•
Pemerintah Republik Perancis,
MENIMBANG, bahwa Pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan
kemam-puan industrinya dengan tujuan untuk menggiatkan ekspor komoditi,
barang-barang jadi dan barang-barang setengah
ェ。、ゥセ@MENIMBANG, bahwa Indonesia sedang memajukan usaha peng-Indonesiaan
kegiatan-kegiatan di bidang industri, pengusahaan, pengelolaan dan
bidang-bidang lain yang bersangkutan dengan itu,
MENIMBANG, bahwa CEA dan BATAN sedang melaksanakan eksplorasi mine
-ral-mineral uranium di Kalimantan, berdasarkan Persetujuan
Kerjasa-ma antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik
Pe-rancis di bidang Eksplorasi dan Eksploitasi Mineral-mineral Uranium
di Kalimantan, tanggal 3 April 1969, sebagai diamendir dengan
Aman-demen I, tanggal 19 Januari 1972, dan AmanAman-demen II, tanggal 24 Mei
1972,
MENIMBANG, bahwa kegiatan yang berhubungan dengan eksplorasi ini
adalah suatu kegiatan industri pertambangan, dan dalam hubungan itu,
Pasal VI dari Persetujuan tersebut di atas, tidak sesuai dengan
aturan perundang-undangan mengenai kegiatan di bidang industri
per-tambangan yang berlaku dan demikian pula tidak sesuai dengan
kebijak-sanaan Pemerintah Indonesia seperti tersebut di atas,
MAKA, sesuai dengan perundingan-perundingan yang dilangsungkan di
Jakarta pada tanggal 17 dan 18 Oktober 1975 serta tanggal 5
sampai
dengan tanggal 9 Juli 1977 antara delegasi Pemerintah Indonesia dan
delegasi Pemerintah Perancis, Kedua Belah Pihak menyetujui sebagai
berikut
•
•
2
P
a s a1
1Pasal VI dari Persetujuan tersebut di atas diamendir sebagai
berikut
" Selekasnya teknis dimungkinkan dan tidak lebih lama dari
ulang tahun ketujuh sejak tanggal dimulainya pekerjaan, serta se
-suai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Persetujuan
dan Amandemen I dan II, CEA wajib melaporkan kepada Pemerintah
Indo-nesia tentang dapat tidaknya suatu endapan atau endapan-endapan mi
neral uranium dalam daerah-daerah kontrak dikembangkan secara meng
untungkan.
Jika menurut laporan tertulis ini terdapat prospek untuk me
ngembangkan satu atau lebih dari endapan-endapan tersebut, maka
Pe-merintah Indonesia akan mengundang CEA sendiri atau bersama-sama
dengan Perusahaan-perusahaan industri Perancis ataupun perusahaan
industri lainnya, untuk mengadakan perundingan menurut tata cara
sesuai dengan perundang-undangan Indonesia guna membuat persetujuan
eksploitasi, untuk mengembangkan endapan atau endapan-endapan yang
ditemukan, yang persyaratannya disetujui oleh Kedua Belah Pihak, dan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,
dengan memperhatikan bahwa kegiatan CEA atau perusahaan pelaksana
yang dapat ditunjuk oleh CEA, adalah kegiatan di bidang industri
pertambangan.
Pemerintah Indonesia menjamin bahwa setelah kebutuhan Indonesia
akan uranium terpenuhi, CEA diperkenankan untuk membeli uranium yang
dihasilkan dengan harga yang layak, atas dasar prioritas sesuai
dengan Persetujuan Eksploitasi "
P
a s a1
2Dengan demikian semua keterangan yang menunjuk pada penafsiran
dan ー・ャ。ォウ。セ。。ョ@ dari ketentuan Pasal VI seperti tercantum dalam
Pertukaran Surat antara Direktur Jenderal BATAN dengan Duta Besar
Perancis dalam rangka Persetujuan tentang Eksplorasi dan
Eksploi-tasi Mineral-mineral Uranium di Kalimantan, tanggal 3 April 1969,
tidak berlaku lagi.
•
J
•
P
a s a1
3Penentuan harga yang layak untuk pembelian uranium yang di
-hasilkan akan ditetapkan dalam persetujuan eksploitasi yang
akan
datang, tercantum dalam Amandemen ini, sesuai dengan peraturan
per-undang-undangan dan aturan-aturan pelaksanaan yang berlaku bagi
Per-setujuan ini.
P
a s a1
4
Mengenai sistim perpajakan, peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia akan diberlakukan untuk eksploitasi uranium
yang akan datang.
P
a s a1
5Telah disepakati, bahwa dalam hal berdasarkan laporan
kelaksa-naan, satu atau beberapa daerah eksploitasi akan disetujui oleh
Pe-merintah sebelum berakhirnya jangka waktu kontrak 1979 atau 1981,
manapun yang berlaku, CEA akan diperkenankan untuk meneruskan
eksplorasi di daerah selebihnya seperti tersebut dalam Amandemen I ter
-tanggal 19 Januari 1972, atau Amandemen II ter-tanggal 24 Mei
1972,
sampai berakhirnya Persetujuan, yaitu sampai tanggal 3 April
1979
atau tanggal 26 Januari 1981, manapun yang berlaku.
Masalah pengembangan jebakan-jebakan yang terdapat di luar daerah
daerah yang diperinci dalam laporan sebagai tercantum dalam Pasal VI
yang diamendir tersebut di atas, akan diteliti secara terpisah,
ber-dasarkan permohonan khusus yang disampaikan CEA kepada Pemerintah
Indonesia.
P
a s a1
6Amandemen ini akan berlaku pada tanggal ditanda-tangani dan
me-rupakan bagian tak terpisahkan dari Persetujuan tentang Eksplorasi
dan Eksploitasi Mineral-mineral Uranium di Kalimantan tertanggal 3
April 1969 .
. ....
I ... .
•
4
SEBAGAI BUKTI, Wakilwakil yang Berkuasa Penuh dari Kedua Belah Pi
-hak telah menanda-tangani Amandemen ini.
.
1.3
iヲセ ⦅N@
ᄋ セ@
&7
cf
DIBUAT d1 Jakarta pada tanggal ...
セセ@... ·/· ... , dalam
rangkap dua asli, dalam bahasa Indonesia dan Perancis, keduanya
mem-punyai kekuatan hukum yang sama.
UNTUK
UNTUK
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA,
PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS,
Signed
Signed
A. Baiquni.
Rene Servoise.
-A L'-ACCORD DE COOPER-ATION ENTRE L GOUVERNEMENT
DE LA REPUBLIQUE D'INDONESIE ET LE GOUVERNEMENT
DE LA REPUBLIQ UE FRANCAISE DA NS LES DOMA I NES DE
LA RECHERCHE ET DE L'EXPLOITATION DES M I NERA IS
Le Gouvernement de la Republique d'lndonesie
et
Le G ouvernement de la Repub I ique fイ。ョセ。@ ise
CONSIDERANT que le Gouvernement lndonesien s'efforce
d'accroitre sa capacite industrielle dans le but d'intensifier ses exportations
de produits et de productions finies ou semi finies,
C 0 NS IDERA NT que I' I ndonesie favorise I' Indonesian isation
dans les secteurs de l'lndustrie, des Affaires, de la Direction des
Entreprises et autres Activites,
CONSIDERANT que le CEA et le BATA N menent une
activite d'exploration d'uranium
a
KALIMANTAN dans le cadre de l'Accordde Cooperation entre le Gouvernement de la Republique d'lndonesie et
le Gouvernement de la Republique fイ。ョセ。ゥウ・@ sur la Recherche et
!'Exploitation de Minerais d'Uranium
a
KALIMANTAN, en date du3
avril1969,
modi fie par Ave nan t no I du19
janvier1972
et Avenant no11
du
24
mai1972,
CONSIDERANT que cette activite d'exploration est une
activite miniere industrielle, et que,
a
cet egard, !'Article VI de l'Accordsusvise n'est pas conforme aux lois et reglements en vigueur concernant
les acti vites min ieres industrie Iles, ai nsi qu
'a
la pol itique du G ouvernement lndonesien telle que definie ci-dessus,En consequence,
a
la suite des negociations tenuesa
JAKARTA les
17
et18
octobre1975,
puis entre le5
et le9
juillet1977,
entre une Delegation du Gouvernement lndonesien et une Delegation du
Gouvernement fイ。ョセ。ゥウL@ les deux parties sont convenues de ce qui
SU it :
L1Article VI de l 1Accord susvise est modifie comme suit :
11
Aussitot qu 1il sera techniquement possible, et au plus tard au 7eme
anniversaire de la date de debut des travaux, sous reserve des
disposi-tions de l1Accord et des Avenants no I et II, le Commissariat
a
l1EnergieAtomique rendra compte au Gouvernement lndonesien si un ou plusieurs
gisements de minerais d 1uranium peuvent OU non etre developpes
renta-blement
a
l1interieur des zones contractuelles.Si, conformement
a
ce rapport ecrit, apparaissent desperspec-tives de developper un ou plusieurs gisements, le Gouvernement lndonesien
engagera le Commissariat
a
l 1Energie Atomique, seul ou en associationavec des entreprises franc;aises OU autres, 0 entreprendre des negociations,
se Ion les procedures prevues par la legislation i ndonesienne, pour cone lure
un accord d 1exploitation, aux fins de deve lopper le ou les gisements
decouverts, les dispositions de cet Accord, qui devront etre agreees par
les deux parties, devant etre en conformite avec les lois et reglements
indonesiens en vigueur, etant rappele que I 1activite du Commissariat
a
I 1 Energie A tom ique, ou de la Societe operatri ce que le C. E .A. peut
designer, est une activite miniere industrielle.
Le Gouvernement lndonesien garantit qu 1apres satisfaction des
besoins indonesiens en uranium, le C. E .A., dans le cadre de I 'Accord
d 1Exploitation, sera autorise
a
acheter en priorite,a
un prix normal,I
'uranium produit. 11 •Article 2
En consequence, toutes les references
a
l1interpretation eta
!'application des dispositions de l'Article VI figurant dans l1echangede lettres entre le Directeur General du BATAN et l'Ambassadeur
de France, dans le cadre de l1Accord d'Exploration et d'Exploitation de
Minerais d 1Uranium
a
KALIMANTAN du 3 avril1969,
ne sont desormais plus applicables.Article 3
La determination d'un prix normal pour l'achat de !'uranium
produit sera definie dons le futur Accord d'Exploitation vise dons le
present Avenant en conformite avec les lois, reglements et regles
contractuelles applicables a cet Accord.
Article 4
En ce qui concerne le systeme fiscal, les lois et reglements
indonesiens en vigueur seront applicables a une future exploitation
d'uranium.
Article 5
11 est entendu que dons le cas ou, sur la base d'un rapport
de faisabilite, une ou plusieurs zones d'exploitation seraient accordees
par le Gouvernement avant !'expiration de la periode contractuelle,
1979
ou1981,
selon le cas, le C.E.A. sera libre de poursuivre !'exploration dons les zones restantes telles que definies par l1Avenant
no
1
du19
janvier1972
ou l'Avenant no II du24
mai1972,
jusqu'a !'expiration de !'Accord, a savoir jusqu'au 3 avril1979
ou au26
janvie r1981
se Ion le cas.La question du developpement des indices decouverts a
I 'exterieur des zones definies dons le rapport prevu dons I 'Article VI
modifie mentionne ci-dessus, sera examinee separement, sur la base
d'une demande speciale que le C.E.A. presentera au Gouvernement
lndonesien.
Cet Avenant entrera en vigueur
a
la date de so signaturecomme un addendum faisant partie integrante de !'Accord de
Cooperation en tre le G ouvernement de la Re pub I ique d' I ndonesie et
le Gouvernement de la Republique fイ。ョセ。ゥウ・@ dons les domaines de la Recherche et de !'Exploitation des Minerais d'Uranium
a
KALIMANTANen date du 3 avri I 1969.
En foi de quoi, les representants des deux parties contractantes,
dOment autorises a cet effet, ont signe le present Avenant et y ont
appose leur sceau.
Fait
a
Jakarta, le 13 avri I 1978en deux exemplaires en langues indonesienne et ヲイ。ョセ。ゥウ・L@
les deux textes faisant egalement foi.
POUR LE GOUVERNEMENT DE LA
REPUBLIQUE D'INDONESIE
Signed
A. BAIQUNI
POUR LE GOUVERNEMENT DE LA
REPUBLIQUE FRANCAISE