya peran kewirausahaan dalam rangka mengurangi pengangguran. Namun saat ini, kita dihadapkan pada permasalahan rendahnya jumlah dan mutu wirausaha Indonesia. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai wirausaha serta fungsi dan peran wirausaha merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya jumlah dan mutu wirausaha di Indonesia. Sejalan dengan itu, dalam hal ini peranan perguruan tinggi sangat penting dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Perguruan tingi diharapkan mampu mempersiapkan masa depan yang lebih baik dengan mengembangkan intelektual dan keterampilan agar generasi muda dapat melakukan aktualisasi diri. perguruan tinggi juga berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keinginan yang tinggi dalam menanamkan jiwa dan sikap kewirausahaan dalam mengatasi masalah perekonomian negara dengan cara menciptakan lapangan kerja.

Universitas Komputer Indonesia merupakan salah satu universitas yang menciptakan lulusan sarjana yang memiliki kualifikasi untuk melihat peluang bisnis (wirausaha) yang diharapkan mampu menciptakan pendidik serta para ekonom yang dapat meningkatkan perekonomian negara khususnya program studi manajemen bisnis. Universitas Komputer Indonesia memiliki visi “menjadikan program studi manajemen Unikom terdepan yang mendorong perkembangan ilmu manajemen berbasis IT dan

(3)

pada era globalisasi.”

Berdasarkan survey awal yang dilakukan penulis terhadap 20 orang responden mahasiswa Universitas Komputer Indonesia program study manajemen angkatan 2013/2014pada Oktober 2015 diperoleh data bahwa minat berwirausaha ditemukan masalah bahwa 70% mahasiswa kurang berminat mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kewirausahaan dan hanya 15% mahasiswa yang memahami nilai tambah dalam kewirausahaan sementara 85% belum memahaminya.Kecilnya minat berwirausaha dikalangan mahasiswa sangat disayangkan. Harusnya, melihat kenyataan bahwa lapangan kerja yang ada tidak memungkinkan untuk menyerap seluruh lulusan perguruan tinggi di Indonesia, maka wirausaha bagi mahasiswa merupakan sesuatu yang sangat penting.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanasikap mental mahasiswa program studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia.

2. Bagaimanapersepsi tentang wirausaha mahasiswa program studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia.

3. Bagaimana minat berwirausaha mahasiswa program studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia.

4. Seberapa besar sikap mental dan persepi mahasiswa tentang wirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa program studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia secara parsial dan simultan.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sikap mental wirausaha mahasiswa program studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia.

2. Untuk mengetahui persepsitentang wirausaha mahasiswa program studi manajemen angkatan 2013/2014 di Universitas Komputer Indonesia.

3. Untuk mengetahui minat berwirausaha mahasiswa program studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh sikap mental dan persepi mahasiswa tentang wirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa program studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia secara parsial dan simultan.

IKajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Sikap Mental

(4)

Menurut Koentjaraningrat (1985) dalam Purnomo (2005:31) bahwa sikap merupakan suatu disposisi atau keadaan mental didalam jiwa dan diri seseorang individu untuk bereaksi terhadap lingkungannya, baik lingkungan manusia maupun atau masyarakatnya, baik lingkungan alamiah maupun lingkungan fisiknya.

Indikator Sikap Mental

Soegoto (2009:6) menjelaskan sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha dalam membangun usaha, yaitu:

1. Percaya Diri, indikatornya yaitu keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme

2. Berorientasi Tugas dan Hasil, indikatornya yaitu Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan, tekat yang kuat, suka bekerja keras, energik, memiliki inisiatif

3. Pengambil Resiko, indikatornya yaitu Kemampuan mengambil resiko, suka tantangan

4. Kepemimpinan, indikatornya berjiwa pemimpin, sosialisasi, suka saran dan kritik yang membangun

5. Keorisinilan, indikatornya inovatif, kreatif, fleksibel, jaringan bisnis luas, serba bisa

6. Berorientasi Masa Depan, indikatornya kejujuran dalam bekerja, tekun dalam menyelesaikan pekerjaan

Persepsi tentang Wirausaha

Persepsi tentang wirausaha yaitu sikap terhadap perilaku mengacu pada sejauh mana individu mempunyai pandangan positif atau negatif terhadap profesi wirausaha, persepsi individu terhadap norma sosial yang dirasakan mempengaruhi individu untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku kewirausahaan, dan persepsi tentang kemudahan/ kesulitan untuk menjadi wirausaha (Shapero dan Sokol : 1982)

Indikator Persepsi tentang Wirausaha

Linan dan Cohard (2011:198) dalam Lindawati (2014) menyatakan bahwa terdapat 2 jenis persepsi tentang wirausaha, yaitu (1) Perceived Desirability (persepsi keinginan) dan (2) Perceived Feasibility (persepsi kelayakan):

(5)

a. Personal Attitude : (1) Pandangan siswa terhadap profesi wirausaha, (2) Pandangan positif siswa terhadap kegagalan, dan (3) Pandangan siswa terhadap aktivitas berwirausaha.

b. Subjective Social Norm : (1) Keyakinan dukungan dari peran keluarga, teman, guru, dan orang yang dianggap penting, (2) pandangan masyarakat terhadap profesi wirausaha, (3) Keberadaan model yang mampu memberi inspirasi.

2. Perceived Feasibility (persepsi kelayakan/ kemampuan) yaitu tingkat perasaan seseorang yang menganggap dirinya secara personal mampu melakukan suatu perilaku.

Indikator Perceived Feasibilityadalah sebagai berikut: 1) Kepercayaan diri mengelola usaha

2) Kepemimpinan sumber daya manusia

3) Keyakinan akan kesuksesan usaha yang dirintisnya Minat Berwirausaha

Menurut Slameto (2003:180), minat adalah suatu rasa lebih suka danrasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minatnya. Jika seseorang telah melaksanakan kesungguhannya pada suatu objek, maka minat ini akan menuntun seseorang untuk memperhatikan lebih rinci dan mempunyai keinginan untuk ikut serta memiliki objek tersebut.

Maman Suryamannim (2006: 22)memberikan argumentasi bahwa minat wirausaha adalah kemampuan untuk memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup serta memecahkan permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Hal yang paling utama yaitu sifat keberanian untuk menciptakan usaha baru.

Indikator Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha dapat diukur dari indikator-indikator minat itu sendiri seperti yang dikemukakan sebagai berikutWinkel (1983:30):

1. Kecenderungan, yaitu orang yang mempunyai minat berwirausaha frekuensi untuk mempelajari wirausaha cenderung lebih tinggi daripada mempelajari hal yang lainnya.

2. Ketertarikan terhadap kegiatan wirausaha

3. Perasaan senang yaitu individu merasa senang dengan aktivitas kewirausahaan 4. Faedah atau kegunaan kegiatan wirausaha dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan

kewirausahaan

(6)

Rosmiati (2013)

1. Terdapat pengaruh sikap mental dan persepsi tentang wirausaha terhadap minat berwirausaha.

Sub Hipotesis :

1. Sikap mental berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

2. Persepsi tentang wirausaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

(7)

Populasi

Menurut Sekaran (2006:121), populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah mahasiswaprogram studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia yang berjumlah 252orang.

Sampel

Adapun yang menjadi sampel yang digunakan untuk pengukuran kuesioner adalah sebagian dari populasi mahasiswa mahasiswa program study manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia.Untuk menentukan jumlah sampel (n), bisa menggunakan rumus Slovin (Sanusi, 2011:101), yaitu sebagai berikut:

Metode penarikan sampel yang digunakan mengacu kepada pendekatan slovin, pendekatan ini dinyatakn dengan rumus sebagai berikut:

Di mana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

e = batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Persentase kelonggaran pengambilan sampel pada penelitian ini ditetapkan sebesar 10% (0,1).Berdasarkan rumus Slovin di atas, dengan populasi (N) sebanyak 252 orang dan taraf kesalahan (e) sebesar 10%, maka jumlah sampel adalah:

n = 252/ {1 + 252 (0.1)²} n = 252/ (1 + 2.52) n = 252/ 3.52 n = 71.59 = 72

Untuk menghindari kerusakan angket dan jumlah tidak kembalinya angket, maka peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada 75 responden. Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel yang digunakanadalah metode propotionate random sampling. Sampel diambil secara proporsional dari jumlah populasi yang ada.Adapun rincian atas jumlah sampel yang akan diambil adalah berdasarkan kelas yang secara lengkap terlihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

(8)

Berdasarkan Tabel 3.3 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah responden sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 orang mahasiswa program studi S1 (Strata Satu) jurusan Manajemen yang masih aktif kuliah terdiri dari mahasiswa angkatan 2013/2014.

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji seberapa cermat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya.Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (corrected item total correlation) yang penyelesaiannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0.

Bila nilai corrected item to total correlation suatu butir pernyataan lebih besar dari 0,30 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid, dan bila nilai corrected item to total correlation lebih kecil dari 0,30, maka butir pernyataan tersebut dinyatkan tidak valid. Butir pernyataan yang dinyatakan tidak valid akan dikeluarkan atau tidak digunakan mengukur sebuah variabel penelitian (Sugiyono, 2013:209).

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala-gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap pertanyaan yang telah valid.Rumus yang dipakai adalah untuk menguji reliabilitas dalam penelitian adalah Cronbach Alpha. Semakin dekat koefisien keandalan dengan 1,0 semakin baik. Secara umum keandalan kurang dari 0,60 dianngap buruk, keandalan dalam kisaran 0,70 bisa diterima, dan lebih dari 0,80 adalah baik (Sekaran:2006:182).

Analisis Kualitatif/Deskriptif

Analisis deskriptif/kualitatif digunakan untuk menggambarkan tentang ciri- ciri responden dan variabel penelitian, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis kualitatif digunakan dengan menyusun tabel frekuensi distribusi untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk dalam kategori: sangat baik, baik, cukup, tidak baik, sangat tidak baik.

(9)

N

Sedangkan mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan rumus berikut:

TCR = Rata-rata Skor x 100% 5

Dimana:

TCR = Tingkat Pencapaian Jawaban Responden Analisis Kuantitatif (Verifikatif)

Adapun metode analisis yang digunakan adalah : Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap mental dan persepsi mahasiswa tentang wirausaha terhadap minat berwirausaha. Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

Y= α + β1X1+ β2X2+ e Y = Minat Berwirausaha

X1 = Sikap Mental

X2 = Persepsi Mahasiswa tentang Wirausaha α = konstanta

β1 = koefisien regresi variabel sikap mental

β2 = koefisien regresi variabel persepsi mahasiswa tentang wirausaha

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali (2011:160-163) didalam melakukan pengujian normalitas digunakan alat uji non parametric One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Didalam pengujian data normalnya sebuah variabel ditentukan dari nilai asymp sig > alpha 0,05. Pengujian hipotesis dapat dilanjutkan setelah seluruh variabel penelitian berdistribusi normal.Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Uji Multikolinearitas

(10)

dikatakan telah terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi. Ghozali (2011:105) menyatakan pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah :

o Mempunyai nilai VIF (Variance Influence Faktor) < 10 o Mempunyai angka Tolerance lebih besar dari 0,10 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada (Imam, 2011:139).Model regresi yang baik adalah tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.Untuk melihat atau mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat Grafik Plott (Scatter plot).

Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedas-tisitas.Dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar datas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antar sikap mental, persepsi tentang wirausaha dan minat berwirausaha mahasiswa program study manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia.Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).

Analisis Koefisien Determinasi

Kuat lemahnya hubungan antar sikap mental wirausaha, persepsi tentang wirausaha dan minat berwirausaha mahasiswa dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan meng-kuadratkan koefisien korelasinya yaitu:

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi atau seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakanoleh variabel X

r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi

(11)

Uji Hipotesis secara Parsial

Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara individu atau parsial, selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah-langkah sebagi berikut:

Jika menggunakan tingkat kesalahan (alpha = 0,05) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

i. Apabila nilai signifikasi >α (alpha), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

ii. Apabila nilai signifikasi < α (alpha), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.

Uji Hipotesis secara Simultan

Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas (X) secara simultan terhadap variabel terikat (Y) maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Menentukan nilai signifikansi ɑ yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db = n– k–l), untuk mengetahui daerah Ftabelsebagai batas daerah penerimaan dan penolakkan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Persamaan Regresi Linier Beganda

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakanmetode statistik untuk menguji hipotesis dan variabel yang di gunakan.Data tersebut dianalisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Science) versi 16.0.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel

Terikat

Konstanta dan Variabel

bebas Koefisien Regresi Sig.

Minat

Sumber: Olahan Data Primer Tahun 2015

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang disajikan pada Tabel 4.17di atas, berikut ini dapat dikemukakan persamaan regresi linier berganda:

Y = -0,826 + 0,687X1 + 0,503X2 Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

(12)

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 75

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .51621101

Most Extreme Differences Absolute .115

Positive .071

Negative -.115

Kolmogorov-Smirnov Z .995

Asymp. Sig. (2-tailed) .276

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Kuesioner (Data diolah)

Berdasarkan Tabel ditas didapatkan hasil Asym.Sig sebesar 0,276, hasil 0,276 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas

Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada Tabelberikut ini: Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

Sikap Mental 0,315 3,176 Tidak ada Multikolinieritas Persepsi tentang

Wirausaha 0,315 3,176 Tidak ada Multikolinieritas

Sumber: Kuesioner (Data diolah)

Dari Tabel terlihat bahwa nilai tolerance untuk sikap mental wirausaha dan persepsi tentang wirausaha, tidak satupun variabel independen yang memiliki nilai

tolerance lebih kecil dari 0,10 dan begitu juga dengan nilai VIF, tidak satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas atau antara sesama variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga tahapan pengolahan data selanjutnya dapat dilakukan.

Uji Heteroskedastisitas

(13)

yang jelas serta tersebar, baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi minat berwirausaha berdasarkan masukan dari variabel bebasnya.

Uji Koefisien Determinasi

Hasil pengujian koefisien determinasi melalui alat bantu SPSS dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

a. Predictors: (Constant), Persepsi Tentang Wirausaha, Sikap Mental b. Dependent Variable: Minat Wirausaha

Hasil tersebut memperlihatkan bahwa dari minat berwirausaha mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi yang dapat dijelaskan oleh sikap mental dan persepsi tentang wirausaha sebesar 67,5%, sedangkan sisanya 32,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti pengetahuan kewirausahaan, motivasi, lingkungan keluarga dan kepercayaan diri yang memiliki masing-masing variabel yang tidak dihitung oleh penulis.

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Dari proses pengujian telah diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel sebagai berikut:

Hasil Uji HipotesisSecara Parsial (Uji t) Variabel

Terikat

Konstanta dan Variabel

bebas Alpha (α) Sig. Kesimpulan

Pengujian Hipotesis Parsial Sikap Mental terhadap Minat Berwirausaha

Jika menggunakan tingkat kesalahan (alpha = 0,05) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

(14)

ii. Apabila nilai signifikasi < α (alpha), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.

Hipotesis pertama bahwa sikap mental memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000, nilai signifikan tersebut lebih kecil dari alpha 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa sikap mental berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi.

Pengujian Hipotesis Parsial Persepsi tentang Wirausaha terhadap Minat Berwirausaha

Jika menggunakan tingkat kesalahan (alpha = 0,05) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

i. Apabila nilai signifikasi >α (alpha), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

ii. Apabila nilai signifikasi < α (alpha), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.

Hipotesis kedua bahwa persepsi tentang wirausaha memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002, nilai signifikan tersebut lebih kecil dari alpha0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa persepsi tentang wirausaha berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi.

Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Dari proses pengujian telah diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel sebagai berikut:

Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ANOVAb

Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

i. Tolak ho jika Fhitung >Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif. ii. Tolak Ho jika Fhitung<Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif. iii. Tolak Ho jika nilai F-sign <ɑ ),05

(15)

Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

1. Sikap mental yang didalamnya diukur melalui enam indikator, yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi masa depan. Indikator percaya diri memperoleh persentase skor tertinggi dengan kategori baik, sedangkan indicator keorisinilan memperoleh skor yang paling rendah dengan kategori cukup baik. Namun secara umum semua indicator masuk dalam kategori baik. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan sikap mental wirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi masih harus terus diperhatikan.

2. Persepsi tentang wirausaha yang didalamnya diukur melalui dua indikator, yaitu

perceived desirability dan perceived feasibility. Indikator perceived desirability

memperoleh persentase skor tertinggi dengan kategori baik, sedangkan indicator

perceived feasibility memperoleh skor yang paling rendah dengan kategori baik. Namun secara umum semua indicator masuk dalam kategori baik. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan persepsi tentang wirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi masih harus terus diperhatikan.

3. Minat berwirausaha yang didalamnya diukur melalui empat indikator, yaitu kecenderungan, ketertarikan, perasaan senang dan faedah/manfaat. Indikator ketertarikan memperoleh persentase skor tertinggi dengan kategori tinggi, sedangkan faedah/manfaat memperoleh skor yang paling rendah dengan kategori cukup tinggi. Namun secara umum semua indicator masuk dalam kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi masih harus terus diperhatikan.

4. Secara parsial dan simultan penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara sikap mental wirausaha dan persepsi tentang wirausaha terhadap minat berwirausaha, hal ini ditunjukkan dengan pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari sikap mental dan persepsi tentang wirausaha terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi.

Saran

(16)

konsep dan tindakan nyata untuk membangun sikap demi mencapai itu semua. Beberapa diantaranya yaitu (1) membangun jiwa kepemimpinan; (2) menjadi orang yang berintegritas; dan (3) membangun integritas kepemimpinan. Dengan menggunakan ketiga konsep tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai penerus, pembangun, dan calon pemimpin masadepan yang baik.

2. Persepsi tentang wirausaha yang dimiliki mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi termasuk kedalam kategori baik, namun adapun hal yang disarankan untuk ditingkat kan oleh mahasiswa adalah keyakinan dari dalam diri mahasiswa bahwasanya dia mampu untuk memulai suatu usaha. Mahasiswa diharapkan memiliki mental dan kepercayaan diri yang kuat untuk memulai dan menjalankan usaha.

3. Minat wirausaha yang dimiliki mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi termasuk kedalam kategori baik, namun adapun hal yang disarankan untuk ditingkatkan oleh mahasiswa adalah mahasiswa harus lebih menyenangi hal-hal yang berhubungan dengan wirausaha. Caranya bias dengan memperbanyak praktek berwirausaha, studi tour keberbagai perusahaan dan seminar tentang wirausaha.

(17)

45

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2013) adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

Sesuai dengan pengertian diatas bahwa pengertian objek penelitian adalahsesuatu yang menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah. Objek dalam penelitian ini adalah sikap mental, persepsi tentang wirausaha dan minat berwirausaha.

Sedangkan unit observasi penelitian ini adalah mahasiswa program studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Metode penelitan menurut Sugiyono (2013) adalah sebagai berikut :

(18)

46

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalammengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui pengaruh atau hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2013) adalah sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah satu sampai lima. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah- masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data dapat dikumpulkan, dianalisis, dan ditarik kesimpulan dengan teori-teori yang telah dipelajari, untuk kemudian ditarik kesimpulan.

Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Sugiyono (2013) adalah

sebagai berikut

:

(19)

Metode verifikatif dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan alat uji statistik yaitu analisis regresi linier berganda.

3.2.1 Desain Penelitian

Sebelum melakukan penelitian sangatlah perlu kita melakukan suatu perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sistematis.

Sugiyono (2013) menyatakan bahwa “desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Dari uraian di atas tersebut maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh penulis dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.

Menurut Sugiyono (2013) penjelaskan proses penelitian disampaikan seperti teori sebagai berikut :

(20)

48

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan.

Berdasarkan penjelasan proses penelitian diatas maka proses penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sumber Masalah

Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi untuk dijadikan sebagai dasar penelitian.

2. Rumusan Masalah Penelitian ini merumuskan masalahnya sebagai berikut : a. Bagaimana sikap mental mahasiswa program studi manajemen

angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia.

b. Bagaimana persepsi tentang wirausaha mahasiswa program studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia. c. Bagaimana minat berwirausaha mahasiswa program studi manajemen

angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia

(21)

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab hipotesis penelitian ini yang terdapat dalam rumusan masalah maka diperlukan sumber data teoritis yang relevan atau dalam penelitian sebelumnya dengan tema yang sama untuk digunakan dalam menjawab pertanyaan sementara.

4. Pengajuan Hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah bahwasanya sikap mental dan persepsi mahasiswa tentang wirausaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha. 5. Metodologi Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis data menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif.

6. Menyusun Instrument Penelitian

(22)

50

menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap mental, persepsi tentang wirausaha dan minat berwirausaha.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode yang berupa

jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan

masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai

dasar untuk pembuatan keputusan.

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :

X1 = Sikap Mental

X2 = Persepsi mahasiswa Tentang Wirausaha Y = Minat Berwirausaha

X1

X2

(23)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Pengertian operasional variabel menurut Sugiyono (2013) adalah : “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,kemudian ditarik kesimpulannya.”

Sesuai dengan judul penelitian yang diungkapkan oleh penulis yaitu pengaruh sikap mental wirausaha dan persepsi tentang wirausaha terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa program study manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesiamaka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Variebel independen yaitu variabel bebas yang biasa juga mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini sikap mental dan persepsi mahasiswa tentang wirausaha.

2. Variabel Dependen

(24)

52

 Keyakinan diri untuk membuka dan mamajukan usaha

 Kemampuan untuk tidak bergantung kepada orang lain jika menghadapi oermasalahan

 Kemampuan untuk menampilkan ciri khas pribadi dalam usaha

 Memiliki harapan akan sukse berwirausaha

Ordinal 1-18

Berorientasi Tugas dan Hasil

 Kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

 Keyakinan bahwa berwirausaha akan lebih menguntungkan

 Kemampuan untuk tidak mudah menyerah jika mengalami jatuh bangun dalam berwirausaha

 Memiliki tekad untuk jadi wirausaha yang sukses

 Kemampuan untuk sadar akan tugas yang harus diselesaikan

Pengambil Resiko  Mau mengerjakan pekerjaan yang bermanfaat sekalipun beresiko

Kepemimpinan

 Kemampuan untuk mengarahkan orang lain

 Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang sekitar

 Tidak terbebani dengan kritik dan saran yang sifatnya membangun

Keorisinilan

 Kemampuan untuk melakukan pengembangan terhadap produk yang telah ada

 Kemampuan untuk menciptakan produk baru ketika melihat peluang bisnis

 Dapat bekerja dalam situasi dan kondisi apapun

 Mempunyai relasi bisnis yang luas Berorientasi Masa

Depan

(25)

2

 Pandangan mahasiswa terhadap profesi wirausaha

 Memandang positif setiap kegagalan dalm berwirausaha

 Pandangan terhadap aktivitas berwirausaha

Perceived Social Norm

 Keyakinan akan kekuatan dukungan dari orang-orang terdekat dalam

berwirausaha

 Pandangan masyarakat terhadap profesi wirausaha

 Keberadaan sosok yang mampu memberikan inspirasi

 Kepercayaan diri untuk memulai dan mengelola usaha

 Kemampuan untuk memimpin sumber daya manusia

 Keyakinan akan kesuksesan usaha yang akan dirintis

a. Kecenderungan  Frekuensi untuk mempelajari kewirausahaan

Ordinal 10-13

b. Ketertarikan  Perhatian yang lebih tentang kewirausahaan

c. Perasaan Senang  Merasa senang dengan aktivitas kewirausahaan

d. Faedah/Manfaat  Keberanian untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan kewirausahaan

(26)

54

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Sugiyono (2013) adalah sebagaiberikut :

“Skala ordinal adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dari yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan skala ini disebut dengan data ordinal yaitu data yang berjenjang yang jarak antara satu data dengan yang lain tidak sama.”

Dari pengertian diatas tujuan dari penggunaan skala ordinal adalah memperoleh informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk kuisioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert.

Menurut Sugiyono (2013) skala likert adalah sebagai berikut :

“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harusmenggambarkan, mendukung pertanyaan. Skor atas pilihan jawaban untuk kuisioner yang diajukan untuk pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pilihan Jawaban Kuisioner

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

(27)

3.2.3 Sumber Dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan data sekunder.Menurut Sugiyono (2013) data primer sebagai berikut:“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”

Data primer diperoleh dengan cara:

1. Kuesioner atau angket yang diberikan kepada responden

2. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek yang diteliti guna melengkapi data yang diperlukan 3. Wawancara, yaitu mengadakan wawancara dengan pimpinan, staf,

karyawan-karyawati maupun mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang lebih luas dan dalam.

Sedangkan data sekunder menurut Sugiyono (2013) adalah: “sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data” yaitu melalui dokumentasi.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penyusunan tugas ini adalah berupa data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui :

1. Populasi

(28)

56

populasi yang diambil adalah mahasiswaprogram studi manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia yang berjumlah 252 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006:123). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan probability sampling

adalah penarikan sample didasarkan atas pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi

memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sample.

Adapun yang menjadi sampel yang digunakan untuk pengukuran kuesioner

adalah sebagian dari populasi mahasiswa mahasiswa program study manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia.Untuk menentukan jumlah sampel (n), bisa menggunakan rumus Slovin (Sanusi, 2011:101), yaitu sebagai

berikut:

Metode penarikan sampel yang digunakan mengacu kepada pendekatan slovin,

pendekatan ini dinyatakn dengan rumus sebagai berikut:

Di mana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

(29)

Persentase kelonggaran pengambilan sampel pada penelitian ini ditetapkan sebesar 10% (0,1).Berdasarkan rumus Slovin di atas, dengan populasi (N) sebanyak 252 orang dan taraf kesalahan (e) sebesar 10%, maka jumlah sampel adalah:

n = 252/ {1 + 252 (0.1)²} n = 252/ (1 + 2.52) n = 252/ 3.52 n = 71.59 = 72

Melalui perhitungan dengan menggunakan rumus slovin diatas maka jumlah responden sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang. Jika penelitian menggunakan penelitian deskriptif, maka minimal tingkat kesalahan dalam penentuan anggota sampel yang harus di ambil adalah 10% dari jumlah populasi yang diketahui. Untuk menghindari kerusakan angket dan jumlah tidak kembalinya angket, maka peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada 75 responden

Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel yang digunakan adalah metode

(30)

58

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No Spesialisasi Populasi (orang) Perhitungan Jumlah Sampel

Sampel

1 Keuangan 95 (95/252) x 75 = 28

2 Bisnis 74 (74/252) x 75 = 22

3 Pemasaran 25 (25/252) x 75 = 8

4 MSDM 58 (58/252) x 75 = 17

Total 252 75

Sumber: Data diolah 2015.

Berdasarkan Tabel3.3 di atas, dapat diketahui bahwa jumlahresponden sebagaisampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 orang mahasiswa program studi S1 (Strata Satu) jurusan Manajemen yang masih aktif kuliah terdiri dari mahasiswa angkatan 2013/2014.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan (Field Research),

dilakukan dengan cara melakukan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi

objek untuk mendapatkan data primer (data yang diperoleh langsung dan data

sekunder).

Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut:

(31)

manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia. Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan.

2. Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan bagian-bagian tertentu yang dianggap berkaitan dengan materi yang dibahas dalam penelitian ini.

3. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner tertutup yang diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistic kuesioner. Data sekunder ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut:

4. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan. Dengan cara mempelajari berbagai literatur, buku, hasil penelitian yang sejenis dan media lain yang mempunyai kaitan dengan masalah dan tema penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan teori yang mendukung masalah dalam pembuatan penelitian ini.

3.2.4.1 Uji Validitas

(32)

60

Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (corrected item total correlation) yang penyelesaiannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0.

Bila nilai corrected item to total correlation suatu butir pernyataan lebih besar dari 0,30 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid, dan bila nilai corrected item to total correlation lebih kecil dari 0,30, maka butir pernyataan tersebut dinyatkan tidak valid. Butir pernyataan yang dinyatakan tidak valid akan dikeluarkan atau tidak digunakan mengukur sebuah variabel penelitian (Sugiyono, 2013:209).

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson adalah sebagai berikut :

n = Banyaknya Pasangan data X dan Y Σx = Total Jumlah dari Variabel X Σy = Total Jumlah dari Variabel Y Σx2

= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X Σy2

= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y

Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

(33)

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, dapat diketahui hasil uji coba validitas variabel sikap kewirausahaan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Coba Validitas Variabel Sikap Mental Wirausaha (X1)

No Item Pernyataan Corrected item total

correlation Nilai kritis Keterangan

1 Item 1 0,535 0,30 Valid

Sumber: Kuesioner (Data di olah).

Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa 19 item pernyataan variabel sikap mental wirausaha memiliki nilai corrected item to total correltion antara 0,289 s/d 0,730. Pada item pernyataan no 8 memiliki nilai corrected item to total correltion

sebesar 0,289, atau dengan kata lain bahwa item pernyataan no 8 memiliki nilai

(34)

62

demikian, dapat disimpulkan bahwa item pernyataan no 8 tidak valid dan tidak digunakan untuk tahapan pengolahan data selanjutnya.

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan, dapat diketahui hasil uji coba validitas variabel persepsi tentang wirausaha sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Coba Validitas Variabel Persepsi tentang Wirausaha (X2)

No Item Pernyataan Corrected item total

correlation Nilai kritis Keterangan

1 Item 1 0,605 0,30 Valid

2 Item 2 0,631 0,30 Valid

3 Item 3 0,659 0,30 Valid

4 Item 4 0,703 0,30 Valid

5 Item 5 0,403 0,30 Valid

6 Item 6 0,716 0,30 Valid

7 Item 7 0,631 0,30 Valid

8 Item 8 0,510 0,30 Valid

9 Item 9 0,538 0,30 Valid

10 Item 10 0,752 0,30 Valid

11 Item 11 0,539 0,30 Valid

12 Item 12 0,682 0,30 Valid

Sumber: Kuesioner (Data di olah).

(35)

tersebut adalah valid. Dengan demikian, tahapan pengolahan data berikutnya dapat dilanjutkan.

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan, dapat diketahui hasil uji coba validitas variabel minat berwirausaha sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Coba Validitas Variabel Minat Berwirausaha (Y)

No Item Pernyataan Corrected item total

correlation Nilai kritis Keterangan

1 Item 1 0,659 0,30 Valid

2 Item 2 0,517 0,30 Valid

3 Item 3 0,755 0,30 Valid

4 Item 4 0,634 0,30 Valid

Sumber: Kuesioner (Data di olah).

Berdasarkan Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa 4 item pernyataan variabel minat berwirausaha memiliki nilai corrected item to total correltion antara 0,517 s/d 0,755, atau dengan kata lain bahwa 4 item pernyataan tersebut dalam mengukur variabel minat berwirausaha memiliki nilai corrected item to total correltion lebih besar dari nilai kritis 0,30. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa 4 item pernyataan dalam mengukur variabel minat berwirausaha tersebut adalah valid. Dengan demikian, tahapan pengolahan data berikutnya dapat dilanjutkan.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

(36)

64

tersebut dalam mengungkapkan gejala-gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap pertanyaan yang telah valid. Rumus yang dipakai adalah untuk menguji reliabilitas dalam penelitian adalah Cronbach Alpha. Semakin dekat koefisien keandalan dengan 1,0 semakin baik. Secara umum keandalan kurang dari 0,60 dianngap buruk, keandalan dalam kisaran 0,70 bisa diterima, dan lebih dari 0,80 adalah baik (Sekaran:2006:182). Rumus Cronbach’s

Alpha adalah sebagai berikut:

Dimana :

11

r = reabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

2

t

 = varians total

2

b

= jumlah varians butir

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, dapat diketahui hasil uji coba reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Coba Reliabilitas

Variabel Cronbach’s alpha Kesimpulan

Sikap Mental (X1) 0,904 Reliabel Baik

Persepsi tentang Wirausaha (X2) 0,897 Reliabel Baik

Minat Berwirausaha (Y) 0,817 Reliabel Baik

(37)

Berdasarkan Tabel 3.7 dapat dilihat dari hasil pengolahan data bahwa ternyata nilai Cronbach’s alpha untuk sikap mental adalah sebesar 0,904 dan termasuk kedalam kategori baik, untuk persepsi tentang wirausaha nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,897 dan termasuk kedalam kategori baik, sedangkan untuk minat berwirausaha nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,817 dan termasuk kedalam kategori baik.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dann membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif (kualitatif) dan verifikatif (kuantitafif).

1. Analisis Kualitatif/Deskriptif

(38)

66

Analisis kualitatif digunakan dengan menyusun tabel frekuensi distribusi untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk dalam kategori: sangat baik, baik, cukup, tidak baik, sangat tidak baik.

Analisis deskriptif adalah transformasi data mentah ke dalam bentuk yang mudah dipahami atau diinterprestasikan. Bertujuan untuk memperoleh gambaran obyektif mengenai obyek penelitian. Arikunto (2010:286) menyatakan bahwa untuk mendapatkan rata-rata skor masing-masing indikator dalam pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dipakai rumus sebagai berikut:

Rata-Rata Skor= (5.SSfi)+(4.Sfi)+(3.KSfi)+(2.TSfi)+(1.STSfi) N

Dimana :

SS = Sangat Setuju = 5 TS = Tidak Setuju = 2 S = Setuju = 4 STS = Sangat Tidak Setuju = 1 KS = Kurang Setuju = 3 n = Jumlah Responden Fi = Frekuensi

Sedangkan mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan rumus berikut:

TCR = Rata-rata Skor x 100% 5

Dimana:

TCR = Tingkat Pencapaian Jawaban Responden

(39)

Tabel 3.8

Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden

No Jumlah Skor (%) Kriteria

1 20.00 - 36.00 Tidak Baik

2 36.01 - 52.00 Kurang Baik

3 52.01 - 68.00 Cukup

4 68.01 - 84.00 Baik

5 84.01 – 100 Sangat Baik

2. Analisis Kuantitatif (Verifikatif)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diolah dengan pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan memberikan nilai sesuai dengan system yang diterapkan. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesinoner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Untuk teknik perhitungan data kuesioner yang telah diisi oleh responden digunakan skala likert dengan langkah-langkah : yaitu memberikan bobot 5-4-3-2-1 untuk jenis pertanyaan yang positif. Adapun metode analisis yang digunakan adalah :

a. Analisis Regresi Linier Berganda

(40)

68

Y=

α

+

β

1

X

1

+

β

2

X

2

+ e

Y = Minat Berwirausaha X1 = Sikap Mental

X2 = Persepsi Mahasiswa tentang Wirausaha α = konstanta

β1 = koefisien regresi variabel sikap mental

β2 = koefisien regresi variabel persepsi mahasiswa tentang wirausaha

b. Uji Asumsi Klasik

Dalam mencari keabsahan analisis regresi berganda, penelitian ini akan diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator yang baik. Adapun ke empat uji asumsi klasik itu adalah:

i. Uji Normalitas

(41)

asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

ii. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi yang kuat, maka dapat dikatakan telah terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi. Ghozali (2011:105) menyatakan pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah :

o Mempunyai nilai VIF (Variance Influence Faktor) < 10 o Mempunyai angka Tolerance lebih besar dari 0,10 iii. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada (Imam, 2011:139). Model regresi yang baik adalah tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Untuk melihat atau mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat Grafik Plott (Scatter plot).

(42)

70

3. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antar sikap mental, persepsi tentang wirausaha dan minat berwirausaha mahasiswa program study manajemen angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia.Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).

a. Analisis Koefisien Determinasi

Kuat lemahnya hubungan antar sikap mental wirausaha, persepsi tentang wirausaha dan minat berwirausaha mahasiswa dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan meng-kuadratkan koefisien korelasinya yaitu:

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi atau seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakanoleh variabel X

r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi

(43)

Pada hakikatnya nilai r berkisar antara -1 dan 1, bila r mendekati -1 atau 1 maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang erat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Bila r mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sangat lemah atau bahkan tidak ada.

3.2.5.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat berwirausaha sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap kewirausahaan dan persepsi tentang wirausaha.

Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.

1. Uji Hipotesis secara Parsial

Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara individu atau parsial, selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah-langkah sebagi berikut:

(44)

72

: = 0, sikap mental wirausaha tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

Ha : ≠ 0, sikap mental wirausaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

b. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas persepsi tentang wirausaha terhadap variabel terikatminat berwirausaha. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :

: = 0, persepsi tentang wirausaha tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

Ha : ≠ 0, persepsi tentang wirausaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

c. Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menguji koefisien regresi secara parsial, menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel

t =

(45)

d. Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipótesis setelah dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan kriteria :

i. Jika maka ada didaerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel bebas dan variabel terikat ada hubungannya.

ii. Jika maka ada didaerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungannya

Jika menggunakan tingkat kesalahan (alpha = 0,05) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

i. Apabila nilai signifikasi >α (alpha), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

ii. Apabila nilai signifikasi <α (alpha), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.

e. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

H0 diterima

H0 ditolak H0 ditolak

Gambar 3.2

(46)

74

2. Uji Hipotesis secara Simultan

Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas (X) secara simultan terhadap variabel terikat (Y) maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel sikap mental wirausaha dan persepsi tentang wirausahaterhadap variabel terikat minat berwirausaha.

: = 0, sikap kewirausahaan dan persepsi tentang wirausahatidak

berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

Ha: ≠ 0, sikap kewirausahaan dan persepsi tentang wirausaha

berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

b. Menentukan nilai signifikansi ɑ yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db = n–k–l), untuk mengetahui daerah Ftabelsebagai batas daerah penerimaan dan penolakkan.

 Selanjutnya menghitung nilai Fhitung sebagai berikut :

 Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

(47)

c. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Gambar 3.3

Daerah penerimaan dan penolakan Ho

3.2.6 Penarikan Kesimpulan

(48)

114 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan penjelasan dari bab sebelumnya, serta pembahasan yang disertai dengan teori dan konsep yang mendukung mengenai penelitian ini yang berjudul pengaruh sikap kewirausahaan dan persepsi tentang wirausaha terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Sikap mental yang didalamnya diukur melalui enam indikator, yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi masa depan. Indikator percaya diri memperoleh persentase skor tertinggi dengan kategori baik, sedangkan indicator keorisinilan memperoleh skor yang paling rendah dengan kategori cukup baik. Namun secara umum semua indikator masuk dalam kategori baik. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan sikap mental wirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi masih harus terus diperhatikan.

(49)

dalam kategori baik. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan persepsi tentang wirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi masih harus terus diperhatikan.

3. Minat berwirausaha yang didalamnya diukur melalui empat indikator, yaitu kecenderungan, ketertarikan, perasaaan senang dan faedah/manfaat. Indikator ketertarikan memperoleh persentase skor tertinggi dengan kategori tinggi, sedangkan faedah/manfaat memperoleh skor yang paling rendah dengan kategori cukup tinggi. Namun secara umum semua indikator masuk dalam kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi masih harus terus diperhatikan. 4. Secara parsial dan simultan penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh

antara sikap mental wirausaha dan persepsi tentang wirausaha terhadap minat berwirausaha, hal ini ditunjukkan dengan pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari sikap mental dan persepsi tentang wirausaha terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi.

5.2 Saran

(50)

116

1. Sikap mental yang dimiliki mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi termasuk kedalam kategori baik, namun adapun hal yang disarankan untuk ditingkatkan oleh mahasiswa adalah kepemimpinan. Saat ini karakter mahasiswa yang dibutuhkan adalah bukan sekedar mahasiswa yang pintar dalam akademisnya saja, tetapi juga yang pandai berbicara, profesional dalam kehidupan, kemudian senantiasa kontributif terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk menggapai karakter yang di atas tidaklah mudah. Mahasiswa memerlukan konsep dan tindakan nyata untuk membangun sikap demi mencapai itu semua. Beberapa diantaranya yaitu (1) membangun jiwa kepemimpinan; (2) menjadi orang yang berintegritas; dan (3) membangun integritas kepemimpinan. Dengan menggunakan ketiga konsep tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai penerus, pembangun, dan calon pemimpin masa depan yang baik.

2. Persepsi tentang wirausaha yang dimiliki mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi termasuk kedalam kategori baik, namun adapun hal yang disarankan untuk ditingkatkan oleh mahasiswa adalah keyakinan dari dalam diri mahasiswa bahwasanya dia mampu untuk memulai suatu usaha. Mahasiswa diharapkan memiliki mental dan kepercayaan diri yang kuat untuk memulai dan menjalankan usaha

(51)

mahasiswa harus lebih menyenangi hal-hal yang berhubungan dengan wirausaha. Caranya bisa dengan memperbanyak praktek berwirausaha, studi tour ke berbagai perusahaan dan seminar tentang wirausaha.

(52)

PENGARUH SIKAP MENTAL DAN PERSEPSI TENTANG

WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

PADA MAHASISWA

(Survey Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Angkatan 2013/2014 Universitas Komputer Indonesia) The Effect Of Mental Attitudes and Perceptions of Entrepreneurship On

Student Entrepreneurial Interest

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Oleh

Gian Vevina Astari

21210714

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(53)

viii

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 12

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 11

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 11

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14

2.1.1 Pengertian Kewirausahaan ... 14

(54)

ix

(55)

x

3.2.5.2 Uji Hipotesis ... 71

3.2.6 Penarikan Kesimpulan ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 76

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Bulanan... 83

4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Daerah Asal ... 84

(56)

xi

Terhadap Minat Berwirausaha ... 103 4.5.1.2 Pengujian Hipotesis Parsial Persepsi tentang

Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha ... 109 4.5.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 114 5.2 Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 118 LAMPIRAN – LAMPIRAN

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
Gambar berikut ini:
Tabel berikut ini:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Pengaruh Sikap dan Minat Kewirausahaan dan terhadap Intensi Berwirausaha (Survei pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap kewirausahaan, perspektif lingkungan untuk berwirausaha, dan persepsi kemampuan berwirausaha terhadap minat untuk

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Self Efficacy, dan Karakter Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten

Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa sikap mental wirausaha yang merupakan modal untuk menjadi wirausaha khususnya dalam bidang otomotif di

Mental kewirausahaan dan motivasi kewirausahaan merupakan unsur penting yang menjadi dasar untuk merealisasikan minat berwirausaha seseorang.Penelitian ini bertujuan

Motivasi dan Mental Kewirausahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Mental untuk Berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Manajemen, Universitas

Hal ini sesuai dengan hasil uji penelitian sebelumnya yang secara simultan menemukan hasil bahwa baik minat usaha maupun motivasi usaha secara bersama-sama berpengaruh secara