• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI BAWANG MERAH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Caption describing picture or graphic.

Tim Redaksi : Pelindung :

Ir. M. Tassim Billah, MSc Penasehat :

Agus Sunarya, SE, MM Ir. Budi Waryanto, MSi Ir. Bayu Mulyana, MM

Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM Penanggung Jawab :

A. Prasetyanto Wibowo, SH Redaksi :

Dedi Triyono Editor :

Eko Nugroho, S.Kom, MM Dra. P.Hanny Muliany, MM Dra. Laelatul Hasanah, Msi Dian Prasetyorini, SE Redaktur Pelaksana :

Evita Wahyu Puspitasari, S.Kom Sekretariat :

Marwati Agus Suparmi

Redaksi menerima tulisan maupun saran dan kritik untuk

Newsletter Pusdatin Kirimkan ke alamat redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian Jl. Harsono RM No. 3

Gd. D Lantai IV Pasar Minggu – Jakarta 12550

Telp : 021-7805305, 7816384 Fax : 021-7822638

e-mail : newsletter@pertanian.go.id

Daftar Isi :

Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah….…(1)

Pertemuan Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan (SMS Center, Forum Konsultasi dan Tanggap Respon) Kementerian Pertanian...(3)

Pelatihan Uji Petik Produktivitas Kakao di Luwu Utara – Sulawesi Selatan…...(6)

Aplikasi Domain Anything.id…...(7)

Sinkronisasi Angka Ramalan Hortikultura Tahun 2014…...(8)

Survei Karkas Unggas dan Aneka Ternak Di Jawa Barat…..(10)

Bawang merah merupakan salah satu komoditi sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditi ini menjadi sumber pendapatan dan membuka kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah (Badan Litbang Pertanian, 2006).

Pengumpulan dan pelaporan data produktivitas, luas panen dan produksi bawang merah yang tepat dan akurat m e n j a d i s a n g a t p e n t i n g k a r e n a menggambarkan kondisi dan ketersediaaan bawang merah nasional. Namun beberapa petugas di lapangan belum melaporkan data bawang merah sesuai dengan bentuk hasil produksi yang telah ditentukan berdasarkan Buku Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura, sehingga angka produktivitas

dan produksi yang dilaporkan pun berbeda cukup signifikan dengan kenyataan di lapangan. Dari hasil evaluasi pelaksanaan pengukuran produktivitas dan produksi di lapang, mayoritas petugas kecamatan melaporkan data produksi bawang merah dalam bentuk hasil umbi basah dengan daun. Padahal berdasarkan buku pedoman, produksi bawang merah yang harus dilaporkan adalah dalam bentuk hasil umbi kering panen dengan daun. Kesulitan dalam pengukuran produktivitas dan produksi ini karena tidak ada angka konversi bawang merah yang baku dari bentuk hasil produksi umbi basah dengan daun ke umbi kering panen dengan daun.

Dalam rangka meningkatkan akurasi data bawang merah khususnya di wilayah sentra, Pusat Data dan Sistem Informasi

B U L A N J U L I 2 0 1 4 V O L U M E 1 1 N O 1 1 4

Newsletter

PELATIHAN PETUGAS SURVEI KONVERSI

BAWANG MERAH

Peserta Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah Di Mataram - Nusa Tenggara Barat

(2)

Pertanian (Pusdatin) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura dan BPS RI mengembangkan metode konversi bawang merah dari bentuk hasil produksi umbi basah dengan daun ke umbi kering panen dengan daun. Metode yang telah diujicobakan sejak tahun 2013 di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah ini kini diujicobakan kembali di wilayah sentra bawang merah di Luar Jawa yaitu Provinsi NTB. Tujuan dari ujicoba metode ini adalah untuk memperoleh kesergaman metode konversi bawang merah yang akan diimplementasikan di tingkat nasional. Metode konversi ini pada dasarnya mengadopsi metode ubinan bawang merah yang telah disepakati oleh BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura.

Pada tahun 2014 Pusdatin melakukan ujicoba metode konversi bawang merah di dua kabupaten sentra bawang merah di NTB yaitu Kabupaten Bima dan Kab. Lombok Timur. Alokasi Blok Sensus dan plot sampel dihitung berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2013 yang telah dilaksanakan BPS RI. Blok Sensus berjumlah 30 dan tersebar di 6 kecamatan di Kab. Bima serta 3 Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur. Dalam ujicoba ini Pusdatin melibatkan 20 orang petugas pengelola data hortikultura dari Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB, Dinas Pertanian Kabupaten Bima, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur serta petugas pengumpul data tingkat kecamatan di 2 Bima dan Lombok Timur.

Sebelum melakukan pengumpulan data di lapangan, para petugas tersebut dilatih melalui Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah Tahun 2014 agar dapat melaksanakan pengumpulan data sesuai dengan metode yang telah disusun oleh Pusdatin dengan periode survei yang telah

Lanjutan Berita Pelatihan Petugas Survei...

disepakati yaitu Triwulan III (Juli - September). Pelatihan ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 - 23 Mei 2014 di Hotel Lombok Raya Mataram dengan lokasi praktek lapang berada di Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.

Ir. H. HusniFachri, MM, Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB pada saat pembukaan menyampaikan dalam sambutannya, “Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB menyambut baik kegiatan ini dan siap bekerjasama dalam pelaksanaannya. Karena kegiatan SurveiKonversi Bawang Merah ini sangat penting dalam upaya perbaikan kualitas data yang selain menghasilkan angka konversi juga dapat memperoleh angka produktivitas bawang merah”. Sebagaimana diketahui, data produktivitas bawang merah tidak diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan melainkan dihitung dari produksi dibagi luas panen sehingga data produktivitas yang ada tidak dapat digunakan untuk pembanding data produksi.

Pelaksanaan pelatihan petugas survei dibagi ke dalam dua sesi, yaitu pemberian teori di dalam kelas dan praktek lapang. Pemberian teori difokuskan di hari pertama, hari kedua diisi dengan praktek lapang, sedangkan hari ketiga diisi dengan pengalokasian sampel, pendistribusian kuesioner serta peralatan survei, dan evaluasi pelaksanaan pelatihan. Kedua sesi ini dipandu oleh dua orang instruktur dari Pusdatin yaitu Ir. Anna Astrid Susanti, M.Si dan Roydatul Zikria, S.Si. Selain Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB, Pelatihan juga dihadiri oleh Ir. M. Tassim Billah, M.Sc (Kepala Pusdatin), Dr. Leli Nuryati, M.Sc (Kepala Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan, Pusdatin) dan Sigit Nurwanta, SP (Kasubag Program dan Pelaporan, Distan TPH Provinsi NTB). (

Roydatul)

Kegiatan Praktek Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah

Kegiatan Praktek Pelatihan Petugas Survei Konversi Bawang Merah

(3)

SMS Center Memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat luas dibidang pertanian melalui SMS, yang dapat dijawab oleh pihak yang berkompeten di bidangnya.

Gambar 2. Alur Kerja Layanan SMS Center Kementerian Pertanian

Laporan perkembangan Pertanyaan yang masuk dari masyarakat melalui sms center periode Januari s.d April 2014 hampir 100% dapat dijawab oleh Tim Penjawab SMS Center Kementan. Berikut detail table dan bagan laporan Jumlah SMS yang diterima dan SMS yang dibalas periode 01 Januari s.d 30 April 2014

Gambar 3. Laporan Jumlah SMS yang Diterima Periode 01 Januari s.d. 30 April 2014 SMS Center

Kementerian Pertanian

PERTEMUAN TIM PENANGGUNG JAWAB RESPON ISU/

LAPORAN (SMS CENTER, FORUM KONSULTASI DAN

TANGGAP RESPON) KEMENTERIAN PERTANIAN

Gambar 1. Cover Tayangan Pertemuan Tim Penanggung jawab Respon Isu/Laporan

Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan di Kementerian Pertanian, merespon isu atau pertanyaan dari masyarakat melalui media internet pada aplikasi SMS Center, Forum Konsultasi dan Tanggap Respon. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menjadwalkan koordinasi tim penanggung jawab sebanyak dua kali dalam satu tahun.

Pertemuan koordinasi pertama Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan Kementan dilaksanakan pada tanggal 06 Mei 2014 bertempat di Ruang Rapat Pusdatin Gedung D lantai 4. Pada pertemuan ini, dibuka oleh Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Bapak Ir. M. Tassim Billah, MSc.

Pada pemaparannya, bapak Kapusdatin memberikan arahan agar SMS yang masuk dari masyarakat harus segera dijawab, jika belum mendapatkan jawaban usahakan jawab terlebih dahulu dengan ucapan terima kasih, hasil Presentase menjawab sms yang masuk sudah bagus dan meningkat 100% setiap minggunya dibanding tahun - tahun sebelumnya, bagi tim penjawab harus dengan seksama menjawab pertanyaan atau isu yang berkembang di masyarakat dikarenakan sudah ada pasal pada Undang - undang KIP berisi tentang hukuman bagi yang salah memberikan informasi ke masyarakat, dan terakhir diberitahukan kepada seluruh tim penjawab agar senantiasa memonitoring semua aplikasi layanan pada Kementan baik itu SMS Center, Forum Konsultasi dan Tanggap Respon.

(4)

Untuk mempermudah tim penjawab yang dari tahun ke tahun selalu ada perubahan, maka

dibuat-Lanjutan Berita Pertemuan Tim Penanggung Jawab...

kan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menjawab pertanyaan pada aplikasi SMS Center.

Gambar 5. Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam

menjawab pertanyaan pada Aplikasi SMS Center Kementerian Pertanian Gambar 4. Laporan Jumlah SMS yang Diterima dan Dijawab Periode Bulan Januari s.d. April 2014 SMS Center Kementerian Pertanian

(5)

bertanya pada aplikasi layanan Forum Konsultasi (Forkon) Kementerian Pertanian. Jumlah pertanyaan pada forkon tidak sebanyak pertanyaan yang masuk ke SMS Center. Adapaun

Laporan jumlah pertanyaan pada aplikasi Forkon periode Januari s.d April 2014 sebagai berikut :

Lanjutan Berita Pertemuan Tim Penanggung Jawab...

Nomor SMS CENTER Kementerian Pertanian 0813 8 303 4444 akan diganti dengan Short Code 4 Digit dengan Nomor 2106 yang memiliki arti Hari Krida Pertanian, Nomor SMS 4 Digit ini dapat digunakan oleh seluruh Eselon yang ada di Kementerian Pertanian.

Selain di SMS Center, masyarakat juga sering

Gambar 6. Laporan Jumlah Pertanyaan Forum Konsultasi

Periode Bulan Januari s.d. April 2014 Forum Konsultasi Kementerian Pertanian

Pada Forum Konsultasi ini, masyarakat langsung menuliskan pertanyaan pada bagian sektor Pertanian yang diinginkan. Tim Penjawab akan langsung menjawab pertanyaan tersebut. Jika pertanyaan tersebut tidak relevan di bagian itu, maka tim penjawab akan mengarahkan langsung sesuai dengan tema pertanyaan dari masyarakat ke bagian yang bersangkutan.

Gambar 7. Aplikasi Layanan Forum Konsultasi Kementerian Pertanian

Aplikasi Layanan masyarakat di Kementerian Pertanian ada juga aplikasi untuk menanggapi isu yang berkembang di masyarakat yaitu dengan aplikasi tanggap respon. Mulai awal tahun 2014 ini, aplikasi tanggap respon tidak dimunculkan/di non aktifkan sementara di website Kementerian Pertanian. Tanggap Respon ini akan dimunculkan kembali di website kementan jika ada tanggapan/ respon terhadap isu yang berkembang di masyarakat sebagai bentuk jawaban yang konkrit dari Kementerian Pertanian dalam menanggapi isu - Isu yang beredar di masyarakat.

Dari hasil diskusi pertemuan tim penjawab sms center, forum konsultasi dan tanggap respon tersebut, ada beberapa saran positif yang perlu dikembangkan. Salah satunya perlu dikembangkanya

(6)

Lanjutan Berita Pertemuan Tim Penanggung Jawab...

PELATIHAN UJI PETIK PRODUKTIVITAS KAKAO

DI LUWU UTARA - SULAWESI SELATAN

aplikasi layanan sms center versi mobile yang dapat mempermudah dan mempercepat Tim Penjawab mengetahui adanya sms yang masuk dari masyarakat dan dapat segera langsung menjawabnya. Usulan Positif tersebut akan segera direalisasikan untuk kedepannya demi kelancaran dan efesiensi waktu dalam memeberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat. (

Hani)

Tim Penanggung Jawab Respon Isu/Laporan SMS Center, Forkon dan Tanggap Respon

Kementerian Pertanian

Dinas Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Pinrang, Kabupaten Bulukumba, serta Kabupaten Bone untuk melaksanakan survei produktivitas kakao di masing-masing kabupaten selama periode April – Oktober 2014.

Para petugas perlu mendapat pelatihan agar dalam pelaksanaan survei sesuai dengan metode yang telah disusun oleh Pusdatin. Pelatihan ini telah diadakan oleh Pusdatin pada tanggal 23 - 25 April 2014 di Hotel Bukit Indah, Luwu Utara.

Syamsul Sair, Staf Ahli Bupati Luwu Utara Bidang Ekonomi dan Pembangunan saat pembukaan menyampaikan dalam sambutannya, “Kegiatan uji petik ini penting, sebagai penambah kapabilitas petugas daerah dan juga berguna bagi perbaikan data kakao yang ada.” Sebagaimana diketahui, data produktivitas kakao diperoleh dari perhitungan luas tanaman menghasilkan dan produksi sehingga data produktivitas yang ada tidak dapat digunakan untuk pembanding data produksi.

Pelaksanaan pelatihan sendiri dibagi kedalam dua sesi, yaitu pemberian teori didalam kelas dan praktek lapang. Pemberian teori difokuskan di hari pertama dan ketiga, sementara praktek lapang dilakukan pada hari kedua. Kedua sesi ini dipandu oleh seorang instruktur dari Pusdatin, Rhendy Kencanaputra dan dibantu oleh panitia yang dipimpin staf Pusdatin, Anna Astrid. Selain Staf Ahli Bupati, pada saat pembukaan kegiatan juga dihadiri Dalam rangka peningkatan kualitas data

statistik perkebunan rakyat khususnya komoditas kakao, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Badan Litbang Pertanian, dan BPS mengembangkan metode survei pengukuran produktivitas kakao atau lebih dikenal dengan uji petik produktivitas kakao. Metode yang diujicobakan pada Tahun 2014 di Provinsi Sulawesi Selatan ini, mengukur langsung produksi kakao di kebun petani terpilih dan melakukan wawancara dengan petani untuk mendapatkan informasi tambahan terkait kebun kakao yang dimilikinya. Metode ini pada dasarnya mengadopsi metode survei yang telah dilakukan di BPS dengan sedikit penyesuaian berdasarkan karakteristik komoditi kakao. Dalam ujicoba metode uji petik ini, Pusdatin melibatkan 10 orang petugas lapang yang berasal dari Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan dan Peserta Pelatihan Uji Petik Produktivitas Kakao

(7)

Lanjutan Berita Pelatihan Uji Petik Produktivitas...

oleh Pejabat dari Pusdatin, DR. Leli Nuryati dan dari

Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Ibu

Satri Mulia Arsjad. (

Rhendy)

Aktivitas Peserta Pelatihan Uji Petik Produktivitas Kakao Di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan

APLIKASI DOMAIN

ANYTHING.ID

Sejak awal penggunaannya domain .id hanya dapat digunakan oleh publik dalam bentuk Domain Tingkat Dua (DTD). Saat ini terdapat sebelas DTD .id, yaitu: co.id, biz.id, web.id, my.id, or.id, sch.id, ac.id, desa.id, net.id, go.id dan mil.id. Dalam perkembangannya, seiring dengan pemanfaatan internet yang semakin pesat di Indonesia, publik merasa perlu untuk dapat menggunakan Domain Tingkat Tinggi (DTT) .id secara langsung, tanpa diturunkan terlebih dahulu menjadi DTD. Berbagai usulan disampaikan ke Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) secara langsung maupun tidak langsung, lisan maupun tertulis.

Secara internasional, penggunaan DTT secara langsung oleh publik biasa disebut dengan istilah

"anything.id". Di Indonesia, permintaan penggunaan domain anything.id sudah banyak diajukan oleh publik melalui berbagai saluran dan media yang tersedia. Permintaan-permintaan ini hadir dari kalangan usaha, organisasi nirlaba, hingga personal. Bahkan pemerintah Republik Indonesia merasa perlu untuk menggunakan domain anything.id.

Secara global, kebanyakan negara di dunia telah menggunakan DTT-nya masing-masing untuk kepentingan publik. Data dari berbagai negara menunjukkan, pertumbuhan DTD mengalami stagnasi, sedangkan DTT terus berkembang pesat seiring perkembangan internet di Negara - negara tersebut. Di sisi lain, pembukaan pendaftaran anything.id oleh ICANN di awal 2012 menandai

(8)

Lanjutan Berita Aplikasi Domain...

dapat mengakibatkan kesalahpahaman di masyarakat, maka Kementerian Komunikasi dan

Informatika berinisiatif untuk melakukan pemesanan nama domain lingkup instansi pemerintah. Nama domain yang dipesan tersebut bisa untuk digunakan sendiri atau agar tidak digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan, selain itu nama domain yang sudah dipesan bisa digunakan dengan mengajukan permohonan penggunaan sesuai ketentuan yang berlaku.Surat Permohonan penggunaan domain yang sudah dipesan harus ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian ditujukan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika. Saat ini sosialisasi dan pendataan nama domain DTT dikoordinasikan melalui Pusdatin. (

Eko)

semakin beragamnya gTLD yang akan menyerbu dunia maya mulai 2014 mendatang.

Tujuan dibukanya DTT baru anything.id adalah untuk memenuhi permintaan publik dan pemerintah. Pengguna nama domain anything.id

dari lembaga pemerintahan dapat menggunakannya untuk program kerja tertentu, sehingga dapat secara efisien dan efektif dipublikasikan. Untuk lingkup Kementerian Pertanian sendiri dengan telah diluncurkannya penggunaan Domain Tingkat Tinggi (DTT), maka beberapa contoh penggunaannya dapat seperti: kementan.id, ketahananpangan.id, balaikarantina.id, bptp.id, gernaskakao.id atau yang lainnya.

Untuk menghindari penyalahgunaan atau penggunaan nama domain oleh pihak yang lain yang

SINKRONISASI ANGKA RAMALAN HORTIKULTURA

TAHUN 2014

diperlukan adanya angka ramalan hortikultura. Angka ramalan hortikultura diharapkan dapat menjadi suatu sistem peringatan dini (early warning system) bagi para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan di sub sektor hortikultura.

Sinkronisasi Angka Ramalan (ARAM) Hortikultura dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 5 s.d. 6 Juni 2014 di Asean Hotel, Medan. Adapun tujuan dari penyelenggaraan Sinkronisasi adalah menyusun Rancangan ARAM Hortikultura tahun 2014 untuk produksi bawang merah, cabai besar dan cabai rawit tingkat nasional. Pertemuan ini dihadiri oleh petugas pengelola data hortikultura dari Dinas Pertanian dan BPS tingkat provinsi seluruh Indonesia, Direktorat Jenderal Hortikultura, Pusdatin dan BPS Pusat.

Sinkronisasi Angka Ramalan Hortikultura dibuka oleh Kepala Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan Pusdatin mewakili Kepala Pusdatin. Dalam arahannya disampaikan tentang kualitas data hortikultura saat ini yang disinyalir masih belum akurat karena hanya berdasarkan laporan petugas Sinkronisasi angka hortikultura selama ini

telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Pembahasan angka hortikultura juga melibatkan Dinas Pertanian dan BPS tingkat provinsi di seluruh Indonesia. Angka hortikultura yang dihasilkan dirilis dalam bentuk Angka Sementara (ASEM) dan Angka Tetap (ATAP) dengan lag waktu n - 1. Sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan data hortikultura dan untuk mendukung kebijakan terkait pembangunan sub sektor hortikultura, maka

Kapusdatin membuka Acara Sinkronisasi Angka Ramalan Hortikultura

(9)

Lanjutan Berita Sinkronisasi Angka Ramalan...

pengumpul data tingkat kecamatan. Selain itu pelaporan data juga belum tepat waktu. Hal ini menyebabkan penetapan Angka Sementara (ASEM) dan Angka Tetap (ATAP) Hortikultura memiliki lag n - 1, artinya data yang dipublikasikan pada tahun berjalan adalah data tahun sebelumnya. Untuk perencanaan dan pengambilan kebijakan sub sektor hortikultura diperlukan data pada tahun berjalan. Oleh karena itu disusun Angka Ramalan (ARAM) Hortikultura sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas data hortikultura. Untuk saat ini hasil penyusunan ARAM Hortikultura difokuskan pada komoditas bawang merah, cabai besar dan cabai rawit yang beberapa tahun terakhir telah menjadi pemicu gejolak inflasi di Indonesia. Hasil penyusunan ARAM Hortikultura masih merupakan Rancangan Angka Ramalan karena hanya menggunakan data series tahun 2007 s.d. 2013 dan belum menggunakan data tahun berjalan (tahun 2014). Untuk menghasilkan ARAM Hortikultura tahun 2014 diperlukan data produksi bulan Januari - Maret 2014. Oleh karena itu diharapkan petugas pengelola data hortikultura tingkat provinsi dapat mendorong petugas kabupaten/kota agar segera melengkapi laporan SPH - SBS triwulan I 2014.

Selanjutnya Kepala Bagian Evaluasi dan Perencanaan Ditjen Hortikultura mempresentasikan upaya yang telah dilakukan oleh Ditjen Hortikultura dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas data hortikultura. Penyusunan ARAM Hortikultura merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ketersediaan data terkini, cepat dan akurat sebagai bahan monitoring kebijakan sub sektor hortikultura pada tahun berjalan. Untuk tahap awal penyusunan

ARAM Hortikultura masih mencakup tiga komoditas, yaitu bawang merah, cabai besar dan cabai rawit. Pada masa mendatang diharapkan dapat ditambahkan dengan komoditi jeruk yang saat ini merupakan komoditi yang banyak diimpor, sementara produksi dalam negeri sebenarnya masih dapat ditingkatkan.

Pada sesi berikutnya Kepala Sub Direktorat Statistik Hortikultura BPS mempresentasikan pemasukan data bawang merah dan cabai melalui SPH - SBS untuk periode bulan Januari s.d. Maret 2014 (triwulan I tahun 2014). Dari hasil pengolahan data dengan SIM - SPH diketahui bahwa pemasukan data untuk komoditas sayuran dan buah - buahan semusim (termasuk bawang merah dan cabai) masih sangat rendah, yaitu hanya 54,87%. Jika hanya mempertimbangkan provinsi sentra produksi utama komoditas bawang merah dan cabai, maka ada 18 provinsi sentra, yaitu : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Rata - rata pemasukan data SPH-SBS triwulan I 2014 dari ke-18 provinsi tersebut mencapai 58,79%, dimana 10 provinsi telah mencapai lebih dari 50%. Untuk provinsi - provinsi di Pulau Jawa pemasukan data SPH - SBS sudah mencapai lebih dari 98%.

Pemaparan hasil penyusunan Rancangan ARAM Hortikultura disampaikan oleh fungsional statistisi Pusdatin. Rancangan ARAM Hortikultura disusun berdasarkan series data produksi bulanan tahun 2007 s.d. Pra ATAP 2013 dengan hasil sebagai berikut : produksi bawang merah tahun 2014 sebesar 9.458.840 kuintal, cabai besar 11.156.380 kuintal, dan cabai rawit 7.982.686 kuintal. Selain itu untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman petugas pengelola data hortikultura terhadap metode ARAM Hortikultura, maka petugas pengelola data dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah juga mempresentasikan hasil penyusunan ARAM Hortikultura tingkat provinsi untuk ketiga komoditas tersebut.

Fungsional Statistisi Memaparan Hasil Penyusunan Rancangan ARAM Holtikultura

(10)

Lanjutan Berita Sinkronisasi Angka Ramalan...

Jika sampai batas waktu yang telah ditetapkan pemasukan data triwulan I 2014 dari provinsi sentra produksi bawang merah dan cabai masih kurang dari 90%, maka Rancangan ARAM Hortikultura tahun 2014 merupakan Angka Prognosa yang tidak dipublikasikan, tetapi dapat digunakan di internal pemerintahan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan. Oleh karena itu diharapkan petugas pengelola data hortikultura tingkat provinsi segera berkoordinasi dengan petugas kabupaten/kota untuk melengkapi data SPH - SBS triwulan I tahun 2014 selambat-lambatnya pada akhir bulan Juni 2014. Hal ini ditegaskan kembali oleh Kepala Pusdatin dalam penutupan acara Sinkronisasi ARAM Hortikultura.

ARAM Hortikultura tahun 2014 masih diolah

untuk level nasional, belum merupakan penjumlahan dari ARAM level provinsi. Mengingat

ARAM level provinsi sangat diperlukan untuk dasar perumusan kebijakan sub sektor hortikultura maka direncanakan pada tahun 2015 dapat disusun ARAM Hortikultura tingkat nasional yang merupakan penjumlahan ARAM level provinsi. Dengan demikian

setiap provinsi diminta untuk berperan aktif dalam menghasilkan ARAM produksi bawang merah, cabai besar dan cabai rawit masing - masing provinsi.

Tahun 2014 pertemuan Sinkronisasi ARAM Hortikultura hanya dilakukan 1 kali. Untuk semakin meningkatkan kualitas data hortikultura, maka pada tahun 2015 direncanakan akan dilakukan 3 kali pertemuan, yaitu Sinkronisasi Angka Prognosa, Sinkronisasi ARAM I dan Sinkronisasi ARAM II Hortikultura. Pengolahan Angka Prognosa hanya melibatkan data tahun - tahun sebelumnya, ARAM I melibatkan data tahun - tahun sebelumnya dan triwulan I tahun berjalan, sedangkan ARAM II melibatkan data tahun - tahun sebelumnya dan semester I tahun berjalan.

Terkait dengan rencana penyusunan ARAM Hortikultura menggunakan hasil pengukuran produktivitas hortikultura, masih perlu dilakukan pembahasan lebih rinci sampai sejauh mana hasil pengukuran produktivitas hortikultura yang telah dilakukan BPS selama ini dapat dijadikan acuan untuk penyusunan ARAM Hortikultura. Kepala Pusdatin menyarankan agar pengukuran produktivitas hortikultura lebih difokuskan pada provinsi sentra produksi bawang merah, cabai besar dan cabai rawit, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan NTB. Selain itu juga dapat dipertimbangkan hasil survei struktur ongkos usaha tani yang dilakukan BPS tahun 2014 sebagai acuan untuk validasi hasil pengukuran produktivitas hortikultura. (

Anna)

Petugas Pengolah Data Hortikultura dari Dinas Pertanian, BPS, Ditjen Horti dan Pusdatin

SURVEI KARKAS UNGGAS DAN ANEKA TERNAK

DI JAWA BARAT

Metode pengumpulan data peternakan yang selama ini menjadi acuan para pengelola data peternakan di daerah maupun di pusat difokuskan pada data pokok populasi dan produksi. Khusus data produksi daging, baik untuk perhitungan produksi daging ternak besar, ternak kecil, unggas maupun

aneka ternak, metode yang digunakan merupakan hasil perkalian antara jumlah ternak yang dipotong secara tercatat dan tidak tercatat (unregistered) dengan parameter berat karkas ditambah dengan berat jeroan serta daging variasi. Data pemotongan ternak secara reguler dapat dikumpulkan dengan

(11)

parameter karkas yang digunakan oleh para petugas di daerah dalam rangka melakukan estimasi produksi daging merupakan parameter hasil survei beberapa tahun yang lalu.

Berdasarkan kondisi tersebut, pada tahun 2014 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian bekerjasama dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan berupaya melakukan kajian parameter karkas ternak unggas dan aneka ternak. Melalui studi lapang ke wilayah sentra ternak sebagai angka pembaruan (updating) terhadap data karkas yang ada saat ini.

Pada surveI ini telah dilakukan pemotongan/ penyembelihan dan pencatatan pada formulir SKK14 - S seperti tabel dibawah ini :

Sampel ternak unggas dan aneka ternak di Kabupaten Bogor berdasarkan pemilihan sampel (SKK14-DP) yaitu ayam buras berada di desa Cihideung Ilir kecamatan Ciampea, ayam ras pedaging di Desa Sinarsari kecamatan Dramaga, ayam ras petelur Kelurahan Pakansari Kecamatan Cibinong, Desa Laladon kecamatan Ciomas serta aneka ternak yaitu kelinci di Desa Pasir Eurih Kecamatan Tamansari. Sementara di Kabupaten Sukabumi ternak sampel terpilih untuk ayam buras di Desa Tenjolaya Kecamatan Cicurug, ayam ras pedaging di Desa Bojongkokosan Kecamatan Parung

kuda, Ayam ras petelur Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug, Itik di Desa Pondok Kaso Tengah Kecamatan Cidahu dan Burung Puyuh di Desa Nanggerang Kecamatan Cicurug. Pelaksanaan pemotongan di Kabupaten Bogor meliputi ayam buras sebanyak 4 ekor, ayam ras pedaging sebanyak 3 ekor, ayam ras petelur sebanyak 3 ekor, itik/bebek sebanyak 4 ekor, burung merpati sebanyak 10 ekor dan kelinci sebanyak 10 ekor. Pemotongan ternak unggas dan aneka ternak di Kabupaten Sukabumi meliputi ayam buras sebanyak 3 ekor, ayam ras pedaging sebanyak 4 ekor, ayam ras petelur sebanyak 4 ekor, itik/bebek menggunakan formulir yang diisi oleh petugas di

daerah yang berasal dari tempat - tempat pemotongan ternak.

Parameter karkas untuk masing - masing jenis ternak tidak seragam disesuaikan dengan karakteristik masing - masing. Sebagai misal, parameter karkas ternak besar diperoleh dari persentase pengukuran/penimbangan sapi potong yang masuk ke RPH terhadap berat badan ternak yang telah disembelih setelah dikurangi kulit (dikuliti), isi perut (jeroan), kaki bagian bawah serta kepalanya. Sedangkan karkas unggas dan aneka ternak adalah seluruh daging dan tulang yang telah mengalami pemisahan leher, kepala, bulu dan kaki (lutut hingga jari - jari dan bagian jeroannya). Data

Lanjutan Berita Survei Karkas Unggas...

1. Provinsi ... 2. Kabupaten/Kota ... 3. Kecamatan ... 4. Desa ... 5. Nama Responden ... 6. Alamat Usaha ... Perusahaan -1 Rumah Tangga Usaha/Peternak -2 Lainnya (……….) -3 8. Nomor Responden ... 9. Telepon/HP Responden ... 10. Fasilitas Timbangan Ternak Ada -1 Tidak -2 I

s

1. Nama Pencacah 2. Tanggal Pelaksanaan

3. Tanda Tangan Pencacah

BLOK I. IDENTITAS RESPONDEN

BLOK II. IDENTITAS PENCACAH

KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

KUESIONER

SURVEI KONVERSI KARKAS UNGGAS DAN ANEKA TERNAK

7. Status Usaha

BLOK III. CATATAN

SKK14-S

1. Jenis Ternak (i)

2. Varietas ... ... ... ... ... 3. Umur (minggu) 4. Jenis Kelamin 1. Jantan 2. Betina 5. Berat Hidup (kg) , , , , , a. Karkas , , , , , b. Kulit/Bulu Basah , , , , , c. Darah , , , , , d. Jeroan Kotor , , , , , e. Jeroan Bersih , , , , , f. Lemak , , , , , g. Kaki Bawah , , , , ,

h. Kepala & Leher , , , , ,

Keterangan:

(i). Jenis Ternak

1. Ayam Buras 5. Burung Puyuh 2. Ayam Ras Petelur 6. Burung Merpati 3. Ayam Ras Pedaging 7. Kelinci 4. Itik/Bebek

Jika ditemukan bakal telur pada ayam betina, maka dimasukkan ke Jeroan Bersih.

... ... ... ...

BLOK V. PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN

6. Berat (kg)

...

BLOK IV. KETERANGAN TERNAK YANG DIPOTONG

NOMOR URUT TERNAK

(12)

Lanjutan Berita Survei Karkas Unggas...

 Timbang berat kaki bawah, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V no. 6.g

 Timbang berat kepala dan leher, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V.6.h

2. Kelinci

 Kelinci ditimbang untuk mendapatkan berat hidup, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok IV no.5

 Kemudian kelinci disembelih dengan tahapan penyembelihan secara halal

 Setelah itu, darah ditiriskan dengan membalikan posisi kepala di bawah agar darah keluar/menetes hingga habis

 Kelinci yang telah dikeluarkan darahnya kemudian ditimbang kembali. Tahapan ini untuk mengetahui berat darah dari kelinci tersebut. Pengurangan antara Berat hidup dengan berat setelah darah ditiriskan merupakan berat darah yang dicatat pada formulir SKK14 - S Blok V no 6c

 Proses pembersihan bulu kelinci dengan cara melepas dari bagian dalam kearah luar.  Kemudian keluarkan jeroannya.

 Timbang berat jeroan kotor dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V no.6d

 Timbang Karkas utuh tanpa jeroan, dan catat pada formulir SKK14 - S

 Kaki bawah dan kepala sampai ujung batang leher dipotong

 Timbang berat kaki bawah, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V no. 6.g

 Timbang berat kepala dan leher, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V.6.h.

(

Hanny)

sebanyak 4 ekor, burung puyuh sebanyak 15 ekor. Adapun tahapan untuk memperoleh karkas yang dilakukan pada survei ini adalah sebagai berikut : 1. Unggas (Ayam ras pedaging, ayam ras petelur,

ayam buras, itik/bebek, burung puyuh dan merpati).

 Unggas ditimbang untuk mendapatkan berat hidup, dan catat pada formulir SKK14 - S Blok IV no.5

 Kemudian unggas disembelih dengan tahapan penyembelihan secara halal

 Setelah itu, darah ditiriskan dengan membalikan posisi kepala di bawah agar darah keluar/menetes hingga habis

 Unggas yang telah dikeluarkan darahnya kemudian ditimbang kembali. Tahapan ini untuk mengetahui berat darah dari unggas tersebut. Pengurangan antara Berat hidup dengan berat setelah darah ditiriskan merupakan berat darah yang dicatat pada formulir SKK14 - S Blok V no 6c

 Proses pencabutan bulu dengan cara mencelupkan kedalam air panas pada suhu 70 - 80 derajat. Biarkan 1 - 2 menit. Ini merupakan proses memanaskan kulit agar bulu ayam mudah dicabut. Pencucian cepat, air bersih dan tidak terlalu dingin.

 Kemudian dikeluarkan jeroannya.

 Timbang berat jeroan kotor dan catat pada formulir SKK14 - S Blok V no.6d

 Timbang Karkas utuh tanpa jeroan, dan catat pada formulir SKK14 - S

 Kaki bawah dan kepala sampai ujung batang leher dipotong

Praktek Melakukan Tahapan Untuk Memperoleh Karkas Unggas

Gambar

Gambar 3. Laporan Jumlah SMS yang Diterima   Periode 01 Januari s.d. 30 April 2014 SMS Center
Gambar 5. Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam
Gambar 6. Laporan Jumlah Pertanyaan Forum Konsultasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepuasan pernikahan pada pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh berbeda-beda pada setiap pasangan

Bakteri simbion memberikan beberapa keuntungan untuk nematoda, seperti: (1) membantu membunuh serangga inang secara cepat, (2) membentuk kondisi lingkungan yang cocok

Khusus untuk data utang luar negeri swasta dalam bentuk surat berharga yang diterbitkan di dalam negeri dan dimiliki oleh bukan penduduk diperoleh dari laporan bank

Setelah dilakukan pengujian data sampel minat baca dan data sampel kemampuan menulis cerita pendek dapat disimpulkan bahwa data sampel yang diperoleh diambil secara

Perlakuan dosis penyiraman berbeda nyata pada tinggi tanaman ,jumlah daun, diameter batang, bobot kering akar, panjang akar, jumlah akar, bobot kering tajuk. Namun tidak berbeda

Hubungan Antara Waist-Hip Ratio dengan Derajat Nyeri Penyakit Osteoartritis Lutut pada Pasien di RSUP.H.Adam Malik.. NAMA :

Ari matéri poko mangrupa poko bahasan jeung subpoko bahasan tina kompeténsi dasar (KD) anu kudu dipimilik ku murid. Éta sababna, matéri pokok basa Sunda patali jeung

Berdasarkan uraian pada sebelumnya maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Promosi terhadap Pengambilan Keputusan