Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PENGARUH SEDUHAN TEH PU-ERH (Camellia sinensis .L) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA LAKI-LAKI DEWASA
Adam Destra , 2014, Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. Pembimbing II: Dra.Endang Evacuasiany, Apt., MS., AFK
Masyarakat senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Reaksi ini menjadi penting apabila dihadapkan dengan berbagai keadaan yang memerlukan tindakan yang tepat dan cepat. Teh disini jenisnya adalah teh Pu-Erh. Teh Pu-Erh memiliki kandungan kafein yang bersifat psikostimulan yang dapat merangsang pusat eksitasi di formatio reticularis yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi sehingga dapat mempersingkat waktu reaksi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh meminum seduhan teh Pu-Erh terhadap waktu reaksi laki-laki dewasa.
Metode penelitian ini bersifat eksperimental semu, dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test, dilakukan pada 30 laki-laki dewasa berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah waktu reaksi dengan menggunakan kronoskopi yang dilengkapi dengan stopwatch sebelum dan 30 menit sesudah minum 220 ml seduhan teh Pu-Erh. Analisis data menggunakan uji t-berpasangan dengan = 0,05. Data yang tidak berdistribusi normal dianalisis menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian didapatkan sebelum dan setelah meminum seduhan teh Pu-Erh dengan perbedaan yang sangat signifikan (p < 0,01).
Simpulan dari penelitian ini adalah teh Pu-Erh meningkatkan waktu reaksi pada laki-laki dewasa.
Universitas Kristen Maranatha ABSTRACK
THE EFFECT OF PU-ERH (Camellia sinensis .L) TEA BREWED TOWARDS SIMPLE REACTION TIME IN ADULT MALE
Adam Destra, 2014 1st Co-Investigator Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. 2nd Co-Investigator Dra.Endang Evacuasiany, Apt., MS., AFK
Tehre is always interaction between human and its environmentReaction is an important thing especially in a condition which need an appropriate and fast action. One of herbs that used to increasing the reaction time was Erh tea. Pu-Erh tea contain a caffein, which has a psychostimulan effect that stimulating an excitation control in formatio reticularis that increasing an alertness and concentration effect.
The aim of this research is to determine the effect of Pu-Erh tea brewed towards simple reaction time in adult male.
Research methods is quasi experimental design which using a pre test and post test model. This research has been done in 30 adult male, aged 18-25 years old. The measured data is reaction time that counted with kronoskopi equipped by stopwatch before and 30 minutes after drinks 220 mL Pu-Erh tea infused. Statistic analysis uses t dependent test ( = 0,05).
The result of this research is statistic analysis shows a highly significant differences between pretest and posttest (p < 0,01).
The conclution is Pu-Erh tea brewed increasing the simple reaction time in adult male.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.4.1 Manfaat Akademis ... 2
1.4.2 Manfaat Praktis ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Waktu Reaksi ... 5
2.1.1 Waktu Reaksi ... 5
2.1.2 Pengertian Waktu Reaksi ... 5
Universitas Kristen Maranatha
2.1.4 Rangkain Saraf untuk Mengolah Informasi ... 11
2.2 Stimulus ... 11
2.2.1 Proses Pengolahan Stimulus Cahaya Menjadi Respon Dalam Susunan Saraf Manusia ... 11
2.2.2 Indera Peraba ... 12
2.2.3 Fisiologi Pendengaran ... 14
2.3 Teh... 16
2.3.1 Taksonomi ... 16
2.3.2 Jenis-jenis Teh ... 16
2.3.3 Manfaat Teh ... 18
2.4 Kafein ... 19
2.4.1 Sintesis Kafein ... 19
2.4.2 Absorbsi, Distribusi, dan Farmakokinetik Kafein ... 20
2.4.3 Mekanisme Efek Kafein ... 20
2..5 Teh Pu-Erh ... 21
2.5.1 Definisi teh Pu-Erh dan Sejarah teh Pu-Erh ... 21
2.5.2 Jenis produk teh Pu-Erh dan hubungan mereka ... 21
2.5.3 Proses Pembuatan Teh Pu-Erh ... 22
2.5.4 Manfaat Teh Pu-Erh ... 26
2.5.5 Kandungan Kimia Teh Pu-Erh ... 26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Bahan dan Subjek Penelitian ... 28
3.1.1. Alat dan Bahan yang Digunakan... 28
3.1.2 Subjek Penelitian ... 28
3.2 Metode Penelitian... 29
3.2.1 Desain Penelitian ... 29
3.2.2 Variabel Penelitian ... 29
3.2.2.1 Definisi Konsepsional ... 29
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 29
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 30
Universitas Kristen Maranatha
3.2.5 Metode Analisis ... 32
3.2.5.1 Hipotesis Statistik... 32
3.2.5.2 Kriteria Uji ... 32
3.2.6 Aspek Etik Penelitian ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 34
4.2 Pembahasan ... 36
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 36
BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan ... 37
5.2 Saran ... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 38
LAMPIRAN ... 41
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 4.1 Rerata Waktu Reaksi Sederhana Pada Laki-Laki Dewasa Untuk
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Fisiologi Pendengaran ... 5
Gambar 2.2 Struktur kimia kafein ... 11
Gambar 2.3 Nukleus accumbens ... 18
Gambar 2.4 Proses pengolahan menjadi teh Pu-Erh ... 20
Gambar 2.5 Arus diagram dari proses manufaktur modern teh Pu-Erh ... 25
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1 Data Waktu Reaksi ... 41
Lampiran 2 Data Waktu Reaksi ... 42
Lampiran 3 Uji T-Test berpasangan ... 43
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ... 44
Lampiran 5 Informed Consent ... 45
Lampiran 6 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 46
Universitas Kristen Maranatha
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Masyarakat senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi ini dapat
berupa aksi dan reaksi. Aksi adalah suatu keadaan di mana seseorang memulai
suatu interaksi, sedangkan reaksi adalah suatu keadaan di mana seseorang
menjawab suatu rangsang yang bersifat disadari dan terkendali. Reaksi ini
menjadi penting apabila kita dihadapkan dengan berbagai keadaan yang
memerlukan tindakan yang tepat dan cepat.
Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab suatu
rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai saat rangsang diberikan
(Houssay, 1955). Waktu reaksi dapat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,
latihan, kecerdasan, penyakit, dan obat-obat perangsang sistem saraf pusat
(Kosinski, 2008).
Teh merupakan minuman yang paling popular di masyarakat. Sesudah air, teh
adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi manusia dalam jumlah kira-kira
120 ml perkapita perhari (Jansen Silalahi, 2002). Teh merupakan salah satu
produk minuman terpopuler yang banyakdikomsumsi oleh masyarakat Indonesia
maupun masyarakat dunia dikarenakan tehmempunyai rasa dan aroma yang khas,
selain itu teh juga dipercaya mempunyaikhasiat bagi kesehatan diantaranya
mencegah kegemukkan, kanker dan kolesterol.Seiring dengan perkembangan
zaman serta teknologi maka pada saat sekarang inibanyak sekali kita temui
industri pengolahan teh dengan menghasilkan berbagaimacam produk akhir
seperti halnya teh kering, teh celup, dan bahkan teh dalamkemasan botol yang
mana kesemuanya dapat memberikan kemudahan bagi kita untuk
mengkonsumsinya secara praktis.
Teh telah terbukti memiliki kandungan zat yang berpengaruh pada tubuh,
Universitas Kristen Maranatha
2
aspartat, theanin dan juga kafein. Kafein adalah salah satu golongan xanthine
yang berfungsi sebagai central nervous sysytem (CNS) stimulan. Terdapat
penelitian tentang sebagaimana cepat kafein menghasilkan efek psikologis.
Konsumen menganggap efek subjektif yang menguntungkan dapat timbul dari teh
segera setelah mengkonsumsinya (Stanley dan Scholsberg 1953; Quinlan et al,
2000). Persepsi dapat terjadi akibat efek langsung dari rasa minuman , dari efek
farmakologis kafein, atau kombinasi dari keduanya. Kafein telah terbukti
meningkatkan kewaspadaan dan mempersingkat waktu reaksi (e.g. Robelin and
Rogers, 1998; Smit and Rogers, 2000).
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah ini adalah apakah
seduhan teh Pu-Erh mempersingkat waktu reaksi sederhana pada Laki-laki
dewasa.
1.3. Maksud dan Tujuan penelitian
Maksud dan Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh teh Pu-Erh terhadap waktu reaksi pada laki-laki
dewasa dan menilai pengaruh meminum seduhan teh Pu-Erh terhadap
waktu reaksi Laki-laki dewasa
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
Diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang tanaman obat
yaitu teh Pu-Erh ( Camellia sinensis L.) dalam pengaruhnya pada
waktu reaksi.
Universitas Kristen Maranatha
3
Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan teh Pu-Erh sebagai
minuman yang dapat mempengaruhi waktu reaksi saat melakukan
aktivitas.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab
suatu rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai saat rangsang
diberikan (Houssay, 1955). Waktu reaksi dapat dipengaruhi oleh umur, jenis
kelamin , latihan, kecerdasan, penyakit, dan obat-obat perangsang sistem
saraf pusat (Kosinski, 2008). Terdapat 2 macam waktu reaksi, yaitu : Waktu
Reaksi Sederhana (WRS) dan Waktu Reaksi Majemuk (WRM). Pada waktu
reaksi sederhana, pemeriksaan dilakukan dengan memberikan satu jenis
stimulus. Sedangkan pada waktu reaksi majemuk, stimulus yang diberikan
lebih dari satu sehingga terjadi proses membedakan dan memilih terlebih
dahulu sebelum memberikan respon.
Terjadinya respon yang disadari terhadap suatu rangsangan atau stimulus
yang datang memerlukan proses sebagai berikut :
Stimulus yang datang akan diterima oleh reseptor yang kemudian akan
dihantarkan melalui serabut afferen atau sensoris menuju ke korteks cerebri
area Broadman 17, 18 dan 19 dan di sini terjadi pengolahan. Dari korteks
cerebri melalui serabut efferen atau motoris, yaitu traktus piramidalis,
menuju batang otak dan akan melalui formatio reticularis, kemudian menuju
efektor dan terjadi respon. Formatio reticularis merupakan pusat
kewaspadaan dimana terdapat pusat eksitasi dan pusat inhibisi. Aktivasi pada
pusat eksitasi akan meningkatkan kewaspadaan. Sebaliknya aktivasi pada
pusat inhibisi akan menurunkan kewaspadaan (Guyton and Hall, 2006).
Universitas Kristen Maranatha
4
akan meningkatkan waktu reaksi pula. Kandungan kafein yang terdapat
dalam teh Pu-Erh akan mengaktivasi pusat eksitasi di formatio reticularis
dengan cara berikatan dengan reseptor adenosin pada permukaan sel tanpa
mengaktifkannya (antagonis). Berkurangnya aktivitas adenosin
menyebabkan peningkatan aktivitas neurotransmitter dopamin. Hal ini yang
mendasari efek stimulan kafein sehingga kewaspadaan akan meningkat.
Selain itu, kafein juga menstimulasi cardiac dan sistem respirasi sehingga
sebagai akibatnya akan terjadi peningkatan suplai oksigen dan aliran darah
ke otak.
Peningkatan suplai oksigen dan aliran darah ke otak akan mengakibatkan
meningkatnya kecepatan kerja dari otak. Dengan demikian, hal tersebut dapat
meningkatkan kewaspadaan dan daya konsentrasi seseorang yang kemudian
akan mempengaruhi waktu reaksi (mempersingkat waktu reaksi).
1.5.2 Hipotesis Penelitian
1. Seduhan teh Pu-Erh (Camellia sinensis L.) mempersingkat waktu
Universitas Kristen Maranatha
38
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Teh Pu-Erh mempersingkat waktu reaksi pada Laki-laki dewasa
5.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya perlu dibandingkan pengaruh waktu reaksi
pada jenis teh Pu-Erh dan jenis teh lainnya dan pengaruhnya terhadap
subjek penelitian yang berbeda serta metode yang berbeda, selain pada
Univeristas Kristen Maranatha
47
RIWAYAT HIDUP
Nama : Adam Destra Kenan Sandan
Tempat, Tanggal Lahir : Kuala kapuas, 17 April 1993
Alamat : Jl.Tirta Nirwana no.48 Resor Dago Pakar Bandung
Email : adamdestraa@gmail.com
Agama : Kristen Protestan
Riwayat Kehidupan :
Tahun 1997 -1999 : TKK Kemala Bhayangkari, Selayar Tahun 1999 - 2005 : SD Kebon Baru 5, Cirebon
Tahun 2005 - 2008 : SMPK 1 BPK Penabur, Cirebon Tahun 2008-2009 : SMA Katolik Don Bosco, Bitung Tahun 2009 – 2011 : SMAK 1 BPK Penabur, Cirebon
Universitas Kristen Maranatha
PENGARUH SEDUHAN TEH PU-ERH (Camellia sinensis .L) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA LAKI-LAKI DEWASA
THE EFFECT OF PU-ERH (Camellia sinensis .L) TEA BREWED TOWARDS SIMPLE REACTION TIME IN ADULT MALE
Pinandojo Djojosoewarno1,Endang Evacuasiany2,Adam Destra Kenan Sandan3
1Bagian Faal, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
2Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
3Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Manusia senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi ini dapat berupa aksi dan reaksi. Aksi adalah suatu keadaan di mana seseorang memulai suatu interaksi, sedangkan reaksi adalah suatu keadaan di mana seseorang menjawab suatu rangsang yang bersifat disadari dan terkendali. Reaksi ini menjadi penting apabila dihadapkan dengan berbagai keadaan yang memerlukan tindakan yang tepat dan cepat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh meminum seduhan teh Pu-Erh terhadap waktu reaksi laki-laki dewasa.
Metode penelitian ini bersifat eksperimental semu, dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-pre-test, dilakukan pada 30 laki-laki dewasa berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah waktu reaksi dengan menggunakan kronoskopi yang dilengkapi dengan stopwatch sebelum dan 30 menit sesudah minum 220 ml seduhan teh Pu-Erh. Analisis data menggunakan uji t-berpasangan dengan = 0,05. Data yang tidak berdistribusi normal dianalisis menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian didapatkan sebelum dan setelah meminum seduhan teh Pu-Erh dengan perbedaan yang sangat signifikan (p < 0,01).
Simpulan dari penelitian ini adalah teh Pu-Erh meningkatkan waktu reaksi pada laki-laki dewasa.
Kata kunci : teh Pu-Erh, waktu reaksi, waktu reaksi sederhana, laki-laki dewasa
ABSTRACT
Thre is always interaction between human and its environment. This interaction consist of action and reaction. Action will caused an interaction, and reaction is a condition that respond of the stimuly in control and consiously. Reaction is an important thing especially in a condition which need an appropriate and fast action.
The aim of this research is to determine the effect of Pu-Erh tea brewed towards simple reaction time in adult male.
Universitas Kristen Maranatha The result of this research is statistic analysis shows a highly significant differences between pretest and posttest (p < 0,01).
The conclution is Pu-Erh tea brewed increasing the simple reaction time in adult male.
Keywords : Pu-Erh tea, reaction time, simple reaction time, adult male
LATAR BELAKANG
Manusia senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi ini dapat berupa aksi dan reaksi. Aksi adalah suatu keadaan di mana seseorang memulai suatu interaksi, sedangkan reaksi adalah suatu keadaan di mana seseorang menjawab suatu rangsang yang bersifat disadari dan terkendali. Reaksi ini menjadi penting apabila kita dihadapkan dengan berbagai keadaan yang memerlukan tindakan yang tepat dan cepat.
Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab suatu rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai saat rangsang diberikan9. Waktu reaksi dapat
dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, latihan, kecerdasan, penyakit, dan obat-obat perangsang sistem saraf pusat11.
Teh merupakan minuman yang paling popular di masyarakat. Sesudah air, teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi manusia dalam jumlah kira-kira 120 ml perkapita perhari19. Teh
merupakan salah satu produk minuman terpopuler yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia dikarenakan teh mempunyai rasa dan aroma yang khas, selain itu teh juga dipercaya mempunyai khasiat bagi
kesehatan diantaranya mencegah
kegemukkan, kanker dan kolesterol. Seiring dengan perkembangan zaman serta teknologi maka pada saat sekarang inibanyak sekali kita temui industri pengolahan teh dengan menghasilkan berbagai macam produk akhir seperti halnya teh kering, teh celup, dan bahkan teh dalam kemasan botol yang mana
kesemuanya dapat memberikan
kemudahan bagi kita untuk
mengkonsumsinya secara praktis.
Teh telah terbukti memiliki
kandungan zat yang berpengaruh pada tubuh, antara lain : catechin, vitamin B, kalium, asam askorbat, asam glutamat, asam aspartat, theanin dan juga kafein. Kafein adalah salah satu golongan xanthine yang berfungsi sebagai central nervous sysytem (CNS) stimulan. Terdapat penelitian tentang sebagaimana cepat kafein menghasilkan efek psikologis. Konsumen menganggap efek subjektif yang menguntungkan dapat timbul dari teh segera setelah mengkonsumsinya14,21.
Persepsi dapat terjadi akibat efek langsung dari rasa minuman , dari efek farmakologis kafein, atau kombinasi dari
keduanya. Kafein telah terbukti
meningkatkan kewaspadaan dan
mempersingkat waktu reaksi15,20.
BAHAN DAN CARA
Bahan yang digunakan untuk
penelitian ini adalah teh Pu-Erh (Camelia sinensis L.), air matang suhu 100 C. Subjek penelitian adalah 30 orang laki-laki berusia 18-25 tahun yang sehat jasmani secara sukarela dan tidak menderita penyakit kardiovaskular, serta tidak mengkonsumsi obat-obatan maupun makanan/minuman yang merangsang SSP.
Universitas Kristen Maranatha tercatat 5x waktu reaksi untuk setiap
rangsang.
ANALISIS DATA
Analisis data menggunakan uji
t-berpasangan dengan α = 0,05. Data yang diukur adalah waktu reaksi sederhana sebelum dan sesudah meminum seduhan teh Pu-Erh (Camellia sinensis L.)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian sebelum dan sesudah
perlakuan diuraikan pada lampiran 1. Untuk menganalisis data dilakukan uji t berpasangan yang diuraikan pada tabel 4.1. Berikut adalah tabel 4.1 yang menguraikan rerata waktu reaksi, persentase penurunan waktu reaksi, thitung serta nilai p pada penelitian.
Keterangan
WRS : Waktu Reaksi Sederhana
C. : Cahaya
N. : Nada
T. : Taktil
n : Jumlah subjek penelitian
% : Persentase penurunan
* : Signifikan (p < 0,05)
** : Sangat signifikan (p < 0,01)
Hasil rerata WRS yang diamati sesudah
meminum seduhan teh Pu-Erh
menunjukkan hasil lebih singkat daripada WRS sebelum meminum seduhan teh Pu-Erh. Hasil ini tampak untuk semua
stimulus warna, suara, dan taktil yang diujikan seperti terlihat pada tabel.
Hasil uji t berpasangan untuk semua rangsang yang diberikan, untuk semua t hitung nilainya lebih besar dari t tabel
pada α=0,01. Selain itu, pada masing -masing rangsang juga didapatkan nilai p=0,000. Maka hasil ini menunjukkan makin singkatnya waktu reaksi yang sangat signifikan, dengan persentase penurunan antara pre-test dan post-test yaitu untuk warna merah sebesar 49,66%, warna kuning 47,44%, warna hijau 47,46%, warna biru 47,37%, suara nada tinggi 57,97%, nada rendah 56,11%, taktil tajam 59,04%, serta taktil tumpul 55,55% dengan masing - masing nilai p<0,01.
Hasil percobaan ini disebabkan karena adanya zat aktif kafein pada teh Pu-Erh yang dapat memicu pusat eksitasi pada formatio reticularis sehinga dapat meningkatkan tingkat kepekaan dan kewaspadaan seseorang (ARAS), yang merupakan salah satu faktor penting dalam waktu reaksi seseorang sehingga dapat mempersingkat waktu reaksi.
Tabel 4.1 Rerata Waktu Reaksi Sederhana Pada Laki-laki Dewasa Untuk Stimulus Cahaya, Suara, dan Taktil
Universitas Kristen Maranatha SIMPULAN
Simpulan dari penelitian ini adalah seduhan teh Pu-Erh (Camellia sinensis L.) mempersingkat waktu reaksi sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
1. Black Tea Magic : Overview of Global Research on Human Health and. (n.d.). 2. Durlach, P. J., Edmunds, R., Howard,
L., & Tipper, S. P. (2002). Nutritional Neuroscience. A Rapid Effect of Caffeinated Beverages on Two Choice Reaction Time Tasks, 433-442. Fisiologi Kedokteran Ganong. Jakarta: EGC.
5. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Textbook of Medical Physiology (11th ed.). Canada: Elsevier.
6. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2012). Medical Physiology (3rd ed.). New york, Canada: Elsevier.
7. Hai-peng, Ying-zun, Z., & Yue-rong, L. (2013). Food Research International. Processing and chemical constituents of Pu-Erh tea : A review, 53, 608-618. 8. Hindmarch, I., Quinlan , P. T., Moore,
K. L., & Parkin, C. (1998). The effects of black tea and other beverages on aspects of cognition and psychomotor performance. Psychoppharmacology, 230-238.
9. Houssay. (1955). Human Physiology
(2nd ed.). USA: McGraw Hill
Company.
10.Keith, D. (1989). Human Resources and Personel Management. New York: Mc Nutritional Neuroscience. A Rapid Effect of Caffeinated Beverages on Two Choice Reaction Time Tasks, 433-442. 14.Quinlan, P. T., Lane, J., Moore, K. L.,
Aspen, J., Rycroft, J. A., & O'Brian, D. C. (2000). "Theacute psychological and mood effects of tea and coffee : the role of caffeine level". Pharmacology Biochemistry, 19-28.
15.Robelin, M., & Rogers, P. J. (1998). "Mood and psychomotor performance effec ts of the first,but not of subsequent cup-of coffee equivalent doses of caffeine consumed after overnight caffeine abstinence". In Behavioural Pharmachology (9th ed., pp. 611-618).
16.Sharangi, A. B., Wasim Siddiqui, M. D., & Davila Avina, J. E. (2014). Black Tea Magic : Overview of Global Research on Human Health and Therapeutic Potentialities. Journal of Tea Science Research, 4, 1-16. sebagai komponen aktif yang berkhasiat dalam teh. Indonesia: Majalah Kedokteran Indonesia.
20.Smit, H. J., & Rogers, P. J. (2000). "Effects of low doses of caffeine on cognitive performance,mood and thirst in low and higher caffeine consumers". In Psychopharmachology (pp. 167-173).
21.Stanley, W. C., & Scholsberg, H. (1953). "The psychological effects of tea". Journal of Psychology, 435-448. 22.Tortora , G. J., & Derrickson, B. (2012).
Universitas Kristen Maranatha
39
DAFTAR PUSTAKA
Black Tea Magic : Overview of Global Research on Human Health and. (n.d.).
Durlach, P. J., Edmunds, R., Howard, L., & Tipper, S. P. (2002). Nutritional Neuroscience. A Rapid Effect of Caffeinated Beverages on Two Choice Reaction
Time Tasks, 433-442.
Fredholm, B. B., Battig, K., Holmen, J., Nehlig, A., & Zvartau, E. E. (1999). Actions of Caffeine in the Brain with Special Reference to Factors That Contribute to its Widespread Use. Pharmacological Reviews, 51.
Ganong, W. F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Jakarta: EGC.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Textbook of Medical Physiology (11th ed.). Canada: Elsevier.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2012). Medical Physiology (3rd ed.). New york, Canada: Elsevier.
Hai-peng, Ying-zun, Z., & Yue-rong, L. (2013). Food Research International. Processing
and chemical constituents of Pu-Erh tea : A review, 53, 608-618.
Hindmarch, I., Quinlan , P. T., Moore, K. L., & Parkin, C. (1998). The effects of black tea and other beverages on aspects of cognition and psychomotor performance.
Psychoppharmacology, 230-238.
Houssay. (1955). Human Physiology (2nd ed.). USA: McGraw Hill Company.
Keith, D. (1989). Human Resources and Personel Management. New York: Mc Graw-Hill Book Company.
Kosinski, R. J. (2008). A Literature Review of Reaction Time.
Kosinski, R. J. (2013). A Literature Review of Reaction Time.
Paula J.Durlach, E. .. (2002). Nutritional Neuroscience. A Rapid Effect of Caffeinated
Beverages on Two Choice Reaction Time Tasks, 433-442.
Quinlan, P. T., Lane, J., Moore, K. L., Aspen, J., Rycroft, J. A., & O'Brian, D. C. (2000). "Theacute psychological and mood effects of tea and coffee : the role of caffeine level". Pharmacology Biochemistry, 19-28.
Robelin, M., & Rogers, P. J. (1998). "Mood and psychomotor performance effec ts of the first,but not of subsequent cup-of coffee equivalent doses of caffeine consumed after overnight caffeine abstinence". In Behavioural Pharmachology (9th ed., pp. 611-618).
Sharangi, A. B., Wasim Siddiqui, M. D., & Davila Avina, J. E. (2014). Black Tea Magic : Overview of Global Research on Human Health and Therapeutic Potentialities.
Universitas Kristen Maranatha
40
Sherwood, L. (2010). Human Physiology : From Cells to Systems (7 ed.). Canada: Yolanda Cossio.
Sherwood, L. (2013). Human Physiology From Cells To System (8th ed.). Toronto: Cengage.
Silalahi, J. (2002). Senyawa polifenol sebagai komponen aktif yang berkhasiat dalam teh. Indonesia: Majalah Kedokteran Indonesia.
Smit, H. J., & Rogers, P. J. (2000). "Effects of low doses of caffeine on cognitive performance,mood and thirst in low and higher caffeine consumers". In
Psychopharmachology (pp. 167-173).
Stanley, W. C., & Scholsberg, H. (1953). "The psychological effects of tea". Journal of
Psychology, 435-448.