• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi antara Atasan dan Bawahan sebagai Faktor Penunjang Keberhasilan Penerapan Balanced Scorecard sebagai Suatu Sistem Pengukuran Kinerja pada PT. Identitama Dhata Tangguh.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komunikasi antara Atasan dan Bawahan sebagai Faktor Penunjang Keberhasilan Penerapan Balanced Scorecard sebagai Suatu Sistem Pengukuran Kinerja pada PT. Identitama Dhata Tangguh."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam perkembangan dunia sekarang ini, persaingan dalam sektor ekonomi semakin ketat. Perusahaan-perusahaan berusaha untuk mendapatkan kemenangan dalam persaingan tersebut. Manajemen perlu menjalankan fungsi seperti pengendalian agar strategi perusahaan dapat tercapai. Keberhasilan perusahaan dapat diketahui dengan pengukuran kinerja. Banyak perusahaan yang melakukan pengukuran kinerja hanya berdasarkan pada informasi keuangan, namun banyak ketidakpuasan yang dialami perusahaan. Oleh karena itu muncul konsep baru yaitu Balanced Scorecard yang pengukuran kinerjanya melihat dari beberapa perspektif, seperti perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal.

Komunikasi antara atasan dengan bawahan sangat mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana komunikasi antara atasan dengan bawahan mendukung keberhasilan Balanced Scorecard sebagai pengukur kinerja di PT. Identitama Dhata Tangguh. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, yaitu dengan melakukan pengamatan dan menyebarkan kuesioner dengan pihak-pihak yang berwenang dan kompeten.

Metodelogi penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keberhasilan Balanced Scorecard sebagai suatu sistem pengukuran kinerja pada PT. Identitama Dhata Tangguh dan variabel bebas (X) adalah komunikasi antara atasan dan bawahan. Hasil penelitian menunjukkan hasil regresi : y = 0.822 + 0.775 dengan taraf signifikansi α = 0.014, artinya komunikasi antara atasan dan bawahan merupakan faktor penunjang keberhasilan Balanced Scorecard sebagai suatu sistem pengukuran kinerja pada PT. Identitama Dhata Tangguh atau sama artinya dengan tidak ditolak atau diterima. Koefisien variabel X yang positif sebesar 0.775 menunjukkan bahwa dengan adanya komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan meningkatkan kesuksesan penerapan Balanced Scorecard sebagai pengukur kinerja pada PT. Identitama Dhata Tangguh

Untuk penelitian lebih lanjut, faktor pendukung keberhasilan penerapan Balanced Scorecard bisa ditambahkan atau dikembangkan dengan faktor pendukung lain selain komunikasi, misalnya faktor budaya organisasi dan lain-lain.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Metodelogi Penelitian ... 4

1.6 Kerangka Penelitian ... 6

1.7 Waktu Dan Lokasi Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengukuran Kinerja ... 8

2.1.1 Manfaat Pengukuran Kinerja ... 9

(3)

vi Universitas Kristen Maranatha 2.2.1 Keunggulan Dan Kelemahan Pengukuran Kinerja

Tradisional ... 10

2.3 Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja ... 11

2.4 Sejarah kelahiran Balanced Scorecard ... 11

2.4.1 Konsep Balanced Scorecard pada Tahap Awal Perkembangan ... 12

2.4.2 Konsep Balanced Scorecard pada Tahap Perkembangan .... 13

2.4.3 Konsep Balanced Scorecard pada Perkembangan Implementasi Terkini ... 14

2.4.4 Konsep Pembentukan Balanced Scorecard ... 15

2.5 Pengertian Balanced Scorecard ... 17

2.6 Manfaat Balanced Scorecard ... 21

2.7 Empat Perspektif Balanced Scorecard ... 21

2.7.1 Perspektif Keuangan ... 22

2.7.2 Perspektif Pelanggan ... 30

2.7.3 Perspektif Proses Bisnis Internal ... 32

2.7.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 35

2.8 Menyelaraskan Balanced Scorecard dengan Strategi Perusahaan ... 39

2.9 Keunggulan Balanced Scorecard ... 39

2.10 Hambatan Implementasi Strategi ... 40

2.11 Komunikasi ... 41

(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 43

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 43

3.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 44

3.4 KondisiPerusahaan ... 45

3.4.1 Keuangan ... 45

3.4.2 Proses Bisnis Internal ... 46

3.4.3 Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 47

3.5 Struktur Organisasi ... 48

3.6 Instrumen Penelitian ... 51

3.7 Operasionalisasi Variabel ... 52

3.8 Pengujian Data ... 52

3.8.1 Pengujian Realibilitas ... 53

3.8.2 Pengujian Validitas ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran Kinerja yang Digunakan PT. Identitama Dhata Tangguh ... 54

4.2 Kelemahan dari Pengukuran Kinerja yang Digunakan Oleh PT. Identitama Dhata Tanggguh Sebelum Balanced Scorecard ... 57

4.3 Pengukuran Kinerja Berdasarkan Balanced Scorecard ... 58

(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

4.3.2 Perspektif Pelanggan ... 66

4.3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal ... 68

4.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 71

4.4 Perbandingan Target Tradisional Dengan Balanced Scorecard ... 74

4.5 Analisis Statistik ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA

(6)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam perkembangan dunia sekarang ini, persaingan dalam sektor ekonomi semakin ketat. Perusahaan-perusahaan berusaha untuk mendapatkan kemenangan dalam persaingan tersebut. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya saing yang tinggi.

Untuk menghadapi persaingan, manajemen perlu menjalankan fungsi seperti pengendalian agar strategi perusahaan dapat tercapai. Strategi tersebut muncul setelah melalui proses dan pertimbangan oleh pihak manajemen perusahaan. Pengendalian adalah usaha sistematis manajemen untuk mencapai tujuan.

Keberhasilan perusahaan dapat diketahui dengan melaksanakan rencana pengukuran kinerja yang merupakan bagian dari perencanaan strategik. Pengukuran kinerja suatu perusahaan sangatlah penting untuk dilaksanakan guna mengevaluasi apakah perusahaan telah mencapai visi, misi, dan tujuannya, serta merencanakan strategi-strategi baru pada masa yang akan datang. Sistem pengukuran yang diterapkan perusahaan atau organisasi mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia di dalam maupun di luar organisasi.

(8)

2 Universitas Kristen Maranatha akuntansi. Dengan alat ukur ini, informasi keuangan menjadi dasar bagi manajemen untuk mengambil keputusan-keputusan penting. Namun banyak ketidakpuasan yang dialami perusahaan karena melakukan pengukuran kinerja hanya dengan melihat informasi keuangan. Oleh karena itu pengukuran kinerja dikaitkan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang tidak dinilai dari sisi keuangan saja, tapi juga dari sisi lain yaitu aspek non-keuangan. Beberapa jenis informasi yang digunakan dalam sistem pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa pekerjaan telah dilakukan secara efektif dan efisien. Bertolak dari sinilah kemudian muncul suatu konsep baru yaitu Balanced Scorecard.

Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran keuangan kinerja masa

lalu dengan ukuran pendorong kinerja masa depan. Tujuan dan ukuran scorecard diturunkan dari visi strategi. Tujuan dan ukuran memandang kinerja perusahaan dari empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Dalam suatu perusahaan hubungan antara atasan dan bawahan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan penerapan Balanced Scorecard dalam perusahaan tersebut. Komunikasi adalah suatu hubungan yang harus diciptakan dan dibina agar perusahaan dapat memaksimalkan penerapan Balanced Scorecard di dalam perusahaan tersebut.

(9)

3 Universitas Kristen Maranatha bagi para pelanggan perusahaan saat ini dan yang akan datang, dan seberapa banyak perusahaan harus meningkatkan kapabilitas internal dan investasi di dalam sumber daya manusia, sistem dan prosedur yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja yang akan datang dengan memanfaatkan komunikasi antara atasan dan bawahan yang baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Komunikasi Antara Atasan dan Bawahan Sebagai Faktor Penunjang Keberhasilan Penerapan Balanced Scorecard sebagai Suatu Sistem Pengukuran Kinerja pada PT. Identitama Dhata Tangguh.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba mengkaji dan membahas beberapa masalah yang timbul, yaitu : 1. Bagaimana penerapan Balanced Scorecard sebagai suatu sistem pengukuran

kinerja pada PT. Identitama Dhata Tangguh?

2. Apakah komunikasi antara atasan dan bawahan dapat dijadikan sebagai faktor penunjang keberhasilan penerapan Balanced Scorecard ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

(10)

4 Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui apakah komunikasi antara atasan dan bawahan dapat

dijadikan sebagai faktor penunjang keberhasilan penerapan Balanced Scorecard.

1.4 Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan-tujuan tersebut, maka diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :

1. Penulis, untuk menambah pengetahuan serta menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah serta memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi juusan akuntansi Universitas Kristen Maranatha. 2. Perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan

masukan yang berarti mengenai komunikasi antara atasan daengan bawahan dan keberhasilan Balanced Scorecard dalam menilai kinerja perusahaan. 3. Pembaca, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan

masukan yang berarti sehubungan dengan masalah yang dibahas serta digunakan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian lain yang sejenis di masa mendatang.

1.5 Metodologi Penelitian

(11)

5 Universitas Kristen Maranatha menyajikan, dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran jelas atas objek yang diteliti, agar dapat diambil suatu kesimpulan.

Untuk memperoleh data yang diperlukan sebagai bahan penulisan, penulis menggunakan teknik penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan merupakan teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan objek penelitian yang akan digunakan, yang diperoleh dengan mengadakan :

a) Wawancara atau Interview

Yaitu dengan cara mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan data dan keterangan yang diperlukan.

b) Observasi ke Lapangan

Yaitu dengan cara, penulis langsung melakukan pengamatan ke lokasi. c) Kuesioner

Yaitu penulis menyebarkan kuesioner kepada responden untuk mendapatkan data tentang kinerja dilihat dari tingkat kepuasan pelanggan dan motivasi serta keselarasan karyawan.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

(12)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.6 Kerangka Penelitian

Gambar 1

Kerangka Penelitian

Penelitian sebelumnya Latar belakang / motivasi penelitian

Hipotesis penelitian :

Komunikasi antara atasan dan bawahan sebagai faktor penunjang keberhasilan penerapan Balanced Scorecard sebagai suatu sistem pengukuran kinerja PT. Identitama Dhata Tangguh

Studi literatur/pustaka Rumusan masalah penelitian:

1 Bagaimana penerapan Balanced Scorecard sebagai suatu sistem pengukuran kinerja pada PT. Identitama Dhata Tangguh

2 Apakah komunikasi antara atasan dan bawahan dapat dijadikan sebagai faktor penunjang keberhasilan penerapan Balanced Scorecard ?

(13)

7 Universitas Kristen Maranatha

1.7Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada hari senin 22 Maret 2010 dan penelitian

dilakukan pada PT. Identitama Dhata Tangguh yang berlokasi di Jl. Balikpapan I no 1A, Jakarta Pusat.

(14)

79 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis terhadap perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Komunikasi antara atasan dan bawahan yang terjadi dalam perusahaan PT. Identitama Dhata Tangguh mampu menjadi penunjang keberhasilan Balanced Scorecard sebagai suatu sistem pengukuran kinerja. Kesimpulan ini didukung

oleh hasil regresi dimana koefisien variabel X yaitu komunikasi antara atasan dengan bawahan adalah positif sebesar 0.775 dengan tingkat signifikansi signifikansi α = 0.014

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat diberikan penulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :

(15)

80 Universitas Kristen Maranatha 2. Perusahaan sebaiknya secara berkala mengeluarkan menu-menu baru sehingga

konsumen tidak merasa bosan membeli produk yang perusahaan keluarkan 3. Perusahaan juga harus melakukan promosi agar konsumen dapat mengenal

atau mengetahui produk apa saja yang baru dikeluarka oleh PT. Identitama Dhata Tangguh.

(16)
(17)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar Akuntansi keuangan. Jakarta: Salemba Empat, 2007.

Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi menjadi Aksi. Jakarta : Erlangga, 2000

Mulyadi. Akuntansi Biaya, Konsep, manfaat, dam rekayasa. Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2007.

Gaspersz, Vincent. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard denga Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Sormin, partogian. Balanced Scorecard : Mengapa Implementasinya Kurang Sukses?” Jurnal akuntansi Keuangan : Integrity vol 2, no 2 (2007).

Hansen, Don R. and Maryanne M Mowen. Management Accounting. South Western: Thomson, 2006.

Evan, Matt H. 2002, Excellence in financial Management – Training Material,

Sugiyono. Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga. Jakarta: Indeks, 2004

Yuwono, Sukarno, Ichsan. Manfaat Pengukuran Kinerja. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007.

Referensi

Dokumen terkait

et al., 2017; Tuncay et al., 2018), 3) kecerdasan emosional yang terdiri dari kemampuan interpersonal, kemampuan intrapersonal, kemampuan adaptasi, kemampuan mana- jemen stres,

Subseksi Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf a mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pengumpulan data, informasi,

Penulisan skripsi ini merupakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan sendiri.Penelitian ini dilakukan penulis dengan mengambil panduan dari beberapa buku-buku dan sumber

Komitmen Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus secara terus-menerus melakukan penelitian yang selanjutnya memberikan label halal terhadap jenis-jenis makanan yang

Semoga mendapatkan kesimpulan dan inti-inti dari apa yang dibahas pada tugas akhir ini, seperti: objek visual serta analisa dari game yang dibahas, pengertian estetika,

penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat, dimana usahanya sangat mengandalkan kepercayaan masyarakat, sehingga perusahaan akan selalu berusaha menunjukkan kinerja

Kesimpulan dari penelitian ini ialah kapang Rhizopus oligosporus dapat dicampur baik dengan bakteri Klebsiella pneumoniae atau Citrobacter freundii dalam suatu media

Dari hasil penelitian sampai pengolahan data setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan