• Tidak ada hasil yang ditemukan

Surat Edaran Dirjen Pajak, SE - 21/PJ.41/1994

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Surat Edaran Dirjen Pajak, SE - 21/PJ.41/1994"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

7 Desember 1994

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 21/PJ.41/1994

TENTANG

PENEGASAN TIDAK DILAKUKANNYA VERIFIKASI ATAU PEMERIKSAAN TERHADAP SPBU, AGEN DEALER PERTAMINA YANG DIATUR DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA DITJEN PAJAK,

PERTAMINA DAN HISWANA MIGAS DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Berkenaan dengan Perjanjian kerjasama antara Ditjen Pajak, Pertamina dan Hiswana Migas

PER-33/PJ/1994

---

Nomor : 290/c.000/94-S4 tanggal 8 Juli 1994

--- 001/PKS/DPP/VII/94

Dan Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-13/PJ.41/1994 tanggal 12 Juli 1994 perihal tersebut pada pokok surat agar dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan keragu-raguan dengan ini diberikan penegasan sebagai berikut :

1. Penyelesaian SPT Tahunan PPh Lebih Bayar.

(2)

1.1Sesuai dengan ketentuan Pasal 17 Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 ditentukan bahwa

terhadap SPT Tahunan PPh yang lebih bayar,

sebelum diterbitkan Surat Keputusan Kelebihan Pembayaran Pajak

(SKKPP) atau Surat

Pemberitaan (SPb) terlebih dahulu

dilakukan penelitian atau pemeriksaan

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

1.2

Sesuai dengan Pasal 8 ayat (2) perjanjian kerjasama antara Ditjen Pajak,

Pertamina dan Hiswana Migas untuk SPBU, agen dealer

Pertamina yang melaporkan SPT Tahunan PPh yang penghasilannya semata-mata dari

penyaluran premium, solar,

pelumas, Gas LPG dan minyak tanah tidak

dilakukan verifikasi atau pemeriksaan.

(4)

1.3

Berdasarkan ketentuan pada butir 1.1.

di atas, maka anggota Hiswana Migas yang melaporkan SPT Tahunan PPh lebih bayar tahun 1993 dan sebelumnya tetap harus diselesaikan permohonan kelebihan bayarnya, namun tidak dilakukan pemeriksaan tapi cukup dengan

dilakukan verifikasi kantor dengan produk

hukumnya berupa Surat Pemberitaan (SPb) atau hasilnya PPh yang kurang lebih bayar adalah Nihil.

2.

Verifikasi lapangan terhadap anggota Hiswana Migas yang tidak menyampaikan SPT Tahunan PPh. Apabila para pemilik SPBU, Agen/dealer tidak memasukkan SPT Tahunan PPh walaupun sudah ditegur, tetap dilakukan verifikasi lapangan sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) huruf a dan c Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-10/PJ.11/1993 tanggal 4 Oktober 1993 atau bila terdapat indikasi telah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan diperiksa sesuai dengan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1986, tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Perpajakan.

3.

Penyelesaian permasalahan pada masa transisi yaitu masa sebelum/setelah dilakukan penandatanganan surat perjanjian bersama tanggal 1 Agustus 1994, dalam hal sebagai berikut :

3.1Apabila Surat Perintah Pemeriksaan atau Surat Perintah Verifikasi Lapangan sudah diterbitkan tetapi belum dilaksanakan.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

a. Untuk SPT Tahunan PPh lebih bayar yang

penghasilannya semata- mata dari penyaluran premium, solar, pelumas, Gas LPG dan minyak tanah, maka Surat Perintah

Pemeriksaan/verifikasi lapangan

dibatalkan dan

diselesaikan dengan verifikasi kantor dengan produk hukum Surat Pemberitaan (SPb) atau PPh yang kurang/lebih bayar adalah Nihil.

b. Untuk SPT Tahunan PPh kurang bayar/nihil yang

penghasilannya semata- mata dari penyaluran premium, solar, pelumas, Gas LPG dan minyak tanah, maka Surat Perintah

Pemeriksaan/verifikasi lapangan

dibatalkan.

c. Untuk SPT Tahunan PPh lebih bayar, kurang bayar dan nihil yang

penghasilannya dari

penyaluran premium, solar, pelumas, Gas LPG dan minyak tanah serta terdapat penghasilan dari

sumber lainnya, maka

pemeriksaan/verifikasi lapangan

tetap dapat dilaksanakan yang

terbatas pada penghasilan dari

sumber lainnya saja dengan catatan bahwa untuk penghasilan dari

penyaluran premium, solar, pelumas, Gas LPG dan minyak tanah dihitung sesuai dengan penghasilan menurut laporan Daftar Penghitungan Rugi

3.2Apabila Surat Perintah Pemeriksaan atau Surat Perintah Verifikasi Lapangan sudah diterbitkan dan sedang dalam proses pemeriksaan/verifikasi lapangan.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(6)

a. Untuk SPT Tahunan PPh lebih bayar yang

penghasilannya semata- mata dari penyaluran premium, solar, pelumas, Gas LPG dan minyak tanah, maka pemeriksaan dihentikan dan

diselesaikan dengan produk hukumnya Surat Pemberitaan (SPb) atau PPh yang kurang bayar/lebih dibayar besarnya sama dengan Nihil.

b. Untuk SPT Tahunan PPh kurang bayar nihil yang

penghasilannya semata- mata dari premium, solar, pelumas, Gas LPG dan minyak tanah, maka pemeriksaan dihentikan dan

diselesaikan dengan produk hukumnya Surat Pemberitaan (SPb) atau PPh yang kurang bayar/lebih dibayarnya besarnya sama dengan Nihil.

c. Untuk SPT Tahunan PPh lebih bayar, kurang bayar dan nihil yang

penghasilannya dari

penyaluran premium, solar, pelumas, Gas LPG dan minyak tanah serta terdapat penghasilan dari

sumber lainnya, maka

pemeriksaan/verifikasi lapangan

tetap dapat dilaksanakan yang

terbatas pada penghasilan lainnya saja dengan catatan bahwa untuk penghasilan dari

penyaluran premium, solar, pelumas, Gas LPG dan minyak tanah dihitung sesuai dengan penghasilan menurut laporan Daftar Perhitungan Rugi Laba yang dilaporkan bersama dengan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak.

3.3Apabila telah selesai verifikasi/pemeriksaan.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(7)

a. Sudah dilakukan pemeriksaan dan

tahapannya sudah sampai closing conference yang telah

ditandatangani sebelum tanggal 1 Agustus 1994, perlakuan untuk SPT Tahunan PPh Lebih Bayar, kurang bayar dan nihil yang

penghasilannya semata- mata dari penyaluran premium, solar, pelumas, gas LPG dan minyak tanah atau terdapat penghasilan dari

sumber lainnya,

penyelesaiannya dengan

menerbitkan produk hukum berupa SKP, SKKPP atau SPb sesuai dengan laporan hasil

pemeriksaan.

b. Sudah dilakukan pemeriksaan dengan closing conference dilakukan tanggal 1 Agustus 1994 dan

sesudahnya, maka

penyelesaiannya sebagai

berikut :

1. Untuk SPT Tahunan PPh lebih bayar, kurang bayar dan nihil yang

penghasilannya semata- mata dari penyaluran premium, solar, pelumas, gas LPG dan minyak tanah diselesaikan dengan produk hukum SPb dengan kekurangan kelebihan bayar PPh Pasal 25 sama dengan Nihil.

2. Untuk SPT Tahunan PPh lebih bayar, kurang bayar dan nihil yang

penghasilannya dari

penyaluran premium, solar, pelumas, gas LPG dan minyak tanah serta terdapat penghasilan dari

sumber lainnya, diselesaikan dengan produk hukum berupa SKP.

SKKPP atau SPb sesuai dengan PPh yang dihitung berdasarkan penggabungan antara

penghasilan dari

sumber lainnya menurut hasil pemeriksaan dengan penghasilan dari

semata- mata penyaluran premium, solar, pelumas, gas LPG dan minyak tanah menurut laporan Daftar Perhitungan rugi

c. Sudah dilakukan Verifikasi kantor/verifikasi lapangan dan tahapannya sudah dibuat laporan hasil verifikasi dan telah ditanda tangani Kepala KPP dan SKP.

SKKPP.

SPb sudah diterbitkan sebelum 1 Agustus 1994, maka pelaksanaan penagihannya diteruskan, sedangkan apabila SKP.

SKKPP diterbitkan pada tanggal 1 Agustus 1994 dan sesudahnya agar ditinjau kembali berdasarkan Pasal 16 Undang- Undang PPh 1984 menjadi SPb.

3.4

Untuk butir 3.1.c dan 3.2.c apabila mengalami kesulitan dalam menentukan besarnya biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan lainnya atau biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan yang berasal semata-mata dari penyaluran premium, solar, pelumas, Gas LPG dan minyak tanah, maka untuk menentukan besarnya masing-masing biaya tersebut dihitung berdasarkan perbandingan omzet/peredaran dari masing- masing jenis penghasilan dikalikan dengan jumlah biaya operasional dan biaya lainnya.

Demikian untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya..

DIREKTUR JENDERAL PAJAK ttd

FUAD BAWAZIER

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat dikecualikan dari pemotongan PPh atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau diperoleh perwakilan diplomatik dan konsulat atau

Sehubungan dengan beberapa ketentuan yang mengatur tentang penggunaan formulir-formulir ketetapan pajak, khususnya tentang PPh Final (SE-01/PJ.43/1998) tanggal 9 Januari 1998 dan

Jumlah buku petunjuk pengisian SPT Tahunan PPh yang dicetak disesuaikan dengan data Wajib Pajak yang disampaikan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang berada di wilayah kerja kantor

Perseorangan, tidak perlu dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan WP yang bersangkutan dan PPh atas Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito dan Tabungan serta diskonto

Permohonan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak dari Wajib Pajak yang dipindahkan ke KPP Pratama Baru atau KPP Madya yang memenuhi ketentuan sebagaimana diatur

Kanwil lainnya supaya menyalurkan SSP ke KPP di kota kedudukan Kanwil dan KPP lain yang terdekat dengan memperhatikan effisiensi, disamping itu Kanwil menentukan KPP yang menampung

pemindahtanganan harta karena hibah atau bantuan yang tidak ada hubungan dengan usaha atau pekerjaan dari pihak yang bersangkutan, dan warisan, tidak termasuk obyek PPh

Asli Surat Keterangan Domisili tersebut menjadi dasar bagi pihak yang membayar penghasilan untuk menerapkan PPh Pasal 26 sesuai dengan yang ditegaskan dalam P3B yang berlaku