• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Direksi / Report from The Board of Directors

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Direksi / Report from The Board of Directors"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PT Dharma Harapan Raya (DHR)

Guna menghadapi persaingan bisnis dan kebutuhan pasar, PT Dharma Harapan Raya (DHR) secara konsisten mengembangkan usahanya dengan meningkatkan jaringan hotel bernama “Discovery” baik untuk hotel di

dalam kota maupun resort di seluruh Indonesia. Sampai saat ini, Hotel Borobudur Jakarta dan Discovery Kartika Plaza Hotel di Kuta, Bali merupakan dua hotel besar yang secara berkelanjutan dikelola DHR. Selain itu, DHR juga mengoperasikan tiga hotel lainnya yaitu Hotel Ebony di Batu Licin, Kalimantan Selatan serta Discovery Express Paramita dan Gaja Hotel yang keduanya berlokasi di Pekanbaru, Riau.

Saat ini, DHR sedang memproses kontrak kerja untuk pengoperasian tiga hotel dan resort di Indonesia yakni sebuah hotel di Ancol, Jakarta, Wisma Kessilampe dan sebuah hotel yang berlokasi di Kendari, Sulawesi Tenggara.

PT Dharma Harapan Raya (DHR)

In order to face competition and market needs, PT Dharma Harapan Raya (DHR) has consistently expanded its business by increasing the hotel chain called “Discovery” for hotels in the cities and resorts throughout

Indonesia. Until recently, Hotel Borobudur Jakarta and Discovery Kartika Plaza Hotel in Kuta, Bali is two large hotels sustainably managed DHR. In addition, DHR also operates three other hotels namely Hotel Ebony in Batu Licin, South Kalimantan and Discovery Express Paramita and Gaja Hotel which are both located in Pekanbaru, Riau.

Currently, DHR is processing contracts for the operation of three hotels and resorts in Indonesia which is a hotel in Ancol, Jakarta, Wisma Kessilampe and a centrally located hotel in Kendari, Southeast Sulawesi.

Laporan Direksi / Report from The Board of Directors

(2)

32 Laporan Tahunan / Annual Report 2012

PT Danayasa Arthatama Tbk

PT Danayasa Arthatama Tbk merupakan anak perusahaan PT JIHD Tbk yang bergerak di bidang pembangunan dan jasa properti. Saat ini, PT Danayasa Arthatama Tbk terus melakukan pengembangan dan bertanggungjawab terhadap pengelolaan Sudirman Central Business District (SCBD) yang merupakan kawasan komersial seluas ± 45 hektar di Segitiga Emas Jakarta. Kawasan ini terletak di beberapa titik lokasi yaitu Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Gatot Subroto dan Jembatan Semanggi.

Pe n g e m b a n g a n y a n g t e l a h d i s e l e s a i ka n o l e h PT Danayasa Arthatama Tbk selama tahun 2012 adalah proyek “18 PARC”, yang kini dikelola oleh PT Citra Wiradaya. Disamping itu, PT Danayasa Arthatama Tbk juga sedang melakukan pengembangan untuk lahan di Lot 11 bekerjasama dengan PT Bukit Lentera Sejahtera (PT BLS). Kerjasama ini diselenggarakan dalam rangka pembangunan Hotel Alila Suite yang terletak di Lot 11 dengan lahan seluas 5.065 m2. Dengan tinggi hingga 24 lantai dan jumlah kamar sebanyak 328, pembangunan Alila Suite diperkirakan akan selesai pada akhir 2013 dan siap beroperasi pada tahun 2014 mendatang.

PT Danayasa Arthatama Tbk

PT Danayasa Arthatama Tbk is a subsidiary of PT JIHD Tbk engaged in the construction and property services. Currently, PT Danayasa Arthatama Tbk continues to be responsible for the development and management of the Sudirman Central Business District (SCBD) which is a commercial area of ± 45 acres in the Golden Triangle. This area is located in several locations, namely Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Jenderal Gatot Subroto and Semanggi Bridge.

Development that has been completed by PT Danayasa Arthatama Tbk for the year 2012 is the project “18 PARC”, which is now managed by PT Citra Wiradaya. In addition, PT Danayasa Arthatama Tbk also doing development for the land in Lot 11, in cooperation with PT Bukit Lentera Sejahtera (PT BLS). Cooperation was held in the framework of the construction of Alila Hotel Suite located in Lot 11 with an area of 5,065 m2. With up to 24 fl oors

high and the number of rooms as much 328, Alila Suites development is expected to be completed by the end of 2013 and ready for operation in 2014.

(3)

Berikut uraian beberapa Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung dan turut memberikan kontribusi terhadap pendapatan usaha konsolidasi:

PT Pacific Place Jakarta (PPJ)

Terletak di Lot 3 dan 5 SCBD, PPJ merupakan pusat perbelanjaan berlokasi strategis dengan infrastruktur bangunan yang elegan dan efisien. Sepanjang tahun 2012, PPJ berhasil menerapkan prinsip-prinsip Green Building, beragam upaya dilakukan mulai dari penghematan energi, penggunaan produk-produk daur ulang serta pengurangan emisi udara di lingkungan PPJ. Hasilnya, terjadi penurunan konsumsi listrik dan air secara signifikan.

Disamping itu, sebagai salah satu pelopor Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia, PPJ menjadi mall pertama yang dianggap sebagai mall layak anak dan telah menerapkan 10 prinsip dan kriteria perusahaan layak anak dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan UNICEF serta mendapatkan anugerah pelangi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Upaya di atas membuahkan prestasi yang membanggakan. Pada 20 Januari 2012, PPJ berhasil memperoleh sejumlah penghargaan, salah satunya ISO 9001:2008. Ditambah dengan keberhasilan PPJ sebagai peringkat satu untuk kategori Manajemen Energi pada Bangunan Gedung “Bangunan Besar” dalam ajang Penghargaan Efisiensi Energi Nasional 2012.

The following description of several subsidiaries owned directly or indirectly and contributed to consolidated operating income:

PT Pacific Place Jakarta (PPJ)

Located at Lot 3 and 5 SCBD, PPJ is strategically located shopping centers with infrastructure building elegant and efficient. Throughout the year 2012, PPJ successfully implement green building principles, various attempts were made ranging from energy conservation, use of recycled products and the reduction of air emissions in the PPJ. The result, a decline in electricity and water consumption significantly.

In addition, as one of the Corporate Association of Indonesian Children Best Friend pioneers, PPJ became the first mall is considered a viable child and has applied the principles and criteria of 10 companies eligible children from the United Nations and UNICEF as well as to get rainbow gift of Ministry of Women Empowerment and Child Protection.

Above efforts yielded a proud achievement. On January 20, 2012, PPJ managed to acquire a number of awards, one of which is ISO 9001:2008. Coupled with the success of PPJ as a rank in the category of Building Energy Management in Buildings “Big Building” in the event the National Energy Efficiency Awards 2012.

(4)

34 Laporan Tahunan / Annual Report 2012

Presiden Direktur

H. Jusuf Indradewa S.H.

President Director

Sebagai penyelenggara jasa informasi dan telekomunikasi, salah satu misi PT Artha Telekomindo adalah mewujudkan kawasan SCBD sebagai satu-satunya kawasan Cyberland di Indonesia. Berbekal pengalaman PT Artha Telekomindo di bisnis jasa telekomunikasi, selain mewujudkan Cyberland, PT Artha Telekomindo juga terus berupaya meningkatkan pelayanan guna mendorong volume penjualan di masa yang akan datang serta mendukung sepak terjang PT Artha Telekomindo pada pemasaran jasa-jasa info komunikasi terutama jasa internet.

Rencana Kerja Tahun 2013

Menjawab pertumbuhan industri properti dan perhotelan pada tahun 2013 mendatang, Perseroan akan memfokuskan diri pada proyek pengembangan yang sedang berjalan yakni penyempurnaan persiapan pembangunan proyek “Signature Tower” dan konstruksi Hotel Alila Suite. Seiring dengan upaya tersebut, Perseroan akan terus melihat peluang-peluang di depan dan tetap menghadirkan produk-produk inovatif bagi industri properti dan perhotelan, baik di dalam maupun di luar kawasan SCBD.

As a leading provider of information and telecommunications, one of the Artha Telekomindo mission is to create SCBD as the only region cyberland in Indonesia. With PT Artha Telekomindo’s long experience in the telecommunications services business, in addition to implement the cyberland, PT Artha Telekomindo also continues to improve service to boost sales volume in the future and support the actions of PT Artha Telekomindo on the marketing of info communication services, especially internet services.

Work Plan in 2013

Answering growth properties and hospitality industry in the year 2013, the Company will focus on ongoing development projects that improve the preparation of development projects “Signature Tower” and the construction of Alila Hotel Suite. Along with these efforts, the Company will continue to look at opportunities in the future and still deliver innovative products for industrial and hospitality properties, both in the region and outside the region of SCBD.

(5)
(6)
(7)

Pembahasan di bawah ini harus dibaca dengan mengacu pada informasi yang terdapat pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak yang telah diaudit.

Dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

Aset

Jumlah Aset Grup mengalami peningkatan sebesar Rp 92,1 miliar atau 2,1% dari Rp 4.362,4 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp 4.454,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada akun Kas dan Setara Kas sebesar Rp 46,7 miliar, Persediaan bersih sebesar Rp 146,7 miliar, Properti Investasi – bersih sebesar Rp 113,2 miliar namun terdapat penurunan Aset Lain-lain sebesar Rp 124,6 miliar.

Peningkatan Kas dan Setara Kas sebesar Rp 46,7 miliar disebabkan oleh peningkatan saldo Bank sebesar Rp 41,1 miliar, deposito berjangka sebesar Rp 5,3 miliar dan sisanya dari saldo kas.

Persediaan - Bersih mengalami peningkatan sebesar Rp 146,7 miliar terutama karena peningkatan persediaan real estat atas aktifi tas pematangan tanah di Lot 6 dan 7. Properti Investasi – Bersih mengalami peningkatan sebesar Rp 113,2 miliar disebabkan oleh peningkatan properti investasi di Pacifi c Place Mall sebesar Rp 136,9 miliar dan bangunan dalam konstruksi Gedung A di lot 18 sebesar Rp 55,2 sedangkan beban penyusutan properti investasi tahun 2012 sebesar Rp 78,9 miliar.

The discussion below should be read in conjunction with the information in the audited consolidated fi nancial statements of the Company and its subsidiaries.

In the Consolidated Financial Statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group”.

Assets

Total Assets of the Group has increased by Rp 92.1 billion or 2.1% from Rp 4,362.4 billion as of December 31, 2011 to Rp 4,454.5 billion as of December 31, 2012. The increase was mainly due to the increase in Cash and Cash Equivalents amounting to Rp 46.7 billion, net Inventory amounting to Rp 146.7 billion, net Investment Properties amounting to Rp 113.2 billion, but decrease in Other Assets amounting to Rp 124.6 billion.

The increase in Cash and Cash Equivalents of Rp 46.7 billion was primarily due to the increase in Cash in Banks amounting to Rp 41.1 billion, time deposits amounting to Rp 5.3 billion and the rest was from Cash on Hand balance.

Net Inventory has increased by Rp 146.7 billion which was mainly caused by the increase of real estate inventory from development land at Lot 6 and 7.

Net Investment Property has increased by Rp 113.2 billion primarily due to increase in Investment Property at Pacifi c Place Mall by Rp 136.9 billion and building under construction Building A at Lot 18 amounting to Rp 55.2 billion and movement was also affected by the depreciation expense on Investment Property amounting to Rp 78.9 billion in 2012.

(8)

38 Laporan Tahunan / Annual Report 2012

Liabilitas

Jumlah Liabilitas Grup mengalami peningkatan sebesar Rp 25,5 miliar atau 2,4% dari Rp 1.050,6 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp 1.076,1 miliar pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang sebesar Rp 9,9 milyar dan Liabilitas Lain-lain sebesar Rp 211,9 miliar yang berasal dari jaminan yang dapat dikembalikan Signature Tower, setoran jaminan Pacifi c Place Mall dan One Pacifi c Place, setoran jaminan dari tamu hotel serta dari penyewa dan pengelolaan kawasan. Namun terjadi penurunan Utang Bank sebesar Rp 116,7 miliar, Pendapatan Diterima Di Muka sebesar Rp 48,9 miliar.

Ekuitas

Jumlah Ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp 66,6 miliar atau 2,0% dari Rp 3.311,8 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp 3.378,4 miliar pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan Jumlah Ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Laba Komprehensif sebesar Rp 15,5 miliar.

Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha Grup pada tahun 2012 berasal dari pendapatan usaha real estat, operasional hotel, jasa telekomunikasi, kontrak konstruksi dan jasa manajemen perhotelan.

Pendapatan Usaha mengalami peningkatan sebesar Rp 46,2 miliar atau 4,8% dari Rp 955,3 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 1.001,5 miliar pada tahun 2012 terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha hotel dan jasa telekomunikasi.

Pendapatan operasional hotel pada tahun 2012 tercatat mengalami peningkatan sebesar Rp 89,2 miliar atau 18,5% yang disebabkan oleh kenaikan tarif kamar rata-rata dan tingkat hunian serta peningkatan penjualan makanan dan minuman.

Liabilities

Total Liabilities of the Group has increased by Rp 25.5 b i l l i o n o r 2 . 4 % fro m R p 1 , 0 5 0 . 6 b i l l i o n a s o f December 31, 2011 to Rp 1,076.1 billion as of December 31, 2012. The increase in total liabilities was primarily due to the increase in Long-term Employee Benefi ts Liability amounting to Rp 9.9 billion and Other Liabilities amounting to Rp 211.9 billion which has resulted from additional refundable deposit related to Signature Tower, security deposit from tenants of Pacifi c Place Mall and One Pacifi c Place, security deposit from Hotels’ guests and from rental and estate management. There was also a decrease in Bank Loans amounting to Rp 116.7 billion, decrease on Unearned Revenues amounting to Rp 48.9 billion.

Equity

Total Equity has increased by Rp 66.6 billion or 2.0% from Rp 3,311.8 billion as of December 31, 2011 to Rp 3,378.4 billion as of December 31, 2012. The increase in Total Equity was primarily due to the increase in total comprehensive income by Rp 15.5 billion.

Operating Revenues

In 2012, the Group’s Revenues were recognized from real estate, hotel operations, telecommunications services, construction contract and hotel management services.

Revenues has increased by Rp 46.2 billion or 4.8% from Rp 955.3 billion in 2011 to Rp 1,001.5 billion in 2012, and was primarily due to increase in hotel operations and telecommunication services revenues.

Hotel operations revenues has increased by Rp 89.2 billion or 18.5% in 2012 due to the increase in average room rate, room occupancy and increase in food and beverages revenues.

(9)

Pendapatan real estat pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 46,9 miliar atau 12,9% karena pendapatan real estat hanya berasal dari pendapatan sewa “Pacific Place Mall” dan ruang perkantoran “One Pacific Place” dan tidak adanya penjualan unit di gedung perkantoran strata-title “Equity Tower” pada tahun 2012. Pendapatan Jasa Telekomunikasi pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp 12,9 miliar atau 14,5% terutama disebabkan oleh penambahan jasa layanan telekomunikasi di dalam dan di luar SCBD. Pendapatan kontrak konstruksi pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 10,2 miliar karena sebagian besar pendapatan konstruksi kompleks perkantoran “18 PARC” telah diakui selama tahun 2009.

Real estate revenues has decreased amounting to Rp 46.9 billion or 12.9% in 2012 since the real estate revenues was attributable only to the rental income of “Pacific Place Mall” and “One Pacific Place” and there was no sale of remaining strata-titles “Equity Tower” office building in 2012.

Telecommunications services revenues has increased by Rp 12.9 billion or 14.5% in 2012 primarily due to the increase in telecommunication services inside and outside SCBD area.

Construction contract revenues have decreased by Rp 10.2 billion in 2012 since majority of revenue from the construction of “18 PARC” office complex was recognized in 2009.

(10)

40 Laporan Tahunan / Annual Report 2012

40 Laporan Tahunan / Annual Report 2012Laporan Tahunan / Annual Report 2012

Beban Pokok Penjualan

Beban pokok penjualan mengalami peningkatan sebesar Rp 0,3 miliar atau 0,1% dari Rp 308,6 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 308,9 miliar pada tahun 2012.

Peningkatan beban pokok penjualan terutama disebabkan oleh peningkatan beban pokok penjualan dari operasional hotel sebesar Rp 30 miliar atau 16,0% seiring dengan peningkatan penjualan dan kenaikan harga bahan baku, tetapi terdapat penurunan beban pokok real estat sebesar Rp 21,6 miliar atau 19,5% dan kontrak konstruksi sebesar Rp 8 miliar atau 80% dibandingkan beban pokok penjualan tahun 2011.

Beban Usaha

B e b a n u s a h a m e n g a l a m i p e n i n g ka ta n s e b e s a r Rp 5,6 miliar atau 1,0% dari Rp 558,6 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 564,2 miliar pada tahun 2012. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan beban usaha yang terkait dengan kegiatan usaha perhotelan dan telekomunikasi.

Laba Usaha

L a b a u s a h a m e n g a l a m i p e n i n g ka ta n s e b e s a r Rp 40,3 miliar atau 45,7% dari Rp 88,1 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 128,4 miliar pada tahun 2012 terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan usaha hotel dan jasa telekomunikasi.

Laba Komprehensif

Grup mencatat jumlah laba komprehensif sebesar Rp 85,4 miliar pada tahun 2012 dan Rp 69,9 miliar pada tahun 2011. Jumlah laba komprehensif pada tahun 2012 terutama berasal dari usaha perhotelan. Laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Perusahaan dan Kepentingan Non pengendali masing-masing meningkat sebesar Rp 14,5 miliar dan Rp 1 miliar pada tahun 2012.

Cost of Revenues

Cost of revenues has increased by Rp 0.3 billion or 0.1% from Rp 308.6 billion in 2011 to Rp 308.9 billion in 2012.

The increase in cost of revenues was primarily due to the increase in cost of revenues of hotel operations by Rp 30 billion or 16.0% which was in line with the increase in revenues and raw material price. Cost of revenues of real estate has decreased by Rp 21.6 billion or 19.5% and the construction cost of revenues has decreased by Rp 8 billion or 80% as compared in 2011.

Operating Expenses

Operating expenses have increased by Rp 5.6 billion or 1.0% from Rp 558.6 billion in 2011 to Rp 564.2 billion in 2012. The increase was mainly due to the increase in operating expenses of hotels operations and telecommunications services.

Operating Profi t

Operating income has increased by Rp 40.3 billion or 45.7% from Rp 88.1 billion in 2011 to Rp 128.4 billion in 2012 as a result of the increase in hotel operations revenues and telecommunications services.

Total Comprehensive Income

The Group recorded total comprehensive income of Rp 85.4 billion in 2012 and Rp 69.9 billion in 2011. Total comprehensive income in 2012 was mainly attributable to the net income generated from the hotel operations. Net Comprehensive Income Attributable to Owners of the Company and Noncontrolling Interests have increased by Rp 14.5 billion and Rp 1 billion, respectively, in 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang memengaruhinya karena mendapat penjelasan dari Agen Takaful Keluarga Ro Az-Zahra Cabang Banjarmasin dan teman kerja yang sudah lebih dulu

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi perusahaan penyedia layanan cloud computing untuk proses bisnis yang sudah berjalan dan yang sedang dalam

alternatif pencarian informasi bagi mahasiswa selain perpustakaan karena internet sebagai pusat informasi bebas hambatan, 2) Faktor pendukung dalam pemanfaatan internet adalah

Activity diagram Konsultasi merupakan activity diagram untuk proses mendeteksi hama atau penyakit tanaman kelapa sawit user terhadap sistem. Activity diagram

Pertumbuhan antar populasi lele Sangkuriang, Mesir, Kenya dan Thailand tidak berbeda nyata namun pada keseragaman ukuran populasi lele Sangkuriang masih lebih rendah sedangkan

Hasil penelitian di atas tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur’aini (2011) yang mengatakan terdapat hubungan yang bermakna antara stress karena

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sari belimbing manis dengan jambu biji merah memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar

Giro wadi'ah pada Bank Syari'ah Mandiri lebih dikenal dengan sebutan Giro Syari'ah Mandiri, namun pada dasarnya mempunyai arti dan maksud yang sama yaitu, sarana penyimpanan