• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada hari ini, JUMAT tanggal SEPULUH bulan MARET tahun DUA RIBU TUJUH BELAS, yang bertanda tangan di bawah ini:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pada hari ini, JUMAT tanggal SEPULUH bulan MARET tahun DUA RIBU TUJUH BELAS, yang bertanda tangan di bawah ini:"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAOAN INFORMASI GEOSPASIAL

Kabupaten

Bolaang Mongondow Timur

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR DENGAN

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG

PEMBUATAN UNSUR PETA DASAR DAN PET A TEMATIK SKALA 1:5.000 KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

NOMOR : 600/D.11/DISPU-PRKPP/144/III/2017 NOMOR : B-10.7/PPKS/PK/03/2017

Pada hari ini, JUMAT tanggal SEPULUH bulan MARET tahun DUA RIBU TUJUH BELAS, yang bertanda tangan di bawah ini:

SAHRUL ABDUL MUIS

WIWIN AMBARWULAN

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur selaku Pejabat Pembuat Komitmen, dalam hal ini bertindak atas nama Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, berkedudukan di Jalan Trans Sulawesi Lingkar Selatan-Tutuyan, Provinsi Sulawesi Utara, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama, Badan Informasi Geospasial, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kepala Badan Informasi Geospasial, sehingga sah bertindak untuk dan atas nama Badan Informasi Geospasial, berkedudukan di Jalan Raya Jakarta-Bogor KM.46, Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

(2)

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, yang selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama dalam rangka pelaksanaan Pembuatan Unsur Peta Dasar dan Peta Tematik Skala 1:5.000 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

BAB I

DASAR PELAKSANAAN PASAL 1

Dasar pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687);

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4875);

4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5214);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5566);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5393);

9. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);

10. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 28);

11. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2012 tentang Penyediaan, Penggunaan, Pengendalian Kualitas, Pengolahan dan Distribusi

(3)

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017;

14. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 661/KMK.02/2016 tentang Persetujuan Penggunaan Sebagian Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Informasi Geospasial;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Nomor 14 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Tahun 2017;

16. Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Timur Nomor 14 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Tahun 2017;

17. Keputusan Bupati Bolaang Mongondow Timur Nomor 61 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Tahun Anggaran 2017;

dan memperhatikan:

Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan Badan Informasi Geospasial Nomor: 01/BMT/403/V/2016 dan Nomor: B-13.il/KA/PK/05/2016.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

PASAL 2

(1) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk melaksanakan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan Badan Informasi Geospasial Nomor: 01/BMT/403/V/2016 dan Nomor: B-13.il/KA/PK/05/2016 tentang Penyelenggaraan, Pengembangan, Pemanfaatan Data Dan Informasi Geospasial di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk melaksanakan Pembuatan Peta Unsur Dasar dan Peta Tematik Skala 1:5.000 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur untuk pengembangan informasi geospasial di Kabupaten sesuai dengan kompetensi dan kewenangan PARA PIHAK.

BAB III RUANG LINGKUP

PASAL 3

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini adalah Pembuatan Unsur Peta Dasar dan Peta Tematik Skala 1:5.000 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

(4)

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU

PASAL 4

(1) PIHAK KESATU berhak:

a. memperoleh, mempergunakan, memanfaatkan, dan mengembangkan hasil kegiatan sesuai ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini untuk pembangunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur; dan

b. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap setiap tahapan kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK

KEDUA;

(2) PIHAK KESATU wajib:

a. memberikan bahan dan data yang diperlukan oleh PIHAK KEDUA sehubungan dengan kewajiban PIHAK KEDUA untuk melaksanakan pekerjaan; dan

b. memfasilitasi, mengkoordinasi instansi teknis terkait serta menyediakan fasilitas tempat/ruang untuk rapat koordinasi dan diskusi pembahasan pekerjaan.

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

PASAL 5 (3) PIHAK KEDUA berhak:

a. memperoleh bahan dan data yang dibutuhkan sehubungan dengan kewajiban untuk melaksanakan kegiatan sesuai ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini; dan

b. memperoleh, mempergunakan, memanfaatkan, dan mengembangkan hasil kegiatan sesuai ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini untuk pembangunan nasional.

(4) PIHAK KEDUA wajib:

a. melaksanakan rapat koordinasi/diskusi pembahasan laporan pekerjaan dengan instansi teknis terkait; dan

b. bertanggung jawab terhadap kerahasiaan, keamanan, sarana dan prasarana serta kelancaran atas pelaksanaan pekerjaan.

BAB VI PEMBIAYAAN

PASAL 6

Biaya yang timbul sebagai akibat dilaksanakannya Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan pada anggaran PIHAK KEDUA atau sesuai dengan kesepakatan

(5)

BAB VII JANGKA WAKTU

PASAL 7

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditandatangani, dan dapat diperpanjang, diakhiri, dan dievaluasi atas dasar kesepakatan PARA PIHAK.

(2) Dalam hal salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka pihak tersebut wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelumnya.

(3) Perpanjangan atau berakhirnya Perjanjian Kerja Sama sebelum jangka waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak akan mempengaruhi kewajiban dan hak PARA PIHAK yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebagai akibat pelaksanaan sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja Sama ini.

BAB VIII

PENYELESAIAN PERSELISIHAN PASAL 8

(1) Apabila terjadi perselisihan dalam penafsiran dan/atau pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh PARA PIHAK dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Jika perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PARA PIHAK sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut di Pengadilan Kota Kotamobagu.

BAB IX TRANSPARANSI

PASAL 9

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan berlandaskan pada prinsip-prinsip kerjasama, keterbukaan informasi publik, transparansi dan antikorupsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(6)

BABX PERUBAHAN

PASAL 10

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh PARA PIHAK, akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Kerja Sama Perubahan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

BAB XI

PENUTUP PASAL 11

Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut di atas, dalam rangkap 2 (dua) asli bermeterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Bpk/Ibu/Sdr/i diminta untuk membawa semua kelengkapan Dokumen Asli yang telah diupload pada tahap pemasukan dokumen penawaran, serta dokumen-dokumen lain yang

Sensitivity analysis using different scenarios may give different results but, based on the runs carried out, the important parameters (in some cases only over certain ranges) out

Hasil analisis menunjukkan adanya tiga kelompok cara belajar, yaitu kelompok 1 yang cenderung reaktif – impulsif, artinya subjek memiliki cara belajar yang didasari oleh

Sistem panas bumi daerah Kepahiang erat kaitannya dengan sistem vulkanik Gunung Kaba, dimana sumber panasnya berasal dari kegiatan vulkanisme Gunung Kaba

Melalui segmentasi pasar, perusahaan membagi pasar yang besar dan heterogen menjadi kelompok -kelompok kecil yang dapat dicapai secara lebih efisien dan efektif

Penelitian Visy (2016) tersebut telah berhasil menerapkan metode RE untuk mendesain keramik dinding Islamic sampai pada tahap pembuatan master pola cetakan, namun

Dari analisis perbandingan pengaruh asap rokok kretek, filter dan biomass terhadap fungsi paru VEP1 dan FEF25-75% pasien PPOK didapatkan bahwa meskipun fungsi paru VEP1