• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DE NGAN

PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK FEDERAL ETHIOPIA TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KONSUL TASI BILATERAL

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Federal Ethiopia ( selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak" secara bersama dan "Pihak" secara terpisah);

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

Mempertimbangkan manfaat daripada pembentukan forum saling tukar pandangan secara teratur untuk meningkatkan kerjasama bilateral yang saling menguntungkan dan isu-isu international yang menjadi kepentingan bersama;

Menginginkan untuk membentuk forum konsultasi bilateral yang bertahan dalam jangka waktu lama yang akan dijalankan sesuai dengan hukum dan peraturan dari

Para Pihak;

Menghormati pnns1p-pnns1p kedaulatan, integritas teritori, kesetaraan dan kepentingan bersama;

Telah mencapai kesepahaman sebagai berikut: PASAL1

UMUM

Para Pihak dengan ini membentuk sebuah forum bilateral untuk konsultasi (selanjutnya disebut sebagai "Forum Konsultasi Bilateral") yang akan diselenggarakan secara bergantian di Indonesia dan di Ethiopia sekurang-kurangnya setiap dua (2) tahun atau pada waktu yang baik menurut Para Pihak untuk mengevaluasi dan meningkatkan kerjasama bilateral mereka serta untuk melakukan tukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.

PASAL 2

KERJA SAMA ANTAR MISI DAN DELEGASI

Para Pihak akan mendorong perwakilan diplomatik dan konsuler mereka termasuk perwakilan tetap mereka di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional lainnya, serta delegasi mereka pada Sidang-sidang di PBB dan pada sidang-sidang internasional lainnya, untuk memelihara kerjasama yang dekat dan untuk melakukan saling tukar informasi dan pandangan tentang masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama.

PASAL 3

WILA YAH KERJA SAMA

1. Para Pihak, dalam kerangka pertemuan Forum Konsultasi Bilateral akan meninjau ulang, mengevaluasi, dan meningkatkan perkembangan kerja sama mereka dalam bidang politik, keamanan, ekonomi, perdagangan, investasi, pertahanan, kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, teknis, konsuler dan bidang-bidang lainnya yang menjadi kepentingan bersama.

(2)

2. Para Pihak juga akan melakukan tukar pandangan mengenai perkembangan isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama dan meningkatkan kerjasama bilateral mereka pada organisasi-organisasi dan forum-forum regional dan internasional.

PASAL 4 TITIK FOKAL

Otoritas yang bertanggung jawab untuk mengawasi koordinasi dan tindak lanjut dari Nata Kesepahaman ini adalah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Republik Demokratik Federal Ethiopia

PASAL 5

PERTEMUAN FORUM KONSULTASI BILATERAL

1. Delegasi Forum Konsultasi Bilateral akan dipimpin oleh Menteri atau Pejabat Senior dari Kementerian Luar Negeri masing-masing Pemerintah, yang bertindak sebagai Ketua Bersama. Komposisi delegasi akan ditentukan oleh Para Pihak.

2.

Perwakilan dari kementerian lain, badan pemerintah, organisasi publik dan

kalangan bisnis lainnya dari kedua Negara dapat menjadi Anggota Delegasi.

3. Para Pihak, jika diperlukan, dapat membentuk Kelompok Kerja dalam Forum Konsultasi Bilateral.

4. Agenda dari Forum Konsultasi Bilateral, demikian juga dari Kelompok Kerja, tanggal dan tempat pertemuan akan disepakati bersama melalui saluran diplomatik.

PASAL 6

IMPLEMENTASI DARI HASIL PERTEMUAN FORUM KONSUL TASI BILATERAL Para Pihak akan meningkatkan pengorganisasian dan pelaksanaan yang sesuai dari kegiatan dan program bersama yang telah disepakati bersama selama pertemuan Forum Konsultasi Bilateral, melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Republik Demokratik Federal Ethiopia dan melalui perwakilan diplomatik dan konsuler mereka.

PASAL 7 PERUBAHAN

1. Nata Kesepahaman ini dapat ditambah atau dirubah setiap waktu berdasarkan kesepakatan bersama Para Pihak.

2. Setiap penambahan atau perubahan yang telah disepakati oleh Para Pihak akan berlaku pada tanggal yang akan ditentukan oleh Para Pihak dan akan menjadi bagian integral dari Nata Kesepahaman ini.

PASAL 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Setiap perselisihan antara Para Pihak mengenai interpretasi dan/atau pelaksanaan dari Nata Kesepahaman ini akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi atau negosiasi.

(3)

PASAL 9 LINGKUP APLIKASI

Para Pihak setuju bahwa tidak ada hal dalam Nata Kesepahaman ini akan berpengaruh terhadap kewajiban-kewajiban mereka dalam perjanjian-perjanjian internasional yang ada atau kewajiban-kewajiban yang timbul dari organisasi-organisasi regional atau internasional dalam mana Republik Indonesia atau Republik Demokratik Federal Ethiopia menjadi Pihak.

PASAL 10

MASA BERLAKU, DURASI DAN TERMINASI

1.

Nata Kesepahaman ini mulai berlaku sejak pada tanggal penandatanganannya. 2. Nata Kesepahaman ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan

akan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun berikutnya kecuali salah satu Pihak memberitahu Pihak yang lain secara tertulis melalui saluran diplomatik mengenai maksud untuk mengakhiri Nata Kesepahaman ini 6 (enam) bulan sebelum masa berakhirnya.

3. Pengakhiran Nata Kesepahaman ini tidak akan mempengaruhi proyek atau program yang dilakukan dalam kerangka Nata Kesepahaman ini yang belum sepenuhnya selesai dieksekusi pada saat berakhirnya Nata Kesepahaman, kecuali sebelumnya telah disepakati oleh Para Pihak.

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, telah menandatangani Nata Kesepahaman ini dalam rangkap dua, masing-masing dalam bahasa Indonesia dan lnggris, semua naskah memiliki kekuatan hukum yang sama.

DIBUAT di Addis Ababa pada tanggal 29 bulan Januari tahun 2015,

Tedros Adhano Ghebreyesus Menteri Luar Negeri

(4)

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN

THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND

THE GOVERNMENT OF THE FEDERAL DEMOCRATIC REPUBLIC OF ETHIOPIA

ON THE ESTABLISHMENT OF A BILATERAL CONSULTATIVE FORUM

The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Federal Democratic Republic of Ethiopia, (hereinafter jointly referred to as the "Parties" and separately as the "Party");

With a view to further strengthen and deepen the existing friendly relations and cooperation between the Parties;

Considering the benefits of establishing a regular mechanism for the exchange of views on promoting mutually beneficial bilateral cooperation and cooperation in international issues of mutual interest;

Desiring to establish a lasting and long-term bilateral consultation forum which will operate in conformity with the laws and regulations of the Parties;

Respecting the principles of sovereignty, territorial integrity, equality and mutual interest;

Have reached the following understandings:

ARTICLE 1 GENERAL

The Parties hereby establish a bilateral forum for consultations (hereinafter referred to as "Bilateral Consultative Forum"), to be convened alternately in Ethiopia and Indonesia at least every two (2) years or at any time mutually convenient to both Parties to review and promote their bilateral cooperation as well as to hold exchange of views on regional and international issues of common concern.

(5)

ARTICLE2

COOPERATION BETWEEN MISSIONS AND DELEGATIONS

The Parties will encourage their diplomatic missions and consular posts including their permanent missions to the United Nations (UN) and other international organizations, as well as their delegations to the UN Conference and other international conferences, to maintain close co-operation and to hold exchange of information and views on matters of mutual interest.

ARTICLE3

AREAS OF COOPERATION

1. The Parties, within the Bilateral Consultative Forum sessions, will review, evaluate, and promote the development of their cooperation in the fields of politics, security, economy, trade, investment, defense, culture, education, science, technology, technic, consular affairs and other areas of mutual interest.

2. The Parties will also conduct exchange of views on the development of regional and international issues of mutual concern, and promote their bilateral cooperation in regional and international organizations and fora.

ARTICLE4

FOCAL

POINT

The responsible authorities which shall oversee the coordination and follow-up of this Memorandum of Understanding shall be the Ministry of Foreign Affairs of the Federal Democratic Republic of Ethiopia and the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia.

ARTICLES

MEETINGS OF

THE

BILATERAL

CONSULTATIVE FORUM

1. The Delegations of the Bilateral Consultative Forum will be presided over by a Minister or Senior Officials of the Ministry of Foreign Affairs of the respective Governments, acting as the Co-Chairman. The composition of the delegation will be determined by the Parties.

2. Representatives of other ministries, government bodies, public organization and business circles of the two countries may participate as Members of the Delegation.

3. The Parties, as deemed necessary, may set up Working Groups within the Bilateral Consultative Forum.

(6)

4. The agenda of the bilateral consultative Forum as well as the Working Groups, the

date and place of meetings will be agreed upon through diplomatic channels.

ARTICLE6

IMPLIMENTATION OF THE BILATERAL CONSULTATIYE FORUM

SESSIONS OUTCOMES

The Parties will promote organization and appropriate implementation of joint

activities and programs, as may be mutually agreed during Bilateral Consultative

Forum sessions, through the Ministry of Foreign Affairs of the Federal Democratic

Republic of Ethiopia and the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia

and through their diplomatic and consular representatives.

ARTICLE7

AMENDIMENT

1. This Memorandum of Understanding may be amended at any time by mutual

consent of the Parties.

2. Any addition or amendment which has been agreed upon by the Parties will

come into effect on such date as will be determined by the Parties and will form

an integral part of this Memorandum of Understanding.

ARTICLES

SETTLEMENT OF DISPUTES

Any dispute between the Parties on the interpretation and/or implementation of this

Memorandum of Understanding will be settled amicably through consultations or

negotiations.

ARTICLE9

SCOPE OF APPLICATION

The Parties agree that nothing in the present Memorandum of Understanding will

affect their obligations under existing international treaties or obligations arising from

regional or international organizations of which the Federal Democratic Republic of

Ethiopia or the Republic of Indonesia is Party.

(7)

ARTICLE 10

ENTRY INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION

1. This Memorandum of Understanding will enter into force from the date of its

signature.

2. This Memorandum of Understanding will remain in force for a period of 5 (five)

years and will be automatically renewed for a successive period of five (5) years

unless one of the Parties notifies the other in writing through diplomatic channels

of its intention to terminate the Memorandum of Understanding six months prior

to its expiration.

3. The termination of this Memorandum of Understanding will not affect the projects or

programs undertaken in the frame work of this Memorandum of Understanding

which have not been fully executed at the time of the termination, unless otherwise

agreed by the Parties.

In witness whereof,

the undersigned have signed this Memorandum of

Understanding in duplicate, Indonesian and English languages, both texts being

equally authentic.

Done at Addis Ababa on this 29th Day of the Month of January in the year 2015.

FOR THE GOVERNMENT OF

THE REPUBLIC OF INDONESIA

Minister for Foreign Affairs

FOR THE GOVERNMENT OF

THE FEDERAL DEMOCRATIC

REPUBLIC OF ETHIOPIA

~~

Tedros Adhanom Ghebreyesus (PhD)

Minister of Foreign Affairs

Referensi

Dokumen terkait

Akurasi usulan penulisan kata tersebut sangat bergantung pada kelengkapan kamus yang digunakan, dan akurasi pemeriksaan pola kalimat sangat bergantung pada prediksi jenis kata

Melalui kegiatan berdiskusi, siswa mampu membuat peta pikiran mengenai urutan peristiwa dengan memperhatikan latar cerita pada teks nonfiksi dengan benar.. Dengan melakukan

Mengingat faktor ketanggapan yang memberikan pengaruh dominan terhadap kepuasan peserta JKN-KIS, maka disarankan untuk dipertahankan terutama kebijakan yang terkait

H1 - konsumen yang lebih etnosentris akan lebih sensitif terhadap country of origin H2 - konsumen yang berkemauan etnosentris menampilkan niat beli rendah untuk orang asing produk

Alasan yang mendasar bahwa tidak adanya pengaruh dari transaksi pembelian pihak istimewa terhadap manajemen laba adalah dikarenakan perusahaan lebih meningkatkan transaksi

Penerapan Metode Simple Additive Weighting pada penentuan keputusan adalah dengan cara membobotkan setiap alternatif dan kriteria dimana nilai yang di bobotkan

Ketika pertama kali program dijalankan, anda hanya diminta untuk menekan tombol ulang sehingga program akan terlebih dahaulu mendeklarasikan 1 buah variabel

Level berikutnya adalah Pengumpulan barang yang akan di distribusikan, terdiri atas beberapa aktifitas, yaitu Pembuatan surat pengambilan barang ke gudang sesuai