• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NILAI KONDISI LAPIS PERKERASAN JALAN PADA RUAS JALAN ARTERI PRIMER DI KOTA TARAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS NILAI KONDISI LAPIS PERKERASAN JALAN PADA RUAS JALAN ARTERI PRIMER DI KOTA TARAKAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Ch. 7, pp. 1085-1093, ISBN: 979-95721-2-19 FSTPT

Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

ANALISIS NILAI KONDISI LAPIS PERKERASAN JALAN PADA RUAS JALAN ARTERI PRIMER DI KOTA

TARAKAN

Achmad Zultan Mansur Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Borneo Tarakan Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan 77123

achmadzultan@gmail.com

Daud Nawir Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Borneo Tarakan Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan 77123

daudnawir@gmail.com

Abstract

This research provides information on the type of road damage incurred and the value of the condition of pavement street in determining proper maintenance program to be carried out on these roads. The research method is a survey conducted visually by analyzing the breakdown by type and level of damage. This study uses a scoring system according Highways pavement conditions. Results of research on Sudirman road until the road Mulawarman shows that the largest type of road damage that kind of damage 8,75m2 surface roughness and for the type of road damage smallest damage 0,03m2 shovel with extensive damage. Priority value to the left side of the road segment Sudirman until roads Mulawarman put on the type of periodic maintenance program and the priority value for the right side put on the kind of regular maintenance program.

Keywords: Highways, road damage, maintenance, value priorities

Abstrak

Penelitian ini memberikan informasi mengenai jenis kerusakan jalan yang terjadi dan nilai kondisi lapis perkerasan jalan dalam menentukan jenis program pemeliharaan yang tepat untuk dilaksanakan pada ruas jalan tersebut. Metode penelitian yang dilakukan yaitu survei secara visual dengan cara menganalisa kerusakan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakannya. Penelitian ini menggunakan sistem penilaian kondisi perkerasan menurut Bina Marga. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa jenis kerusakan jalan yang terbesar pada ruas Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman yaitu jenis kerusakan kekasaran permukaan 8,75m2 sedangkan untuk jenis kerusakan jalan terkecil yaitu kerusakan sungkur dengan luas kerusakan 0,03m2. Nilai Prioritas untuk sisi kiri Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman dimasukkan pada jenis program pemeliharaan berkala sedangkan nilai prioritas untuk sisi kanan dimasukkan pada jenis program pemeliharaan rutin.

Kata Kunci : Bina marga, Kerusakan Jalan, pemeliharaan, nilai prioritas

PENDAHULUAN

Pada umumnya, jalan direncanakan memiliki umur rencana pelayanan tertentu sesuai kebutuhan dan kondisi lalu lintas yang ada, misalnya 10 sampai dengan 20 tahun, dengan harapan bahwa jalan masih tetap dapat melayani lalu lintas dengan tingkat pelayanan pada kondisi yang baik. Untuk mencapai pelayanan pada kondisi yang baik selama umur rencana tersebut, diperlukan adanya upaya pemeliharaan jalan. Pemeliharaan rutin adalah penanganan jalan yang hanya diberikan terhadap lapis permukaan yang sifatnya untuk dapat meningkatkan kualitas berkendaraan (Riding Quality), tanpa meningkatkan kekuatan struktural, dan dilakukan sepanjang tahun.

Prasarana jalan yang terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan berulang- ulang akan menyebabkan terjadi penurunan kualitas jalan. Sebagai indikatornya dapat diketahui dari kondisi permukaan jalan, baik kondisi struktural maupun fungsionalnya

(2)

1086

yang mengalami kerusakan. Suatu penelitian tentang bagaimana kondisi permukaan jalan dan bagian jalan lainnya sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi permukaan jalan yang mengalami kerusakan tersebut.

Akibat dari kerusakan ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran berlalu-lintas dan keamanan serta kenyamanan dari pengguna jalan, terutama pada ruas jalan arteri primer yang ada di kota Tarakan , yang merupakan pusat kegiatan nasional sehingga dilalui oleh banyak pengguna jalan. Oleh karena itu, diperlukan deteksi dini terhadap nilai kondisi lapis perkerasan jalan agar kondisi jalan terutama pada ruas jalan arteri primer dikota Tarakan tidak bertambah parah dan dapat meningkatkan tingkat pelayanan jalan yang telah ada sebelumnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menginventarisasi dan mengindentifikasi jenis kerusakan jalan yang terjadi;

2. Mengindentifikasi nilai kondisi lapis perkerasan jalan untuk mengetahui jenis program pemeliharaan yang sesuai dengan nilai kondisi tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan dalam Struktur Pengembangan Wilayah. Sistem jaringan jalan primer terbagi atas 3 yaitu Jalan Aretri Primer, Jalan Kolektor Primer, dan Jalan Lokal Primer.

Sistem jaringan primer, disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang dan struktur pengembangan wilayah tingkat Nasional yang menghubungkan simpul-simpul jasa distribusi sebagai berikut :

1) Jalan Arteri Primer :

a. Didesain paling rendah dengan kecepatan 60 km/jam.

b. Lebar badan jalan tidak kurang dari 8 meter.

c. Kapasitas lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata.

d. Lalu-lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang-alik, lalu lintas local dan kegiatan local.

e. Jumlah jalan masuk ke Jalan Arteri Primer, dibatasi secara efisien sehingga kecepatan 60 km/jam dan kapasitas besar tetap terpenuhi.

f. Persimpangan pada Jalan Arteri Primer harus dapat memenuhi ketentuan kecepatan dan volume lalu-lintas.

2) Jalan Kolektor Primer :

a. Didesain untuk kecepatan rencana paling rendah 40 km/jam.

b. Lebar badan jalan tidak kurang dari 7 meter.

c. Kapasitas sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.

d. Jumlah jalan masuk dibatasi, dan direncanakan sehingga dapat dipenuhi kecepatan paling rendah 40 km/jam.

e. Jalan kolektor primer, tidak teputus walaupun memasuki kota.

3) Jalan Lokal Primer :

a. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 km/jam.

b. Lebar badan jalan tidak kurang dari 6 meter.

c. Jalan lokal primer tidak terputus, walaupun memasuki desa.

Kerusakan pada konstruksi perkerasan lentur dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah :

a. Lalu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban, dan repetisi beban.

(3)

b. Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik dan naiknya air akibat kapilaritas.

c. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh sifat material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem pengolahan bahan yang tidak baik.

d. Iklim, Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan curah hujan umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan jalan.

e. Kondisi tanah dasar yang tidak stabil. Kemungkinan disebabkan oleh system pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh sifat tanah dasarnya yang memang kurang bagus.

f. Proses pemadatan lapisan di atas tanah dasar yang kurang baik.

Salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis nilai kondisi jalan adalah metode Bina Marga yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga No. 018/T/BNKT/1990. Untuk dapat menganalisis nilai kondisi jalan tersebut, dilakukan terlebih dahulu survei visual di lapangan. Kemudian dari hasil analisis tersebut, dapat diperoleh jenis program pemeliharaan jalan.

Nilai prioritas penanganan jalan berdasarkan tata cara penyususnan program pemeliharan jala kota, dengan menggunakan persamaan berikut:

Nilai Prioritas = 17 – (Kelas LHR atau Kelas Jalan + Nilai Kondisi Jalan)

(Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota,Ditjen Bina Marga.)

Adapun penentuan program pemeliharaan jalan dapat dilihat pada nilai prioritas kondisi jalan di atas, di mana:

Urutan prioritas 0-3 : Jalan yang berada pada urutan prioritas ini dimasukkan ke dalam program peningkatan.

Urutan prioritas 4-6 : Jalan yang berada pada urutan prioritas ini dimasukkan ke dalam program pemeliharaan berkala.

Urutan prioritas ≥7 : Jalan yang berada pada urutan prioritas ini dimasukkan ke dalam program pemeliharaan rutin.

METODE PENELITIAN

Langkah kerja pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:

(4)

1088

Gambar 1 Diagram alir penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

• Lokasi penelitian dilakukan pada ruas jalan arteri primer Kota Tarakan yaitu pada ruas Jalan Jend. Sudirman-Jalan Mulawarman.

• Pengambilan data survei LHR dilakukan pada jam sibuk yaitu pada pukul pagi 07.00-09.00; siang 11.00-14.00 dan sore 16.00 -18.00 selama 2 minggu hari kerja.

Adapun untuk identifikasi kerusakan jalan dilakukan pada waktu-waktu kosong kendaraan.

Metode Analisis Data

Melalui survei visual di lapangan, diperoleh jenis kerusakan jalan, kemudian dilakukan analisis data menggunakan metode Bina Marga untuk memperoleh nilai kondisi jalan. Adapun prosedur secara ringkas untuk analisis data menggunakan metode Bina Marga disajikan pada bagan alir berikut ini:

(5)

Gambar 2 Diagram alir prosedur analisis data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Awal.

Dari hasil survei yang telah dilakukan yang dimulai pada tanggal 23 Mei hingga 03 Juni 2016 dan waktu survei dilakukan yang dilakukan di ruas Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman.

Dari hasil analisis data pada Tabel 1 di bawah memperlihatkan total luas kerusakan ruas Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman bahwa kerusakan jalan yang terbesar berada di STA 01+000 s/d 01+250, yaitu sebesar 14,30 m2. Sedangkan untuk kerusakan jalan terkecil berada di STA 03+250 s/d 03+600, yaitu sebesar 1,10 m2. Dari hasil analisis data pada Tabel 2 di bawah memperlihatkan bahwa dari semua kelompok kerusakan yang ada, jenis kerusakan yang dominan adalah kerusakan kekasaran permukaan dengan interval luas kerusakan sebesar 0,7m2 hingga 8,75m2. Sedangkan jenis kerusakan yang paling jarang ditemukan adalah kerusakan amblas yang mempunyai interval luas kerusakan sebesar 0,34 m2 hingga 0,76m2. Dan dari Tabel 2 di bawah juga memperlihatkan bahwa persentase rata-rata kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman secara keseluruhan, yaitu sebesar 0,18 persen.

(6)

1090

Tabel 1 Luas Kerusakan Jalan Per Stasiun

Tabel 2 Luas Kerusakan Jalan Per Kelompok Kerusakan

Luas (m²)

Luas

(m²) Luas (m²) Luas (m²)% Luas (m²)

1 0+250 250 13 3250 0.84 0.85 1.26 0.702 0 3.65 0.01

2 0+500 250 13 3250 1.20 0.97 3.06 1.76 0.53 7.52 0.01

3 0+750 250 13 3250 1.82 0.21 3.92 3.24 0.34 9.530 0.02

4 1+000 250 13 3250 2.40 0.35 2.03 3.76 0.73 9.27 0.02

5 1+250 250 13 3250 1.27 0.14 4.14 8.75 0 14.30 0.03

6 1+500 250 16 4000 0.91 0.03 0.84 4.47 0 6.25 0.01

7 1+750 250 16 4000 0.44 0.98 0.21 0.19 0.27 2.09 0.00

8 2+000 250 16 4000 1.61 0.70 1.97 4.09 0.76 9.13 0.02

9 2+250 250 16 4000 0.42 0.67 1.65 8.37 0 11.11 0.02

10 2+500 250 16 4000 0.92 0.35 0.97 2.65 0 4.89 0.01

11 2+750 250 16 4000 1.12 0.64 2.35 2.93 0.6 7.64 0.01

12 3+000 250 16 4000 0.19 0.78 0.72 2.21 0 3.90 0.01

13 3+250 250 16 4000 0.06 0.20 0.38 0.49 0 1.13 0.00

14 3+600 250 16 4000 0.21 0.00 0.12 0.77 0 1.10 0.00

13.41 m² 6.87 m² 23.82 m² 44.38 m²0.08%3.23 m² 91.71 m² 0.18%

TOTAL

Total Luas Kerusakan Jalan (m²)

% Total Kerusakan

Jalan Retak-

Retak Sungkur Lubang

Kekasara n Permukaa

n

Amblas No No STA

Jalan

Panjang Ruas Jalan

(m)

Lebar Ruas Jalan (m)

Luas Ruas Jalan (m²)

Kelompok Kerusakan Jalan

(Sumber: Hasil Survei Dilapangan, 2016)

Lalu Lintas Harian Rata – Rata.

Berdasarkan hasil pencacahan pada survei di Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman selama dua pekan maka didapatkan jam puncak pada hari Selasa 31 Mei 2016 pada jam 16.00-18.00 WITA sebagai berikut:

(7)

Tabel 3 Rekapitulasi Nilai LHR WAKTU

WIB MHV LV MC

16.00-16.15 37 147 751 935 495.5

16.15-16.30 29 132 992 1153 566.5

16.30-16.45 25 107 793 925 456.7

16.45-17.00 36 118 821 975 493.2

17.00-17.15 27 98 739 864 428.7

17.15-17.30 6 87 640 733 350.8

17.30-17.45 5 45 534 584 265.1

17.45-18.00 4 22 357 383 170

JUMLAH SMP Jenis Kendaraan

(Sumber: Analisis Data, 2016)

PHV = 495,5 + 566,5 + 456,7 + 493,2

= 2011,9 smp/jam

tersibuk Vol

PHF PHV

' 15

 4 

89 , 5 0

, 566 4

9 ,

2011 

  PHF

LHR = (100/9) x 2011,9 smp/jam

= 22354,44 smp/jam

Sehingga menurut tabel LHR dan Nilai Kelas Jalan, nilai kelas jalan untuk ruas jalan ini adalah 7.

Nilai Kondisi Jalan.

Nilai kondisi jalan yang dimaksud dalam hal ini adalah nilai dari kondisi lapis permukaan jalan yang ditetapkan berdasarkan Tabel Penetapan Nilai Kondisi Jalan Berdasarkan Total Angka Kerusakan. Untuk ruas Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman dengan angka kerusakan sebesar 11 untuk sisi kiri jalan dan 10 untuk sisi kanan jalan, maka nilai kondisi jalan untuk sisi kiri adalah 4 dan untuk sisi kanan adalah 4.

Perhitungan nilai kondisi lapis permukaan jalan pada ruas Jalan Jendral Sudirman- Jalan Mulawarman disajikan dalam Tabel 4. Selanjutnya nilai kondisi dari lapis permukaan jalan ini akan digunakan dalam perhitungan nilai prioritas dalam menentukan jenis program pemeliharaan jalan.

Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Kondisi Jalan. Ruas Rekapitulasi Total Angka Nilai Kondisi Jalan Kerusakan Jalan Jalan

Ruas Ruas Ruas Ruas

Kiri Kanan Kiri Kanan

Jl. Jend.Sudirman 11 9 4 3

-Jl. Mulawarman

(Sumber: Analisis Data, 2016)

(8)

1092 Nilai Prioritas.

Nilai prioritas dihitung dengan persamaan: Nilai Prioritas = 17 – (Kelas LHR atau Kelas Jalan + Nilai Kondisi Jalan), nilai prioritas untuk sisi kiri Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman adalah: 17 - (7+4) = 6, sehingga membutuhkan pemeliharaan berkala berdasarkan urutan prioritas yang dijelaskan pada tinjauan pustaka. Sedangkan nilai prioritas untuk sisi kanan Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman adalah: 17 - (7+3) = 7, sehingga membutuhkan pemeliharaan rutin.

Untuk nilai prioritas dan jenis program pemeliharaan ruas Jalan Jendral Sudirman- Jalan Mulawarman disajikan dalam Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5. Rekapitulasi Nilai Prioritas Jalan dan Program Pemeliharaan

Ruas Kelas Nilai Kondisi Nilai Program Jalan Jalan Jalan Prioritas Pemeliharan

Ruas Ruas Ruas Ruas Ruas Ruas Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan

Jalan Jend.

Sudirman- 7 4 3 6 7 Berkala Rutin Mulawarman

Dari tabel diatas memperlihatkan bahwa ruas Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman membutuhkan pemeliharaan rutin dan berkala. Adapun bentuk penanganan secara umum yang sebaiknya dilakukan untuk pemeliharaan rutin adalah penebaran pasir, tambalan, perataan dan laburan aspal setempat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil survei dan analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari 14 nomor STA jalan pada ruas Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman, jenis kerusakan yang ditemukan adalah retak – retak dengan interval luas kerusakan sebesar 0,06m2 hingga 2,4m2 untuk kerusakan sungkur dengan interval luas kerusakan 0,03m2 hingga 0,97m2, untuk kerusakan lubang dengan interval luas kerusakan sebesar 0,12m2 hingga 4,14m2, dan untuk jenis kerusakan kekasaran permukaan dengan interval luas kerusakan 0,702m2 hingga 8,75m2 serta untuk jenis kerusakan amblas dengan interval luas kerusakan 0,27m2 hingga 0,76m2.

2. Nilai Prioritas untuk sisi kiri ruas Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman adalah 6, di mana dari nilai tersebut dimasukkan pada jenis program pemeliharaan berkala. Sedangkan nilai prioritas untuk sisi kanan ruas Jalan Jendral Sudirman-Jalan Mulawarman adalah: 7, di mana dari nilai tersebut dimasukkan pada jenis program pemeliharaan rutin.

DAFTAR PUSTAKA

Bolla, Margareth Evelyn. 2012. Perbandingan Metode Bina Marga dan Metode PCI (Pavement Condition Index) dalam Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan. Jurnal Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya (UK Petra Surabaya).

(9)

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1985 Tentang Jalan.

Direktorat Pembinaan Jalan Kota. 1990. Tata Cara Penyusunan Pemeliharaan Jalan Kota (No. 018/T/BNKT/1990). Jakarta:Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen PU.

Oglesby, Clarkson H., Hicks, R. Gary. 1996. Teknik Jalan Raya. Jakarta:Erlangga.

Penyalai, Irsan. 2009. Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Pada Ruas Gunungsitoli- Tuhemberua Kabupaten Nias dan Kemungkinan Cara Perbaikannya, Tesis Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada

Sukirman, S. 1993. Perkerasan Lentur Jalan raya. Bandung:Nova.

Gambar

Gambar 1 Diagram alir penelitian
Gambar 2 Diagram alir prosedur analisis data
Tabel 2 Luas Kerusakan Jalan Per Kelompok Kerusakan
Tabel 3 Rekapitulasi Nilai LHR    WAKTU     WIB MHV LV MC 16.00-16.15  37 147 751 935 495.5 16.15-16.30 29 132 992 1153 566.5 16.30-16.45 25 107 793 925 456.7 16.45-17.00  36 118 821 975 493.2 17.00-17.15  27 98 739 864 428.7 17.15-17.30 6 87 640 733 350.8

Referensi

Dokumen terkait

(1) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk melaksanakan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan Badan Informasi Geospasial

Namun, bagi saya, pesan The Act of Killing lebih penting ketimbang sebuah upaya heroik dan mulia yang berhasil dikerjakan seorang individu korban dan keluarganya untuk

Cara pengujiannya sama dengan cara pengujian sistem secara simulasi pada subbab 4.4 tetapi ditambahkan dengan pengujian waktu untuk menyalakan dan mematikan generator set

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas limpahan berkat dan rahmat yang diberikan, maka penelitian dengan judul:

Kemampuan untuk menentukan sikap menerima teknologi erat hubungannya dengan karakteristik peternak (Umur, Pendidikan, Pendapatan, Motivasi, Keterdedahan peternak pada

Melakukkan interpretasi dan melakukan analisa deskriptif kualitatif akan fitur dasar laut yaitu dengan menampilkan posisi dari fitur,lalu dimensi panjang, lebar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan Logico terhadap kemampuan berhitung anak di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Kayu Gadang dengan

Berdasarkan hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai kinerja sentra industri kerajinan kayu di Kecamatan Kepanjenkidul yang diukur