Canro Hutasoit, 2013
BERWIRAUSAHA
(Survey pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi Bisnis UPI )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh Canro Hutasoit
0901287
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
No. Daftar. 445/UN. 40.7 DI/LT/2013
Canro Hutasoit, 2013
CANRO HUTASOIT
PENGARUH SIKAP DAN MINAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA
(Survey pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi Bisnis UPI )
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
PEMBIMBING
Prof. Dr. H. Disman, MS
NIP. 19590209 198412 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Dr. Ikaputera Waspada, MM
Canro Hutasoit, 2013
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Sikap dan Minat Kewirausahaan dan terhadap Intensi Berwirausaha (Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan
Indonesia)” ini sepenuhnya adalah karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan ataupun
pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada
saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya
ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.
Bandung, 2013
Pembuat Pernyataan
No. Daftar. 445/UN. 40.7 DI/LT/2013
Canro Hutasoit, 2013
PENGARUH SIKAP DAN MINAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP
INTENSI BERWIRAUSAHA
(Survey pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia)
Oleh:
CANRO HUTASOIT
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Canro Hutasoit 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Canro Hutasoit, 2013
ABSTRAK
“Pengaruh Sikap dan Minat Kewirausahaan Terhadap Perilaku Berwirausaha (Survey pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI)”
di bawah bimbingan Prof. Dr. H.Disman, MS.
Oleh
Canro Hutasoit 0901287
Permasalahan dalam penelitian ini adalah meningkatnya jumlah pengangguran terbuka tingkat Universitas disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara bidang keahlian lulusan dengan tuntunan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan pencari kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap dan minat kewirausahaan terhadap perilaku berwirausaha mahasiswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap kewirausahaan, minat kewirausahaan berpengaruh secara signifikan baik secara parsial ataupun bersamaan. Penelitian ini mampu menjelaskan bahwa sikap dan minat kewirausahaan berpengaruh sebesar 33,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 66,8%.
Sebagai lembaga pendidikan, perguruan tinggi diharapkan mampu mempersiapkan masa depan yang lebih baik dengan mengembangkan Intelektual dan keterampilan agar generasi muda dapat melakukan aktualisasi diri. Tingginya Intensi berwirausaha mahasiswa pada penemuan penelitian ini berharap menjadi masukan bagi perguruan tinggi, institusi pemerintah dan pembuat kebijakan untuk menstimulus dan mendukung pengembangan kewirausahaan dikalangan mahasiswa di Indonesia.
3
Canro Hutasoit, 2013
ABSTRACT
“The Influence of the Attitudes and the Interest of Entrepreneurship towards the Intention of Entrepreneurship (Survey on the Faculty of Economics and Business
Students UPI)” under the guidance of Prof. Dr. H. Disman, MS.
By:
Canro Hutasoit 0901287
The problem of the study is an increasing of unemployment in the
university which is caused by the discrepancy between the student’s expertise and
the qualification of the company. This study is aimed to examine the influence of
the attitudes and the interest of entrepreneurship.
The method of the study is an explanatory survey which uses a
questionnaire as an instrument and multiple linear regression in collecting the
data. The findings indicate that the attitudes and the interest of entrepreneurship
affect significantly, either partially and simultaneously. This study explains that
the attitudes and the interest of entrepreneurship affect for about 33,2% and the
remaining are influenced by another factor for about 66,8%.
As an educational institution, colleges are expected to capable of preparing
for the better future by developing skill and intellectual in order to make a
younger generation are capable of doing the self actualization. A high intention of
entrepreneurship among students in this study is expected to become the incidence
for the colleges, the government institution, and the policy makers to encourage
and support the development of entreprenurship among college students in
Indonesia.
Canro Hutasoit, 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH
Error! Bookmark not defined.
BAB 1 PENDAHULUAN
Error! Bookmark not defined.
1.1.Latar Belakang Masalah ... Error! Bookm 1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookm 1.3.Tujuan Penelitian ... Error! Bookm 1.4.Manfaat Penelitian ... Error! Bookm
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Error! Bookmark not defined.
2.1.Tinjauan Pustaka ... Error! Bookm
Gambar 2.1 Theory Planned Of Behavior, Icek Ajzen
Error! Bookmark not defined.
2.1.Penelitian Terdahulu ... Error! Bookm 2.2.Kerangka Pemikiran ... Error! Bookm
Gambar 2.2 Paradigma Berpikir
Error! Bookmark not defined.
2.3.Hipotesis ... Error! Bookm
BAB III METODE PENELITIAN
Error! Bookmark not defined.
2
Canro Hutasoit, 2013
1.4.Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookm 1.5.Sumber Data ... Error! Bookm 1.6.Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookm 1.7.Instrumen Penelitian ... Error! Bookm 1.8.Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookm 1.9.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookm
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Error! Bookmark not defined.
4.1.Hasil Penelitian ... Error! Bookm
Gambar 4.1 Scatter Plot
Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Statistika Durbin – Watson d
Error! Bookmark not defined.
4.2.Pembahasan ... Error! Bookm
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Error! Bookmark not defined.
1.1.Kesimpulan ... Error! Bookm 1.2.Saran ... Error! Bookm
DAFTAR PUSTAKA
Canro Hutasoit, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dunia kerja semakin menuntut manusia untuk lebih mampu bersaing dari
kompetitornya, sehingga tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan yang layak
sesuai yang di inginkan, oleh karena itu manusia di tuntut lebih memiliki kualitas
diri terhadap kemampuannya agar hasil yang diberikan dalam perkerjaannya
optimal. Dalam kondisi sekarang ini perkembangan berlangsung begitu cepat,
diharapkan setiap individu mampu membuka wawasannya dan melihat peluang
pekerjaan yang ada.
Tingginya tingkat pengangguran menjadikan keadaan Indonesia lambat
untuk berkembang hal ini dapat semakin buruk apabila tingkat pengangguran
setiap tahunnya meningkat. Dari banyaknya penduduk yang menganggur maka
garis kemiskinan di Indonesia pun makin meningkat. Dilihat dari data Tingkat
Pengangguran Terbuka, bahwa pengangguran di indonesia masih tergolong tinggi.
Tabel 1.1
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2008-2012 5 SLTA Kejuruan 2,403,394 2,472,245 2,149,123 2,042,629 1,832,109
6 Diploma 1,409,128 1,407,226 1,195,192 1,032,317 1,041,265
7 I,II,III
/Akademik 362,683 441,100 443,222 244,698 196,780
8 Universitas 598,318 701,651 710,128 492,343 438,210
Total 9,394,515 8,962,617 8,319,779 7,700,086 7,244,956
Canro Hutasoit, 2013
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa tingkat pengangguran di Indonesia masih sangat
tinggi, khususnya dikalangan terdidik. Diketahui bahwa angkatan kerja yang
menganggur mempunyai latar pendidikan yang berbeda.
Data diatas menunjukan bahwa lulusan yang memiliki pendidikan tinggi
tidak menjamin memiliki pekerjaan, data yang diperoleh menunjukan lulusan
Universitas memiliki angka yang cukup tinggi dalam tingkat pengangguran.
Meningkatnya jumlah pengangguran terbuka tingkat Universitas ini disebabkan
oleh adanya ketidaksesuaian antara bidang keahlian lulusan dengan tuntutan
kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pencari tenaga kerja.
Melalui kegiatan berwirausaha Mahasiswa diharapkan mampu melihat
peluang kerja, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat menyerap
tenaga kerja yang banyak . Dengan demikian selain memperbanyak lapangan
pekerjaan banyak pula penyerapan tenaga kerja yang menganggur.
Konsep kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki beberapa pengertian.
Kata entrepreneur sebenarnya berasal dari kata Perancis, entreprendre yang berarti “undertake.” Dalam kaitannya dengan dunia bisnis, kata tersebut berarti langkah awal memulai suatu bisnis. Dalam kamus The Merriam-webster dictionary
“entrepreneur is one who organizes, manages, and assumes the risk of a business or enterprise” .
Wirausaha atau kita sebut pengusaha adalah seorang pelopor bisnis baru
atau seorang manajer yang mampu hidup mandiri dalam menjalakan kegiatan
usahanya. Kewirausahaan meruapakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif
atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam
rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya.
Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa
yang telah dicapainya.
Menurut Zulfadhli dalam TribunNews.com menyatakan bahwa : “ Tingkat
kemajuan dan kesejahteraan sebuah Negara dilihat dari berapa jumlah wirausaha
di Negara tersebut. Sedikitnya yang harus dimiliki sebanyak 2 persen dari total
3
Canro Hutasoit, 2013
membutuhkan sekitar 4,5 juta lebih wirausahawan. Hanya saja Indonesia ini baru
saja memiliki sekitar 0.24 persen atau sekitar 590 ribu wirausahawan. Jumlah ini jauh dari target minimal sebesar 2 persen atau 4,4 juta wirausahawan”. (http://id.berita.yahoo.com)
Pendapat ini diperkuat oleh David McClelland seorang ilmuan dari Amerika Serikat dalam Gallyn (2011:3) „menyatakan bahwa suatu Negara dapat dikatakan makmur apabila minimal harus memiliki jumlah entrepreneur atau wirausaha sebanyak 2% dari jumlah populasi penduduknya‟.
Berdasarkan hasil survei Srihandriatmo Malau (2010) menyatakan bahwa “sebanyak 83,18 persen lulusan perguruan tinggi berharap menjadi karyawan. Sementara yang becita-cita menjadi pengusaha hanya 6,14 persen”. Data ini
menunjukan bahwa tingkat ketertarikan kalangan terdidik pada wirausaha masih
sangat rendah. Sedangkan menurut Wijaya (2007:118) “salah satu faktor
pendukung menjadi wirausaha adalah adanya keinginan dan keinginan ini
Fishbein dan Ajzen disebut sebagai intensi yaitu komponen dalam diri individu
yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu”.
Sebagai lembaga pendidikan, perguruan tinggi diharapkan mampu
mempersiapkan calon atau output masa depan yang lebih baik dengan
mengembangkan intelektual dan keterampilan agar generasi muda dapat
melakukan aktualisasi diri. Pendidikan tinggi juga berperan dalam menghasilkan
sumber daya yang memiliki motivasi di dalam menanamkan jiwa dan sikap
kewirausahaan dalam mengatasi masalah perekonomian Negara dengan cara
menciptakan lapangan pekerjaan.
Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu Universitas yang
terkemuka, yang mampu menghasilkan lulusan Sarjana yang memiliki kualifikasi
untuk menjadi seorang wirausaha. Salah satu program yang dilaksanakan oleh
Universitas Indonesia yaitu Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang
memberikan kesempatan bagi Mahasiswa untuk berwirausaha dengan adanya
dukungan permodalan yang diharapkan mampu mencapai tujuan dari PMW yaitu
menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan, meningkatakan aktivitas
Canro Hutasoit, 2013
Dengan adanya Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) diharapakan
banyak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang tertarik untuk
berwirausaha, dengan demikian mahasiswa lebih mandiri, terampil dan
berinovasi. Melalui kegiatan wirausaha masiswa diharapkan mampu mengurangi
angka tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.
Namun hal ini masih memiliki kendala karena tidak semua Mahasiswa
berniat untuk berwirausaha. Rendahnya keinginan (intensi) berwirausaha
dikalangan mahasiswa sangat disayangkan karena berdasarkan penelitian penulis
kepada mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis dengan jumlah 60
orang mahasiwa di dapat bahwa niat berwirausaha Mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia masih sangat rendah. Data dari 60 responden dapat dilihat
dari tabel 1.2.
Tabel 1.2
Pemilihan Karir Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Setelah Menyelesaikan Pendidikan Tahun 2013
Karir Frekuensi Presentase
Mencari Pekerjaan (pegawaiswasta/
negeri) 45 75
Menciptakan Pekerjaan (wirausaha) 15 25
Total 60 100%
Sumber: Pra Penelitian (data diolah )
Berdasarkan tabel 1.2 diketahui bahwa lebih dari setengah mahasiswa
(75%) yang merencanakan setelah menyelesaikan pendidikan untuk mencari
pekerjaan sebagai karyawan swasta/negeri daripada meciptakan lapangan kerja
sebagai wirausaha.
Hal tersebut dikarenakan bahwa dengan menjadi pegawai swasta/negeri
akan mendapatkan penghasilan yang jelas dan countinue setiap bulannya dengan
tingkat resiko yang rendah. Sedangkan jika menjadi wirausaha masih banyak
mahasiswa yang takut untuk mencoba karena takut mengalami kegagalan serta
masih memiliki tingkat percaya diri yang rendah.
Rendahnya keinginan (intensi) berwirausaha dikalangan mahasiswa sangat
5
Canro Hutasoit, 2013
“keinginan berwirausaha para mahasiswa merupakan sumber bagi lahirnya wirausaha-wirausaha masa depan “ (Indarti,2008:3).
Melalui intensi seseorang dapat memprediksikan tindakan yang akan
dilakukannya. Jika intensi berwirausaha rendah maka prilaku kewirausahaannya
akan rendah. Maka dengan demikian harus ada alternatif guna meningkatkan
intensi berwirausaha mahasiswa.
Mengingat bahwa mahasiswa merupakan generasi muda yang memiliki
pengetahuan serta tingkat kreasi dan inovasi yang tinggi, maka melalui intensi
berwirausaha yang matang dan terencana akan menimbulkan dampak terhadap
penambahan jumlah wirausaha serta dapat melihat siapa saja yang mampu dan
dapat menjadi seorang wirausaha.
Berdasarkan Theory of planned behavior, determinan intensi terdiri atas
tiga aspek yaitu behavioral beliefs (keyakinan perilaku), normative beliefs
(keyakinan normative) dan control behavior (control perilaku). Kumpulan dari
masing-masing pertimbangan tersebut yaitu behavioral beliefs akan menghasilkan
sikap menyukai atau tidak menyukai attitude toward the behavior. Sementara
normative beliefs akan menghasilkan suatu tekanan sosial atau subjective norms
dan control beliefs akan memunculkan perceived behavioral control. Kombinasi
dari attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral
control akan mengarah pada pembentukan suatu intensi perilaku (behavioral
intention).
Sehubungan uraian di atas, maka penulis ingin meneliti mengenai faktor
yang mempengaruhi intensi berwirausaha mahasiswa yang dibatasi pada sikap
dan minat kewirausahaan sehingga dalam penelitian ini penulis memberi judul “Pengaruh Sikap dan Minat Terhadap Perilaku Berwirausaha”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, banyak faktor
yang mempengaruhi perilaku berwirausaha. Faktor pribadi yang mempengaruhi
intensi berwirausaha meliputi, pencapaian locus of control , toleransi,
Canro Hutasoit, 2013
ketidakpuasan. Faktor lingkungan meliputi, peluang, model peran, aktivitas,
pesaing, inkubator, sumber daya, kebijakan pemerintah, serta lingkungan sosial
meliputi keluarga, orang tua, dan jaringan kelompok. Dari berbagai faktor yang
mempengaruhi perilaku berwirausaha penulis membatasi faktor yang
mempengaruhi perilaku berwirausaha yaitu sikap dan minat kewirausahaan.
Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran mengenai sikap kewirausahaan, minat kewirausahaan
dan intensi kewirausahaan pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi
dan Bisnis UPI
2. Bagaimana pengaruh sikap terhadap intensi berwirausaha pada Mahasiswa
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI
3. Bagaimana pengaruh minat terhadap intensi berwirausaha pada Mahasiswa
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI
4. Bagaimana pengaruh sikap dan minat kewirausahaan terhadap intensi
kewirausahaan Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Gambaran mengenai sikap, minat, dan intensi kewirausahaan Mahasiswa
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI.
2. Pengaruh sikap terhadap intensi berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI.
3. Pengaruh minat terhadap intensi perilaku berwirausaha pada Mahasiswa
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI.
4. Pengaruh sikap dan minat terhadap intensi berwirausaha Mahasiswa Fakultas
7
Canro Hutasoit, 2013
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1. Secara Teoritis
1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan pemperluas kajian ilmu pengetahuan khususnya
kewirausahaan.
1.4.2. Secara Praktis
1. Sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang akan meneliti lebih lanjut lagi
dengan penelitian sejenis.
2. Memberikan sumbangan pemikiran dan perkembangan ilmu pengetahuan
untuk Program studi Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.
3. Memberikan masukan dan bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang
berkempentingan dalam upaya meningkatkan intensi berwirausaha bagi
Canro Hutasoit, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu
penelitian. Objek variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu intensi
berwirausaha mahasiswa sebagai variabel terikat sedangkan sikap dan minat
kewirausahaan sebagai variabel bebas. Objek sasaran yang dilakukan pada
mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (UPI).
1.2. Metode penelitian
Menurut Sugiyono (2010:3) metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian
ini penulis menggunakan metode suvey eksplanatory. Dalam metode survai,
informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner.
Pengertian survei dibatasi pada penelian yang datanya dikumpulkan dari sampel
atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survei menurut Masri Singarimbun (1995:3) adalah “penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok”. Peneliti eksplanatory menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jadi metode eksplanatory ini yaitu metode
yang digunakan dengan cara mengumpulkan data dari responden malalui
kuesioner dibatasi oleh sampel yang dapat mewakili populasi dengan cara
menghubungkan variabel-variabel yang digunakan melalui suatu pengujian
hipotesis.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
30
Canro Hutasoit, 2013
Populasi pada penelitian ini terdiri dari populasi daerah dan populasi subyek. Populasi
daerah dalam penelitian adalah Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pendidikan Indonesia yang terdiri dari 6 prodi. Populasi subjek yaitu mahasiswa FPEB
yang berjumlah 3.219 orang. Pemilihan populasi subjek yang difokuskan pada
mahasiswa angkatan 2010 karena siswa telah memepelajari mata kuliah
kewirausahaan selama 1 semester dan siswa telah terlibat pada praktek kewirausahaan
seperti membuat perencanaan bisnis, praktek pemasaran produk dan magang. Berikut
daftar sekolah dan jumlah mahasiswa yang menjadi populasi:
Tabel 3.1
Populasi Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Angkatan 2010
No. Prodi Jumlah
1. Pendidikan Akuntansi – S1 106
2. Pendidikan Manajmen Bisnis – S1 86
3. Pendidikan Manajmen Perkantoran – S1 98
4. Pendidikan Ekonomi – S1 99
5. Manajmen – S1 89
6. Akuntansi – S1 97
Jumlah 575
Sumber : Sistem Informasi Akademik (SIAK054) – 26/08/2013 13:18:08
Berdasarkan tabel 3.1 yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah
575 mahasiswa.
1.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Sedangkan menurut Mohammad
Ali (2011: 84) sampel ialah bagian yang mewakili populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu.Dalam penelitian ini, tidak semua populasi
diteliti Pengertian mewakili atau refresentatif menunjukkan, bahwa semua ciri
yang dimiliki oleh populasi terdapat atau tercermin dalam sampel.
Dalam penentuan sampel penelitian menggunakan teknik Purposive
Sampling. Sampling bertujuan (Sugiyono, 2010:68) adalah teknik penentuan
Canro Hutasoit, 2013
Kemudian untuk pengambilan sampel mahasisswa menggunakan teknik
proportionate random sampling. Menurut Isaac dan Michael (Riduwan,
2012:50-51) rumus dalam menentukan sampel sebagai berikut :
Keterangan :
S = jumlah sampel yang dikehendaki
N = jumlah anggota populasi
P = proporsi populasi 0,50
d = tingkat akurasi 0,05
X2 = tabel chi-square sesuai tingkat kepercayaan 0,95 = 3,841 (Dk =1)
Dalam penelitian ini, jumlah populasi 302 dimasukkan kedalam rumus
tersebut dan menghasilkan nilai 170 (pembulatan) sampel seperti tampak sebagai
berikut :
Jadi, jumlah sampel minimal yang diteliti adalah berjumlah 230
mahasiswa.
1.3.2.1. Sampel Angkatan
Berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel minimal sebanyak 230
mahasiswa. Penentuan jumlah masing-masing sampel untuk angkatan dihitung
32
Canro Hutasoit, 2013
Keterangan :
N = Jumlah populasi seluruhnya.
Ni = Jumlah populasi menurut stratum.
ni = Jumlah sampel menurut stratum.
Tabel 3.2.
Sampel Mahasiswa Angkatan 2010 Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI
No. Jurusan Jumlah
3. Pendidikan Manajmen
Perkantoran 98
Sumber : Sistem Informasi Akademik (SIAK054) – 26/08/2013 13:18:08
1.3.2.2. Sampel Kelas
Dari Tabel 3.2. diatas dapat diketahui bahwa terdapat 231 sampel
mahasiswa dari angkatan 2010. Langkah selanjutnya adalah menentukan sampel
mahasiswa berdasarkan kelas masing-masing dengan cara random dan
Canro Hutasoit, 2013
Tabel 3.3
Sampel Angkatan 2010 Menurut Kelas
Nama Jurusan Kelas Jumlah
Mahasiswa
Perhitungan Sampel
Mahasiswa Per Kelas Jumlah
Pendidikan
1.3.2.3. Sampel Jenis Kelamin
Dari Tabel 3.3. diperoleh sampel kelas dari angkaan 2010. Langkah
selanjutnya adalah menent ukan sampel mahasiswa berdasarkan jenis kelamin
secara random. Dengan penarikan sampel berdasarkan jenis kelamin ditujukan
34
Canro Hutasoit, 2013
Tabel 3.4
Sampel Menurut Jenis Kelamin
Jurusan Kelas Jenis Kelamin
Jumlah Mahasiswa
Sampel Mahasiswa
Menurut Jenis Kelamin Jumlah
Canro Hutasoit, 2013
1.4. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memudahkan atau mengarahkan dalam menyusun alat ukur data yang diperlukan
berdasarkan variabel yang terdapat dalam hipotesis. Berikut ini adalah tabel
operasional variabel
Tabel 3.5
Tabel Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala Pertanyaan
Intensi merupakan
Likert 1. keyakinan dan evaluasi individu bahwa wirausaha dapat meraih profit yang besar
keyakinan dan evaluasi
individu bahwa
berwirausaha dapat
36
Canro Hutasoit, 2013
Normatif
C. Kontrol Perilaku
mengenai pandangan
keluarga dan sahabat
terhadap perilaku
berwirausaha
penilaian dan keinginan
individu untuk
Persepsi terhadap faktor yang menghambat berwirausaha
B. Tidak tergantung pada orang lain
H. Keyakinan prestasi yang diperoleh I. Mempertimbangka
n Resiko
J. Menyukai
Likert 4. Percaya pada kemampuan diri sendiri untuk
7. Usaha sendiri merupakan kunci kesuksesan
8. Menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya 9. Dengan berwirausaha
akan mendapat banyak keuntungan
10. Tangkas, cepat tanggap dan gesit dalam bekerja 11. Manfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya
12. Percaya dapat melakukan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya untuk
memperoleh hasil yang baik
Canro Hutasoit, 2013
R. Perspektif kedepan
memiliki resiko tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah (moderat) 14. Menyukai pekerjaan yang
lebih menantang
15. Senang memberikan
contoh perilaku yang baik bagi orang lain
16. Senang menerima kritik dan saran bagi perbaikan diri
17. Suka bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain
18. Senang melakukan
eksperimen/percobaan-percobaan untuk
mendapatkan produk yang unik dan disenangi konsumen
19. Mempunyai gagasan dan cara baru
20. Senang menampilkan produk yang beda dan unik
21. Mengikuti perubahan
dalam menciptakan
produk yang digemari konsumen
22. Memiliki perencanaan untuk kemajuan usaha 23. Menyusun strategi yang
akan dilakukan Minat
Kewirausahaan (X2) Minat bertalian erat dengan perhatian, C. Bersifat terbuka
terhadap hal baru
D. Mampu
bekerjasama dan
Likert 24. Memiliki bekal
pengetahuan kewirausahaan
25. Senang terhadap
pekerjaan dibidang
kewirausahaan
26. Menerima hal-hal baru
27. Senang menjalin
38
G. Bersifat hati-hati
dan penuh
perencanaan.
28. Memiliki keahlian dalam memproduksi
29. Pandai melihat peluang usaha
30.Perhatian terhadap usaha yang dijalani
1.5. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer yang diperoleh
melalui penyebaran angket kepada Mahasiswa FPEB UPI yang menjadi sampel
dalam penelitian.
1.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan
melalui :
1. Angket, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia
memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.
2. Wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
3. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian
untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
4. Dokumentasi, yaitu ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relavan, peraturan-peraturan, laporan
Canro Hutasoit, 2013
1.7. Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan
menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Adapun langkah-langkah penyusunan angket menurut Suharsimi Arikunto
(2006:151) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu untuk memperoleh data dari responden
mengenai pengetahuan kewirausahaan, persepsi ssiwa tentang wirausaha, dan minat
berwirausaha
2. Menentukan objek yang menjadi responden, yaitu mahasiswa fakultas pendidikan
ekonomi dan bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Menyususn kisi-kisi instrumen penelitian.
4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
5. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawaban untuk jenis jawaban
yang sifatnya tertutup.
6. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang bersifat
tertutup. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor adalah daftar pertanyaan
yang menggunakan skala likert dengan ukuran ordinal, berarti objek yang diteliti
mempunyai peringkat saja.
7. Menyebarkan angket
8. Mengelola dan menganalisis angket.
Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena
sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut
sebagai variabel penelitian (Riduwan, 2012:20). Dengan skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
40
Canro Hutasoit, 2013
Jawaban setiap item instumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis
ketentuan skala yang digunakannya sebagai berikut:
Tabel 3.7
Skor Jawaban Berdasarkan Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
1.8. Pengujian Instrumen Penelitian
Analisis instrumen penelitian digunakan untuk menguji apakah instrumen
penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak sesuai dengan
standar metode penelitian. Untuk itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas atas
instrument penelitian ini.
1.8.1. Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan
pada kuesioner atau angket yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak
relevan (Husein Umar, 2008:52). Pertanyaan yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi, sedangkan pertanyaan yang kurang valid memiliki validitas
rendah (Suharsimi Arikunto, 2010:211). Untuk menguji validitas instrumen
(pertanyaan) ini menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2007 dengan rumus
korelasi product moment sebagai berikut :
√{ } { }
Keterangan :
r = koefisien korelasi
Canro Hutasoit, 2013
Y = skor total item pertanyaan ∑X = jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 = jumlah kuadrat pada masing-masing skor X ∑Y2 = jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y n = jumlah responden
Dalam hal ini kriterianya adalah sebagai berikut :
r = 0 – 0,199 = Sangat rendah (tidak valid)
r = 0,2 – 0,399 = Rendah
r = 0,4 – 0,699 = Cukup tinggi
r = 0,6 – 0,799 = Tinggi
r = 0,8 – 1 = Sangat tinggi
Selanjutnya, dilakukan uji t untuk masing-masing item, dengan persamaan
sebagai berikut :
√
√
Keterangan :
thitung = nilai thitung
r = koefisien korelasi untuk masing-masing item/butir instrument
n = jumlah responden
Maka, jika thitung ≤ ttabel berarti tidak valid, dan jika thitung > ttabel berarti
valid.
1.8.2. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen (pertanyaan)
dapat digunakan lebih dari satu kali (Husein Umar, 2008:54). Untuk menghitung
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan menggunakan alat bantu Microsoft
42
Canro Hutasoit, 2013
Keterangan :
= reliabilitas instrumen
⁄ ⁄ = rxy sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.
Selanjutnya, dilakukan uji t untuk masing-masing item, dengan persamaan
sebagai berikut :
√
√
Keterangan :
thitung = nilai thitung
r = koefisien korelasi untuk masing-masing item/butir instrument
n = jumlah responden
Maka, jika thitung ≤ ttabel berarti tidak valid, dan jika thitung > ttabel berarti
valid.
1.9. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1.9.1. Teknik Analisis Data
Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Teknik
statistik yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu menggunakan regresi
linier sederhana. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menyeleksi data
2. Mentabulasi data
3. Analisis data
4. Pengujian hipotesis
Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan
interval, sehingga data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval.
Canro Hutasoit, 2013
dari syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval
(Riduwan dan Kuncoro, 2012: 30).
Untuk mengubah data ordinal menjadi interval digunakan teknik
transformasi sederhana dengan menggunakan Method of Successive Interval
(MSI) dengan bantuan program software succ”97 yang dipergunakan dalam
program miscrosoft excel.
Setelah data ordinal di transformasi ke data interval, selanjutnya data
tersebut di analisis menggunakan analisis jalur (path analysis). Menurut Riduwan
dan Sunarto (2012:2) mengatakan bahwa “model path analysis digunakan untuk
Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval,
sehingga data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval.
Transformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian
dari syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval
(Riduwan dan Kuncoro, 2012: 30).
Untuk mengubah data ordinal menjadi interval digunakan teknik
transformasi sederhana dengan menggunakan Method of Successive Interval
(MSI) dengan bantuan program software succ”97 yang dipergunakan dalam
program miscrosoft excel.
Setelah data ordinal di transformasi ke data interval, selanjutnya data
tersebut di analisis menggunakan analisis jalur (path analysis). Menurut Riduwan
dan Sunarto (2012:2) mengatakan bahwa “model path analysis digunakan untuk
menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen)
terhadap variabel terikat (endogen).
Model persamaan struktural tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk
persamaan struktural sebagai berikut:
Keterangan :
44
Canro Hutasoit, 2013
β1 = koefisien regresi X1
X1 = latar belakang keluarga
X2 = persepsi mahasiswa terhadap mata kuliha kewirausahaan
E = faktor pengganggu
3.9.2. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis maka penulis menggunakan uji statistik berupa
uji parsial (uji t), dan uji koefisien determinasi majemuk (R2).
1.9.2.1. Uji t (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual)
Uji t atau disebut juga uji parsial ini digunakan untuk mengetahui apakah
variabel X secara individu mampu menjelaskan variabel Y.
Uji t statistik ini menggunakan rumus :
̂ ̂
Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus:
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Hipotesis
H0: β 0 artinya tidak ada pengaruh positif variabel X terhadap variabel Y
Ha : β 0 artinya ada pengaruh positif variabel X terhadap Variabel Y 2. Ketentuan
Jika t hitung < t Tabelmaka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika t hitung > t Tabelmaka H0 ditolak dan Ha diterima
Dalam pengujian hipotesis melalui uji t tingkat kesalahan yang digunakan
peneliti adalah 5% atau 0,05 pada taraf signifikansi 95%.
1.9.2.2. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan
suatu garis regresi. Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien
determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan
Canro Hutasoit, 2013
mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
̀ ̀
Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0<R2<1) dengan ketentuan sebagai
berikut :
Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model
tersebut dapat dinilai baik.
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut
Canro Hutasoit, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh Sikap
dan Minat Kewirausahaan terhadap Perilaku Berwirausaha mahasiswa,
berdasarkan hipotesis penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sikap kewirausahaan Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia secara keseluruhan berada pada
kategori tinggi. Secara umum, mereka memiliki Perilaku berwirausaha yang
tinggi. Mereka yakin bahwa dengan berwirausaha dapat meraih profit yang
besar dan berwirausaha dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun untuk minat dalam berwirausaha, mereka senang dan berpartisipasi
dalam aktivitas kewirausahaan, aktivitas tersebut memiliki arti penting bagi
mereka, dan atas dorongan dari dalam dirinya sendiri mereka mengikuti
aktivitas kewirausahaan tersebut. Hal ini berarti, minat berwirausaha mereka
termasuk dalam kategori tinggi.
2. Sikap kewirausahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku
berwirausaha. Artinya, semakin tinggi sikap kewirausahaan yang dimiliki
mahasiswa, maka semakin tinggi atau meningkat pula Perilaku Berwirausaha
mahasiswa. Atau sebaliknya, bila Sikap kewirausahaan rendah, maka Intensi
Berwirausaha juga akan rendah atau menurun.
3. Minat berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha.
Artinya, semakin tinggi minat kewirausahaan mahasiswa, maka semakin
tinggi pula intensi berwirausaha mahasiswa. Atau sebaliknya, bila
minatkKewirausahaan rendah, maka perilaku berwirausaha juga akan rendah
atau menurun.
4. Sikap dan minat kewirausahaan, secara bersama-sama berpengaruh positif
Canro Hutasoit, 2013
5. kewirausahaan tinggi, maka intensi berwirausaha juga akan tinggi atau
meningkat.
1.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan dan kesimpulan yang
diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan sikap kewirausahaan bagi mahasiswa, dengan cara mengikuti
seminar, pelatihan, atau perlombaan kewirausahaan, sehingga diharapkan
dapat mendorong mahasiswa untuk mencoba membuka usaha walaupun
mamsih mengikuti perkuliahan.
2. Bagi Program Studi agar lebih menggalakan kegiatan kewirausahaan, baik
berupa pelatihan maupun seminar, baik yang dilakukan dalam kelas maupun
luar kelas, serta melakukan pembinaan bagi mahasiswa yang telah atau akan
memulai berwirausaha, sehingga mahasiswa mendapatkan arahan serta
bimbingan dalam membuka usaha, dapat berupa konsultasi maupun diskusi.
3. Bagi Universitas Indonesia agar mendirikan suatu unit usaha yang dikelola
oleh civitas akademika Universitas Pendidikan Indonesia termasuk
mahasiswa UPI. Unit usaha ini diharapkan mampu mewadahi mahasiswa
yang ingin berwirausaha serta dapat memberikan pengalaman usaha bagi
mahasiswa.
4. Untuk penelitian selanjutnya bisa mengganti subjek penelitian yaitu kepada
siswa/siswi SMK yang sedang menempuh pendidikan sesuai dengan
jurusannya yang telah memiliki keterampilan masing-masing. Selain itu,
faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya dapat menggunakan faktor-faktor
ekstern seperti lingkungan sosial, baik lingkungan keluarga, teman maupun
1
Canro Hutasoit, 2013
DAFTAR PUSTAKA
A.Jajang . W. Mahri. (2011). Kepemimpinan Kepala Sekolah Pengaruhnya
terhadap Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Guru serta
Implikasinya terhadap kinerja guru. Disertasi Doktor pada UNPAD.
Bandung : tidak diterbitkan.
Andi, Cahyono. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi kewirausahaan
mahasiswa program Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas
Kristen Petra tahun 2006-2009. Skripsi: Universitas Kristen Petra.
Anep, Paoji (2012 ). Ketika UMKM jadi Alat Politisi. Tersedia
(http://ekonomi.komposiana.com). Di unduh tanggal 13 Juli 2013
Benedicta Prihatin Dwi Riyanti. (2003). Kewirausahaan dari Sudut Pandang
Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT.Grasindo.
Buchari, Alma. (2010). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung:
Alfabeta.
Christera Kuswahyu Indira dan Iman Murtono Soenhadji. (2010). “Student
Entrepreneurship Intention: Study of Comparison Between Java and Non
Java”. Jurnal Manajemen Universitas Ganadarma. Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Aksara
Endi, Sarwoko.(2011). “Kajian Empiris Entrepreneur Intetion Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang”. Jurnal Ekonomi Bisnis. TH.16. No.2, 126-135.
Fishbein, Ajzen. (1975). Belief, Attitude, Intention and Bahavior Introduction to
Theory and Research. Philipphines: Addison Wesley Publishing
Company, Inc.
Gallyn, Ditya M. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi pada Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak
Diterbitkan.
Helmi, Yosepa. (2008). Perbedaan Intensi Melakukan Kecurangan dalam Ujian
Canro Hutasoit, 2013
Skripsi pada Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: Diterbitkan. Tersedia
(www.lontar.ui.ac.id). Diuntuh tanggal 20 Desember 2011.
Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: PT RajaGrasindo Persada.
Longenecker, et.all. (2001). Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: PT
Salemba Empat.
Masri, Singarimbun dan Sofian, Efendi. (1995). Metode Penelitian Survai.
Jakarta: LP3S.
Moko P. Astamoen. (2008). Entrepreneurship dalam perspektif Kondisi Bangsa
Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Mohammad, Maskan. (2000). “Potensi Perguruan Tinggi dalam Menghasilkan Alumni Berjiwa Wirausaha”. Majalah Bistek, Vol.8, No. 10, 92-102.
Nurul Indarti dan Rokhima Rostiani. (2008). “Intensi Kewirausahaan Mahasiswa:
Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia”. Jurnal
Ekonometrika dan Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4, 1-26.
Riduwan. (2010). Metode dan teknik Penyusunan Tesis. Bandung : Alfabeta.
Saifuddin, Azwar. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Srihandriatmo Malau. (2012). Lulusan Perguruan Tinggi Orientasinya harus
Entrepreneurship. Tersedia (http://id.berita.yahoo.com). Diunduh tanggal
04 Mei 2012.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Suharsimi, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Salemba Empat: Bandung.
Timmons A. Jeffry and Stephen Spinelli. (2007). New Venture Creation
3
Canro Hutasoit, 2013
Titik Purwinarti dan Sri Eko Lestari N. (2006). “Faktor Pendorong Minat untuk
Berwirausaha (Studi Lapangan terhadap Mahasiswa Politeknik Negeri
Jakarta)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.5, No.1, 39-46.
Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough. (2008). Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.
Tony, Wijaya. (2007). “Hubungan Adversity Intelligence dengan Intensi
Berwirausaha (Studi Empiris pada Siswa SMKN 7 Yogyakarta). Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 2, 117-127.
Tony Wijaya. (2008). “Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY
dan Jawa Tengah”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 10, No.2,93-104.
Wiedy, Murtini. (2009). Kewirausahaan Pendekatan Succes Story. Surakarta:
LPP UNS.
Yahya, Prasetya. (2009). Hubungan Kemandirian Emosional dan Kemandirian
Tingkah Laku dengan Intensi Berwirausaha. Skripsi pada Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia: Diterbitkan. Tersedia
(www.lontar.ui.ac.id). Diunduh tanggal 22 Desember 2012.
Yana, Rohmana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews.
Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Universitas
Pendidikan Indonesia.
Zakarija, Achmat. (2010). Theory of Planned Behavior Masihkah Relevan.