• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP PEMAHAMAN POLA-POLA PERMAINAN BOLA TANGAN DI SMAN 1 LEUWILIANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP PEMAHAMAN POLA-POLA PERMAINAN BOLA TANGAN DI SMAN 1 LEUWILIANG."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP PEMAHAMAN

POLA-POLA PERMAINAN BOLA TANGAN DI SMA NEGERI 1

LEUWILIANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Oleh :

Muhamad Reza Septiyani

NIM : 060280

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

MOHAMAD REZA SEPTIYANI

060280

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP PEMAHAMAN POLA-POLA PERMAINAN BOLA TANGAN DI SMAN 1 LEUWILIANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd NIP. 196506141990011001

Pembimbing II

Alit Rahmat, M.Pd NIP. 19720828200501001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(3)

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan ke-Hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya kepada kita semua terutama kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. tidak lupa Shalawat serta Salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga, sahabat sampai kepada kita umatnya.

Pada kesempata ini penulis mencoba memaparkan skripsi dengan judul

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP PEMAHAMAN

POLA-POLA PERMAINAN BOLA TANGAN DI SMAN 1 LEUWILIANG”. Penulis mencoba mengungkapkan mengenai pengaruh pendekatan bermain terhadap pemahaman pola-pola permainan di SMAN 1 Leuwiliang dimana menurut para ahli bahwa pendekatan bermain dapat meningkatkan pemahaman terhadap suatu materi yang disampaikan.

Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd sebagai Dekan Fakultas pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia sekaligus. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan serta arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs.Mudjihartono, M.Pd sebagai Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.

3. Bapak Alit Rahmat M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan serta arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Beltasar Tarigan, Ms. AIFO. yang telah benyak memberikan dorongan, bimbingan serta arahan kepada penulis selama masa studi.

5. Seluruh Dosen FPOK UPI yang telah membimbing serta mengajar penulis selama masa perkuliahan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

6. Seluruh Staff dan karyawan FPOK UPI yang telah banyak membantu selama perkuliahan sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

(4)

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan bantuan doa serta dorongan baik secara moril maupun materil.

8. Ibu Ikoh Sodikoh dan Bapak H. Eka Saepulloh yang telah memberikan banyak bantuan secara moril maupun materil.

9. Sahabat-sahabat terbaikku Anggi, Ferdhany, Kemal, Frandy, Deri serta Heru yang terus mensupport untuk menyelesaikan skripsi ini.

10.Bayu Uno, Raditia Yoga, Topan, Panji Septian, serta seluruh rekan-rekan PJKR angkatan 2006 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

11.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT membalas semua amal ibadah yang dilakukan dengan berlipat ganda yang dicatat sebagai amalan yang pahalanya melimpah sampai hari akhir. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta bagi semua pada umumnya. Amiin

Akirnya penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna didunia ini kecuali Allah SWT sang penciptanya. Oleh karena itu penulis mohon kritik serta saran demi terciptanya karya ilmiah yang lebih baik.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan Alhamdulillahirobbil Alamiin.

Bandung, Juli 2013

(5)

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN

1 Leuwiliang” sepenuhnya karya saya sendiri dan tidak ada di dalamnya yang

kriteria plagiat dari karya orang lain. Apabila terdapat unsur plagiat dari karya orang lain penulis bersedia menerima sanksi sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Bandung, Juli 2013 Yang membuat pernyataan

(6)

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP

PEMAHAMAN POLA-POLA PERMAINAN BOLA TANGAN

Oleh

Mohamad Reza Septiyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Mohamad Reza Septiyani 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(7)

i

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Mohamad Reza Septiyani, NIM 060280, Skripsi: Pengaruh Pendekatan Bermain

Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Indonesia. Pembimbing I Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd. Pembimbing II Alit Rahmat, M.Pd.

Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa ”pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan”. Melalui permainan, diharapkan akan meningkatkan pemahaman, motiasi dan minat siswa untuk belajar menjadi lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah posttest-only control design. instrumen penelitian yang digunakan berupa tes keterampilan bermain bola tangan siswa dengan menggunakan Game Performance Assesment Instrument (GPAI). Populasi dan sampelnya adalah siswa SMAN 1 Leuwiliang sebanyak 28 orang, yaitu 14 siswa sebagai kelompok eksperimen dengan pendekatan bermain dan 14 siswa lainnya sebagai kelompok kontrol. Hasil hasil rata-rata kelompok pendekatan bermain sebesar 2.02 dan simpangan bakunya 0.253, sedangkan untuk kelompok kontrol hasil rata-ratanya 1.82 dan simpangan bakunya 0.079. Hasil nilai varians dari kelompok pendekatan bermain dan kelompok kontrol, yaitu untuk kelompok pendekatan bermain nilai variansnya sebesar 0.069 dan kelompok kontrol sebesar 0.011, sedangkan varians gabungan dari kedua kelompok tersebut sebesar 0.04. Hasil penghitungan uji normalitas data tersebut menunjukkan bahwa nilai Lo dari kedua kelompok memiliki hasil yang lebih kecil dari nilai kritis L untuk uji Lilliefors, untuk jumlah sampel 14 dan taraf α = 0,05 pada tabel menunjukkan 0,2270, sedangkan penghitungan Lo dari kelompok pendekatan bermain dan kelompok kontrol menunjukkan nilai < 0,2270. Berarti Hipotesis diterima, kedua kelompok tersebut berdistribusi normal. Sedangkan hasil perhitungan homogenitas didapatkan

= 6,27 dan nilai ini lebih besar dari = 2,55 pada tingkat

(8)

v

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ... 1

B. PERUMUSAN MASALAH ... 8

C. TUJUAN PENELITIAN ... 8

D. BATASAN PENELITIAN... 8

E. BATASAN ISTILAH ... 8

F. MANFAAT PENELITIAN ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KAJIAN PUSTAKA ... 11

1. Hakikat Pemahaman Pola-Pola Bermain Dalam Permainan Bola Tangan... 11

2. Hakikat Pendekatan Mengajar Dalam Pembelajaran Penjas... 24

a. Pendekatan Bermain ……… 26

b. Pendekatan Tradisional ……… 34

B. KERANGKA PEMIKIRAN………...……… 45

C. HIPOTESIS ... . 46

BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN ... 47

B. POPULASI DAN SAMPEL ... 48

C. DESAIN PENELITIAN ... 49

D. INSTRUMEN PENELITIAN ... 50

E. PELAKSANAAN PENELITIAN ... 54

(9)

vi

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PEMAPARAN DATA ... 59

1. Hasil GPAI ... 59

B. PEMBAHASAN ... 60

1. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku ... 60

2. Uji Normalitas ... 65

3. Uji Homogenitas ... 68

4. Uji Hipotesis... 69

C. DISKUSI PENEMUAN ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 74

B. SARAN ... 74

DAFTAR PUSTAKA

(10)

1

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, pemahaman dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga.

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan pemahaman, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, spritual dan sosial). Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

(11)

2

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2006 atau KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan). Dari berbagai kegiatan jasmani yang terdapat dalam KTSP terdapat beberapa olahraga permainan yang menjadi materi ajar yang dapat diberikan kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas di sekolah, salah satunya adalah permainan bola tangan.

Permainan bola tangan yang kita kenal pada saat ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang tokoh gymnastik dari Jerman yaitu Konrad Koch. Akan tetapi permainan bola tangan ini tidak dapat langsung menjadi populer pada saat tersebut. Sejak diperkenalkan oleh koch dan berkembang di Eropa, sampai tahun 1904 hanya sedikit sekali terdengar tentang permainan tersebut. Setelah perang Dunia pertama selesai, dua orang Jerman yaitu Hirschman dan Dr. Shelenz memajukan dan mempopulerkan kembali permainan bola tangan ini. Pada permulaannya, bola tangan tidak diakui sebagai cabang olahraga yang berdiri sendiri, karena belum memiliki badan/organisasi sendiri.

Permainan bola tangan pertama kali diakui dan disejajarkan seperti cabang olahraga yang lain dalam lingkup internasional oleh International Amateur Athletic Federation ( I.A.A.F ), suatu badan yang bertanggung jawab dan sebagai pelindung dari organisasi cabang olahraga yang baru tumbuh di Eropa pada saat itu. Federasi bola tangan Asia ( Asian Handball Federation ) terbentuk pada tahun 1974, pada waktu Asian Games berlangsung di kota Teheran. Kemudian pada tahun 1976 federasi ini dikukuhkan secara resmi di Kuwait.

(12)

3

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan mempunyai banyak variasi, permainan bola tangan itu sendiri memiliki cita-cita menggabungkan semua kebaikan dari cabang-cabang olahraga beregu.

Di Indonesia permainan bola tangan pernah mengisi acara pertandingan dalam Pekan Olahraga Nasional, tetapi hanya pada PON ke II yang di selenggarakan di jakarta pada tahun 1951. Peserta pertandingan pada waktu PON II tersebut hanya terdiri dari 4 daerah yaitu : Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut Mahendra (1999:6) dijelaskan bahwa bola tangan adalah “permainan beregu yang menggunakan bola sebagai alatnya, yang dimainkan dengan menggunakan satu atau kedua tangan”. Seperti yang tertulis dalam namanya, kedua tangan memegang peranan penting sekali, karena dalam permainan, bola hanya boleh dimainkan dengan kedua tangan. Namun pada dasarnya, permainan bola tangan adalah permainan yang sangat sederhana dan dapat dimainkan serta disenangi oleh semua orang, apapun tingkat keterampilan mereka. Tujuan permainan bola tangan adalah membuat angka atau gol dengan cara melempar bola dan memasukkan ke gawang lawan.

Bola tangan adalah olahraga beregu dimana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan, bukan kaki. Lapangan bola tangan berukuran 40x20 meter dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Bola tangan dimainkan selama 2x30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.

(13)

4

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan permainan bola tangan 5 orang pemain adalah sama dengan bola tangan 7 orang pemain, kecuali ukuran lapangan dan jumlah pemain setiap regunya. Sebelum perang dunia ke II, bola tangan 11 orang pemain merupakan satu-satunya bentuk permainan bola tangan yang dipertandingkan. Permainan ini dimainkan di lapangan terbuka dengan ukuran lapangan seperti ukuran lapangan sepak bola dan masing-masing regu terdiri dari 11 pemain.

Bentuk dan pola permainan serta peraturan permainan bola tangan dapat dikatakan merupakan modifikasi dari permainan sepak bola dan bola basket. Seperti dalam permainan bola basket, selama permainan berlangsung kegiatan permainan dalam permainan bola tangan juga lebih banyak terjadi di sekitar daerah bertahan. Pihak penyerang berusaha dengan segala keterampilannya serta dengan macam-macam taktik berusaha untuk mencetak gol ke gawang lawan. Sedangkan pihak bertahan berusaha menjaga dengan ketat dan berusaha setiap saat untuk merebut bola dan menguasainya. Kemudian pihak bertahan dengan segera beralih menjadi pihak penyerang dan regu yang tidak menguasai bola menjadi pihak yang bertahan, demikian seterusnya.

Dalam olahraga bola tangan setiap pemain harus memiliki pemahaman akan situasi dan pola-pola permainan dan menuntut kerjasama tim dalam bermain, artinya keberhasilan seorang pemain akan mempengaruhi sebuah tim. Jadi, setiap pemain bola tangan selain dituntut untuk menguasai teknik dasar permainan dan juga harus memiliki pemahaman tentang pola-pola permainan bola tangan itu sendiri.

(14)

5

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh sebab itu dari sinilah kita memberikan pengetahuan tentang pola-pola permainan olahraga bola tangan melalui pembelajaran bola tangan dengan menerapkan pendekatan bermain yang diharapkan bisa memberikan pemahaman pola-pola permainan bola tangan yang bermanfaat terutama bagi peserta didik.

Tujuan utama dalam pembelajaran menggunakan pendekatan bermain adalah memberikan pengetahuan tentang pembelajaran dalam permainan bola tangan terhadap siswa sehingga dapat memberikan pemahaman dan mengembangkan segenap potensi bagi siswa melalui pendekatan bermain. Mengapa bermain dan permainan harus difahami oleh para guru pendidikan jasmani? Karena pada kenyataanya permainan itu telah lama disenangi dan mempengaruhi kepribadian dan kehidupan manusia. “permainan lebih tua daripada kebudayaan” (Huizinga, 1952:1) sedangkan Drijarkara (1955:18) mengatakan “bahwa permainan seusia umumnya dengan manusia, kapan dan dimana ada manusia di situ ada permainan”.

Bigo, Kohnstam, dan Palland (1950:275-276) berpendapat bahwa permainan mempunyai makna pendidikan, dengan uraian sebagai berikut :

1. Permainan merupakan salah satu dari banyak wahana untuk membawa anak kepada hidup bersama atau bermasyarakat. Anak akan memahami dan menghargai dirinya atau temannya. Pada anak yang bermain, akan tumbuh rasa kebersamaan yang sangat baik bagi pembentukan rasa sosialnya.

2. Dalam permainan anak akan mengetahui kekuatannya, menguasai alat bermain, dan mengetahui sifat alat.

3. Dalam permainan, anak akan mempunyai suasana, yang tidak hanya mengungkapkan fantasinya saja, tetapi juga akan mengungkapkan semua sifat aslinya, dan pengungkapan itu dilakukan secara patuh dan spontan. 4. Dalam permainan, anak mengungkapkan macam-macam emosinya, dan

(15)

6

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Dalam bermain anak akan dibawa kepada kesenangan, kegembiraan, dan kebahagiaan dalam dunia kehidupan anak. Semua situasi ini mempunyai makna wahana pendidikan.

6. Permainan akan mendasari kerjasama, taat kepada peraturan permainan, pembinaan watak jujur dalam bermain, dan semuanya ini akan membentuk sifat “fair play” (jujur, sifat kesatria, atau baik) dalam bermain.

7. Bahaya dalam permainan dapat saja timbul, dan keadaan ini akan banyak gunanya dalam hidup yang sesungguhnya.

Bucher (1960 : 146) berpendapat “bahwa permainan yang telah lama dikenal oleh anak-anak, orang tua, laki-laki maupun perempuan, mampu menggerakan untuk berlatih, bergembira, dan relaks”. Permainan merupakan salah satu komponen pokok pada tiap program pendidikan jasmani, oleh sebab itu guru pendidikan jasmani harus mengenal secara mendalam tentang seluk beluk permainan.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat ditentukan makna bermain dalam pendidikan jasmani sebagai berikut :

Sifat Bermain

a. Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan suka rela atas dasar rasa senang.

b. Bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang dilakukan secara spontan.

c. Bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih, kadang-kadang memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.

(16)

7

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sangat mendasar yakni kegiatan itu dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan, dalam waktu luang.

Berdasarkan karakteristik pada usia anak-anak tersebut, maka dalam membelajarkan suatu keterampilan olahraga disesuaikan dengan karakteristik yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dengan bermain hasrat gerak anak terpenuhi, namun di dalamnya terkandung unsur pembelajaran. Pendekatan permainan bertujuan untuk mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan tertentu dangan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada anak.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pendekatan bermain di dalamnya terkandung pembelajaran yang cukup kompleks yaitu penguasaan teknik cabang olahraga yang dipelajari, berupa penerapan taktik yang baik dan pemahaman memecahkan masalah yang terjadi di dalam permainan serta pembentukan sikap mental yaitu saling menghargai.

Pembelajaran melalui pendekatan bermain dapat mendukung pemain bola tangan kepada keinginan yang lebih besar dalam mempelajari permainan, begitu pula melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan pengertian akan bermain dan meningkatkan kemampuan akan pemahaman dalam bermain bola tangan. Dalam pembelajaran melaui proses pendekatan bermain pada permainan bola tangan, bentuk-bentuk pembelajarannya perlu disiasati melalui kegiatan bermain bola tangan secara langsung dan menyeluruh. Artinya peserta didik belajar memahami pola-pola permainan bola tangan dilaksanakan melalui bentuk bermain secara langsung melalui pola-pola permainan yang akhirnya bertumpu kepada pemahaman situasi permainan yang sesungguhnya.

(17)

8

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat perbedaan pemahaman pola -pola permainan bola tangan antara pendekatan bermain dengan pendekatan tradisional?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pemahaman pola-pola permainan bola tangan antara pendekatan bermain dengan pendekatan tradisional.

D. BATASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak terlalu luas. Pembatasan penelitian ini juga dilakukan untuk menghindari penafsiran yang salah mengenai ruang lingkup penelitian, maka permasalahan penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan bermain dan pendekatan tradisional.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perbedaan pemahaman pola-pola permainan bola tangan.

3. Sampel penelitian adalah 28 orang siswa kelas X SMAN 1 Leuwiliang Kabupaten Bogor.

E. BATASAN ISTILAH

(18)

9

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 849) dijelaskan bahwa pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.”

2. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa ”pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan”.

3. Menurut Lindgren (1976), “pembelajaran tradisional merupakan pembelajaran dimana secara umum pusat pembelajaran pada guru. Jadi di sini guru berperan sebagai pengajar dan pendidik dan cenderung aktif dimana siswa hanyalah sebagai objek dari pendidikan. Sistem pembelajaran tradisional dicirikan dengan bertemunya antara pembelajar dan pengajar untuk melakukan proses belajar mengajar.”

4. Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607-608).

5. Menurut UU No. 20/2003 Sisdiknas, dijelaskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

6. Menurut kamus besar http://www.kamusbesar.com/30690/pola dijelaskan bahwa pola adalah “sistem atau cara kerja.”

7. Bola tangan adalah permainan beregu yang menggunakan bola sebagai alatnya, yang dimainkan dengan menggunakan satu atau kedua tangan (Mahendra, 1999: 6)

F. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan yang telah penulis paparkan di atas maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, yakni:

1. Secara Teoritis

(19)

10

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kabupaten Bogor, ataupun bagi para guru pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan hasil belajar dengan pendekatan bermain.

2. Secara Praktis

(20)

47

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Untuk menghasilkan suatu penelitian yang baik, terlebih dahulu ditentukan metode sebagai jalan arah penelitian yang akan dituju. Untuk itu seorang peneliti dituntut untuk terampil menentukan metode penelitian yang akan dicapainya. Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Arikunto (2002:136) menjelaskan bahwa: “metode penelitian

adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya”.

Ada beberapa macam metode yang digunakan dalam penelitian, diantaranya metode historis, deskriptif, dan eksperimen.

Dalam Menggunakan suatu metode tergantung pada penelitian yang hendak dicapai, atau dengan kata lain penggunaan suatu metode harus melihat sejauh mana afektif, efisien, dan relevansinya. Suatu metode dikatakan efektif apabila dalam prosesnya terlihat adanya perubahan positif menuju ke arah yang diharapkan. Efektif tidaknya suatu metode dilihat dari penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga kerja yang digunakan sehemat mungkin tetapi mencapai hasil yang maksimal. Relevansi atau tidaknya suatu metode dapat kita lihat dari kecocokan, kegunaan dan tidak terjadi banyaknya penyimpangan pada saat proses penggunaan metode tersebut maka metode tersebut dikatakan relevan atau sesuai.

(21)

48

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh peneliti dengan mengeliminasi/mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor

yang mengganggu”. Nasution (1987:41) juga menyatakan bahwa “suatu

eksperimen selalu dilakukan dalam kondisi dimana satu atau beberapa variabel dapat dikontrol. Kontrol dalam penelitian mempunyai dua arti, dengan maksud suatu variabel atau lebih bersifat tetap sedangkan variabel lainnya bebas”.

Dari penjelasan di atas tujuan penelitian ini adalah untung mengetahui dan memperoleh gambaran keterangan tentang apakah pendekatan bermain akan berpengaruh tehadap pemahaman pola-pola permainan bola tangan di SMAN 1 Leuwiliang.

B. POPULASI DAN SAMPEL

Untuk menyusun sampai menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel. Populasi dalam sebuah penelitian merupakan kumpulan individu yang akan diteliti atau sebagian variabel-variabel yang akan diamati dalam suatu penelitian. Populasi dapat diartikan sebagai objek penelitian, menurut Arikunto (1993: 102)

“populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Leuwiliang.

Sedangkan sampel merupakan seluruh anggota populasi. Arikunto (1993:

104) menjelaskan “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”

(22)

49

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.”

Berdasarkan pernyataan di atas, sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X SMAN 1 Leuwiliang sebanyak 28 siswa. Terbagi atas orang 14 siswa sebagai kelompok eksperimen dengan pendekatan bermain dan 14 siswa lainnya sebagai kelompok kontrol dengan pembelajaran model tradisional.

C. DESAIN PENELITIAN

Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah posttest-only control design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok

masing-masing dipilih secara acak/random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan X (Pendekatan Bermain) dan kelompok yang lain tidak diberi perlakuan. Kelompok yg diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen sedangkan kelompok yang tidak diberikan perlakuan disebut kelompok kontrol.

Pelaksanaan penelitian dua kelompok tersebut digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

Desain Penelitian Posttest-only control Design

Keterangan:

R : kelas sampel pada kelas eksperimen

R1 : kelas sampel pada kelas eksperimen setelah dinilai S : kelas sampel pada kelas kontrol

S1 : kelas sampel pada kelas kontrol setelah dinilai X : perlakuan atau treatment

(23)

50

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kelompok 2 : pendekatan tradisional

Berdasarkan desain penelitian di atas, penelitian ini dilakukan pada dua kelas eksperimen yang belajar menggunakan pendekatan bermain dan kelas kontrol yang belajar dengan menggunakan pembelajaran biasa pada pembelajaran bola tangan.

Berdasarkan desain penelitian di atas, maka penulis dapat membuat langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

Populasi

Sampel

Pendekatan Bermain Tradisional

Tes Akhir

Pengolahan Data dan Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian

D. INSTRUMEN PENELITIAN

(24)

51

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur data. Menurut Arikunto

(2002:126) menjelaskan bahwa “instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan metode”. Berdasarkan pengertian di atas, untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa peningkatan pemahaman tentang pola-pola permainan bola tangan siswa digunakan instrumen penelitian berupa tes keterampilan bermain bola tangan siswa dengan menggunakan Game Performance Assesment Instrument (GPAI). Dalam penelitian ini penulis

menggunakan langkah-langkah untuk memperoleh data dengan GPAI.

GPAI adalah templet khusus yang dapat diadaptasi dalam berbagai tipe permainan untuk menilai pengetahuan taktis para siswa. Penilaiannya dilakukan setiap pembelajarannya berlangsung. GPAI ini meliputi tujuh komponen umum dari permainan.

Tabel 3.1

Komponen GPAI

Komponen Kriteria untuk menilai penampilan

Teknik dasar

Pengambilan yang sesuai dari penampil ke tempat asal atau posisi semula antara kemampuan percobaan

Penyesuaian

Pergerakan dari pemain, baik dalam menyerang atau bertahan, seperti yang diinginkan pada permainan

Pembuatan keputusan Membuat pilihan yang sesuai mengenai apa yang harus dilakukan dengan bola selama permainan

Kemampuan mengeksekusi Penampilan yang efisien dari kemampuan teknik dasar

Dukungan Memposisikan pergerakan bola pada posisi menerima ketika teman memiliki bola

(25)

52

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sedang memainkan bola atau menggerakan bola

Melindungi atau menandai Bertahan dari lawan yang mungkin memiliki atau tidak memiliki bola

Ketika menggunakan GPAI peneliti mengidentifikasi dari ketujuh komponen tersebut yang diaplikasikan ke permainannya dan menimbang satu atau lebih kriteria dalam setiap komponen yang mengindikasikan keputusan dan penampilan taktis yang bagus. Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada tiga aspek panampilan pada setiap komponen: keputusan yang dibuat (sesuai atau tidak sesuai), kemampuan mengeksekusi (sesuai atau tidak sesuai), dan dukungan (sesuai atau tidak sesuai). Kemudian mengobservasi setiap siswa dalam pelajaran permainan tersebut dan merekam kesesuaian atau ketidaksesuaian dan efisien atau tidak efisiennya suatu kejadian dari pengetahuan dan penampilan taktis pada komponen tertentu.

Tabel 3.2

Aspek yang diambil dari keseluruhan komponen

Aspek Kriteria

Pengambilan Keputusan

1. Pemain berusaha untuk mengoper bola pada pemain yang terbuka atau posisi yang baik.

2. Pemain berusaha memasukan bola ketika memungkinkan.

Kemampuan Eksekusi

Penerimaan: Mengoper bola dan menyesuaikan bola Passing: Bola mencapai target

Tembakan: Bola masuk kekeranjang bola lawan

Dukungan Penempatan posisi yang sesuai untuk menerima operan atau passing bola dari teman.

(26)

53

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

(27)

54

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berikut cara menilai penampilan permainan siswa:

Tabel 3.4

Cara Penilaian GPAI

Index Cara Menjumlahkan

Keterlibatan dalam permainan

Jumlah keputusan yang tepat + jumlah keputusan tidak tepat + jumlah kemampuan eksekusi yang efisien + jumlah kemampuan eksekusi yang tidak efisien + jumlah pergerakan mendukung yang tepat + jumlah pergerakan mendukung yang tidak tepat

Index pengambilan keputusan (DMI)

Jumlah keputusan tepat yang dibuat ÷ jumlah keputusan tidak tepat yang dibuat

Index kemampuan eksekusi (SEI)

Jumlah kemampuan mengeksekusi efisien ÷ jumlah kemampuan eksekusi tidak efisien

Index dukungan (SI) Jumlah pergerakan dukungan yang tepat ÷ jumlah pergerakan dukungan yang tidak tepat

Penampilan permainan [DMI + SEI + SI] ÷ 3 (Jumlah index yang digunakan)

E. PELAKSANAAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini perlu batas waktu penelitian yang berlandaskan pada satu teori. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama lima minggu. Sebelumnya penulis menyusun program pembelajaran terlebuh dahulu. Dalam menyusun program pembelajaran dengan menggunakan pendekatan bermain, penulis berusaha menyusun aktifitas yang sesuai dengan karakteristik permainan bola tangan dan pola-pola permainan bola tangan.

Pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut :

(28)

55

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Lama pembelajaran : Pukul 15.00 – 16.30 WIB

Penelitian ini dilaksanakan tiga kali seminggu setiap hari senin, rabu, jumat. Dengan pelaksanaan setiap sore hari pukul 15.00 – 16.30 WIB. Tes tersebut terbagi dalam dua tahap : 1) Perlakuan, 2) Tes.

1. Perlakuan

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu (satu bulan), setiap minggunya tiga kali pertemuan mulai tanggal 21 mei sampai dengan tanggal 23 juni 2012. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Harsono (1988 : 194) “bahwa

sebainya dilakukan seminggu tiga kali diselingi satu hari istirahat”. Dengan

demikian penelitian ini dilaksanakan selama dua belas kali pertemuan merupakan rentang waktu yang memadai untuk dapat mengukur suatu perlakuan. Sedangkan setiap pertemuan dilaksanakan ± 60 menit, dengan pengaturan waktu yaitu 10 menit untuk pemanasan, 40 menit inti, 10 menit untuk pendinginan.

2. Tes

Setelah perlakuan dilakukan selama dua belas kali pertemuan barulah diadakan tes yang bertujuan untuk mengetahi hasil yang dicapai oleh siswa setelah diberikan perlakuan tersebut.

F. ANALISIS DATA

Data yang terkumpul dari hasil pengamatan selama pembelajaran kemudian dihitung dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung nilai rata-rata

= nilai rata-rata yang dicari

∑ = jumlah skor yang didapat n = banyak sampel

2. Menghitung simpangan baku

(29)

56

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu S = simpangan baku yang dicari

∑ = jumlah skor dikurangi rata-rata yang dikuadratkan

n = jumlah sampel

3. Menghitung Varians dari masing-masing kelompok

Setelah diketahui niali dari simpangan baku dan rata-rata tiap kelompok, kemudian dilanjutkan dengan mencari nilai varians dari masing-masing kelompok dengan rumus

Keterangan :

S = Nilai varians

n = Jumlah Sampel

= Jumlah skor yang dikuadratkan

= Jumlah total skor yang dikuadratkan

4. Menghitung nilai varians gabungan dari kedua kelompok

Dari kedua kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki nilai varians yang berbeda, untuk mendapatkan varians keseluruhan dari dua kelompok diatas maka perlu mencari varians gabungan dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

(30)

57

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = varian kelompok 1

= Varians kelompok 2

= Jumlah sampel kelompok 1

= Jumlah sampel kelompok 2

5. Uji normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji normalitas Liliefors. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari pengamatan paling kecil hingga paling besar.

b. Pengamatan X1, X2, ….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ….., Zn

dengan rumus:

= nilai skor sampel S = simpangan baku sampel = nilai rata-rata sampel

c. Untuk setiap bilangan menggunakan data distribusi normal baku, kemudian hitung peluang:

d. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ….., Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan S (Zi), maka:

e. Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya.

f. Ambilah harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Ambil nilai terbesar sebagai nilai Lo yang kemudian

dibandingkan dengan nilai Ltabel.

g. Bandingkan nilai Ltabel tersebut dengan Lo untuk mengetahui diterima

(31)

58

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Terima Ho jika Lo ≤Lα = Normal

- Tolak Ho jika Lo ≥Lα = Tidak normal 6. Uji homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data dari dua varians yang berbeda, dalam pengujian homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut:

Setelah didapatkan nilai Fhitung maka nilai tersebut dibandingkan dengan nilai

Ftabel dengan rumus:

dk pembilang = n-1 (untuk varians terbesar) dk penyebut = n-1 (untuk varians terkecil)

Mencari nilai Ftabel dengan taraf signifikasi (α) sebesar 0,05 dengan criteria

pengujian sebagai berikut:

Jika Fhitung≥ Ftabel berarti data tidak homogen

Jika Fhitung≤ Ftabel berarti data homogen

7. Uji perbedaan dua rata-rata (satu pihak)

Uji t ini dilakukan karena peneliti akan membandingkan rata-rata dari dua kelompok yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, adapun penulis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan karena peneliti sudah menggunakan kelompok eksperimen sehingga dilakukan uji satu pihak dalam rumus :

t = nilai t yang dicari (t hitung) = nilai rata-rata kelompok 1

(32)

59

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = jumlah sampel kelompok 1

(33)

74

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Terdapat perbedaan pemahaman pola-pola permainan bola tangan antara pendekatan bermain dengan pendekatan tradisional, dimana pendekatan bermain memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pemahaman pola-pola permainan bola tangan dibandingkan dengan pembelajaran model tradisional.

Hal tersebut diperkuat dengan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai hitung = 8,33, lebih besar dari pada nilai ttabel pada tingkat kepercayaan α = 0,05 dengan dk = ( ) = 26 dengan harga t (0,95) dari daftar distribusi t diperoleh nilai 1,71. Kriteria pengujian adalah, tolak Ho jika hitung > tabel, jadi Ho ditolak. Kesimpulannya adalah kelompok pembelajaran yang menerapkan pendekatan bermain memberikan pengaruh yang lebih baik dan signifikan dibandingkan dengan kelompok belajar yang menerapkan pembelajaran model tradisional.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu, sebagai berikut:

1. Pembelajaran bola tangan dengan menggunakan pendekatan bermainlebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan model tradisional. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan bermain dapat memberikan pemahaman tentang pola-pola permainan bola tangan sehingga dapat mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa melalui pendekatan bermain.

(34)

75

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

olahraga permainan bola tangan untuk meningkatkan pemahaman tentang pemahaman pola-pola permainan bola tangan

3. Untuk lebih menyempurnakan penelitian ini, diharapkan ada penelitian yang serupa dengan kajian yang lebih mendalam terutama dikaitkan dengan pembelajaran.

(35)

Mohamad Reza Septiyani, 2013

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Pola-pola Permainan Bola Tangan di SMAN 1 Leuwiliang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Badarudin. (2010). Hakikat Belajar Dan Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://badarudinofprince.blogspot.com

Bola Tangan. (2007). Sejarah Bola Tangan. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Team_handball

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Haris, Ridwan. (1986). Peraturan Permainan Bola Tangan. Bandung: FPOK UPI

Mahendra, Agus. (1999). Bola Tangan, Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Dikdasmen, Proyek Penataran Guru SLTP setara DIII. Bandung

Metzler, Michael. W. (2000). Instructional Models For Physical Education. USA: A Pearson Education Company

Nurgana, Endi. (1985). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Permadi

Nurhasan, H. dan Hasanudin, D. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI

Pendekatan Bermain (2011) Pendekatan Bermain [Online] (Tersedia:http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatan bermain.html

Gambar

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian
Tabel 3.1 Komponen GPAI
Tabel 3.2 Aspek yang diambil dari keseluruhan komponen
Tabel 3.3 Format penilaian GPAI
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh latihan ball feeling dan latihan pendekatan bermain terhadap kemampuan menggiring bola pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari pembelajaran permainan bola voli menggunakan metode Drill dan bermain dengan keterampilan gerak dasar permainan

Dalam permainan bola tangan teknik passing, dribbling, dan flying shoot sangat penting untuk dikuasai oleh siswa, karena apabila keterampilan teknik dasar bola

Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar passing kaki bagian dalam permainan sepak bola pada

hipotesis, dapat ditarik kesimpulan: 1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang mendapat pembelajaran saintifik dengan

Melalui tes dan pengukuran yang dilakukan maka akan diketahui ada tidaknya hubungan antara koordinasi mata tangan terhadap kemampuan passing bawah dalam permainan Bola voli,

Berdasarkan pengolahan data dan sejumlah temuan penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan, bahwa pengaruh

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: ”Apakah dengan penerapan permainan bola tangan modifikasi melalui model pembelajaran pendidikan jasmani dapat