• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Terhadap Pendapatan Daerah di Kecamatan Cimahi Tengah (Studi Kasus Pada Kantor Kelurahan Cimahi).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Terhadap Pendapatan Daerah di Kecamatan Cimahi Tengah (Studi Kasus Pada Kantor Kelurahan Cimahi)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This study, entitled The Role of Land and Building Tax Revenue to Local Revenue in the District Central Cimahi and aims to determine how the Tax Office Primary Cimahi levies. This study was conducted using a survey and literature at the Village Office Cimahi. The analysis is used to connect the two variables using regression analysis and analysis of coefficent.

Test results seen from the regression analysis of the equation Y = 1.17 + 0.05 X the local revenue increased significantly with the land and building tax revenue into the region as a whole. And judging from the correlation coefficient of the relationship between variables is a perfect correlation.

(2)

ix ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Peranan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Daerah di Kecamatan Cimahi Tengah dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Cimahi melakukan pemungutan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dan studi pustaka di Kantor Kelurahan Cimahi. Analisis yang digunakan untuk menghubungkan kedua variabel tersebut menggunakan analisis regresi dan analisis koefisien.

Hasil pengujian dilihat dari analisis regresi dari persamaan Y = 1,17 + 0,05 X maka pendapatan daerah bertambah cukup signifikan dengan adanya Pajak Bumi dan Bangunan menjadi pendapatan daerah secara utuh. Dan dilihat dari koefisien korelasinya maka hubungan antara variabel merupakan korelasi sempurna.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ..ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... .iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... .iv

KATA PENGANTAR ... ..v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... .ix

DAFTAR ISI ... ..x

DAFTAR GAMBAR ... .xiv

DAFTAR TABEL ... .xv

DAFTAR LAMPIRAN ... .xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud Penelitian ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

(4)

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Pengertian Pajak ... 7

2.1.1 Fungsi Pajak 8 2.1.2 Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ... 9

2.1.3 Asas Pemungutan Pajak ... 10

2.1.3.1 Sistem Pemungutan Pajak ... 11

2.2 Pengertian Pajak Daerah ... 14

2.3 Perkembangan Pajak Bumi dan Bangunan sampai dengan Tahun 2009 ... 14

2.3.1 Pajak Bumi dan Bangunan sebagai Pajak Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ... 18

2.3.2 Objek Pajak Bumi dan Bangunan ... 20

2.3.3 Subjek Pajak Bumi dan Bangunan ... 20

2.3.4 Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan ... 21

2.3.5 Tarif Pajak Bumi dan Bangunan ... 22

2.3.6 Tahun Pajak dan Tempat Terutang PBB ... 22

2.3.7 Surat Ketetapan Pajak Daerah ... 23

2.3.8 Ketentuan Pajak Bumi dan Bangunan ... 23

(5)

2.3.10 Persiapan Pemerintah Daerah terkait dengan Pengelolaan PBB ... 24

2.4 Penelitian Terdahulu ... 26

2.5 Kerangka Pemikiran ... 27

2.6 Hipotesis ... 29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Objek Penelitian ... 31

3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Kelurahan Cimahi ... 31

3.1.2 Visi Dan Misi Kantor Kelurahan Cimahi ... 32

3.1.2.1 Visi Kantor Kelurahan Cimahi ... 32

3.1.2.2 Misi Kantor Kelurahan Cimahi ... 33

3.1.3 Struktur Organisasi Kantor Kelurahan Cimahi ... 33

3.1.3.1 Uraian Jabatan Kantor Kelurahan Cimahi ... 34

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 44

3.3.1 Variabel Penelitian ... 48

3.3.1.1 Variabel Independen (X) ... 44

3.3.1.2 Variabel Dependen (Y) ... 45

3.4 Metode Penelitian ... 45

3.4.1 Jenis Data ... 46

(6)

xiii

3.5 Teknik Analisis Data ... 48

3.5.1 Analisis Regresi ... 49

3.5.2 Analisis Koefisien ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Pemungutan PBB ... 52

4.2 Peranan PBB terhadap Pendapatan Daerah ... 59

4.2.1 Analisis Regresi ... 60

4.2.2 Analisis Korelasi ... 62

4.3 Pembahasan ... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Simpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 71

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Matriks Persiapan Pemerintah Daerah Terkait Pengelolaan PBB-P2 .... 25

Gambar 2.2 Kebutuhan Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi ... 26

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 29

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Gedung Sate ... 34

Gambar 4.1 Mekanisme Pemungutan PBB ... 52

Gambar 4.2 Sistem Tempat Pembayaran ... 56

Gambar 4.3 Non Sistem Tempat Pembayaran ... 57

Gambar 4.4 Target & Realisasi PBB di Kecamatan Tengah ... 58

(8)

xv DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Jenis Pajak Kabupaten/Kota ... 19

Tabel 3.1 Kriteria Nilai Korelasi ... 51

Tabel 4.1 Daftar Target dan Realisasi PBB ... 58

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Target dan Realisasi PBB 2006-2012 Kota Cimahi ... 70

Lampiran B Target dan Realisasi Pendapatan Daerah 2006-2012 Kota Cimahi ... 71

Lampiran C Pendataan Objek PBB P2 Sesuai UU PDRD 2009 ... 72

(10)

1 disempurnakan menjadi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pasal 1 ayat 1 mendefinisikan pajak dengan “Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Pajak merupakan sektor penting dalam pemerintahan. Di dalam penyelenggaraan suatu negara, pembangunan nasional merupakan program utama pemerintah. Salah satu faktor penunjang dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan nasional selain dari aspek sumber daya manusia dan alam, adalah sumber dana yang cukup. Sumber dana diantaranya diperoleh dari pajak.

(11)

Bab I. Pendahuluan 2

Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1986 berdasarkan UU No. 12 Tahun 1985. UU ini kemudian diubah menjadi UU No. 12 Tahun 1994 dan mulai berlaku terhitung 1 Januari 1995. PBB adalah penerimaan pajak pusat yang sebagian besar hasilnya diserahkan kepada daerah, sebagai bagi hasil dana perimbangan (Anonim, 1995).

Imbangan pembagian penerimaan PBB diatur dalam pasal 18 UU No. 12 Tahun 1994 melalui PP nomor 16 Tahun 2000 tanggal 10 Maret 2000 dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 82/KMK.0412000 tanggal 21 Maret 2000 tentang Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yaitu untuk Pemerintah Pusat sebesar 10% (dikembalikan lagi ke daerah) dan untuk Daerah sebesar 90% untuk Pemerintah Daerah Tingkat II dan Pemerintah Daerah Tingkat I sebagai pendapatan daerah yang bersangkutan. Dimana jumlah 90% yang merupakan bagian daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diperinci sebagai berikut :

a. 16,2% untuk Daerah Provinsi yang bersangkutan;

b. 64,8% untuk Daerah Kabupaten /Kota yang bersangkutan; c. 9% untuk biaya pemungutan.

(12)

Bab I. Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Januari 2011, BPHTB resmi dikelola oleh pemerintah daerah, sedangkan untuk PBB P2 akan dilakukan secara bertahap sampai tahun 2014 nanti tergantung kesiapan daerah itu sendiri. Pengelolaan pajak tersebut, ditetapkan oleh Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). BPHTB dan PBB P2 yang sebelumnya merupakan pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat, diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah daerah. Perlu diketahui bahwa sebelum berlakunya UU PDRD, PBB P2 merupakan pajak yang dipungut dan diadministrasikan oleh pemerintah pusat, yang kemudian hasilnya diberikan kepada pemerintah daerah. Namun meskipun demikian, kondisi di lapangan menunjukkan tidak semua daerah dapat menikmati Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) dari PBB P2 tersebut, karena pada kenyataannya penerimaan pajak tersebut hanya dinikmati oleh kota-kota besar saja, tidak menyentuh daerah-daerah pedesaan atau daerah terpencil.

(13)

Bab I. Pendahuluan 4

Dengan berlakunya UU PDRD maka ketentuan bagi hasil yang selama ini menjadi wewenang pemerintah, menjadi tidak berlaku lagi. Pemda Kabupaten/Kota akan murni menerima seluruh penerimaan PBB P2 untuk setiap tanah dan atau bangunan yang hanya berada di lokasinya saja menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa perlu dibagi lagi ke daerah lain dan provinsi.

Berdasarkan uraian di atas, saya sebagai penulis akan melakukan pengamatan

dan kajian secara mendalam mengenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dengan judul “PERANAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KECAMATAN CIMAHI

TENGAH (Studi Kasus Pada Kantor Kelurahan Cimahi)”

1.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan menjadi fokus penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Kantor Kecamatan Kota Cimahi melakukan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)?

2. Seberapa besar kontribusi dan tingkat efektifitas penerimaan pajak bumi dan bangunan terhadap pendapatan daerah kota Cimahi dari tahun 2008 sampai tahun 2012?

1.2. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data yang

(14)

Bab I. Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara Kantor Kecamatan Kota Cimahi melakukan pemungutan PBB.

2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dan tingkat efektifitas penerimaan pajak bumi dan bangunan terhadap pendapatan daerah kota Cimahi dari tahun 2008 sampai tahun 2012.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi Peneliti

a. Diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pajak bumi dan bangunan (PBB).

b. Penelitian ini merupakan sarana untuk menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam melakukan penelitan sekaligus mendalami berbagai teori yang berkaitan dengan perpajakan, khususnya mengenai pajak bumi dan bangunan (PBB).

(15)

Bab I. Pendahuluan 6

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi dan masukan bagi Dinas Pendapatan Daerah kota Cimahi dalam meningkatkan jumlah penerimaan dana, memberikan informasi seberapa besar tingkat efektifitas, kontribusi, dan tingkat pertumbuhan pajak bumi dan bangunan (PBB).

3. Bagi Kalangan Umum atau Pembaca

(16)

65

Univestitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan mengenai tingkat efektifitas dan kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan daerah dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor perdesaan di Kecamatan Cimahi Tengah selama periode 2012 berfluktuatif. Realisasi penerimaannya selalu tidak memenuhi target yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan karena diterimanya SPPT oleh wajib pajak selalu terlambat, sehingga keefektivan waktu untuk menagih pada wajib pajak terbatas, selain hal tersebut tingkat pendidikan dan pengetahuan wajib pajak yang sangat heterogen. Terlihat bahwa pada di kelurahan Padasuka mengalami tingkat penerimaan terendah sebesar 73,90% dan tingkat penerimaan tertinggi terdapat di kelurahan Setiamanah sebesar 99,14%.

(17)

Bab V. Simpulan Dan Saran 66

pengujian hipotesis. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di kecamatan Cimahi Tengah cukup efektif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis, maka sebagai bahan pertimbangan agar tingkat efektivitas dan kontribusi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap Pendapatan Daerah dapat lebih optimal maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan Pemerintah Kota Cimahi lebih memprioritaskan perencanaan pembangunan sektor-sektor ekonomi untuk meningkatkan tarif hidup masyarakat, agar penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dapat lebih meningkat lagi.

2. Karena peranan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan daerah berpengaruh maka hendaknya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Cimahi lebih meningkatkan potensi Pajak Bumi dan Bangunan yang sudah ada. Selain itu dengan peralihan Pajak Bumi dan Bangunan ke Pajak Daerah pada tahun 2013 diharapkan Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kota Cimahi dapat memaksimalkan potensi yang sudah ada sehingga penerimaan Pajak Daerah lebih dapat lebih meningkat. 3. Untuk lebih efektifnya pengelolaan penerimaan Pajak Bumi dan

(18)

Bab V. Simpulan Dan Saran 67

Univestitas Kristen Maranatha 4. Pemerintah Kota Cimahi harus terus meningkatkan kinerjanya, misalnya

dengan:

- Memberikan pengarahan dan penyuluhan kepada wajib pajak tentang pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan untuk meningkatkan pendapatan daerah dalam menunjang kesejahteraan masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan.

- Meningkatkan kinerja pelayanan petugas pada saat menerima pajak Bumi dan Bangunan dari wajib pajak, hal tersebut untuk menghindari wajib pajak mempunyai sikap malas untuk membayar pajak karena pelayanan yang kurang baik dari petugas pajak yang dapat berdampak pada penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Abuyamin, Oyok. 2012. Perpajakan Pusat dan Daerah. Penerbit Humaniora, Bandung. Adelina, Rima. 2012. Analisis Efektifitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Bumi

danBangunan (PBB) terhadap Pendapatan Daerah di Kabupaten Gresik. Karya Ilmiah Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

Anastasia Diana. Dan Lilis Setiawati, 2009. Perpajakan Indonesia, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Darwin, 2009. Pajak Bumi dan Bangunan, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta. Bagian Penagihan PBB. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

2012.

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-533/PJ./2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP)

Mardiasmo. 2011. Perpajakan, Edisi Revisi. Penerbit Andi, Yogyakarta

Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah Pajak Bumi dan Bangunan. Gresik: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2000 dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 82/KMK.0412000 tentang Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan, Teori dan Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Sari, Yulia Anggara. 2011. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Bumi

(20)

69

Sarwono. 2003. Potensi Penerimaan PBB Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Indramay. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Dalam Negeri, Indramayu.

Siahaan, Marihot P. 2009. Pajak Bumi dan Bangunan di Indonesia, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung. Suliyanto. 2007. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 angka 1 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.

Widodo Atim. Dan Andreas Hendro Puspita. 2010. Pajak Bumi dan Bangunan untuk Para Praktisi, Penerbit Mitra Wacana Media,Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Program yang digunakan adalah program homogenisasi sel dengan data library JFS-3-J33 dari JAEA ( Japan Atomic Energy Agency ) yang menghasilkan nilai penampang

[r]

Meskipun wayang suket sebagai karya seni bukan merupakan faktor yang menjadi pertimbangan utama, namun, bila dikaitkan dengan temuan di atas tentang pentingnya kualitas

Adapun implementasi yang diharapkan dengan adanya perancangan sistem informasi perpustakaan pada SMA Negeri 3 Brebes berbasis web untuk membantu petugas dalam

Hubungan antara konformitas negatif teman sebaya dengan kenakalan remaja siswa kelas VIII SMP N 07 Salatiga tahun pelajaran 2013/2015.. Jakarta: Raja

Acara : Undangan Pembuktian Dokumen kualifikasi dan dokumen penawaran Tempat : Kantor Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang lantai II Tanggal : 15 - 16 Oktober 2012 (Senin

Then all the three regions are recursively divided again according to the point with maximum and minimum y coordinate in the region under the principle that is

tujuan yang spesifik dan sulit, dengan umpan balik, akan mengarahkan pada kinerja yang lebih.. tinggi (Robbins dan