• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

This research aims to examine whether tax avoidance influence on cost of debt with leverage as an intervening variable in manufacturing companies which were listed on the Indonesia Stock Exchange. The samples used in this study were 15 companies which were listed on Indonesia Stock Exchange 2010-2013 were determined by purposive sampling method, with the following criteria (1) manufacturing companies were listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010 to 2013, (2) Company's audited financial report and the financial reports are always published during the year 2010 to the year 2013 in the Indonesia Stock Exchange, (3) the Company hasn’t loss during year, (4) the Company had interest expense, (5) they used rupiah as reporting currency. Data was processed using path analysis. These results showed that the tax avoidance have an impact on cost of debt with or without leverage as intervening variabel.

(2)

viii

ABSTRAK

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGHANTAR ... iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori ... 7

2.1.1 Pengertian Pajak ... 7

2.1.2 Manajemen Pajak ... 9

(4)

x

2.1.4 Penghindaran Pajak (Tax avoidance) ... 13

2.1.5 Cost of Debt ... 19

2.1.6 Leverage ... 22

2.2 Penelitian Tedahulu ... 24

2.3 Kerangka Teori... 25

2.4 Kerangka Pemikiran ... 25

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 32

3.7 Teknik Pengujian Data ... 35

3.8 Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 40

4.2 Hasil Penelitian ... 41

4.2.1 Uji Normalitas ... 41

4.2.2 Uji Multikolonieritas ... 42

(5)

xi

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 44 2.1.6 Analisis Jalur (Path Analysis) ... 46 4.3 Pembahasan ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 54 5.2 Keterbatasan ... 54 5.3 Saran ... 55

(6)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Pengukuran Tax Avoidance ... 19

Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... 31

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ... 34

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Normalitas ... 41

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas ... 42

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 44

Tabel 4.4 Hasil uji heterosdastisitas ... 45

Tabel 4.5 Regresi Berganda ... 46

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di berbagai negara pajak merupakan sebuah penerimaan yang cukup besar.

Begitu juga di negara Indonesia. Pajak merupakan salah satu unsur terbesar dalam

penerimaan pemerintah Indonesia. karena itulah pelaksanaan perpajakan sangat

diatur oleh pemerintah Indonesia guna mempertahankan penerimaan negara (Sartika,

2012). Pengertian pajak sendiri diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa pajak adalah kontribusi

wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat.

Dilihat dari fungsinya pajak memiliki dua fungsi yaitu fungsi budgetair

(sumber keuangan negara) dan fungsi regularend (pengatur) . Pajak memiliki fungsi

budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk

membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Pajak mempunyai fungsi

pengatur, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan

pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu

di luar bidang keuangan (Siti Resmi, 2011).

Pentingnya pajak terbukti dalam target penerimaan negara yang tercantum

(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) terdapat target penerimaan khususnya

penerimaan yang berasal dari pajak (Sartika, 2012). Pemerintah selalu berusaha

untuk meningkatkan penerimaan pajak dengan melakukan perbaikan dan

penyempurnaan peraturan-peraturan perpajakan di Indonesia. Perbaikan dan

penyempurnaan peraturan perpajakan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran

wajib pajak untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan melalui pembayaran

pajak, akan tetapi banyak wajib pajak yang masih menganggap pajak sebagai beban

(Erniawati, 2014). Pajak merupakan beban bagi perusahaan yang mengurangi laba

bersih (Suandy, 2011). Kepentingan fiskus yang menginginkan penerimaan pajak

yang besar dan rutin bertolak belakang dengan kepentingan perusahaan yang

menginginkan pembayaran pajak seminimum mungkin (Marcelliana, 2014)

Dalam meminimumkan jumlah pajak yang harus dibayarkan, perusahaan

melakukan manajemen pajak (Marcelliana, 2014). Manajemen pajak adalah sarana

memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayar

dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang

diharapkan (Lumbantoruan, 1996) dalam (suandy, 2011). Tujuan manajemen pajak

dapat dibagi menjadi dua, yaitu menerapkan peraturan perpajakan secara benar dan

usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya (Suandy, 2011).

Salah satu bentuk manajemen pajak yang dilakukan adalah perencanaan pajak (Tax

planning) (Marcelliana, 2014).

Tax planning adalah langkah awal dalam manajemen pajak yang pada tahap

ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat

diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan (Suandy, 2011).

(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

pajak terutangnya guna menghemat jumlah kas yang keluar. Selain itu, pelaksanaan

tax planning di dalam perusahaan dapat digunakan untuk mengatur aliran kas.

Dengan melakukan tax planning secara matang, manajemen dapat memperkirakan

besarnya kebutuhan kas perusahaan sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran

kas secara lebih akurat (Marcelliana, 2014). Perusahaan dapat melakukan banyak

stategi dalam melakukan tax planning. Salah satu strategi tax planning adalah

penghindaran pajak (tax avoidance). Tax avoidance merupakan cara mengurangi

pajak yang bersifat legal. Adapun cara pengurangan perpajakan yang bersifat ilegal

disebut tax evasion atau yang dikenal dengan penggelapan pajak (Sartika, 2012).

Tax avoidance adalah segala kegiatan yang dapat memberikan dampak

terhadap kewajiban pajak, baik kegiatan yang diperbolehkan oleh pajak maupun

kegiatan tertentu yang dapat mengurangi pajak (Dyreng, 2008). Dalam konteks

pendapatan negara, tax avoindace telah membuat negara kehilangan potensi

pendapatan pajak yang seharusnya dapat digunakan untuk mengurangi beban defisit

atas anggaran negara (Budiman dan Setiyono, 2012). Praktek tax avoidance biasanya

memanfaatkan kelemahan-kelemahan hukum pajak dan tidak melanggar hukum

perpajakan. Selain melakukan tax avoidance yang menggunakan celah

undang-undang, perusahaan dapat memperkecil pajak dengan cara memanfaatkan deductible

expense. Salah satu cara memanfaatkan deductible expense adalah dengan

menggunakan biaya hutang/biaya bunga (Sartika, 2012). Ross (2009) menyatakan

bahwa debt bukan kepemilikan dari perusahaan, biaya hutang merupakan biaya

bisnis yang bisa menjadi pengurang dalam pajak (tax deductible).

Deductible expense merupakan biaya yang boleh dikurangi dari penghasilan

(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Penghasilan) pasal 6 ayat 1 (Pohan, 2013). Salah satu cara memanfaatkan deductible

expense adalah dengan menggunakan biaya hutang/biaya bunga. Biaya ini

diperkenankan sebagai pengurang dan dapat mengurangi laba bersih perusahaan,

semakin besar biaya bunga maka akan semakin kecil laba dan semakin kecil pula

pajak yang harus dibayar. Biaya bunga ini timbul karena adanya cost of debt, yang

merupakan tingkat pengembalian yang diminta oleh para pemberi pinjaman atas

investasi mereka ke perusahaan (Horne dan John, 2007). Menurut Narauliawati

(2010) Cost of debt adalah tingkat pengembalian sebelum pajak yang harus dibayar

perusahaan kepada pemberi pinjaman. Cost of debt dihitung sebesar beban bunga

yang dibayarkan oleh perusahaan dalam periode satu tahun dibagi jumlah rata-rata

pinjaman jangka panjang dan jangka pendek yang berbunga selama tahun tersebut

(Pitman dan Fortin, 2004) dalam (Masri dan Martani, 2012).

Leverage merupakan rasio perhitungan yang digunakan untuk melihat nilai

asset yang didanai melalui hutang dan melihat nilai aktiva yang digunakan untuk

menjamin hutang perusahaan, sehingga dapat dilakukan analisa terhadap kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Maka, semakin besar tingkat hutang

yang dimiliki perusahaan maka semakin besar risiko yang ditanggung. Semakin

besar pendanaan yang bersumber dari utang maka semakin besar biaya utang yang

timbul dan semakin kecil beban pajak penghasilan yang harus dibayarkan

(Manurung, 2010).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan menggunakan judul “TAX AVOIDANCE

TERHADAP COST OF DEBT (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang

(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang

ada dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Apakah tax avoidance memiliki pengaruh terhadap cost of debt pada

perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia?

2. Apakah tax avoidance memiliki pengaruh terhadap cost of debt perusahaan

dengan leverage sebagai variabel intervening?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh tax avoidance terhadap cost of debt pada

perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh tax avoidance terhadap cost of debt pada

perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia dengan leverage sebagai

variabel intervening.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dan ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi peneliti

Untuk memperoleh gambaran dan pengetahuan tentang praktik penghindaran

pajak (tax avoidance) sebagai upaya penghematan pajak penghasilan pada wajib

(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

2. Bagi perusahaan

Menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan yang akan melakukan pehindaran

pajak (tax avoidance) dengan pendanaan dari hutang. Perusahaan harus

mempertimbangkan seberapa besar pendanaan hutangnya, karena akan

memengaruhi cost of debt perusahaan. Jika perusahaan tidak mampu membayar,

perusahaan akan mengalami kerugian besar bahkan kebangkrutan.

3. Bagi pemerintah

Membantu pemerintah dan para pembuat kebijakan dalam menanggulangi

(14)

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tax avoidance berpengaruh terhadap cost of debt dengan leverage sebagai variabel intervening. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tax avoidance berpengaruh terhadap cost of debt pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Tax avoidance berpengaruh terhadap cost of debt dengan leverage sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2 keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini tidak dapat mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan manufaktur saja.

(15)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 55

3. Periode pengamatan belum maksimal, yaitu hanya empat tahun saja.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak memiliki keterbatasan. Maka dari itu, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat digunakan untuk bahan pertimbangan di penelitian selanjutnya :

1. Peneliti selanjutnya disarankan agar menambah sampel yang lebih banyak, karena penulis hanya menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian. 2. Penggunaan data yang lebih lengkap dan rentang periode waktu peneltian yang

lebih panjang sehingga lebih mampu untuk dapat dilakukan generalisasi atas hasil penelitian tersebut.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. 2013. Akuntansi Perpajakan. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pnedekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiman,Judi dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakteristik Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Jakarta: Simposium Nasional Akuntanasi XV (Banjarmasin).

Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., dan Shevline, T. 2010. Are Family Firms More Tax Aggressive than Non-family Firms?. Journal of Financial Economic, 95, page.41-61.

Darussalam dan Septriadi, Danny. 2009. Tax Avoidance, tax planning, tax evasion, and anti avoidance rule. Diakses pada 23 mei 2015 dari http://www/ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=36&q=&hlm=2

Dyreng, Hanlon. 2008. The effects of managers on coporate Tax Avoidance. Amerika: University of North Carolina.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanlon dan Hitzmain. 2010. A review of tax research, 50 (2010) 127-178. Elsiever

database.

Horne, James C.Van dan John M. Wachowicz, JR. 2007. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 12. Buku 2. (Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari, M.Si dan Deny Armos Kwary, M.Hum). Salemba Empat. Jakarta.

Ilyas, Wirawan B. dan Priantara, Diaz. 2013. Manajemen & Perencanaan Pajak Berbasis Risiko. In Media. Jakarta.

Jogiyanto, H.M. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Juniarti dan Agnes Andriyani S. 2009. Pengaruh Good Corporate Government, Voluntary Disclosure terhadap Biaya Hutang (Cost of Debt). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 11, page.88-100.

(17)

Manurung, Berkah. 2010. Pengaruh diversifikasi perusahaan dan Spesialisasi industri auditor terhadap Manajemen laba pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007. Jakarta: Universitas Indonesia.

Manurung , Surya. 2013. Kompleksitas Kepatuhan Pajak.

Mardiyanto, Handono. 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan. Grasindo. Jakarta. Masri, Indah dan Dwi Martani. 2012. Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Cost Of

Debt. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin 20-23 September 2012. Marcelliana, Elsa. 2014. Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Depdiknas.

Nur, Iim Ibrahim. 2010. Implementasi Manajemen Pajak Pada PT. Mega Visual Elektronik dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan. Banten: Universitas Multimedia Nusantara.

Nurauliawati, Hersye. 2010. Analisis Kinerja Perusahaan Industri Telekomonikasi dengan Metode Economic Value Added (Periode 2006-2009). Jakarta: Universitas Indonesia.

Pohan, Chairil Anwar. 2013. Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Priantara, Diaz. 2012. Perpajakan Indonesia (Pembahasan Lengkap Terkini Disertai CD Praktikum). Edisi 2 Revisi. Mitra Wacana Media. Jakarta.

PSAK 26 Tahun 2011 Tentang Biaya Pinjaman

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Jakarta.

Ross, Randolph. 2009. Corporate Finance Fundamentals 9th ed. New York: McGraw-Hill Companies Inc.

Sartika, Widya. 2012. Analisis Hubungan Penghindaran Pajak Terhadap Biaya Hutang dan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.

(18)

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Andi. Yogtakarta. Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia. Edisi 11. Salemba Empat. Jakarta. Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. www.idx.co.id

Gambar

Tabel 2.1 Pengukuran Tax Avoidance .........................................................

Referensi

Dokumen terkait

institusional yang memenuhi syarat hubungan istimewa tidak memperkuat pengaruh tax avoidance terhadap cost of debt... Peneliti Variabel Sampel Hasil

Dalam melaksanakan praktik tax avoidance tidak hanya dapat dilakukan melalui penggunaan utang yang menimbulkan cost of debt, hal yang dapat dilakukan sebagai upaya

penelitian Persamaan Perbedaan BEI tahun 2010-2012 4 Heni Kurniawan (2016) Analisis pengaruh tax avoidance terhadap cost of debt Tax avoidance perbengaruh posistif

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, leverage , kualitas audit dan komite audit terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang

Pengaruh Penghindaran Pajak Tax Avoidance Terhadap Biaya Utang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia [Universitas Sumatera Utara].. Aplikasi Analisis

PENGARUH RETURN ON ASSET ROA DAN DEBT TO EQUITY RATIO DER TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATU BARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA HALAMAN JUDUL

Untuk mengetahui return on asset dan debt to equity ratio berpengaruh secara simultan terhadap tax avoidance pada perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek

Pengaruh Return on Assets, Leverage dan Firm Size terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Sektor Energi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2021.. Denpasar: Ab