Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh :
Heri Suciawan
0807655
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HERI SUCIAWAN
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN
CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Drs. Dudung Hasanudin Ch. NIP. 196003151987031002
Pembimbing II
Bambang Erawan, M.Pd. NIP. 196907282001121001
Mengetahui,
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh
Heri Suciawan
Sebuah skripsi yang Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
© Heri Suciawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bola voli (volleyball) adalah bagian dari cabang olahraga permainan yang di
dalamnya merupakan perkembangan olahraga bola voli kompetitif. Di mana bola
voli merupakan bagian dari pembinaan prestasi. Olahraga bola voli merupakan
permainan berugu. Setiap regu terdiri dari 6 (enam) orang yang berada pada petak
lapangan pemain masing-masing dengan dibatasi net. Bola dimainkan dengan satu
atau dua tangan melalui daerah lawan dan mempertahankan agar bola tidak mati
di petak permainan.
Permainan bola voli (volleyball) dapat berjalan dalam satu regu, maka harus
ada penguasaan teknik dasar, karena teknik dasar untuk memberikan fondasi yang
kokoh dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik. Melalui penguasaan
keterampilan teknik dasar atlet dapat merasakan bagaimana caranya melakukan
teknik dasar permainan bola voli. Hal ini apa yang tertulis dalam buku Coaching
Harsono (1988, hlm.100) bahwa “Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap
gerakan adalah penting oleh karena akan menentukan gerakan keseluruhan”.
Olahraga permainan bola voli (volleyball) terdapat beberapa teknik dasar
harus dikuasai oleh setiap pemain. Karena dengan penguasaan teknik dengan
benar akan menentukan gerakan keseluruhan. Adapun teknik-teknik dasar yang
harus dikuasai permainan bola voli, dalam buku permainan bola voli menurut
Subroto dan Yudiana terdiri dari “(1) passing bawah dan atas, (2) umpan, (3) spike, (4) blok, dan (5) servis”.
Setiap teknik tersebut memiliki bentuk gerakan tersendiri yang kesemuanya
merupakan komponen dari permainan bola voli (volleyball). Passing menurut
Ahmadi (2007, hlm.22) adalah “Upaya seorang pemian dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman
seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri’. Passing sangat dominan dalam
permainan bola voli, maka teknik harus dikuasai oleh semua pemain. Dalam
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam buku panduan olahraga bola voli Ahmadi (2007, hlm.23) terdiri dari
“Passing bawah dan passing atas’.
Salah satu teknik dasar permainan bola voli (volleyball) yang perlu
mendapatkan perhatian khusus dalam menjalankan pola permainan dan menjadi
lemah pada saat bermain adalah kemampuan passing atas. Di mana teknik passing
atas dasar sangat penting dalam permainan bola voli, juga sebagai awalan
pembentukan serangan dan mempermudah mengatur irama permainan. Untuk
lebih jelasnya manfaat passing atas dikemukakan oleh Suharno (1993) diperoleh
dari skripsi oleh Sahabuddin (2011, hlm.122) sebagai berikut :
Memudahkan kawan untuk menyelesaikan serangan atau smash, Untuk mengatur irama permainan, Untuk mengatur irama serangan atau smash, Mempermudah teman untuk mendapatkan bola dalam permainan, dan Sebagai salah satu teknik dalam melakukan passing.
Agar tercapainya manfaat passing atas dengan baik maka harus di
perhatikan tahap gerakannya. Gerakan passing atas ada tiga tahap Menurut
Yudiana (2010, hlm.48) yaitu “(1) Sikap permulaan, (2) Gerakan pelaksanaan, (3)
Gerakan lanjut”.
Peningkatan passing atas tidak cukup menguasai teknik saja tetapi harus di
dukung oleh kondisi fisik lainnya. “Adapaun komponen fisik yang di anggap
sangat mempengaruhi kemampuan passing atas adalah kekuatan otot lengan,
koordinasi mata-tangan dan fleksibilitas menurut “( www.unsurkon-disifisik-syam.blogspot.com). Tanpa memperhatikan faktor pendukung tersebut maka passing atas tidak akan berjalan dengan baik. Maka harus dibutuhkan unsur-unsur di atas guna memperoleh hasil yang baik dan maksimal saat melakukan passing
atas.
Dari beberapa faktor kondisi fisik yang mempengaruhi kualitas passing atas
diantaranya adalah fleksibilitas pergelangan tangan dan fleksibilitas punggung, di
mana sangat menentukan kemampuan pemain melakukan passing atas. Untuk
mencapai teknik passing atas dengan benar maka diperlukan latihan fleksibilitas.
Fleksibilitas menurut Harsono (1988, hlm.163) adalah “Kemampuan untuk
3
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
otot-otot digerakan dengan baik dan sepenuhnya ke arah yang memungkinkan.
Fleksibilitas yang baik pada umumnya dicapai apabila semua sendi dan otot tubuh
menunjukkan gerak dengan lancar sesuai dengan fungsinya. Menurut Sajoto
(1988, hlm.58) bahwa fleksibilitas adalah “Keefektifan seorang dalam
penyesuaian dirinya untuk melakukan segala aktifitas tubuh dengan penguluran
seluas-luasnya terutama otot-otot, ligament-ligament di sekitar persendian”. Jadi
kelentukan di tentukan oleh elastisitas tidaknya otot-otot tendon, dan ligament.
Bebasnya ruang gerak sendi dan lenturnya otot-oto dan ligament, akan
memudahkan menggerakan di dalam persendian pergelangan tangan dengan
leluasa.
Pergelangan tangan adalah salah satu sendi pada lengan tepatnya adalah
sendi pergelangan tangan (art.radiocarpal/wrist joint). Pergelangan tangan ini
mempunyai ligament yang memperkuat sendi dan otot-otot memperkuat sendi.
Diantara dua tersebut saling berhubungan dan mempunyai fungsinya.
Adapun diantara pergelangan tangan yang mengenai ligament yang
memperkuat sendi dan otot-otot memperkuat sendi. Sebagaimana di dalam buku
anatomi fungsional Yusup (2008, hlm.62-63) yaitu :
Ligament yang memperkuat sendi adalah capsula lig atau articular capsula memperkuat seluruh permukaan sendi, Volarradiocarpal lig memperkuat bagian sendi, dorsal radiocarpal lig memperkuat bagian belakang sendi, ulnarcollateral ligmemperkuat bagian sisi tengah sendi, radial collateral lig memperkuat bagian sosok luar sendi. Bagian otot-otot yang memperkuat sendi bagian depan flexor carpi radialis, flexor carpi ulnalis, Palmaris longus.Memperkuat bagian belakang yaitu extensor carpil radialis brevis, extensor radialis longus, extensor carpi ulnalis.
Pergelangan tangan mempunyai dua gerakan melakukan passing atas yaitu
gerakan menekuk pergelangan tangan ke arah dalam (flexion) dan gerakan
menekuk pergelangan tangan ke arah luar (extention). Agar pergelangan tangan
mudah untuk gerakan (flexion) dan (extention) maka di sini dibutuhkan
fleksibilitas pergelangan tangan. Penempatan bola kesasaran ditentukan kualitas
sendi dan otot yang elastis pada persendia pergelangan tangan. Melalui ruang
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ke arah luar (extention) dan ke arah dalam (flexion) dan dorongan bola kesasaran
dapat terkontrol dengan baik. Sebagaimana dijelaskan di dalam buku permainan
bola voli menurut Subroto (2010, hlm.38) bahwa ”Gerakan pergelangan tangan
yang ditunjukan untuk menggerakan bola kesasaran tentu mudah dikendalikan”.
Faktor kondisi fisik lainnya yang diperlukan adalah fleksibilitas punggung.
Punggung adalah bagian yang membentuk bagian posteror tubuh, dari leher
sehingga tulang pelvis. Sebagai mana tertulis dari (www.repository.usu.ac.id)
bahwa :
Punggung berupa struktur kompleks terdiri dari tulang, otot, dan jaringan-jaringan lain yang membentuk bagian posterior tubuh, dari leher sehingga ke tulang pelvis. Bagian tengah berupa kolumna spine, yang bukan saja menyokong bagian atas tubuh tetapi berupa tempat letaknya dan perlindungan saraf tunjang (spinal cord), jaringan saraf-saraf sensitive yang membawa sinyal-sinyal yang mengatur pergerakkan tubuh dan membawa impuls-impuls sensasi.
Dilatihnya fleksibilitas punggung akan mempengaruhi bagian otot-otot
punggung dan tulang persendian punggung yang memudahkan menggerakan
tubuh ke samping kiri, ke samping kanan, ke belakang, dan ke depan, sehingga
mempermudah untuk melakukan gerakan menempatkan diri ke arah bola. Oleh
karena dalam passing atas terdapat beberapa bentuk variasi yaitu passing atas ke
arah belakang lewat atas kepala, passing atas ke arah samping pemain, passing
atas sambil meloncat ke atas, passing sambil menjatuhkan diri ke samping, dan
passing atas sambil menjatuhkan diri ke belakang. Maka di sini kebutuhan
fleksibilitas punggung untuk menggerakan tubuh dengan leluasa. Bergeraknya
tubuh dengan leluasa akan berdampak pada gerakan passing atas. Hal ini apa yang
dijelaskan oleh Abernethy (1997, hlm.07) sebagai berikut :
5
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Apa bila tanpa menggerakan bagian tubuh kita, maka saat melakukan
beberapa teknik variasi bagian tubuh yang lain kurang terlibat dalam gerakan
teknik passing atas maka penguasaan teknik passing atas kurang baik
Seperti halnya penulis menggambarkan keadaan UKM bola voli UPI,
rata-rata memiliki postur tubuh tinggi, namun dalam melakukan passing atas sering
terjadi kesalahan yang mengakibatkan berpindah poin. Kesalahan yang biasa
terjadi yang diungkapkan oleh pelatih UKM bola voli UPI, atet pada saat
menerima servis dari lawan bola pelan pergelangan tangan tidak mampu
mendorong bola ke atas dan gerakan pergelangan tangan kaku ke arah dalam
maupun gerakan pergelangan tangan ke arah luar. Kesalahan pada gerakan lengan
dan pergelangan tangan tidak harmonis hanya mengandalkan dorongan dari
pergelangan tangan saja tidak menempatkan posisi tubuh berhadapan dengan bola.
Sehingga atlet tidak mampu untuk melakukan dorongan bola kesasaran.
Berdasarkan kesalahan-kesalahan tersebut muncul suatu ide penulis. Yang
dijelaskan dengan di dukung dari berbagai sumber dan kondisi nyata maka merasa
untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut mengenai kontribusi
fleksibilitas pergelangan tangan dan fleksibilitas punggung terhadap hasil passing
atas dalam permainan cabang olahraga bola voli.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apakah fleksibilitas pergelangan tangan memberikan kontribusi positif dan
signifikan terhadap hasil passing atas dalam permainan cabang olahraga bola
voli?
2. Apakah fleksibilitas punggung memberi kontribusi positif dan signifikan
terhadap hasil passing atas dalam permainan cabang olahraga bola voi?
3. Apakah fleksibilitas pergelangan tangan dan fleksibilityas punggung secara
bersama-sama memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui besarnya kontribusi fleksibilitas pergelangan tangan
terhadap hasil passing atas dalam permainan cabang olahraga bola voli.
2. Ingin mengetahui besarnya kontribusi fleksibilitas punggung terhadap hasil
passing atas dalam permainan cabang olahraga bola voli.
3. Ingin mengetahui besarnya kontribusi fleksibilitas pergelangan tangan dan
fleksibilitas punggung secara bersama-sama terhadap hasil passing atas dalam
permainan cabang olahraga bola voli.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Setiap penelitian atau penulisan seseorang maupun kelompok, di harapkan
bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat umum. Yang diharapkan
penulis dari hasil penelitian ini dapat berdampak positif dan berguna sebagai :
a. Bahan informasi dan referensi bagi para peneliti yang ingin meneliti hal-hal
yang berhubungan dengan masalah-masalah bola voli khususnya dalam
passing atas.
b. Bahan untuk mengembangkan dan memantapkan teori tentang teknik passing
atas dalam permainan bola voli yang sudah ada.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang berguna bagi :
a. Atlet, pelatih, dan Pembina olahraga bola voli khususnya dalam menentukan
latihan yang efektif dalam meningkatkan keterampilan teknik passing atas
dalam permainan bola voli.
b. Peneliti, dalam menentukan atlet-atlet yang menguasai keterampilan dalam
melakukan teknik passing atas, sehingga dapat diketahui kekurangan-
kekurangan dalam teknik passing atas yang belum dikuasai oleh atlet-atlet
7
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel
1. Lokasi
Lokasi untuk melakukan penelitian ini mengenai kontribusi fleksibilitas
pergelangan tangan dan fleksibilitas punggung terhadap hasil passing atas dalam
cabang olahraga bola voli, penelitian dapat kita lihat di bawah ini.
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Variabel Penlitian Hari / tanggal waktu Tempat
1 Fleksibilitas
pergelangan tangan Kamis 13-11-2014
15.30
Gymnasium UPI
2 Fleksibilitas punggung
dan passing atas Selasa 18-11-2014 Gymnasium UPI
2. Populasi
Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian diperlukan suatu sumber
yang disebut populasi. Dalam hal ini Sugiyono (2012, hlm.119) Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah UKM bola voli UPI Bandung, yang berjumlah 35 (tiga puluh lima) orang.
3. Sampel
Setelah menentukan populasi, langkah selanjutnya adalah menentukan
sampel, sampel, sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki populasinya.
Seperti yang dikemukakan Arikunto (2010, hlm.174) bahwa “Sampel adalah
sebagian atau wali populasi yang diteliti”.
Untuk di jadikan sebagai sampel dengan menggunakan teknik purposive
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertentu, dan tujuan. Mengenai Sampling purposive Sugiyono (2009, hlm.85)
menjelaskan bahwa “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis kemukakan sampel dengan
cirri-ciri sebagai berikut :
(1) Sampel tersebut yang aktif mengikuti UKM bola voli.
(2) Sampel tersebut adalah hahasiswa UKM bola voli UPI bandung.
(3) Sampel tersebut berjumblah 10 (sepuluh) orang dan hanya pada
mahasiswa UKM putra.
(4) Pernah mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaraan bola voli atau dapat
dikatakan jam terbang sampel sudah banyak
Sampel yang penulis ambil dianggap sudah dilakukan pemilihan dan juga
sudah dapat dikatakan mewakili seluruh populasi, karena memiliki ciri-ciri yang
juga dimiliki oleh populasinya.
B. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu adanya suatu disaian penelitian yang sesuai
dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian dan hipotesis
yang akan diuji kebenarannya.penulis menggunakan disain penelitian deskriptif
dengan mengelompokan dua variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat
(dependen). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berukut :
(1) Variabel bebas ke-1 (� Fleksibilitas pergelangan tangan.
(2) Variabel bebas ke-2 (� ) Fleksibilitas Punggung.
(3) Variabel terikat (Y) hasil passing atas dalam permainan cabang olahraga
30
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengacu kepada desain penelitian tersebut, penulis menyusun
langkah-langkah penelitian sebagai tertera dalam gambar di bawah ini :
Bagan 1
Penentuan Populasi
Pengambilan Sampel
Tes fleksibilitas Pergelangn Tangan Dengan menggunakan
goniometer
Tes fleksibilitas Punggung Dengan
menggunakan the modified sit and reach test Tes passing atas
Dengan tes mengoperkan bola
(passing)
Pengolahan dan Analisis Data
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah Penelitian
C. Metode Penelitian
Sehubung dengan penelitian yang dilakukan, yaitu bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari fleksibilitas
pergelangan tangan dan fleksibilitas punggung terhadap passing atas dalam
cabang bola voli, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif. Mengenai metode deskriptif diungkap oleh Arikunto (2010:3) yaitu
sebagai berikut “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk
menyelediki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang
hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.
Jenis metode deskriptif yang digunakan adalah metode deskriptif
korelasional. Dengan menggunakan korelasional, maka akan mampu mengungkap
atau menggambarkan besar kontribusi fleksibilitas pergelangan tangan dan
fleksibilitas punggung terhadap passing atas dalam cabang bola voli. Mengenai
penjelasan metode deskriptif korelasional. Menurut Arikunto (2010, hlm.4)
mengungkapkan bahwa “Penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan
perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada”.
D. Definisi Operasional
Agar tidak terdapat kesalah pahaman dan untuk menghindari penafsiran
yang salah dalam penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan mengenai
defenisi istilah dalam penelitian ini. Adapun definisi istilah dalam penelitian ini
sebagai berikut :
a. Kontribusi menurut Rusmiatiningsih (2013, hlm.1) adalah “uang iuran
sumbangan atau dukungan terhadap perkumpulan”. Dalam hal ini adalah
dukungan dari fleksibilitas pergelangan tangan dan punggung terhadap hasil
32
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Passing menurut Ahmadi (2007, hlm.22) adalah “upaya seorang pemain
dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang
dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri”.
c. Passing atas menurut Subroto (2010, hlm.47) bahwa “Passing atas adalah cara
memainkan bola di atas depan dahi dengan menggunakan ke dua jari tangan”.
d. Menurut Harsono (1988, hlmn.163) “Fleksibilitas adalah kemampuan untuk
melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi”.
e. Pergelangan tangan dalam Wikipedia bahasa Indonesia (tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/pergelangan_tangan) yaitu “Persendian yang
dibentuk oleh tulang-tulang carpila dengan ulna maupun radius”.
f. Hasil dalam kamus bahasa Indonesia (2008, hlm.513) yaitu “akibat,
kesudahan (dari pertandingan, tes atau ujian)”. Sedangkan arti hasil dalam
penelitian ini adalah angka yang di dapat dari tes hasil passing atas dalam
permainan cabang olahraga bola voli.
g. Tulang punggung atau vertebra dalam Wikipedia bahasa Indonesia (tersedia :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tulang_punggung) adalah tulang tak beraturan
yang membentuk punggung yang mudah digerakkan
E. Instrument Penelitian
Instrumen peneltian yang digunakan adalah tes mengenai tes, Nurhasana
(2007, hlm.3) menjelaskan bahwa “Tes merupakan suatu alat ukur digunakan
untuk memperoleh data”. Instrumen dalam penelitian ini terdapat dari 3 bentuk yaitu :
1. Tes fleksibilitas pergelangan tangan
Tes fleksibilitas pergelangan tangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan Goniometer dengan validitas tes sebesar 0.97
dan reliabilitas tes sebesar 0.51 (Supriatna, 2002, hlm.56).
2. Tes untuk mengukur fleksibilitas punggung
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan menggunakan The Modified Sit and reach Test dengan validitas tes
tergolong face validity dan reliabilitas tes sebesar 0.92 (Nurhasana, 2000,
hlm.133).
3. Untuk tes passing atas bola voli dengan tes mengoperkan bola (passing)
(Nurhasan ,2000, hlm.160).
F. Prosedur Pengolahan Data
Untuk mendapat hasil pengetesan yang objektif maka, harus dihindarkan
kesalahan-kesalahan pelaksanaan tes. Tujuan prosedur pelaksanaan tes dan
pengukuran ini untuk memudahkan testee dalam melakukan tes sehingga
pelaksanaan dan hasil sesuai dengan yang diharapkan untuk hal tersebut, maka
akan dijelaskan petunjuk-petunjuk prosedur pelaksanaan tes berikut :
1. Tes fleksibilitas pergelangan tangan
a. Tujuan : untuk mengukur fleksibilitas pergelangan tangan.
b. Alat : ball point, pensil, penghapus, dan lembar pencatatan hasil tes atau
kertas.
c. Pelaksanaan tes : tangan diletakkan lurus sejajar dengan titik 0 dan
pergelangan tangan tepat berada pada titik pusat. Posisi tangan diletakkan
sesuai dengan tujuan dan arah pengukuran. Tangan dibengkokkan seluas
mungkin sesuai dengan tujuan dan arah pengukuran, sedangkan
pergelangan tangan tetap berada tepat pada titik pusat.mencatat angka
yang ditujukan dari skor atau luasnya gerakan sendi pergelangan tangan
pada salah satu arah gerak.
d. Cara menskor : skor yang diperoleh yaitu angka yang ditunjukan oleh
jarum jam yang terdapat pada busur dijadikan sebagai data penelitian.
Untuk lebih jelasnya mengenai tes fleksibilitas pergelangan tangan dapat
34
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1 Alat Goniometer (http://digilib.esaunggul.ac.id
Gambar 2
Tes Fleksibilitas Pergelangan Tangan
(http://myhand.com.au/index.php?option=com_content&view=article&id=1 04&itemid=134)
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Tujuan : untuk mengukur fleksibilitas dari pinggul dan punggung juga
elastisitas otot-otot hamstring.
b. Alat : meteran, lembar pencatatan hasil tes atau kertas, pensil, ball point,
dan penghapus.
c. Pelaksanaan tes : teste duduk tegak bersandar ke dinding dengan kedua
kaki sambil lurus ke arah depan. Kemudian teste membuka kaki selebar
mungkin sambil kedua tangan menyentuh angka 0 pada meteran.
Kemudian orang teste diminta untuk membungkukan atau merenggutkan
badan ke depan sejauh mungkin sehingga kedua jari tangan bergerak di
atas garis meteran tersebut.
d. Cara menskor : besarnya kekuatan tarikan otot punggung orang coba dapat
dilihat pada alat pengukuran meteran setelah coba melakukan. tes ini
diberikan kesempatan sebanyak dua (2) kali, dan diambil skor terbaiknya.
Untk lebih jelasnya mengenai tes the modified sit and reach test dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
36
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes Pengukuran Fleksibilitas Punggung Sumber : Data pribadi
3. Tes passing atas
a. Tujuan : Tes ini dipergunakan sebagai suatu tes untuk mengukur
keterampilan passing atas.
b. Alat : Dinding atau tembok untuk petak sasaran, meteran, Bola voli,
Stopwatch, Peluit, pensil, ball point, lembar pencatatan hasil tes atau kertas.
c. Pelaksanaan : Testee berdiri dibawah petak sasaran, begitu tanda
dimulainya tes diberikan atau stopwatch dijalankan, maka bola
dilemparkan ke dinding dari tempat yang bebas. Setelah bola memantul
kembali, bola di passing ke dinding ke dalam kotak sasaran.
d. Cara menskor : Bola yang di passing secara sah sesuai dengan peraturan
permainan bola voli selama satu (1) menit atau (60) detik dan kesempatan
hanya dua (2) kali dan diambil skor yang terbaik. Jumlah sentuhan –
sentuhan yang sah dengan bola mengenai dinding pada petak sasaran atau
bola mengenai garis kotak sasaran. Bola yang ditangkap atau tidak dapat
dikuasai tidak dihitung. Bola menyentu lantai, dimulai lagi dengan
lemparan.
Untuk lebih jelasnya tes passing atas (passing ke dinding) dapat dilihat pada
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4 Tes Passing Atas Sumber : Data pribadi
G. Analisis Data
Setelah data diperoleh dari tes dan pengukuran, maka langkah selanjutnya
adalah mengelolah data dengan menggunakan rumus-rumus statistik.
Rumus-rumus statistika yang digunakan dalam penelitian ini dikutip dari buku statistika
deskriptif Nurhasan (2000). Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam
penelitian ini terdapat di halaman berikutnya.
1. Mengitung nilai rata-rata dari hasil data mentahan setiap variabel. Menurut
Nurhasana (2000, hlm.7) “rata-rata adalam suatu nilai yang mencerminkan
keadaan suatu kelompok secara keseluruhan”.
Rumus untuk menghitung rata-rata adalah :
Keterangan
Keterangan
�̅ = Nilai rata-rata yang dicapai.
38
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = Skor yang diperoleh.
� = jumlah orang atau peristiwa.
∑ =“Sigma” yang berarti jumlah.
2. Menghitung simpangan baku dari semua variabel menurut Nurhasana (2000,
hlm.21) simpangan baku adalah rentang penyebaran skor-skor dan besarnya
penyimpangan suatu skor dari nilai rata-rata yang distandarnisir”.
Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan
Keterangan
� = Simpangan baku.
� = Skor yang dicapai seseorang.
�̅ = Nilai rata-rata
N = Banyaknya jumlah orang.
3. T- skor berfungsi untuk menyetarakan skor-skor yang berbeda satuan
ukurannya, membandingkan skor yang diperoleh dan mempunyai bobot yang
berbeda dan menggabungkan skor tes yang berbeda satuan ukurannya.
Menurut Nurhasana (2000, hlm.31) “T-skor adalah suatu cara mengubah skor
mentah ke dalam skor baku”.
Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan
T – skor = skor standaryang dicari.
�= Skor yang diperoleh seorang.
�
=
√
∑ � − �̅�−
T-skor = 50 + 10 �− �̅ atau
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu �̅ = Nilai rata-rata.
� = Simpangan baku.
4. Menguji normalitas dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji
statistik non parametrik yang dikenal dengan “uji liliefors”. Prosedur yang
digunakan uji liliefors adalah sebagai berikut :
a. Pengamatan � , � , … � dijadikan bilangan baku , , … dengan
menggunakan rumus :
(�̅ dan � masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).
b. untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian menghitung peluang F = � = P � .
c. Selanjutnya dihitung proposi , , … yang lebih kecil atau sama
dengan � . Jika ini dinyatakan dengan S � maka : S � =
B n n , ,… �
d. hitung selisi F � − S � kemudian tentukan harga multaknya.
e. Apabila harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih
tersebut, sebutlah harga terbesar itu untuk menerima dan menolak
hipotesis nol maka � dibandingkan dengan nilai kritis L yang diam bila
dari uji Liliefors dengan taraf nyata = 0.05 kriterianya adalah ditolah
hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika � yang diperoleh dari
perhitungan lebih besar dari L table, dalam hal lain hipotesis diterima.
5. Menghitung korelasi, perhitungan ini dilakukan untuk mencari hubungan
kedua variabel. Dengan rumus, yaitu : �
=
�− �̅= ∑
40
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan
= korelasi yang dicari.
∑ � = jumlah x
∑ = jumlah y
∑ = jumlah x kali y
∑ = jumlah
∑ = jumlah
6. Hitung signifikasi koefesien korelasi perhitungannya dilakukan untuk
menerima atau menolak hipotesis. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
keterangan
t = t hitung yang dicari
r = koefesien korelasi variabel
n = jumlah sampel
= hasil perhitungan korelasi dilakukan
Pengujian statistik uji – t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefesien
korelasi dari masing-masing variabel. Dengan criteria pengujian hipotesis diterima
jika − − / < t < − / . Pada taraf nyata = 0.05 dengan dk = n-2 dalam
hal lain jika t hitung lebih besar dari t table maka � ditolak.
7. Menghitung koefesien korelasi ganda dengan menggunakan rumus :
Keterangan
t =
√
−− �
Ryx x
=
√
r + r − .r .r .rHeri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ry = koefesien korelasi yang dicari
ry = koefesien korelasi antara y dan
ry = koefesien korelasi antara y dan
= koefesien korelasi antara dan
8. Menguji koefesien korelasi ganda dengan menggunakan pendekatan statistik
uji – F dengan rumus :
Keterangan
F = F hitung yang dicari
R = koefesien korelasi yang dicari
k = banyaknya variabel bebas
n = jumlah sampel
Uji F ini dimaksudkan untuk membuktikan korelasi ganda bersifat nyata
tidak nyata dengan ketentuan bila harga � n lebih besar dari � e pada taraf
nyata = 0.05 dengan dk = (n – k – 1), maka kontribusi multiple atau ganda
berdifat nyata atau sebaliknya.
9. Menghitung koefesien determinan dengan rumus :
Keterangan
D = koefesien determinan
= kuadrat dari korelasi F
=
⁄�− / −�−
42
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data-data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran agar lebih baik
menggunakan pengolahan data secara statistik, rumus statistika yang penulis
gunakan mengikuti dari buku Nurhasana (2000). Adapun langkah-langkah
pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur adalah sebagai berikut :
10.Menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel digunakan rumus :
̅
=
∑ �S = Simpangan baku yang dicari
� = Skor mentahan
�̅ = Rata-rata dari skor mentahan
n
= Jumlah sampel12.Setelah menempuh langkah-langkah tadi barulah mencari T-skor dengan
menggunakan rumus :
T-skor = 50 + 10 �− �̅ untuk jarak
T-skor = 50 + 10 �̅− � untuk waktu
Keterangan
T-skor = skor standar yang dicari
X = skor yang diperoleh seseorang
44
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumu-rumus diatas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk
pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan untuk
menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan
penelitian yang dilakukan.
13.Menguji normalitas dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji
statistik non perametrik yang dikenal dengan “uji liliefors”. Untuk menguji
hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pengamatan � , � , … � dijadikan bilangan baku , , … dengan
menggunakan rumus : Z = � − �̅ (x dan z masing-masing merupakan rata-rata
dan simpangan baku).
b. Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku
kemudian dihitung peluang f = P ( < ).
c. Menghitung proposi , , yang lebih kecil atau sama dengan jika
proporsi ini dinyatakan dengan rumus :
� − … � <
d. Hitung selisi f − �
e. Apabila harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih
tersebut, sebutlah harga terbesar itu untuk menerima dan menolak
hipotesis bol maka � dibandingkan dengan nilai kritis L yang diam bila
dari uji Liliefors dengan taraf nyata 0.05 kriterianya adalah ditolah
hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika � yang diperoleh dari
perhitungan lebih besar dari L table, dalam hal lain hipotesis diterima.
14.Menghitung korelasi, perhitungan ini dilakukan untuk mencari hubungan
kedua variabel. Dengan rumus, yaitu :
= ∑
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan
= korelasi yang dicari.
∑ � = jumlah x
∑ = jumlah y
∑ = jumlah x kali y
∑ = jumlah
∑ = jumlah
15.Hitung signifikasi koefesien korelasi perhitungannya dilakukan untuk
menerima atau menolak hipotesis. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
t =
√
−− �
keterangan
t = t hitung yang dicari
r = koefesien korelasi variabel
n = jumlah sampel
= hasil perhitungan korelasi dilakukan
Pengujian statistik uji – t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefesien
korelasi dari masing-masing variabel. Dengan criteria pengujian hipotesis diterima
jika − − / < t < − / . Pada taraf nyata = 0.05 dengan dk = n-2 dalam
hal lain jika t hitung lebih besar dari t table maka � ditolak.
16.Menghitung koefesien korelasi ganda dengan menggunakan rumus :
Ryx x
=
√
r + r − .r .r .r rx− r
Keterangan
Ry = koefesien korelasi yang dicari
ry = koefesien korelasi antara y dan
ry = koefesien korelasi antara y dan
46
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17.Menguji koefesien korelasi ganda dengan menggunakan pendekatan statistik
uji – F dengan rumus :
F
=
⁄�− / −�−
Keterangan
F = F hitung yang dicari
R = koefesien korelasi yang dicari
k = ban7yaknya variabel bebas
n = jumlah sampel
uji F ini dimaksudkan untuk membuktikan korelasi ganda bersifat nyata
tidak nyata dengan ketentuan bila harga � n lebih besar dari � e pada taraf
nyata = 0.05 dengan dk = (n – k – 1), maka kontribusi multiple atau ganda
berdifat nyata atau sebaliknya.
18.Menghitung koefesien determinan dengan rumus :
D = X 100 %
Keterangan
D = koefesien determinan
= kuadrat dari korelasi
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
Ahmadi. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta: PNRI.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Abernethy. (1997). The Biophysical Foundations of Human Movement. Australia : the University Of Queensland Australia.
Susetyo. (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung : Aditama Refika
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta : PLPTK.
Nurhasana. (2000). Statistika Deskriptif. Bandung : UPI.
Nurhasana. (2000). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung : UPI.
Subroto, Yudiana. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung : UPI.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfa Beta.
Sapulete. (2012). Hubungan Daya Ledak Lengan dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kemampuan Passing Atas pada Permainan Bolavoli Siswa SMK Negeri 1 Samarinda. Samarinda : FKIP.
Yusup. (200). Anatomi Fungsional. Bandung : UPI.
Dari internet
www.digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas%20negeri%20makassar-digilib unm-editor-474-12-sahabudd-n.pdf.
53
Heri Suciawan, 2015
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN CABANG OLAHRAG BOLA VOLI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
www.eprints.uny.ac.id/7598/3/BAB%202%20-%2008601241030.pdf
www.hikmat.web.id/biologi-klas-xi/otot-manusia/
www.eprints.uns.ac.id/6198/1/171531412201010231.pdf.
www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25851/4/Chapter%20II.pdf.
www.unsurkon-disifisik-syam.blogspot.com/2010/10.passing-atas-bola-voli.html.
www.id.wikipedia.org/wiki/Tulang_punggung.