Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VI.C SD Negeri Sukarasa 3 dan 4 Kota
Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Satu Pendidikan Pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani
Oleh
YAUMITHA BAETI JANNAH 1002821
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN
Oleh
Yaumitha Baeti Jannah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Yaumitha Baeti Jannah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Yaumitha Baeti Jannah
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Implementasi Aktivitas Bermain Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Permainan Bola Tangan
Yaumitha Baeti Jannah
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apakah implementasi aktivitas bermain dapat meningkatkan hasil belajar permainan bola tangan pada siswa kelas VI.C di SD Negeri Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung. Pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan aktivitas bermain melalui handball like games dalam pembelajaran permainan bola tangan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua siklus yang tiap siklusnya terdiri dari tindakan I dan II. Instrumen yang digunakan nine meters front throw, dominant hand speed pass, dan overhead pass. Sementara itu alat ukur untuk hasil peningkatan gerak dasar melempar, menangkap dan memantul dalam bola tangan dengan menggunakan lembar observasi.
Dari hasil perhitungan dan analisis data diperoleh peningkatan hasil belajar. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil rata-rata setiap siklusnya. Siklus I hasil belajar nine meters front throw mendapat rata-rata 9.6, hasil belajar dominant hand speed pass mendapat waktu terbaik 17.38, rata-rata yang didapat pada hasil belajar overhead pass 17.8, dan hasil belajar gerak dasar mendapatkan rata-rata 8.8. Sementara itu pada siklus II hasil belajar nine meters front throw mendapat rata-rata 15, hasil belajar dominant hand speed pass mendapat waktu terbaik 17.22, hasil belajar overhead pass mendapat rata-rata 18, dan hasil belajar gerak dasar mendapat rata-rata 10.8.
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
The Implementation of Game Activity To Improve Handball Game Achivement
Yaumitha Baeti Jannah
Faculty Of Physical Education and Health Indonesia University of Education
Abstract
The purpose of research is to know whether the implementation of playing activity can increase outcomes learning of handball at grade VI.C State Elementary School of Sukarasa 3 and 4 Bandung City. Problem solving in this research is with the implementation activity of playing through handball like games in handball learning game. Research methods used in this research is the classroom action research. In this research the author uses two cycles each consisted of action I and II. The instruments used are nine meters front throw, dominant hand speed, and overhead pass. Meanwhile measuring instrument for results increased the basic motion of throwing, catching, and bouncing the handball in by used the observation sheet.
Based on the results of processing and analysis data that the implementation of playing activity can improve outcomes learning basic motion game of handball. The improvement can be seen from the average yield per cycle. Cycle I the results studied nine meters front throw gets an average of 9.6, learning results dominant hand speed pass gets the best time at 17.38, the average in may on the results of studying the overhead pass is 17.8, and the results of learning basic movement gained an average of 8.8. Meanwhile in cycle II results of the study nine meters front throwh gets an average of 15, learning dominant handspeed pass got the best time of 17.22, learning outcomes the overhead pass gets an average of 18, and the results of learning basic movement gets an average of 10.8.
Conclution of the research from data analysis is implementation of playing activity can in increase student skills to playing handball student at State Elementary School Sukarasa 3 and 4 Bandung City.
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
8. Hakikat Belajar Bola Tangan...
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10.Hasil Belajar...
11.Pengertian Siswa...
B. Kerangka Berfikir...
C. Hipotesis Tindakan...
BAB III METODE PENELITIAN... A. Lokasi dan Subjek Penelitian...
B. Desain Penelitian...
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA... A. Hasil Observasi Awal...
B. Hasil Penelitian Siklus I...
1. Hasil Penelitian Siklus I Tindakan I...
2. Hasil Penelitian Siklus I Tindakan II...
3. Hasil Penelitian Siklus I Tindakan I dan II...
C. Hasil Penelitian Siklus II...
1. Hasil Penelitian Siklus II Tindakan I...
2. Hasil Penelitian Siklus II Tindakan II...
3. Hasil Penelitian Siklus II Tindakan I dan II...
D. Hasil Penilaian Evaluasi Proses Rencana Pelaksanaan Pembelajaran....
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan...
B. Saran...
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
152
152
Yaumitha Baeti Jannah
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Makna pendidikan apabila diartikan dalam suatu batasan tertentu maka dapat
diartikan bermacam-macam dan memunculkan beragam pengertian. Dalam arti sederhana
pendidikan diartikan sebagai suatu usaha individu dalam membina dan membentuk
kepribadian, menambah ilmu pengetahuan sehingga menjadi individu yang lebih baik
dalam pikiran dan perilaku serta sikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam
kebudayaan masyarakat. Hal ini sejalan seperti yang dikemukakan oleh John Dewey dalam Hasbullah (2011a: 2) bahwa “pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.”
Menurut Piaget dalam Juliantine. dkk (2012: 7) mengemukakan bahwa “tujuan utama pendidikan adalah untuk mengembangkan individu menjadi individu-individu yang kreatif, berdaya cipta, dan yang dapat menemukan atau discover.” Sedangkan dipaparkan pula oleh Hasbullah (2011b: 15) tujuan pendidikan dibedakan menjadi beberapa macam
tujuan yaitu: tujuan nasional, instruksional, kurikuler dan tujuan instruksional. Berikut ini
adalah pemaparannya.
Tujuan Nasional a.
Ini merupakan tujuan umum pendidikan nasional yang di dalamnya terkandung
rumusan kualifikasi umum yang diharapkan dimiliki oleh setiap warga negara setelah
2
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan Institusional b.
Ini merupakan tujuan lembaga pendidikan sebagai pengkhususan dari tujuan
umum, yang berisi kualifikasi yang diharapkan diperoleh anak setelah menyelesaikam
studinya di lembaga pendidikan tertentu.
Tujuan Kurikuler c.
Tujuan ini adalah penjabaran dari tujuan institusional, berisi kualifikasi yang
diharapkan dimiliki oleh si terdidik setelah mengikuti program pengajaran dalam suatu
bidang studi tertentu, misalnya tujuan untuk bidang studi sejarah kebudayaan islam,
Bahasa Indonesia, PPKN dan sebagainya. Rumusannya terdapat dalam kurikulum suatu
lembaga pendidikan tertentu.
Tujuan Instruksional d.
Rumusan tujuan ini merupakan pengkhususan dari tujuan kurikuler, dan dibedakan
menjadi tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK). Tujuan
instruksional umum (TIU) merupakan rumusan yang berisi kualifikasi sebagai pernyataan
hasil belajar yang diharapkan dimiliki oleh anak didik atau siswa setelah mengikuti
pelajaran dalam pokok bahasan tertentu, namun belum dirumuskan secara khusus dalam
bentuk perubahan tingkah laku siswa, yang mudah diamati dan tidak menimbulkan banyak
interpretasi.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan
suatu usaha sadar dan terencana untuk memperbaiki serta membimbing suatu individu
berubah ke arah yang lebih baik dalam kepribadian serta wawasan pengetahuannya.
Karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat
besar dan mendalam terhadap terbentuknya suatu sumber daya manusia yang berkualitas
untuk kesejahteraan suatu bangsa dan negara. Pendidikan sangat beragam tidak hanya
diberikan dalam lingkup suatu instansi/sekolah, pendidikan pun terdapat di lingkungan
masyarakat, keluarga, dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi perkembangan
individu baik mental, sosial serta intelektual yang dimilikinya.
Pendidikan jasmani hadir sebagai salah satu alat pendidikan yang bukan hanya
mengembangkan aktivitas fisik semata tetapi juga mencakup berbagai ranah kehidupan
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengetahuan serta perkembangan karakter yang diharapkan individu/siswa dapat memiliki
perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Juliantine et al. (2012: 6) bahwa “penjas merupakan alat pendidikan yang menggunakan
aktivitas fisik dan olahraga sebagai media untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.”
Siendotop (1991) dalam Abdul Jabar (2009: 5) mengatakan bahwa :
Dewasa ini pendidikan jasmani dapat diterima secara luas sebagai model “pendidikan melalui jasmani” yang berkembang sebagai akibat dari merebaknya telaahan pendidikan gerak pada akhir abad ke-20 ini dan menekankan pada kebugaran jasmani, penguasaan keterampilan, pengetahuan, dan perkembangan sosial.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa: “pendidikan jasmani adalah pendidikan dari, tentang, dan melalui aktivitas jasmani.” Dengan demikian, Freeman (2001: 5) dalam Abduljabar (2011: 82) menyatakan pendidikan jasmani dapat dikategorikan ke dalam tiga
kelompok bagian, yaitu:
1. Pendidikan jasmani dilaksanakan melalui media fisikal, yaitu beberapa aktivitas fisikal atau beberapa tipe gerakan tubuh.
2. Aktivitas jasmani meskipun tidak selalu, tetapi secara umum mencakup berbagai aktivitas gross motorik dan keterampilan yang tidak selalu harus didapat perbedaan yang mencolok.
3. Meskipun para siswa mendapat keuntungan dari proses aktivitas fisikal ini, tetapi keuntungan bagi siswa tidak selalu harus berupa fisikal, non fisikal pun bisa diraih seperti: perkembangan intelektual, sosial, dan estetika, seperti juga perkembangan kognitif dan afektif.
Istilah pendidikan jasmani dijelaskan pula oleh Mahendra (2009: 6) yang
mengemukakan bahwa:
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual. Anak-anak di usia sekolah bila diamati beberapa waktu, akan nampak betapa tinggi kegiatan mereka. Sungguh sulit bagi mereka untuk duduk diam. Mereka selalu bergerak, lari ke sana kemari, lompat-lompat, memanjat, lompat turun dan terus lari lagi. Ini semua adalah dorongan dari dalam atau naluri yang tidak dapat ditekan-tekan lagi.
Pendidikan jasmani erat kaitannya dengan aktivitas bermain, karena bermain
4
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai kegiatan menghibur yang dilakukan dengan melibatkan aktivitas gerak fisikal.
Menurut Smith dalam Suparlan et al. (2010: 5) mengatakan bahwa: “bermain adalah
dorongan langsung dari dalam diri setiap individu, yang bagi anak-anak merupakan pekerjaan sedangkan bagi orang dewasa lebih dirasakan sebagai kegemaran.” Permainan dimainkan dengan membutuhkan banyak energi lebih kuat dan serius daripada bermain,
dan lebih memungkinkan memberikan penghargaan terhadap pemenuhan keberhasilan. dalam Sukintaka (1992: 12) mengemukakan bahwa “aktivitas bermain pada anak-anak banyak dilakukan dengan aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani ini sangat penting bagi
anak-anak dalam masa pertumbuhannya, gerak mereka berarti berlatih tanpa disadarinya.”
Permainan dapat dikelompokan berdasarkan dengan macam-macam cara
memandang permainan itu. Diantaranya pengelompokan dengan bola yaitu ada permainan
bola besar dan permainan bola kecil yang ada dalam kurikulum pembelajaran. Permainan
bola tangan termasuk kedalam permainan bola besar. dalam permainan bola tangan
dilakukan dengan banyak melakukan kombinasi gerak lokomotor, non lokomotor dan
manipulatif dalam suatu konsep gerak permainan bola tangan yang tersampaikan melalui
aktivitas bermain.
Aktivitas bermain dalam penjas dapat dimanfaatkan sebagai penyampaian
pembelajaran agar pembelajaran lebih mudah diterima oleh siswa tanpa menghilangkan
makna dari aktivitas olahraga yang di modifikasi tersebut. Dalam penelitian ini akan
mengungkapkan aktivitas bermain melalui aktivitas handball like games sebagai sarana
untuk mengenalkan permainan bola tangan agar lebih mudah dilakukan oleh siswa sekolah
dasar.
Menurut Bahagia (2010: 26) mengungkapkan bahwa:
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada kenyataannya masih banyak pembelajaran penjas di sekolah dasar yang
dihadapi dalam pembelajaran penjas khususnya permainan bola tangan yaitu pembelajaran
kurang menarik minat siswa untuk berantusias mengikuti pelajaran karena guru
memberikan materi pelajaran yang lebih banyak melakukan kecabangan olahraga yang
sebenarnya, dan ada pula siswa yang banyak menunggu giliran dalam melakukan aktivitas
gerak sehingga mereka lebih banyak diam karena kurangnya alat dan sarana pembelajaran
di sekolah mengakibatkan situasi belajar yang monoton sehingga pengalaman gerak siswa
akan terbatasi di karenakan pembelajaran yang kurang efektif tersebut.
Oleh karena itu perlu adanya suatu pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh
guru. Dengan ini peneliti yang bertindak sebagai guru tergerak untuk memanfaatkan
aktivitas permainan yang dimodifikasi sebagai alat untuk menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa, karena dengan melalui aktivitas bermain siswa lebih mudah
untuk melakukan kegiatan pembelajaran karena mengandung unsur kesenangan dalam
melakukan kegiatan juga inti serta makna dari materi dapat mudah tersampaikan kepada
siswa sehingga secara sadar ataupun tidak sadar minat belajar siswa terbentuk untuk
berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran penjas. Melihat permasalahan di atas,
maka suatu pemikiran yang muncul dari masalah tersebut peneliti menentukan judul penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah “Implementasi Aktivitas Bermain Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Permainan Bola Tangan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti mengidentifikasi adanya beberapa
permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran di SD Negeri Sukarasa 3 dan 4 diantaranya
:
1. Siswa kurang berminat dalam mengikuti permainan bola tangan di karenakan
pembelajaran yang diberikan monoton lebih kepada permainan sebenarnya.
2. Siswa kurang memahami cara bermain permainan bola tangan.
3. Pemahaman siswa tentang gerak dasar permainan bola tangan masih kurang.
6
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Apakah pembelajaran aktivitas bermain dapat meningkatkan hasil belajar
permainan bola tangan pada siswa kelas VI.C SD Negeri Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung ?
D. Tujuan Penelitian
Berikut ini tujuan penelitian yang terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus akan
dipaparkan sebagai berikut :
Tujuan Umum 1.
Tujuan umum dari penelitian tindakan kelas ini adalah: untuk mengetahui sejauh
mana aktivitas bermain dapat meningkatkan hasil belajar permainan bola tangan di kelas
VI.C SD Negeri Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung.
Tujuan Khusus 2.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui sejauh mana aktivitas siswa dalam belajar permainan bola tangan.
b) Untuk mengetahui sejauh mana aktivitas guru dalam mengajar permainan bola tangan.
c) Untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap pembelajaran permainan bola
tangan dengan melalui aktivitas handball like games.
d) Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar permainan bola tangan yang dilakukan
siswa melalui aktivitas handball like games.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari dua manfaat penelitian, yaitu manfaat teoritis dan
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Manfaat Teoritis 1.
Memberikan manfaat bagaimana cara penyampaian materi dengan menggunakan
aktivitas bermain sehingga materi dari pembelajaran dapat tersampaikan dengan lebih
mudah. dengan menggunakan aktivitas bermain siswa akan lebih berminat mengikuti
pembelajaran.
Manfaat Praktis 2.
Dalam penelitian ini terdapat manfaat praktis yang akan dikemukakan sebagai yaitu
berikut :
Bagi Pendidik a.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan pendidik lebih berinovatif dan berkreatif
mengemas dengan baik pembelajaran penjas tanpa menghilangkan makna yang
sesungguhnya dari materi yang akan disampaikan melalui aktivitas permainan dengan
mengaplikasikannya dalam aktivitas handball like games.
Bagi Siswa b.
Melalui penelitian ini diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat melalui
aktivitas permainan handball like games.
Bagi Sekolah c.
Adanya peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran yang berakibat terhadap
peningkatan kualitas siswa dan guru, sehingga pada akhirnya akan mampu meningkatkan
kualitas sekolah secara menyeluruh.
Bagi Peneliti d.
Peneliti menjadi lebih membuka wawasan tentang pembelajaran yang ada di
sekolah dasar khususnya dalam penjas sehingga pengetahuan peneliti dapat meningkat dan
dapat mengaplikasikan aktivitas bermain ke dalam pembelajaran penjas di sekolah dasar.
F. Batasan Penelitian
Agar langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian dapat dilaksanakan
8
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun pembatasan masalahnya terfokus pada implementasi aktivitas bermain dalam
meningkatkan hasil belajar permainan bola tangan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masalah pokok penelitian berkenaan dengan peningkatan hasil belajar dalam
permainan bola tangan pada siswa kelas VI.C SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung
melalui implementasi aktivitas handball like games.
2. Hasil belajar akan dilihat dari berlangsungnya proses pembelajaran dengan
menggunakan konsep gerak permainan bola tangan dalam aktivitas handball like
games.
3. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.
4. Penelitian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung untuk pokok bahasan
pembelajaran permainan bola tangan melalui aktivitas handball like games pada kelas
VI.C SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung.
5. Populasi atau obyek penelitiannya yaitu terhadap siswa kelas VI.C SDN Sukarasa 3
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sukarasa 3 dan 4 yang beralamat
di Jl. Pak Gatot V Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Alasan penentuan di lokasi ini
adalah peserta didik yang secara umum sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran
penjas di sekolah serta sarana dan prasarananya mendukung untuk dilakukannya
penelitian ini.
Subjek penelitiannya dilakukan pada peserta didik kelas VI.C SDN Sukarasa 3 dan
4 sebanyak 33 peserta didik. Menurut Sugiyono (2013: 117) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VI.C SDN Sukarasa 3 dan
4 tahun ajaran 2014/ 2015. Adapun subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik di
kelas VI.C yang berjumlah 33 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 16
2. Perempuan 17
Jumlah Total 33
B. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini pada dasarnya terdiri dari empat komponen
yaitu: rencana, tindakan, pengamatan/ observasi, dan refleksi. Adapun alur tindakannya
54
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari bagan di atas terdapat empat langkah PTK, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan, dan refleksi. Agar lebih rinci lagi akan di paparkan penjelasan dari ke empat
langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Rencana (Planning)
Rencana merupakan tahapan awal yang harus dilakukan peneliti sebelum
melakukan penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan perencanaan yang baik, peneliti akan
lebih mudah melihat hambatan secara dini sehingga dapat mengatasi kesulitan dan
mendorong peneliti untuk bertindak lebih efektif.
Dalam tahap penyusunan rencana ini, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa
yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk membantu peneliti (Arikunto, 2010: 18).
Permasalahan Perencanaan I Pelaksanaan I
Pengamatan I Refleksi I
Perencanaan II Pelaksanaan II
Pengamatan II
Diagram Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh karena itu, dalam penyusunan rencana dibutuhkan strategi-strategi yang dapat
memecahkan permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran. Agar penelitian
tidak bersifat subjektif, penelitian dilakukan secara kolaborasi dengan melibatkan mitra
peneliti untuk mendapatkan kecermatan yang baik dalam pengamatan yang dilakukan
dalam penelitian ini.
Adapun rencana yang disusun dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan sekolah dan kelas yang dijadikan tempat penelitian.
b. Menghubungi guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan meminta kesediaannya
untuk menjadi kolabolator peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan.
c. Melakukan kunjungan ke sekolah untuk melakukan observasi pra-penelitian terhadap
kelas yang digunakan untuk penelitian.
d. Membuat kesepakatan dengan guru mengenai waktu pelaksanaan penelitian.
e. Membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan aktivitas handball like games
dalam permainan bola tangan sebagai bahan ajar.
f. Merencanakan sistem penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar dan
proses pembelajaran.
g. Menyusun instrument yang digunakan dalam penelitian untuk melihat perkembangan
hasil belajar siswa.
h. Merencanakan diskusi balikan yang dilakukan dengan kolaborator peneliti.
i. Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindakan lanjut dari diskusi
balikan yang telah dilakukan dengan mitra peneliti.
56
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tindakan (Action)
Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanakan tindakan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. Dalam tahap ini, peneliti harus
menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana tindakan. Akan tetapi, pelaksanaan
tindakannya bersifat fleksibel karena penelitian tidak secara mutlak dikendalikan oleh
rencana mengingat dinamika proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Semua perubahan/
penyesuaian yang terjadi perlu dicatat. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan Pretest untuk mengetahui atau mengukur konsepsi awal siswa tentang
pemahaman dan gerak dasar siswa dalam permainan bola tangan.
b. Mengoptimalkan penggunaan permainan Handball Like Games dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Mengadakan evaluasi hasil belajar terhadap siswa berupa tes dalam setiap akhir siklus.
d. Peneliti mengajar langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan.
e. Menggunakan instrument penelitian yang telah disusun.
f. Mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul dalam
proses pembelajaran.
g. Melaksanakan diskusi balikan dengan mitra peneliti.
h. Melaksanakan revisi tindakan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi balikan.
i. Melaksanakan pengolahan data.
3. Pengamatan (Observasi)
Tahap ketiga yaitu pengamatan/ observasi berfungsi untuk mendokumentasikan
pengaruh-pengaruh yang terjadi akibat tindakan dalam kelas. Hasil pengamatan ini
merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan menceritakan
keadaan yang sesungguhnya. Tahap pengamatan/ observasi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Melaksanakan pengamatan terhadap kondisi pembelajaran yang diteliti.
b. Melaksanakan pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam mempraktikan
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Melaksanakan pengamatan terhadap kemampuan guru dalam menyampaikan
pembelajaran dengan mengembangkan permainan handball like games.
d. Melakukan pengamatan terhadap hubungan antara permainan handball like games
dan hasil belajar permainan bola tangan.
4. Refleksi (Reflecting)
Tahap refleksi sebagai upaya untuk mengungkapkan kembali serta mengkaji yang
telah dilakukan dan dihasilkan atau yang belum berhasil di tuntaskan dengan tindakan
perbaikan yang telah dilakukan dalam penelitian. Tahapan ini dilakukan untuk memproses
data yang didapat saat dilakukan pengamatan. Data yang didapat kemudian ditafsirkan,
dieksplanasikan, dianalisis, dan disintetis. Dalam proses pengkajian data melibatkan orang
lain sebagai kolabolator agar lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi. Selain itu, hasil
refleksi digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan
penelitian. Dari penjelasan tersebut dalam tahapan ini, peneliti melakukan :
a. Kegiatan diskusi balikan dengan kolaborator maupun mitra dan siswa setelah tindakan
dilakukan.
b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya.
Keempat tahapan tersebut merupakan unsur untuk membuat suatu siklus, yaitu dari
tahap penyusunan rencana sampai pada refleksi yang merupakan evaluasi. Pada tahapan
penelitian tindakan kelas ini, masing-masing tahapan akan terjadi proses penyempurnaan
yang didasarkan dari hasil masing-masing proses tersebut. Dari pernyataan di atas, setiap
tahapan dalam penelitian tindakan kelas ini memiliki keterkaitan satu sama lainnya.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan
kelas (PTK) atau dikenal dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Dikemukakan
oleh Arikunto (2010: 2) bahwa ada tiga kata dalam penelitian tindakan kelas yang
membentuk pengertian sebagai berikut.
1. Penelitian: menunjukan pada suatu kegiatan dan mencermati suatu objek dengan
58
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan: menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas: dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas saja, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik, seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang
pendidikan dan pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan istilah kelas adalah
sekolompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama pula.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama. Tindakan tersebut
diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang diikuti dan dilakukan siswa.
Penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap
tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Penelitian ini dimaksudkan untuk
memberikan informasi tentang tindakan yang tepat untuk mengetahui implementasi
aktivitas bermain dalam meningkatkan hasil belajar permainan bola tangan pada siswa di
sekolah dasar. Dengan ini, PTK pada hakikatnya merupakan penelitian tindakan yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Dengan adanya
kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan lain-lain) dan
peneliti dalam pemahaman, kesepakatan, permasalahan, dan pengambilan keputusan yang
akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action).
D. Definisi Operasional
Dalam bagian ini penulis mengemukakan definisi istilah yang menjadi kerangka
acuan penafsiran serta menghindari adanya kesalahan penafsiran mengenai istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka penulis mengungkapkan beberapa istilah dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Aktivitas bermain adalah kegiatan handball like games yang merupakan salah satu
permainan invasi. Handball like games merupakan kegiatan bermain yang menyerupai
permainan bola tangan. kegiatan tersebut, dilakukan dengan rasa senang yang akan
membuat siswa berpartisipasi aktif dan antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.
3. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai umpan balik dalam upaya
memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
penelitian ini mencakup keterampilan dasar dalam permainan bola tangan.
4. Permainan bola tangan adalah permainan beregu yang menggunakan bola, yang
dimainkan dengan menggunakan satu atau dua tangan. Bola tersebut boleh dilempar,
dipantulkan, atau ditembakan. Tujuan dari permainan ini adalah memasukan bola
sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, dan mencegah agar tim lawan tidak dapat
memasukan bola ke gawang sendiri.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2000: 134) mengungkapkan “instrumen pengumpulan data
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.” Data yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah data tentang implementasi aktivitas bermain dalam meningkatkan
hasil belajar permainan bola tangan. Untuk memperoleh data tersebut secara obyektif,
diperlukan instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan
baik. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data seperti: observasi, catatan
lapangan, alat evaluasi, dan dokumentasi.
Jenis-jenis instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Observasi 1.
Menurut Nasution (1998) dalam Sugiyono (2013: 310) menyatakan bahwa
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi merupakan alat pengamatan
secara langsung yang digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama terjadinya proses
60
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi yang dilaksanakan peneliti sebagai guru yang berhubungan dengan
pelaksanaan pembelajaran di kelas VI.C SDN Sukarasa 3 dan 4 Bandung. Alat yang
digunakan adalah lembar observasi tentang aktivitas siswa dan guru. Kegiatan observasi
dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran, untuk memeroleh data pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan faktor-faktor penunjang, serta penghambat
pelaksanaan pembelajaran.
Catatan Lapangan 2.
Catatan lapangan merupakan sutau alat ukur berupa catatan yang tertulis mengenai
apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan oleh peneliti ketika berada di lapangan.
Idrus (2007: 85) mengungkapkan “catatan lapangan merupakan catatan yang ditulis secara
rinci, cermat, luas, dan mendalam dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan
peneliti tentang aktor, aktivitas ataupun tempat berlangsungnya kegiatan tersebut.
Pengertian tersebut di kutip dari situs
http://andiprastowo.wordpress.com/2010/07/09/mengenal-teknik-catatan-lapangan.html.
Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti ataupun mitra peneliti yang melakukan
pengamatan atau observasi mengenai subjek dan objek penelitian. Hal-hal yang perlu
dicatat dalam penelitian ini yaitu mengenai kejadian yang terjadi pada saat pembelajaran
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Alat Evaluasi
Alat evaluasi dalam penelitian ini yaitu berupa tes yang digunakan sebagai alat
ukur untuk mengetahui hasil belajar siswa. Baik secara individu maupun kelompok setelah
dilakukan tindakan. Tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur dan menilai
yang berbentuk pemberian tugas oleh peneliti yang bertindak sebagai guru yang kemudian
dilakukan dan dikerjakan oleh siswa. Dalam penelitian tindakan kelas ini salah satu yang
di ukur adalah hasil belajar siswa dengan alat ukur berupa tes yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai oleh peserta
didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
Alat ukur hasil belajar permainan bola tangan menurut Strand, et al. (1955:
134-136) dalam (Zinn, 1981) yaitu menggunakan Team Handball Skills Battery, bentuk tes
Team Handball Skills Battery terdiri dari 3 butir tes, yaitu:
Nine-Meter Front Throw a.
Testee harus melakukan flying shoot sebanyak 10 kali berturut-turut dari 5 tempat atau pos yang jaraknya berbeda. Tembakan atau shooting dianggap berhasil apabila bola
langsung masuk mengenai sasaran, bila bola mengenai sasaran pada bidang garis batas
daerah skor maka diambil skor yang lebih besar.
Bola hasil shooting dinyatakan gagal apabila testee melakukan pelanggaran pada
saat melakukan flying shoot menginjak garis batas 9 meter dan bola tidak langsung
62
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrument ini merupakan hasil modifikasi yang telah di uji validitas, hasil validitas
instrument ini dengan t hitung 6,833 ≥ nilai t tabel 2, 101 yang berarti hasil tersebut valid.
Instrument tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1.
Dominant-Hand Speed Pass b.
Sebelum melempar bola testee berdiri dibelakang garis batas lemparan, bola di
pegang di depan dada. Setelah ada aba-aba, testee harus melempar bola ke tembok
kemudian menangkapnya kembali dan seterusnya sebanyak 10 kali lemparan. Waktu
dimulai ketika bola pertama menyentuh tembok dan berakhir ketika bola kesepuluh
ditangkap kedua tangan. Testee diberi 2 kali kesempatan melakukan tes, waktu yang
diambil adalah waktu terbaik.
Bola tangkapan dinyatakan gagal apabila testee menginjak garis atau melewati
garis batas lemparan pada waktu melempar dan apabila bola tidak tertangkap dengan baik
oleh kedua tangan. Berikut ini adalah gambar lapangan untuk tes dominant-hand speed
pass:
Overhead Pass c.
Gambar dibawah ini merupakan bentuk lapangan yang akan digunakan untuk
melakukan tes overhead pass:
Bidang Sasaran
Restraining Line
2,5 m
Gambar 3.2
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
95 cm 45 cm 3
2
1 150 cm
160 cm
7.5 m
Restraining Line
Gambar 3.3 Target Marking for Zinn Team Handball Overhead Pass Test
Instrument overhead pass ini merupakan hasil modifikasi dari yang sebenarnya dan
telah di uji validitas. Hasil yang telah di uji yaitu t hitung 5,43 ≥ nilai t tabel 2,101 yang
berarti hasil tersebut valid.
64
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam proses pengembangan instrumen dilakukan dengan menggunakan beberapa
cara sebelum data diolah dan dianalisa. Berikut tahapan yang harus di tempuh oleh
peneliti.
Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan tes gerak dasar
dikelompokan menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik data mentah.
Berdasarkan unit-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi. Dalam pengolahan data ini,
implementasi aktivitas bermain dalam permainan bola tangan dilaksanakan dengan
bentuk-bentuk tugas gerak yang sistematis dikategorikan sebagai aktivitas siswa yaitu motivasi,
partisipasi siswa dalam melakukan berbagai macam penguasaan gerak dasar pada
pembelajaran permainan bola tangan.
Setelah mengumpulkan data, selanjutnya penulis melakukan pengolahan data
dalam penelitian ini akan dicari nilai rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing tes.
Nilai tersebut akan dibandingkan untuk kepentingan statistik. Sebagai berikut:
Pengolahan dan kategorisasi data 1.
Dalam pengolahan dan kategorisasi data terdiri dari beberapa cara diantanya
sebagai berikut:
a) Mencari nilai rata-rata ( )
=
Keterangan:
= Nilai rata-rata yang dicari
= Skor mentah
= Jumlah sampel
Σ = jumlah
b) Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus:
S =
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
S = Simpangan Baku
= Skor yang dicapai seseorang
= Nilai rata-rata
= Banyaknya jumlah orang
c) Pengolahan data hasil belajar
Pengolahan data untuk mengukur prestasi belajar siswa dilakukan secara
kuantitatif langsung melalui pengskoran terhadap hasil tes siswa. Penskoran siswa
aspek kognitif dihitung dengan persamaan sebagai berikut.
Keterangan:
= tingkat keberhasilan belajar siswa
= jumlah skor yang diperoleh siswa
= skor maksimal (skor ideal)
Prestasi belajar siswa diperoleh dengan membandingkan jumlah siswa yang
memperoleh nilai di atas angka Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan jumlah
total siswa. Presentase keberhasilan prestasi belajar pada ranah kognitif dirumuskan
sebagai berikut.
Tingkat keberhasilan yang dicapai dibagi menjadi 5 kategori yang ditafsirkan pada
tabel sebagai berikut.
Tabel 3.2
66
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Persentase Keberhasilan Kategori Prestasi Belajar
90% - 100% Sangat baik
70% - 89% Baik
63 % - 69% Cukup
43% - 62% Kurang
0% - 42% Sangat kurang
Validasi data 2.
Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan
melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dan
kredibilitas penelitan. Validasi menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap proses dan
hasil PTK (Kunandar, 2012: 103), sementara itu Hopkins (1993) dalam Rochiati (2005)
yang dikutip dari Kunandar (2012: 108) berpendapat bahwa untuk menguji derajat
keterpercayaan atau derajat kebenaran penelitian, ada beberapa bentuk validasi yang dapat
dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu:
a) Member check
Member check yaitu memeriksa kembalik keterangan-keterangan atau informasi data yang dipeoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber yang relevan dengan
penelitian tindakan kelas (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, pegawai adminstrasi
sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain) apakah keterangan atau informasi atau penjelasan
itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu
diperiksa kebenaranya.
b) Triangulasi
Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi dilakukan
berdasarkan tiga sudut pandang. Yakni sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Saturasi
Saturasi adalah situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain
yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.
d) Audit trail
Memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan
peneliti dan di dalam pengambilan kesimpulan. Selain itu, peneliti juga memeriksa
catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau mitra peneliti. Audit trail dapat dilakukan oleh kawan
sejawat peneliti, yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan penelitian
tindakan kelas yang sama seperti peneliti itu sendiri.
e) Expert opinion
Expert opinion yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas atau pakar bidang studi untuk memeriksa semua tahapan-tahapan
kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgement terhadap masalah-masalah
penelitian yang dikaji.
f) Key respondent review
Key respondent review adalah meminta salah seorang atau beberapa mitra peneliti yang banyak mengetahui tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draf awal
laporan penelitian dan meminta pendapatnya.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
sebagai berikut:
Observasi a.
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau
peninjauan secara cermat tentang kejadian yang ada di tempat penelitian. Observasi
dilakukan oleh peneliti sebagai pengamat pada kegiatan penelitian yang sedang
68
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terjadi di lapangan guna mendapatkan data tentang permasalahan dalam penelitian. Dengan
dilakukan observasi maka diharapkan peneliti dapat memiliki gambaran serta petunjuk cara
pemecahan masalah yang jelas mengenai permasalahan dalam penelitiannya.
Observasi dalam penelitian tindakan kelas ini terfokus pada hasil belajar siswa
dalam permainan bola tangan. Aspek-aspek yang di observasi yaitu mengenai keterampilan
dasar siswa dalam permainan bola tangan. Berikut ini adalah contoh lembar observasi
keterampilan dasar permainan bola tangan :
Tabel 3.3
Lembar observasi gerak dasar permainan bola tangan
Kriteria Penilaian gerak dasar melempar, menangkap dan memantul adalah sebagai
berikut :
Kriteria Melempar 1)
Terdapat lima kriteria penilaian dalam gerak dasar melempar, kriteria tersebut akan
dipaparkan sebagai berikut.
No Nama
Keterampilan Gerak Dasar
Kriteria Melempar Menangkap Memantul
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1.
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Bola dipegang di atas bahu dan di bawa ke arah belakang kepala.
b) Posisi siku yang memegang bola dibengkokan dengan posisi lengan condong sedikit ke
sisi.
c) Posisi badan menghadap ke sasaran dan badan tegak.
d) Posisi kaki yang di depan berlawanan dengan posisi tangan yang melempar.
e) Lutut dibengkokan sedikit.
Kriteria Menangkap 2)
Terdapat lima kriteria penilaian dalam gerak dasar menangkap, kriteria tersebut
akan dipaparkan sebagai berikut.
a) Kaki dibuka selebar bahu.
b) Kepala dan mata menghadap ke arah datangnya bola.
c) Siku dibengkokan sedikit ke arah datangnya bola.
d) Telapak tangan membentuk segitiga dalam menangkap bola.
e) Bagian atas pinggang condong sedikit ke arah bola.
Kriteria Memantul 3)
Terdapat lima kriteria penilaian dalam gerak dasar memantul, kriteria tersebut akan
dipaparkan sebagai berikut.
a) Jika bola dipantulkan dengan tangan kanan, maka posisi kaki kiri depan, begitu
sebaliknya.
b) Posisi badan agak condong kedepan.
c) Bola dipantulkan didepan agak ke samping.
d) Saat memantulkan pergelangan tangan tidak kaku (elastis).
e) Memegang atau membawa bola tidak lebih dari tiga langkah.
Sebagai penilaiannya dengan menggunakan angka 1-5. Berikut ini adalah
keterangan nilai kriteria melempar, menangkap, dan memantul :
70
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria Penilaian Gerak Dasar
Nilai Kriteria Penilaian Gerak Dasar
5 Semua kriteria dapat dilakukan
4 Hanya 4 kriteria yang dapat dilakukan
3 Hanya 3 kriteria yang dapat dilakukan
2 Hanya 2 kriteria yang dapar dilakukan
1 Hanya 1 kriteria yang dapat dilakukan
Catatan lapangan b.
Catatan lapangan adalah tulisan yang merekam tentang setiap hal yang terjadi pada
saat penelitian berlangsung. Catatatan lapangan ditulis secara rinci dan cermat dalam
rangka mengumpulkan data mengenai kejadian-kejadian yang penting pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran.
Hal-hal yang perlu di catat dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu meliputi:
1) Kondisi siswa.
2) Kondisi guru.
3) Ketersedian media/ media yang digunakan.
4) Kondisi lingkungan
Tes c.
Tes adalah suatu alat atau instrumen pengumpulan data yang berupa serangkaian
tugas atau latihan yang dibuat oleh peneliti guna mengetahui sejauh mana perkembangan
hasil belajar siswa. Data yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah mengenai hasil
tes belajar permainan bola tangan dan kemampuan gerak dasar siswa dalam permainan
bola tangan setelah mengikuti serangkaian pembelajaran yang diberikan oleh peneliti yang
bertindak sebagai guru penjas.
Tes yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi hasil belajar siswa
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) keterampilan dasar permainan bola tangan yang di observasi melalui aktivitas bermain
yang dilakukan oleh siswa yaitu meliputi keterampilan dasar melempar, menangkap,
dan memantul.
2) Alat ukur hasil belajar permainan bola tangan yang dilakukan siswa secara individu,
menggunakan team handball skills battery yang meliputi tiga butir tes, yaitu:
nine-meter front throw, dominant-hand speed pass, dan overhead pass.
H. Analisis Data
Analisis data merupakan suatu upaya mengolah data menjadi informasi yang
dilakukan dalam suatu kegiatan dengan cara diteliti, dipelajari, dan memeriksa serta
membandingkan data dan membuat interpretasi yang diperlukan dalam penelitian.
sehingga data yang dhasilkan dapat diidentifikasi suatu permasalahannya, yang kemudian
masalah tersebut di dirumuskan dengan jelas dan benar. Dalam penelitian tindakan kelas
ada dua macam jenis data yaitu:
1. Data kuantitatif yang berwujud hasil belajar siswa, dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan statistika deskriptif.
2. Data kualitatif yaitu data tidak berbentuk angka atau nominal yang di dapat dalam
proses pembelajaran dan observasi serta wawancara yang berhubungan dengan sikap
siswa, motivasi siswa, dan partisipasi dalam mengikuti pembelajaran. data seperti ini
142
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Penelitian tindakan kelas ini meneliti mengenai peningkatan hasil belajar
permainan bola tangan melalui aktivitas bermain. Peneliti menggunakan aktivitas bermain
sebagai cara untuk menarik partisipasi dan minat siswa agar lebih berantusias dalam
mengikuti pembelajaran dan juga dengan melalui aktivitas bermain yang menyerupai
permainan bola tangan sebenarnya maka siswa akan lebih menerima dan memahami
keterampilan bermain dan gerak dasar permainan bola tangan yang diajarkan. Karena
dalam pendidikan jasmani erat kaitannya dengan bermain, dan siswa sekolah dasar pada
umumnya masih berada dalam dunia bermain tentunya hal ini dapat dimanfaatkan oleh
guru untuk mengembangkan kemampuan siswa melalui aktivitas yang mengandung
banyak permainan yang mengedukasi sehingga siswa dapat terangsang untuk bergerak
lebih aktif dan senang. Peneliti memilih pembelajaran mengenai permainan bola tangan
karena permainan bola tangan merupakan permainan yang sederhana dan dapat
dimodifikasi menjadi aktivitas bermain yang banyak ragamnya. Disamping itu gerak dasar
dalam permainan bola tangan mencakup kegiatan melempar, menangkap dan memantulkan
bola dan kegiatan tersebut sering dilakukan oleh siswa sehingga peneliti lebih mudah
mengarahkan siswa untuk dapat mempelajari cara melempar, menangkap dan
memantulkan bola dengan baik dan benar.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas dengan 2 siklus yang terdiri dari tindakan I dan tindakan II. Satu siklus
dilakukan dalam waktu satu minggu menjadi dua kali pertemuan. Fokus pada penelitian
tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar permainan bola tangan melalui
aktivitas bermain. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi dan tes. Peneliti bersama observer yaitu mitra peneliti mengobservasi setiap
tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini baik itu dalam observasi gerak dasar
permainan bola tang, keterampilan bermain juga setiap kegiatan proses pembelajaran yang
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam penelitian ini terdiri dari tiga alat ukur yaitu yang dinamakan Handball Skill Battery
butir tesnya meliputi nine meters front throw, dominant hand speed pass, dan overhead
pass.
Dalam penelitian yang telah dilakukan yaitu implementasi aktivitas bermain
terdapat pengaruh adanya peningkatan hasil belajar permainan bola tangan. Hal tersebut
dilihat dari rata-rata hasil tes yang dilakukan siswa dari setiap siklusnya mengalami
peningkatan. Dengan demikian kemampuan siswa dalam gerak dasar dan keterampilan
bermain permainan bola tangan sangat dipengaruhi dari aktivitas bermain yang diberikan.
Karena dengan aktivitas bermain siswa akan dapat menerima dan menyerap pembelajaran
dengan baik disamping pengalaman gerak siswa yang bertambah dan siswa menjadi
senang mengikuti pembelajaran juga minat mereka terhadap permainan bola tangan
menjadi meningkat.
Berdasarkan penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilakukan pada siswa kelas
VI.C di SD Negeri Sukarasa 3 dan 4 Bandung. Bahwa pada hasil pengolahan dan analisis
data penelitian terhadap kemampuan siswa dalam permainan bola tangan melalui
implementasi aktivitas bermain mengalami peningkatan hasil belajar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yaitu implementasi aktivitas bermain
dalam meningkatkan hasil belajar permainan bola tangan terdapat beberapa hal yang akan
penulis sampaikan sebagai masukan dan saran baik itu untuk penulis dan juga bagi segenap
pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan. Adapun hal-hal yang penulis sarankan adalah
sebagai berikut:
1. Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa menggunakan
aktivitas bermain terdapat pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar permainan bola
tangan, sehingga penulis menyarankan untuk menggunakan aktivitas bermain dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani.
2. Bagi sekolah dapat mendukung dan memfasilitasi proses pembelajaran pendidikan
jasmani untuk kemajuan dan keterampilan siswa dalam mengembangkan pengalaman
144
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang permainan bola
tangan untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan segala aspek yang terkandung
dalam permainan bola tangan. Dan juga lebih jauh mengenalkan permainan bola
tangan, agar permainan bola tangan dapat diterima dan disenangi oleh seluruh
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. (2009). Modul Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Bandung: Fakultas Pendidikan Olaharaga dan Kesehatan
Abduljabar, B. (2011). Modul Pedagogi Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan
Bahagia, Y. (2010). Modul Permainan Invasi. Bandung: Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan
Basri, H. (2013). Landasan Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia
Hasbullah. (2011). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta Utara : PT Raja
Grafindo Persada
Haris, R. (1986). Permainan Bola Tangan. Bandung: Adil.
Hidayat, Y. (2011). Penulisan Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan
Jasmani Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Juliantine, T, Subroto, T, dan Yudiana, Y. (2012). Modul Belajar & Pembelajaran
Penjas. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Mahendra, A. (2009). Modul Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung:
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Mahendra, A. (2007). Modul Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Fakultas
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mahendra, A. (2000) Bola Tangan. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional
Subroto, T. (2010). Modul Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan.
Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Sudjana, N. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani.
Bandung: CV. Bintang Warliartika
Suparlan, A, Mudjihartono, dan Darajat, D. (2010). Modul Permainan Bola Kecil.
Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Yusuf, S, dan Sugandhi, N. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Nuryadin, Adin. (2010). Makalah Karakteristik Anak (Usia Sekolah Dasar pada
Kelas Rendah & Kelas Tinggi. [Online]. Tersedia:
http://laboratoriumpendidikan.wordpress.com/2010/10/10/karakteristik-siswa-
kelas-5-6/. [10 Desember 2013].
Mashuri, Hendra (2012). Bola Tangan (Pengertian dan Teknik Dasar). [Online].
Tersedia:
http://ndakbar.blogspot.com/2012/12/09/bola-tangan-pengertian-dan-teknik-dasar.html. [21 Februari 2014]
Fardina, Tika (2013). Makalah Bola Tangan. [Online]. Tersedia:
http://tikafardina.blogspot.com/2013/06/15/makalah-bola-tangan.html. [21
Yaumitha Baeti Jannah
IMPLEMENTASI AKTIVITAS BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudono, Anggani. (2012). Pengertian Bermain Menurut Beberapa Ahli. [Online].
Tersedia:
http://www.lepank.com/2012/op7/pengertian-bermain-menurut-beberapa-ahli.html. [19 Maret 2014].
Yusrizal. (2010). Instrumen Penelitian. [Online]. Tersedia:
http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2010/11/15/konsep-dasar-instrumen-penelitian.html. [9 April 2014].
Prastowo, Andi (2010). Mengenal Teknik Catatan Lapangan. [Online]. Tersedia: