• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja Pada Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja Pada Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai kepuasan kerja pada karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei yang diarahkan pada pengumpulan data mengenai kepuasan kerja pada karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 43 orang. Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan.

Alat ukur yang digunakan disusun oleh peneliti merujuk kepada teori kepuasan kerja dari Ivancevich & Matteson (2002). Berdasarkan uji validitas menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang diolah dengan program SPSS 17.0, diperoleh hasil 42 item diterima dan 4 item dibuang dengan validitas berkisar antara 0,301 – 0,709 dengan reliabilitas alat ukur sebesar 0,899.

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa terdapat 21 orang karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan yang merasakan ketidakpuasan kerja dan 22 orang karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan yang merasakan kepuasan kerja. Ketidakpuasan yang paling banyak dirasakan oleh karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan adalah pada faktor pay, job security, dan working condition.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN ABSTRAK ... iii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... iv

HALAMAN DAFTAR ISI ... vi

HALAMAN DAFTAR TABEL ... ix

HALAMAN DAFTAR BAGAN ... x

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 9

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4.Kegunaan Penelitian ... 10

1.5.Kerangka Pemikiran ... 11

1.6.Asumsi ... 20

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 21

2.1. Kebutuhan ... 21

2.1.1. Definisi Kebutuhan ... 21

2.1.2. Jenis-Jenis Kebutuhan ... 22

2.1.3. Teori Hirarki Kebutuhan ... 25

2.2. Kepuasan Kerja ... 27

2.2.1. Teori-Teori Tentang Kepuasan Kerja ... 27

2.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ... 31

2.2.3. Efek Ketidakpuasan Kerja ... 35

(3)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 37

3.1. Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 37

3.2. Bagan Prosedur Penelitian ... 37

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 38

3.4. Alat Ukur ... 39

3.5. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 49

3.6. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1. Gambaran Responden ... 52

4.1.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

4.1.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 53

4.1.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 53

4.1.4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 54

4.1.5. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Marital ... 55

4.2. Hasil Penelitian ... 55

4.2.1. Kepuasan Kerja ... 55

4.2.2. Tabulasi Silang Antara Karyawan Yang Puas Dengan Setiap Aspek Kepuasan Kerja ... 56

4.2.3. Tabulasi Silang Antara Karyawan Yang Tidak Puas Dengan Setiap Aspek Kepuasan Kerja ... 58

4.3. Pembahasan ... 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1. Kesimpulan ... 72

5.2. Saran ... 73

5.2.1. Saran Teoretis ... 73

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA ... 75

DAFTAR RUJUKAN ... 77

(5)

DAFTAR TABEL

3.4.1.1. Tabel Kisi-Kisi Alat Ukur ... 40

3.4.3.1. Tabel Kriteria Penilaian ... 45

4.1.1. Tabel Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

4.1.2. Tabel Persentase Berdasarkan Usia ... 53

4.1.3. Tabel Persentase Berdasarkan Lama Bekerja ... 53

4.1.4. Tabel Persentase Berdasarkan Pendidikan ... 54

4.1.5. Tabel Persentase Berdasarkan Status Marital ... 55

4.2.1. Tabel Persentase Kepuasan Kerja ... 55

4.2.2. Tabel Keterkaitan Antara Kepuasan Kerja Dengan Setiap Aspeknya ... 56

(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

1.5.1. Bagan Kerangka Pemikiran ... 19

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Kuesioner Survey Awal………...78

Lampiran II : Kuesioner Data Pribadi dan Data Penunjang………...79

Lampiran III : Kuesioner Kepuasan Kerja……..……….80

Lampiran IV : Profile PT. Sinar Sosro……….85

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era

globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin

tajam. Konsumen yang merupakan orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci

utama dalam memenangkan persaingan ini. Apalagi konsumen pun semakin kritis

dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli. Selain faktor

konsumen, faktor persaingan yang semakin meningkat, kualitas produk dan

pelayanananpun ikut memengaruhi perkembangan perekonomian.

Dewasa ini salah satu jenis industri yang mengalami perkembangan yaitu

industri yang menawarkan produk makanan dan minuman. Hal ini dapat dilihat

dari semakin beragamnya jenis minuman ringan, seperti jenis minuman dengan

rasa teh, buah-buahan, dan jenis minuman bersoda, juga banyak merek minuman

ringan yang dijual dipasaran seperti Fresh Tea, Lipton Ice Tea, Tekita, Teh Tjong

Dji, Green Tea, Teh Kotak, Sprite, Fanta, dan Coca cola. Hal tersebut demi

memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Salah satu produk minuman

dengan rasa teh yang telah lama dikenal di Indonesia adalah Teh Botol Sosro,

(9)

PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia,

yang cukup lama berkecimpung dan mampu bertahan dalam persaingan bisnis

produk minuman teh dengan perusahaan minuman sejenis. Dalam pengembangan

bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru

Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan. Salah satunya adalah

dengan membuka kantor penjualan di daerah Pamanukan (www.sosro.com).

PT. Sinar Sosro di Pamanukan memiliki struktur organisasi yang terdiri

dari empat bagian, yang setiap bagiannya memiliki tugas dan tanggung jawab

masing-masing. Akan tetapi, walaupun demikian setiap bagian tidak bisa

dipisahkan karena dalam pencapaian tujuan perusahaan, setiap bagian harus saling

melengkapi dan bekerja sama dalam melaksanakan tugas. Adapun empat bagian

di kantor penjualan PT. Sinar Sosro Pamanukan yaitu bagian Administrasi atau

Umum yang terdiri dari staff administrasi sebanyak 4 orang, kasir 1 orang, staff

gudang 3 orang, kepala gudang 1 orang,office boy 1 orang dan anggota satpam 3

orang, serta kepala satpam 1 orang. Kemudian bagian penjualan yang terdiri dari

asisten supervisor 2 orang, team E cooler 2 orang, sales 8 orang, dan asisten sales

9 orang. Setelah itu, dua bagian lagi adalah yang secara khusus mengurusi Galon

Prima yaitu ada bagian Adminstrasi atau Umum, tetapi hanya 1 karyawan yang

memegang posisi tersebut yaitu sebagai kasir. Kemudian ada bagian penjualan

Galon Prima yang terdiri dari asisten supervisor 1 orang, sales 2 orang dan asisten

sales 2 orang. Kemudian 2 lagi adalah kepala administrasi umum dan unit

(10)

3

Universitas Kristen Maranatha

Pada tahun 2011 ini sudah 5 orang dari 48 mengundurkan diri dari periode

bulan Februari sampai Oktober 2011 dengan berbagai macam alasan. Salah satu

alasannya adalah karena mendapat tawaran atau kesempatan dari perusahaan lain

seperti gaji yang lebih tinggi, jabatan yang lebih tinggi, pekerjaan yang lebih

sesuai dengan minat karyawan tersebut, dan fasilitas perusahaan yang diberikan.

Alasan lainnya adalah karena dapat lebih menunjang karir mereka selanjutnya di

perusahaan tersebut seperti kenaikan jabatan atau mendapat promosi, dan alasan

yang lain adalah karena terdapat karyawan yang ingin melanjutkan usaha

orangtuanya.

Dalam kontrak kerja, pihak perusahaan memang mengizinkan para

karyawan memiliki karir yang lebih baik meskipun jika artinya mereka harus

mengundurkan diri dari PT. Sinar Sosro Pamanukan. Kepuasan karyawan sudah

seharusnya menjadi perhatian utama perusahaan agar stabilitas dalam perusahaan

selalu terjaga. Jika ketidakpuasan dirasakan oleh karyawan, maka akan

berdampak pada tingginya absensi, menurunnya produktivitas karyawan, dan

tingginya tingkat keluar masuk karyawan (turn over).

Kemudian 43 karyawan yang masih bekerja, sekitar 70% sudah bekerja

tahunan, belasan, bahkan puluhan tahun. Alasan mereka masih tetap bertahan

bekerja di kantor penjualan PT. Sinar Sosro bermacam-macam. Salah satu

diantaranya mereka sudah merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya, sesama

karyawan dari berbagai divisi saling mengenal seperti keluarga sendiri. Kemudian

usia mereka yang rata-rata sudah kepala 3 sampai 4, sehingga merasa tidak

(11)

yang rata-rata hanya lulusan Sekolah Menegah Atas. PT. Sinar Sosro Pamanukan

memiliki 2 karyawan perempuan dan 41 karyawan laki-laki, rata-rata tingkat

pendidikan mereka adalah SMA dan berasal dari daerah Pamanukan.

Menurut data yang diperoleh dari managernya, pada tahun 2011 ini, PT.

Sinar Sosro mengalami penurunan profit sekitar 20%. Penurunan profit tersebut

dikarenakan selain adanya persaingan yang semakin ketat, para karyawan 2 tahun

belakangan ini sering merasa lelah dan jenuh dengan pekerjaannya. Sesama

karyawan saling bercerita mengenai pekerjaannya yang monoton, terasa berat, dan

atasan yang kurang mengerti bawahannya. Hal yang paling sering dikeluhkan

karyawan adalah mengenai gajinya yang “pas-pasan”, apalagi bagi karyawan yang

memiliki banyak anak, tentunya tidak akan cukup.

Kemudian para karyawan belakangan ini sering menunjukan perilaku yang

kurang produktif dan mengeluh. Antara lain yaitu para sales sekitar 50% cukup

sering mengeluh bahwa pekerjaannya sangat berat, kondisi kerja yang panas dan

berdebu. Kemudian para sales yang selalu dituntut untuk mencapai target oleh

manager dengan cara sering lembur kerja. Akan tetapi para sales tersebut merasa

keberatan karena tidak mendapat uang lembur. Kemudain para karyawan bagian

administrasi sekitar 40% merasa tidak nyaman dengan ruang kantor yang berisik

dengan AC yang belum diperbaiki, meja dan kursi yang sudah kurang layak pakai.

Setelah itu, beberapa diantara karyawan sekitar 30% sering mencuri-curi waktu

untuk istirahat atau ijin sebentar untuk bersantai.

Kemudian ada karyawan sekitar 60% yang selalu menghabiskan jatah

(12)

5

Universitas Kristen Maranatha

itu, ada karyawan sekitar 20% terkadang mengeluh dengan proses peminjaman

uang yang sulit dan memakan waktu lama. Kemudian proses kenaikan jabatan

yang terkesan kurang transparan dan membutuhkan lama kerja bertahun-tahun

untuk dapat dipromosikan. Meskipun para karyawan mengeluh mengenai banyak

hal yang berhubungan dengan pekerjaan mereka, tetapi mereka tetap melakukan

pekerjaan mereka. Tanpa adanya usaha yang maksimal dari para karyawan,

terutama bagian penjualan, maka perusahaan akan terus mengalami penurunan

profit. Untuk dapat bekerja dengan optimal, maka perlu diketahui hal-hal apa

yang perlu dihayati oleh karyawan bagian penjualan PT. Sinar Sosro di

Pamanukan terhadap pekerjaannya yang mungkin mempengaruhi kinerja mereka

dalam melaksanakan tugasnya.

Keadaan diatas secara teoritis menjelaskan ketidakpuasan yang dirasakan

oleh sebagian besar karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan.Karyawan yang

mendapatkan kepuasan kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan baik. Menurut

Vroom (1964) kinerja sangatlah dipengaruhi oleh kepuasan, karena kepuasan

adalah salah satu komponen pendorong motivasi kerja. Kondisi kepuasan dan

ketidakpuasan kerja menjadi umpan balik yang akan mempengaruhi prestasi kerja

diwaktu yang akan datang. Menurut Strauss dan Sayles (1980) kepuasan kerja

juga penting untuk aktualisasi diri.

Dessler (1997) mengemukakan karyawan yang mendapatkan kepuasan

kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan peraturan yang lebih baik, tetapi

kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan dan kadang-kadang berprestasi

(13)

karena itu, kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun

organisasi, terutama untuk menciptakan keadaan positif dilingkungan kerja.

Penelitian tentang kepuasan kerja sampai saat ini masih menjadi topik menarik,

karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan, karyawan maupun

masyarakat. Bagi industri swasta atau instansi publik, penelitian mengenai

kepuasan kerja dilakukan dalam rangka usaha meningkatkan produksi, dan

efisiensi melalui perbaikan sikap dan perilaku karyawan.

Penilaian berhasil atau tidaknya suatu perusahaan, tidak hanya dilihat dari

seberapa pesat perkembangannya, tetapi juga dilihat dari seberapa besar usaha

perusahaan dalam memperhatikan kepentingan karyawan, dimana hal ini

berkaitan dengan kepuasan kerja yang dirasakan oleh setiap karyawan. Menurut

John M. Ivancevich (2002), kepuasan kerja adalah sikap yang dimiliki individu

mengenai pekerjaan mereka. Kepuasan kerja dapat dilihat dari beberapa dimensi,

yaitu pay (gaji), work itself (pekerjaan itu sendiri), promotion opportunities

(peluang promosi), supervision (pengawasan dari atasan), coworkers (rekan

sekerja), working conditions (situasi pekerjaan), dan job security (jaminan kerja).

Selain itu sikap adalah faktor penentu dari perilaku karena berkaitan dengan

persepsi, kepribadian, perasaan dan motivasi. Jika salah satu atau beberapa faktor

yang berkaitan dengan kepuasan tersebut tidak terpenuhi, maka karyawan akan

memiliki sikap yang negatif terhadap pekerjaannya karena merasa kebutuhannya

kurang terpenuhi (Ivancevich, 1996).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti terhadap 10 orang

(14)

7

Universitas Kristen Maranatha

menyatakan gaji yang diterima cukup sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.

Meskipun sambil bercanda bahwa mereka ingin naik gaji, tetapi mereka mengakui

bahwa gaji pada PT. Sinar Sosro di Pamanukan sepertinya lebih besar

dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada di Pamanukan. Kemudian 50%

menyatakan cukup puas, bahwa mereka merasa nyaman walaupun terkadang

jenuh karena pekerjaan mereka cenderung bersifat monoton. Ada yang sempat

ingin berhenti, namun karena tetap harus membiayai hidup dan belum mendapat

pekerjaan lain yang sesuai maka tidak jadi mengundurkan diri. Selain itu ada juga

yang menganggap pekerjaannya menarik karena dapat langsung turun ke lapangan

untuk bertemu para pelanggan.

Setelah itu, 70% karyawan merasa kurang puas dengan menyatakan

mengenai jarang tersedianya kesempatan untuk kenaikan jabatan dan kejelasan

jenjang karir. Mereka menyatakan bahwa yang menjadi dasar penilaian dan sistem

kerja manajemen terhadap kenaikan jabatan, dirasakan tidak transparan dan

sepihak. Para karyawan tidak dapat mengetahui secara pasti kualifikasi seperti apa

yang dibutuhkan agar dapat ditempatkan dipromosikan. Biasanya pimpinan

menanyakan langsung pada karyawan setelah dilihat bahwa kinerjanya lebih baik

dibandingkan dengan yang lain. Hal ini mengakibatkan mereka tidak dapat

melakukan umpan balik bagi diri mereka sendiri. Terkadang bagi karyawan yang

sebenarnya ingin dipromosikan, merasa telah menunjukkan performansi kerja

dengan sebaik-baiknya, namun yang mengalami kenaikan jabatan justru yang

menurut mereka performansi kerjanya biasa saja. Akan tetapi, ketika ada

(15)

mereka yang menolak karena tidak mau menerima tanggung jawab yang lebih

besar dan mengatakan bahwa gaji yang akan diterima tidak akan beda jauh.

Kemudian 40% menyatakan kurang puas dengan atasan mereka karena baru

berada di Pamanukan kurang dari satu tahun. Pengawasan yang dilakukan tidak

terlalu ketat sehingga terkadang karyawan bertindak ceroboh. Semua karyawan

mendapat perlakuan yang sama, meskipun mereka enggan untuk mengungkapkan

pendapat pada pimpinan.

Kemudian 20% menyatakan kurang puas dengan beberapa rekan kerja yang

bersikap kurang profesional dalam bekerja, yaitu seperti sering datang terlambat

dan meminta tolong untuk diabsenkan. Lainnya menyatakan pertemanan diantara

mereka terjalin cukup baik, sudah seperti keluarga sendiri karena kebanyakan

karyawan berasal dari Pamanukan. Setelah itu 70% merasa tidak puas dengan

menyatakan bahwa lingkungan kerja mereka kurang nyaman. Ruangan kerja

bagian administrasi cukup bersih, memakai AC, tetapi karena AC-nya sudah

hampir rusak, maka keluar bunyi sehingga berisik dan mengganggu pendengaran.

Kemudian bagain personalia dan gudang tidak menggunakan AC, sedangkan

udara di Pamanukan panas. Meja dan kursi yang tersedia pun sudah banyak yang

kurang layak pakai dan terkelupas kulit kayunya. Fasilitas toilet kurang terawat

karena embernya yang hampir berlumut jarang diganti. Kemudian 60% karyawan

kurang puas dengan pihak personalia sekaligus yang menangani keuangan karena

(16)

9

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan fenomena-fenomena yang diuraikan di atas, peneliti tertarik

untuk meneliti sejauh mana derajat kepuasan kerja yang dirasakan oleh para

karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan.

1.2. Identifikasi

Ingin mengetahui seperti apakah kepuasan kerja yang dirasakan oleh para

karyawan Kantor Penjualan PT. Sinar Sosro di Pamanukan.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Penelitian ini memiliki maksud untuk memperoleh gambaran mengenai

kepuasan kerja pada karyawan Kantor Penjualan PT. Sinar Sosro di Pamanukan.

1.3.2. Tujuan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana kepuasan

kerja yang dirasakan oleh para karyawan Kantor Penjualan PT. Sinar Sosro di

Pamanukan dengan lebih jelas dan mendalam terkait dengan faktor-faktor yang

(17)

1.4. Kegunaaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoritis 1. Bidang Akademik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman mengenai

kepuasan kerja pada masyarakat yang mengikuti organisasi dalam bidang

Psikologi Industri dan Organisasi, khususnya dibidang jasa.

2. Bidang Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti lain yang

ingin mengadakan penelitian mengenai kepuasan kerja.

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Bagi manajemen PT. Sinar Sosro di Pamanukan

Memberi informasi mengenai gambaran kepuasan kerja kepada manajemen kantor

penjualan PT. Sinar Sosro di Pamanukan, yang diharapkan dapat digunakan agar

dapat meningkatkan dimensi-dimensi kepuasan kerja yang dirasakan belum

terpenuhi oleh karyawan.

2. Bagi karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan

Memberi informasi mengenai gambaran kepuasan kerja pada karyawan PT. Sinar

Sosro di Pamanukan agar lebih mengoptimalkan kinerja yang dirasakan belum

(18)

11

Universitas Kristen Maranatha

1.5. Kerangka Pemikiran

Para karyawan PT. Sinar Sosro tentunya memiliki berbagai macam

kebutuhan yang harus dipenuhi dan menyesuaikannya dengan tuntutan lingkungan

yang ada. Karyawan PT. Sinar Sosro tersebut tidak hanya harus memenuhi

kebutuhan pribadinya, bagi karyawan yang sudah berkeluarga tentu memiliki

kebutuhan dan pemenuhan yang lebih kompleks. Menurut Lily M. Berry (1993),

terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan karyawan yang kemudian

akan berpengaruh pada kepuasan kerja yang dirasakan karyawan. Faktor-faktor

tersebut adalah usia dan tahapan karir, pendidikan, dan jenis kelamin.

Faktor usia dan tahapan karir, yaitu terdapat hubungan positif antara usia

dan kepuasan kerja. Karyawan yang lebih tua akan lebih puas daripada karyawan

yang muda, bahwa seseorang yang merasa diri mereka memiliki alternatif

pekerjaan yang lebih sedikit akan merasa lebih puas dengan pekerjaannya (Hulin,

Roznowski, & Hachiya, 1985 dalam Lily M. Berry). Begitu pula dengan

karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan yang usianya lebih tua akan lebih puas

daripada yang muda. Nilai-nilai karyawan PT. Sinar Sosro yang lebih tua telah

berubah selama kehidupan kerja mereka. Selain itu, pendapatan dan pekerjaan

yang lebih tinggi pada tingkat organisasi yang lebih tinggi berkaitan pula dengan

kepuasan yang lebih besar, dan ini lebih memungkinkan muncul pada karyawan

yang lebih senior.

Kemudian terdapat tiga-tahap pembentukan karir: tahap pembentukan saat

karir sedang dikembangkan, tahap menengah saat karir sedang maju, dan tahap

(19)

karyawan dari usia yang berbeda akan memiliki sikap kerja yang berbeda.

Kebutuhan-kebutuhan personal, harapan-harapan, dan nilai-nilai akan cenderung

berubah seperti individu yang bergerak melalui tiga tahap tersebut (Kacmar &

Ferris, 1989). Oleh karena itu, pekerjaan berevolusi menjadi bentuk yang lebih

bermakna sebagai kemajuan karir. Pada karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan

misalnya, biasanya memulai karirnya sebagai asisten sales atau sales. Apabila

pekerjaannya bagus, maka karirnya bisa maju dengan dipromosikan sebagai

supervisor. Apabila, karyawan tersebut merasa cukup dengan menjadi supervisor,

maka karyawan tersebut akan mempertahankan karirnya.

Kemudian faktor pendidikan membantu mengembangkan nilai-nilai

dimensi tertentu dari pekerjaan, tetapi dimensi-dimensi atau harapan-harapan

tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pekerjaan yang sekarang tersedia bagi kaum

muda dan juga banyak pekerjaan yang tidak benar-benar membutuhkan

pendidikan perguruan tinggi dilakukan oleh karyawan-karyawan dengan gelar

sarjana. Oleh karena itu, banyak karyawan yang merupakan educationally

overqualified untuk pekerjaan mereka. Akan tetapi, karena mayoritas karyawan

PT. Sinar Sosro Pamanukan memiliki pendidikan sampai SMA, hanya satu orang

saja yang memiliki pendidikan sarjana, yaitu unit managernya, juga satu orang

yang memiliki gelar Diploma, yaitu supervisornya, sehingga dimensi-dimensi atau

harapan-harapan tersebut dapat dipenuhi oleh para karyawan PT. Sinar Sosro

Pamanukan.

Setelah itu, faktor jenis kelamin yaitu terdapat perbedaan-perbedaan yang

(20)

13

Universitas Kristen Maranatha

laki-laki, hal ini juga yang menjadi pendapat bahwa perempuan sudah pasti

merasa kurang puas dengan pekerjaannya (www.google.com) Selain itu mereka

juga memiliki nilai yang berbeda dalam apa yang dianggap penting di tempat

kerja. Telah disarankan bahwa pria lebih cenderung pada nilai self-direction atau

autonomy dan extrinsic rewards (seperti, upah dan promosi), sedangkan wanita

lebih cenderung pada nilai interesting work dan social rewards (seperti, rekan

kerja yang baik dan hubungan dengan supervisor). Begitu halnya dengan PT.

Sinar Sosro di Pamanukan, bahwa kesempatan kerja bagi kaum wanita lebih

terbatas dibandingkan pria, karena PT. Sinar Sosro di Pamanukan berfokus pada

bagian penjualan yang mengutamakan kemampuan pria. Meskipun sebenarnya,

50% karyawan perempuan tersebut ingin mencoba karirnya di bagian penjualan,

seperti menjadi sales. PT. Sinar Sosro memiliki 2 karyawan perempuan dan 41

karyawan laki-laki.

PT. Sinar Sosro tentunya memiliki peraturan atau kebijakan yang berisi

ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan.

Kebijakan perusahaan ini memberikan pedoman kepada karyawan dan perusahaan

dalam upaya memantapkan hubungan kerja dan syarat-syarat kerja untuk

meningkatkan produktifitas, disiplin kerja, dan etos kerja yang baik serta

mendapatkan ketenangan kerja. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah kebijakan

penggajian atau upah, kebijakan promosi, kebijakan jaminan sosial, dan

pemeliharaan kesehatan.

Kebijakan penggajian atau upah, yaitu uang tidak hanya membantu

(21)

dalam penyediaan kepuasan kebutuhan di level tertinggi (Luthans, 2002).

Manajemen PT. Sinar Sosro di Pamanukan melihat gaji sebagai bentuk refleksi

dari bagaimana karyawan berkontribusi terhadap perusahaan. Kebijakan promosi,

kedudukan atau jabatan yang tinggi dalam suatu perusahaan menjadi impian

setiap karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan. Pada PT. Sinar Sosro di

Pamanukan, manajemen dapat memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap

karyawan yang berprestasi. Penghargaan tersebut dapat berupa promosi atau

kenaikan jabatan, misalnya dari sales menjadi supervisor. Promosi pada PT. Sinar

Sosro di Pamanukan sangat diperlukan dalam rangka memberikan penyegaran

terhadap perusahaan, pekerjaan serta penghargaan bagi karyawan. Dengan

memiliki jabatan yang tinggi maka secara tidak langsung akan berpengaruh

terhadap penghasilan, wewenang, tanggung jawab, dan fasilitas karyawan.

Kemudian kebijakan jaminan sosial, dan pemeliharaan kesehatan. PT.

Sinar Sosro di Pamanukan memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi

para karyawannya. Jaminan kesehatan disini adalah bentuk tanggung jawab

perusahaan terhadap kondisi fisik karyawan. Tanggung jawab tersebut dapat

berupa pemberian fasilitas berobat, pemeriksaan kesehatan dan rawat inap

karyawan. Sedangkan jaminan keselamatan adalah bentuk tanggung jawab PT.

Sinar Sosro di Pamanukan terhadap keselamatan karyawan dalam bekerja.Hal ini

dapat berupa mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program wajib asuransi

tenaga kerja.

Kebijakan-kebijakan PT. Sinar Sosro di Pamanukan tersebut dihayati oleh

(22)

15

Universitas Kristen Maranatha

kebijakan perusahaan dengan kondisi yang ada dalam dirinya dan dipengaruhi

oleh keadaaan lingkungan dimana karyawan tersebut berada. Kebijakan yang

dihasilkan perusahaan dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif

bagi karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan. Setiap karyawan PT. Sinar Sosro

di Pamanukan tentu memiliki persepsi atau pandangan yang berbeda-beda

terhadap kebijakan perusahaan. Untuk menilai manfaat kebijakan-kebijakan yang

diterapkan perusahaan, maka karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan akan

membandingkan kebijakan-kebijakan tersebut dengan dimensi-dimensi yang

mempengaruhi kepuasan kerja.

Menurut Ivancevich (2002), kepuasan kerja merupakan sikap yang

dimiliki karyawan mengenai pekerjaan mereka. Hal ini merupakan hasil dari

persepsi mereka terhadap pekerjaannya dan derajat dimana ada sebuah kecocokan

antara karyawan dan kantor PT. Sinar Sosro di Pamanukan. Ivancevich

mengembangkan tujuh dimensi yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja

karyawan dalam bekerja. Ketujuh dimensi ini menjadi tolak ukur untuk

mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan. Karyawan PT. Sinar Sosro di

Pamanukan yang merasa puas dengan pekerjaannya cenderung akan puas dengan

ketujuh dimensi kepuasan kerja, yaitu pertama jumlah gaji (pay) yang

diterimanya. Karyawan PT. Sinar Sosro merasa gaji tersebut telah dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan karyawan, gaji yang diterima karyawan telah

sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan atau energi yang dikeluarkan dan

karyawan juga mendapat tunjangan-tunjangan lain selain gaji pokok. Kemudian

(23)

tersedianya kesempatan untuk belajar serta menerima tanggung jawab (work

itself). Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan melakukan pekerjaannya tanpa

perasaan terpaksa, selalu dapat menyelesaikan target-target yang telah ditetapkan

perusahaan. Pekerjaan tersebut dapat memberikan edukasi serta pengalaman yang

baik untuk kemajuan dan memperluas skill karyawan dalam bekerja.

Ketiga yaitu karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan memiliki

kesempatan untuk kenaikan jabatan dan mengembangkan karirnya (promotion

opprtunities) dan promosi tersebut dilakukan dengan penilaian atau seleksi yang

objektif. Keempat yaitu karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan juga

mendapatkan supervisi dari atasan secara objektif serta memiliki hubungan

komunikasi interpersonal yang baik dengan atasan (supervision). Kelima,

karyawan akan memiliki hubungan kerja yang baik, berkompetensi, dan saling

mendukung dengan rekan sekerjanya (coworkers), seperti teman kerja yang

kooperatif disertai persaingan yang sehat. Keenam yaitu kondisi fisik lingkungan

pekerjaan akan membuat karyawan merasa nyaman, kondusif, dan mendukung

produktivitasnya saat bekerja (working conditions) seperti lingkungan tempat

kerja yang bersih, menarik, sejuk, tidak bising, pencahayaan baik, alat-alat yang

dilakukan untuk bekerja tersedia dengan baik dan layak pakai, juga tersedianya

tempat ibadah dan toilet yang bersih serta keamanan yang terjaga dengan baik.

Apabila situasi pekerjaan kondusif maka karyawan akan lebih mudah dalam

melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya. Dimensi yang terakhir adalah

karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan yakin bahwa dirinya aman dengan

(24)

17

Universitas Kristen Maranatha

peraturan-peraturan yang jelas (PHK). Keselamatannya dan kesehatannya juga

terjamin dengan mendapat asuransi atau jaminan-jaminan kesehatan (job security)

dan tidak mengalami kesulitan ketika mengaplikasikan jaminan tersebut.

Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan yang merasa tidak puas dengan

pekerjaannya cenderung tidak puas dengan gaji (pay) yang diterima, karena belum

dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya atau gaji yang diterima karyawan tidak

sesuai dengan energi yang telah dikeluarkan. Karyawan melihat pekerjaannya

sebagai hal yang menjenuhkan dan membosankan sehingga karyawan bekerja

dengan terpaksa dan cenderung asal-asalan. Kemudian target yang telah

ditetapkan perusahaan tidak dapat tercapai (work itself). Karyawan PT. Sinar

Sosro di Pamanukan juga tidak memiliki kesempatan untuk kenaikan jabatan dan

mengembangkan karirnya (promotion opportunities). Hubungan interpersonal

dengan atasan terjalin kurang baik, atasan dirasakan tidak dapat membantu

kesulitan karyawan serta mendapat supervisi yang subjektif dari atasan

(supervision). Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan juga memiliki hubungan

yang kurang harmonis dengan rekan sekerjanya dan bersaing secara tidak sehat

(coworkers). Kondisi fisik lingkungan pekerjaan membuat karyawan PT. Sinar

Sosro di Pamanukan merasa tidak nyaman, alat-alat yang tersedia tidak memadai

sehingga keadaan menjadi kurang kondusif untuk bekerja (working conditions).

Yang terakhir adalah karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan kurang memiliki

keyakinan bahwa dirinya akan aman dengan pekerjaannya saat ini (PHK) dan

(25)

jaminan-jaminan kesehatan atau kesulitan saat pencairan jaminan-jaminan-jaminan-jaminan tersebut (job

security).

Jika kebijakan PT. Sinar Sosro di Pamanukan, banyak yang dipersepsi

positif atau mendukung dan mempertimbangkan dimensi-dimensi yang

mempengaruhi kepuasan kerja maka karyawan akan merasakan kepuasan kerja.

Sementara jika kebijakan PT. Sinar Sosro di Pamanukan lebih dipersepsi negatif

atau tidak mendukung dimensi-dimensi kepuasan kerja maka karyawan akan

merasakan ketidakpuasan kerja.

(26)

19

Universitas Kristen Maranatha

1.5.1. Bagan Kerangka Pemikiran Faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja:

 Usia dan tahapan karir  Pendidikan

 Jenis kelamin Kebijakan perusahaan :

1. Kebijakan penggajian/upah 2. Kebijakan promosi

3. Kebijakan jaminan sosial, dan pemeliharaan kesehatan.

Kepuasan Kerja

Need Karyawan Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan

Kepuasan kerja (Ivancevich) : - Gaji (Pay)

- Pekerjaan itu sendiri (Work itself)

- Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

- Pengawasan atasan (Supervision) - Rekan sekerja ( Coworkers) - Situasi kerja (Working conditions)

- Jaminan kerja (Job security)

(27)

1.6. Asumsi

Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan memiliki penghayatan yang

berbeda-beda terhadap pekerjaannya.

2. Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan memiliki penghayatan puas atau

tidak puas terhadap pekerjaannya.

3. Apabila dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja dihayati secara positif,

maka karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan akan menghayati kepuasan kerja.

4. Apabila dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja dihayati secara negatif,

maka karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan akan menghayati ketidakpuasan

(28)

72 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan dan saran. Adapun saran

yang disampaikan ditujukan kepada peneliti lain dan kepada pihak PT. Sinar

Sosro di Pamanukan.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian mengenai

kepuasan kerja pada karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

a) Sebagian karyawan (48.8%) karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan

menghayati ketidakpuasan bekerja pada PT. Sinar Sosro di Pamanukan.

b) Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan yang merasakan kepuasan kerja,

dikarenakan sebagian besar dari mereka merasakan kepuasan pada setiap

aspeknya. Namun kepuasan terendah yaitu kepuasan terhadap aspek working

conditions.

c) Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan yang merasakan ketidakpuasan

kerja, hal ini dikarenakan sebagian besar dari mereka merasakan

ketidakpuasan pada setiap aspeknya. Aspek yang paling banyak bagi mereka

(29)

d) Pada dimensi Working Conditions, karyawan PT. Sinar Sosro Pamanukan

(27.3%) merasakan kepuasan paling sedikit pada kenyamanan fasilitas dan

kebersihan di lingkungan kerja.

e) Pada dimensi Pay, sebagian besar karyawan PT. Sinar Sosro Pamanukan

(90.5%) merasakan ketidakpuasan paling banyak pada imbalan yang diberikan

oleh perusahaan.

5.2. Saran

5.2.1. Saran Teoretis

a) Bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian mengenai kepuasan kerja

disarankan untuk meneliti hubungan antara derajat kepuasan kerja dan dampak

dari kepuasan kerja yang dihayati oleh karyawan, serta meneliti hubungan

antara kepuasan kerja dengan komitmen karyawan, atau pengaruh motivasi

kerja pada kepuasan kerja karyawan.

b) Fenomena pada latar belakang masalah perlu diperjelas agar tidak

menimbulkan bias pada penelitian.

5.2.2. Saran Praktis

a) Untuk pihak PT. Sinar Sosro di Pamanukan:

- berkaitan dengan dimensi pay yaitu agar perusahaan dapat memberikan

imbalan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan, serta jelas dan

(30)

74

Universitas Kristen Maranatha

- Job Security yaitu memberikan kejelasan mengenai realisasi jaminan kerja

seperti tunjangan kesehatan dan asuransi lainnya yang tidak menyulitkan

karyawan.

- Working Conditions, dimana kurangnya sarana dan prasarana yang

disediakan oleh perusahaan sehingga mengurangi kenyamanan karyawan

dalam bekerja. Hal ini dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk

memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana yang ada agar dapat

menunjang kelancaran pelaksanaan kerja karyawan.

- Supervision, dimana atasan untuk mau lebih terbuka mendengarkan

masukan dari karyawan dan dapat menanggapi keluhan karyawan agar

(31)

DAFTAR PUSTAKA

As’ad, Moh. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Berry, Lilly M. & John P. Houston. 1993. Psychology At Work. USA: Brown & Benchmark.

Davis, Keith & John W. Newstorm. 1985. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Friedenberg, L. 1995. Psychological Testing: Design, Analysis, and Use. USA: Allyn & Bacon.

Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1996. Organisasi – Perilaku, Struktur, Proses. Edisi Kedelapan. Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Graziano, Anthony M. 2000. Research Methods: A Process of Inquiry 4 th

edition.Boston: Allyn and Bacon Publ.

Ivancevich, M. 2002. Organizational Behavior and Management. Sixth Edition. New York: The McGraw-Hill, Inc.

Luthans, Fred. 2002. Organizational Behavior. Seventh Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.

Maslow, Abraham. 1985. The Farther Reaches of Human Nature. New York: Viking Press.

Nasir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:Penerbit Ghalia Indonesia

Panggabean, Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.

Robbin, S. P. 1998. Organization Behaviour. New Jersy: Prentice Hall Inc.

Santrock, J. W. 2002. Life Span Development. Jakarta: Erlangga.

(32)

76 Universitas Kristen Maranatha

Steers, R. M, & Porter, L. M. 1983.Motivation and Work Behaviour. New York: Mac Graw Hill Book Inc.

(33)

DAFTAR RUJUKAN

Fakultas Psikologi. 2007. Panduan Penulisan Skripsi Sarjana. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Saputra M, Keken Yudha. 2010. Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja Pada Karyawan Tenaga Kerumahtanggaan Fakultas Di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Kekuatan Merek Teh Botol Sosro

(http://www.gadingmahendradata.wordpress.com)

BAB_I.pdf (http://etd.eprints.ums.ac.id/12017/1/)

Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Pada PT Mirota Ksm Inc Yogyakarta Di Sambilegi Maguwoharjo, Depok Sleman (http://www.skripsi-tesis.com/07/27/)

Krisna, L. 2007. Kompensasi. (Online). (http://sdm-teori.blogspot.com/2007/05/ kompensasi.html, diakses 26 november 2009)

Referensi

Dokumen terkait

S351308003, SANKSI PIDANA TERHADAP NOTARIS YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA TURUT SERTA MENYURUH MENEMPATKAN KETERANGAN PALSU KEDALAM AKTA OTENTIK (Analisis Putusan

two difficult choices are inner confusion.The writer found that these conflict.. cause inner confusion effect to the main character, affect the main

Sementara Kartadinata (1993:68) menyatakan bahwa: “return on equity merupakan rasio laba bersih terhadap net worth untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh para investor

Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Keberadaan mata

apa yang kita lihat tidak dapat dikatakan dengan mudah sebagai dunia yang sesunguhnya. Tidak peduli betapa baik sebuah realitas mungkin digambarkan, namun apa yang kita lihat

Berdasarkan uraian di atas, kesimpulannya adalah bahwa faktor yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak ( tax compliance ) dalam penyetoran SPT masa Wajib Pajak

yang dijual, harga, dan total harga. Bagian penjualan memberikan tanda tangan.. sebagai tanda bukti transaksi dilakukan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada.. Gambar 2.5.

Dengan kata lain faktor citra merek dan asosiasi merek mempengaruhi minat beli sebesar 34,9 % sedangkan 65,1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disertakan