• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Mercubuana

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menenkankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya menurut (Gerald.J., 1991) dalam buku Ladjamudin bin Al-Bahra, 2005. Penganut pendekatan elemen adalah menurut Davis(1885) dalam buku Ladjamudin bin Al-Bahra, 2005 yang mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroprasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan menurut Lucas(1989) dalam buku Ladjamudin bin Al-Bahra, 2005 mendefinisikan sistem sebagai suatu komponen atau variable yang terorganisir,saling berintraksi,saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. Sebuah system mempunyai tujuan atau sasaran. Menurut McLeod berpendapat, sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan dalam buku Ladjamudin bin Al-Bahra, 2005. Begitu pula menurut Robert G.Mudrick(1993) mendefinisikan system sebagai seperangkat elemen – elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam buku Ladjamudin bin Al-Bahra, 2005. Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu menurut (Gerald.J.1991) dalam buku Ladjamudin bin Al-Bahra, 2005.

(2)

Universitas Mercubuana 2.2 Basis Data

Beberapa definisi basis data dari beberapa orang ahli basis data adalah sebagai berikut.

Database adalah sekumpulan datastore (bisa dalam jumlah data yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainnya.

Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti

pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data ). Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user dimana masing-masing user (baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan user lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan.

Database adalah koleksi terpadu dari data-dat yang saling berkaitan dari suatu enterprise (perusahaan, instansi pemerintah atau swasta).

Tujuan utama dari DBMS adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mudah dan efisien untuk penggunaan, penarikan dan penyimpanan data dan informasi. Pengolahan manajemen basis data meliputi hal-hal sebagai berikut.

Pendefinisian struktur penyimpanan.

Penyediaan mekanisme untuk manipulasi informasi.

Penyediaan keamanan dalam penarikan dan penyimpanan data dan informasi. Dibandingkan dengan system tradisinal yang berbasis kertas, DBMS memiliki 4 keunggulan sebagai berikut.

1. Kepraktisan

Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan penyimpanan sejunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.

(3)

Universitas Mercubuana 2. Kecepatan

Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat dari manusia.

3. Mengurangi kejemuan

Orang cendrung menjadi bosan jalau melakukan tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan (misalnya harus mengganti suatu informasi).

4. Kekinian

Infromasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakir dan akurat setiap saat.

Keuntungan basis data terhadap sistem pemrosesan berkas adalah dalam hal-hal sebagai berikut.

a. Kemubajiran data terkurangi b. Integritas data dapat selalu terjaga c. Independensi data dapat selalu terjaga d. Konsistensi data dapat selalu terjaga

e. Berbagi data dapat selealu dilakukan oleh setiap “user” f. Sekuriti data lebih mudah dilakukan

g. Penggunaan data lebih mudah 2.2.1 BIT, BYTE, FIELD

BIT

Bit merupakan bagian data yang terkecil yang bisa diwakili dengan numerik, simbol-simbol khusus, gambar-gambar, dan alphebetis. BYTE

Byte adalah sekumpulan dari pada bit-bit yang sejenis. Satu byte identik dengan satu character.

FIELD

Sekumpulan byte-byte yang sejenis akan membentuk suatu field. Di dalam basis data kita akan menggunakan istilah atribut.

(4)

Universitas Mercubuana 2.2.2 Atribut

Atribut merupakan relasi fungsional dari satu object set ke object set yang lain. Tiap tipe entitas memiliki sekumpulan atribut yang berkaitan dengannya. Dengan kata lain, atribut merupakan sifat atau karakteristik suatu entitas yang menyediakan penjelasn detail tetntan entitas tersebut.

2.2.3 TUPLE/ RECORD

Dalam basis data istilah yang lebih tepat untuk menyatakan suatu baris data dalam suatu relasi adalah tuple, sebenarnya pengertian tuple bias diidentikkan dengan record. Tuple terdiri dari kumpulan-kumpulan atribut, dan atribut-atribut tersebut saling berkaitan dalam menginformasikan tentang suatu entitas/relasi secara lengkap.

2.2.4 Entitas/ File

File merupakan kumpulan dari record-record yang sejenis dan mempunyai elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda data valuenya. Di dalam basis data istilah yang lebih tepat digunakan untuk suatu file adalah entitas.

2.2.5 Tipe File

Database terbentuk dari kumpulan file. File dalam pemrosesan aplikasi dikategorikan sebagai berikut.

1. File Induk (master file)

File induk merupakan file yang penting dalam sistem dan akan tetap ada selama siklus hidup sistem informasi itu berputar. File master ini dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

File induk acuan (reference master file) yaitu induk yang recordnya statis, jarang berubah nlainya.

File induk dinamik (dinamik master file) yaitu file induk yang nilai dari record-recordnya sering diubah atau di mutakhirkan sebagai akibat dari suatu transaksi.

(5)

Universitas Mercubuana 2. File Transaksi (transaction file)

File transaksi adalah file yang digunakan untuk merekam data hasil dari suatu transaksi yang terjadi.

3. File Laporan (report file)

File laporan adalah file yang berisi informasi yang akan ditampilkan. Biasanya struktur dari file laporan ada beberapa macam. Hal ini akan disesuaikan dengan kepada siapa saja laporan tersebut akan didistribusikan.

4. File sejarah (history file)

File yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mencari data yang hilang.

5. File pelindung (backup file)

File pelindung merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database pada saat tertentu dan digunakan sebagai cadangan (backup) bila file database yang aktif rusak atau hilang.

6. File kerja (working file)

File kerja dibuat oleh suatu proses program secara sementara karena memori komputer tidak mencukupi atau menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

1.3 Unified Modelling Language (UML)

Pada Oktober 1994 Dr. James Rumbaugh yang mengembangkan Object Modelling Technique (OMT) bergabung dengan perusahaan Rational Software. Sebelumnya juga bergabung Grady Booch yang mengembangkan Object Modelling Design (OOD). Duet mereka pada Oktober 1995 menghasilkan Unified Method versi 0.8, yang menjadi cikal bakal dari UML (Unified Modelling language) sebagai bahasa pemodelan standar untuk aplikasi object oriented.

Pada tahun 2002 lahir UML versi 2.0 dengan penambahan dan penggantian diagram menjadi 13 buah diagram. Diagram-diagram ini terbagi menjadi 3 kategori :

(6)

Universitas Mercubuana a. Structural diagrams : menggambarkan elemen dari spesifikasi yang mengabaikan waktu. Terdiri dari : Class Diagram, Object Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram, Composite Structure Diagram dan Package Diagram.

b. Behavior diagram : menggambarkan ciri-ciri behavior/method/function dari sebuah system atau business process. Terdiri dari : Use Case Diagram, Activity Diagram dan State Machine Diagram.

c. Interaction diagram : bagian dari behavior diagram yang menggambarkan object interactions. Terdiri dari : Communication Diagram, Interaction Overview Diagram, Sequence Diagram dan Timing Diagram.

Karena UML sangat fleksibel, ada juga cara melihat diagram UML berdasar kategori berikut :

a. Static Diagram : menunjukkan segi static dari system. Kategori ini sama dengan structural diagram.

b. Dynamic Diagram : menunjukkan bagaimana system berkembang setiap waktu. Meliputi state-machine diagram dan timing diagram. c. Functional Diagram : menunjukkan detail dari perilaku (behavior)

dan algoritma bagaimana system memenuhi perilaku yang diinginkannya. Kategori ini termasuk use case, interaction dan activity diagram.

2.4 Analisa dan perancangan berorientasi obyek

Analisa dan desain berorientasi obyek berarti merumuskan dan menyelesaikan masalah serta menghasilkan suatu hipotesa dan diagnosa (solusi), memodelkannya dengan pendekatan/paradigma obyek (obyek adalah riil punya atribut/data dan perilaku).

Dalam melakukan analisa dan perancangan sistem berorientasi obyek penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk memodelkannya. Sedangkan alat (tool) visual modelling yang digunakan

(7)

Universitas Mercubuana untuk menggambarkan model analisa dan perancangan adalah Microsoft Visio 2013. Implementasi perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman PHP.

2.4.1 Analisa Berorientasi Obyek (Object Oriented Analysis)

Object oriented analysis adalah metode analisis yang memeriksa requirements (syarat atau keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem)

(Suhendar dan Hariman, 2002:11)

Dalam tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam menganalisa sistem sebagai berikut :

 Menganalisa sistem yang ada dan mempelajari apa yang dikerjakan oleh sistem yang ada.

 Menspesifikasikan sistem yaitu spesifikasi masukan yang digunakan database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.

Tujuan dari analisa berorientasi obyek yaitu untuk menentukan kebutuhan pemakai secara akurat.

Pendekatan-pendekatan yang dipakai dalam analisa berorientasi obyek antara lain :

 Pendekatan top down, yaitu memecahkan masalah ke dalam bagian-bagian terkecil atau per level sehingga mudah untuk diselesaikan.

 Pendekatan modul, yaitu membagi sistem ke dalam modul-modul yang dapat beroperasi tanpa ketergantungan.

 Penggunaan alat-alat bantu dalam bentuk grafik dan teks sehingga mudah untuk dimengerti serta dikoreksi apabila terjadi perubahan.

(8)

Universitas Mercubuana Pendekatan dalam analisa berorientasi obyek dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang terdefinisi dengan baik dan jelas.

2.4.2 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang user. Digunakan untuk menggambarkan hubungan antara internal sistem dan eksternal sistem atau hubungan antara use case dan aktor.

1.4.2.1 Actor

Actor adalah sesuatu (entitas) yang berhubungan dengan sistem dan berpartisipasi dalam use case. Actor menggambarkan orang, sistem atau entitas eksternal yang secara khusus membangkitkan sistem dengan input atau masukan kejadian-kejadian, atau menerima sesuatu dari sistem. Actor dilukiskan dengan peran yang mereka mainkan dalam use case, seperti Staff, Kurir dan lain-lain.

<nama actor>

Gambar 2.1. Bentuk Actor dalam UML Dalam use case diagram terdapat satu aktor pemulai atau initiator actor yang membangkitkan rangsangan awal terhadap sistem, dan mungkin sejumlah aktor lain yang berpartisipasi atau participating actor. Akan sangat berguna untuk mengetahui siapa aktor pemulai tersebut.

(9)

Universitas Mercubuana 1.4.2.2 Use Case

Use case yang dibuat berdasar keperluan aktor merupakan gambaran dari “apa” yang dikerjakan oleh sistem, bukan “bagaimana” sistem mengerjakannya. Use case diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari interaksinya dengan aktor.

Dalam UML use case dinotasikan dengan gambar :

<nama use case>

Gambar 2.2. Bentuk Use Case dalam UML 1.4.2.3 Relationship

Relasi (relationship) digambarkan sebagai bentuk garis antara dua simbol dalam use case diagram. Relasi antara actor dan use case disebut juga dengan asosiasi (association). Asosiasi ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana hubungan antara keduanya. Relasi-relasi yang terjadi pada use case diagram bisa antara actor dengan use case atau use case dengan use case.

<nama actor>

<nama use case>

Gambar 2.3. Bentuk Relationship dalam UML

(10)

Universitas Mercubuana Relasi antara use case dengan use case :

a. Include, pemanggilan use case oleh use case lain atau untuk menggambarkan suatu use case termasuk di dalam use case lain (diharuskan). Contohnya adalah pemanggilan sebuah fungsi program. Digambarkan dengan garis lurus berpanah dengan tulisan <<include>>.

b. Extend, digunakan ketika hendak menggambarkan variasi pada kondisi perilaku normal dan menggunakan lebih banyak kontrol form dan mendeklarasikan ekstension pada use case utama. Atau dengan kata lain adalah perluasan dari use case lain jika syarat atau kondisi terpenuhi. Digambarkan dengan garis berpanah dengan tulisan <<extend>>. c. Generalization/Inheritance, dibuat ketika ada sebuah

kejadian yang lain sendiri atau perlakuan khusus dan merupakan pola berhubungan base-parent use case. Digambarkan dengan garis berpanah tertutup dari base use case ke parent use case.

1.4.3 Activity Diagram

Diagram aktivitas menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas-aktivitas yang mendukung penggambaran tindakan sistem baik yang bersifat kondisional maupun paralel. Tindakan kondisional dilukiskan dengan cabang (branch) dan penyatuan (merge).

Sebuah branch memiliki sebuah transition masuk atau yang disebut dengan incoming transition dan beberapa transition keluar atau yang disebut dengan outgoing transition dari branch yang berupa keputusan-keputusan. Hanya satu dari outgoing transition yang dapat diambil, maka keputusan-keputusan tersebut harus bersifat mutually exclusive. [else] digunakan sebagai keterangan

(11)

Universitas Mercubuana singkat yang menunjukkan bahwa transition “else” tersebut harus digunakan jika semua keputusan yang ada pada branch salah. Sebuah merge memiliki banyak input transition dan sebuah output. Merge menandakan akhir dari suatu kondisi yang diawali dengan sebuah branch. Selain branch dan merge, di dalam diagram aktivitas terdapat pula fork dan join. Fork memiliki satu incoming transition dan beberapa outgoing transition. Sedangkan pada join, outgoing transition diambil atau digunakan hanya ketika semua state pada incoming transition telah menyelesaikan aktivitasnya.

1.4.4 Sequence Diagram

Diagram yang menggambarkan bagaimana obyek berinteraksi dengan obyek lainnya melalui pesan (message) yang disampaikan, disusun dalam urutan kejadian atau waktu dan secara khusus berasosiasi dengan use case.

1.4.5 Class Diagram

Class diagram merupakan bagian yang paling penting dalm analisa dan perancangan berorientasi obyek. Dalam UML diagram kelas digunakan untuk memodelkan static structure dari sistem informasi.

Kelas merupakan himpunan dari obyek yang sejenis yang mempunyai atribut (attribute) dan perilaku (behaviors/method) yang sama. Atribut adalah sebuah nilai data karakteristik yang dimiliki oleh obyek sebuah kelas sedangkan method adalah perilaku atau operasi yang dikenakan oleh suatu kelas. Pada gambar kelas terdapat tiga bagiannya.

(12)

Universitas Mercubuana Rekanan PK KdRekanan NamaRekanan JenisRekanan saveRekanan() editRekanan() deleteRekanan() viewRekanan()

Gambar 2.4. Bentuk Class dalam UML

Diagram kelas menggambarkan struktur obyek sistem, dimana diperlihatkan hubungan antar mereka. Diagram kelas merupakan fondasi untuk component diagram dan deployment diagram. Secara garis besar terdapat 3 jenis class. Ketiga jenis class tersebut dikelompokkan berdasarkan fungsi dan karakternya masing-masing, yaitu :

a. Entity Class Diagram

Merupakan paket utama dari sistem yang berisi kumpulan kelas berupa entitas-entitas yang membentuk sistem dan menjadi landasan untuk menyusun basis data pada model data konseptual.

Gambar 2.5. Bentuk Entity Class dalam UML b. Control Class Diagram

Berisi kumpulan kelas yang menjadi kontrol program termasuk koneksi dengan basis data dan merupakan kelas perantara atau penghubung antara entity class dengan kelas antar muka pemakai (interface).

(13)

Universitas Mercubuana Gambar 2.6. Bentuk Control Class dalam UML c. Boundary Class Diagram

Berisi kumpulan kelas yang menjadi interface antara pemakai (user) dengan sistem, seperti tampilan form untuk pencetakan.

Gambar 2.7. Bentuk Boundary Class dalam UML 1.4.5.1 Hubungan pada Class Diagram

Dalam class diagram, terdapat berbagai macam bentuk hubungan antar class yang merepresentasikan interaksi antara satu kelas dengan kelas lainnya.Bentuk-bentuk hubungan antar kelas secara umum adalah sebagai berikut: a. Association

Hubungan struktur antara entitas-entitas yang mespesifikasikan obyek-obyek yang terhubung. Anak panah adalah optional dan mespesifikasikan navigasi. Tidak ada anak panah mengimplikasikan navigasi dua arah (bidirectional), yang mneghasilkan coupling lebih ketat. Biasanya bentuk ini juga menyertakan keterangan multiplisitas secara optional.

Gambar 2.8. Bentuk Association pada Class Diagram

(14)

Universitas Mercubuana b. Aggregation

Bentuk asosiasi yang merepresentasikan hubungan “seluruhnya-bagian dari” di antara dua kelas. Mengimplikasikan “seluruh” pada level yang lebih tinggi secara konsep, dimana asosiasi mengimplikasikan kedua kelas di level konseptual yang sama. Perbedaan antara asosiasi dan aggregasi adalah secara konsep, dan berfokus sepenuhnya pada semantiks.

Gambar 2.9. Bentuk Aggregation pada Class Diagram

c. Composition

Bentuk spesialdari aggregasi adalah bentuk kuat dari aggregasi yang memerlukan instan bagian masuk di paling banyak satu komposit pada satu waktu, meskipun pemilik dapat mengubahnya setiap saat.

Gambar 2.10. Bentuk Composition pada Class Diagram

d. Generalization

Generalisasi mengilustrasikan hubungan antara elemen lebih umum ke elemen yang lebih spesifik. Generalisasi adalah elemen UML untuk

(15)

Universitas Mercubuana Gambar 2.11. Bentuk Generalization pada

Class Diagram e. Realization

Realisasi adalah hubungan yang menspesifikasikan kontrak antara dua entitas, dimana satu entitas mendefinisikan kontrak yang entitas lain menjamin pelaksanaannya.

Gambar 2.12. Bentuk Realization pada Class Diagram

(16)

Universitas Mercubuana 1.5 Model Proses Waterfall

Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”.

Model ini sering disebut dengan “Classic Life Cycle” atau model waterfall.Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga seringdianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE).

Sekuensiallinier mengusulkan sebuah pendekatan kepada pengembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.

Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model

sekuensiallinier melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut (Pressman, 2002: 38):

1. Rekayasa dan pemodelan system atau informasi

Pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak.

2. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak, untuk memahami sifat program yang dibangun, perekayasa perangkat lunak (analis) harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan antarmuka (interface) yang diperlukan.

3. Desain

Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

4. Generasi kode

Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca.Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini.

(17)

Universitas Mercubuana Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji dan pada eksternal

fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

6. Pemeliharaan

Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

Fase-fase dalam Waterfall Model menurut referensi Sommerville (Somerville, 2003: 43) :

Gambar

Gambar 2.4. Bentuk Class dalam UML
Gambar 2.7. Bentuk Boundary Class dalam UML  1.4.5.1    Hubungan pada Class Diagram
Gambar 2.9. Bentuk Aggregation pada Class  Diagram
Gambar 2.13 Waterfall Model Pressman

Referensi

Dokumen terkait

Mengidentifikasi kekurangan butir data yang tidak lengkap agar ketika digunakan untuk pelayanan pasien berikutnya, data yang belum lengkap tersebut sudah dilengkapi.Dengan

3.2 Melakukan penentuan mood/karakter visual yang sesuai dengan karakter/kebutuhan klien, beserta dengan penjabaran kaitan mood visual dengan kebutuhan klien 3.3 Mengidentifikasi

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dikelas, tidak hanya tergantung dalam penguasaan bahan ajar atau penggunaan metode pembelajaran, tetapi proses pembelajaran yang baik

direkomendasikan untuk seseorang dengan risiko tinggi dari kanker kolorektal pada ulseratif kolitis dengan mengunakan kolonoskopi untuk menentukan kebutuhan akan total

Hal ini tergantung dari sistem peralatan, faktor teknis, faktor ekonomis serta kelayakan lingkungan kerja tetapi instrumen yang digunakan cenderung pada pemakaian alat kontrol

Tujuan tutorial ini adalah untuk mendokumentasikan buat diri sendiri atau orang lain, yang bisa jadi kesasar ke sini baik sengaja atau tidak sengaja. Tutorial ini enggak aku

Degradasi dengan perbedaan kecepatan pemanasan menghasilkan pergeseran suhu degradasi polimer, dimana pada kecepatan yang lebih rendah polimer mengalami degradasi

untuk melikuidasi persekutuan, seperti penagihan piutang, konversi aset non kas menjadi kas, pembayaran kewajiban  persekutuan, dan distribusi laba bersih yang