• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi, Pengalaman, Independensi, dan Motivasi Auditor pada Kualitas Audit.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompetensi, Pengalaman, Independensi, dan Motivasi Auditor pada Kualitas Audit."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI, PENGALAMAN, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR PADA KUALITAS AUDIT

SKRIPSI

Oleh:

I MADE PUTRA PARTHA NADI NIM : 1206305027

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

PENGARUH KOMPETENSI, PENGALAMAN, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR PADA KUALITAS AUDIT

SKRIPSI

Oleh:

I MADE PUTRA PARTHA NADI NIM : 1206305027

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar

(3)

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diujikan pada tanggal: 26 April 2016

Tim Penguji: Tanda tangan

1. Ketua : Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, SE., M.Si., Ak ...

2. Sekretaris : Dr. Drs. I D. G. Dharma Suputra, M.Si, Ak ...

3. Anggota : Ketut Alit Suardana, SE., M.Si., Ak ...

Mengetahui Ketua Jurusan Akuntansi

(Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si.) NIP. 19641225 199303 1 003

Pembimbing

(4)

iii

PERNYATAAN ORIGINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 15 April 2016 Mahasiswa,

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengaruh Kompetensi, Pengalaman, Independensi, dan Motivasi Auditor Pada Kualitas Audit dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Ibu Prof. Dr, Ni Luh Putu Wiagustini, S.E., M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Bapak Dr. Drs. I D. G. Dharma Suputra, M.Si, Ak., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana dan pembimbing skripsi atas waktu, bimbingan, arahan, dan dukungan yang sangat besar kepada penulis selama penulisan skripsi.

5. Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

(6)

v

7. Bapak Ketut Alit Suardana, SE., M.Si., Ak., selaku Pembimbing Akademis dan dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan terhadap skripsi ini.

8. Ibu Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, SE., M.Si., Ak.,selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan terhadap skripsi ini.

9. Pihak Kantor Akuntan Publik yang telah membantu sebagai responden untuk memberikan data yang diperlukan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 10. Keluarga tercinta yakni orang tua (Drs. I Ketut Murtika dan I Gusti Ayu

Ngurah Artini, S.Pd) dan Kakak (I Putu Oka Swastika, S.E.) atas dukungan dan doanya yang tulus dan tiada hentinya untuk memotivasi penulis dalam studi.

11. Teman-teman yang mendukung dalam proses menyusun skripsi yaitu : Ngurah Krisna, Wayan Candra, Yohanes, Ida Bagus Ananta, Prawira, Gita Maheswari, serta teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, atas dukungannya selama perkuliahan dan penulisan skripsi.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan, saran dan dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

(7)

vi

bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 15 April 2016

(8)

vii

Judul : Pengaruh Kompetensi, Pengalaman, Independensi, dan Motivasi Pada Kualitas Audit

Nama : I Made Putra Partha Nadi NIM : 1206305027

Abstrak

Auditor independen merupakan pihak yang menyediakan jasa terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan suatu perusahaan untuk meningkatkan keyakinan para pengguna laporan audit bahwa laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan terbebas dari unsur manipulasi dalam pelaporannya. Hal ini menuntut auditor untuk memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kompetensi, pengalaman, independensi, dan motivasi auditor pada kualitas audit. Penelitian ini dilakukandengan teknik survei menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Bali dengan jumlah responden sebanyak 90 auditor. Penentuan sampel dalam penelitian ini dengan purposive sampling dengan jumlah sampel yang dipergunakan sebanyak 36 auditor. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukan bahwa kompetensi, pengalaman, independensi, dan motivasi auditor berpengaruh positif pada kualitas audit.

(9)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORIGINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTRAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

1.5 Sistematika Penulisan... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka... 8

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)... 8

2.1.2 Pengertian Audit... 9

2.1.3 Jenis Audit... 10

2.1.4 Kompetensi Auditor ... 11

2.1.5 Pengalaman Auditor ... 12

2.1.6 Independensi Auditor ... 13

2.1.7 Motivasi Auditor ... 14

2.1.8 Kualitas Audit... 14

2.2 Rumusan Hipotesis... 16

2.2.1 Pengaruh Kompetensi Auditor pada Kualitas Audit. ... 16

2.2.2 Pengaruh Pengalaman Auditor pada Kualitas Audit... 16

2.2.3 Pengaruh Independensi Audtor pada Kualitas Audit ... 17

2.2.4 Pengaruh Motivasi Auditor pada Kualitas Audit ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 18

3.2 Lokasi Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian... 19

3.3 Obyek Penelitian ... 20

3.4 Variabel Penelitian ... 20

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 20

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 22

3.6.1 Jenis Data... 22

(10)

ix

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel... 23

3.7.1 Populasi ... 23

3.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 23

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 24

3.9 Uji Instrumen... 24

3.9.1 Uji Validitas ... 24

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 25

3.10 Teknik Analisis Data ... 25

3.10.1 Pengujian Hipotesis... 27

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik... 30

4.2 Struktur Keorganisasian Kantor Akuntan Publik ... 31

4.3 Deskripsi Responden... 32

4.4 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... 36

4.4.1 Uji Validitas... 36

4.4.2 Uji Reliabilitas... 37

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 38

4.5.1 Uji Normalitas ... 38

4.5.2 Uji Multikolinearitas ... 39

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 40

4.6 Analisis Regresi Linear Berganda ... 41

4.7 Pengujian Hipotesis ... 43

4.7.1 Uji Kelayakan Model (Uji F)... 43

4.7.2 Uji Hipotesis (Uji t) ... 43

4.7.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 45

4.8 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis... 45

4.8.1 Pengaruh Kompetensi Auditor Pada Kualitas Audit ... 45

4.8.2 Pengaruh Pengalaman Auditor Pada Kualitas Audit... 46

4.8.3 Pengaruh Independensi Auditor Pada Kualitas Audit... 47

4.8.4 Pengaruh Motivasi Auditor Pada Kualitas Audit ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 49

5.2 Saran... 49

DAFTAR RUJUKAN... 51

(11)

x

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali... 19

4.1 Data Penyebaran Kuesioner... 32

4.2 Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner ... 33

4.3 Karakteristik Responden Penelitian... 34

4.4 Hasil Uji Reliabilitas... 38

4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ... 39

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 40

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1. Kuesioner... 56

2. Uji Validitas... 62

3. Uji Reliabilitas... 69

4. Uji Normalitas ... 74

5. Uji Multikolinearitas... 75

6. Uji Heteroskedastisitas ... 76

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang merupakan ringkasan dari proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan selama satu tahun berjalan. Laporan keuangan merupakan salah satu media dalam mengkomunikasikan informasi mengenai perusahaan yang dibutuhkan bagi pihak penggunanya dalam mengambil keputusan. Sangatlah penting laporan keuangan yang disajikan oleh pihak perusahaan tidak mengandung unsur manipulasi dalam pelaporannya. Menurut FASB (Financial Accounting Standards Boards), dua karakteristik terpenting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Untuk mengetahui terpenuhinya kedua karakteristik tersebut, maka diperlukan pihak ketiga yaitu auditor independen atau akuntan publik untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disajikan perusahaan bebas dari salah saji material, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak yang menggunakan laporan keuangan perusahaan tersebut.

(15)

2

dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kesesuaian asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan (Jusuf, 2015:11). Audit yang dilakukan tersebut ditujukan kepada pihak perusahaan serta dapat digunakan oleh pihak luar perusahaan, seperti calon investor, investor, kreditor, bapepam, dan pihak lain yang terkait untuk menilai kinerja perusahaan dan mengambil keputusan pada perusahaan tersebut.

Keyakinan dari para pengguna laporan audit dan jasa lainnya yang diberikan oleh auditor independen ini mengharuskan auditor independen memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Adanya skandal keuangan yang melibatkan akuntan publik yang terjadi pada Enron Corporation sebuah perusahaan bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat, berdiri sejak tahun 1930 yang melibatkan Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen dan skandal yang terjadi pada PT. Kimia Farma Tbk. yang melibatkan Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta dan Mustofa (www.kompasiana.com) mengakibatkan menurunnya keyakinan publik terhadap profesi akuntan publik.

(16)

3

terhadap resiko yang telah dinilai, (3) bukti audit, (4) penggunaan pekerjaan pihak lain, (5) kesimpulan audit dan pelaporan, dan (6) area-area khusus.

Kualitas audit seorang auditor dipengaruhi beberapa faktor. Berdasarkan penelitian Agusti dan Nastia (2013) serta Alim, dkk. (2007) kualitas audit dipengaruhi oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ahmad, dkk. (2011) dan Rahmawati (2013) kompetensi dan independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Kompetensi berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman yang memadai yang wajib dimiliki seorang auditor dalam melaksanakan audit. Menurut Indranata (2006) dalam Yusuf (2014) kompetensi merupakan keseluruhan pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan kepribadian yang dimiliki auditor serta kondisi kesehatan baik yang diperagakan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Christiawan (2002) menyatakan bahwa semakin tinggi kompetensi semakin tinggi maka kualitas hasil pemeriksaan akan meningkat. Dalam penelitian yang dilakukan Gunawan (2012) menemukan bahwa kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di Surabaya.

(17)

4

jujur dan objektif, (2) independen in appearance yaitu independensi yang dipandang oleh pihak-pihak yang berkepentingan yang mengetahui hubungan auditor terhadap perusahaan yang di audit.

Berbagai penelitian telah dilakukan dengan menggunakan variabel independensi terhadap kualitas audit. Perbedaan dalam hasil penelitianpun muncul dari beberapa peneliti. Gunawan (2012) serta Futri dan Juliarsa (2014) menemukan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Selain kompetensi dan independensi, menurut Libby dan Frederick (1990) pengalaman yang dimiliki auditor akan mempengaruhi kualitas auditnya karena dengan pengalaman auditor akan menemukan berbagai dugaan dalam menjelaskan temuan audit. Butt (1988) menyatakan bahwa auditor yang berpengalaman akan membuat judgment yang lebih baik dari pada yang belum berpengalaman. Pengalaman merupakan proses pembelajaran dan pengembangan potensi auditor baik dari pendidikan formal maupun non formal (Queena, 2012). Agustin (2008) dan Sembiring dan Rustiana (2014) dalam penelitiannya menemukan bahwa pengalaman berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Namun penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh Bawono dan Elisha (2010) dan Badjuri (2011). Dalam penelitian terebut ditemukan bahwa pangalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

(18)

5

merupakan kekuatan batin yang menyebabkan seseorang bertindak tertentu. Menurut Mills (1993:30) dalam Rahardja (2014), motivasi auditor dalam melaksanakan audit pada dasarnya adalah untuk melanjutkan dan keberlangsungan bisnis yang menguntungkannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan diatas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah.

1) Apakah kompetensi auditor berpengaruh pada kualitas audit? 2) Apakah pengalaman auditor berpengaruh pada kualitas audit? 3) Apakah independensi auditor berpengaruh pada kualitas audit? 4) Apakah motivasi auditor berpengaruh pada kualitas audit?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1) Memperoleh bukti empiris pengaruh kompetensi auditor pada kualitas audit.

2) Memperoleh bukti empiris pengaruh pengalaman auditor pada kualitas audit.

3) Memperoleh bukti empiris pengaruh independensi auditor pada kualitas audit.

(19)

6 1.4 Kegunaan Penelitian

1) Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan peneliti memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kompetensi, pengalaman, independensi dan motivasi auditor pada kualitas audit serta dapat pula memberikan tambahan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti berikutnya yang berhubungan dengan kualitas audit.

2) Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Kantor Akuntan Publik ataupun pihak yang terkait untuk lebih memahami tentang kualitas audit.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab dimana kelima bab tersebut saling berkaitan. Gambaran umum mengenai isi dari masing-masing bab antara lain sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis

(20)

7

auditor, independensi auditor, motivasi auditor, kualitas audit, dan rumusan hipotesis

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, lokasi penelitian, ruang lingkup penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, jenis data, sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, uji asumsi klasik, teknik analisis data dan uji hipotesis.

BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan tentang deskripsi penelitian secara umum dan menyajikan pembahasan yang berkaitan dengan pengujian pengaruh kompetensi, pengalaman, independensi, motivasi auditor pada kualitas audit serta melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan. BAB V Kesimpulan dan Saran

(21)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenen menjelakan hubungan antara pemilik perusahaan (principal) dengan manajemen (agent). Jensen dan Meckling (1976) menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak antara satu atau lebih prinsipal yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada agen.

(22)

9

meminimalkan kecurangan yang dilakukan manajemen, perlu dilakukan pengujian oleh pihak independen yaitu auditor independen.

Pengguna informasi laporan keuangan akan mempertimbangkan pendapat auditor dalam pengambilan keputusan seperti pemberian kredit, invetasi, akuisisi, dan lain sebagainya. Teori keagenan dapat membantu auditor dalam memahami konflik kepentingan dapat muncul antara pemilik perusahaan dengan manajemen. Dengan adanya pengujian atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor, diharapkan tidak adanya kecurangan dalam pelaporan laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak menejemen perusahaan.

2.1.2 Pengertian Audit

Auditing merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk mengetahui kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan (Arens, dkk., 2008:4).

Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/05/M.PAN/03/2008, audit merupakan proses indentifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, objektif, dan profeional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas efektifitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tuas dan fungsi instansi pemerintah.

(23)

10

menentukan derajat kesesuaian antara asersi yang dibuat dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian hasilnya tersebut dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2.1.3 Jenis Audit

Menurut Arens, dkk. (2008:16) akuntan publik pada umumnya melakukan tiga jenis utama audit, yaitu

1) Audit Operasional

Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi yang digunakan pada suatu organisasi. Hasil dari audit opersional ini biasanya berupa saran terhadap manajemen untuk memperbaiki operasi dalam organisasinya. 2) Audit Ketaatan

Audit ketaatan bertujuan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, aturan dan ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Hasil dari audit ini akan dilaporkan kepada pihak yang menduduki jabatan yang lebih tinggi dalam suatu organisasi seperti manajemen perusahaan.

3) Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

(24)

11 2.1.4 Kompetensi Auditor

Kompetensi merupakan keahlian yang cukup dimiliki oleh seorang auditor yang digunakan untuk melaksanakan audit secara objektif (Lee dan Stone, 1995). Menurut Agusti dan Nastia (2013) kompetensi auditor adalah auditor yang melaksanakan audit secara cermat, objektif dan seksama dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Suraida (2005) dalam Septriani (2012), kompetensi adalah keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil pendidikan formal, uji profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar dan simposium.

Menurut Mansouri, dkk. (2009), auditor diharapkan memiliki pelatihan dibidang akademik seperti akuntansi, perpajakan, audit, dan yang lainnya yang berkaitan dengan profesinya serta pelatihan yang lebih lanjut baik formal maupun informal.

Menurut Reni (2010) dalam Yusuf (2014) menunjukan bahwa indikator kompetensi auditor terdiri atas:

1) Komponen pengetahuan yang meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta dan prosedur-prosedur.

2) Memiliki kompetensi lain seperti kemampuan berkomunikasi, kreatifitas, kerjasama dengan orang lain.

(25)

12

4) Keahlian yang menyangkut teknik atau cara melakukan pemeriksaan agar memperoleh informasi yang maksimal baik dalam kualitas maupun kuantitas dalam waktu yang terbatas.

5) Keahlian dalam menyampaikan hasil pemeriksaan kepada pihak yang berkepentingan.melalui laporan hasil pemeriksaan (LHP).

2.1.5 Pengalaman Auditor

Pengalaman merupakan salah satu hal terpenting yang harus dimiliki seorang auditor. Pengalaman ini berkaitan dengan banyaknya penugasan serta lamanya waktu yang pernah dilakukan oleh auditor dalam melaksanakan audit. Pengalaman audit membantu akuntan publik dalam menyadari kejadian-kejadian yang tidak sesuai dengan bukti-bukti yang ada (Utami, dkk., 2007). Choo dan Totman (1991) memeberikan bukti empiris bahwa auditor berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak umum dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, tetapi antara auditor yang berpengalaman dan kurang berpengalaman tidak beda dalam menemukan item-item yang umum. Menurut Moroney dan Peter (2011) mengatakan tugas berbasis pengalaman yang dilakukan auditor akan mempengaruhi kinerja auditor.

(26)

13

auditor maka semakin mampu dalam menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam melakukan pemeriksaan (Praditaningrum dan Indira, 2012).

2.1.6 Independensi Auditor

Independen merupakan sikap mental yang bebas dari pengaruh pihak lain. Akuntan publik memiliki tugas memeriksa laporan keuangan dan bertanggung jawab atas opini yang diberikan atas kewajaran laporan keuangan tersebut. Laporan audit yang dikeluarkan oleh akuntan publik akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pihak yang berkepentingan. Maka dari itu seorang akuntan publik dalam menjalankan tugasnya diharapkan tidak dipengaruhi oleh pihak manapun.

Menurut Mautz dan Sharaf (1980), independensi merupakan sikap auditor yang bebas serta tidak memihak dalam melaksanakan audit. Arens, dkk., (2008:111) mendefinisikan independensi dalam pengauditan sebagai penggunaan cara pandang yang tidak bias dalam pelaksanaan pengujian audit, evaluasi hasil pengujian tersebut, dan pelaporan hasil temuan audit. Lavin (1976) dalam Rahmawati (2013) meneliti tiga faktor yang mempengaruhi independeni akuntan publik yaitu:

1) Ikatan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, 2) Pemberian jasa lain selain jasa audit,

3) Lama hubungan dengan klien.

(27)

14

berikap objektif tidak memihak dalam menyatakan pendapatnya. Menurut Lin (2012) independensi auditor seringkali terganggu karena ia dibayar klien atas jasa yang diberikannya sehingga auditor cenderung mengikuti keinginan klien. Kepentingan auditor untuk memenuhi keinginan klien yang telah membayar jasanya membuat auditor sulit untuk memihak sehingga auditor akan berpotensi kehilangan independensinya (Gavious, 2007).

2.1.7 Motivasi Auditor

Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul didalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia untuk mau bekerja dan antusias dalam mencapai tujuan (Rosnidah, dkk., 2011). Menurut Robbins dan Timothy (2015:12) motivasi merupakan proses yang menjelaskan arah dan ketekunan seseorang dalam upaya mencapai tujuan.

Aditya dan Wirakusuma (2014) menyatakan bahwa kebutuhan seseorang yang dipengaruhi oleh situasi yang dialaminya berpotensi menimbulkan keiginan tertentu sehingga orang tersebut termotivasi untuk melakukan tindakan guna memenuhi keinginannya. Menurut Davis dan John (1994:66) hampir dari setiap aktivitas yang dilakukan manusia dengan sadar memiliki motivasi.

2.1.8 Kualitas Audit

(28)

15

dalam sistem akuntansi kliennya. Septriani (2012) mendefinisikan kualitas audit sebagai segala kemungkinan pelanggaran yang ditemukan auditor dalam melakanakan audit laporan keuangan klien dan melaporkan hasil temuannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya auditor berpedoman pada standar auditing dan etika profesi yang relevan.

Nataline (2007) dalam Gunawan (2012) menyimpulkan bahwa kualitas audit adalah probabilitas seorang auditor untuk menemukan dan melaporkan pelanggaran yang terjadi pada sistem akuntansi klien. Deis dan Giroux (1992) meneliti empat hal yang diangap memiliki hubungan dengan kualitas audit yaitu:

1) Lama waktu auditor melakukan pemerikaan pada suatu perusahaan (tenure). Semakin lama auditor melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit semakin rendah.

2) Jumlah klien. Semakin banyak klien maka kualitas audit semakin baik karena dengan jumlah klien yang banyak maka auditor akan berusaha menjaga reputasinya.

3) Keehatan keuangan klien. Semakin sehat kondisi keuangan klien maka klien cenderung menekan auditor agar tidak mengikuti standar.

(29)

16 2.2 Rumusan Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya melalui data empiris. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.2.1 Pengaruh Kompetensi Auditor pada Kualitas Audit.

Kompetensi auditor merupakan kemampuan auditor dalam menggunakan pengetahuan dan pengalamnnya dalam melaksanakan audit. Auditor yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup akan lebih memahami berbagai masalah serta lebih mudah memahami perkembangan yang semakin kompleks dalam lingkungan audit (Putri, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (2014) menemukan bahwa kompetensi auditor berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas hasil kerja auditor. Dengan demikian penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Alim, dkk. (2007) serta Agusti dan Nastia (2013). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Kompetensi auditor berpengaruh positif pada kualitas audit.

2.2.2 Pengaruh Pengalaman Auditor pada Kualitas Audit.

(30)

17

H2 : Pengalaman auditor berpengaruh positif pada kualitas audit.

2.2.3 Pengaruh Independensi Audtor pada Kualitas Audit.

Independensi auditor adalah auditor yang terbebas dari adanya pengaruh pihak lain. Seorang auditor harus bersikap tidak memihak karena auditor bekerja demi kepentingan umum. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Septriani (2012) dan Bawono dan Elisha (2010), independensi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Badjuri (2011) diperoleh hasil bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Oleh karena itu hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H3 : Independensi auditor berpengaruh positif pada kualitas audit.

2.2.4 Pengaruh Motivasi Auditor pada Kualitas Audit.

Motivasi merupakan dorongan yang membuat seseorang melakukan tindakan tertentu. Menurut Efendy (2010), motivasi merupakan derajat seberapa besar dorongan yang dimiliki auditor dalam melaksanakan audit secara berkualitas. Perilaku seseorang pada dasarnya dilatar belakangi oleh motivasi tertentu. Berdasarkan peneltian yang dilakukan oleh Efendy (2010) dan Idawati (2015), motivasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Dengan demikian, hipoteis dalam penelitian ini adalah:

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan penelitian Listiana (2016) tentang subsitusi ikan tongkol pada biskuit yaitu semakin tinggi konsentrasi tepung ikan tongkol maka semakin rendah daya

Telah dibahas juga oleh Rudhito (2011) tentang matriks atas aljabar Max-Plus interval, graf dalam aljabar Max-Plus interval serta nilai eigen dan vektor eigen matriks atas

SISTEM KONTROL KEGIATAN AKADEMIK MAHASISWA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Siadin Parent adalah sistem kontrol untuk orang tua mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro agar dapat memantau kegiatan akademik anak

Pada tahap refleksi ini diupayakan dapat mengungkap hasil observasi sehingga akan diketahui : 1) Kepala Sekolah memiliki respon yang positif artinya semua subyek

Data yang diperoleh dari analisis dokumen RPP dengan indikator penjabaran kompetensi dasar keindikator yang mengandung unsur ABCD , pemilihan metode dan pengorganisasian

Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user dimana masing-masing user (baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch

Aktivitas subjek GKFI dalam berpikir telah melibatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya, sehingga subjek dapat memahami soal dengan membaca satu kali, dan dapat

Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa pemahaman konsep kelas eksperimen yang belajar dengan Model pembelajaran Inkuiri Terbimbingberada pada kategori