PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA
DIREKTORAT JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
DENGAN BPR DEV Perbarindo NOMOR: 119 / / DUKCAPIL
NOMOR: 123456789 TENTANG
PEMANFAATAN NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN, DATA KEPENDUDUKAN DAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK DALAM LAYANAN PERBANKAN
BPR DEV Perbarindo
Pada hari ini RABU tanggal TIGA bulan MARET tahun DUA RIBU DUA PULUH SATU, yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : Prof. Dr. ZUDAN ARIF FAKRULLOH, SH, MH Alamat : Jalan Raya Pasar Minggu Km. 19 Jakarta Selatan 12072
Jabatan : Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri, yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2. Nama : BPK Ahmad
Alamat : Jl Mawar 2
Jabatan : Direktur dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama BPR DEV Perbarindo, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674), sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5475).
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, sepakat menindaklanjuti Nota Kesepahaman antara Otoritas Jasa Keuangan dengan
Kementerian Dalam Negeri Nomor MOU-2/D.01/2019 dan Nomor 119/1560/SJ tanggal 19 Februari 2019 tentang Penguatan Tugas dan Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama, dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk mengefektifkan fungsi dan peran PARA PIHAK dalam rangka menunjang layanan perbankan PIHAK KEDUA melalui ruang lingkup pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan (NIK), Data Kependudukan dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el).
Pasal 2
Kewajiban Para Pihak 1. PIHAK KESATU mempunyai kewajiban:
a. memberikan hak akses secara terbatas data kependudukan meliputi data
KK, NIK, nama lengkap, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal/bulan/tahun lahir, status perkawinan, jenis pekerjaan, nama ibu kandung dan alamat sekarangkepada PIHAK KEDUA melalui NIK;
b. menyediakan 1 (satu) titik akses dengan jaringan tertutupuntuk jaringan komunikasi data atas biaya PIHAK KEDUA;
c. memberikan scriptdan token kepada PIHAK KEDUA untuk mengimplementasikan data balikan secara otomatis;
d. memberikan User IDdan Password kepada PIHAK KEDUA yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA;
e. menetapkan spesifikasi teknis perangkat pembaca KTP-el;
f. memberikan hasil personalisasi Secure Access Moduledan aktivasi perangkat pembaca KTP-el milik PIHAK KEDUA; dan
g. memberikan bimbingan teknis dan pendampingan teknis implementasi pemanfaatan NIK, Data Kependudukan, dan KTP-el atas biaya PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban:
a. mencantumkan NIK yang sudah dijamin ketunggalannya oleh PIHAK PERTAMAdalam setiap dokumen calon nasabah dan/atau nasabah yang diterbitkan PIHAK KEDUA;
b. memberikan data nasabah berupa nomor Customer Information File (CIF)yang diterbitkan PIHAK KEDUA sebagai data balikan, guna melengkapi database kependudukan milik PIHAK PERTAMA melalui metode otomatis;
c. menerima scriptdan token dari PIHAK PERTAMA untuk disisipkan/ditanam pada aplikasi webservice client milik PIHAK KEDUA, guna pengimplementasian data balikan secara otomatis;
d. menyediakan jaringan komunikasi data antara PIHAK PERTAMAdengan PIHAK KEDUA untuk 1 (satu) titik akses dengan jaringan tertutup;
e. sebagai pemegang hak akses yang bertanggung jawab atas data kependudukan yang diakses dari PIHAK PERTAMA;
f. memberikan layanan bagi calon nasabah dan nasabahberdasarkan KTP-el dan tidak mempertimbangkan tempat penerbitan KTP-el;
g. menyediakan tenaga teknis dan perangkat pembaca KTP-el sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan PIHAK PERTAMA, beserta Kartu secure access moduleyang akan
dipersonalisasi dan diaktivasi oleh PIHAK PERTAMA, di setiap cabang/kantor layanan PIHAK KEDUA paling lambat 1 (satu) tahun setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama ini;
h. menyediakan dukungan anggaran untukpelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan teknis implementasi pemanfaatan NIK, Data Kependudukan, dan KTP-el dengan
memperhatikan ketentuan terkait anggaran yang berlaku pada PIHAK KEDUA;
i. membantu sosialisasi pemanfaatan KTP-el melalui media cetak dan/atauelektronik; dan j. menjaminkerahasiaan, keutuhan, dan kebenaran data, serta tidak dilakukannya
penyimpanan data kependudukan yang telah diakses dari PIHAK PERTAMA walaupun jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini telah berakhir dan tidak memberikan data kepada pihak lain.
Pasal 3 Hak Para Pihak 1. PIHAK KESATU mempunyai hak:
a. mengawasi pelaksanaan kewajiban PIHAK KEDUA
b. mendapatkandata balikan berupa nomor Customer Information File (CIF) nasabah
PIHAK KEDUA guna melengkapi database kependudukan melalui metode otomatis; dan c. mendapatkan jaminan kerahasiaan, keutuhan, kebenaran data serta tidak dilakukannya
penyimpanan dan tidak diberikannya datakependudukan kepada pihak lain, walaupun jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini telah berakhir.
2. PIHAK KEDUA mempunyai hak:
a. mendapatkan hak akses Data Kependudukan meliputi data KK, NIK, nama lengkap, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal/bulan/tahun lahir, status perkawinan, jenis pekerjaan, nama ibu kandung dan alamat sekarang dari PIHAK KESATU melalui NIK;
b. mendapatkan hasil personalisasi Secure Access Moduledan aktivasi perangkat pembaca KTP-el milik PIHAK KEDUA; dan
c. mendapatkan bimbingan teknis dan pendampingan teknis pemanfaatan NIK, Data Kependudukan, dan KTP-el sertapenggunaan perangkat pembaca KTP-el atas biaya PIHAK KEDUA dengan memperhatikan ketentuan terkait anggaran yang berlaku pada PIHAK KEDUA.
Pasal 4
Evaluasi dan Pelaporan
1. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan berkala Pemanfaatan NIK, Data Kependudukan dan KTP-el per semester kepada PIHAK KESATU, bulan Juni untuk semester pertama dan bulan Desember untuk semester kedua dan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
2.
3. PIHAK KESATU melakukan evaluasi Pemanfaatan NIK, Data Kependudukan dan KTP-el secara berkala atas laporan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan sewaktu- waktu sesuai kebutuhan.
Pasal 5 Jangka Waktu
Perjanjian Kerja Sama ini mulai berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 dan dapat diperpanjang atas persetujuan PARA PIHAK.
Pasal 6
Berakhirnya Perjanjian Kerja Sama Perjanjian Kerja Sama ini berakhir apabila:
a. jangka waktu Perjanjian Kerja Sama telah berakhirdan/atau atas kesepakatan PARA PIHAK untuk mengakhiri Kerja Sama sebelum jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini berakhir; dan b. adanya akuisisi, likuidasi, merger terhadap badan hukum PIHAK KEDUA, sehingga perlu
pembaharuan Perjanjian Kerja Sama ini.
Pasal 7
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
Apabila terjadi hal-hal di luar kekuasaan PARA PIHAK atau keadaan memaksa sesuai ketentuan Perundang-undangan, dapat dilakukan perubahan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini atas persetujuan PARA PIHAK.
Pasal 8
Penyelesaian Perselisihan
Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK akan menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat dan/atau diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 9 Lain-Lain
1. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), maka PIHAK KESATU dapat mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini.
2. Dalam hal diperlukan adanya penambahan dan/atau pengurangan materi Perjanjian KerjaSama ini, maka dapat dilakukan perubahan atas persetujuan PARA PIHAK yang dituangkan dalam Adendum sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
3. Ketentuan-ketentuan yang bersifat teknis dan operasional dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan disusun dalam Petunjuk Teknis oleh PARA PIHAK sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
Pasal 10 Penutup
Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing sama aslinya yang dibubuhi meterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK dengan dicap stempel resmi.
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
Prof. Dr. ZUDAN ARIF FAKRULLOH, SH, MH. BPK Ahmad