• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

Heri Suciawan

0807655

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HERI SUCIAWAN

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN

CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Dudung Hasanudin Ch. NIP. 196003151987031002

Pembimbing II

Bambang Erawan, M.Pd. NIP. 196907282001121001

Mengetahui,

(3)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh

Heri Suciawan

Sebuah skripsi yang Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Heri Suciawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bola voli (volleyball) adalah bagian dari cabang olahraga permainan yang di

dalamnya merupakan perkembangan olahraga bola voli kompetitif. Di mana bola

voli merupakan bagian dari pembinaan prestasi. Olahraga bola voli merupakan

permainan berugu. Setiap regu terdiri dari 6 (enam) orang yang berada pada petak

lapangan pemain masing-masing dengan dibatasi net. Bola dimainkan dengan satu

atau dua tangan melalui daerah lawan dan mempertahankan agar bola tidak mati

di petak permainan.

Permainan bola voli (volleyball) dapat berjalan dalam satu regu, maka harus

ada penguasaan teknik dasar, karena teknik dasar untuk memberikan fondasi yang

kokoh dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik. Melalui penguasaan

keterampilan teknik dasar atlet dapat merasakan bagaimana caranya melakukan

teknik dasar permainan bola voli. Hal ini apa yang tertulis dalam buku Coaching

Harsono (1988, hlm.100) bahwa “Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap

gerakan adalah penting oleh karena akan menentukan gerakan keseluruhan”.

Olahraga permainan bola voli (volleyball) terdapat beberapa teknik dasar

harus dikuasai oleh setiap pemain. Karena dengan penguasaan teknik dengan

benar akan menentukan gerakan keseluruhan. Adapun teknik-teknik dasar yang

harus dikuasai permainan bola voli, dalam buku permainan bola voli menurut

Subroto dan Yudiana terdiri dari “(1) passing bawah dan atas, (2) umpan, (3) spike, (4) blok, dan (5) servis”.

Setiap teknik tersebut memiliki bentuk gerakan tersendiri yang kesemuanya

merupakan komponen dari permainan bola voli (volleyball). Passing menurut

Ahmadi (2007, hlm.22) adalah “Upaya seorang pemian dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman

seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri’. Passing sangat dominan dalam

permainan bola voli, maka teknik harus dikuasai oleh semua pemain. Dalam

(5)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam buku panduan olahraga bola voli Ahmadi (2007, hlm.23) terdiri dari

“Passing bawah dan passing atas’.

Salah satu teknik dasar permainan bola voli (volleyball) yang perlu

mendapatkan perhatian khusus dalam menjalankan pola permainan dan menjadi

lemah pada saat bermain adalah kemampuan passing atas. Di mana teknik passing

atas dasar sangat penting dalam permainan bola voli, juga sebagai awalan

pembentukan serangan dan mempermudah mengatur irama permainan. Untuk

lebih jelasnya manfaat passing atas dikemukakan oleh Suharno (1993) diperoleh

dari skripsi oleh Sahabuddin (2011, hlm.122) sebagai berikut :

Memudahkan kawan untuk menyelesaikan serangan atau smash, Untuk mengatur irama permainan, Untuk mengatur irama serangan atau smash, Mempermudah teman untuk mendapatkan bola dalam permainan, dan Sebagai salah satu teknik dalam melakukan passing.

Agar tercapainya manfaat passing atas dengan baik maka harus di

perhatikan tahap gerakannya. Gerakan passing atas ada tiga tahap Menurut

Yudiana (2010, hlm.48) yaitu “(1) Sikap permulaan, (2) Gerakan pelaksanaan, (3)

Gerakan lanjut”.

Peningkatan passing atas tidak cukup menguasai teknik saja tetapi harus di

dukung oleh kondisi fisik lainnya. “Adapaun komponen fisik yang di anggap

sangat mempengaruhi kemampuan passing atas adalah kekuatan otot lengan,

koordinasi mata-tangan dan fleksibilitas menurut “( www.unsurkon-disifisik-syam.blogspot.com). Tanpa memperhatikan faktor pendukung tersebut maka passing atas tidak akan berjalan dengan baik. Maka harus dibutuhkan unsur-unsur di atas guna memperoleh hasil yang baik dan maksimal saat melakukan passing

atas.

Dari beberapa faktor kondisi fisik yang mempengaruhi kualitas passing atas

diantaranya adalah fleksibilitas pergelangan tangan dan fleksibilitas punggung, di

mana sangat menentukan kemampuan pemain melakukan passing atas. Untuk

mencapai teknik passing atas dengan benar maka diperlukan latihan fleksibilitas.

Fleksibilitas menurut Harsono (1988, hlm.163) adalah “Kemampuan untuk

(6)

3

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

otot-otot digerakan dengan baik dan sepenuhnya ke arah yang memungkinkan.

Fleksibilitas yang baik pada umumnya dicapai apabila semua sendi dan otot tubuh

menunjukkan gerak dengan lancar sesuai dengan fungsinya. Menurut Sajoto

(1988, hlm.58) bahwa fleksibilitas adalah “Keefektifan seorang dalam

penyesuaian dirinya untuk melakukan segala aktifitas tubuh dengan penguluran

seluas-luasnya terutama otot-otot, ligament-ligament di sekitar persendian”. Jadi

kelentukan di tentukan oleh elastisitas tidaknya otot-otot tendon, dan ligament.

Bebasnya ruang gerak sendi dan lenturnya otot-oto dan ligament, akan

memudahkan menggerakan di dalam persendian pergelangan tangan dengan

leluasa.

Pergelangan tangan adalah salah satu sendi pada lengan tepatnya adalah

sendi pergelangan tangan (art.radiocarpal/wrist joint). Pergelangan tangan ini

mempunyai ligament yang memperkuat sendi dan otot-otot memperkuat sendi.

Diantara dua tersebut saling berhubungan dan mempunyai fungsinya.

Adapun diantara pergelangan tangan yang mengenai ligament yang

memperkuat sendi dan otot-otot memperkuat sendi. Sebagaimana di dalam buku

anatomi fungsional Yusup (2008, hlm.62-63) yaitu :

Ligament yang memperkuat sendi adalah capsula lig atau articular capsula memperkuat seluruh permukaan sendi, Volarradiocarpal lig memperkuat bagian sendi, dorsal radiocarpal lig memperkuat bagian belakang sendi, ulnarcollateral ligmemperkuat bagian sisi tengah sendi, radial collateral lig memperkuat bagian sosok luar sendi. Bagian otot-otot yang memperkuat sendi bagian depan flexor carpi radialis, flexor carpi ulnalis, Palmaris longus.Memperkuat bagian belakang yaitu extensor carpil radialis brevis, extensor radialis longus, extensor carpi ulnalis.

Pergelangan tangan mempunyai dua gerakan melakukan passing atas yaitu

gerakan menekuk pergelangan tangan ke arah dalam (flexion) dan gerakan

menekuk pergelangan tangan ke arah luar (extention). Agar pergelangan tangan

mudah untuk gerakan (flexion) dan (extention) maka di sini dibutuhkan

fleksibilitas pergelangan tangan. Penempatan bola kesasaran ditentukan kualitas

sendi dan otot yang elastis pada persendia pergelangan tangan. Melalui ruang

(7)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ke arah luar (extention) dan ke arah dalam (flexion) dan dorongan bola kesasaran

dapat terkontrol dengan baik. Sebagaimana dijelaskan di dalam buku permainan

bola voli menurut Subroto (2010, hlm.38) bahwa ”Gerakan pergelangan tangan

yang ditunjukan untuk menggerakan bola kesasaran tentu mudah dikendalikan”.

Faktor kondisi fisik lainnya yang diperlukan adalah fleksibilitas punggung.

Punggung adalah bagian yang membentuk bagian posteror tubuh, dari leher

sehingga tulang pelvis. Sebagai mana tertulis dari (www.repository.usu.ac.id)

bahwa :

Punggung berupa struktur kompleks terdiri dari tulang, otot, dan jaringan-jaringan lain yang membentuk bagian posterior tubuh, dari leher sehingga ke tulang pelvis. Bagian tengah berupa kolumna spine, yang bukan saja menyokong bagian atas tubuh tetapi berupa tempat letaknya dan perlindungan saraf tunjang (spinal cord), jaringan saraf-saraf sensitive yang membawa sinyal-sinyal yang mengatur pergerakkan tubuh dan membawa impuls-impuls sensasi.

Dilatihnya fleksibilitas punggung akan mempengaruhi bagian otot-otot

punggung dan tulang persendian punggung yang memudahkan menggerakan

tubuh ke samping kiri, ke samping kanan, ke belakang, dan ke depan, sehingga

mempermudah untuk melakukan gerakan menempatkan diri ke arah bola. Oleh

karena dalam passing atas terdapat beberapa bentuk variasi yaitu passing atas ke

arah belakang lewat atas kepala, passing atas ke arah samping pemain, passing

atas sambil meloncat ke atas, passing sambil menjatuhkan diri ke samping, dan

passing atas sambil menjatuhkan diri ke belakang. Maka di sini kebutuhan

fleksibilitas punggung untuk menggerakan tubuh dengan leluasa. Bergeraknya

tubuh dengan leluasa akan berdampak pada gerakan passing atas. Hal ini apa yang

dijelaskan oleh Abernethy (1997, hlm.07) sebagai berikut :

(8)

5

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apa bila tanpa menggerakan bagian tubuh kita, maka saat melakukan

beberapa teknik variasi bagian tubuh yang lain kurang terlibat dalam gerakan

teknik passing atas maka penguasaan teknik passing atas kurang baik

Seperti halnya penulis menggambarkan keadaan UKM bola voli UPI,

rata-rata memiliki postur tubuh tinggi, namun dalam melakukan passing atas sering

terjadi kesalahan yang mengakibatkan berpindah poin. Kesalahan yang biasa

terjadi yang diungkapkan oleh pelatih UKM bola voli UPI, atet pada saat

menerima servis dari lawan bola pelan pergelangan tangan tidak mampu

mendorong bola ke atas dan gerakan pergelangan tangan kaku ke arah dalam

maupun gerakan pergelangan tangan ke arah luar. Kesalahan pada gerakan lengan

dan pergelangan tangan tidak harmonis hanya mengandalkan dorongan dari

pergelangan tangan saja tidak menempatkan posisi tubuh berhadapan dengan bola.

Sehingga atlet tidak mampu untuk melakukan dorongan bola kesasaran.

Berdasarkan kesalahan-kesalahan tersebut muncul suatu ide penulis. Yang

dijelaskan dengan di dukung dari berbagai sumber dan kondisi nyata maka merasa

untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut mengenai kontribusi

fleksibilitas pergelangan tangan dan fleksibilitas punggung terhadap hasil passing

atas dalam permainan cabang olahraga bola voli.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, penulis merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah fleksibilitas pergelangan tangan memberikan kontribusi positif dan

signifikan terhadap hasil passing atas dalam permainan cabang olahraga bola

voli?

2. Apakah fleksibilitas punggung memberi kontribusi positif dan signifikan

terhadap hasil passing atas dalam permainan cabang olahraga bola voi?

3. Apakah fleksibilitas pergelangan tangan dan fleksibilityas punggung secara

bersama-sama memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap

(9)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui besarnya kontribusi fleksibilitas pergelangan tangan

terhadap hasil passing atas dalam permainan cabang olahraga bola voli.

2. Ingin mengetahui besarnya kontribusi fleksibilitas punggung terhadap hasil

passing atas dalam permainan cabang olahraga bola voli.

3. Ingin mengetahui besarnya kontribusi fleksibilitas pergelangan tangan dan

fleksibilitas punggung secara bersama-sama terhadap hasil passing atas dalam

permainan cabang olahraga bola voli.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Setiap penelitian atau penulisan seseorang maupun kelompok, di harapkan

bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat umum. Yang diharapkan

penulis dari hasil penelitian ini dapat berdampak positif dan berguna sebagai :

a. Bahan informasi dan referensi bagi para peneliti yang ingin meneliti hal-hal

yang berhubungan dengan masalah-masalah bola voli khususnya dalam

passing atas.

b. Bahan untuk mengembangkan dan memantapkan teori tentang teknik passing

atas dalam permainan bola voli yang sudah ada.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang berguna bagi :

a. Atlet, pelatih, dan Pembina olahraga bola voli khususnya dalam menentukan

latihan yang efektif dalam meningkatkan keterampilan teknik passing atas

dalam permainan bola voli.

b. Peneliti, dalam menentukan atlet-atlet yang menguasai keterampilan dalam

melakukan teknik passing atas, sehingga dapat diketahui kekurangan-

kekurangan dalam teknik passing atas yang belum dikuasai oleh atlet-atlet

(10)

7

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(11)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

(12)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel

1. Lokasi

Lokasi untuk melakukan penelitian ini mengenai kontribusi fleksibilitas

pergelangan tangan dan fleksibilitas punggung terhadap hasil passing atas dalam

cabang olahraga bola voli, penelitian dapat kita lihat di bawah ini.

Tabel 1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Variabel Penlitian Hari / tanggal waktu Tempat

1 Fleksibilitas

pergelangan tangan Kamis 13-11-2014

15.30

Gymnasium UPI

2 Fleksibilitas punggung

dan passing atas Selasa 18-11-2014 Gymnasium UPI

2. Populasi

Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian diperlukan suatu sumber

yang disebut populasi. Dalam hal ini Sugiyono (2012, hlm.119) Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah UKM bola voli UPI Bandung, yang berjumlah 35 (tiga puluh lima) orang.

3. Sampel

Setelah menentukan populasi, langkah selanjutnya adalah menentukan

sampel, sampel, sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki populasinya.

Seperti yang dikemukakan Arikunto (2010, hlm.174) bahwa “Sampel adalah

sebagian atau wali populasi yang diteliti”.

Untuk di jadikan sebagai sampel dengan menggunakan teknik purposive

(13)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu, dan tujuan. Mengenai Sampling purposive Sugiyono (2009, hlm.85)

menjelaskan bahwa “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis kemukakan sampel dengan

cirri-ciri sebagai berikut :

(1) Sampel tersebut yang aktif mengikuti UKM bola voli.

(2) Sampel tersebut adalah hahasiswa UKM bola voli UPI bandung.

(3) Sampel tersebut berjumblah 10 (sepuluh) orang dan hanya pada

mahasiswa UKM putra.

(4) Pernah mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaraan bola voli atau dapat

dikatakan jam terbang sampel sudah banyak

Sampel yang penulis ambil dianggap sudah dilakukan pemilihan dan juga

sudah dapat dikatakan mewakili seluruh populasi, karena memiliki ciri-ciri yang

juga dimiliki oleh populasinya.

B. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu adanya suatu disaian penelitian yang sesuai

dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian dan hipotesis

yang akan diuji kebenarannya.penulis menggunakan disain penelitian deskriptif

dengan mengelompokan dua variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat

(dependen). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berukut :

(1) Variabel bebas ke-1 (� Fleksibilitas pergelangan tangan.

(2) Variabel bebas ke-2 (� ) Fleksibilitas Punggung.

(3) Variabel terikat (Y) hasil passing atas dalam permainan cabang olahraga

(14)

30

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengacu kepada desain penelitian tersebut, penulis menyusun

langkah-langkah penelitian sebagai tertera dalam gambar di bawah ini :

Bagan 1

Penentuan Populasi

Pengambilan Sampel

Tes fleksibilitas Pergelangn Tangan Dengan menggunakan

goniometer

Tes fleksibilitas Punggung Dengan

menggunakan the modified sit and reach test Tes passing atas

Dengan tes mengoperkan bola

(passing)

Pengolahan dan Analisis Data

(15)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah Penelitian

C. Metode Penelitian

Sehubung dengan penelitian yang dilakukan, yaitu bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari fleksibilitas

pergelangan tangan dan fleksibilitas punggung terhadap passing atas dalam

cabang bola voli, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode

deskriptif. Mengenai metode deskriptif diungkap oleh Arikunto (2010:3) yaitu

sebagai berikut “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk

menyelediki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang

hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.

Jenis metode deskriptif yang digunakan adalah metode deskriptif

korelasional. Dengan menggunakan korelasional, maka akan mampu mengungkap

atau menggambarkan besar kontribusi fleksibilitas pergelangan tangan dan

fleksibilitas punggung terhadap passing atas dalam cabang bola voli. Mengenai

penjelasan metode deskriptif korelasional. Menurut Arikunto (2010, hlm.4)

mengungkapkan bahwa “Penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan

perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada”.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terdapat kesalah pahaman dan untuk menghindari penafsiran

yang salah dalam penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan mengenai

defenisi istilah dalam penelitian ini. Adapun definisi istilah dalam penelitian ini

sebagai berikut :

a. Kontribusi menurut Rusmiatiningsih (2013, hlm.1) adalah “uang iuran

sumbangan atau dukungan terhadap perkumpulan”. Dalam hal ini adalah

dukungan dari fleksibilitas pergelangan tangan dan punggung terhadap hasil

(16)

32

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Passing menurut Ahmadi (2007, hlm.22) adalah “upaya seorang pemain

dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang

dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri”.

c. Passing atas menurut Subroto (2010, hlm.47) bahwa “Passing atas adalah cara

memainkan bola di atas depan dahi dengan menggunakan ke dua jari tangan”.

d. Menurut Harsono (1988, hlmn.163) “Fleksibilitas adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi”.

e. Pergelangan tangan dalam Wikipedia bahasa Indonesia (tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/pergelangan_tangan) yaitu “Persendian yang

dibentuk oleh tulang-tulang carpila dengan ulna maupun radius”.

f. Hasil dalam kamus bahasa Indonesia (2008, hlm.513) yaitu “akibat,

kesudahan (dari pertandingan, tes atau ujian)”. Sedangkan arti hasil dalam

penelitian ini adalah angka yang di dapat dari tes hasil passing atas dalam

permainan cabang olahraga bola voli.

g. Tulang punggung atau vertebra dalam Wikipedia bahasa Indonesia (tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Tulang_punggung) adalah tulang tak beraturan

yang membentuk punggung yang mudah digerakkan

E. Instrument Penelitian

Instrumen peneltian yang digunakan adalah tes mengenai tes, Nurhasana

(2007, hlm.3) menjelaskan bahwa “Tes merupakan suatu alat ukur digunakan

untuk memperoleh data”. Instrumen dalam penelitian ini terdapat dari 3 bentuk yaitu :

1. Tes fleksibilitas pergelangan tangan

Tes fleksibilitas pergelangan tangan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan Goniometer dengan validitas tes sebesar 0.97

dan reliabilitas tes sebesar 0.51 (Supriatna, 2002, hlm.56).

2. Tes untuk mengukur fleksibilitas punggung

(17)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan menggunakan The Modified Sit and reach Test dengan validitas tes

tergolong face validity dan reliabilitas tes sebesar 0.92 (Nurhasana, 2000,

hlm.133).

3. Untuk tes passing atas bola voli dengan tes mengoperkan bola (passing)

(Nurhasan ,2000, hlm.160).

F. Prosedur Pengolahan Data

Untuk mendapat hasil pengetesan yang objektif maka, harus dihindarkan

kesalahan-kesalahan pelaksanaan tes. Tujuan prosedur pelaksanaan tes dan

pengukuran ini untuk memudahkan testee dalam melakukan tes sehingga

pelaksanaan dan hasil sesuai dengan yang diharapkan untuk hal tersebut, maka

akan dijelaskan petunjuk-petunjuk prosedur pelaksanaan tes berikut :

1. Tes fleksibilitas pergelangan tangan

a. Tujuan : untuk mengukur fleksibilitas pergelangan tangan.

b. Alat : ball point, pensil, penghapus, dan lembar pencatatan hasil tes atau

kertas.

c. Pelaksanaan tes : tangan diletakkan lurus sejajar dengan titik 0 dan

pergelangan tangan tepat berada pada titik pusat. Posisi tangan diletakkan

sesuai dengan tujuan dan arah pengukuran. Tangan dibengkokkan seluas

mungkin sesuai dengan tujuan dan arah pengukuran, sedangkan

pergelangan tangan tetap berada tepat pada titik pusat.mencatat angka

yang ditujukan dari skor atau luasnya gerakan sendi pergelangan tangan

pada salah satu arah gerak.

d. Cara menskor : skor yang diperoleh yaitu angka yang ditunjukan oleh

jarum jam yang terdapat pada busur dijadikan sebagai data penelitian.

Untuk lebih jelasnya mengenai tes fleksibilitas pergelangan tangan dapat

(18)

34

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1 Alat Goniometer (http://digilib.esaunggul.ac.id

Gambar 2

Tes Fleksibilitas Pergelangan Tangan

(http://myhand.com.au/index.php?option=com_content&view=article&id=1 04&itemid=134)

(19)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Tujuan : untuk mengukur fleksibilitas dari pinggul dan punggung juga

elastisitas otot-otot hamstring.

b. Alat : meteran, lembar pencatatan hasil tes atau kertas, pensil, ball point,

dan penghapus.

c. Pelaksanaan tes : teste duduk tegak bersandar ke dinding dengan kedua

kaki sambil lurus ke arah depan. Kemudian teste membuka kaki selebar

mungkin sambil kedua tangan menyentuh angka 0 pada meteran.

Kemudian orang teste diminta untuk membungkukan atau merenggutkan

badan ke depan sejauh mungkin sehingga kedua jari tangan bergerak di

atas garis meteran tersebut.

d. Cara menskor : besarnya kekuatan tarikan otot punggung orang coba dapat

dilihat pada alat pengukuran meteran setelah coba melakukan. tes ini

diberikan kesempatan sebanyak dua (2) kali, dan diambil skor terbaiknya.

Untk lebih jelasnya mengenai tes the modified sit and reach test dapat dilihat

pada gambar di bawah ini :

(20)

36

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes Pengukuran Fleksibilitas Punggung Sumber : Data pribadi

3. Tes passing atas

a. Tujuan : Tes ini dipergunakan sebagai suatu tes untuk mengukur

keterampilan passing atas.

b. Alat : Dinding atau tembok untuk petak sasaran, meteran, Bola voli,

Stopwatch, Peluit, pensil, ball point, lembar pencatatan hasil tes atau kertas.

c. Pelaksanaan : Testee berdiri dibawah petak sasaran, begitu tanda

dimulainya tes diberikan atau stopwatch dijalankan, maka bola

dilemparkan ke dinding dari tempat yang bebas. Setelah bola memantul

kembali, bola di passing ke dinding ke dalam kotak sasaran.

d. Cara menskor : Bola yang di passing secara sah sesuai dengan peraturan

permainan bola voli selama satu (1) menit atau (60) detik dan kesempatan

hanya dua (2) kali dan diambil skor yang terbaik. Jumlah sentuhan –

sentuhan yang sah dengan bola mengenai dinding pada petak sasaran atau

bola mengenai garis kotak sasaran. Bola yang ditangkap atau tidak dapat

dikuasai tidak dihitung. Bola menyentu lantai, dimulai lagi dengan

lemparan.

Untuk lebih jelasnya tes passing atas (passing ke dinding) dapat dilihat pada

(21)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4 Tes Passing Atas Sumber : Data pribadi

G. Analisis Data

Setelah data diperoleh dari tes dan pengukuran, maka langkah selanjutnya

adalah mengelolah data dengan menggunakan rumus-rumus statistik.

Rumus-rumus statistika yang digunakan dalam penelitian ini dikutip dari buku statistika

deskriptif Nurhasan (2000). Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam

penelitian ini terdapat di halaman berikutnya.

1. Mengitung nilai rata-rata dari hasil data mentahan setiap variabel. Menurut

Nurhasana (2000, hlm.7) “rata-rata adalam suatu nilai yang mencerminkan

keadaan suatu kelompok secara keseluruhan”.

Rumus untuk menghitung rata-rata adalah :

Keterangan

Keterangan

�̅ = Nilai rata-rata yang dicapai.

(22)

38

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = Skor yang diperoleh.

� = jumlah orang atau peristiwa.

∑ =“Sigma” yang berarti jumlah.

2. Menghitung simpangan baku dari semua variabel menurut Nurhasana (2000,

hlm.21) simpangan baku adalah rentang penyebaran skor-skor dan besarnya

penyimpangan suatu skor dari nilai rata-rata yang distandarnisir”.

Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan

Keterangan

� = Simpangan baku.

� = Skor yang dicapai seseorang.

�̅ = Nilai rata-rata

N = Banyaknya jumlah orang.

3. T- skor berfungsi untuk menyetarakan skor-skor yang berbeda satuan

ukurannya, membandingkan skor yang diperoleh dan mempunyai bobot yang

berbeda dan menggabungkan skor tes yang berbeda satuan ukurannya.

Menurut Nurhasana (2000, hlm.31) “T-skor adalah suatu cara mengubah skor

mentah ke dalam skor baku”.

Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan

T – skor = skor standaryang dicari.

�= Skor yang diperoleh seorang.

=

∑ � − �̅

�−

T-skor = 50 + 10 �− �̅ atau

(23)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu �̅ = Nilai rata-rata.

� = Simpangan baku.

4. Menguji normalitas dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji

statistik non parametrik yang dikenal dengan “uji liliefors”. Prosedur yang

digunakan uji liliefors adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan � , � , … � dijadikan bilangan baku , , … dengan

menggunakan rumus :

(�̅ dan � masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).

b. untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian menghitung peluang F = = P .

c. Selanjutnya dihitung proposi , , … yang lebih kecil atau sama

dengan . Jika ini dinyatakan dengan S maka : S =

B n n , ,… �

d. hitung selisi F − S kemudian tentukan harga multaknya.

e. Apabila harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih

tersebut, sebutlah harga terbesar itu untuk menerima dan menolak

hipotesis nol maka � dibandingkan dengan nilai kritis L yang diam bila

dari uji Liliefors dengan taraf nyata = 0.05 kriterianya adalah ditolah

hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika � yang diperoleh dari

perhitungan lebih besar dari L table, dalam hal lain hipotesis diterima.

5. Menghitung korelasi, perhitungan ini dilakukan untuk mencari hubungan

kedua variabel. Dengan rumus, yaitu : �

=

�− �̅

= ∑

(24)

40

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan

= korelasi yang dicari.

∑ � = jumlah x

∑ = jumlah y

∑ = jumlah x kali y

∑ = jumlah

∑ = jumlah

6. Hitung signifikasi koefesien korelasi perhitungannya dilakukan untuk

menerima atau menolak hipotesis. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

keterangan

t = t hitung yang dicari

r = koefesien korelasi variabel

n = jumlah sampel

= hasil perhitungan korelasi dilakukan

Pengujian statistik uji – t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefesien

korelasi dari masing-masing variabel. Dengan criteria pengujian hipotesis diterima

jika − − / < t < − / . Pada taraf nyata = 0.05 dengan dk = n-2 dalam

hal lain jika t hitung lebih besar dari t table maka � ditolak.

7. Menghitung koefesien korelasi ganda dengan menggunakan rumus :

Keterangan

t =

− �

Ryx x

=

r + r − .r .r .r

(25)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ry = koefesien korelasi yang dicari

ry = koefesien korelasi antara y dan

ry = koefesien korelasi antara y dan

= koefesien korelasi antara dan

8. Menguji koefesien korelasi ganda dengan menggunakan pendekatan statistik

uji – F dengan rumus :

Keterangan

F = F hitung yang dicari

R = koefesien korelasi yang dicari

k = banyaknya variabel bebas

n = jumlah sampel

Uji F ini dimaksudkan untuk membuktikan korelasi ganda bersifat nyata

tidak nyata dengan ketentuan bila harga � n lebih besar dari � e pada taraf

nyata = 0.05 dengan dk = (n – k – 1), maka kontribusi multiple atau ganda

berdifat nyata atau sebaliknya.

9. Menghitung koefesien determinan dengan rumus :

Keterangan

D = koefesien determinan

= kuadrat dari korelasi F

=

⁄�

− / −�−

(26)

42

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(27)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data-data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran agar lebih baik

menggunakan pengolahan data secara statistik, rumus statistika yang penulis

gunakan mengikuti dari buku Nurhasana (2000). Adapun langkah-langkah

pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur adalah sebagai berikut :

10.Menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel digunakan rumus :

̅

=

∑ �

S = Simpangan baku yang dicari

� = Skor mentahan

�̅ = Rata-rata dari skor mentahan

n

= Jumlah sampel

12.Setelah menempuh langkah-langkah tadi barulah mencari T-skor dengan

menggunakan rumus :

T-skor = 50 + 10 �− �̅ untuk jarak

T-skor = 50 + 10 �̅− � untuk waktu

Keterangan

T-skor = skor standar yang dicari

X = skor yang diperoleh seseorang

(28)

44

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumu-rumus diatas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk

pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan untuk

menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan

penelitian yang dilakukan.

13.Menguji normalitas dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji

statistik non perametrik yang dikenal dengan “uji liliefors”. Untuk menguji

hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

a. Pengamatan � , � , … � dijadikan bilangan baku , , … dengan

menggunakan rumus : Z = � − �̅ (x dan z masing-masing merupakan rata-rata

dan simpangan baku).

b. Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku

kemudian dihitung peluang f = P ( < ).

c. Menghitung proposi , , yang lebih kecil atau sama dengan jika

proporsi ini dinyatakan dengan rumus :

� − … <

d. Hitung selisi f − �

e. Apabila harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih

tersebut, sebutlah harga terbesar itu untuk menerima dan menolak

hipotesis bol maka � dibandingkan dengan nilai kritis L yang diam bila

dari uji Liliefors dengan taraf nyata 0.05 kriterianya adalah ditolah

hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika � yang diperoleh dari

perhitungan lebih besar dari L table, dalam hal lain hipotesis diterima.

14.Menghitung korelasi, perhitungan ini dilakukan untuk mencari hubungan

kedua variabel. Dengan rumus, yaitu :

= ∑

(29)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan

= korelasi yang dicari.

∑ � = jumlah x

∑ = jumlah y

∑ = jumlah x kali y

∑ = jumlah

∑ = jumlah

15.Hitung signifikasi koefesien korelasi perhitungannya dilakukan untuk

menerima atau menolak hipotesis. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

t =

− �

keterangan

t = t hitung yang dicari

r = koefesien korelasi variabel

n = jumlah sampel

= hasil perhitungan korelasi dilakukan

Pengujian statistik uji – t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefesien

korelasi dari masing-masing variabel. Dengan criteria pengujian hipotesis diterima

jika − − / < t < − / . Pada taraf nyata = 0.05 dengan dk = n-2 dalam

hal lain jika t hitung lebih besar dari t table maka � ditolak.

16.Menghitung koefesien korelasi ganda dengan menggunakan rumus :

Ryx x

=

r + r − .r .r .r rx

− r

Keterangan

Ry = koefesien korelasi yang dicari

ry = koefesien korelasi antara y dan

ry = koefesien korelasi antara y dan

(30)

46

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

17.Menguji koefesien korelasi ganda dengan menggunakan pendekatan statistik

uji – F dengan rumus :

F

=

⁄�

− / −�−

Keterangan

F = F hitung yang dicari

R = koefesien korelasi yang dicari

k = ban7yaknya variabel bebas

n = jumlah sampel

uji F ini dimaksudkan untuk membuktikan korelasi ganda bersifat nyata

tidak nyata dengan ketentuan bila harga � n lebih besar dari � e pada taraf

nyata = 0.05 dengan dk = (n – k – 1), maka kontribusi multiple atau ganda

berdifat nyata atau sebaliknya.

18.Menghitung koefesien determinan dengan rumus :

D = X 100 %

Keterangan

D = koefesien determinan

= kuadrat dari korelasi

(31)

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

Ahmadi. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta: PNRI.

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Abernethy. (1997). The Biophysical Foundations of Human Movement. Australia : the University Of Queensland Australia.

Susetyo. (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung : Aditama Refika

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta : PLPTK.

Nurhasana. (2000). Statistika Deskriptif. Bandung : UPI.

Nurhasana. (2000). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung : UPI.

Subroto, Yudiana. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung : UPI.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfa Beta.

Sapulete. (2012). Hubungan Daya Ledak Lengan dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan Passing Atas pada Permainan Bolavoli Siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Samarinda : FKIP.

Yusup. (200). Anatomi Fungsional. Bandung : UPI.

Dari internet

www.digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas%20negeri%20makassar-digilib unm-editor-474-12-sahabudd-n.pdf.

(32)

53

Heri Suciawan, 2015

KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

www.eprints.uny.ac.id/7598/3/BAB%202%20-%2008601241030.pdf

www.hikmat.web.id/biologi-klas-xi/otot-manusia/

www.eprints.uns.ac.id/6198/1/171531412201010231.pdf.

www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25851/4/Chapter%20II.pdf.

www.unsurkon-disifisik-syam.blogspot.com/2010/10.passing-atas-bola-voli.html.

www.id.wikipedia.org/wiki/Tulang_punggung.

Gambar

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Gambar 1 Alat Goniometer
Gambar 3
Gambar 4 Tes Passing Atas

Referensi

Dokumen terkait

Jadi bentuk Presbiterial Sinodal adalah pengaturan tata hidup dan pelayanan gereja yang dilaksanakan oleh para presbiteroi (Pendeta, Penatua, Diaken) dalam satu jemaat,

- Saudara perempuan sebapak (ukhti li abi) satu atau lebih mendapat bagian 1/6 (seperenam) dengan syarat (a) bersamaan dengan saudara perempuan kandung (ukhti syaqiqah) satu yang

Wiwik Misaco Yuniarti,

Meanwhile, a study about students’ difficulties in translating Belgium texts into English, as conducted by Binche (1999), revealed that in many cases vocabulary has

Hal-hal baru dan/atau perubahan mendasar dalam ketentuan keuangan negara yang diatur dalam undang-undang ini meliputi pengertian dan ruang lingkup keuangan negara, asas-asas umum

(2) Pedoman lebih lanjut mengenai pengelolaan uang negara/daerah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

pembentukan stein sebagai faktor risiko penyakit periodontal pada pasien perokok di. Instalasi Periodonsia RSGM

Penerapan teknik olah tubuh memiliki keunggulan dalam membantu proses belajar siswa dalam menari. Pembelajaran ekstrakurikuler tari dengan menerapkan teknik Olah