• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDY PERENCANAAN ANGKUTAN SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI MENDORONG MINAT PENGGUNAAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA TEGAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STUDY PERENCANAAN ANGKUTAN SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI MENDORONG MINAT PENGGUNAAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA TEGAL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

354

STUDY PERENCANAAN ANGKUTAN SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI MENDORONG MINAT PENGGUNAAN

ANGKUTAN UMUM DI KOTA TEGAL

Pipit Rusmandani

Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

Kota Tegal, Jawa Tengah

Riandy Sholeh Setiawan Pemerintah Kota Tegal Pacul, Kabupaten Tegal riandy.dosen@pktj.ac.id

Abstract

Tegal City is a city that is experiencing rapid economic development. One of them is the number of schools that cause quite a large trip generation, especially during the hours of entry and return from school. The potential for school children to reach 52,637 spread across 4 (four) sub-districts could be a potential increase in accidents and obstacles in traffic. This research aims to be able to play a role in creating safety and improving transportation services. Where has become a phenomenon that the operation of transportation services from time to time has decreased as well as in the City of Tegal. Data collection methods in this study are: institutional surveys, questionnaires and interviews. The implementation of school transportation in Tegal City is carried out in a scenario using medium buses with a seating capacity of 24 seats and using existing small buses (utilizing city transportation). While the route scenario is divided into 11 (eleven) routes. So that some recommendations are obtained, namely the implementation of school transportation, both to be realized by utilizing existing city transportation and medium bus procurement with a financing scheme adjusted to the ability of the Tegal City government.

.

Keywords: school bus, travel time. traffic accident

Abstrak

Kota Tegal merupakan kota yang mengalami perkembangan ekonomi yang cukup pesat. Salah satu diantaranya adalah banyaknya sekolah yang menimbulkan bangkitan perjalanan yang cukup besar terutama pada saat jam masuk dan pulang sekolah. Potensi anak sekolah yang mencapai 52.637 yang tersebar di 4 (empat) wilayah kecamatan dapat menjadi suatu potensi peningkatan kecelakaan maupun hambatan dalam lalu lintas. Penelitian ini memiliki tujuan untuk dapat berperan dalam menciptakan keselamatan dan peningkatan pelayanan angkutan. Dimana sudah menjadi suatu fenomena bahwa operasional pelayanan jasa angkutan dari masa ke masa mengalami penurunan begitu juga untuk di Kota Tegal. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : survey instansional, Kuesioner dan wawancara. Penyelenggaraan angkutan sekolah di Kota Tegal dilakukan dalam skenario menggunakan bus sedang dengan kapasitas tempat duduk 24 seat dan menggunakan bus kecil (memanfaatkan angkutan kota) yang sudah ada. Sedangkan skenario rute dibagi dalam 11 (sebelas) rute. Sehingga didapatkan beberapa rekomendasi yakni penyelenggaraan angkutan sekolah ini baik untuk direalisasikan dapat dengan memamfaatkan angkutan kota yang ada maupun pengadaan bus sedang dengan skema pembiayaan disesuaikan dengan kemampuan pemerintah Kota Tegal.

Kata Kunci: angkutan sekolah,waktu tempuh. kecelakaan lalu lintas

PENDAHULUAN

Kota Tegal merupakan kota yang mengalami perkembangan ekonomi yang cukup pesat.

Salah satu diantaranya adalah banyaknya sekolah yang menimbulkan bangkitan perjalanan

(2)

355

yang cukup besar terutama pada saat jam masuk dan pulang sekolah. Di samping itu, kegiatan mengantar dan menjemput yang dilakukan oleh para orang tua telah menambah kepadatan lalu lintas yang ada. Selain faktor antar jemput, banyaknya siswa, guru dan pegawai yang menggunakan kendaraan pribadi juga menjadi faktor lainnya yang menyebabkan padatnya lalu lintas. Aktivitas antar jemput anak sekolah dengan kendaraan pribadi akan menambah beban pada ruas jalan, sehingga dapat menimbulkan masalah keselamatan lalu lintas.

Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia karena transportasi memiliki kontribusi yang besar pada kehidupan manusia dalam kaitannya dengan segala aktivitas manusia sehari-hari. Dewasa ini perkembangan teknologi transportasi juga berdampak bagi kemajuan alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat. Mulai dari kendaraan roda dua, roda empat hingga kendaraan alat berat lainnya baik milik pribadi maupun milik industri pelayanan jasa. Namun pesatnya perkembangan teknologi transportasi tidak diiringi dengan kemajuan di bidang pelayanannya, terutama dalam penyelenggaraan angkutan umum. Padahal jenis moda ini dapat mempermudah pergerakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Mulai dari ketersediaan armadanya yang kurang memadai, ketidakpastian waktu operasi, faktor keselamatan dan keamanan serta kenyamanan menjadi permasalahan yang dihadapi para pengguna jasa angkutan umum.

Pelayanan angkutan dalam trayek dalam wilayah yang berada di Kota Tegal dilayanani hanya dengan 2 (dua) trayek angkutan kota dan 6 (enam) trayek angkutan perkotaan/perbatasan. Yang secara kasat mata tampak “mati suri”. Selain memang penurunan penggunaan angkutan umum adalah hal yang rata terjadi di wilayah Indonesia di Kota Tegal hal ini dimungkinkan terjadi selain dikarenakan pemilikan yang disertai penggunaan kendaraan pribadi yang meningkat juga terjadi karena jaringan trayek yang ada tidak mengakomodir melayani seluruh wilayah serta tidak terdapatnya kebijakan Pemerintah Daerah yang tidak mendukung dalam meningkatkan penggunaan moda angkutan umum.

Salah satu alternatif penanganan permasalahan tersebut adalah dengan menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah (pelajar) atau angkutan sekolah, dimana sampai dengan saat ini di Kota Tegal belum memiliki pelayanan angkutan sekolah, apalagi pihak sekolah juga tidak menyediakan layanan angkutan sekolah ini yang dimungkinkan disertai dengan kebijakan pelarangan bagi siswa untuk mengendarai sepeda motor menuju sekolah.

Perlu diketahui, beradasarkan data dari BPS bahwa di wilayah Kota Tegal terdapat 223 sekolah yang meliputi 153 sekolah setingkat SD, 37 sekolah setingkat SMP dan 33 sekolah setingkat SMA dengan jumlah siswa yang cukup besar mencapai 61.015 orang. Apabila perkiraan awal sebelum dilakukan kajian ini diasumsikan sebesar 50% siswa akan menggunakan layanan angkutan sekolah, maka potensi pengguna layanan angkutan sekolah ini sekitar 30.507 orang.

Angkutan sekolah nantinya tidak hanya digunakan untuk aktivitas antar jemput saja namun juga dapat digunakan untuk mengantar olahraga, kunjungan wisata, kegiatan perkemahan dan lainnya. Dengan demikian, implementasi keberadaan angkutan sekolah ini menarik untuk dikaji secara maksimal, khsuusnya dari segi komponen manfaat dan komponen biaya.

Dari komponen-komponen tersebut nantinya digunakan untuk mengetahui apakah

(3)

356

sebenarnya layanan angkutan sekolah tersebut layak atau tidak diselenggarakan di Kota Tegal.

Penelitian ini mengambil studi kasus pada pelayanan angkutan di Kota dalam rangka memberikan kajian kelayakan angkutan sekolah di Kota Tegal dengan Tujuan:

1. Untuk menganalisis kelayakan angkutan sekolah di Kota Tegal berdasarkan analisis karakteristik sosial-ekonomi;

2. Analisis biaya operasional kendaraan dan analisis finansial pengoperasiannya;

3. Bahan pertimbangan bagi pemerintah Kota Tegal dalam menyusun rencana penyelenggaraan angkutan sekolah

METODE PENELITIAN

Metode pengumpulan data pada kajian ini adalah metode primer dan sekunder. Metode pengumpulan data sekunder yaitu dengan pengumpulan data dari instansi terkait di Pemerintah Kota Tegal yaitu data RTRW, peta jaringan jalan. Sedangkan Data primer yang diperlukan pada kajian ini yaitu dengan pengambilan data langsung dilapangan dengan menggunakan angket/kuisioner dan survei lapangan. Wawancara dilakukan kepada masyarakat di lingkungan Kota Tegal yang dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2019.

Berikut bagan alir penelitian dimaksud:

Permasalahan Tujuan Studi Pustaka

Survey Pendahuluan

Pengumpulan Data Primer Pengumpulan Data Sekunder

· Inventarisasi sekolah-sekolah yang akan dilayani oleh angkutan pelajar;

· Inventarisasi kondisi eksisting jalan sebagai rute yang layak untuk dilalui angkutan pelajar;

· Panjang rute;

· Inventarisasi potensi lokasi transfer point;

· Kuesioner.

· Data jumlah siswa;

· Studi terdahulu.

Analisis Data

· Analisis Potensi Demand Angkutan Sekolah;

· Analisis Potensi Penyelenggaraan Angkutan Sekolah;

· Analisis Pemilihan Rute Angkutan Sekolah;

· Analisis Waktu Pelayanan Angkutan Sekolah;

· Analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK);

· Analisis Mekanisme Pembiayaan Angkutan Sekolah;

· Analisis Kelayakan Angkutan Sekolah.

Kesimpulan & Saran

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

(4)

357

Dimana sebelum dilakukan penelitian dilakukan inventarisasi sekolah-sekolah yang akan direncanakan untuk mungkin dilayani oleh angkutan pelajar. Dimana sekolah yang akan dilayani adalah sekolah-sekolah yang berada pada Kota Tegal yang memiliki potensi tinggi dalam mengganggu kelancaran lalu lintas di kawasan perkotaan akibat aktivitas antar jemput sekolah. Tahapan berikutnya adalah melalukan inventarisasi kondisi eksisting jalan. Kondisi eksisting jalan perlu menjadi perhatian khusus, misalnya lebar jalan dan kerusakan jalan.

Data mengenai panjang rute ini nantinya akan menjadi data pokok dalam perhitungan BOK.

Data kuesioner yang ditujukan kepada pelajar dan orangtuanya yang silakukan secara acak dan sederhana (simple random sampling) untuk mendapat gambaran sederhana mengenai karakteristik pelajar.

Gambar 2. Contoh Pelajar SMP Membawa Kendaraan Bermotor ke Sekolah

Berdasarkan data sekunder tahun 2016 disebutkan bahwa pelaku kecelakaan lalu lintas dengan range usia sekolah yaitu 0 – 20 tahun adalah sebesar 42,58% dan korban kecelakaan dengan range usia yang sama adalah sebesar 73%.

7; 4%

35; 18%

56; 29%

38; 19%

31; 16%

27; 14%

0-15 tahun 16-20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >51 tahun

Gambar 4. Persentase Jumlah Korban Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Usia Gambar 3. Persentase Jumlah Pelaku

Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Usia

20; 8%

52; 20%

49; 19%

38; 14%

40; 15%

64; 24%

0-15 tahun 16-20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >51 tahun

(5)

358

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Telah dijelaskan pada Pasal 288 Ayat 2 bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan di jalan harus memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi) dimana untuk mendapatkan SIM salah satunya persyaratan usia minimal adalah 17 tahun. Persyaratan tersebut tentu belum bisa dipenuhi oleh pelajar SMA ke bawah.

Sehingga penggunaan kendaraan bermotor bagi anak-anak akan menjadi suatu potensi masalah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data kinerja angkutan umum dari Dinas Perhubungan Kota Tegal pada tahun 2019 diketahui dari jaringan trayek angkutan Kota nya tidak ada yang dalam kondisi baik, sebagai berikut :

Tabel 1. Penilaian Standar Pelayanan Angkutan Umum

TRAYEK LFs LFts KP H WP F KB WTP TOTAL

NILAI

A1 1 1 3 1 1 1 1 1 10

A2 1 1 3 1 1 1 1 2 11

Tegal – Slawi 1 1 3 1 3 3 1 3 16

Tegal – Banjaran 1 1 3 1 1 2 1 2 12

Tegal – Dukuhturi 1 1 3 1 1 1 1 2 11

Tegal – Pasar Bawang 1 1 3 1 1 1 1 1 10

Tegal – Kemantran 1 1 3 1 1 2 1 2 12

Tegal – Jatibarang 1 1 3 1 1 1 1 1 10

Sumber : Dinas Perhubungan, 2019

Keterangan :

Nilai 1 = Standar Penilaian dengan Kriteria Kurang Nilai 2 = Standar Penilaian dengan Kriteria Sedang Nilai 3 = Standar Penilaian dengan Kriteria Baik LFs = Load Factor Jam Sibuk

LFts = Load Factor di Luar Jam Sibuk KP = Kecepatan Perjalanan

H = Headway

WP = Waktu Pelayanan F = Frekuensi

KB = Kendaraan Beroperasi WTP = Waktu Tunggu Penumpang Kategori :

Total Nilai 18 – 24 : Kategori Baik Total Nilai 12 – 17,99 : Kategori Sedang

Total Nilai < 12 : Kategori Tidak Optimal

Dari penilaian standar pelayanan angkutan umum di kota Tegal dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Kategori sedang : Trayek Tegal – Slawi

2. Kategori tidak optimal : Trayek A1, Trayek A2, Trayek Tegal – Banjaran, Trayek Tegal– Dukuh Turi, Trayek Tegal – Pasar Bawang, Trayek Tegal – Kemantran dan Trayek Tegal – Jatibarang

(6)

359

Dalam memperoleh potensi terlebih dahulu peneliti tidak membagi zonasi wilayah di Kota Tegal yang mempertimbangkan batas wilayah administrative akan tetapi memperhatikan system zonasi Pendidikan yang diterapkan di Kota Tegal pada Tahun Ajaran 2019/2020 yakni sebagai berikut :

Tabel 1. Data Siswa Perwilayah

NO WILAYAH SD SMP SMA SMK TOTAL

1 Tegal Timur 9.406 6.318 2.908 4.624 23.256

2 Tegal Barat 6.969 3.269 1.910 3.019 15.167

3 Tegal Selatan 4.317 1.988 0 887 7.192

4 Margadana 3.498 1.560 748 988 6.774

Total 24.190 13.135 5.566 9.498 52.637

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Tegal, 2019

Berdasarkan analisis data wawancara didapatkan bahwa Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Moda yang Digunakan untuk Sekolah Sebagian besar responden menyatakan menggunakan kendaraan pribadi dan diantar orang tua untuk ke sekolah, masing-masing sebesar 31,8% dan 29,3%. Sisanya menyatakan menggunakan angkutan umum sebesar 18,5%, jalan kaki 15,4% dan angkutan online 5%.

Gambar 6. Jenis Moda yang Digunakan untuk Sekolah

Persepsi Responden Terhadap Kemungkinan Penggunaan Angkutan Umum ke Sekolah Sebagian besar responden sebesar 60,6% menyatakan bersedia untuk berpindah menggunakan angkutan umum untuk ke sekolah, dengan catatan trayek angkutan umum lebih terjangkau dan lebih pendek waktu tunggunya.

Gambar 7. Persepsi Responden Terhadap Kemungkinan Penggunaan Angkutan Umum ke Sekolah

(7)

360

Persepsi Responden Terhadap Kemungkinan Penggunaan Angkutan Sekolah Sebagian besar responden sebesar 84,6% menyatakan bersedia untuk berpindah menggunakan angkutan sekolah, dengan catatan tarifnya disesuaikan dengan kemampuan masyarakat atau subsidi pemerintah.

Gambar 8. Persepsi Responden Terhadap Kemungkinan Penggunaan Angkutan Sekolah Dalam menerapkan kebijakan angkutan sekolah diproyeksikan dilakukan dalam 2 (dua) kebijakan yakni :

1. Menggunakan kendaraan bus sedang ;

2. Menggunakan kendaraan bus kecil ( memanfaatkan angkutan Kota yang ada) Dimana rencana rute sebagai berikut :

1. ALTERNATIF 1 dengan moda BUS SEDANG

a) Rute 1, yang direncanakan melewati Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo – Jl. Gajahmada – Jl. Yos Sudarso – Jl. Martoloyo – Jl. Raya Tegal Pemalang – PP. = 12 Km

b) Rute 2, yang direncanakan melewati Jl. Kapten Sudibyo – Jl. Dr. Sutomo – Jl.

Gajahmada – Jl. Yos Sudarso – Jl. Martoloyo – Jl. Raya Tegal Pemalang – PP. = 6 Km

c) Rute 3, yang terdiri atas dua rute :

 Rute 3A, yang direncanakan melewati Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo – Jl. Kol.

Sugiono – Jl. Mayjend. Sutoyo – Jl. Jend. Sudirman – Jl. AR. Hakim – Jl. RA.

Kartini – Jl. Menteri Supeno – Jl. Abimanyu – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl.

Martoloyo – Jl. Raya Tegal Pemalang – PP. = 10. Km

 Rute 3B, yang direncanakan melewati Jl. KS. Tubun – Jl. Sultan Agung – Jl. AR.

Hakim – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Mayjend. Sutoyo - Jl. Dr. Sutomo – Jl.

Gajahmada – Jl. Yos Sudarso – Jl. Martoloyo – Jl. Raya Tegal Pemalang – PP. = 8 Km

2. ALTERNATIF 2 dengan moda MINIBUS (ANGKUTAN KOTA)

a) Rute 1, dimana pada alternatif rute ini memanfaatkan rute trayek angkutan kota yang ada, yaitu :

 Rute A1, melewati Stasiun – Balaikota – Jl. P. Diponegoro – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Mayjend. Sutoyo – Jl. Kol. Sugiono – Jl. Dr. Wahidin SH. – Jl. Dr. Cipto MK. – Jl. Cabawan – PKTJ – SMAN 5 – Terminal – Stasiun. = 10 Km

 Rute A2, melewati Stasiun – Balaikota – Jl. P. Diponegoro – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Mayjend. Sutoyo – Jl. Kol. Sugiono – Jl. Dr. Wahidin SH. – Jl. Dr. Cipto MK. – Jl. Cabawan – Jl. Dr. Cipto MK. – Jl. Margadana – Jl. Ki Hajar Dewantara – Terminal – Stasiun. = 10 Km

(8)

361

 Rute A3, melewati Stasiun – Jl. Semeru – Jl. Kartini – Jl. AR. Hakim – Jl. Sultan Agung – Jl. Werkudoro – Jl. Sumbodro – Jl. Arjuna – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Serayu – Jl. Setiabudi – Jl. A. Yani (Pasar Pagi). = 10 Km

 Rute A4, melewati Stasiun – Jl. Semeru – Jl. Kartini – Jl. AR. Hakim – Jl. Sultan Agung – Jl. KS. Tubun – Jl. Teuku Umar – Jl. Teuku Cik Ditiro – Sport Center.

= 8 Km

 Rute A5, melewati Terminal – Jl. Mataram – Jl. Brawijaya – Jl. Blanak – Jl. Hang Tuah – Jl. Letjend. Suprapto – Jl. DI. Panjaitan – Jl. A. Yani (Pasar Pagi) – Alun- Alun – Stasiun – Jl. Kol. Sudiarto – Jl. Setiabudi – Jl. DI. Panjaitan – Terminal.

= 8Km

 Rute A6, melewati Sport Center – Jl. Cik Ditiro – Jl. Ki Hajar Dewantara – Jl.

Dr. Cipto MK. – Jl. Kol. Sugiono – Jl. Mayjend. Sutoyo – Jl. Gajahmada – Jl.

HOS Cokroaminoto – Jl. A. Yani (Pasar Pagi). = 10 Km

 Rute A7, melewati Sport Center – Jl. SA. Tirtayasa – Jl. Sultan Hasanuddin – Jl.

Gatot Subroto – Jl. Kapten Sudibyo – Jl. Dr. Sutomo – Jl, Kapten Ismail – Jl.

Brigjend. Katamso – Jl. S. Parman – Jl. Yos Sudarso – Jl. Sangir. = 9 Km 3. ALTERNATIF 3 dengan moda BUS SEDANG DAN MINIBUS

Rute yang direncanakan pada alternatif 3 ini sama dengan alternatif 1, namun kendaraan harus berangkat dari pool-pool yang ditentukan sesuai kecamatannya seperti pada rute 2 alternatif 2. Pada alternatif 3 ini juga akan dilakukan pemanfaatan kartu siswa dan kartu identitas anak.

Melihat potensi yang ada yakni sebesar 52.637 siswa maka asusmsi yang digubnakan adalah alternative ke 3 . Berdasarkan ketentuan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (2002) dalam menentukan kendaraan pada suatu trayek dilakukan dengan memperhatikan kapasitas kendaraan, waktu tempuh ( meliputi Waktu perjalanan, waktu berhenti, headway/antara), sehingga dapat disimulasikan sebagai berikut :

1. Jam operasional angkutan sekolah dibagi dalam 2 tahapan yakni Pukul 06.00 WIB- 08.00 WIB dan pukul 14.00 WIB s.d 16.00 WIB atau 4 jam ;

2. Kapasitas kendaraan bus sedang 22 tempat duduk dan bus kecil 12 tempat duduk ; 3. Ketersediaan armada 100% ;

4. Load Factor dinamis sesuai standar 70% ;

5. Jumlah penumpang adalah jumlah siswa aktif yang terdaftar dengan perhitungan total penumpang

a. Jumlah potensi penumpang adalah 60,6 % dari jumlah siswa aktif yakni 31.898 siswa

b. Siswa yang bersedia pindah moda sebanyak 84,4%

c. Total siswa dalam satu hari adalah 84,4% x 31.898 = 26.921 siswa d. Total siswa per trayek = 26.921 : 11 = 2.447 siswa

e. Jam operasional 4 jam

f. Proyeksi penumpang dalam 1 jam = 2.447 : 4 = 611 siswa

6. Waktu Tempuh dengan asumsi kecepatan 20 Km/jam dengan deviasi 5% dari waktu perjalanan (berdasarkan pedoman teknis penyelenggaraan angkutan penumpang umum, 2002)

CTABA= (TAB + TBA) + (αAB + αBA)+ (TTA + TTB)

(9)

362

Keterangan :

CTABA = waktu sirkulasi dari A ke B kembali ke A TAB = waktu perjalanan rata-rata dari A ke B TBA = waktu perjalanan rata-rata dari B ke A

αAB = deviasi waktu perjalanan dari A ke B = 5% x TAB

αBA = deviasi waktu perjalanan dari B ke A = 5% x TBA

TTA = waktu henti kendaraan di A TTB = waktu henti kendaraan di B TTA + TTB = 10% x TABA

Dari perhitungan diatas maka disimulasikan kebutuhannya adalah sebagai berikut : Tabel 2. Kebutuhan Armada Angkutan Sekolah

Rute Trayek

Jarak (km)

Waktu tempuh (menit)

waktu sirkulasi

(menit)

headway Ideal

Headway 5 mnt

Headway 10 mnt

Headway 15 mnt Jumlah

Kend

Jumlah Kend

Jumlah Kend

Rute 1 12 36 82,8 2 17 8 6

Rute 2 6 18 41,4 2 8 4 3

Rute 3a 10 30 69 2 14 7 5

Rute 3b 8 24 55,2 2 11 6 4

Kebutuhan

Armada 50 25 17

A1 10 30 69 1 14 7 5

A2 10 30 69 1 14 7 5

A3 10 30 69 1 14 7 5

A4 8 24 55,2 1 11 6 4

A5 8 24 55,2 1 11 6 4

A6 10 30 69 1 14 7 5

A7 9 27 62,1 1 12 6 4

Kebutuhan

Armada 90 45 30

Biaya Operasional Kendaraan Biaya operasional diperhitungkan dalam 2 skenario yakni penggunaan bus sedang dan bus kecil

JUMLAH BUS 6 BUS

BIAYA LANGSUNG

BIAYA BBM 353.143 RUPIAH/BUS/HARI

BIAYA TIDAK LANGSUNG

TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG 242.551 RUPIAH/BUS/HARI

SELISIH (901.250) RUPIAH/BUS/HARI

PENYUSUTAN

TOTAL 305.556 RUPIAH/HARI

BIAYA TANPA PENYUSUTAN 991.375 RUPIAH/BUS/HARI

BIAYA DENGAN PENYUSUTAN 1.296.930 RUPIAH/BUS/HARI

(10)

363

Sedangkan jika menggunakan bus kecil/angkot

KAPASITAS/DAYA ANGKUT 12 SEAT

REKAPITULASI BIAYA/KM

BIAYA LANGSUNG 1.742 RUPIAH/KENDARAAN/KM

BIAYA TIDAK LANGSUNG 3,61 RUPIAH/KENDARAAN/KM

TOTAL BIAYA 1.746 RUPIAH/KENDARAAN/KM

Skenario pembiayaan, Pemerintah Kota Tegal dapat melalui skema penyelenggaraan angkutan tidak dalam trayek mengadakan bus sekolah atau dengan skema penyelanggaraan angkutan dalam trayek yang pada saat jam-jam berangkat dan pulang sekolah wajib melayani anak sekolah dengan Gratis dimana seluruh pembiayaan ditanggung Pemerintah Kota baik itu dengan full APBD Pemerintah Kota Tegal atau kerjasama dengan Corporate Social Responbility (CSR) dan sejenisnya. Akan tetapi diharapkan Pemerintah Kota Tegal dapat segera memperbaiki tata kelola pelayanan angkutan umumnya agar pelayanan kepada masyarakat yang baik dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 2002. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK. 687/AJ.206/DRJD/2002 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan dalam Trayek Tetap dan Teratur.

Jakarta.

Sriastuti, D.A. Nyoman. Analisis Kelayakan Finansial Pengoperasian Angkutan Antar Jemput Siswa Sekolah Pada Koridor Jalan Gunung Agung Denpasar. Jurnal Spektran Vol.1 No. 1 Januari 2013 Universitas Udayana.

Palupiningtyas,Selenia Ediyani dan Pakpahan, Dorkas. Analisis Kebijakan Penyelenggaraan Angkutan Sekolah Di Kota Bandung. Warta Penelitian Perhubungan, Volume 28, Nomor 2, Maret-April 2016

Referensi

Dokumen terkait

Tesis ini merupakan penelitian tentang pendidikan akhlak anak dalam keluarga dengan tujuan untuk membantu memberikan solusi berupa cara kepada orang tua yang kurang mampu

Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Ekonomi Kreatif Dan Penanaman Modal sebagai Instansi pemerintahan yang mempunyai peranan untuk

Manajemen Berbasis Sekolah merupakan wahana untuk mendidik sekolah, terutama sekolah yang selama ini memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap pusat, menjadi

Oleh karena itu, hal tersebut sangatlah menarik apabila dilakukan studi yang mendalam tentang persepsi pertanian terhadap pelaksanaan program UPSUS PAJALE khususnya di

Aplikasi pembelajaran ilmu tahsin berbasis android ini menggunakan metode MAQDIS untuk mempermudah para pengajar dalam memberikan contoh membaca dan mempermudah para peserta

Kurva antara frekuensi resonansi dengan temperatur menunjukkan bahwa magnetisasi tidak tepat sebanding dengan hukum Bloch T2 namun lebih cocok dengan bentuk

12 Pertama masuk ke Edit Mode lalu pilih bone-bone yang di sebelah kiri karakter. Sedangkan bone di tengah tidak

 Discount uang