• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dapat dicerminkan melalui informasi yang disajikan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dapat dicerminkan melalui informasi yang disajikan dalam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawabannya terhadap aktivitas dan transaksi bisnis didorong untuk mampu mengoptimalkan hasil kinerjanya. Kinerja suatu perusahaan dapat dicerminkan melalui informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan yang dijadikan sebagai media bisnis dalam menggambarkan kondisi pengelolaan sumber daya suatu perusahaan pada periode tertentu.

Perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan haruslah memenuhi tujuan, aturan dan prinsip-prinsip yang sesuai dengan standar yang berlaku umum.

Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan, yaitu dapat dipahami, relevan, dipercaya dan dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya (Syam, 2014). Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum agar menghasilkan angka-angka yang relevan dan reliabel pada laporan keuangan. Salah satu prinsip tersebut adalah prinsip konservatisme (Juanda, 2007).

Secara luar prinsip ini digunakan karena akuntansi menerapkan dasar akrual dalam membentuk dan menyajikan informasi suatu laporan keuangan perusahaan.

Akrual menyebabkan pembentukan nilai akuntansi tidak hanya sekedar nilai riil dari transaksi keuangan, baik yang mengalir masuk dan keluar namun juga menyertakan suatu pencatatan mengenai nilai dari transaksi-transaksi yang mengakibatkan kemungkinan dari arus kas di masa mendatang, baik yang disebabkan oleh transaksi historis dan di masa sekarang. Hubungan ketidakpastian

(2)

2

di masa mendatang tersebut kemudian akuntansi menerapkan konservatisme untuk mengantisipasi ketidakpastian aliran kas di masa mendatang karena penggunaaan dasar akrual di dalam akuntansi.

Savitri ( 2016) menyatakan konservatisme adalah konsep yang mengakui beban dan kewajiban sesegera mungkin meskipun ketidakpastian tentang hasilnya, kemudian mengakui pendapatan dan aset ketika sudah yakin akan diterima. Berdasarkan pernyataan tersebut maka prinsip konservatisme akan mempengaruhi jumlah laba dan nilai aset yang lebih rendah demi untuk berjaga- jaga.

Perusahaan yang menerapkan konservatisme bertujuan untuk membatasi manajer berperilaku opportunistik, meningkatkan nilai perusahaan dan mengurangi tuntutan hukum (Savitri, 2016). Sulastri & Anna (2018) mengungkapkan bahwa konservatisme dapat dianggap bermanfaat yaitu mampu mencegah atau mengantisipasi manipulasi dan ketidakpastian keuangan yang dilakukan oleh manajer karena prinsipnya dapat mencegah pelaporan laba yang overstatement perusahaan tahun mendatang. Dengan demikian perusahaan yang

menerapkan prinsip konservatisme memiliki tingkat kenyamanan lebih tinggi karena menghindari resiko kerugian.

Terdapat kasus yang terjadi akibat fleksibilitas ini dikarenakan kebebasan manajemen dapat membuat laporan keuangannya dengan prinsip konservatif ataupun optimis, akibatnya terjadi overstate yang dapat menyesatkan bahkan merugikan pengguna laporan keuangan. Salah satu kasus skandal pelaporan akuntansi yang telah diketahui secara luas yakni perusahaan BUMN PT. Garuda

(3)

3

Indonesia (persero) Tbk yang menunjukkan pemolesan laporan keuangan sehingga menyajikan informasi yang tidak benar dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan Garuda Indonesia tahun 2018 berhasil membuktikan laba bersih sebesar US$809,84 ribu atau setara dengan Rp. 11,33 miliar (kurs 1$ = Rp.

14.000). Dua komisaris yaitu Chairul tanjung dan Dony Oskaria menolak mendatangi laporan buku tahunan 2018 karena meraka tidak setuju dengan pencatatan karena salah satu transaksi sudah diakui sebagai pendapatan

(C. N. N., 2019). Garuda indonesia telah menyajikan kembali laporan keuangan perusahaan tahun 2018 dengan membukukan rugi sebesar US$179 juta.

Berdasarkan kasus tersebut mencerminkan rendahnya penerapan konservatisme pada laporan keuangan karena informasi yang disajikan oleh pihak manajemen tidak dilakukan dengan hati-hati sehingga mengakibatkan overstatement laba pada tahun 2018. Dalam hal ini, perusahaan dianggap

memiliki optimisme dalam mengakui laba sehingga laba yang laporkan bernilai lebih tinggi dari yang sebenarnya.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konservatisme yaitu jumlah dewan komisaris, jumlah komite audit, kepemilikan publik, profitabilitas, intensitas modal, CEO Family Ownership, cashflow, Founder Ownership, ukuran perusahaan leverage dan proporsi komisaris independen. Ukuran perusahaan merupakaan salah satu indikator untuk mengamati besar kecilnya suatu perusahaan yang menunjukkan besarnya biaya politis yang harus ditanggung (Savitri, 2016). Perusahaan yang termasuk dalam ukuran lebih besar dinilai akan mempengaruhi total aset, jika perusahaan memiliki total aset yang besar maka

(4)

4

modal perusahaan akan bertambah besar sehingga tingkat penjualan akan semakin meningkat dan laba perusahaan akan semakin tinggi pula. Perusahaan yang memiliki laba tinggi akan mempengaruhi biaya politis yang ditanggung oleh perusahaan. Perusahaan tidak ingin menanggung biaya politis yang besar, maka perusahaan menerapkan konservatisme akuntansi dengan memilih metode yang mampu menurunkan laba. Maka besar kecilnya suatu perusahaan dapat mempengaruhi penerapan konservatisme pada laporan keuangan.

Faktor lain yang mempengaruhi konservatisme adalah rasio leverage. Rasio leverege merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar suatu perushaan dibiayai oleh utang dan dibandingkan dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat rasio leverage tinggi dinilai tidak mampu membayar kewajiban. Maka perusahaan akan melakukan penyajian laporan keuangan yang mencerminkan kinerja yang baik untuk mendapat kepercayaan kepada investor dalam pendanaan. Sehingga perusahaan cenderung optimis dalam melakukan penyajian laporan keuangan dengan cara menaikkan nilai aset dan laba menjadi lebih tinggi dari sebenarnya. Hal demikian mengakibatkan laporan keuangan kurang konservatif.

Profitabilitas juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konservatisme. Profitabilitas merupakan resiko yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu (Suwarti et al., 2020). Tingkat profitabilitas yang tinggi pada perusahaan menandakan pertumbuhan perusahaan pada masa mendatang. Hal ini akan

(5)

5

meningkatkan daya saing antar perusahaan semakin tinggi sehingga akan berpengaruh terhadap laba yang akan dihasilkan.

Profitabilitas dalam peneilitian ini diukur dengan Return On Equity (ROE).

Jika ROE perusahaan tinggi maka jumlah laba ditahan akan meningkat dan mengakibatkan peningkatan konservatisme akuntansi. Selain itu juga mengindikasikan bahwa kompensasi keuangan yang diberikan oleh perusahaan pada pemegang saham tinggi. Hal ini mengakibatkan perusahaan cenderung untuk menerapkan prinsip konservatisme akuntansi.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Noviantari & Ratnadi (2015);

Susanto & Ramadhani (2016) dan Yuliarti & Yanto (2017) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh postif terhadap konservatisme. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Samuel & Juliarto (2015); Ramadhona(2016);

Utama & Titik (2018) dan Daryanto & Santioso (2020), menunjukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

Faktor lain yaitu Leverage yang dilakukan oleh Ramadhona (2016); Sulastri &

Anna (2018); Utama & Titik (2018); Abdurrahman & Ermawati (2018);

Kodriyah & Framita (2019) dan Putra & Sari (2020) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani & Nur (2015); Novianti & Ratnadi (2015) dan Mamesah dkk (2016) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap konservatisme.

Faktor lain yaitu profitabilitas yang dilakukan penelitian oleh Syifa et al.,(

2017); Andreas et al., (2017); Abdurrahman & Ermawati (2018); Utama & Titik

(6)

6

(2018) dan Putra & Sari (2020) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan penelitian yang dilakukan Jayanti (2016); El-Haq dkk (2019) dan Hariyanto (2020), menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif tehadap konservatisme akuntansi.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konservatisme menunjukkan hasil yang tidak konsisten, maka peneliti ingin melakukan penelitian untuk mencari apakah perbedaan hasil dari penelitian terdahulu. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada penelitian ini menggunakan objek perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi, karena sektor konsumsi memiliki tinggat koreksi paling sedikit diantara sektor yang lainnya hal ini mengakibatkan rentan dalam penerapan konservatisme. Penelitian ini juga menggunakan tahun terbaru berturut-turut yaitu tahun 2018-2020. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2018-2020 digunakan karena sudah memenuhi sampel yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap konservatisme akuntansi.

Berdasarkan pada uraian yang dijelaskan diatas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Tahun 2018-2020)” untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi.

(7)

7 B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI?

2. Apakah leverage berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Tujuan

1. Membuktikan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap konservatisme akuntansi pada laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI

2. Membuktikan secara empiris pengaruh leverage terhadap konservatisme akuntansi pada laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI

3. Membuktikan secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap konservatisme akuntansi pada laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI

(8)

8 Manfaat Penelitian

Bersasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi banyak pihak seperti pemegang saham, calon investor, regulator, manajer, maupun akademisi.

1. Manfaat penelitian sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai prinsip konservatisme dan faktor-faktor yang mempengaruhi, khususnya ukuran perusahaan, rasio leverage dan profitabilitas terhadap terhadap konservatisme akuntansi.

2. Penelitian ini diharapkan sebagai refrensi untuk menilai penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan sehingga calon investor dapat menggunakannya sebagai acuan dalam membuat keputusan berinvestasi dan memberikan pinjaman.

3. Penelitian ini diharapkan sebagai petunjuk informasi bagi manajer perusahaan dalam mempertimbangkan penerapan konservatisme akuntansi atau optimisme di perusahaan sehingga dapat menciptakan nilai bagi perusahaan (firm’s value creation).

Referensi

Dokumen terkait

Bagi korban pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan, tidak mudah untuk dapat menggugat ganti kerugian kepada pelaku. Apabila mengajukan gugatan secara

Faktor-faktor yang berpengaruh nyata (signifikan) terhadap alih fungsi lahan di Kota Bekasi adalah umur petani, luas lahan yang dimiliki sebelum alih fungsi,

Sejalan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani,

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui seberapa erat hubungan persepsi siswa tentang metode tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar

Sensor ultrasonik yang terpasang pada Rancang Bangun Sistem Pemberian Pakan dan Pembersih Kotoran Berbasis Mikrokontroler dapat digunakan untuk membaca ketinggian

Adapun kelompok industri makanan terdapat 1.867 unit yang terdiri dari usaha tahu-tempe sejumlah 769 unit dan terkonsentrasi di desa Adiwerna, serta usaha kerupuk