• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Kacang Asin Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pemasaran Kacang Asin Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN KACANG ASIN

KELOMPOK WANITA TANI SINAR REJEKI DESA

JUMPAI, KECAMATAN KLUNGKUNG,

KABUPATEN KLUNGKUNG

SKRIPSI

Oleh :

NI MADE HENY SUANDANI

KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

STRATEGI PEMASARAN KACANG ASIN

KELOMPOK WANITA TANI SINAR REJEKI DESA

JUMPAI, KECAMATAN KLUNGKUNG,

KABUPATEN KLUNGKUNG

SKRIPSI

Skripsi ini Diajukan untuk Penyelesaian Studi pada Fakultas Pertanian Universita Udayana

Oleh :

NI MADE HENY SUANDANI NIM. 1205315099

KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

(3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia dikenakan sangsi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan plagiarism.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Denpasar, Juni 2016 Yang menyatakan,

(4)

iii

ABSTRACT

Ni Made Henny Suandani. NIM 1205315099. Marketing Strategy Salted Peanut Women Farmers Group Sinar Rejeki the village of Meet, District Klungkung, Klungkung. Supervised by: Prof. Dr. Ir.Dwi P. Darmawan, MP. and Ida Ayu Dewi Listia, SP, M.Agb.

The marketing strategy is a fundamental statement about the impact expected to be achieved in terms of demand on the specified target market. Oriented marketing strategy to create added value for customers and establish cooperative relationships with customers. The marketing strategy has a broad scope in the field of marketing include the strategy in the face of competitors, pricing strategy, product strategy, and so on. This study aims to determine the strengths, weaknesses, opportunities, threats, and strategies that must be done by the Women Farmers Group SinarRejeki in the village of Meet, District Klungkung, Klungkung on the marketing of salted peanuts.

This research was conducted in November to June 2016 held at the Women Farmers Group SinarRejeki in the village of Meet, District Klungkung, Klungkung. Source of research data from primary and secondary data. The key informants of this study classified a key informant for the weights (KWT board SinarRejeki and Agriculture, Plantation and Forestry Klungkung) and key informants for the rating (customers and competitors) .This method of analysis used in this research is the analysis of the enterprise environment consisting from IFAS matrix (Internal Strategy factors) and matrix analysis EFAS (External Strategic factors), and SWOT matrix.

The analysis showed that the matrix IFAs earn a score of 2.9 and EFAS matrix given a score of 3.55 this position illustrates that factors external strategy gives a great influence on marketing in Women Farmers Group SinarRejeki in the village encountered. SWOT analysis resulted in several alternative strategies contained in columns such strategies SO strategies produce four alternative strategy, ST generate two alternative strategy, WO produce two alternative strategies and strategies WT produce two alternative strategies.

(5)

iv

ABSTRAK

Ni Made Heny Suandani. NIM 1205315099. Strategi Pemasaran Kacang Asin Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. Dibimbing oleh: Prof. Dr. Ir Dwi P. Darmawan,MP. dan Ida Ayu Listia Dewi, SP,M.Agb.

Strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan. Strategi pemasaran berorientasi menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan membangun hubungan kerjasama dengan pelanggan. Strategi pemasaran mempunyai ruang lingkup yang luas dalam bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi pesaing, strategi harga, strategi produk dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, dan strategi yang harus dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki di Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung pada pemasaran kacang asin.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November s.d Juni 2016 bertempat di Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki di Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. Sumber data penelitian ini dari data primer dan sekunder. Informan kunci penelitian ini digolongkan menjadi informan kunci untuk bobot (pengurus KWT Sinar Rejeki dan Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutan Kabupaten Klungkung) dan informan kunci untuk rating (konsumen dan pesaing).Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan perusahaan yang terdiri dari matriks IFAS (Faktor Strategi Internal) dan analisis matriks EFAS (Faktor Strategi Eksternal), dan matriks SWOT.

Hasil analisis menunjukkan bahwa matriks IFAS memperoleh nilai skor sebesar 2,9 dan matriks EFAS memperoleh skor sebesar 3,55 posisi ini menggambarkan bahwa faktor strategi eksternal memberi pengaruh yang besar terhadap pemasaran di Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki di Desa jumpai. Analisis SWOT menghasilkan beberapa alternatif strategi yang terdapat dalam kolom strategi diantaranya strategi SO menghasilkan empat alternatif strategi, strategi ST menghasilkan dua alternatif strategi, strategi WO menghasilkan dua alternatif strategi dan strategi WT menghasilkan dua alternatif strategi.

(6)

v

RINGKASAN

Kacang adalah camilan favorit semua lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang tua. Cita rasanya yang bervariasi serta banyak jenisnya turut mempengaruhi daya beli masyarakat. Selain itu kacang juga multiguna yang mana bisa dipergunakan sebagai camilan hari raya, arisan, acara keluarga, makanan ringan dalam perjalanan hingga suvenir. Klungkung khususnya di Desa Jumpai merupakan salah satu daerah pengolahan kacang tanah menjadi kacang asin, salah satunya adalah KWT Sinar Rejeki. KWT Sinar Rejeki menjalankan usaha pengolahan kacang tanah menjadi kacang asin dengan maksud dapat memenuhi permintaan konsumen dan juga dapat menembus pasar ekspor. Bukan hanya itu perkembangan kacang asin dapat dilihat dari segi pemasarannya. Pengembangan kacang asin salah satunya dapat dilihat dari segi pemasarannya, dimana memerlukan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan kacang asin tersebut.

(7)

vi

adalah agar olahan kacang asin yang dipasarkan tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya yang merusak kesehatan konsumennya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, peluang, kelemahan, ancaman dan strategi pemasaran seperti apa yang relevan digunakan oleh Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki di Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung.

Penelitian ini menggunakan dua tahapan yaitu tahap pertama mengetahui Strategi umum pemasaran kacang asin pada Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki di Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung dengan menggunakan analisis matriks IFAS analisis matriks EFAS. Analisis matriks IFAS dengan skor total 2,9 analisis matriks EFAS dengan skor total 3,55. Tahap kedua untuk mengetahui strategi alternatif pemasaran kacang asin pada Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki di Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung menggunakan analisis Matriks SWOT yang dihasilkan dari kombinasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Analisis matriks SWOT menghasilkan beberapa alternatif strategi yang terdapat dalam kolom strategi diantaranya strategi SO (Strengths Opportunities) meenghasilkan empat alternatif strategi, strategi ST (Strengths Threaths) menghasilkan dua alternatif strategi, strategi WO (Weaknesses Opportunities)

(8)

vii

(9)

viii

STRATEGI PEMASARAN KACANG ASIN

KELOMPOK WANITA TANI SINAR REJEKI DESA

JUMPAI, KECAMATAN KLUNGKUNG,

KABUPATEN KLUNGKUNG

Ni Made Heny Suandani NIM. 1205315099

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr.Ir Dwi Putra Darmawan,MP Ida Ayu Listia Dewi,SP.M.Agb NIP. 19621116 198702 1 001 NIP. 19801009 200501 2 003

Mengesahkan, Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

Prof.Dr.Ir.I Nyoman Rai,M.S. NIP. 1963051519881001

(10)

ix

STRATEGI PEMASARAN KACANG ASIN

KELOMPOK WANITA TANI SINAR REJEKI DESA

JUMPAI, KECAMATAN KLUNGKUNG,

KABUPATEN KLUNGKUNG

Dipersiapkan dan diajukan oleh

Ni Made Heny Suandani NIM. 1205315099

Telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji Pada tanggal 21 Juni 2016

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana No: 115/UN14.1.23/DL/2016

Tanggal: 21 Juni 2016 Tim Penguji Skripsi adalah:

Ketua: Prof.Dr.Ir. I Made Narka Tenaya,MS Anggota:

(11)

x

RIWAYAT HIDUP

Ni Made Heny Suandani lahir di Denpasar pada tanggal 01 Juni 1994. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Drs. I Ketut Rantau, Msi dan Ni Wayan Suanti.

Penulis mengawali pendidikan di Taman Kanak-Kanak Dharma Putra (1999-2000). Pendidikan dasar ditempuh di SD 9 Sumerta (2000-2006). Kemudian penulis melanjutkan ke SMP PGRI 2 Denpasar (2006-2009). Pendidikan menengah atas ditempuh di SMA (SLUA) SARASWATI 1 Denpasar (2009-2012). Penulis kemudian diterima melalui Jalur Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK) Tahun 2012 pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Pada saat pemilihan konsentrasi, penulis memilih Konsentrasi Pengembangan Bisnis.

(12)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Kacang Asin Kelompok

Wanita Tani Sinar Rejeki Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung” merupakan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

bagaimana strategi umum pemasaran kacang asin ditinjau dari lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang dan ancaman).

Penelitian ini dilakukan sebagai syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar sarjana. Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi imi, anatara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana atas segala fasilitas dan kemudahan yang diberikan kepada penulis selama pembuatan skripsi.

2. Bapak Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi,. MSi., selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana telah mendidik penulis dari awal hingga akhir perkuliahan.

(13)

xii

4. I Dewa Ayu Sri Yudhari, SP.,MSi., selaku Pembimbing Akademi yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama perkuliahaan.

5. Bapak dan Ibu Pegawai Dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang telah mengajar dan mendididk penulis selama mengikuti perkuliahan.

6. Ni Nengah Mudriawati (Ketua KWT Sinar Rejeki), Ibu Ni Nyoman Murniawati (Sekretaris KWT Sinar Rejeki), Ibu Ni Wayan Rumiari (Bendahara KWT Sinar Rejeki), dan anggota KWT Sinar Rejeki yang telah memberikan kesempatan dan ijin untuk mengadakan penelitian di KWT ini, serta memberikan banyak informasi terkait penelitian ini.

7. Ir. I Wayan Durma, MP (Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Klungkung), Ibu Ni Made Artini (Kepala Bidang Sarana dan Prasarana), Ibu Dra. Ni Wayan Kariadi (Kepala Bidang Pasca Panen dan Pengolahan Hasil), Bapak I Made Suparsa (Kasi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil) yang telah membantu proses penelitian serta memberikan banyak informasi terkait dengan penelitian penulis.

8. Orang tua, Bapak (Drs. I Ketut Rantau, MSi), Ibu (Ni Wayan Suanti), Kakak (Ni Putu Sri Wulan Handayani, SP) Adik Pertama (Ni Nyoman Desy Mas Endrawati), Adik Kedua (I Ketut Krisnanda Pratama Yoga) yang telah mendukung baik moral maupun material yang sanagat besar, agar dapat menyelesaikan perkuliahaan dan skripsi ini dalam rangka mendapatkan gelar Sarjana Pertanian.

(14)

xiii

dan teman-teman agribisnis angkatan 2012 lainnya dan keluarga besar KKN Penglumbaran periode X, terimaksih atas segala semanagat, kerja keras, keceriaan, kekeluargaan, dan segala motivasi yang telah diberikan.

10.Terakhir tidak lupa penulis ucapkan terima kasih untuk segenap keluarga besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu juga penulis ucapkan terima kasih.

Sebagai akhir kata, dengan kerendahan hati penulis akan selalau menghormati dan menerima segala kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya di bidang pertanian serta dapat menjadi bahan kajian yang berarti nantinya.

Denpasar, Juni 2016

(15)

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM .………... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .……… ii

ABSTRACT .………... iii

ABSTRAK .………... iv

RINGKASAN .………... v

HALAMAN PERSETUJUAN .………... ix

TIM PENGUJI .………... x

RIWAYAT HIDUP ………... xi

KATA PENGANTAR ………... xii

DAFTAR ISI .………... xiv

DAFTAR TABEL .………... xvii

DAFTAR GAMBAR ………... xviii

I. PENDAHULUAN ………... 1

1.1. Latar Belakang ………... 1

1.2. Rumusan Masalah ………... 7

1.3. Tujuan Penelitian ………... 7

1.4. Manfaat Penelitian ………... 7

1.5. Ruang Lingkup ………... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ………... 9

2.1 Konsep Strategi ………... 9

2.2 Konsep Pemasaran ………... 10

2.3 Strategi Pemasaran ………... 12

(16)

xv

2.4.1 Pengertian kelompok ………... 13

2.4.2 Peran wanita ………... 15

2.4.3 Kelompok wanita tani ………... 16

2.5 Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal …….... 17

2.6 Analisis SWOT (Stregth Weaknesses Opportunities Treats). 18 2.7 Kacang Tanah ………... 20

2.8 Tinjauan Penelitian Terdahulu …………... 21

2.9 Kerangka Pemikiran Penelitian …………... 24

III. METODE PENELITIAN …………... 27

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian... 27

3.2.1 Jenis data ... 27

3.2.2 Sumber data ... 28

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.4 Responden ... 30

3.5 Variabel Penelitian dan Pengukuran Indikator ... 31

3.6 Batasan Operasional ... 32

3.7 Metode Analisis Data ... 33

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 38

4.1 Sejarah Berdirinya Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki. 38 4.2 Struktur Organisasi ... ... 38

4.3 Pembagian Tugas ... ... 41

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

5.1 Karakteristik Responden ... 42

5.1.1 Umur Responden... .... 42

5.1.2 Tanggungan Responden... 42

5.1.3 Pendidikan Responden... 43

5.2 Kekuatan dan Kelemahan (Faktor Internal) dalam Pemasaran Kacang Asin KWT Sinar Rejeki ... 43

5.2.1 Parameter kekuatan pada KWT Sinar Rejeki ... 44

5.2.2 Parameter kelemahan pada KWT Sinar Rejeki ... 46

(17)

xvi

5.3 Ancaman dan Peluang (Faktor Eksternal) dalam Pemasaran

Kacang Asin di KWT Sinar Rejeki ... 52

5.3.1 Parameter peluang pada KWT Sinar Rejeki ... 53

5.3.2 Parameter ancaman pada KWT Sinar Rejeki ... 55

5.3.3 Analisis matriks faktor strategi eksternal (EFAS).... 57

5.4 Strategi yang Harus Dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki di Dessa Jumpai pada Pemasaran Kacang Asin .. 59

VI. SIMPULAN DAN SARAN ... ... 62

6.1 Simpulan ... ... 62

6.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... . 64

(18)

xvii

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

2.6 Tabel Matriks SWOT... 19

3.5 Tabel Variabel dan Pengukuran ……….... 31

3.7 Tabel Matriks IFAS (Internal Strategi Factors Analisis Summary).. 33

3.8 Tabel Matriks EFAS (Eksternal Strategi Factors Analisis Summary). 35

3.9 Tabel Matriks SWOT... 36

4.3 Tabel Tugas Karyawan Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung... 41

5.1.1 Tabel Umur Responden...………... 42

5.1.2 Tabel Tanggungan Responden...………... 43

5.1.3 Tabel Pendidikan Responden...………... 43

5.2 Tabel Analisis Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) …... 51

5.3 Tabel Analisis Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) ... 58

(19)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.9 Gambar Kerangka Pemikiran KWT Sinar Rejeki Desa Jumpai,

Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung ……... 26 4.2 Gambar Struktur Organisasi Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki

(20)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Kuisioner Penelitian ...………... 67

2. Perhitungan Nilai Bobot ………... 77

3. Perhitungan Nilai Rating ...……... 81

(21)

1

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam

perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari sumbangannya terhadap Produk

Domestik Bruto yaitu 19,41%., penyerapan tenaga kerja dan devisa negara. Sub

sektor pertanian tanaman pangan selama ini telah memberikan kontribusi yang

cukup besar terhadap peningkatan produksi pangan, penyiapan bahan baku

industri, Pertanian, dan Perdagangan pada tahun 1999 sebesar 25,78%., 19,41%.,

dan 16,51% (Gumbira, 2001).

Salah satu upaya untuk meningkatkan kontribusi sub sektor pertanian tanaman

pangan ini adalah dengan mengembangkan produksi hortikultura (Adji 1995).

Menurut Setiajie dan Adiyoga (1997), kondisi mutu, produksi serta pemasaran

merupakan bagian dari permasalahan yang kerap kali dihadapi sektor pertanian.

Di samping itu, juga terkait dengan beberapa sifat produk pertanian, termasuk

beberapa faktor yang mungkin jadi kendala dalam kegiatan produksi dan

penanganan hasil ke konsumen.

Memperhatikan fenomena yang terjadi selama ini, pemerintah telah

menetapkan kebijakan baru yaitu kebijakan program “revitalisasi pertanian”

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2004 sd 2009 (Peraturan

Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005, dalam Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian, 2005). Melalui program ini dicanangkan sasaran pertumbuhan

(22)

2

Oleh sebab itu, di dalam kebijakan ini mengharuskan pertanian menjadi fokus

sentral dalam usaha mencapai berbagai sasaran pembangunan nasional Indonesia.

Kehidupan agraris juga masih terlihat di Bali sekalipun adanya pergeseran

orientasi profesi dari sektor pertanian ke arah sektor jasa (pariwisata), Bali masih

memiliki jumlah lahan yang cukup besar di sektor pertanian. Dari keseluruhan

luas pulau Bali yaitu 5.632,86 km2, terdapat 52,40% areal sawah dan perkebunan

(Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali, 2001). Sebagaimana

diketahui bahwa dalam menjalankan pembangunan pertanian tidak terlepas dari

beberapa faktor yang merupakan modal pembangunan pertanian seperti, lahan,

air, sarana dan prasarana, sumberdaya manusia, iptek, dan permodalan. Sementara

itu, Suparta (2005) mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah modal utama

pembangunan, tanpa SDM yang memadai maka laju pertumbuhan ekonomi tidak

akan bisa sebagaimana yang diharapkan.

Perempuan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, perlu

diperhitungkan keikutsertaannnya sebagai sumberdaya pembangunan,

sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 25/2000 tentang Program

Pembangunan Nasional, telah memasukkan program-program pemberdayaan

perempuan. Walaupun dalam kehidupan sehari-hari memiliki peran ganda,

perempuan di Indonesia umumnya masih memiliki potensi untuk ikut serta dalam

pembangunan perekonomian. Situasi ini lebih nampak di pedesaan, karena sejak

kecil mereka telah dididik oleh orang tua mereka untuk dapat melakukan segala

pekerjaan baik pekerjaan rumah tangga maupun pekerjaan lain di luar rumah

tangga untuk mendukung keluarga. Keadaan ini juga tampak di Bali, di mana

(23)

3

Astiti (2006), bahwa perempuan Bali selain aktif dalam kegiatan rumah tangga,

perempuan pedesaan juga berperan dalam kegiatan usahatani.

Wanita Bali di pedesaan sebenarnya memiliki potensi untuk diberdayakan

melalui sektor pertanian, walaupun bagi usaha pertanian rakyat yang mereka

miliki masih menghadapi kendala permodalan. Menurut Anoraga (2004), ada

beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pembiayaan sebagai

modal dasar untuk langkah-langkah pengembangan usaha agribisnis. Alternatif

tersebut yaitu melalui kredit perbankan KKP, pinjaman lembaga keuangan bukan

bank, modal ventura, pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba BUMN, dan

pembiayaan lainnya. Namun demikian, kenyataannya bagi wanita tani juga masih

mendapatkan kesulitan dalam mengakses pinjaman kredit melalui lembaga

keuangan tersebut, dan lebih memprihatinkan banyak wanita yang terjebak oleh

tawaran para rentenir yang justru menimbulkan masalah baru. Hal ini bisa

disebabkan karena kurangnya informasi atau juga karena tidak memenuhi kriteria

yang disyaratkan oleh lembaga keuangan tersebut.

Kebijakan pengembangan agroindustri menuju: (1) Peningkatan nilai tambah

diprioritaskan kepada kelompok pedesaan yang berpendapatan rendah (petani,

pengusaha, industri kecil dan lainnya), (2) Pemilihan agroindustri yang

dikembangkan lebih mengutamakan bidang usaha yang dapat menciptakan

lapangan usaha baru yang padat karya, dan (3) Lebih mendorong tersebarnya

agroindustri ke pusat-pusat produksi pertanian di pedesaan, yang didasarkan atas:

(1) Prinsip keuntungan komparatif (comparative advantage), (2) Tingkat

keterampilan masyarakat setempat atau memanfaatkan jenis industri pengolahan

(24)

4

berkesinambungan, dan (4) Lebih mendorong perubahan struktur ekspor dari

komoditi pertanian ke komoditi olahan. Keberhasilan industri pengolahan yang

menggunakan bahan baku produk pertanian sangat ditentukan oleh ketersediaan

bahan baku, baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun kontinuitas.

Bahan baku pada kegiatan agroindustri perlu penanganan secara tepat

karena produk pertanian memiliki sifat musiman, menyita banyak ruang

penyimpanan, dan mudah rusak (Antara, 2005). Memproduksi kacang asin selain

memerlukan bahan baku kacang tanah, garam, dan bahan-bahan lainnya sebagai

bahan penunjang seperti bumbu (bawang putih, dan penyedap), atau barang

penolong yang dipergunakan dalam proses penyangraian supaya kacang matang

dengan rata.

Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji

kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan

lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan. Asam amino

yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun

penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik untuk

menjaga keseimbangan asam amino tersebut.

Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin)

sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan

tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik,

tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai (Pusat Penelitian

dan Pengembangan Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor, 1981) Kacang

asin merupakan makanan ringan dengan bahan baku kacang tanah yang diawetkan

(25)

5

terlalu sulit karena bahan-bahan dan alat yang digunakan mudah didapatkan di

warung-warung atau pasar tradisional terdekat.

Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki di Desa Jumpai Kabupaten Klungkung

berdiri tanggal 12 Juni 2005 dengan jumlah anggota sebanyak tujuh orang dan

pada tahun 2009 jumlah anggota meningkat menjadi sepuluh orang. Berdasarkan

Keputusan Bupati Klungkung Nomor 297 tahun 2003 tanggal 20 Agustus 2003

tentang Pembentukan Unit Pelayanan Pengembangan dan Pengolahan Hasil

Pertanian (UP3HP) Kabupaten Klungkung, semenjak berdiri telah dilaksanakan

pembinaan secara intensif baik menyangkut kelembagaan kelompok maupun

kegiatan usaha kelompok. Modal awal kelompok sebesar Rp 1.200.000,00 yang

bersumber dari iuran anggota. Kelompok Wanita Tani Sinar Rejeki mendapat

bantuan dari pihak Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Klungkung pada tahun 2008 memberikan bantuan peralatan berupa kompor gas

satu paket dan molen satu paket yang bersumber dari dana APBN. Mengingat

terbatasnya modal usaha sebelumnya, maka diupayakan untuk bisa mengakses

bantuan modal. Harapan ini terwujud pada tahun 2006 telah dibantu dana sebesar

Rp 16.700.000,00 yang bersumber dari dana Dekonsentrasi Pusat berupa Bantuan

Langsung Masyarakat dan pada tahun 2007 kelompok ini lagi menerima dana

BLM-UP3HP sebesar Rp 10.000.000,00. Dana tersebut telah dimanfaatkan

dengan baik sehingga perkembangan usaha kelompok semakin berkembang.

Kelompok wanita tani Sinar Rejeki di Desa Jumpai Kabupaten Klungkung

termasuk salah satu pelopor di dalam usaha pemasaran Kacang Asin di

Kecamatan Klungkung yang mempunyai pengalaman yang cukup di dalam

(26)

6

meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Namun saat KWT Sinar Rejeki berhasil

memasuki pasar dengan harga yang stabil, muncul kelompok-kelompok wanita

tani (KWT) yang bergerak di bidang usaha yang sama seperti KWT Tunas Mekar

dan KWT Laksmi Devi dengan harga yang berfluktuasi, sehingga KWT Sinar

Rejeki perlu lebih memperhatikan strategi bisnis yang sudah dilakukan dengan

mempertahankan produknya di pasaran dan dapat mencapai target penjualan.

Konsep yang ingin diterapkan oleh KWT Sinar Rejeki ini berfokus pada produk

atau komoditi yang sesuai dengan selera konsumen, serta untuk memperoleh

penjualan yang mampu mendatangkan laba agar masyarakat di Desa Jumpai lebih

mengenal produk kacang asin ini.

Banyaknya pesaing yang bermunculan membuat KWT Sinar Rejeki

berstrategi agar kacang asin yang mereka pasarkan tidak kalah saing dengan

KWT-KWT yang lain. Walaupun dari segi kualitas kacang asin yang dipasarkan

KWT Sinar Rejeki lebih baik dibandingkan KWT yang lain, serta dari kemasan

yang dipasarkan lebih bervarian dari kemasan satu kilogram, lima kilogram, dan

sepuluh kilogram dan sudah memiliki merek yang jelas dibandingkan KWT-KWT

yang lain. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka di perlukan penelitian

(27)

7

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kekuatan dan kelemahan (faktor internal) dalam pemasaran

kacang asin di KWT Sinar Rejeki?

2. Bagaimana peluang dan ancaman (faktor eksternal) yang dihadapi oleh KWT

Sinar Rejeki dalam pemasaran kacang asin?

3. Bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh KWT Sinar Rejeki dalam

pemasaran kacang asin?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut.

1. Kekuatan dan kelemahan dalam pemasaran kacang asin di KWT Sinar

Rejeki.

2. Peluang dan ancaman yang dihadapi oleh KWT Sinar Rejeki dalam

pemasaran kacang asin.

3. Strategi yang harus dilakukan oleh KWT Sinar Rejeki dalam pemasaran

kacang asin.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu dan sebagai

informasi awal dalam memahami permasalahan diatas.

2. Bagi KWT Sinar Rejeki, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam

(28)

8

3. Bagi pemerintah, diharapkan agar dapat mengambil kebijakan untuk memberi

ijin usaha dan permodalan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ”Strategi Pemasaran Kacang Asin Kelompok Wanita Tani Sinar

Rejeki Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung” dengan

mengkaji: (1) kekuatan dan kelemahan yang dimiliki KWT Sinar Rejeki misalnya

bentuk kacang lebih besar dari pada kacang lainnya, sarana dan prasarana

menunjang, dan kerjasama yang baik dengan konsumen, sedangkan

kelemahannya meliputi kurangnya tenaga pemasaran produk tersebut, kurangnya

kegiatan promosi, letak perusahaan kurang strategis, dan kurangnya modal usaha,

(2) peluang dan ancaman dari lingkungan luar ancaman yang dihadapi pada KWT

Sinar Rejeki ini misalnya kemajuan teknologi pengolahan makanan dan produk

mudah ditiru oleh pesaing, dan (3) alternatif strategi yang bisa diterapkan oleh

KWT Sinar Rejeki untuk memenangkan persaingan dengan meningkatkan

kualitas serta kuantitas dari kacang asin ini agar tidak kalah oleh pesaing-pesaing

(29)

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Strategi

Menurut Craig dan Grant (1996) pengertian strategi adalah penetapan sasaran dan

tujuan jangka panjang (targeting and long-term goals) sebuah perusahaan dan arah

tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan

(achieve the goals and objectives). Proses penyusunan strategi lebih banyak

menggunakan proses analisis.

Oxford (2002 dalam Craig dan Robert 2002) mengungkapkan strategi adalah seni

perang khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi

yang layak, rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan sebagainya.

Strategi juga mempengaruhi kehidupan organisasi dalam jangka panjang paling tidak

selama lima tahun. Oleh karena itu, sifat strategi adalah berorientasi ke masa depan.

Menurut Siagian (2004) menyatakan bahwa pengertian strategi adalah serangkaian

keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan

diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi. Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang

untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari

kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Johnson dan Scholes (2002) mengatakan, bahwa pengertian strategi adalah arah dan

ruang lingkup sebuah organisasi dalam jangka panjang: yang mencapai keuntungan bagi

organisasi melalui konfigurasi sumber daya dalam lingkungan yang menantang, untuk

(30)

10

strategis lebih terfokus pada bagimana manajemen puncak menentukan visi, misi,

falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan jangka panjang

Ohmae (2002 dalam Craig dan Robert 2002) strategi bisnis itu adalah, dalam satu

kata keunggulan bersaing satu-satunya maksud perencanaan strategi adalah untuk

menunjukkan suatu perusahaan memperoleh seefisien mungkin, kedudukan paling akhir

yang dapat dipertahankan dalam menghadapi pesaing-pesaingnya jadi strategi

perusahan merupakan upaya mengubah kekuatan perencanaan yang sebanding dengan

kekuatan pesaing-pesaing dengan cara yang paling efisien.

2.2 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler (1986) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Pemasaran

adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program-program yang

dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang

menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan perusahaan.

Manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang selanjutnya mencakup

mengatur hubungan dengan pelanggan.

Chandra (2002) mendefinisikan pemasaran mencangkup proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran barang dan jasa yang bernilai

satu sama lain. Pemasaran dapat diartikan sebagai proses perencanaan dan pelaksanaaan

konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan barang dan jasa dalam

rangka memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Fullbrook (2001 dalam Amir, 2000) mengemukakan bahwa pemasaran adalah

(31)

11

maupun jasa dari produsen kepada konsumen. Dengan bertitik tolak dari definisi

pemasaran tersebut, dapat diambil kesimpulan adanya tiga fungsi atau tugas yang perlu

dilakukan dalam kegiatan pemasaran, yaitu pengadaan (procurement), transportasi, dan

penentuan konsumen atau pasar sasaran.

1. Fungsi pengadaan

Yang termasuk dalam fungsi pengadaan diantaranya menyangkut penentuan jenis,

kuantum komoditi yang akan diproduksi yang sesuai dengan perkiraan selera

konsumen, dan mencari sumber dimana komoditi dapat dibeli bila kita sendiri tidak

menjadi produsen dari komoditi itu.

2. Fungsi transportasi

Yang termasuk dalam fungsi transportasi diantaranya adalah pemilihan alat angkut

yang cocok dengan sifat komoditi, dan tersedianya alat angkut yang sesuai dengan

kubutuhan konsumen. Sementara tanggung jawab transportasi adalah menyediakan

komoditi tepat sesuai keinginan konsumen. Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan

oleh transportasi antara lain: (1) jarak yang akan ditempuh antara produsen dengan

konsumen, (2) nilai komoditi, (3) tingkat kemungkinan rusaknya komoditi selama

perjalanan, (4) daya tahan komoditi dalam perjalanan, dan (5) daya tahan dalam muat

bongkar.

3. Fungsi menentukan konsumen atau pasar sasaran

Menentukan konsumen atau pasar sasaran ekspor merupakan tugas utama

pemasaran ekspor. Tugas itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun demikian, tugas

itu dapat dilakukan dengan baik bila kita melakukan pendekatan dengan sistematis.

(32)

12

yang perlu dilakukan sehingga komoditi yang kita tawarkan untuk di ekspot sampai ke

tangan konsumen.

Pudjosumarto (1998) mengatakan pemasaran juga dapat berarti seluruh kegiatan

yang diarahkan pada usaha-usaha untuk memperlancar arus barang dan jasa dari

produsen ke konsumen secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk merumuskan

keinginan dan kebutuhan kedua belah pihak. Kemunculan konsep pemasaran dan

kesadaran akan kebutuhan dan keinginan konsumen membuat tenaga-tenaga pemasaran

berpikir dari segi pasar sasarann kelompok orang-orang yang memiliki keinginan dan

kebutuhan yang sama. Menyeleksi langkah pasar sasaran merupakan langkah awal

strategi pemasaran.

2.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran menurut Kotler (2004) strategi pemasaran adalah pola pikir

pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi

pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran

pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.

Menurut Husnan (2000) strategi pemasaran merupakan sebagai usaha yang perlu

dilakukan oleh calon investor dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk

melakukan pembelian hasil produksinya. Dalam hal ini perlu dibedakan antara usaha

pemasaran yang dilakukan ketika pertama kali memasuki pasar dan usaha pemasaran

lanjutan sesuai dengan kedudukan produk pada siklus usia produk.

Tjiptono (2002) mengatakan strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang

direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan

bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran

(33)

13

berupaya membentuk suatu rintangan pengalihan, sehingga pelanggan merasa enggan,

rugi, atau mahal untuk berganti pemasok (vendor, took, dan lain-lain). Rintangan

pengalihan ini dapat berupa biaya pencarian, biaya transaksi, biaya pemahaman,

potongan harga khusus bagi pelanggan yang loyal.

Suatu strategi pemasaran merupakan suatu perangkat asas-asas yang konsekuen,

tepat dan layak, yang oleh suatu perusahaan tertentu diharapkan akan

memungkinkannya untuk mencapai tujuan sasarannya dalam hal pelanggan dan

penghasilan laba dalam suatu lingkunagan persaingan tertentu.

2.4 Kelompok Wanita Tani

2.4.1 Pengertian kelompok

Kelompok mempunyai peranan penting sebagai tempat berkomunikasi antar

anggota. Dengan bekerjasama dalam kelompok maka pekerjaan dapat diselesaikan

dengan lebih cepat dan lebih ringan. Pertemuan-pertemuan rutin dalam kelompok akan

memberikan semangat bagi individu-individu dalam akibat mendapat

informasi-informasi dalam pertemuan tersebut. Dengan demikian, kelompok tani mempunyai

cirri-ciri sebagai berikut: (1) Merupakan kumpulan petani yang berorientasi dan

berperan sebagai pengelola usaha tani, baik pria/wanita dewasa maupun pria/wanita

muda, (2) Kelompok dibentuk oleh, dari dan untuk petani, (3) Bersifat non formal

dalam arti tidak berbadan hukum, akan tetapi mempunyai pembagian tugas dan

tanggung jawab atas dasar kesepakatan bersama, baik tertulis maupun tidak, (4)

Mempunyai pengurus yang dipilih dari anggota secara demokratis, terdiri dari ketua,

sekretaris, bendahara dan pengurus lainnya sesuai kebutuhan, (5) Mempunyai

(34)

14

percaya mempercayai, dan (7) Kelompok tani bergerak dalam memanfaatkan sumber

daya pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan. Anoraga (2004)

Di Bali kelompok-kelompok yang terkenal adalah kelompok tradisional.

Kelompok tradisional yaitu kelompok masyarakat yang hidup dan berkembang menurut

aturan-aturan yang telah diikuti secara turun-temurun. Kelompok tersebut mempunyai

corak yang khas menurut ketentuan hukum yang diciptakannya dan sekaligus

melandasinya. Kekhasan kelompok tersebut ialah adanya pandangan magis religius

yang melandasi kelompok tersebut, serta individu-individu sebagai anggota merasakan

kedudukan dalam kelompoknya sebagai hal yang wajar (Suyatna dan Soewardi, 1982)

menyatakan bahwa kelompok tradisional di Bali merupakan kelompok yang sifatnya

mandiri beranggotakan jelas dan permanen serta mempunyai otonomi terutama dalam

penyelenggaraan adat. Kelompok tradisional ini hidup dan berkembang menurut aturan

yang telah diikuti secara turun-temurun dan mempunyai faktor pengikat keagamaan

yang kuat, berbeda dengan kelompok-kelompok bentukan baru.

2.4.2 Peran wanita

Wanita Indonesia di pedesaan mempunyai peran ganda, pertama peran sebagai

istri, ibu, dan pengurus rumah tangga yang mengharuskan mereka melakukan pekerjaan

rumah tangga. Kedua peran sebagai pencari nafkah yang menghasilkan pendapatan

untuk keluarganya. Dengan melihat lamanya waktu kerja mereka, secara empiris dari

hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan pedesaan bekerja rata-rata lebih dari 11

jam setiap hari, dibandingkan dengan laki-laki yang bekerja rata-rata hanya 8,7 jam per

hari (Hadinoto, 2005). Namun demikian menurut Sutrisno (1997) peran ganda

perempuan Indonesia, khususnya yang tergolong miskin, bukanlah menjadi

(35)

15

melestarikan kesempatan mereka untuk tetap dapat berperan ganda namun mendapat

pengakuan yang sama. Keadaan ini juga terjadi di Bali dimana menurut hasil penelitian

menunjukkan, bahwa curahan tenaga kerja perempuan adalah 84,75 jam (60,96%) dari

total curahan tenaga kerja pada usaha tani padi satu musim tanam (139,04 jam) dengan

rata-rata luas lahan 0,38 ha (Astiti, 2006).

Di samping potensi yang dimiliki oleh wanita, ada satu kendala yang dihadapi

oleh wanita khususnya wanita tani di Bali sebagaimana yang dilaporkan bahwa laki-laki

adalah yang mengambil keputusan dominan dalam berusahatani, sedangkan perempuan

(istri) hanya bersifat membantu (Pemerintah Provinsi Bali, 2003). Di samping itu,

wanita tani amat terbatas untuk dapat mengembangkan usahanya karena keterbatasan

modal yang mereka miliki. Pernyataan ini dihubungkan dengan apa yang diungkapkan

oleh Windia (2006), sedikitnya ada dua hal yang menarik perhatian kalangan pemerhati

perempuan terkait dengan keberadaan perempuan Bali yaitu semangat kerja dan hak

perempuan Bali atas harta warisan. Tingginya semangat kerja wanita Bali tidak

didukung oleh penguasaan harta (control) dan ini berkaitan dengan jaminan dalam

mengakses ke pihak perbankan.

2.4.3 Kelompok wanita tani

Wanita tani sebagai bagian komponen masyarakat memiliki peran dan fungsi

strategis karena merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses pembangunan

pertanian. Mempercepat pelaksanaan pembangunan pertanian maka menurut Saragih

(1996) akan lebih efektif apabila dibentuk kelompok-kelompok tani. Kelompok tani

merupakan kumpulan petani yang terbentuk berdasarkan keakraban dan keserasian serta

kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumberdaya pertanian, untuk

(36)

16

wadah bagi wanita tani dalam arti luas untuk mengembangkan usahataninya sebagai

upaya pemberdayaan perempuan yang menekankan pada upaya-upaya peningkatan

peranan wanita tani yang bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan

(Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, 2004). Menurut Sutrisno (1997) ada

suatu persyaratan penting yang harus dipenuhi oleh tiap strategi pengembangan

kelompok wanita apabila program-program pengembangan kualitas hidup kelompok

wanita ingin berhasil, persyaratan tersebut harus didasarkan pada dua hal yakni

perbaikan ekonomi dan perbaikan strategi para wanita dalam perbaikan status para

perempuan (hak perempuan).

1.5 Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal

Menurut Swastha (1996) lingkungan dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan

internal dan lingkungan eksternal.

1. Lingkungan internal

Lingkungan internal adalah lingkungan dalam perusahaan yang dapat dikendalikan oleh

pihak manajemen. Perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai pasar yang dituju dan

memuaskan konsumen. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen dapat

menggunakan kelompok faktor internal, yaitu:

(a) sumber-sumber bukan pemasaran (non marketing) seperti kemampuan produksi,

keuangan, personalia, lingkungan perusahaan, dan lain-lain dan (b) komponen bauran

pemasaran, yaitu produksi, harga, promosi, dan tempat. Salah satu cara yang paling

sederhana untuk memahami dan menganalisis lingkungan organisasi, khususnya

lingkungan internal adalah melalui analisis fungsional yang meliputi fungsi produksi,

fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi sumber daya manusia, dan fungsi R&D

(37)

17

2. Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal dapat dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan eksternal makro

dan lingkungan eksternal mikro. Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan diluar

yang berkaitan dan berpengaruh erat dengan kegiatan perusahaan. Faktor-faktor

lingkungan makro perusahaan terdiri dari faktor kependudukan, ekonomi, teknologi,

politik, hukum, sosial budaya, dan fisik alamiah. Terdapat tiga cara dalam melakukan

analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan yaitu: (1) Pengumpulan informasi

verbal dan tertulis dari berbagai sumber, (2) Merancang sistem informasi manajemen

dalam organisasi, dan (3) Melakukan Perkiraan Secara Formal, proses diagnosis

lingkungan eksternal pada prinsipnya merupakan kelanjutan dari proses analisis. Dalam

arti luas proses diagnosis memberi penilaian yang signifikan terhadap berbagai

kesempatan dan ancaman yang ditemukan selama proses analisis lingkungan. Elemen

kunci diagnosis adalah kemampuan manager puncak untuk menentukan informasi yang

dapat diabaikan kemudian mengevaluasi jenis informasi yang dipandang relevan dengan

kepentingan organisasi. Hanya saja yang diperlukan dalam proses diagnosis saat ini

adalah pemahaman atas berbagai faktor penentu hasil diagnosis lingkungan yang

diantaranya adalah karakteristik individu dari seorang strategi manager, pengaruh

pekerjaan, dinamika kelompok, dan faktor lingkungan fisik lain yang mempengaruhi

keputusan managerial.

1.6 Analisis SWOT (Stregth Weaknesses Opportunities Threats)

Menurut Start dan Ingie (2007), analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan

strategis yang klasik dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan

serta peluang dan ancaman. Instrumen ini memberikan cara sederhana untuk

(38)

18

menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu

diperhatikan oleh mereka.

Rangkuti (2001) menungkapkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan

pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses)

dan ancaman (threats). Alat yang diapakai untuk menyusun faktor-faktor strategi

perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas

bagaiman peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan

(39)

19

Sumber: Rangkuti (2001)

Keterangan:

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran KWT, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebersar-besarnya. 2. Strategi ST

Strategi ST merupakan strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki KWT untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Strategi WO dibuat berdasarkan untuk meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahaan yang ada serta menghindari ancaman.

2.7 Kacang Tanah

Kacang tanah atau yang dikenal dengan nama latin Arachis hypogaea L,

merupakan tumbuhan yang dimasukkan dalam daftar kekerabatan polong-polongan atau

Fabaceae. Kacang tanah pada permulaannya ditanam secara luas oleh suku Indian.

Kacang tanah telah dibudidayakan hampir di seluruh penjuru dunia termasuk di

Indonesia. Menurut statistik jumlah, pemasok kacang tanah terbesar saat ini adalah

Brasil. Kacang tanah memiliki rasa serta aroma yang khas, karena itu tak heran jika

banyak yang menggemarinya. Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan, klasifikasi kacang tanah

cukup kompleks. Meski secara awam kita menandai kacang tanah tak lebih dari satu

jenis, namun pada faktanya, kacang dengan cangkang unik ini dibagi lagi ke dalam

(40)

20

Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Kacang tanah tumbuh secara

perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil.

Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor,

Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan

tanah. (Suryana, 2006)

Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang

bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Kacang-kacangan dan

biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain

merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting

peranannya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak

selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau

menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut (Suryana,

2006).

Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur aflatoksin

sehingga mudah menjadi layu dan busuk, mengatasi masalah ini bahan tersebut perlu

diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta

minuman seperti bubuk dan susu kedelai (PPPTP IPB, 1981) Kacang asin merupakan

makanan ringan dengan bahan baku kacang tanah yang diawetkan dengan garam.

Mengolah kacang tanah ini menjadi kacang asin memerlukan bahan baku kacang tanah,

garam, dan bahan-bahan lainnya sebagai bahan penunjang seperti bumbu (bawang

putih, dan penyedap), atau barang penolong yang dipergunakan dalam proses

penyangraian supaya kacang matang dengan rata dan untuk pemasaran biasanyanya di

pasarkan pada warung-warung atau pasar tradisional di Klungkung dan Gianyar.

(41)

21

Pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan para peneliti

sebelumnya sangat perlu dilakukan mengingat pentingnya bagi peneliti untuk menelaah

masalah yang dihadapi peneliti untuk penelitiannya. Adapun penelitian yang sudah

dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu sebagai berikut.

Setiawan (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Strategi Pemasaran Beras pada

Unit Usaha Bulogmart di Perum Bulog Divisi Regional Bali menggunakan metode

analisis SWOT untuk mengetahui matriks faktor strategi internal (IFAS) dan matriks

faktor strategi eksternal (EFAS). Hasil penelitian menunjukkan identifikasi dan analisis

faktor internal pada variabel kekuatan yang dimiliki nilai terbesar adalah harga lebih

murah jumlah skor 1,15., sedangkan pada variabel kelemahan yang memiliki nilai

terbesar adalah tenaga pemasaran terbatas dengan jumlah skor 0,76., Identifikasi dan

analisis faktor eksternal pada variabel peluang yang memiliki nilai terbesar adalah

ekspansi dengan jumlah skor 0,76., sedangkan pada variabel ancaman yang memiliki

nilai tebesar adalah persaingan dengan jumlah skor 0,76.

Rahayuningsih (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Pemasaran Buah

Segar Di UD Wika Mitra di Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabuapaten

Badung, Provinsi Bali” menggunakan metode analisis SWOT untuk mengetahui

lingkungan internal perusahan dengan kajian IFE (internal faktor evaluasi), lingkungan

eksternal perusahaan dengan kajian EFE (eksternal faktor evaluasi), dan pertumbuhan

pasar dengan kajian boston consulting group (BCG). Hasil penelitian menunjukkan

faktor internal dari perusahaan UD Wika Mitra yang dapat diidentifikasi merupakan

kekuatan dan kelemahaan perusahaan. Kekuatan perusahaan adalah citra perusahaan

yang dimiliki baik, letak yang strategis, memiliki pelanggan tetap, kualitas produk yang

(42)

22

distributor. Kelemahan yang dimiliki kegiatan promosi yang dilakukan kurang, jaringan

pemasaran yang terbatas, manajemen masih fokus pimpinan, dan tingkat pendidikan

SDM. Peluang perusahaan adalah tingkat pertumbuhan penduduk, jumlah wisatawan

yang berkunjung, dan pertumbuhan ekonomi bali baik. Adapun ancamannya adalah

perusahaan pesaing, kenaikan harga BBM dan tarif listrik, dan harga bahan baku

meningkat.

Pambudi (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Pemasaran Jamur

Kancing (Agaricus sp) PT Adib Food Suplies Denpasar Selatan” menggunakan metode

analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan menggunakan matriks

faktor strategi internal (IFAS), untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman

menggunakan matriks faktor strategi eksternal (EFAS), analisis matriks internal

eksternal, dan analisis matriks profit kompetitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

berdasarkan faktor internal dari PT Adib food suplies maka dapat dijelaskan mengenai

kekuatan dan kelemahaan yang dimiliki oleh PT Adib food suplies kualitas produknya,

sistem penyimpanan yang telah memenuhi standart, dan pengalaman perusahaan

sedangkan kelemahan yang dimilki oleh perusahaan adalah posisi perusahaan dalam

bisnis jamur yang masih kurang, sifat dari produk jamur, dan harga yang relatif tinggi

kurangnya melakukan kegiatan promosi. Berdasarkan pada analisis faktor eksternal dari

PT Adib food suplies maka dapat diidentifikasi mengenai peluang dan ancaman bagi PT

Adib food suplies. Peluang yang dimiliki adalah meningkatnya pertumbuhan sektor

pariwisata, pola pikir masyarakat yang makin maju, dan lancarnya jalur transportasi.

Adapun ancaman bagi PT Adib food suplies yaitu perusahaan pesaing, peraturan

(43)

23

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada penelitian pertama

juga menggunakan metode analisis SWOT untuk mengetahui matriks faktor strategi

internal (IFAS), dan dengan matriks faktor strategi eksternal (EFAS), pada penelitian

yang kedua menggunakan metode analisis SWOT untuk mengetahui lingkungan

internal perusahaan dengan kajian IFE (internal faktor evaluasi), dengan kajian EFE (

eksternal faktor evaluasi), dan pertumbuhan pasar dengan kajian boston consulting

group (BCG), pada penelitian ketiga mempergunakan analisis matriks profit kompetitif.

Sedangkan perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian pertama, kedua, dan ketiga

terletak pada lokasi dan komoditi yang diambil. Pada penelitian pertama mengenai

“Strategi Pemasaran Beras Pada Unit Usaha Bulogmart Di Perum Bulog Divisi

Regional Bali”, pada penelitian kedua mengenai “Strategi Pemasaran Buah Segar Di

UD Wika Mitra desa Kerobokan Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung Provinsi

Bali”, dan penelitain ketiga mengenai “Strategi Pemasaran Jamur Kancing (agaricus sp)

PT. Adib food suplies Denpasar Selatan”.

2.9 Kerangka Pemikiran

Kabupaten Klungkung khususnya, di Desa Jumpai merupakan salah satu daerah

yang sangat berpotensi untuk membudidayakan tanaman kacang tanah. Kelompok

Wanita Tani (KWT) Sinar Rejeki adalah salah satu KWT di Desa Jumpai yang bergerak

di bidang agribisnis dan memanfaatkan tanaman kacang tanah yaitu dengan melakukan

pengolahan kacang tanah menjadi kacang asin. Kacang asin yang di produksi oleh KWT

tersebut untuk saat ini hanya di pasarkan warung-warung atau pasar tradisional di

Klungkung dan Gianyar berdasarkan pesanan dari pelanggannya. Selain KWT tersebut,

masih ada pesaing-pesaing lainnya seperti KWT Tunas Mekar dan KWT Laksmi Devi

(44)

24

dengan yang ditawarkan pada KWT Sinar Rejeki serta ukuran dan rasanya sangat enak.

Oleh karena adanya perusahan lain yang juga bergerak dibidang yang sama, kegiatan

pemasaran yang belum begitu luas dan menjangkau semua wilayah maka diperlukan

strategi pemasaran yang tepat. Untuk mengetahui ketepatan strategi yang digunakan

pada KWT Sinar Rejeki, maka diidentifikasi terlebih dahulu faktor lingkungan internal

(kekuatan dan kelemahan) dan faktor lingkungan eksternal (peluang dan ancaman). Dari

faktor lingkungan internal dan eksternal pada KWT Sinar Rejeki tersebut, akan

dianalisis dengan menggunakan matriks IFAS dan EFAS, kemudian dilakukan analisis

lagi dengan menggunakan matriks SWOT yang pada akhirnya akan didapatkan

alternatif strategi pemasaran.

Semua formulasi matriks ini menghasilkan rekomendasi yang diharapkan mampu

mengantisipasi perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal dengan

menetapkan strategi yang tepat. Rekomendasi ini akan menjadi acuan untuk KWT Sinar

Rejeki dalam mengolah dan memasarkan kacang asin.

(45)

25

Gambar 2.9

Kerangka Pemikiran Penelitian tentang Strategi Pemasaran Kacang Asin di KWT Sinar Rejeki Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung

Kabupaten Klungkung Pengolahan Kacang Tanah menjadi

Kacang Asin di KWT Sinar Rejeki di Desa Jumpai, Kabupaten Klungkung

Pesaing

Strategi Pemasaran

Matriks EFAS Matriks IFAS

Lingkungan Eksternal (Peluang dan

ancaman) Lingkungan Internal

(Kekuatan dan kelemahan)

Matriks SWOT

Gambar

Tabel Variabel dan Pengukuran …………………………………....
Tabel 2.6 Matriks SWOT
Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran Penelitian tentang Strategi Pemasaran Kacang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase keberhasilan usaha Koperasi Kelompok Tani Sari Rejeki Desa Pulosari Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar masuk

Diantara variabel faktor internal dan faktor external sosial ekonomi mana sajakah yang paling besar pengaruhnya terhadap curahan waktu kerja wanita tani pada

Berbeda dengan kelompok tani yang lainnya, kelompok wanita tani dalam pembinaannya diarahkan untuk mempunyai suatu usaha produktif dalam skala rumah tangga yang

1. Proses wawancara dengan Ibu kepala desa dan ikut serta dalam kelompok wanita tani. Wawancara dengan informan kunci yaitu ketua kelompok wanita tani.. Proses pembuatan

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melalui Kegiatan Pemberian Nilai Tambah Olahan Jagung ( Zea mays L.) (Suatu Kasus Pada Kelompok Wanita Tani Cipta Lestari Di Desa Haurgeulis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap strategi pemasaran buah semangka di Gapoktan Tani Makmur Kabupaten Demak, dapat disimpulkan bahwa terdapat

Judul skripsi : Efektivitas Peran Kelompok Wanita Tani (KWT) Rizki Lestari Dalam Pemberdayaan Perempuan Berbasis Agropolitan (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani

Alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh industri kacang pukul pada Toko H.H di Bagan Siapiapi Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir yaitu meningkatkan kuantitas dan