• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PERMAINAN GAP BALL DAN REBOUND BALL UNTUK MENINGKATKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA TANGAN : Studi Eksperimen di Kelas VIII MTs AL-HAJAR SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PERMAINAN GAP BALL DAN REBOUND BALL UNTUK MENINGKATKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA TANGAN : Studi Eksperimen di Kelas VIII MTs AL-HAJAR SUBANG."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MODEL PERMAINAN GAP BALL DAN REBOUND BALL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA TANGAN

(Studi Eksperimen di Kelas VIII Mts Al-Hajar Subang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Science

Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh :

Firnanda Maulana 0804661

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

MODEL PERMAINAN GAP BALL DAN REBOUND BALL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA TANGAN

(Studi Eksperimen di Kelas VIII Mts Al-Hajar Subang)

Oleh

Firnanda Maulana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Firnanda Maulana 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGESAHAN SKRIPSI

FIRNANDA MAULANA

MODEL PERMAINAN GAP BALL DAN REBOUND BALL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA TANGAN

(Studi Eksperimen di Mts Al-Hajar Subang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP. 196212221987031002

Pembimbing II

Agus Rusdiana, M.Sc.,Ph.D NIP. 19608122006042001

Mengetahui Ketua Program Studi

Ilmu Keolahragaan

(4)

ABSTRAK

MODEL PERMAINAN GAP BALL DAN REBOUND BALL UNTUK MENINGKATKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA TANGAN

(Studi Eksperimen di Kelas VIII MTs AL-HAJAR SUBANG)

Pembimbing I : Drs. Sumardiyanto, M.Pd Pembimbing II : Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D

Oleh : Firnanda Maulana

0804661

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan latihan dengan menggunakan model Gap Ball dan Rebound Ball terhadap peningkatan keterampilan bermain bola tangan siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana model permainan bola tangan yang cocok untuk meningkatkan keterampilan bermain bola tangan dan apakah terdapat peningkatan keterampilan bermain bola tangan pada siswa setelah menerapkan latihan dengan model permainan Gap Ball dan Rebound Ball. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-Experimental Design dengan desain penelitian One-Group Pretest-posttest Design terhadap seluruh siswa laki-laki kelas VIII MTs Al-Hajar yang berjumlah 29 dari 50 siswa sebagai kelompok treatment dengan teknik menggunakan non probabiliy sampling yaitu sampling purposive karena penulis menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan tes keterampilan bermain bola tangan yaitu tes passing, dribbling, dan flying shoot. Uji hipotesis penelitian menggunakan Statutical and Service Solution (SPSS) for windows versi 16.0. Hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa model permainan bola tangan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan bermain bola tangan siswa laki-laki kelas VIII Mts Al-Hajar Subang.

(5)

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

GAP BALL AND REBOUND BALL GAME MODEL TO IMPROVE HAND BALL SKILL

(Experimental Study of VIII Grade Students at MTs AL-Hajar SUBANG)

Supervisor I: Drs. Sumardiyanto, M.Pd

Supervisor II: Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D

by:

Firnanda Maulana 0804661

The aim of this study is to determine whether there is influence of the application of exercises using Gap Ball and Rebound Ball models in improving students’ handball skill. The research questions of this study are: what are the suitable exercise models to improve the skills of playing handball and whether there is an improvement on students’ technical skills in playing handball after the implementation of Gap ball and Rebound Ball models. The method used in this study is the Pre-Experimental Design with One-Group Pretest-posttest design to 29 male students of VIII grade, MTs Al-Hajar as the treatment group by using the technique of non probability sampling, that is purposive sampling because the author choose the sample with certain considerations. Instruments used in this study is to test the skills of playing handball: passing, dribbling, and flying shoot. The hypotheses test use the Statistical and Service Solutions (SPSS) for Windows version 16.0. The data analysis concluded that the handball game models have a significant influence on handball technical skill of male students of VIII grade Mts. Al-Hajar, Subang.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Permainan Bola Tangan ... 7

1. Sejarah Permainan Bola Tangan ... 8

2. Permainan Bola Tangan di Indonesia ... 10

B. Keterampilan Teknik Dasar Bola Tangan ... 11

1. Berlari ... 11

2. Menangkap Bola ... 11

3. Mengoper Bola (passing) ... 11

4. Menggiring bola ... 12

5. Menembak (shooting) ... 12

C. Permainan ... 12

D. Model Permainan Hand Ball Like Games ... 13

1. Ten Ball (10 bola) ... 13

2. End Zone Ball ... 14

3. Tree Mat Ball ... 14

4. Circle Ball ... 14

5. Window Ball ... 15

6. Wall Ball ... 15

E. Model Pengembangan Permainan Hand Ball ... 16

1. Gap Ball ... 16

(7)

vii Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Keterampilan Gerak Dasar ... 19

G. Kerangka Pemikiran ... 21

H. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Lokasi dan populasi/sampel penelitian... 23

B. Desain Penelitian ... 23

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Rancangan Umum Program Perlakuan (treatment) ... 30

3.2. Rancangan Program Setiap Pertemuan ... 36

3.3. Program Pelaksanaan Model Permainan Bola Tangan ... 37

4.1. Hasil Uji Pre-test dan Post-test Keterampilan Teknik Dasar Bola Tangan ... 43

4.2. Hasil Uji Normalitas Data ... 45

4.3. Hasil Uji Homogenitas ... 46

4.4. Hasil Uji Paired Sample T Test passing ... 46

4.5. Hasil Uji Paired Sample T Test Dribbling ... 47

(9)

ix Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Pengembangan Model 1 Permainan Hand Ball ... 17

2.2. Pengembangan Model 2 Permainan Hand Ball ... 18

3.1. Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest ... 23

3.2. Langkah-Langkah Penelitian ... 24

3.3. Tes Keterampilan Passing ... 27

3.4. Tes Keterampilan Dribbling ... 28

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil Pengolahan Uji Normalitas Data ... 54

Lampiran B Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Data ... 55

Lampiran C Hasil Pengolahan Paired Sample T-Test Passing ... 59

Lampiran D Hasil Pengolahan Paired Sample T-Test Dribbling ... 60

Lampiran E Hasil Pengolahan Paired Sample T Test Flying Shoot ... 61

Lampiran F Tabel t ... 62

Lampiran G Dokumentasi Penelitian ... 64

Lampiran H Surat Izin Penelitian ... 67

Lampiran I Surat Balasan Penelitian ... 68

Lampiran J Surat Kepetusan Penelitian ... 69

(11)

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga mempunyai peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Hal ini menunjukan bahwa salah satu tujuan utama dari pembangunan nasional yaitu untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, pengenalan dan pembinaan atlet pada usia sekolah menjadi sangat penting untuk kemajuan olahraga di Indonesia.

Anak yang sedang berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan memerlukan perhatian khusus terutama pada anak usia sekolah. Mereka mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangannya termasuk perkembangan motorik. Artinya perkembangan motorik sebagai salah satu dari unsur kematangan dan pengendalian tubuh. Menurut Schimdt (dalam Mahendra, 2005: 5) menjelaskan bahwa pembelajaran motorik yaitu:

“Serangkaian proses yang dihubungkan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada perubahan-perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil”.

Untuk mengembangkan gerakan yang terampil perlu dilatih secara teratur, sistematis dan terprogram. Salah satu model permainan untuk meningkatkan keterampilan motorik dalam sebuah olahraga permainan yaitu dengan melakukan modifikasi permainan. Karena pada dasarnya modifikasi merupakan penyederhanaan dari permainan yang sesungguhnya. Di dalam skripsi ini penulis

mengambil salah satu cabang olahraga permainan yaitu bola tangan.

Permainan bola tangan merupakan permainan alamiah. Maksudnya semua

(12)

2

apabila kemampuan tersebut tidak dilatih maka koordinasi gerakan yang dilakukan tidak akan maksimal.

Model permainan bola tangan merupakan modifikasi atau penyederhanaan dari permainan bola tangan yang sebenarnya. Mengenai pengertian modifikasi, Bahagia (2010: 13), mengemukakan bahwa:

“Modifikasi dapat diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dengan penyesuaian-penyesuaian baik dalam segi fisik material (fasilitas dan perlengkapan) maupun tujuan dan cara (metoda, gaya, pendekatan, aturan serta penilaian).”

Model permainan itu berisi berbagai aktivitas bermain yang menyerupai permainan bola tangan, yang dalam aktivitasnya sarat dengan modifikasi-modifikasi aturanmain, jumlah pemain, alat, lapangan, dan cara memainkannya. Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk lebih memudahkan anak untuk terlibat langsung dalam permainan untuk menguasai keterampilan teknik dasar bola tangan. Karena di dalam permainannya terdapat modifikasi yang di buat menarik untuk dimainkan.

permainan bola tangan diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang guru senam dan tokoh gymnastic dari perkumpulan turnen di radenburg Jerman yaitu Konrad Korc dan Max Haizer Menciptakan permainan yang diberi nama torball, kemudian tahun 1919 Carl Scheleur mengubah permainan torball menjadi

handball. Pada tahun 1928 yang bertepatan dengan dilangsungkannya Olympic

Games , 11 negara mengadakan pertemuan di Amsterdam Belanda. Dari

(13)

3

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Melakukan permainan bola tangan tidak hanya sebatas berlari, melompat, menangkap, dan melempar saja. Lebih jauh lagi ada beberapa teknik dasar dalam bola tangan, yaitu passing (javelin pass, side pass, dll), dribbling, dan shooting (playing shoot) yang tentunya dalam penguasaannya harus didukung dengan penguasaan kemampuan dasar berlari, melompat, menangkap, dan melempar. Namun terdapat masalah yang ada dalam pembelajaran penjas khususnya bola

tangan adalah bagaimana model permainan yang cocok untuk di terapkan kepada siswa, terutama dalam meningkatkan keterampilan bermain bola tangan.

Inti dari permainan bola tangan adalah memasukan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya melalui penggunaan teknik dan penerapan strategi serta menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan bola oleh lawan. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama antar pemain. Untuk mencapai tujuan dari permainan bola tangan, maka diperlukan penguasaan teknik yang baik. Oleh karena itu, teknik dasar dalam permainan bola tangan harus dilatih secara sistematis, terarah dan berulang-ulang agar dapat dikuasai oleh setiap anak untuk menghasilkan kualitas teknik tinggi.

Penguasaan teknik dasar dalam olahraga bola tangan sangat penting untuk dilatih, oleh karena itu melalui penguasaan teknik dasar akan menunjang terhadap permainan suatu tim. Beberapa cara melatih kemampuan teknik dasar bola tangan diantaranya dilakukan dengan menggunakan penerapan latihan dengan model permainan bola tangan. Dengan diterapkannya bentuk latihan tersebut diharapkan dapat membantu para pelatih dalam upaya meningkatkan keterampilan teknik dasar bola tangan.

Proses pembelajaran di sekolah dalam suatu cabang olahraga yang didapat

sangat kurang, selain alokasi waktu yang sedikit dan para guru penjaspun harus mengajarkan beberapa materi yang harus dicapai untuk dua semester menjadi

(14)

4

Dalam permainan bola tangan teknik passing, dribbling, dan flying shoot sangat penting untuk dikuasai oleh siswa, karena apabila keterampilan teknik dasar bola tangan tersebut dapat dikuasai, karena itu diperlukan latihan yang berulang-ulang untuk menghasilkan gerakan yang baik, modifikasi permainan bola tangan penting untuk diterapkan kepada siswa untuk memperlancar kegiatan latihan dengan diberikannya modifikasi yang diberikan secara menarik dan

berkompetitif membuat siswa merasa tertantang akan melakukan modifikasi permainan yang dibuat sesuai dengan peralatan yang ada di sekolah.

Penerapan model permainan bola tangan ini sangat membantu keefektifan proses latihan dan menyampaikan pesan dan isi pembalajaran. Peranan seorang guru disini untuk membantu siswa agar lebih paham dan menguasai gerakan-gerakan yang ada di dalam permainan bola tangan yang sebenarnya.

Berdasarkan permasalahan tersebut bahwa betapa pentingnya model latihan yang cocok untuk diterapkan kepada anak usia sekolah sangat membantu anak untuk lebih bersemangat berlatih dan tentu saja apabila anak sudah menyukai permainan tersebut teknik dasarnyapun akan lebih baik. Hal itu membantu para guru atau pelatih bola tangan untuk mencetak atlet yang profesional karena pada usia sekolah terlebih dahulu sudah terbiasa di ajarkan dan melakukan teknik-teknik dasar seperti passing, dribbling, dan flying shoot. Selain itu permainan bola tangan akan lebih dikenal oleh masyarakat apabila di sekolah-sekolah sudah terbiasa diajarkan bagaimana bermain bola tangan.

Bertolak belakang dari pemikiran di atas, penulis tertarik melakukan penelitian yakni dengan mengambil judul : Model permainan Gap Ball dan Rebound Ball untuk meningkatkan keterampilan bermain siswa laki-laki kelas

VIII di Mts Al-Hajar Subang.

B. Rumusan Masalah

(15)

5

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagaimana model permainan bola tangan yang cocok untuk meningkatkan keterampilan bermain bola tangan siswa laki-laki kelas VIII Mts Al-Hajar?

2. Apakah terdapat peningkatan keterampilan bermain bola tangan pada siswa laki-laki kelas VIII Mts Al-Hajar setelah mengikuti latihan model permainan Gap Ball dan Rebound Ball?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Ingin mengetahui bagaimana model permainan bola tangan yang cocok untuk meningkatkan keterampilan bermain bola tangan pada siswa laki-laki kelas VIII Mts Al-Hajar

2. Ingin mengetahui apakah terdapat peningkatan keterampilan bermain bola tangan pada siswa laki-laki kelas VIII Mts Al-Hajar setelah mengikuti model permainan Gap Ball dan Rebound Ball.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian model permainan bola tangan ini, penulis berharap hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian model permainan Gap Ball dan Rebound Ball ini diharapkan dapat memberikan informasi yang objektif mengenai model permainan bola tangan yang cocok diberikan kepada siswa untuk meningkatkan keterampilan bermain bola tangan.

b. Dapat dijadikan rujukan bagi peneliti lainnya, khususnya peneliti yang membahas seperti halnya seperti model permainan bola tangan yang cocok untuk meningkatkan keterampilan bermain bola tangan.

2. Manfaat praktis

(16)

6

berhubungan dengan modifikasi permainan bola tangan, terutama mengenai model permainan bola tangan untuk meningkatkan keterampilan bermain bola tangan.

b. Bagi guru dan pelatih serta pendidik diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan latihan di Sekolah atau Klub yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan bermain bola

(17)

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

\Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan Mts Al-Hajar Subang. Penulis melakukan eksperimen di Mts Al-Hajar selain akses pada waktu melakukan penelitian mudah

untuk ditempuh juga lokasi Sekolah dekat dengan rumah penulis.

Populasi yang penulis gunakan adalah seluruh siswa kelas VIII Mts Al-Hajar Subang yang berjumlah 50 siswa. Teknik yang digunakan penulis dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik Purposive Sugiyono (2011: 85) menyatakan sampling purposive adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Berdasarkan teknik pengambilan sampel dengan sampling purposive dengan pertimbangan aktivitas gerak siswa laki-laki lebih aktif dari pada perempuan maka sampel yang digunakan penulis adalah seluruh siswa laki-laki di kelas VIII Mts Al-Hajar yang berjumlah 29 siswa.

B. Desain Penelitian

Penggunaan desain dalam penelitian ini adalah ukuran dalam penelitian ini, tujuannya untuk mempermudah langkah-langkah yang dilakukan dalam suatu penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design. Menurut Sugiyono (2011: 74) “dalam desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat deketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan”. Adapun desain dalam penelitian ini adalah seperti pada gambar di bawah ini :

O1 X O2

Gambar 3.1

(18)

24

(Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 2011:75)

Ket :

O

1 : Tes awal kemampuan keterampilan teknik dasar bola tangan

X : Treatment atau perlakuan

O

2 : Tes akhir kemampuan keterampilan teknik dasar bola tangan

Adapun yang menjadi treatment ataupun perlakuan yang diberikan adalah dengan menerapkan model permainan bola tangan yang cocok untuk meningkatkan keterampilan bermain bola tangan.

Berdasarkan desain penelitian diatas, maka penulis dapat membuat langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian

C. Metode Penelitian

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

MODEL PERMAINAN GAP BALL DAN REBOUND BALL

TES AKHIR

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

(19)

25

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam setiap penelitian tentunya memerlukan sejumlah data yang dapat membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dibahas. Metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini harus sesuai dengan tujuan dan sifat yang akan diteliti.

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui model permainan bola tangan untuk meningkatkan keterampilan

bermain bola tangan, maka penelitan yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen ini Sugiyono (2011: 72) menjelaskan “metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”

Secara teori, tujuan dari eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat dari perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok objek uji coba, juga untuk mengetahui perbedaan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati.

Dalam prosesnya penulis menggunakan metode Pre-Experimental Design atau lebih spesifiknya lagi One Group Pretest Posttest. Penentuan dalam penggunaan Pre-Experimental Design dalam penelitian ini karena hanya ada satu kelompok sampel yang diteliti kemudian dilakukan pretest dan posttest untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh setelah diberi treatment (perlakuan).

Dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian seperti ini adalah menguji sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari perlakuan. Dalam penelitian ini, yang di uji adalah pengaruh penerapan model permainan bola tangan terhadap peningkatan teknik dasar permainan bola tangan siswa laki-laki kelas VIII Mts Al-Hajar.

D. Definisi Operasional

(20)

26

Adapun istilah-istilah yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Model dalam penelitian ini adalah macam atau ragam dari suatu bentuk dari proses yang dibuat untuk suatu pengembangan.

2. Menurut Joan freeman dan Utami munandar (dalam Andang Ismail, (2009: 27) mendefinisikan permainan sebagai suatu aktifitas yang membantu anak

mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.

3. Bola tangan menurut kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa edisi ke empat (2008: 204) adalah permainan beregu di lapangan, dimainkan oleh dua tim, tiap tim terdiri atas tujuh orang pemain, mencetak angka dengan melempar bola ke gawang lawan, berlangsung selama 2 x 30 menit. 4. Keterampilan. Menurut Lutan (1988: 95) (dalam Suntoda Andi, (2008: 17)

yaitu “sebagai indikator dari tingkat kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memrlukan gerak tubuh, juga dapat dinyatakan untuk menggambarkan tingkat kemahiran seseorang melaksanakan suatu tugas”.

E. Instrumen Penelitian

Setiap penelitian tentu menggunakan alat ukur yang lazim disebut instrumen untuk mengumpulkan data. Berbicara tentang instrumen pengumpulan data akan ada hubungannya dengan masalah evaluasi. Mengevaluasi adalah memperoleh data tentang status sesuatu yang dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan.

Untuk mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian diperlukan

alat ukur. Seperti yang dikemukakan oleh Nurhasan (2007: 5) bahwa “pengukuran adalah proses pengumpulan data/ informasi dari suatu obyek tertentu, dalam

proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”.

(21)

27

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kelompok.”Adapun instrumen tes sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes prestasi atau “achievement test” dengan pola tes awal dan akhir (pre test post test group design).

Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk tes. Menurut Nurhasan (2007: 251-253) instrumen penilaian tes keterampilan bola tangan yaitu tes keterampilan lempar tangkap (passing), tes

mendrible, tes menembak (flying shoot).

Adapun tes keterampilan permainan bola tangan yaitu tes lempar tangkap (passing), tes mendribble, tes menembak (playing shoot). Adapun tata cara pelaksanaan setiap tes keterampilan bola tangan tersebut diberi kesempatan 2 kali untuk melakukan (skor diambil yang tertinggi) dan yang lainnya dijelaskan sebagai berikut:

Tes Keterampilan passing

Gambar 3.3 Tes Keterampilan Passing

(Sumber: Penulis, Tes Keterampilan Teknik Dasar Passing Siswa SMP)

(22)

28

lemparan waktu melempar dan juga bola tidak tertangkap maka dinyatakan gagal (tidak dihitung).

Tes Keterampilan Dribbling

Gambar 3.4 Tes Keterampilan Dribbling

(Sumber: Penulis, Tes Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Siswa SMP)

Testee mendribel bola melewati rintangan selama 30 detik. Jika testee dapat mencapai garis finis sebelum batas waktu 30 detik, ia boleh terus melanjutkan atau mengulang dribel melewati garis start kembali sampai batas waktu 30 detik. Penilaian siswa mendapatkan nilai 1 setiap cones yang dilewati

dan diberi kesempatan 2 kali melakukan tes dribbling.

Tes Menembak (Flaying Shoot)

Gambar 3.5 Tes Keterampilan (Flying Shoot)

(23)

29

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengenai sasaran. Bola bila mengenai sasaran pada bagian garis batas daerah skor maka diambil skor yang lebih besar. Dianggap gagal apabila melakukan pelanggaran pada waktu melakukan awalan teknik flying shoot, bertumpu diluar kotak tumpuan, menginjak garis daerah gawang, tidak melakukan teknik flying shoot, bola tidak langsung mengenai target/sasaran (memantul ke lapangan

terlebih dahulu).

F. Proses Pengembangan Instrumen

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan alat ukur sebagai media pengumpulan data. Keberhasilan penelitian salah satunya ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis melalui instrumen tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes keterampilan teknik dasar bola tangan passing, dribbling dan flying shoot yang terlebih dahulu di validitas dengan harapan keterampilan teknik dasar bola tangan anak laki-laki kelas VIII di Mts Al-Hajar dapat meningkat.

G. Teknik Pengumpulan Data dan alasan Rasional

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk melakukan penelitian yaitu dengan melakukan tes tindakan keterampilan teknik dasar bola tangan setelah itu diberikan treatment selama 16 kali pertemuan kemudian di berikan tes akhir agar terlihat ada tidaknya peningkatan keterampilan teknik dasar bola tangannya.

(24)

30

kegiatan penelitian meliputi tes awal (pretest), pemberian perlakuan (treatment) dan tes akhir (posttest).

Berikut ini adalah rancangan susunan program perlakuan (treatment) dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan terakhir pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Rancangan Umum Program Perlakuan (treatment)

Pertemuan

Ke- Hari/Tgl Perlakuan yang Diberikan (treatment)

1 Senin, 22 April 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball hanya boleh melakukan passing

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 7 operan untuk membuat poin

Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball hanya boleh melakukan passing

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 7 operan untuk membuat poin

3 Jumat, 26 April 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball hanya boleh melakukan passing

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 6 operan untuk membuat poin

Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball hanya boleh melakukan passing

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 6 operan untuk membuat poin

4 Senin, 29 April 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

(25)

31

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melakukan passing

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 5 operan untuk membuat poin

Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball hanya boleh melakukan passing

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 5 operan untuk membuat poin

5 Rabu, 1 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball hanya boleh melakukan passing

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 4 operan untuk membuat poin

Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball hanya boleh melakukan passing

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 4 operan untuk membuat poin

6 Jumat, 3 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball hanya boleh melakukan passing

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 3 operan untuk membuat poin

Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball hanya boleh melakukan passing

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 3 operan untuk membuat poin

7 Senin, 6 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball boleh melakukan passing dan dribbling

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 7 operan untuk membuat poin

(26)

32

tidak boleh lebih dari 7

pantulan untuk membuat poin Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball boleh melakukan passing dan dribbling

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 7 operan untuk membuat poin

Jumlah pantulan dribbling tidak boleh lebih dari 7

pantulan untuk membuat poin

8 Rabu, 8 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball boleh melakukan passing dan dribbling

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 6 operan untuk membuat poin

Jumlah pantulan dribbling tidak boleh lebih dari 6

pantulan untuk membuat poin Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball boleh melakukan passing dan dribbling

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 7 operan untuk membuat poin

Jumlah pantulan dribbling tidak boleh lebih dari 7 pantulan untuk membuat poin

9 Jumat, 10 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball boleh melakukan passing dan dribbling

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 5 operan untuk membuat poin

Jumlah pantulan dribbling tidak boleh lebih dari 5

(27)

33

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bermain Rebound Ball boleh melakukan passing dan dribbling

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 5 operan untuk membuat poin

Jumlah pantulan dribbling tidak boleh lebih dari 5 pantulan untuk membuat poin

10 Senin, 13 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball boleh melakukan passing dan dribbling

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 4 operan untuk membuat poin

Jumlah pantulan dribbling tidak boleh lebih dari 4

pantulan untuk membuat poin Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball boleh melakukan passing dan dribbling

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 4 operan untuk membuat poin

Jumlah pantulan dribbling tidak boleh lebih dari 4 pantulan untuk membuat poin

11 Rabu, 15 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball boleh melakukan passing dan dribbling

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 3 operan untuk membuat poin

Jumlah pantulan dribbling tidak boleh lebih dari 3

pantulan untuk membuat poin Bermain Rebound Ball

(28)

34

Jumlah passing tidak boleh lebih dari 3 operan untuk membuat poin

Jumlah pantulan dribbling tidak boleh lebih dari 3 pantulan untuk membuat poin

12 Jumat, 17 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball boleh melakukan passing, dribbling,dan flying shoot

 Siswa boleh melakukan passing, dribbling, dan flying shoot tidak terbatas

Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball boleh melakukan passing,

dribbling,dan flying shoot

 Siswa boleh melakukan passing, dribbling, dan flying shoot tidak terbatas

13 Senin, 20 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball boleh melakukan passing, dribbling,dan flying shoot

 Siswa boleh melakukan passing, dribbling, dan flying shoot tidak terbatas

Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball boleh melakukan passing,

dribbling,dan flying shoot

 Siswa boleh melakukan passing, dribbling, dan flying shoot tidak terbatas

14 Rabu, 22 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball boleh melakukan passing, dribbling,dan flying shoot

 Siswa boleh melakukan passing, dribbling, dan flying shoot tidak terbatas

(29)

35

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bermain Rebound Ball boleh melakukan passing,

dribbling,dan flying shoot

 Siswa boleh melakukan passing, dribbling, dan flying shoot tidak terbatas

15 Jumat, 24 Mei 2013

Model Permainan Bola Tangan  Bermain Gap Ball

Bermain Gap Ball boleh melakukan passing, dribbling,dan flying shoot

 Siswa boleh melakukan passing, dribbling, dan flying shoot tidak terbatas

Bermain Rebound Ball

Bermain Rebound Ball boleh melakukan passing,

dribbling,dan flying shoot

 Siswa boleh melakukan passing, dribbling, dan flying shoot tidak terbatas

(30)

36

Tabel 3.2

Rancangan Program Setiap Pertemuan

No. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

PENELITIAN

Berdo’a dan cek sampel Berdo’a

Penyampaian tujuan apabila ada sampel yang

tidak mengerti atau dan bola tangan dengan peraturan sebenarnya

berdo’a Evaluasi, pendinginan berdo’a

Tabel 3.4 diatas adalah program umum yang dilakukan pada setiap pelaksanaan eksperimen. Selain membuat rancangan program setiap pertemuan penulis juga membuat program pelaksanaan model permainan bola tangan setiap pertemuan agar dalam pelaksanaannya penulis dapat memperkirakan dari segi waktu efektif dan dalam melakukan treatment terlaksana dengan baik.

(31)

37

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.3

Program Pelaksanaan Model Permainan Bola Tangan

Pertemuan

Ke-

Bentuk

Permainan Deskripsi Waktu

2-6

 Siswa melakukan peregangan statis dan dinamis

Bermain Gap Ball

Melakukan permainan Gap Ball

Bermain Gap Ball dengan memakai lapangan bola voli dan peraturan dimodifikasi  Bermain Gap Ball Hanya

boleh dengan operan atau passing (dribbling dan Flying shoot belum boleh dilakukan)

Bermain Rebound Ball  Melakukan permainan

Rebound Ball dengan menjadikan papan ring basket untuk membuat score  Melakukan permainan

Rebound Ball dengan memakai setengah lapang basket dan peraturan dimodifikasi

 Melakukan permainan Rebound Ball hanya boleh dengan operan atau passing (dribbling dan flying shoot belum boleh dilakukan)

Istirahat

(32)

38

 Siswa melakukan peregangan statis dan dinamis

Bermain Gap Ball

Melakukan permainan Gap Ball

Bermain Gap Ball dengan memakai lapangan bola voli dan peraturan dimodifikasi  Bermain Gap Ball Hanya

boleh dengan passing dan dribbling (Flying shoot belum boleh dilakukan)

Bermain Rebound Ball  Melakukan permainan

Rebound Ball dengan menjadikan papan ring basket untuk membuat score  Melakukan permainan

Rebound Ball dengan memakai setengah lapang basket dan peraturan dimodifikasi

 Melakukan permainan Rebound Ball hanya boleh dengan passing dan dribbling (flying shoot belum boleh dilakukan)

Istirahat

(33)

39

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Pendinginan 5 menit

 Siswa melakukan peregangan statis dan dinamis

Bermain Gap Ball

Melakukan permainan Gap Ball

Bermain Gap Ball dengan memakai lapangan bola voli dan peraturan dimodifikasi  Bermain Gap Ball boleh

dengan passing, dribbling, dan flying shoot

Bermain Rebound Ball  Melakukan permainan

Rebound Ball dengan menjadikan papan ring basket untuk membuat score  Melakukan permainan

Rebound Ball dengan memakai setengah lapang basket dan peraturan dimodifikasi

 Melakukan permainan Rebound Ball boleh dengan passing, dribbling dan flying shoot.

Istirahat

(34)

40

Adapun anggapan dasar yang dipakai penulis sebagai titik tolak landasan berfikir dalam penelitian ini adalah:

1. Bompa (1994) dalam iman imanudin (2008: 13) “latihan merupakan aktifitas olahraga yang sistematis dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah pada ciri-ciri fungsi bfisiologis dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.” Berdasarkan teori tersebut, siswa laki-laki SMP Al-Hajar kelas VIII yang melakukan olahraga secara sistematis dan teratur akan mempunyai tingkat keterampilan gerak yang lebih baik dari pada siswa yang tidak melakukan latihan olahraga.

2. Sumosardjono (1990: 8) menjelaskan bahwa “melakukan aktivitas olahraga, terutama bila dilakukan secara teratur akan mampu meningkatkan kebugaran jasmani.” Dengan diberikan model permainan bola tangan secara teratur diharapkan siswa dapat meningkatkan kebugaran jasmaninya, bila kebugaran jasmani siswa baik maka dalam melakukan keterampilan bermain bola tangan juga akan baik.

H. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan analisis kuantitatif, karena dengan menggunakan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara atau rumus-rumus tertentu.

Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 for windows karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi

(35)

41

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Adapun langkah pengolahan tersebut yaitu:

1. Menghitung nilai rata-rata

̅ = ∑

Keterangan :

̅ = Nilai rata-rata dicari = Skor yang diperoleh

∑ = Jumlah skor yang didapat

= Banyak sampel

(Sumber: Nurhasan, Modul Mata Kuliah Statistika, 2008: 24)

2. Menghitung simpangan baku

√∑ ̅

Keterangan :

s = Simpangan baku

= Skor yang dicapai seseorang

̅ = Nilai rata-rata

= Banyaknya jumlah orang

(Sumber: Nurhasan, Modul Mata Kuliah Statistika, 2008: 39)

3. Uji Normalitas

Digunakan untuk mengetahui setiap variabel yang akan dianalisis atau data yang diperoleh berdistribusi normal. Penulis menggunakan teknik analisis dengan menggunakan kolomogrov Smirnov Z untuk mengetahui normalitas data. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik.

(36)

42

z = Normalitas

x = Skor yang diperoleh seseorang

̅ = Skor rata-rata

(Sumber: Nurhasan, Modul Mata Kuliah Statistika, 2008: 118)

4. Uji Homogenitas

Keterangan :

F = homogenitas

S = variansi besar

S = variansi kecil

(Sumber: Nurhasan, Modul Mata Kuliah Statistika, 2008: 125)

5. Analisis Paired Sample T-Test

(37)

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

49 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah diuraikan pada bab IV, dapat terlihat bahwa keterampilan bermain bola tangan siswa yang diberikan perlakuan model permainan Gap Ball dan Reboynd Ball mengalami peningkatan, terlihat dari hasil hipotesis pengolahan data untuk menguji hipotesis digunakan uji paired sample t test. Dari hasil perhitungan uji t dari perhitungan data normal diperoleh t hitung yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan kemampuan keterampilan bermain bola tangan antara sebelum dan sesudah pelatihan. Dengan demikian adanya pemberian model permainan bola tangan tersebut sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan bermain bola tangan.

Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Model permainan Gap Ball dan Rebound Ball dapat meningkatkan keterampilan bermain bola tangan dan terdapat peningkatan keterampilan bermain bola tangan pada siswa laki-laki kelas VIII Mts Al-Hajar setelah mengikuti latihan dengan model permainan bola tangan.

model latihan dengan model permainan bola tangan bertujuan untuk memudahkan siswa meningkatkan keterampilan dalam bermain bola tangan. Dengan di berikannya latihan dengan model permainan yang dimodifikasi dari segi peraturan, jumlah pemain dan lapangan yang digunakan sehingga membuat siswa tertarik dan merasa tertantang untuk mengikuti latihan tersebut dengan motivasi tinggi cocok sebagai model latihan melalui permainan untuk meningkatkan keterampilan bermain bola tangan.

(38)

50

dan berkompetitif cocok untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar bola tangan siswa laki-laki kelas VIII Mts Al-Hajar.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan selama pelaksanaan penelitian, penulis mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi pelatih khusunya pelatih bola tangan

Banyak pelatih olahraga prestasi yang menggunakan metode latihan secara teknis. Banyak atlet yang akan merasa bosan dengan kegiatan olahraga yang tidak bervariasi atau monoton. Berkaitan dengan hal tersebut para pelatih di club atau ekstrakulekuler di sekolah diharapkan dapat menghindari rasa bosan dalam berlatih dan juga mengembangkan ilmu kepelatihannya agar atlet atau siswa menyenangi model latihan yang diberikan dan menghindari rasa jenuh atau bosan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan model permainan bola tangan sehingga ada variasi dalam melatih atlet atau siswanya. Ini dapat bermanfaat terhadap siswa atau anak dalam mengembangkan bermain bola tangan.

2. Bagi guru khusunya guru pendidikan jasmani di sekolah

Pada usia anak-anak cenderung lebih senang untuk melakukan berbagai

(39)

51

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bagi Lembaga FPOK UPI

FPOK UPI sebagai lembaga akademis dalam bidang olahraga dan kesehatan. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan menyenai manfaat yang ada dalam model permainan bola tangan, yang dipublikasikan melalui media massa baik itu cetak maupun elektronik, serta dapat mengembangan penelitian mengenai model permainan Gap Ball dan Rebound

Ball dengan populasi yang lebih banyak.

4. Bagi peneliti selanjutnya

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Andang, Ismail. (2009). Education Games Panduan Praktis Permainan yang menjadi Anak Anda Cerdas, Kreatif dan shaleh.

Arikunto, (2010). Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta revisi 2010.

Bahagia, Yoyo. (2010). Permainan Invasi. Bandung: FPOK UPI.

Berlian, et al. (2008). Modul belajar pembelajaran dalam pelatihan olahraga. Bandung.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat.

Haris, Ridwan. (1986). Permainan Bola Tangan. Bandung: FPOK UPI.

Harsono. (1988). Couching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Couching. Jakarta : Tambak Kusuma.

Imanudin, Iman. (2008). Modul Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: Program Studi Ilmu Keolahrgaan.

Laurens, dan Yudi. (2005). Perencanaan pengajaran pendidikan jasmani Bandung : FPOK UPI.

Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori Dan Metode, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Lutan, Rusli. (1996/1997). Hakekat dan Karakteristik Penjaskes. Jakarta. Depdikbud.

Mahendra, Agus. (2000). Bola Tangan. Depdiknas. Bandung.

________, Agus. (2005). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI.

Nisfiannoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.

(41)

53

Firnanda Maulana, 2013

Model Permainan Gap Ball Dan Rebound Ball Untuk Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

________, Hasanudin Dan Hidayah. (2008). Modul Mata Kuliah Ststistik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Surabaya. PT. Jepe Media Utama.

Gambar

Tabel                                                                                                         Halaman
Gambar Halaman
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian
Gambar 3.3 Tes Keterampilan Passing  (Sumber: Penulis, Tes Keterampilan Teknik Dasar Passing
+5

Referensi

Dokumen terkait

Didalam pewarnaan Graf fase lampu lalu linyas menggunakan bahasa pemrograman Visual basic sama halnya dengan bahasa pemrograman Pascal yang berbasiskan Dos tetapi di Visual Basic

1) Penelitian mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan upah pada profesi auditor (independen, pemerintah dan perusahaan) menggunakan basic model (Oaxaca-wages

Jelaslah bahwa Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek) yang sekarang masih berlaku di Indonesia adalah Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang telah menyerap

Abstrak: Pondok pesantren memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah serta lembaga kemasyarakatan yang telah memberikan warna daerah terutama pedesaan. Ia

Faktor fisik kimia (salinitas, suhu air, dan suhu udara) perairan Pantai Jeranjang yang diukur dalam penelitian ini masih berada pada kisaran yangmendukung

Apabila seseorang mengetahui perilaku hidup sehat yang mencakup mengenai kegiatannya akan menimbulkan keaktifan ibu yang optimal di posyandu tersebut Posyandu

Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME karena atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam waktu yang telah ditetapkan sebagai salah satu

Kalimat imperatif merupakan kalimat yang mengandung maksud memerintah atau meminta, agar mitra tutur melakukan suatu sebagaimana yang diinginkan si penutur. Dalam