iv
STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 242/K/PDT.SUS/2012 TENTANG PENGADAAN LOKOMOTIF PT. KERETA API INDONESIA VS KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN
USAHA
HERDY BOSMAR TUA 110110070336
Pada Awal September 2010, PT. Kereta Api (Persero) dan GE
Transportation dinyatakan oleh KPPU terlibat persekongkolan dalam
pengadaan 20 unit lokomotif CC 204 pada tahun 2009 senilai Rp 366,4 Miliar. Pada rencana pengadaan itu, PT. Kereta Api (Persero) sempat memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk mempresentasikan produk, akan tetapi PT. Kereta Api (Persero) melakukan penunjukan langsung terhadap GE Transportation serta melakukan tindakan diskriminatif terhadap pihak lain yang ikut mengajukan penawaran. Penulisan studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses proses penunjukkan langsung yang dilakukan oleh PT. Kereta Api (Persero) terhadap General Electric Transportation dalam pengadaan 20 unit lokomotif CC 204 pada tahun 2009 dikaitkan dengan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 jo Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 jo Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta Bagaimana putusan Mahkamah Agung yang menyatakan bahwa proses penunjukkan langsung yang dilakukan oleh PT. Kereta Api (Persero) untuk pengadaan 20 unit lokomotif CC 204 Tahun 2009 telah sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor 05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara.
Penelitian studi kasus ini bersifat deskriptif analistis dengan mempergunakan pendekatan yuridis normatif melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku, dikaitkan dengan teori-teori hukum dan diperkuat dengan studi kepustakaan untuk memperoleh data-data sekunder berupa bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.