• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR FLYING SHOOT PADA PERMAINAN BOLA TANGAN : Studi Eksperimen di SMP Negeri 1 Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR FLYING SHOOT PADA PERMAINAN BOLA TANGAN : Studi Eksperimen di SMP Negeri 1 Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR FLYING SHOOT PADA PERMAINAN

BOLA TANGAN

(Studi Eksperimen di SMP Negeri 1 Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh:

Mohamad Irfan Haviluddin 0803030

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR FLYING SHOOT PADA PERMAINAN BOLA

TANGAN

(Studi Eksperimen di SMP Negeri 1 Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu)

Oleh:

Mohamad Irfan Haviluddin

0803030

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh

gelar sarjana pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi

© Mohamad Irfan Haviluddin 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR FLYING SHOOT PADA PERMAINAN BOLA

TANGAN

(Studi Eksperimen di SMP Negeri 1 Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu)

Oleh

MOHAMAD IRFAN HAVILUDDIN

0803030

Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I

Carsiwan, M.Pd NIP. 197101052002121001

Pembimbing II

Sufyar Mudjianto, M.Pd NIP. 197503222008011005

Mengetahui,

Ketua Program StudiPendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(4)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian... 7

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Manfaat Penelitian... 8

F. Anggapan Dasar... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KAJIAN PUSTAKA... 10

1. Konsep Pembelajaran... 10

a. Arti dan Makna Pembelajaran... 10

b. Pendekatan Belajar dan pembelajaran... 12

c. Proses Pembelajaran... 13

d. Tujuan Pembelajaran... 16

e. Hakekat Pendekatan Taktis... 17

2. Model Pembelajaran... 19

a. Pengertian Model Pembelajaran... 21

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran... 23

c. Syarat-syarat metode pembelajaran... 24

d. Macam-macam metode pembelajaran... 24

e. Ciri-Ciri Model Pembelajaran... 26

f. Pola-Pola Pembelajaran... 27

3. Pendekatan Taktis... 27

a. Pengertian Pendekatan Taktis... 27

b. Memahami Pendekatan Taktis... 31

c. Dasar – Dasar untuk Pendekatan Taktis... 32

4. Hasil Belajar... 35

a. Pengertian Hasil Belajar... 35

(5)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

c. Analisis gerak... 39

5. Karakteristik Siswa... 42

a. Perkembangan Kemampuan Motorik Siswa... 43

b. Analisis Kebutuhan Gerak Siswa... 43

c. Kemampuan Belajar Gerak Dan Perkembangan Anak... 44

B. Kerangka Pemikiran... 48

C. Hipotesis Penelitian... 50

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 51

B. Populasi dan Sampel... 52

C. Waktu penelitian... 54

D. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian... 54

1. Desain Penelitian... 54

2. Langkah-langkah penelitian... 55

E. Instrumen Pengumpulan Data... 56

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data... 59

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data... 63

B. Pengujian Hipotesis... 68

C. Analisis Data... 70

D. Diskusi Penemuan... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 75

B. Saran... 75

(6)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sistem Klasifikasi dalam Olahraga Permainan... 34

3.1 Sampel Penelitian... 53

3.2 Pengelompokkan sampel dengan teknik penjodohan... 54

3.3 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design... 55

4.1 Data Hasil Tes Awal Flying Shoot (pre – test)... 63

4.2 Data Hasil Tes Akhir Flying Shoot (post-test)... 64

4.3 Data Hasil Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors Tes Awal Flying Shoot (pre-test) Kedua Kelompok... 64

4.4 Data Hasil Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors Tes Akhir Flying Shoot (post-test) Kedua Kelompok... 65

4.5 Hasil Pengujian Homogenitas Tes awal Flying Shoot (pre-test)... 66

4.6 Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir (post-test)... 67

4.7 Hasil Uji Homogenitas F Gain... 67

(7)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Cakupan Ranah dari Penjas... 17

2.2 Tiga pendekatan pembelajaran permainan... 30

2.3 Rangkaian Gerakan Flying Shoot... 41

2.4 Rangkaian Gerakan Flying Shoot... 42

3.1 Langkah-langkah Penelitian... 56

(8)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Keputusan Pembuatan Skripsi

Lampiran II Surat Penelitian

Lampiran III Program Penelitian

Lampiran IV Hasil Pengolahan Data Statistik

(9)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR FLYING SHOOT PADA PERMAINAN BOLA TANGAN

(Studi Eksperimen di SMP Negeri 1 Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu)

Pembimbing I : Carsiwan, M.Pd

Pembimbing II : Sufyar Mudjianto, M.Pd.

Mohamad Irfan Haviluddin

(10)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk hidup terdiri atas jiwa dan raga (jasmani dan rohani)

yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan, bahkan saling mempengaruhi. Dengan

kondisi jasmani dan rohani yang baik, tugas yang berat sekalipun dapat diselesaikan

tanpa mengalami kelelahan yang berarti guna meningkatkan kesejahteraan hidup,

baik kesejahteraan jasmani maupun rohani. Manusia berusaha membangun jasmani

dan rohani dengan beberapa jalan, baik dengan upaya sendiri maupun bantuan dari

orang lain, melalui pendidikan secara formal ataupun nonformal, termasuk di

dalamnya pendidikan jasmani.

Pendidikan merupakan usaha seseorang yang secara sengaja untuk

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak didik menuju kedewasaan baik

jasmani dan rohani. Pendidikan jasmani tidak terlepas dari usaha pendidikan pada

umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan

jasmani sebagai alat perantaranya untuk mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak ke arah kehidupan yang sehat jasmani dan rohani. Usaha tersebut

berupa kegiatan jasmani yang diprogram secara ilmiah, terarah dan sistematis yang

disusun oleh lembaga pendidikan yang kompeten.

Pendidikan jasmani erat kaitannya dengan tujuan nasional seperti

tercantumdalam GBHN tahun 1998, yaitu : “pendidikan nasional berdasarkan

pancasila, bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia, yaitu

manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudu luhur,

berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri,

cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.”

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

keseluruhan dan bertujuan untuk membantu siswa dalam meningkatkan kesegaran

(11)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kemampuan gerak dasar dan berbagai aktifitas jasmani, seperti yang diungkapkan

oleh Lutan (2000: 2-3), yaitu :

1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya yang berkaitan dengan aktifitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.

2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktifitas jasmani.

3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efesien dan terkendali.

4. Berpartisipasi dalam aktifitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.

5. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktifitas jasmani termasuk permainan olahraga.

Meskipun tujuan pendidikan jasmani sangat majemuk, akan tetapi dalam setiap

proses pembelajarannya harus sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan

pertumbuhan setiap peserta didik. Khususnya pada aktifitas jasmani pada pendidikan

jasmani sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak, sebab

perkembangan fisik berada pada satu tingkatan yang memungkinkan untuk

melakukan beberapa gerak dasar dengan berbagai variasi dan perkembangan

kemampuan fisik terjadi sejalan dengan pertumbuhan fisik. Masa pertumbuhan dan

perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh aktifitas sehari-hari.

Seperti yang dijelaskan dalam buku Perkembangan Peserta Didik bahwa

“pertumbuhan anak pada umur 12 – 15 tahun secara proporsional pertumbuhan fisik anak relatif melambat dibandingkan dengan pada masa anak kecil dan masa bayi.

Tetapi dalam hal perkembangan perkembangan gerak, anak akan lebih aktif dan

senang bergerak karena pertumbuhan jaringan otot anak semakin kuat dan besar.”

usia ini merupakan masa penyempurnaan keterampilan melakukan gerakan-gerakan

dasar. Apabila anak usia tersebut diberikan suatu bentuk pembelajaran yang

(12)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

diarahkan, sehingga kemampuan pola gerak dasar tersebut semakin berkembang

selaras dengan pertumbuhan anak.

Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa, seorang anak pada usia ini

lebih suka mengulangi pengalaman-pengalaman yang menyenangkan dan memberi

kepuasan daripada pengalaman-pengalaman yang mengesalkan. Bila seorang anak

pada usia ini mengalami pengalaman yang mengesalkan, anak yang bersangkutan

akan berpindah ke aktifitas lain yang memberikan kesenangan dan kepuasaan. Sebab

anak di usia ini mempunyai dorongan yang besar untuk selalu bergerak yang akan

memberikan pengalaman gerak yang cukup besar.

Anak sangat tergantung pada orang dewasa dalam hal macam-macam kegitan

olahraga. Jadi seorang guru sebagai orang dewasa harus memperhatikan

keterbatasan-keterbatasan anak, rasa takut anak, kebutuhan anak dan harapannya. Sehingga

olahraga yang dilakukan oleh peserta didik menjadi gembira, aman dan menjadi

faktor positif bagi pertumbuhan jiwa, raga dan sosial anak serta bagi perkembangan

olahraga itu sendiri.

Keterlibatan anak dalam olahraga adalah untuk mencari kesenangan dan

bergaul dengan teman, bahkan ingin mempelajari atau meningkatkan keterampilan

gerak kecabangan olahraga yang menarik minatnya. Oleh karena itu, anak tidak boleh

dipaksa untuk melakukan suatu cabang olahraga. Hendaknya, olahraga diperkenalkan

sebagai satu kegiatan yang menyenangkan, menambah pengetahuan mengenai cara

dan pola bermain, menambah teman dan meningkatkan persahabatan.

Banyak cabang olahraga yang di ajarkan di SMP. Salah satunya adalah

olahraga bola tangan. Olahraga bola tangan yang terdapat dalam situs

http://maulaasman.blogspot.com/2008/01/bolatangan.html. “Dapat diartikan sebagai

olahraga beregu yang dimainkan 2 regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain

dan 1 penjaga gawang) berusaha untuk memasukkan sebuah bola ke gawang lawan.

(13)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

futsal. Cara memainkannya menggunakan tangan dengan tujuan akhir menembakan

bola ke arah gawang lawan.”

Berdasarkan pengamatan yang ada di lapangan, pembelajaran penjasorkes

dilaksanakan secara tidak teratur dan tidak sistematis. Mulai dari kelemahan proses

pembelajaran seperti membiarkan siswa bermain tanpa terlebih dahulu diberikan

tugas gerak yang seharusnya, serta kurangnya inovasi guru dalam mengajar agar

siswa aktif bergerak. Salah satu contoh inovasi dalam pengembangan proses

pembelajaran adalah dengan mengganti bentuk pemanasan pada setiap permulaan

pembelajaran, tetapi harus mengarah kepada materi yang akan diberikan pada saat

pembelajaran. Apalagi berbagai kegiatan jasmani memiliki karakteristiknya

masing-masing.

Seperti dalam olahraga bola tangan, terdapat teknik dasar yang dominan yaitu

passing dan shooting. Yang salah satunya flying shooting. flying shooting

(menembakkan bola pada saat melayang) adalah salah satu cara menembak yang

paling sering digunakan dari teknik menembak. flying shooting biasanya dilakukan

pada saat berada di garis gawang dan berguna untuk mengecoh kiper lawan. Bentuk

dari teknik shooting juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, hal demikian sejalan

dengan apa yang diungkap oleh Haris (1987:35) bahwa :

Secara garis besarnya, cara-cara menembakkan bola adalah sebagai berikut:

1. The standing shoot (menembak dalam posisi berdiri) 2. The jump shoot (menembak pada saat melompat ke atas) 3. The dive shoot (menembak pada saat melompat kedepan)

4. The fall shoot (menembak sambil menjatuhkan diri kesamping / kedepan) 5. The side shoot (menembak dari samping badan)

6. The flying shoot (menembak pada saat melayang) 7. The reverse shoot (tembakan membalik/memutar)

Keberhasilan pendidikan di sekolah banyak ditentukan oleh keberhasilan

belajar mengajar. Belajar menduduki peran yang sangat penting dalam kehidupan

(14)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

hidupnya mereka dituntut untuk terus belajar. Tujuan proses belajar mengajar pada

hakekatnya merubah perilaku peserta didik baik yang bersifat afektif, kognitif dan

psikomotor yang diharapkan terjadi pada saat belajar mengajar berakhir.

Untuk mencapai tujuan tersebut, guru harus aktif dan kreatif dalam memilih

bahan, metode dan alat yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran.

Dengan segala keterbatasannya, guru harus dapat menghadapi kendala-kendala yang

ada untuk berlangsungnya proses belajar mengajar. Seorang guru selain harus

memberikan materi yang dapat diterima oleh peserta didik juga harus memperhatikan

faktor keselamatan peserta didik pada saat mengikuti pembelajaran penjas.

Sedangkan untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani maka seorang guru pendidikan

jasmani harus mengetahui keadaan fasilitas penjas yang ada di sekolah serta harus

mengetahui keadaan dan karakteristik peserta didik, sehingga dapat menentukan

metode atau model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran pendidikan

jasmani. Tujuan dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada hakekatnya harus

mencakup 3 aspek pendidikan yaitu: aspek kognitif (pengetahuan intelektual), afektif

(sikap sosial) dan psikomotor (keterampilan gerak). Ketiga aspek tersebutlah yang

menjadi kajian dalam kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani di sekolah.

Dalam setiap pembelajaran, seorang guru harus menguasai model-model

pembelajaran untuk memudahkan seorang guru menguasai kelas dan mengetahui

setiap karakteristik peserta didiknya. Model pembelajaran adalah bentuk

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh

guru di kelas. Suatu model pembelajaran didalamnya terdapat teori-teori, syntak, serta

nurturing effect. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi

siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Ada beberapa model

pembelajaran dalam penjas, salah satunya yaitu Model Pembelajaran Pendekatan

Taktis. Model pendekatan taktis Menurut Hoedaya (2001:14) “Tujuan utama dalam mengajarkan sebuah permainan adalah untuk kesenangan, keterlibatan aktif, dan

(15)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kehidupannya.” Melalui sebuah permainan siswa dapat termotivasi untuk ikut aktif

dalam mengikuti sebuah kegiatan pembelajaran baik itu di dalam intrakurikuler

ataupun ekstrakurikuler. Dengan menggunakan pendekatan taktis dalam suatu

pembelajaran maka akan mendapatkan sebuah alternatif satu jalan keluar yang

memungkinkan siswa dapat mempelajari teknik dalam situasi bermain. Keistimewaan

lain dari pendekatan taktis adalah urutan pembelajaran yang alamiah, yang

meminimalkan proses pembelajaran yang kurang sesuai dengan tahap-tahap

perkembangan siswa.

Bertolak dari latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengadakan penelitian

yang mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran pendekatan

taktis terhadap hasil belajar flying shooting pada permainan bola tangan pada siswa di

SMP N 1 SLIYEG Kab. INDRAMAYU.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Merujuk pada latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi masalah

yang berkaitan dengan latar belakang antara lain sebagai berikut :

1. Pembelajaran menurut Corey (1986) dalam Syaipul (2005: 61), “Pembelajaran

adalah suatu proses dimana lingkungan sengaja dikelola untuk memungkinkan

ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau

menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset

dari pendidikan.”

2. Pendekatan taktis menurut Hoedaya (2001:14) “Tujuan utama dalam

mengajarkan sebuah permainan adalah untuk kesenangan, keterlibatan aktif,

dan peningkatan tampilan bermain siswa, yang akan berdampak positif

terhadap perilaku kehidupannya.” Melalui sebuah permainan siswa dapat termotivasi untuk ikut aktif dalam mengikuti sebuah kegiatan pembelajaran

baik itu di dalam intrakurikuler ataupun ekstrakurikuler.

3. Olahraga bola tangan yang terdapat dalam situs

(16)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sebagai olahraga beregu yang dimainkan 2 regu dengan masing-masing 7

pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha untuk memasukkan sebuah

bola ke gawang lawan. Permainan ini bisa dikatakan sebagai perpaduan antara

olahraga bola basket dan futsal. Cara memainkannya menggunakan tangan

dengan tujuan akhir menembakan bola ke arah gawang lawan.”

4. Hasil belajar atau prestasi belajar, Suherman (1999: 20), adalah sebagai hasil

dari proses interaksi belajar mengajar yang dipengaruhi oleh faktor fisiologis

(kondisi fisik, kecenderungan motivasi, kemampuan kognitif).

Hasil belajar bola tangan adalah hasil dari proses interaksi belajar mengajar

permainan bola tangan yang dipengaruhi kondisi fisik, kecenderungan motivasi

dan kemampuan kognitif.

5. Flying shooting adalah lemparan ke arah gawang yang dilakukan pada saat

badan melayang di udara.

6. Penelitian ini terbatas pada pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis

terhadap hasil belajar flying shooting pada permainan bolatangan di SMP N 1

Sliyeg Kabupaten Indramayu.

7. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan siswa kelas 8 (2

SMP).

8. Model pembelajaran yang digunakan dalam KBM adalah model pembelajaran

pendekatan taktis.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengajukan permasalahan

yang dianggap penting untuk diteliti, yaitu: seberapa besar pengaruh model

pembelajaran pendekatan taktis terhadap hasil belajar flying shooting pada

permainan bola tangan di SMP Negeri 1 Sliyeg Kabupaten Indramayu?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penelitian ini yaitu

(17)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

pembelajaran flying shooting pada permainan bola tangan, secara khusus tujuan yang

ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

model pembelajaran pendekatan taktis terhadap hasil belajar flying shooting pada

permainan bola tangan di SMP Negeri 1 Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu.

E. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi penulis

maupun bagi masyarakat umum. Ada beberapa manfaat yang dapat dihasilkan antara

lain :

a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori-teori pendidikan khususnya

teori tentang penjas.

b. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi

semua pihak dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa, ataupun bagi guru

pendidikan jasmani, pelatih dan pembina olahraga khususnya pada cabang

olahraga bola tangan serta dapat dijadikan sumbangan pengetahuan dan diterapkan

dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).

F. Anggapan Dasar

Dalam suatu penelitian, anggapan dasar merupakan asumsi yan menjadi

tumpuan segala pandangan kegiatan terhadap masalah yang diteliti. Menurut

Arikunto (2006: 55) “anggapan dasar adalah suatu titik tolak pemikiran yang

sebenarnya diterima penyelidik. Selanjutnya bahwa penyelidik dapat merumuskan

asumsi yang berbeda.”

Dari permasalahan yang diteliti, penulis memiliki anggapan dasar yaitu bahwa

dalam proses belajar mengajar gerak, Para pendidik dihadapakan pada beberapa

(18)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran dengan menggunakan model pendekatan taktis di SMP

merupakan salah satu cara dalam menyikapi kesulitan tugas mengajar. Seperti yang

diungkapkan oleh Subroto (2010:5) bagi siswa, tujuan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan taktis adalah:

1) Meningkatkan kemampuan bermain melalui pemahaman terhadap keterkaitan antara taktik permainan dan perkembangan keterampilan, 2) Memberikan kesenangan dalam proses pembelajaran, 3) Belajar memecahkan masalah-masalah dan membuat keputusan selama bermain.

Sehingga peran model pembelajaran pendekatan taktis di SMP sangat

dibutuhkan, dalam buku perkembangan peserta didik dijelaskan “pertumbuhan

jaringan otot pada usia 12-15 tahun semakin kuat dan besar sehingga kemampuan

anak dalam bergerak semakin aktif dalam variasi pola gerak.” Seperti dijabarkan pada

pembahasan di atas, maka penulis menggunakan model pembelajaran pendekatan

taktis sebagai daya dukung terhadap proses belajar mengajar. Karena dengan

diberikannya pendekatan taktis pada usia ini akan lebih mudah mengarahkan anak

untuk lebih aktif bergerak, meningkatkan kemampuan dan menemukan kepuasan

gerak sehingga peserta didik akan mendapatkan kemudahan untuk melakukan

pembelajaran permainan bola tangan dan dapat memberikan rasa percaya diri serta

menghilangkan rasa takut pada diri anak tersebut.

Peserta didik usia SMP khusus nya di SMP N 1 Sliyeg memerlukan

pembelajaran secara bertahap mulai dari gerakan yang mudah menuju gerakan yang

kompleks. Dengan memberikan model pendekatan taktis dalam pembelajaran penjas

pada permainan bola tangan diharapkan peserta didik dapat melakukan teknik dasar

permainan bola tangan, mampu merangsang dan mengaktifkan peserta didik

menemukan kepuasan dalam bergerak. Dengan keberhasilan tersebut, akan

menimbulkan rasa senang dan kepuasan tersendiri pada diri peserta didik yang

kemudian memotivasi siswa untuk banyak belajar pada permainan bola tangan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan

(19)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

peserta didik akan mampu mengembangkan potensi pola gerak dasar yang harus

(20)

1

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian diperlukan metode yang tepat dan sesuai denga

masalah dan tujuan yang akan dicapai. Secara umum metode merupakan cara

yang hendak dilakukan oleh setiap peneliti dalam melakukan penelitiannya.

Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting,

karena dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat

mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu peneliti harus terlebih dahulu

menentukan metode apa yang akan hendak dipakai dalam menentukan berhasil

atau tidaknya tujuan yang akan dicapai dalam penelitiannya. Menurut Sugiyono

(2009:3) “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”Artinya melalui penggunaan metode

serta pemilihan sebuah metode yang tepat maka akan membantu jalannya sebuah

penelitian.

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang akan digunakan dalam

sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen dengan tujuan untuk

memperoleh dan mengumpulkan data atau informasi sebanyak-banyaknya dari

suatu kelompok sampel yang diteliti melalui suatu percobaan dengan kontrol yang

ketat dan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis terhadap hasil

belajar.

Sehubungan dengan metode eksperimen, penulis mengutip pendapat

Sugiyono (2009:107) bahwa “eksperimen adalah metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendali”. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam satu disegn eksperimen perlu mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendali. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan

(21)

2

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilakukan dengan cara menerapkan program pembelajaran

kepada dua kelompok yang berbedadengan bentuk latihan yang sama, tetapi

kelompok A (eksperimen) di berikan model pendekatan taktis sedangkan

kelompok B (kontrol) diberikan model pendekatan teknis. Pembelajaran yang

diberikan dalam waktu 4 minggu atau 16 kali pertemuan dengan tujuan untuk

mengetahui bagaimana pengaruh dari masing-masing model tersebut dalam

meningkatkan hasil belajar siswa, serta untuk mengetahui perbedaan dari hasil

belajar setelah diberikan model pembelajaran yang berbeda.

Dari uraian diatas, penulis dapat menggambarkan bahwa eksperimen

merupakan suatu kegiatan dalam penelitian yang bertujuan mendapatkan

fakta-fakta atau informasi dari data yang terkumpul serta menguji hipotesis yang

dirumuskan sehingga mendapatkan data yang sebenarnya dari persoalan yang

diteliti.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel merupakan bagian yang terpenting keberadaannya,

ketelitian dalam menggunakan sampel sangat menentukan keberhasilan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti. Sugiyono (2009:117) menjelaskan pengertian

populasi sebagai berikut : “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Selanjutnya Sugiyono (2009:118) menjelaskan mengenai sampel yaitu :

“sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi terebut”. Diungkapkan oleh Arikunto (2006:134), bahwa “...jika subyeknya

banyak (lebih dari 100), sampel dapat diambil 10-15%, atau 20-25% atau, ....”.

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 7 SMP Negeri 1

Sliyeg. Banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa. Dan terbagi

menjadi dua kelompok yaitu kelompok A sebanyak 15 siswa, dan kelompok B

(22)

3

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(perlakuan) menggunakan model pendekatan taktis, dan kelompok B adalah

kelompok kontrol (menggunakan model pendekatan teknis).

dibawah ini tabel 3.1 jumlah populasi dan sampel yang akan digunakan

Berdasarkan penjelasan sebelumnya serta pengamatan penulis mengenai

sampel yang akan digunakan, maka penulis melakukan beberapa pertimbangan

dalam memilih sampel sebagai berikut :

1. Sampel yang digunakan siswa putra

2. Siswa tersebut belum pernah mengikuti suatu program pelatihan olahraga bola

tangan secara khusus.

3. Siswa belum pernah mengikuti program latihan teknik keterampilan dalam

cabang olahraga bola tangan

4. Siswa tersebut termasuk kategori pemula, dalam hal ini siswa SMP N 1 Sliyeg

baru mengenal pembelajaran keterampilan teknik bola tangan.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random

sampling. Sugiyono (20009:120) menjelaskan tentang teknik random sampling

yaitu : “teknik pengambilan sampel secara acak tapi memberikan peluang yang

sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”.

Jadi dalam penentuan sampel secaara acak dari semua anggota populasi

(23)

4

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

anggota sampel. Prosedur random sampling yaitu dengan cara mengundi calon

sampel. Dengan demikian setiap subyek dari populasi mendapat kesempatan yang

sama untuk menjadi anggota sampel.

Untuk menentukan kelompok latihan yang terdiri dari masing-masing 15

orang terlebih dahulu dilakukan tes awal yaitu dengan tes keterampilan teknik

bola tangan yaitu standing shoot, kemudian dilakukan penyusunan rangking dan

penjodohan dengan tujuan membentuk yang lebih homogen secara kualitas dan

kuantitas.

Untuk lebih jelas, berikut adalah tabel 3.2 teknik penjodohan:

Kelompok A 1 4 5 8 9 12 13 16 17 20 21 24 25 28 29

Kelompok B 2 3 6 7 10 11 14 15 18 19 22 23 26 27 30

Tabel 3.2

Pengelompokkan sampel dengan teknik penjodohan

C. Waktu penelitian

Dalam setiap penelitian dibutuhkan waktu untuk penyusunan rencana

penelitian, pembuatan rancangan, waktu penelitian, dan pembuatan laporan hasil

penelitian. Menurut Musfiqon (2012:85) “dalam penelitian, peneliti dituntut

mampu untuk melakukan penelitian selama enam bulan, maka desain

penelitiannya juga enam bulan. Sedangkan untuk penelitian skripsi waktu

penelitiannya agak longgar”.

Waktu penelitian berlangsung selama satu bulan yaitu antara awal bulan

agustus sampai dengan awal september 2014 dengan jumlah pertemuan sebanyak

16 kali.

D. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian 1. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian dibutuhkan desain penelitian untuk dijadikan acuan

dalam mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu

(24)

5

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dapat dijadikan pegangan agar penelitian tidak keluar atau menyimpang dari

ketentuan yang sudah ditentukan sehingga tujuan atau hasil yang diperoleh akan

sesuai dengan harapan.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan desain eksperimen

yaitu pretest-posttest control group design. Mengenai desain ini Sugiyono

(2009:112) mnggambarkan seperti berikut :

Kelompok Pre test Treatmen / Perlakuan Posttest

Eksperimen A1 X1 A2

Teknis B1 X2 B2

Tabel 3.3

Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design

(Sugiyono, 2009:112)

Keterangan :

A1 : pretest yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen

A2 : posttest yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen

X1 : treatmen/perlakuan yang diberikan dikelompok eksperimen yaitu model

pendekatan taktis

X2 : perlakuan yang diberikan dikelompok kontrol yaitu model pendekatan

teknis

B1 : pretest yang dilaksanakan pada kelompok kontrol

B2 : posttest yang dilaksanakan pada kelompok kontrol

Dari desain yang telah dikemukakan diatas, tes dilakukan dua kali A1 dan B1

sebagai Tes Awal (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan dilakukan A2 dan B2

sebagai tes akhir. Tanda X1 adalah kelompok yang diberikan perlakuan yaitu

pemakaian model pembelajaran pendekatan taktis dan X2 adalah perlakuan yang

(25)

6

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

POPULASI

Langlah berikutnya adalah memberikan perlakuan kepada masing-masing

kelompok, kelompok A diberikan model pendekatan taktis, sedangkan kelompok

B diberikan model pendekatan teknis dalam pembelajaran. Pembelajaran

diberikan dalam 16 kali pertemuan atau 4 minggu. Setelah proses eksperimen

berakhir, langkah selanjutnya adalah melakukan tes akhir, pengolahan data, dan

kemudian analisis data, penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah

dilaksanakan.

2. Langkah-langkah penelitian

Adapun dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah-langkah

penelitiannya adalah sebagai berikut yang tertera pada gambar 3.1

SAMPEL

Analisis Perbandingan hasil Kelompok A dan Kelompok B

(26)

7

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Langkah-langkah Penelitian

E. Instrumen Pengumpulan Data

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan sebuah pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat

kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Hal ini sesuai

dengan pendapat Emory dalam Sugiyono (2009:148) ia berpendapat bahwa

“Skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian”.

Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan sebuah pengukuran,

maka harus ada alat ukur yang baik. Menurut Nurhasan dan Hasanudin (2007:4)

ia mengemukakan bahwa “pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi dari suatu objek tertentu, dengan bantuan alat ukur”. Alat ukur dalam

sebuah penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Menurut sugiyono

(2009:148) mengungkapjkan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Untuk

memperoleh data yang akurat seorang peneliti harus menggunakan alat atau

instrumen yang dapat membantu untuk mempermudah jalannya penelitian.

Berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai

keterampilan, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

keterampilan.

Menurut Arikunto (2006:150) “Tes adalah serentetan pertanyaan atau

(27)

8

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.” Sedangkan menurut Suharsiwi dalam Nurhasan (2007:3) „Tes merupakan suatu

alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu

dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tes keterampilan teknik bola

tangan yaitu flying shoot sebagai alat ukurnya. Suatu alat ukur harus sesuai

dengan apa yang diukur. Sesuai dengan hal ini Nurhasan (2007:3) mengemukakan

bahwa “suatu tes sahih apabila tes dapat mengukur apa yang diukur”. Berikut ini

adalah penjelasan dari tes flying shoot:

Tes keterampilan Flying Shoot

Skor yang diperoleh dari atlet yang melakukan Flying Shoot sebanyak enam

kali.Skor yang diperoleh berupa jumlah angka keseluruhan sesuai dengan

masuknya bola di gawang yang telah diberi angka. Test keterampilan flying shoot

ini memiliki validitas 0,927 dan reliabilitas 0,92. Untuk lebih jelasnya mengenai

tes Flying Shoot telah dijelaskan oleh Nurhasan (2007:253) seperti dibawah ini:

Tujuan : Mengukur Keterampilan Flying Shoot

Fasilitaas : 1. Gawang

2. Meteran

3. Tali

Pelaksanaan : 1. Menyiapkan perlengkapan administrasi

2. Testee diberikan penjelasan terlebih dahulu sebelum

melakukan tes flying shoot

3. Setelah mendengar aba-aba “ya” testee melakukan Flying

Shoot 6x berturut-turut dari 3 tempat/pos yang berbeda-beda

dan langkah terakhir harus bertolak/bertumpu di dalam kotak

tumpuan (1x1m) yang berada di tengah (di garis hukuman 7

(28)

9

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Penilaian : 1. Shooting dinyatakan berhasil apabila bola secara langsung

mengenai sasaran/kolom point yang ada di gawang.

2. Skor yang diperoleh kemudian di gabung menjadi satu

3. Bila bola mengenai sasaran pada bagian garis batas daerah

skor, maka diambil yang paling besar

4. Shooting dianggap gagal apabila teste melewati kotak

tumpuan, tidak melakukan dengan usaha yang maksimal, bola

memantul ke tanah.

Mengenai gambar gawang dan letak skor untuk tes flying shoot dapat dilihat pada

gambar 3.2

7 7 A1 7m

A2 3,5m B

5 3 1 3 5 5m

0,5 0,5 1m 0,5 0,5 A3

Gambar 3.2

Gawang tes keterampilan flying shoot

Keterangan :

A1, A2, A3 : Testee yang melakukan flying shoot

: Arah lari testee ke kotak tumpuan

B : Kotak tumpuan di garis hukuman 7 meter dari gawang

(29)

10

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Tes keterampilan flying shoot sebagai tes awal.

2. Tes keterampilan flying shoot sebagai tes akhir.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Data masing-masing variabel yang diperoleh melalui proses pengukuran

baik tes awal maupun tes akhir, dan merupakan skor-skor yang masih mentah

(raw score). Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh latihan yang

diberikan, dilakukan perhitungan secara statistika.

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dengan

melakukan pengujian dengan uji t. Sebelum analisis data yang meliputi 1) uji

normalitas dan 2) uji homogenitas.

Adapun langkah-langkah pengolahan data tes yang di tempuh adalah:

1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel, dengan

menggunakan rumus:

2. Menghitung simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel

(30)

11

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari

∑ = Jumlah

Menguji normlitas data, untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau

tidk, maka harus mengadakan uji normalitas secara non parametrik dengan

menggunakan uji Liliefors.

Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, ...Xndijadikan bilangan bku Z1, Z2, ...Zn dengan

dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka:

S(Zi) =

d. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

(31)

12

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

menolak hipotesis nol, bandingkan Lo dengan nilai kritis yang diambil

dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh

dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam hal lainnya hipotesis

diterima.

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo

ini dengan nilai kritis Lo yang diambil dari daftar nilai kritis Lo untuk uji

Liliefors, dengan taraf nyata α = 0,05.

Kriterianya adalah :

1. Hipotesis diterima apabila Lo < L = Normal

2. Hipotesis ditolak apabila Lo > L = Tidak Normal

4. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dua variasi adalah variasi dari tes awal dan tes akhir baik

kelompok eksperimen maupun kelompok control. Menguji homogenitas data

setiap butir dengan rumus :

F =

Kriteria pengujian adalah pihak kiri, hipotesis ditolak jika F ≤ F(1-α).(v1.v2) dimana nilai F(1-α)(v1.v2) didapat daftar distribusi F dengan taraf nyata (α)=0,05 dan

dk = V1 dan V2 untuk nilai V1 = n-1 dan V2 = n-2. Jadi data setiap butir tes adalah

homogeny apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel.

5. Uji t

Uji t yang digunakan adalah uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak).

Menurut Nurhasan (2008:152) ia mengemukakan bahwa “ uji ini dipakai bila

(32)

13

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

oleh karena itu dinamakan uji satu pihak.” Tahapan untuk pengujian hipotesis

adalah sebagai berikut :

1. Pasangan Hipotesis yang akan diuji adalah

Ho :

Hi :

2. X X

3. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis

Terima Hipotesis (Ho), Jika : t‟ <

Tolak Hipotesis (Ho), jika :

4. Batas kritis penerimaan dan penolakan hipotesis (Ho)

dan = t 0,95 (14)

dan = t 0,95 (14)

5. Membandingkan dengan

(33)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat diambil sebuah

kesimpulan dari penelitian ini bahwa Pendekatan taktis memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap hasil belajar flying shoot dalam permainan bolatangan di SMP

Negeri 1 Sliyeg Kabupaten Indramayu.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis menyarankan atau

merekomendasikan bahwa dalam pembelajaran bolatangan khususnya flying shoot

sebaiknya menggunakan pendekatan taktis, karena pendekatan taktis memberikan

(34)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang (2012). Aplikasi Statistika Dalam Pendidikan Jasmani.

Bandung: FPOK UPI

Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Arikunto. S (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineke Cipta

Asian Handball Federation, Rules of the game of Handball; Kuwait, 1978.

Asosiasi Bola Tangan Indonesia. (2007). Peraturan Permainan 2007.

Athariq, Arie (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Terhadap Hasil

Belajar Permainan Bolatangan. Skripsi Sarjana FPOK UPI Bandung :

Tidak diterbitkan

Depdikbud. (1995). Pedoman mengajar olahraga pendidikan di sekolah dasar.

Jakarta: Depdikbud.

Haris, Ridwan. (1987). Peraturan permainan Bola Tangan, Sekolah Tinggi

Olahraga Bandung

Hoedaya, Danu.(2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Jakarta: Direktorat

Jendral Olahraga Depdiknas

Juliantine, Tite, Dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Bandung: FPOK UPI

Lutan, Rusli. (1988). Keterampilan Motorik. Jakarta: Depdikbud.

Lutan, Rusli. (2000). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori Praktek.

Jakarta: Depdikbud.

Mahendra, A. (2000). Bola Tangan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Motorik. Bandung: FPOK UPI

Mahendra, Agus. (2009). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK

UPI

(35)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Nurhasan, Dkk. (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata

Kuliah Statistik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasan, H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Kolahragaan. Bandung: FPOK

UPI

Nurhasan, H. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI

Ruhimat, Toto. (2011). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: FIP UPI

Rustiana, Willy. (2013). Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan

Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Dalam Permainan Hoki. Skripsi Sarjana FPOK UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Subroto, Toto. (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan.

Bandung: FPOK UPI

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suherman (1999). Belajar mengajar bolatangan. Bandung; FPOK UPI

Suprijono. (2011). Model-model pembelajaran : Bandung.

Surakhmad, Winarno (1982), Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar dan Teknik.

Bandung: Tarsito.

Surakhmad, Winarno (1990), Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung; Tarsito.

Syaipul. (2003), Konsep Pembelajaran . Jakarta

SUMBER LAIN

Asih (2007). http://id.wikipedia.org/wiki/syarat-syarat-metode-pembelajaran.html.

[Online].

Clark (1981).

(36)

Mohamad Irfan Haviluddin, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Flying Shoot Pada Permainan Bola Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Djamarah (2002).

http://id.wikipedia.org/wiki/macam-macam-metode-pembelajaran.html. [Online].

http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/model-model-pembelajaran-menurut-para-ahli.html [Online].

http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/ [Online].

http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_tangan. [Online].

http://www.scribd.com/doc/51282702/Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-Ahli

http://www.scribd.com/doc/51282798/Pengertian-Konsep-Pembelajaran-Menurut-Para-Ahli [Online].

Sean. (2008). BOLA TANGAN. [Online]. Tersedia:

http//www.google.com/bolatangan/2008/Seanbase’s Weblog.htm [12

Gambar

Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Tabel 3.3 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design
Gambar 3.2 Gawang tes keterampilan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wilayah. Telkom Jabar Barat Utara

Untuk mempercepat proses penerimaan mahasiswa baru, penulis menggunakan program visual basic dalam hal menginput, mengedit, mencetak hingga output data dengan menggunakan program

logam berat yang apabila jumlahnya berlebihan dalam badan air dapat. menurunkan

Penelitian ini berjudul Pembelajaran Gitar Klasik dalam Unit kegiatan Mahasiswa di Sekolah Tinggi Teknologi tekstil Bandung.Hal yang diungkap dan dideskripsikan dalam penelitian

Subjek Retribusi Izin Usaha Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh Izin Usaha Perikanan dari Pemerintah Daerah..

Lokasi tempat dilakukan penelitian yaitu di dalam Unit kegiatan Mahasiswa Silhoutte klasik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung yang terletak di Jalan Jakarta No

Bismar Nasution, Disampaikan pada sosialisasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Era Baru Pengawasan Sektor Jasa Keuangan yang Terintegrasi,

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |