36 BAB III
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan ini menggunakan pendekatan deskriptif dan jenis penelitian kualitatif untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang memiliki konteks khusus. Hal tersebut berarti tidak semua konteks dapat diteliti. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Dengan demikian, jenis penelitian pada penelitian untuk berupaya memahami, menelusuri, mendeskripsikan dan menjelaskan tentang keterampilan menulis cerita melalui program literasi dasar siswa kelas V di SDN 2 Purwosekar Malang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang digunakan bukan berupa angka-angka melainkan data tersebut bersumber dari atau yang didapatkan melalui observasi, wawancara, catatan lapangan, catatan pribadi, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga menjadi tujuan penelitian kualitatif ini ingin menggambarkan kejadian yang sebenarnya yang ada di sekolah. Oleh karena itu pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah 26 penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2011: 4). Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif memerlukan keterangan langsung dari narasumber tentang keadaan subjek dan objek penelitian yang akan diteliti
B. Kehadiran Peneliti
Selaras dengan pendekatan yang diambil oleh peneliti yaitu pendekatan kualitatif, kehadiran peneliti sangatlah bermakna karena peneliti berperan penuh dalam pengamatan. Peneliti bertindak sebagai instrumen kunci sekaligus perencana, pengumpul dan menganalisis data berupa hasil laporan dari penelitian tersebut. Peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat untuk memahami makna dan menafsirkan fenomena terhadap subjek penelitian di lapangan. Penelitian yang dilakukan peneliti selama di lokasi ialah melakukan observasi atau pengamatan terhadap subjek, wawancara kepada pihak terkait diantaranya kepala sekolah, guru guru kelas serta dokumentasi kegiatan yang mendukung dalam penelitian ini.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Purwosekar Malang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang peserta didik berjumlah 20. Siswa laki-laki terdiri dari 23 dan siswa perempuan terdiri dari 7 siswa. Untuk waktu penelitian dilaksanakan pada semester 7 tahun ajaran 2019. Penelitian dimulai pada bulan Oktober 2019 sampai September 2020.
D. Informan atau subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru kelas 5 siswa yang digunakan sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas 5 di SDN 2 Purwosekar Malang karena sebagai perbandingan antara kelas rendah dan kelas tinggi. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kegiatan
pembiasaan keterampilan menulis cerita melalui program literasi dasar yang dilakukan oleh seluruh peserta didik sekolah SDN 2 Purwosekar Malang.
E. Data dan Sumber Data
Sumber data yang paling utama dalam penelitian ini ialah berupa rangkaian kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Data dalam penelitian ini ialah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bukti dan bahan dasar kajian penelitian. Data yang dibutuhkan oleh peneliti adalah data yang berkaitan dengan bagaimana cara menganalisis serta hambatan dan solusi yang diberikan untuk berjalannya menulis cerita melalui program literasi dasar di sekolah tersebut.
Sumber data pada penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru kelas yang dapat memperoleh data dengan melakukan wawancara. Serta data tambahan yang dapat mendukung yaitu dokumen dan arsip sekolah diantaranya:
1. Profil sekolah SDN 2 Purwosekar Malang
2. Visi, misi, tujuan umum serta motto sekolah di SDN 2 Purwosekar Malang 3. Keadaan lingkungan sekolah
4. Fasilitas sarana dan prasarana sekolah
5. Kegiatan pelaksanaan keterampilan menulis cerita dalam program literasi dasar di SDN 2 Purwosekar Malang
F. Teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan data merupakan langkah penting dalam melakukan penelitian, karena data yang terkumpul akan dijadikan bahan analisis dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah dengan teknik triangulasi (Moleong, 2004: 135), yaitu.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah sedang memberikan pengarahan (Nana S, 2009: 220). Jadi, observasi merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematis dan sengaja dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan untuk melihat kejadian yang berlangsung serta langsung menganalisis kejadian tersebut langsung pada waktu kejadian itu berlangsung. Jadi dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang analisis keterampilan menulis cerita melalui program literasi sekolah di SDN 2 Purwosekar Malang.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dimana 2 orang atau lebih saling berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya (Sukandarrumidi, 2006: 89). Wawancara dapat dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui keadaan seseorang, wawancara sendiri dapat dilakukan secara individu atau kelompok guna mendapatkan informasi yang tepat dan otentik.
Penelitian ini menggunakan bentuk wawancara baku terbuka. Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Urutan pertanyaan, kata-katanya, dan cara penyajian
sama untuk setiap responden (Moleong, 2011: 188). Alasan peneliti menggunakan jenis wawancara baku terbuka adalah untuk mengurangi variasi hasil wawancara pada saat dilakukan.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen ini menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dan menggunakan alat bantu untuk memperoleh data lapangan yang meliputi:
Tabel Kisi-Kisi (Instrumen Penelitian) dengan kolom sebagai berikut:
No Aspek Indikator Sumber
Data
Metode Pengumpulan
Data
Item Pertanyaan 1.
Keterampilan menulis cerita melalui program literasi dasar.
A. Keterampilan menulis cerita dalam Penggunaan Ejaan dan tanda baca.
B. Penulisan kata
1. Penulisan huruf 2. Penulisan
kata
1. Penggunaan kata dasar 2. Kata
berimbuhan 3. Kata ulang 4. Gabungan
kata
a. Guru
b. Siswa kelas V
c. Tulisan siswa.
a. Guru
b. Siswa kelas V
c. Tulisan siswa.
Observasi, Wawancara serta
Dokumentasi
Observasi, Wawancara serta
Dokumentasi
15 Butir
C. Penggunaan tanda baca pada
keterampilan menulis.
1. Penggunaan tanda titik 2. Penggunaan
tanda koma 3. Penggunaan
tanda titik koma 4. Penggunaan
tanda titik dua
5. Penggunaan tanda hubung 6. Penggunaan
tanda pisah 7. Penggunaan
tanda tanya 8. Penggunaan
tanda seru 9. Penggunaan
tanda kurung.
a. Guru
b. Siswa kelas V
c. Tulisan siswa.
Wawancara, Observasi serta
dokumentasi
D. Ketepatan penggunaan kalimat dalam keterampilan menulis cerita.
1. Penggunaan Kalimat sederhana 2. Kalimat
kompleks 3. Kalimat
majemuk.
a. Guru b. Siswa
kelas V c. Tulisan
siswa
Wawancara, Observasi serta dokumentasi
1. Pedoman observasi
Teknik observasi yang digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan keterampilan menulis cerita melalui program literasi dasar di sekolah. Untuk mengetahui pedoman wawancara tentang cerita melalui program literasi dasar. Peneliti mengembangkan kisi-kisi observasi sebagai berikut:
Tabel 1 Kisi-kisi Pedoman Observasi keterampilan menulis cerita Melalui program literasi dasar
No Aspek Observasi Indikator
1. 1 1. Keterampilan
menulis cerita melalui program
Keterampilan menulis cerita siswa kelas V
2. Pe doman wawan cara Teknik wawancara pada penelitian ini ialah wawancara terstruktur agar subjek lebih terbuka dalam memberikan data. Wawancara digunakan untuk memperoleh data-data tentang kemampuan menulis cerita melalui program literasi dasar, hambatan pada kemampuan menulis cerita melalui program literasi dasar serta solusi pada kemampuan menulis cerita melalui program literasi di sekolah. Kepala sekolah, guru kelas V di SDN 2 Purwosekar Malang. Untuk membuat pedoman wawancara kepala sekolah dan guru, peneliti mengembangkan kisi-kisi pedoman wawancara sebagai berikut:
literasi dasar
2. Bagaimana penggunaan Ejaan pada keterampilan menulis cerita.
3. Bagaimana
penggunaan tanda
baca pada
keterampilan menulis cerita.
4. Ketepatan
penggunaan kalimat dalam menulis cerita.
a. Penulisan huruf b. Penulisan kata
c. Pemakaian tanda baca (huruf kapital, huruf miring)
a. Penggunaan tanda titik, b. Penggunaan tanda koma, c. Penggunaan tanda titik d. Penggunaan koma, e. Penggunaan tanda titik
dua,
f. Penggunaan tanda hubung,
g. Penggunaan tanda pisah, h. Penggunaan tanda
Tanya,
i. Penggunaan tanda seru dan
j. Penggunaan tanda kurung.
a. Kalimat sederhana b. Kalimat kompleks c. Kalimat majemuk
Tabel 2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara keterampilan menulis cerita melalui gerakan literasi sekolah Untuk Kepala Sekolah Dan Guru.
No Aspek Wawancara Indikator
2. 1 1. Mengetahui
keterampilan menulis cerita melalui program literasi dasar.
2. Bagaimana langkah- langkah keterampilan menulis cerita melalui program literasi dasar.
3. Bagaimana
penggunaan Ejaan pada keterampilan menulis cerita.
4. Bagaimana
penggunaan tanda
baca pada
keterampilan menulis cerita.
5. Ketepatan penggunaan kalimat dalam menulis cerita.
6. Adakah hambatan dalam menggunakan ejaan dan tanda pada dalam menulis cerita.
7. Adakah hambatan ketepatan penggunaan kalimat dalam keterampilan menulis cerita.
a. Pemahaman kepala sekolahdan guru tentang gerakan literasi sekolah.
b. Peran kepala sekolah dan guru dalam keterampilan menulis cerita melalui program literasi.
a. Sarana dan prasarana yang menunjang pada kegiatan menulis cerita melalui program literasi.
b. Prosedur dan langkah-langkah keterampilan menulis cerita di SDN 2 Purwosekar Malang
a. Penulisan huruf, b. Penulisan kata dan
c. Pemakaian tanda baca (huruf kapital, huruf miring)
a. Penggunaan tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda Tanya, tanda seru dan tanda kurung.
a. Penggunaan kalimat sederhana b. Kalimat kompleks
c. Kalimat majemuk
a. Penggunaan kalimat sederhana b. Kalimat kompleks
c. Kalimat majemuk
Tabel 3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara keterampilan menulis cerita melalui gerakan literasi sekolah Melalui Untuk Siswa Kelas V
3. Dokumentasi
Untuk memperoleh data dokumentasi, peneliti mengambil dari dokumen- dokumen yang dimiliki oleh kepala sekolah seperti profil sekolah, visi dan misi, tujuan umum dan motto sekolah di SDN 2 Purwosekar Malang. Peneliti ini juga mengambil foto tentang keadaan sekolah, kegiatan di sekolah yang berkaitan dengan analisis kemampuan menulis cerita melalui program literasi dasar di SDN 2 Purwosekar Malang dan mendokumentasikannya ketika kegiatan wawancara kepada pihak sekolah. Untuk membuat pedoman dokumentasi, peneliti mengembangkan kisi-kisi dokumentasi sebagai berikut:
No Aspek Wawancara Indikator
3. 1
1. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan pada saat menulis cerita melalui program literasi dasar.
2. Adakah hambatan dalam
menggunakan ejaan dan tanda pada dalam menulis cerita.
3. Adakah hambatan ketepatan
penggunaan kalimat dalam keterampilan menulis cerita.
a. Buku apa yang sering digunakan pada saat menulis cerita.
b. Menulis cerita berdasarkan pengalaman siswa itu sendiri atau sesuai dengan yang diperintahkan oleh gurunya.
a. Penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca (huruf kapital, huruf miring).
b. Pemilihan kata, dan penulisan huruf.
d. Penggunaan kalimat sederhana e. Kalimat kompleks
f. Kalimat majemuk
Tabel 4 kisi-kisi pedoman dokumentasi keterampilan menulis cerita melalui program literasi dasar di sekolah
H. Prosedur Penelitian
Berdasarkan rencana penelitian kegiatan penelitian yang telah disusun.
Maka, peneliti melaksanakan penelitian dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan inis peneliti mulai menyusun rancangan penelitian berupa instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan wawancara, dan memilih lokasi penelitian, mengurus surat izin penelitian ke TU FKIP, dan memulai observasi di sekolah yang akan diteliti.
No Data Dokumentasi Indikator
4. 1
1. Dokumen-dokumen yang dimiliki oleh sekolah seperti profil sekolah, visi dan misi, tujuan umum dan motto sekolah di SDN 2 Purwosekar Malang.
2. Keadaan sekolah seperti tempat dilaksananya
pembiasaan kegiatan literasi dasar di sekolah.
3. Kegiatan saat melaksanakan pembiasaan
keterampilan menulis cerita melaui kegiatan literasi dasar di sekolah.
4. Sarana dan prasarana dalam kegiatan keterampilan menulis cerita melalui kegiatan literasi dasar di sekolah.
Foto
Foto
Foto
Foto
2. Tahap Pelaksanaan
Peneliti mengawali kegiatan penelitian dengan menemui informasi mulai dari kepala sekolah SDN 2 Purwosekar Malang, guru kelas 5, dan peserta didik kelas 5. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan informasi atau data yang diperoleh dengan menggunakan beberapa metode menggunakan, observasi, wawancara serta dokumentasi. Selama pengumpulan data berlangsung, peneliti sudah dapat melakukan analisis data. Analisis data dilakukan untuk mengkaji fokus penelitian, menyusun temuan-temuan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan, serta menentukan sasaran pengumpulan data berikutnya.
3. Tahap Penyusunan Laporan
Tahapan penyusunan laporan ialah tahap akhir dari serangkaian langkah-langkah penelitian kualitatif. Pada tahap tersebut peneliti melakukan pengecekan kembali laporan hasil penelitian, mengecek ulang data-data yang terkumpul dari pihak-pihak yang terkait, dilanjutkan dengan penyusunan laporan penelitian.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data sedang berlangsung sampai setelah selesai pengumpulan data. Miles and Huberman (Sugiyono, 2013: 337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sehingga
diperoleh data yang lengkap atau jenuh. Sugiyono (2013: 338-345) berpendapat langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 2 Komponen analisis data kualitatif (model Interaktif miles dan Huberman)
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, membuang data-data yang tidak diperlukan agar memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila sewaktu-waktu diperlukan (Sugiyono, 2013: 338). Pada penelitian ini reduksi dilaksanakan jika telah diperoleh data-data yang berkaitan dengan peran sekolah dalam menanamkan keterampilan menulis cerita melalui gerakan literasi sekolah yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan terhadap seluruh
Pengumpulan
Data Display Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan
warga sekolah yang terlibat dalam kegiatan pembiasaan di SDN Purwosekar Malang. Pengumpulan Data Display Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles and Huberman (1984) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2013: 341). Tujuan dari display data adalah untuk mempermudah dalam memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat.
3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)
Kesimpulan awal dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, akan tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah berada di lapangan. Akan tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan oleh peneliti merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2013: 345).
Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengacu pada rumusan masalah secara tujuan yang hendak dicapai. Data yang telah disusun dibandingkan antara satu dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.
J. Pengecekan Keabsahan Data
Data yang diperoleh peneliti selama di lapangan perlu keabsahannya, untuk penelitian ini peneliti memakai uki kredibilitas. Uji kredibilitas yang dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Pada waktu menggunakan teknik triangulasi maka peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data. Teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti terdapat dua teknik yaitu:
1. Triangulasi teknik adalah peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-berbeda. Pada penelitian ini peneliti memperoleh data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk mengetahui kemampuan menulis cerita pada pembiasaan gerakan literasi sekolah di SDN Purwosekar Malang. Peneliti mencari data dengan melakukan teknik wawancara sesuai dengan yang ada di lingkungan sekolah, maka peneliti melakukan teknik observasi dan menggunakan teknik dokumentasi melihat dokumen yang ada di sekolah serta mendokumentasikan kegiatan yang peneliti jadikan proyek dalam penelitian.
2. Triangulasi sumber adalah peneliti menggunakan sumber pengumpulan data yang berbeda dengan teknik yang sama. Pada penelitian ini yang berperan sebagai sumber adalah kepala sekolah, guru serta siswa kelas V
selanjutnya dilakukan dengan penggunaan teknik wawancara. Data yang diperoleh dideskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari kedua sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis tersebut kemudian diambil kesimpulan dan selanjutnya dimintakan kesepakatan dari sumber data yang diperoleh.
3. Triangulasi Metode Peneliti menggunakan metode yang sama pada peristiwa berbeda atau menggunakan dua atau lebih metode yang berbeda untuk objek peneliti yang sama (Sukardi, 2006: 108). Triangulasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang tentang analisis keterampilan menulis melalui gerakan literasi sekolah di SDN 2 Purwosekar Malang.
Triangulasi dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.