• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Kisah-Kisah Islami Dalam Menanamkan Akhlak Peserta Didik MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Kisah-Kisah Islami Dalam Menanamkan Akhlak Peserta Didik MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

e ISSN 2776-9763 p ISSN2797-7757 https://jurnal.staikupang.ac.id/index.php/almanam/index

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 49

Pengembangan Kisah-Kisah Islami Dalam Menanamkan Akhlak Peserta Didik MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang

Ramlia Ruslan

Sekolah Tinggi Agama Islam Kupang

Jufri

Sekolah Tinggi Agama Islam Kupang jufrirandangcau0801@gmail.com

Abstract: This study aims to determine the development of Islamic stories in imparting the morals of students and to find out about the impact of Islamic stories on students' morals. The subjects of this study were VB homeroom teachers, subject teachers and VB class students. The research method used is qualitative, data collection is done by observation, interviews and documentation. Data analysis techniques are used with data reduction, drawing conclusions. The results obtained from the research are the teacher's efforts to instill students' morals, namely providing understanding, observation, giving examples and motivation to students so that students become better individuals and the impact of Islamic stories has a good enough effect on morals. students, the results of the study show that the development of Islamic stories can give students moral changes even though not yet in its entirety. However, there is encouragement from teachers so that students can behave politely and always respect others.

Keywords: Islamic stories, Morals

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kisah- kisah islami dalam menanamkan akhlak peserta didik dan untuk mengetahuai kisah-kisah islami dampak terhadap akhlak peserta didik. Subjek penelitian ini adalah guru wali kelas VB, guru mata pelajaran dan peserta didik kelas VB.

Metode penelitian yang di gunakan adalah kualitatif, pengumpulan data di lakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data di gunakan dengan reduksi data, penarik kesimpulan. Adapun hasil yang di peroleh dari penelitian adalah upaya guru dalam menanamkan akhlak peserta didik yaitu memberikan pemahaman, pengamatan,memberikan contoh dan motivasi terhadap peserta didik agar peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik dan adapun dampak dari kisah-kisah islami memberikan pengaruh cukup baik terhadap akhlak peserta didik maka hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan kisah-kisah islami dapat memberikan perubahan akhlak peserta didik walaupun belum keseluruhan. Namun ada dorongan dari guru-guru agar peserta didik dapat berperilaku sopan dan selalu menghargai sesama.

Kata Kunci: Kisah-kisah Islami, Akhlak

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan insani tertentu. Menurut Webster’s New World dictionary, pendidikan adalah “proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, pikiran, karakter dan seterusnya, khususnya lewat sekolah formal”. Pemahaman mengenai pendidkan mengacuh pada

(2)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 50

konsep tersebut menggambarkan bahwa pendidikan memiliki sifat dan sasaran yaitu manusia. Menurut undang-undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan pengertian pendidikan sebagai berikut: “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Di dalam undang-undang tersebut dicantumkan juga tentang tujuan pendidikan nasional sebagai berikut :

“Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Pendidikan merupakan usaha sadar manusia dalam mencapai tujuan, yang dalam prosesnya diperlukan metode yang efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, ada suatu prinsip umum dalam memfungsikan metode, bahwa pembelajaran perlu disampaikan dalam suasana interaktif, menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan, motivasi, dan memberikan ruang gerak yang lebih leluasa kepada peserta didik dalam membentuk kompetensi dirinya untuk mencapai tujuan. (Mulyasa, 2011). Pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya secara teori pendidikan mengandung pengertian (memberi makan) kepada peserta didik sehingga mendapatkan kepuasan rohaniyah, yang juga diterjemahkan dengan

“menumbuhkan” fitrah atau kemampuan dasar manusia. (Achmadi, 2009). Pendidikan telah dimulai sejak manusia hadir dimuka bumi dalam bentuk pemberian warisan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dari para orang tua dalam mempersiapkan anak- anaknya menghadapi kehidupan masa depannya. Pendidikan merupakan upaya menumbuhkan Akhlaqul Karimah. Nilai-nilai yang diharapkan dalam proses pendidikan dapat membentuk akhlaqul karimah pada peserta didik.

Profesi guru berperan sebagai pendidik. Mendidik itu sebagian dilakukan dalam bentuk mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh, dan membiasakan. Guru juga bertugas : (1) wajib menemukan pembawaan yang ada pada siswa dengan berbagai cara seperti wawancara, observasi, pergaulan dan angket. (2) berusaha menolong siswa mengembangkan pembawaan yang baik dan menekan

(3)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 51

perkembangan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang. (3) mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan siswa berjalan dengan baik. (Tafsir, 2001). Guru juga berperan sangat penting dalam pengembangan akhlak yang baik pada peserta didik. Sebagai guru, anak tentu buka sekedar hanya memberikan pembelajaran akhlak atau budi pekerti kepada siswa-siswinya di depan kelas, namun guru juga berperan dalam memberikan motivasi, dorongan bahkan lebih jauh dari itu guru memberikan pengarahan dan hukuman kepada siswa yang melakukan pelanggaran etika dalam berhubungan dengan guru maupun dengan sesama teman-temannya. Guru berperan penting dalam menanamkan akhlak dan budi pekerti peserta didik. Guru harus menjadi teladan dalam memberikan pembelajaran yang menumbuhkan akhlak dalam diri peserta didik. Artinya bahwa sebagai guru harus bisa mempunyai usaha yang dapat menanamkan nilai-nilai akhlak dalam diri peserta didik sehingga peserta didik mampu merealisasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya baik diri sendiri, keluarga maupun masyarakat pada umumnya. Dalam pendidikan islam akhlakul karimah yang semestinya diterapkan dalam pendidikan ialah pendidikan akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 :

“Sesungguhnyatelah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.(Q.S Al-Ahzab : 21). (Al-Azhar, 2010)

Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa Rasulullah merupakan teladan dari segala aspek, terkhusus pada tuntunan berakhlak. Sebagai seorang muslim patut untuk mengedepankan akhlak dalam berkehidupan pada segala aspek baik, politik, budaya, ekonomi, hukum, maupaun sosial, karena Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam Surah Al-Qolam ayat 4 :

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

(Q.S. Al-Qalam : 4). (Al-Azhar, 2010)

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati posisi yang sangat penting, sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa. Sebab nilai-nilai yang menjadi

(4)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 52

sorotan dalam kehidupan bermasyarakan dan menyebabkan baik buruknya suatu masyarakat tergantung bagaimana akhlaknya. Pada kenyataannya di lapangan, usaha-usaha pembinaan akhlak melalui berbagai lembaga pendidikan dan melalui berbagai macam metode terus dikembangkan, dan pembinaan ini ternyata membawa hasil berupa terbentuknya pribadi-pribadi muslim yang berakhlak mulia, taat kepada Allah dan Rasulnya, hormat kepada Ibu-Bapak, sayang kepada sesama makhluk Tuhan.

Akhlaqul karimah atau akhlak Islam adalah nilai-nilai yang utuh, yang terdapat dalam Al-Quran dan As-Sunnah yang ditujukan untuk kebaikan manusia baik di dunia maupun di akhirat. (Anwar, 2010). Dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut tidak mudah, tetapi dibutuhkan model dan strategi yang tepat dengan pengembangan kisah-kisah islami untuk menanamkan dan membentuk akhlak peserta didik. Akhlak karimah adalah konsep umum tentang cara berpikir yang baik, bersikap yang baik, berperilaku yang baik terhadap sesama. (Rahim, 2000). Menurut Azra (2012) mengatakan bahwa “akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan di renungkan lagi”.

Akhlak memberikan peran penting bagi kehidupan,baik yang besifat individual maupun kolektif. Tak heran jika kemudian Al-Quran memberikan penekanan terhadapnya.

Al-Quran meletakan dasar-dasar mulia. Demikian pula Al-Hadis telah diberikan porsi cukup banyak dalam bidang akhlak. Di antara hadis yang menekankan pentingnya akhlak adalah sabda Rasulullah SAW: “Manusia yang paling baik ialah manusia yang paling baik akhlaknya” (HR. Imam Tabrani). (Anwar, 2010). Tujuan akhlak adalah agar setiap muslim berbudi pekerti, tingkah laku, berperangai atau beradat istiadat yang baik sesuai dengan ajaran islam. Akhlak di bagi berdasarkan sifafnya, akhlak terbagi menjadi dua bagian yaitu : 1) Akhlak mahmudah (akhlak terpuji) meiputi: Cinta dan beriman kepada Allah SWT, Beriman kepada Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat, dan Takdir, Taat Beribadah, Selalu menepati janji, Melaksanakan amanah, Berlaku sopan dalam ucapan dan perbuatan, Qonaah (rela terhadap pemberian Allah SWT), Tawakal,sabar, syukur dan tawadhu; 2) Akhlak Mazhmumah (akhlak tercela) meliputi: Kufur, Syirik, Murtad, Takabur, riya’, Putus asa dan dendam.

Kisah-kisah dalam Al-Quran merupakan kisah yang benar (true story),mempunyai banyak makna dan alur cerita yang sangat tinggi, tetapi tidaklah membuat cerita tersebut sulit dipahami. Kisah-kisah islami itu sangat mudah untuk diterimapada semua kalangan.

Tetapi juga bukan cerita roman atau legenda rakyat, kisah-kisah dalam Al-Qur’an mencakup seluruh aspek yang menjadi kebutuhan seorang anak atau peserta didik, yaitu

(5)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 53

kisah yang bernilai tauhid dan akhlak, akan menumbuh dan membentuk secara wajar dalam pembinaan mental dan spiritual peserta didik.

Dari sinilah peneliti ingin menegembangkan kisah-kisah islami dengan menghadirkan kisah tentang akhlak yang sedikit berbeda dari yang sering peserta didik peroleh misalnya kisah akan akhlak Rasulullah. Namun, dalam penelitian ini peneliti ingin mengembangkan kisah-kisah islami (disebut kisah-kisah nabi) yang lain sehingga dapat menambah khazanah pengetahuan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap nabi-nabi.

Berdasarkan hasil observasi di sekolah, peneliti mendapati beberapa masalah yaitu kurangnya menghormati guru dan pegawai serta tidak menghargai sesama teman. Maka peneliti ingin fokus pada pengembangan kisah-kisah islami. Kisah itu sudah diterapkan tetapi belum ada perubahan pola pikir dan tingkah laku atau akhlak peserta didik. Sehingga peneliti berupaya untuk mengembangkan kisah-kisah islami dalam rangka mengharapkan ada perubahan ahklak peserta didik. walaupun sudah ada penerapan kisah-kisah islami seperti kisah-kisah nabi, kisah-kisah sahabat nabi namun perlu adanya dorongan dari guru- guru untuk memberikan motivasi.

Dari hasil uraian masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul: “PENGEMBANGAN KISAH-KISAH ISLAMI DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA DIDIK MIS NURUL HUDA NAIKOTEN 1 KOTA KUPANG”

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif karena data hasil penelitian berbentuk uraian. Menurut Sugiono, kualitatif merupakan salah satu jenis penelitian dimana penelitian melakukan pengumpulan informasi mengenai status gejala yang ada dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai pengumpulan data (Sugiono, 2015).

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kec. Kota Raja Kab.

Kota Kupang.

Subjek Penelitian

(6)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 54

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Guru Wali Kelas VB MIS Nurul Huda Naikoten 1 sebagai subjek pendukung. Guru Mata Pelajaran sebagai sebjek utama. Peserta didik kelas VB MIS Nurul Huda Naikoten 1 sebagai subjek utama.

Data dan Sumber Data

Data adalah kumpulan informasi atau keterangan-keterangan dari suatu hal yang diperoleh melalui pengamatan atau pencarian ke sumber-sumber tertentu. Yang diamksud dari sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. (Lofland, 2013). Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu : 1) Sumber data primer. Sumber primer adalah sumber data yang diperoleh penelitian secara langsung (dari tangan pertama). (Lofland, 2013); 2) Sumber sekunder. Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen atau data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. (Moleong, 2013)

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Burhan Bungin, Analisis data merupakan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti melalui perangkat metodologi tertentu. (Bungin, 2015). Setelah menentukan subyek penelitian, untuk mendapatkan data yang cukup dan sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang mana satu sama lain saling melengkapi, metode tersebut antara lain : Observasi ( pengamatan), Menurut Guba dan Lincoln (2013) metode observasi yaitu “penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap obyek”. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan yaitu penulis ikut dalam kegiatan dan mengamati secara independen dalam hal ini, peneliti melakukan atau menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian, jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara peneliti mengamati secara langsung ketika peneliti mengembangkan kisah-kisah islami dalam menanamkan akhlak dengan cara melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas pada mata pelajaran SKI, peneliti ikut terlibat dalam dalam kegiatan pembelajaran. Metode observasi ini digunakan untuk mengetahui data tentang “Pengembangan Kisah-Kisah Islami Dalam Menanamkan Akhlak Peserta Didik MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang”; 2) Interview (Wawancara), Menurut Guba dan Lincoln (2013) metode wawancara adalah

“pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan”. Metode wawancara ini di gunakan

(7)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 55

berwawancara dengan guru wali kelas VB, guru mata pelajaran dan siswa kelas VB guna mendapatkan data tentang proses pelaksanaan menanamkan akhlak peserta didik; 3) Studi Dokumentasi, Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang suatu yang sudah berlalu. Dokumen tentang seseorang atau sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian adalah sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif. Dokumen itu dapat berbentuk teks tulis, gambar, maupun foto.(Sugiyono, 2015).

Teknik Analisis Data

Dalam penulisan ini merupakan penulisan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis kualitatif deskriptif adalah cara analisis yang cenderung menggunakan kata-kata untuk menjelaskan fenomena ataupun data yang didapatkan.

(Moleong, 2013). Adapun tahapannya yaitu: 1) Reduksi data, Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskanpada hal-hal penting, di cari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. (Sugiyono, 2010). Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya; 2) Data Display (Penyajian Data ), Setelah direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami.; 3) Verifikasi Data (penarikan kesimpulan), Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal namun juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti ada di lapangan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Upaya mengembangkan kisah-kisah islami dalam menanamkan akhlak peserta didik kelas VB MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang

Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas VB MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang, adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kisah-kisah islami dalam menanamkan akhlak peserta didik sebagi berikut :

a. Memberikan Pemahaman, Pemahaman merupakan proses perbuatan dan cara memberikan memahami kepada peserta didik bahwa pentingnuya kejujuran,

(8)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 56

kedisiplinan, rasa tanggung jawan dan sopan santun terhadap guru dan orang yang lebih tua serta teman-temannya.

“Sudirman Pandai, S.Pd.I dalam wawancaranya mengatakan bahwa Saya sebagai guru wali kelas upaya yang saya dilakukan selama ini yang pertama memberikan pemahaman, kejujuran, kedisiplinankemudian pentingnya tanggung jawab sopan santun pokoknya saya memberikan pemahaman tentang pentingnya akhlak terpuji”

b. Pengamatan, Pengamatam merupakan proses pencacatan pola-pola perilaku manusia dan peristiwa tanpa bertanya atau berkomunikasi dengan peserta didik.

“Yang kedua pengamatan, pengamatan antar teman, lingkungan sekolah, guru, wali- wali kelasnya dan mereka kan mau dibentukan karakter jadi dari pintu gerbang masuk sampai mereka pulang itu yang lewat pengamatan kemudian selain lewat pengamatan sebelum memulai pembelajaran atau diselah-selah kekosongan saya memberikan nasehat tentang akhlak yang baik bercerita tentang kisah-kisah orang-orang sholeh atau orang-orang yang akhlaknya baik sesuai tuntunan Rasulullah dan para sahabatnya”.

c. Memberikan Contoh atau Tauladan, Contoh atau tauladan merupakan sifat, sikap dan perilaku seseorang yang di jadikan panutan serta pantas untuk di tiru.

“Dan yang ketiga saya sebagai wali kelas juga membeikan contoh tentang akhlak terpuji tanggung jawab dalam melakukan piket bahkan sampai memberikan sangsi, kedisiplinan, kejujuran dan melakukan sholat dhuha berjamaah”

Selain itu adapun wawancara yang dilalukan peneliti dengan guru mata pelajaran dalam menanamkan akhlak peserta didik Kelas V MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang yaitu Memberikan Motivasi. Motivasi merupakan proses yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Rutinitas pekerjaan sering menimbulkan kejenuhan yang mendalam yang dapat menurunkan motivasi kinerja siswa untuk menjadi siswa yang berpotensi.

Nurjanah Novita Badu, S.Pd dalam wawancaranya mengatakan bahwa “Dengan memberikan motivasi melalui kisah-kisah islami atau kisah-kisah para Nabi”

Kisah-kisah islami memberikan dampak terhadap akhlak peserta didik kelas VB MIS Nurul Huda Nailoten 1 Kota Kupang

(9)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 57 0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di Kelas VB MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang, sebelum dan sesudah menerapkan kisah-kisah islami dapat dilihat pada diagram berikut:

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebelum menerapkan kisah- kisah islami, ternyata akhlak peserta didik rata-rata sebesar 55,30% dan termasuk kategori baik. Sedangkan setelah diterapkan kisah-kisah islami ternyata ada peningkatan dalam penanaman akhlak peserta didik dengan rata-rata sebesar 80,45% dan termasuk kategori sangat baik. Dengan demikian dapat dismpulkan bahwa kisah-kisah islami dapat memberikan dampak positif terhadap perubahan akhlak peserta didik di kelas V Mis Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang.

Pembahasan

Upaya Mengembangkan Kisah-Kisah Islami Dalam Menanamkan Akhlak Peserta Didk Kelas VB MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang

Berdasarkan observasi,wawancara dan dokumentasi yang penulis lakukan, upaya yang dilakukan oleh guru di lokasi penelitian beragam. Hal ini terlihat dari bagaimana cara guru mengembangkan kisah-kisah islami dalam menanamkan akhlak peserta didik dalam keseharian. Berkaitan dengan upaya guru dalam menanamkan akhlak peserta didik tersebut, berikut penulis deskripsikan upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan akhlak tersebut yang ada di sekolah MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang.

1. Upaya dari bapak sudirman pandai selaku wali kelas VB.

Dalam menanamkan akhlak peserta didik, adapun upaya yang di lakukan guru wali kelas antara lain: memberikan pemahaman, pengamatan dan memberikan contoh. Dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya akhlak kepada peserta didik melalui pengamatan antar teman, guru maupun lingkungan sekolah pada saat peserta didik masuk dalam lingkungan sekolah sampai mereka pulang(kedisiplinan, tanggung jawab, jujur dan sebagainya), memberikan nasehat tentang pentingnya akhlak yang baik. Dan

(10)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 58

menceritakan kisah-kisah tentang orang-orang yang sholeh, orang yang baik akhlaknya sesuai tuntunan Rasulullah dan para sahabatnya.

Keteladanan merupakan salah satu metode yang paling sukses dalam penanaman akhlakul karimah bagi peserta didik, karena peserta didik meniru dari apa yang dilihat dan didengar, bukan sekedar nasihat. Misalnya dalam sopan santun antara pendidik di MIS Nurul Huda Naikoten 1, tutur kata pendidik yang kemudian ditiru oleh peserta didik, ketika bertemu bersalaman, sopan, santun, sapa, senyum, dan shalat berjama’ah.

Peserta didik pada tingkat dasar sangat membutuhkan contoh atau dari orang tua ataupun pendidik, sebab pada masa ini merupakan masa peniruan bagi peserta didik untuk mencari sosok atau figur yang diinginkan. Seorang guru harus memiliki strategi atau cara khusus agar penanaman nilai-nilai akhlak tersebut dapat diterima peserta didik, dipahami peserta didik dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Upaya dari ibu Nurjanah Novita Badu selaku guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Dalam menanamkan akhlak peserta didik, adapun upaya yang di lakukan guru mata pelajaran antara lain: memberikan motivasi kepada peserta didik. Motivasi merupakan proses yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Rutinitas pekerjaan sering menimbulkan kejenuhan yang mendalam yang dapat menurunkan motivasi kinerja siswa untuk menjadi siswa yang berpotensi.Pemberian motivasi dari seorang guru kepada siswa juga merupakan suatu hal yang sangat penting dalam meningkatkan potensi seseorang.

Kisah-kisah islami memberikan dampak terhadap akhlak peserta didik kelas VB MIS Nurul Huda Nailoten 1 Kota Kupang

Dampak dalam penanaman kisah-kisah islami terhadap peserta didik merupakan suatu pengaruh atau akibat yang biasanya berdampak positif atau negatif. Dalam hal ini kisah-kisah islami yang diberikan oleh guru wali kelas dan guru mata pelajaran memberikan dampak pada akhlak peserta didik kelas VB MIS Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang. Hal ini dapat dilihat dari akhlak peserta didik seperti selalu memberi salam, berjabat tangan dengan guru, melaksanakan sholat ketika mendengar azan,berdoa sebelum dan sedudah pelajaran, dan sering berbuat jujur dalam perkataan dan perbuatan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(11)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 59

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Upaya Wali Kelas meliputi: Memberikan Pemahaman, Pengamatan, Memberikan Contoh; 2) Upaya Guru Mata Pelajaran yaitu dengan cara memberikan Motivasi , Pemberian motivasi sangat diperlukan sebab merupakan pendorong perbaikan dalam inovasi pendidikan dan mewujudkan peningkatan akhlaqul karimah. motivasi juga dapat ditumbuhkan melalui berbagai cara baik secara langsung maupun tidak langsung; 3) Dampak dari pengembangan kisah-kisah islami dapat memberikan perubahan terhadap akhlak peserta didik di kelas V Mis Nurul Huda Naikoten 1 Kota Kupang. Hal ini dapat di lihat dari sebelum dan sesudah menerapkan kisah-kisah islami. Sebelum menerapkan kisah-kisah islami ternyata akhlak peserta didik rata-rata sebesar 55,30% dan termasuk kategori baik. Sedangkan setelah diterapkan kisah-kisah islami ternyata ada peningkatan dalam penanaman akhlak peserta didik dengan rata-rata sebesar 80,45% dan termasuk kategori sangat baik

Saran

Berdasarkan pada kesimpulan diatas penulis mengemukakan beberapa saran yaitu:

1) Untuk Guru Wali Kelas, teruslah memberikan pemahaman kepada peserta didik sehingga meraka bisa memahami bahwa penting akhlaqul karimah yang baik dalam kehidupan sehari-hari dan teruslah memberikan nasehat kepada peserta didik sehingga mereka bisa termotivasi dan meningkatkan akhlaqul karimah yang baik sesuai tuntunan Rasulullah dan para sahabatnya; 2) Untuk guru mata pelajaran yaitu hendaknya berusaha meningkatkan akhlaqul karimah peserta didik agar peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan hendaknya memberikan nasehat kepada peserta didik bahwa akhlaqul karimah itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari baik disekolah maupun dirumah;

3) Untuk peserta didik adalah dengan adanya penelitian ini diharapkan peserta didik dapat termotivasi untuk selalu berperilaku yang baik kepada orang yang lebih tua maupun sesama teman baik di sekolah maupun rumah.

DAFTAR RUJUKAN

Anwar Rosihon. 2010. Akhlak Tasawuf Bandung: CV Pustaka Setia

Azyumardi Azra. 2012. Islam Kosmopoli. Yogyakarta: Perpustakaan Nasional Lofland. 2013. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Mulyasa.2011. Manajemen Pendidikan Karakter Jakarta: Bumi Aksara

Mushaf Al-Azhar.2010. Al-Qur’an Dan Terjemah, Bandung : Hilal

(12)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 60

Moleong J. Lexy.2013.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rahim Husni, 2000 Tuntunan Akhlak Mulia, Jakarta:Direktur Pembinaan Perguruan

Agama Islam

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Dan Pengembangan Jakarta : Alfabeta Sukmadinata Tafsir, Ahmad. 2001. Ilmu Pendidikan dalam Persefektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Armas Duta Jaya

Achmadi Moch Ishom. 2009. Kaifa Nurobbi Abna’ana. Yogyakarta: SJ Press.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru bimbingan konseling dalam mengatasi perilaku menyimpang siswa SMK Wawo Kecamatan Wawo Kabupaten Kolaka Utara yaitu dengan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang berlokasi di Desa Leppangang Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang. Pendekatan penelitian ini

Naskah siap cetak dari 165 buku yang disediakan tahun 2016 telah diserahkan ke Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk selanjutnya diharapkan bisa dicetak

Fundraising juga memberikan peluang untuk merayu kepada calon donator untuk terpaksa memberikan sumbangan dananya kepada organisasi pengelola zakat

Pelaksanaan pengecoran sebaiknya dilakukan didalam ruang tertutup agar pengaturan api yang digunakan untuk mencairkan logam lebih fokus dan tidak terganggu dengan adanya

tersebut untuk memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan informasi seputar kegiatan iLab perlu dilakukan evaluasi usabilitas untuk mengetahui apakah website tersebut

Sementara itu, hasil simulasi terhadap model prediksi JST-BP, menunjukkan bahwa sepanjang periode prediksi (2016-2018), nilai-nilai prediksi volume produksi minyak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) stres berpengaruh langsung positif terhadap pelayanan lalu lintas penerbangan di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, sehingga