Universitas Kristen Maranatha v
ABSTRAK
Peran orang tua dalam perkembangan anak sangatlah penting. Apa yang diterapkan oleh
orang tua pada anaknya akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan
kepribadian anak. Jalinan komunikasi yang kuat dapat membantu orang tua dalam
menerapkan pola asuh tertentu pada anaknya, karena itu sangatlah penting bagi orang tua
untuk memiliki jalinan komunikasi yang baik. Dengan diterapkannya pola asuh yang
tepat tentunya perkembangan anak akan lebih optimal. Namun sangat disayangkan
kebanyakan orang tua belum mengetahui atau peduli mengenai hal tersebut. Karena
adanya masalah tersebut, ditemukan pemecahan masalah melalui kampanye mengenai
komunikasi orang tua dan anak. Diharapkan dengan adanya kampanye tersebut, orang
tua di Indonesia bisa memiliki komunikasi yang baik dengan anaknya serta bisa
menerapkan pola asuh yang tepat agar perkembangan anak sebagai penerus bangsa bisa
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 4
1.4 Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data ... 4
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Desain Komunikasi Visual ... 6
2.1.1 Tinjauan Umum Mengenai Ilustrasi... 6
2.1.1.1 Fungsi Ilustrasi ... 7
2.1.2 Warna ... 7
2.1.2.1 Struktur Warna ... 8
2.1.3 Tipografi ... 8
2.2 Teori Komunikasi... 10
2.2.1 Komunikasi Massa ... 10
2.2.2 Karakter Komunikasi Massa ... 10
Universitas Kristen Maranatha ix
2.3.1 Tujuan Kampanye ... 12
2.3.2 Perencanaan Kampanye ... 13
2.3.3 Faktor – Faktor Penunjang Keberhasilan Kampanye... 13
2.3.4 Faktor – Faktor Penyebab Kegagalan Kampanye ... 15
2.3.5 Kampanye Sosial ... 15
2.3.6 Segmentasi, Targeting, dan Positioning ... 16
BAB III DATA DAN ANALISA MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 17
3.1.1 Tinjauan Umum Mengenai Psikologi Anak ... 17
3.1.1.1 Sejarah Umum Ilmu Psikologi Anak ... 17
3.1.1.2 Fase Perkembangan Anak ... 17
3.1.2 Tinjauan Umum Mengenai Psikologi Dewasa Dini... 19
3.1.2.1 Tinjauan Mengenai Psikologi Orang Tua ... 19
3.1.3 Tinjauan Mengenai Pola Asuh ... 21
3.1.3.1 Kelekatan / Attachment ... 23
3.1.3.2 Perlakuan Salah Terhadap Anak ... 25
3.1.3.3 Tipe Perlakuan Yang Salah Terhadap Anak ... 26
3.1.3.4 Akibat Kekerasan pada Perkembangan ... 28
3.2.1 Lembaga Terkait ... 29
3.2.1.1 RuMAH PARENTING ... 29
3.2.1.2 BKP Dwipayana ... 30
3.2.1.3 KOMNAS PA ... 31
3.2.1.4 KPAI ... 33
3.2.1.5 Unicef Indonesia ... 35
3.2.1.6 Cerebrofort ... 36
3.3 Data Tentang Fenomena / Gejala Yang Terjadi ... 36
3.4 Perbandingan dengan Proyek Sejenis ... 37
3.4.1 NAPCAN – Responsible Parenting ... 37
3.4.2 Sekolah Orangtua ... 39
3.5 Wawancara ... 40
3.5.2 Wawancara Dengan Objek Penelitian ... 44
3.5.3 Kuesioner ... 48
3.6 Analisa Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 56
3.7 SWOT ... 56
3.8 STP ... 58
3.8.1 Segmentasi ... 58
3.8.2 Targeting ... 58
3.8.3 Positioning... 59
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 60
4.1.1 Konsep Verbal ... 60
4.2 Konsep Visual ... 61
4.3 Konsep Media ... 63
4.4 Hasil Karya... 66
4.4.1 Rangkaian Kampanye ... 66
4.4.2 Logo ... 67
4.4.14 Seminar Handbook ... 82
4.4.15 Gimmick ... 83
Universitas Kristen Maranatha xi
BAB II LANDASAN TEORI
5.1 Kesimpulan ... 87
5.2 Saran ... 87
5.2.1 Bagi Para Orang Tua ... 87
5.2.2 Bagi Pemerintah dan Masyarakat Umum ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... xv
DAFTAR ISTILAH ...xviii
LAMPIRAN ... xix
SARAN DAN KOMENTAR DARI DOSEN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR ...xxiii
DATA PENULIS ... xxiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo RuMAH PARENTING ... 29
Gambar 3.2 Logo BKP Dwipayana ... 30
Gambar 3.3 Logo Komnas PA ... 31
Gambar 3.4 Logo KPAI ... 33
Gambar 3.5 Logo Unicef... 35
Gambar 3.6 Logo Cerebrofort ... 35
Gambar 3.7 Gambar Kampanye "Responsible Parenting"... 37
Gambar 3.8 Penerapan Kampanye "Responsible Parenting" ... 38
Gambar 3.9 Poster Seminar Sekolah Orangtua ... 39
Gambar 4.1 Logo Kontak ... 68
Gambar 4.2 Artikel Majalah Bulan Januari ... 70
Gambar 4.3 Artikel Majalah Bulan Februari ... 71
Gambar 4.4 Artikel Majalah Bulan Maret ... 71
Gambar 4.5 Artikel Majalah Bulan April ... 72
Gambar 4.6 Artikel Majalah Bulan Mei ... 72
Universitas Kristen Maranatha xiii
Gambar 4.20 Halaman Kontak ... 82
Gambar 4.21 Bagian Depan dan Belakang Handbook ... 83
Gambar 4.22 Goodie Bag, Botol Minum, Tempat Makanan,
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Hasil Kuesioner 1 ... 49
Tabel 3.2 Tabel Hasil Kuesioner 2 ... 49
Tabel 3.3 Tabel Hasil Kuesioner 3 ... 50
Tabel 3.4 Tabel Hasil Kuesioner 4 ... 50
Tabel 3.5 Tabel Hasil Kuesioner 5 ... 51
Tabel 3.6 Tabel Hasil Kuesioner 6 ... 51
Tabel 3.7 Tabel Hasil Kuesioner 7 ... 52
Tabel 3.8 Tabel Hasil Kuesioner 8 ... 52
Tabel 3.9 Tabel Hasil Kuesioner 9 ... 53
Tabel 3.10 Tabel Hasil Kuesioner 10 ... 53
Tabel 3.11 Tabel Hasil Kuesioner 11 ... 54
Tabel 3.12 Tabel Hasil Kuesioner 12 ... 54
Tabel 3.13 Tabel Hasil Kuesioner 13 ... 55
Tabel 3.14 Tabel SWOT ... 57
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan mental dan kepribadian anak tentunya sangat dipengaruhi oleh
peranan orang tua dalam sebuah keluarga. Namun tidak hanya itu, saudara (kakak
dan adik) juga berperan penting dalam perkembangan masing-masing anak.
Singkatnya, perkembangan mental anak ditentukan oleh berbagai faktor dalam lingkungan anak tersebut bertumbuh.
Pada usia 0-8 tahun, perkembangan otak dan mental anak berkembang pesat, dan
baru mulai melambat pada usia remaja. Pada masa itu juga seorang anak
mengembangkan kepribadian dasar. Seiring bertumbuhnya seseorang, ia harus
berhadapan dengan dunia yang lebih luas dan juga individu yang lebih bervariatif,
jika seorang anak tidak berkembang dengan optimal ketika ia kecil, maka anak
tersebut biasanya akan merasa kesulitan ketika dewasa. Kondisi mental seseorang
yang sudah lama terbentuk tentunya akan sulit diubah pada saat dewasa.
Dalam buku "Perkembangan Anak" (Santrock : 2007), dikatakan bahwa kewajiban
orang tua adalah terlibat dalam pengasuhan positif dan memandu anak menjadi
manusia yang kompeten. Kewajiban anak adalah merespons dengan sesuai terhadap
inisiatif dari orang tua dan mempertahankan hubungan positif dengan orang tua. Dari
pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua bertanggung jawab dan
merupakan pihak yang menentukan perkembangan mental anak, sedangkan anak
memberikan respon.
Dr. Zulaehah Hidayati selaku ketua RuMAH PARENTING, sebuah LSM (Lembaga
Swadaya Masyarakat) yang bergerak di bidang pola asuh juga penulis buku
2
tua sangatlah besar bagi perkembangan perilaku dan mental anak. Penerapan pola
asuh yang tepat dapat mendidik anak menjadi pribadi yang berakhlak serta menjadi
manusia yang kompeten.
Pola asuh yang kurang tepat bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya kelahiran anak
tersebut tidak diinginkan, belum siap menjadi orang tua, tidak tahu cara menghadapi
anak, atau lainnya. Hal-hal yang tidak disadari tersebut seringkali menjadi penyebab
utama orang tua menerapkan pola asuh yang salah. Orang tua terkadang orang tua
mendidik anaknya dengan cara terlalu memanjakan anak atau menelantarkan anak.
Dari dua contoh tersebut, seorang anak bisa mengembangkan kepribadian tertentu
yang tidak diinginkan orang tua dan pada akhirnya anak disalahkan karena dianggap
nakal. Akibat dari pola asuh yang salah antara lain adalah anak bisa menerapkan
sikap-sikap seperti agresif, manja, negativisme, egois, destruktif, anti-sosial, dll.
Sebenarnya pola asuh yang tepat dapat meringankan beban orang tua dan juga
membuat anak berkembang secara optimal. Namun seringkali orang tua menerapkan
pola asuh yang kurang tepat. Apabila kita bicara mengenai pola asuh, tentunya tidak
bisa lepas dari komunikasi. Pola asuh dan komunikasi sangat erat kaitannya. Orang
tua yang memiliki jalinan komunikasi yang baik mayoritas memiliki hubungan emosi
yang baik dengan anaknya. Seperti halnya pola asuh, hubungan komunikasi yang
baik diawali oleh orang tua dan kemudian direspon oleh anak. Komunikasi yang baik
berawal dari keinginan orang tua untuk bisa memahami kebutuhan anaknya.
Menurut Maurice Balson dalam bukunya "Menjadi Orangtua Yang Lebih Baik",
seorang anak melakukan kenakalan karena memiliki satu tujuan. Antara lain adalah ingin diperhatikan, merasa diperlakukan tidak adil, dsb. Kenakalan anak seringkali
dianggap sebagai perkembangan sikap yang dianggap tidak pantas dan tidak
diinginkan, padahal belum tentu hal tersebut merupakan salah anak, bisa jadi karena
orang tua menerapkan pola asuh yang kurang tepat atau dikarenakan cara orang tua
Universitas Kristen Maranatha 3
berkomunikasai yang kurang tepat bisa jadi penyebab utama seorang anak tidak
berkembang secara optimal.
Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam mengasuh seorang anak. Dengan
jalinan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, maka orang tua bisa
memiliki hubungan yang baik dengan anaknya dan lebih mudah dalam menerapkan
pola asuh tertentu. Maka itu sangatlah penting bagi orang tua untuk mengetahui
bagaimana cara berkomunikasi yang tepat sesuai dengan kondisi dan kepribadian
anak sehingga bisa akhirnya seorang anak bisa berkembang secara optimal.
Penulis terinspirasi dari pengalaman pribadi serta observasi langsung terhadap
penerapan pola asuh dan komunikasi antara orang tua dengan anaknya dalam
masyarakat, bahwa orang tua di Indonesia terutama di Bandung belum menerapkan
pola asuh dan cara komunikasi yang tepat untuk perkembangan anak yang optimal.
Maka itu penulis merancang kampanye yang berhubungan dengan penerapan pola
asuh orang tua agar anak-anak Indonesia sebagai penerus bangsa bisa berkembang
secara optimal.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah:
1. Bagaimana cara agar orang tua sadar mengenai pentingnya jalinan
komunikasi yang baik sehingga seorang anak bisa berkembang secara
optimal.
2. Bagaimana cara penyampaian yang tepat untuk mendorong orang tua
menyadari pentingnya penerapan menjalin komunikasi yang baik dengan anaknya.
Batasan masalah yang diambil untuk topik ini adalah kampanye mengenai “Pola
Asuh Dan Cara Berkomunikasi Yang Baik Bagi Perkembangan Anak” untuk orang
4
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan inti permasaahan yang ada, maka dibutuhkan tujuan untuk mencapai
solusi. Berikut adalah tujuan dari kampanye ini:
1. Menyadarkan orang tua mengenai pentingnya pola asuh dan hubunungan
komunikasi yang tepat bagi perkembangan anak-anaknya.
2. Merancang kampanye yang tepat guna agar orang tua sadar dan tergerak
untuk menerapkan pola asuh dan hubungan komunikasi yang tepat.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam prosesnya, metoda yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah :
• Observasi, mengamati secara langsung fenomena yang terjadi di masyarakat. • Studi Pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data mendasar dari buku,
internet, dan sebagainya.
Universitas Kristen Maranatha 5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melalui berbagai proses, maka didapatlah beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
Hubungan komunikasi antara orang tua dan anak merupakan salah satu hal terpenting
dalam pengasuhan namun seringkali orang tua belum memliki hubungan komunikasi
yang baik dengan anaknya.
Kebanyakan orang tua juga belum terlalu peduli mengenai penerapan pola asuh yang
tepat. Hal ini tentunya sangat disayangkan karena seorang anak semestinya bisa
berkembang secara optimal bukan dalam hal fisiologis saja, namun juga psikologis.
Dengan adanya kampanye mengenai komunikasi orang tua dan anak diharapkan agar
para orang tua bisa menjalin hubungan komunikasi yang lebih baik dengan
anak-anaknya. Melalui kampanye ini juga para orang tua diharapkan bisa lebih mengerti
akan kebutuhan anaknya.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Para Orang tua
•Diharapakan agar orang tua lebih peduli mengenai kebutuhan psikologis anak. •Diharapakan agar orang tua mau belajar untuk menjadi orang tua yang lebih baik.
5.2.2 Bagi Pemerintah dan Masyarakat Umum
Universitas Kristen Maranatha 88
•Diharapkan rencana kampanye mengenai pola asuh dan komunikasi antara orang tua dan anak dapat direalisasikan agar kesadaran orang tua untuk menjadi orang tua yang
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Danesi, Marcel (2004), “Pesan, Tanda , dan Makna : Buku Teks Dasar Mengenai
Semiotika dan Teori Komunikasi”, Jalasutra
Foster, Viv (2004), “Colour Matching Handbook” 2004, Quantum Publishing Ltd
Hetherington, E. Mavis., Parke, Ross D. (1986)" Child Psychology : A Contemporary
View Point", McGraw-Hill Book Company
Hornung, David (2005) “Colour : A Workshop for Artists & Designers”, Laurence King
Publishing Ltd
Hurlock, Elizabeth B. (1980)“Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan”, Penerbit Erlangga
Jury, David (2006) “What is Typography” 2006, RetroVision
Kartono, Kartini (1990) "Psikologi Anak", Penerbit Mandar Maju
Kotler, Philips (1997), "Manajemen Pemasaran", Jakarta, PT Prehalindo
Kusrianto, Adi (2007) "Pengantar Desain Komunikasi Visual" , Penerbit Andi
Rustan, Surianto S.Sn (2009), “Mendesain Logo”, PT Gramedia Pustaka Utama
Universitas Kristen Maranatha xvi
Website :
http://health.detik.com
2 Feb 2011, 22:58 wib
http://www.sekolahorangtua.com
20 Mar 2011, 17:04 wib
http://dokterzule.com/
21 Mar 2011, 14:31 wib
http://rumahparenting.biz/
21 Mar 2011, 14:33 wib
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilustrasi
24 Mar 2011, 02:29 wib
http://www.dwipayana.com
17 Mar 2011, 18:32 wib
http://www.anakcerdascerebrofort.com
18 Mar 2011, 23:12 wib
http://www.kalbe.co.id
18 Mar 2011, 00:04 wib
http://www.komnaspa.or.id
23 Mar 2011, 20:05 wib
http://www.kpai.go.id
http://www.unicef.org/indonesia
23 Mar 2011, 22:03 wib
http://www.napcan.au
Universitas Kristen Maranatha
• Bit Map : Satu set bit yang menyusun suatu gambar, dengan setiap
bit atau kelompok bit yang berhubungan dengan pixel
pada gambar.
• Craft : Barang kerajinan tangan
• Emotional Quotient : Ukuran kecerdasan emosional seseorang
• Font : Jenis huruf
• Grayscale : Gradasi warna hitam ke putih
• Headline : Tulisan yang berisi informasi / topik mengenai sesuatu
• Insecure : Perasaan tidak aman
• Junk Food : Makanan yang memiliki kalori tinggi namun bernutrisi
rendah
• Kerning : Jarak antar baris
• Knowledge : Pengetahuan
• Leading : Jarak antar kata
• Logotype : Tulisan yang dibuat untuk sebuah logo atau mendukung
logo
• On-line : Terhubung ke internet
• Secure : Perasaan aman