• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Critical Review Matakuliah Kemiskinan Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tugas Critical Review Matakuliah Kemiskinan Oleh :"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Critical Review Matakuliah Kemiskinan

Oleh :

Nama : Nur Amanah

NIM : 20/467920/PMU/10526

Prodi : Magister Kependudukan

Dosen : Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si.

(2)

Critical Review

Judul Artikel : The Influences of Aging Population And Economic Growth On Chinese Rural Poverty

Penulis : Jiandong Chen, Yun Wang, Jie Wen, Fuqian Fang, Malin Song

Publikasi : Journal of Rural Studies 47 (2016) 665 e676- Received 7 July 2015, Received in revised form 27 September 2015, Accepted 2 November 2015 Available online 29 November 2015

Penelaah : Nur Amanah

Artikel berjudul The Influences of Aging Population And Economic Growth On Chinese Rural Poverty ditulis oleh 5 peneliti yang berasal dari China. Latarbelakang dari pemilihan topik artikel ini adalah kondisi kemiskinan diperdesaan negara penulis. China adalah salah satu negara tercepat didunia dalam hal menurunkan angka kemiskinan. China berhasil menurunkan angka kemiskinan terutama untuk kawasan perdesaan yang merupakan kawasan dengan kontribusi kemiskinan tertinggi dinegara ini. Data menurut National Bureau Statistics/ NBS China, tingkat kemiskinan di kawasan perdesaan mengalami penurunan dari 30,7% pada 1978 menjadi 1,6% pada 2007.

Keberhasilan penurunan tingkat kemiskinan dikawasan perdesaan ini terjadi sejak dirilisnya kebijakan reformasi ekonomi oleh Deng Xiaoping yang menyebabkan terjadinya restrukturasi sosial dan ekonomi di seluruh wilayah China. Namun pada tahun 2011, terjadi penyesuaian standar pendapatan nasional yang menjadi akibat adanya krisis ekonomi yang terjadi di China. Hal ini membuat tingkat kemiskinan di perdesaan China meningkat tajam menjadi diatas 6% pada 2010 dan terus meningkat pada tahun tahun berikutnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di China pada periode itu ternyata tidak memiliki dampak signifikan dalam menurunkan tingkat kemiskinan di kawasan perdesaan. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi pada kemiskinan dikawasan perdesaan di China. Terdapat dua fokus utama penelitian yaitu pengaruh pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan pada kemiskinan dikawasan perdesaan, dan yang kedua adalah rekonstruksi kemiskinan sebagai dampak penuaan penduduk. Kedua pendekatan ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana faktor-faktor tersebut bisa menjadi pengungkit penurunan kemiskinan dikawasan perdesaan di China.

(3)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data survei NBS yang menggunakan lebih dari 70 ribu sampel rumah tangga yang tersebar diseluruh wilayah China. Data ini dikombinasikan dengan data dari Ministry of Civil Affairs/ MOCA yang memiliki pencatatan tentang penduduk dikawasan perdesaan secara lengkap. Pengkombinasian data dari NBS dan MOCA ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan masing-masing data dan memenuhi kebutuhan peneliti. Pada bagian metode penelitian, peneliti menggunakan 8 fungsi distribusi untuk meneliti tentang distribusi pendapatan penduduk dikawasan perdesaan. Delapan fungsi distribusi tersebut diantaranya Log- Normal, Gamma, Log-Logistik,Wilbull, Singh-Maddala, Dagum, Beta Jenis 2, Dan Generalize Beta Jenis 2. Selain kedelapan fungsi, peneliti juga menggunakan metode Chi-Square untuk menguji distribusi mana yang paling baik menjelaskan fungsi pendapatan diperdesaan. Sedangkan untuk analisis kemiskinannya, peneliti menggunakan metode decoupling OECD dan Tapio.

Keduanya digunakan secara komprehensif untuk mengetahui metode mana yang paling menjelaskan kondisi dilapangan.

Hasil empiris yang diperoleh dari penelitian 8 fungsi distribusi ini diperoleh bahwa fungsi Generalize Beta 2/GB2 memiliki fitting model yang paling kecil standar erornya. Dengan GB2 ini terlihat bahwa dikawasan perdesaan, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di China secara keseluruhan bukan hanya menyebabkan perbaikan ekonomi atau pendapatan penduduk namun juga sekaligus membuat gap atau kesenjangan pendapatan penduduk antar wilayah, khususnya diwilayah perdesaan. Dikawasan perdesaan, pertumbuhan ekonomi tidak secara merata dirasakan oleh semua penduduknya sehingga kesenjangan pendapatan tinggi dan angka kemiskinan pun semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena angka garis kemiskinan yang terdongkrak oleh pendapatan penduduk yang tinggi sehingga penduduk lain dengan pendapatan yang rendah berada dibawah garis kemiskinan. Penelitian ini juga menyajikan kesenjangan pendapatan penduduk secara spasial. Klasifikasi wilayah dilakukan dengan membagi kawasan kedalam kawasan timur, tengah dan barat. Masing-masing kawasan memiliki pertumbuhan ekonomi yang beragam dan kesenjangan antar kawasan ini cukup tinggi.

Dalam kaitannya dengan penuaan penduduk atau penduduk lansia, penelitian ini menggunakan definisi menurut PBB yaitu suatu wilayah mengalami masa penuaan penduduk saat terdapat komposisi lebih dari 10% penduduk usia 60 tahun keatas atau 7% usia 65 tahun keatas. Beberapa wilayah di China telah mulai mengalami kondisi kependudukan ini. Dengan menggunakan metode decoupling, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kondisi penduduk

(4)

penuaan dengan kemiskinan dikawasan perdesaan. Hasilnya menunjukkan bahwa perubahan kecil dalam tren penduduk lansia perdesaan dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam rasio jumlah penduduk miskin perdesaan. Menurut analisis decoupling yang disebutkan di atas, peneliti menemukan bahwa penuaan penduduk adalah alasan penting mengapa angka kemiskinan perdesaan masih begitu tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Dengan memperhatikan tren akselerasi mobilitas penduduk, kemiskinan lambat laun akan teralih dan berpusat pada lansia yang tidak memiliki kemampuan kerja dan lemah. Para lansia yang telah kehilangan kemampuan untuk mendapatkan penghasilan,akan menghambat kemampuan China untuk mengurangi penduduk miskin perdesaan di masa depan. Untuk beradaptasi dengan perubahan ini, China harus segera mencari metode baru untuk mengurangi kemiskinan perdesaan.

Pada bagian kesimpulan, dari hasil penelitian penulis menemukan bahwa peningkatan berkelanjutan dari standar hidup dan koefisien Gini kelompok kemiskinan perdesaan adalah alasan utama yang mempengaruhi peningkatan rasio penghitungan kemiskinan perdesaan. Peningkatan koefisien Gini secara terus menerus akan menurunkan dampak positif dari pengurangan kemiskinan yang diakibatkan oleh peningkatan pendapatan penduduk miskin. Menurut hasil analisis decoupling, pertumbuhan ekonomi di sebagian besar wilayah China dalam beberapa tahun terakhir tidak dapat secara efektif mengurangi rasio penghitungan kemiskinan perdesaan.

Kelompok kemiskinan perdesaan memperoleh keuntungan lebih sedikit selama periode pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjut, analisis decoupling menunjukkan bahwa dengan banyaknya populasi lansia perdesaan, rasio penghitungan kemiskinan di sebagian besar wilayah perdesaan meningkat dari tahun ke tahun dan laju pertumbuhan rasio tersebut lebih cepat daripada populasi lansia. Populasi lansia perdesaan telah menjadi salah satu alasan utama rasio kemiskinan perdesaan China tetap tinggi.

Sebagai insight dalam penelitian ini, penulis mengusulkan beberapa ide untuk mengurangi kemiskinan diperdesaan China diantaranya pemerintah perlu mempromosikan jenis urbanisasi baru dan harus mempersempit kesenjangan pendapatan perdesaan. Zhu dan Luo (2010) telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa melibatkan dalam pekerjaan nonpertanian bermanfaat bagi petani untuk mengurangi kemiskinan. Kota-kota kecil dan menengah akan memiliki lebih banyak ruang untuk pembangunan, dan dengan demikian, akan menyerap surplus tenaga kerja perdesaan yang substansial dalam pekerjaan non-pertanian. Tipe baru urbanisasi menggunakan pendekatan people-oriented (UNDP, 2013). Tidak seperti urbanisasi lahan

(5)

sebelumnya dan urbanisasi real estat, jenis urbanisasi baru akan mendorong perkembangan ekonomi perdesaan. Ini akan membantu mencapai pembangunan perkotaan dan perdesaan yang terkoordinasi secara keseluruhan dan mempersempit kesenjangan pendapatan di daerah perdesaan.

Usulan kedua adalah tentang kebutuhan dukungan kebijakan dan dana pemerintah. Misalnya, dukungan pemerintah yang kuat untuk rumah tangga petani, promosi pengembangan industri primer, pendalaman reformasi sistem keuangan perdesaan untuk memastikan dana dukungan pertanian terkumpul kepada petani, dan perbaikan sirkulasi tanah perdesaan akan menguntungkan petani. Yang ketiga pemerintah perlu meningkatkan sistem asuransi pensiun perdesaan. China perlu meningkatkan investasi dalam sistem kesehatan perdesaannya, meningkatkan tingkat keamanan pensiun perdesaan untuk mencegah kaum lanjut usia menjadi miskin karena penyakit, dan memastikan bahwa para lansia didukung penuh pemerintah. Keempat, pemerintah perlu melakukan kebijakan pengurangan kemiskinan berdasarkan kondisi lokal dan segera mengambil tindakan pengurangan kemiskinan perdesaan. Terakhir tentang "Bonus demografis" telah lama dianggap sebagai sumber penting dari kinerja ekonomi China yang luar biasa. Namun, karena kebijakan satu anak telah diterapkan selama lebih dari 3 dekade sejak tahun 1978, masyarakat tua China telah merestrukturisasi daerah perdesaan, dan aliran pemuda perdesaan China yang memasuki dunia kerja akan segera melambat; dengan demikian, China mencapai akhir dari

"bonus" demografinya. Sementara itu, jumlah penduduk lansia perdesaan yang terus meningkat akan membawa tantangan bagi pengentasan kemiskinan perdesaan di masa depan.

Artikel ini ditulis dengan sumber data dan informasi yang menarik. Penulis memilih metode analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian dan secara komprehensif menggunakan lebih dari satu metode sebagai kontrol keakuratan hasil yang diperoleh. Cara pandang ekonomi dan juga demografi dalam tulisan ini cukup berimbang. Literatur yang dilampirkan kaya informasi dan relevan dengan penelitian yang dibahas. Dari segi pemilihan kata yang digunakan dalam bahasa inggris juga cermat dan mudah dipahami. Penulis selalu memberikan footnote untuk istilah khusus yang perlu penjelasan lebih rinci. Artikel ini juga sudah memenuhi kaidah penulisan dalam jurnal ilmiah yang terdiri dari abstrak, pendahuluan, data dan metode, analisis dan pembahasan hasil, kesimpulan dan juga daftar pustaka. Pada bagian akhir kesimpulan, penulis memberikan insight bagi pemerintah China untuk menjadi pedoman informasi pengambilan kebijakan. Hal ini sangat bermanfaat bagi pembaca terutama stakeholder terkait.

(6)

Sebagai saran, penelitian ini akan lebih lengkap dengan menampilkan data series untuk indikator- indikator kemiskinan dan juga data komposisi penuaan penduduk diwilayah perdesaan yang dibuat dalam satu grafik trend. Data ini akan semakin memperkuat tentang argumen bahwa pertumbuhan ekonomi akan tidak lagi berperan sebagai penekan angka kemiskinan dikawasan perdesaan. Lebih baik lagi jika peneliti menampilkan cut-off point pada kelompok penduduk perdesaan dengan karakteristik seperti apa yang bisa diintervensi dengan pertumbuhan ekonomi dan mana yang tidak. Klasifikasi ini akan sangat berguna bagi pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang berbeda untuk masing-masing wilayahnya.

(7)

Daftar Pustaka

1. Giyarsih S.R. (2010). Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor Yogyakarta-Surakarta.

Forum Geografi 24 (1) : 28-38

2. Giyarsih S.R., Abdi. Z., Ma’mun. S., Hasanati. S., Sitohang. L.L., & Junaidi, I.A.( 2011).

Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi dan Sinergisme Kelembagaan Sebagai Bentuk Pengelolaan DAS Terpadu. Potensi dan Permasalahan Lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Wilayah Pesisir. Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta

3. Giyarsih S.R., & Dalimunthe. S.A. (2012). Surviving the Bantul Earthquake: Perspective from Livelihood Aspecte. Community Approach to Disaster. Gadjah Mada University Press.

4. Giyarsih S.R. (2012). Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 222-232.

5. Giyarsih S.R. (2012). Pola Spasial Kepadatan Unit Aktivitas Sektor Informal di Ruang Publik Perkotaan di Kota Yogyakart. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 233-239.

6. Giyarsih S.R. (2012). Koridor Antar Kota Sebagai Penentu Sinergisme Spasial, Kajian Geografi Yang Semakin Penting. Jurnal Tata Loka 14 (2): 90-97.

7. Giyarsih S.R. (2012). Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural Penduduk,Tinjauan Perspektif Geografis. Forum Geografi 26 (2) :120-131

8. Giyarsih S.R. (2012). Strategi Penghidupan Korban Bencana Merapi di Tempat Hunian Sementara di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Merapi Dalam Kajian Multidisiplin, Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 155-168

9. Arsanti. V.A., & Giyarsih S.R. (2012). Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 4 (1): 55-66.

10. Akuntomo. P., Suprodjo. S.W., & Giyarsih S.R. (2012). Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Sosial Budaya Berbasis Konsep Tri Hita Karana di Lingkungan Permukiman Perkotaan di Perumnas Monang Maning Kota Denpasar. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 8 (1): 95-104.

(8)

11. Ridwan. U.H., & Giyarsih S.R. (2012). Kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat Suku Bajo di Daerah Yang Berkarakter Pinggiran Kota dan Daerah Berkarakter Perdesaan di Kabupaten Muna. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 8 (2):118-125

12. Purwaningsih. E., & Giyarsih S.R. (2012). Penyesuaian Diri Penghuni Rumah Susun Terhadap Lingkungan Tempat Tinggal, Kasus Penghuni Rumah Susun Cokrodirjan Yogyakarta.

Prosiding Seminar Nasional tentang Green Urban Policy, di Semarang 4 September 2012:

227-239

13. Akuntomo. P., Suratman., & Giyarsih S.R. (2012). The Application of Tri Hita Karana Concept in the Environment of Perumnas (Public Settlement) Monang Maning in Denpasar Bali Based on the Cultural Component of Environment. Proceeding of International Conference on Sustainable Built Environment di Yogyakarta tanggal 10-12 Juli 2012: 393-400

14. Ma’mun S., Giyarsih S.R.,, & Marfai. M.A. (2012). Participation of Coastal Communities in Mangrove Forests Conservation in Pasekan Sub District Indramayu District. Prceeding of International Conference on Sustainable Built Environment di Yogyakarta tanggal 10-12 Juli 2012: 546-554.

15. Akuntomo P., Suratman, & Giyarsih. S.R. (2012). Persepsi Masyarakat Terhadap Konsep Tri Hita Karana di Lingkungan Perumnas Monag Maning Kota Denpasar Provinsi Bali. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat, Surakarta 22 Maret 2012 : 208-214.

16. Giyarsih S.R. (2012). Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 222-232.

17. Giyarsih S.R. (2012). Pola Spasial Kepadatan Unit Aktivitas Sektor Informal di Ruang Publik Perkotaan di Kota Yogyakart. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 233-239.

18. Giyarsih S.R. (2012). Koridor Antar Kota Sebagai Penentu Sinergisme Spasial, Kajian Geografi Yang Semakin Penting. Jurnal Tata Loka 14 (2) : 90-97.

(9)

19. Giyarsih S.R. (2012). Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural Penduduk,Tinjauan Perspektif Geografis. Forum Geografi 26 (2) :120-131

20. Giyarsih S.R. (2012). Strategi Penghidupan Korban Bencana Merapi di Tempat Hunian Sementara di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Merapi Dalam Kajian Multidisiplin, Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 155-168

21. Giyarsih S.R. & Alfana M.A.F. (2013). The Role of Urban Area as the Determinant Factor of Population Growth. Indonesian Journal of Geography 45(1): 25-36

22. Giyarsih S.R., & Alfana. M.A. F. (2013). Livelihood Strategies of Informal Sector in Urban Area (Particular Reference from Angkringan Merchant in Yogyakarta City. Proceeding of Internatonal Seminar, Utilizaion of Geospatial Information to Raise Environmental Awareness in Realizing the Nation Character, di Surakarta 3th-4th November 2012 : 321-327 23. Giyarsih S.R., & Dalimunthe S.A. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Permukiman Pasca Gempa Bumi di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. Jurnal Tataloka 15 (1) : 28-38

24. Giyarsih S.R.,Listyaningsih U., & Sarmita. I.M. (2013). Pedagang Angkringan Sebagai Entitas Ekonomi di Kota Yogyakarta : Pelarian atau Menjanjikan?.Jurnal Patrawidya 14 (2) : 211- 230

25. Giyarsih S.R., U.Listyaningsih., & S.R. Budiani. 2013. Aspek Sosial Banjir Lahar., Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

26. Tuloli. Y., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2013). Proses Perubahan Spasial Kota Gorontalo, Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Terbangun. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI Ikatan Geograf Indonesia, Banjarmasin 2-3 November 2013 : 478-484

27. Sarwadi A., Giyarsih S.R., & Pramono R.W.D. (2013). Kajian Perluasan Sifat Fisik Kekotaan Kota Yogyakarta di Kawasan Hinterland, Studi Kasus Kawasan Sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI Ikatan Geograf Indonesia, Banjarmasin 2-3 November 2013 : 503-514

28. Christiawan P.I., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2014). The Spatial Patterns of the Carrying Capacity of Road in Singaraja City, Bali. KKU International Journal of Humanities and Social Sciences : 15-23

(10)

29. Saputra I.A., Giyarsih S.R., & Marwasta D. (2014). Faktor Pengaruh Transformasi Wilayah di Kabupaten Klaten. Prosiding Mega Seminar Nasional, Geografi Untukmu Negeri, di Yogyakarta 5 Mei 2014 : 91-102

30. Harini R., Giyarsih S.R., Ariani R.D., & Darusasi R. (2014). Community Adaptation Model of Food Security Due to Global Warming in Kulon Progo. Proceeding of The 6th International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia, Yogyakarta November 19-20, 2014: 305-320.

31. Giyarsih S.R. (2014). The Role of Yogyakarta and Surakarta Cities in the Intensity of the Regional Transformation of Two Villages Located in the Yogyakarta-Surakarta Corridor.

Romanian Review of Regional Studies X (1): 15-22.

32. Giyarsih S.R. (2015). Kegiatan Digitalisasi Data Kependudukan Berdasarkan Registrasi Penduduk di Desa Sentolo Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprog. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1(1) : 63-66

33. Ramdani D., Giyarsih S.R., & Ariani I. (2015). Peran Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP-3) Terhadap Kemandirian Wirausaha Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Wilayah di Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul.

Pengembangan Iptek Berbasis Multikultural dan Kearifan Lokal Sebagai Fondasi Kemandirian dan Kedaulatan Bangsa. Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 1-20.

34. Tajuddin, L., Rijanta R., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2015). Migrasi Internasional : Perilaku Pekerja Migran di Malaysia dan Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur. Jurnal Kawistara 5 (3) : 310-321.

35. Sriartha, I.P., Suratman., & Giyarsih S.R. (2015). Spatial Zonation Model of Local Irrigation System Sustainability (A Case of Subak System in Bali). Indonesian Journal of Geography 47(2): 142-150

36. Sriartha, I.P., & Giyarsih S.R. (2015). The Effect of Regional Development on The Sustainability of Local Irrigation System (A Case of Subak System in Badung Regency, Bali Province). Forum Geografi 29 : 31-40.

37. Giyarsih S.R., & Fauzi N. (2016). Factors That Affect Urban Sprawl Symptoms in Sub Urban Areas of Yogyakarta. Proceeding of The 8th International Graduate Students and Scholars’

Conference in Indonesia (IGSSCI, Yogyakarta 26-27 October 2016: 314-329.

(11)

38. Anjarsariningtyas, R., Laksmiasri W., Pratiwi A.A., & Giyarsih S.R. (2016). Food Security in Urban Sprwal Effected Area : Case Study in Sub Districts on The Outskirts of Yogyakarta City. Proceeding of The 13th International Asian Urbanization Conference, di Yogyakarta, January 6-8, 2016 : 713-718

39. Harini, R., Rahayu E., Sarastika T., & Giyarsih S.R. (2016). Adaptation Strategy of Communities Facing Coastal Hazard in Demak Coastal Area. Proceeding of The 8th International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia (IGSSCI, 26-27 October 2016: 314-329

40. Alviawati, E., Rijanta R., & Giyarsih S.R. (2016). Household Livelihood Strategies of Dairy Cattle Farmers in Kepuharjo Village, Pre and Post 2010 Merapi Volcano Eruption. Romanian Review of Regional Studies XI (1): 91-98.

41. Abadi, R., Ritohardoyo S., & Giyarsih S.R. (2016). Persepsi dan Motivasi Masyarakat Lokal Terhadap Program Transmigrasi Pasca Konflik di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.

Jurnal Kawistara 6 (2) : 188-197

42. Shofa. M A., Riyono B., & Giyarsih S.R. (2016). Peran Pemuda Dalam Pendampingan Mahasiswa Difabel dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Pemuda (Studi di Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Jurnal Ketahanan Nasional 22 (2) : 199-216

43. Hatam, R., Rijanta R, Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2016). Transformation of Land Use in Kota Utara Subdistrict Kotamobagu City From 2000-2013. International Multidisciplinary e- Journal (An International Peer Reviewed, Refereed Journal) 5(9): 31-38

44. Setyono, J.S. Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2016). Spatial Pattern of Urbanization and Small Cities Development in Central Java : A Case Study of Semarang-Yogyakarta-Surakarta Region. Journal of Geomatic and Planning. 3(1): 53-66

45. Putri, R.F., Wibirama S., Sukamdi., & Giyarsih S.R. (2017). Sand Dune Conservation Assessment in Coastal Area Usng Alos Palsar DlnSAR Technique. Journal of Urban and Environmental Engineering 11(1) : 9-29

46. Sriartha, I.P., & Giyarsih S.R. (2017). Subak Edurance in Facing External Development in South Bali, Indonesia. International Research Journal of Management, IT & Social Sciences (IRJMIS) 4 (4) : 20-30, http://ijcu.us/online/journal/index.php/irjmis, DOI http://dx.doi.org/10. 21744/irjmis.v4i4.494

(12)

47. Setyono, J.S., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2017). Pengelolaan Kota-Kota Kecil di Jawa Tengah : Studi Kasus Pada Empat Kota Kecil di Wilayah Joglosemar. Jurrnal Tataloka 19 (2): 142-162. http://www.ejournal2.undip.ac.id/index.php/tataloka

48. Murwani, P., Rijanta R., Giyarsih S.R., & Khakim N. (2017). Circular Mobility of Migrants in Small Islands: A Case Study of Migrantsin Lease Islands to Ambon City. International Multidisciplinary e-Journal (An International Peer Reviewed, Refereed Journal), 6 (7) : 37-

45; ISSN: 2277-4262,

http://www.shreeprakashan.com/Documents/20170726093943437.5.%20Prapti%20Murwan i.pdf

49. Arif, D.A., Mardiatno D., & Giyarsih S.R. (2017). Kerentanan Masyarakat Perkotaan Terhadap Bahaya Banjir Di Kelurahan Legok Kecamatan Telanipura Kota Jambi. Majalah Geografi Indonesa 31 (1) : 1-11

50. Giyarsih S.R.,& Marfai, M.A. (2017). Regional Transformation in Semarang City, Indonesia.

Journal of Urban and Regional Analysis IX (2) : 129-139

51. Giyarsih S.R. (2017). Regional Management of Areas with Indications of Urban Sprawl in the Surrounding Areas of Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Indonesia. Indonesian Journal of Geography 49 (1) : 35-41, DOI https://dx.doi.org/10.22146/ijg2323

52. Putra M., Giyarsih S.R., & Kurniawan A. (2017). Sektor Unggulan dan Interaksi Antar Wilayah Pada Kawasan Strategis Nasional Perkotaan MEBIDANGRO. Jurnal Wilayah dan Lingkungan 5 (3) : 181-187

53. Giyarsih S.R., & Marfai M.A. (2018). The Perception of Stakeholders on Regional Transformation on the Outskirts of Yogyakarta City, Indonesia. Geojournal 83 : 983-991 54. Putri R.F., Wibirama S., Sukamdi., & Giyarsih S.R. (2018). Population Condition Analysis of

Jakarta Land Deformation Area. IOP Conf. Series : Earth and Environmental Science 148 (2018)012007 doi : 10.1088/1755-1315/148/1/012007. ICERM 2017 IOP Publishing.

55. Putri R.F., Wibirama S., Giyarsih S.R., Pradana A., & Kusmiati Y. (2018). Landuse Change Monitoring and Population Density Analysisi of Penjaringan, Cengkareng, and Cakung Urban Area in Jakarta Province. Paper Presented in the International Conference on Science and Technology (ICST 2018) held on 7-8 August 2018 in Yogyakarta, Indonesia, organied by Universitas Gadjah Mada

(13)

56. Kaho H.E.D.P.R., & Giyarsih S.R. (2018). Kualitas Permukiman di Basin Wonosari dan Perbukitan Karst Gunungsewu di Kabupaten Gunungkidul. Majalah Geografi Indonesia 32 (1) :68-76

57. Choirunnisa A.K., & Giyarsih S.R. (2018). The Socioeconomic Vulnerability of Coastal Communities to Abrasion in Samas, Bantul Regency, Indonesia. Quaestiones Geographicae 37 (3) : 115-126

58. Setyawan A., Gunawan T.,Dibosaputra S,. & Giyarsih S.R. (2018). Jasa dan Etika Lingkungan Untuk Pengendalian Air dan Banjir Sebagai Dasar Pengelolaan DAS Serang. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 14, No 4 : 241-251

59. Yetti A., Giyarsih S.R., & Pangaribowo E.H. (2018). Kajian Ketimpangan Wilayah di Kawasan Subosukowonosatren Tahun 2001-2016. Kawistara 8 (3) : 288-295

60. Pradika M.I., Giyarsih S.R., & Hartono. (2018). Peran Pemuda Dalam Pengurangan Risiko Bencana Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional 24 (2) :261-286

61. Nastiti F.N.,& Giyarsih S.R. (2019). Green Open Space in Urban Areas : A Case in the Government Office of Boyolali, Indonesia. Regional Science Inquiry, XI (2) : 19-28

62. Fauziyah, C., Priyambodo, T.K. & Giyarsih S.R. (2019). Kontribusi PT. Telkom dalam Pengembangan UMKM Perkotaan di Kota Yogyakarta. Majalah Geografi Indonesia 33 (2) : 14-21

63. Shara, A. R. I. D., Listyaningsih. U.,& Giyarsih S.R. (2019). Analisis Sebaran Spasial Pengemis di Kawasan Sanglah Denpasar. Media Komunikasi Geografi 20 (2) : 150-160.

64. Putri, R.F., Giyarsih S.R., Naufal, M., Dwiputra, D.S., Wibirama, S., Sumantyo, J.T.S. (2019).

The Impact of Population Pressure on Agricultural Land Toawrds Food Suffiency (Case in West Kalimantan Province, Indonesia. IOP Conference Series : arth and Environmental Science 256 (2019) 012050 doi 10.1088/1755-1315/256/1/012050

65. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2019). Effects of Disruptive Innovation on the Employment Status and Income of Migrants and Non Migrants Engaging in Online Transportation, the City of Palembang. Proceeding of the International Conferences on Information System and Technology (CONRIST) : 261-265

(14)

66. Alabshar, N., & Giyarsih S.R. (2020). Factors Infuencing the Prosperity of Migrants in Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4358-4372.

67. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2020). Employment Status Transformation of Online Transportation Workers at the City of Palembang in the Demographic Bonus Era. Solid State Technology 63 (1) : 1390-1402

68. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2020). Redefinition of the Employment Status and Income Transformation of Online Transportation Workers in Palembang, Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4419-4433

69. Giyarsih S.R., & Harini, R. (2020). The Social and Demographic Characteristics of Vulnerable Communities on the Outskirts of Yogyakarta City, Indonesia. Solid State Technology 63 (3):

4373-4387

70. Giyarsih S.R., & Harini R. (2020). Roles of University Campuses in Building the Capacity of Vulnerable Communities in Urban Fringe of Yogyakarta, Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4388-4401

71. Rahmawati, S.S., Sudrajat.,& Giyarsih, S.R. (2020). Analysis of Settlements along Abandoned Railway Tracks in Majalaya Subdistric, Bandung Regency, Indonesia. Forum Geografi 34 (1) : 51-65

72. Saputra, W., Giyarsih, S.R., & Pitoyo, A. J. (2020). Online Transportation Workers in Palembang City : Context and Characteristics. IOP Conferences Earth and Environmental Sciences 451 (2020) 012100, doi 10.1088/1755-1315/451/1/012100 : 1-8

73. Amri, I., & Giyarsih, S.R. (2020). Quantifying urban physical growth types in Banda Aceh City after the 2004 Indian Ocean Tsunami. The 1st Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences 200 : 1-6.

74. Purwatiningsih, S.E., Sukamdi., & Giyarsih, S.R. (2020). Timor Leste Population on Internal Migration, in the Analysis of Direction, Flow, Pathways, Boundaries, and International Procedures. The 1st Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences 200 : 1-9

75. Purwatiningsih, S.E., Sukamdi., & Giyarsih, S.R. (2020). The Comparative Analysis of TL- SDI Values, Within the Area of Administrative Posts in the Municipality of Oecusse. The 1st Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences 200 : 1-10

(15)

76. Nuranisa., Mei. E.T.W., Giyarsih, S.R., Sukmaniar., Saputra, W.,& Putri, M.K. (2020).

Socioeconomic Vulnerability Level in the Demographic Bonus Era among Musi Riverbanks Community, the City of Palembang. TEST Enginnering A Management : 6493-6502

77. Shara, A. R I. D., Listyaningsih, U., & Giyarsih, S.R. (2020). Differences in the Spatial Distribution and Characteristics of Urban Beggars : The Case of the Sanglah District in Denpasar (Indonesia). Quaestiones Geographicae 39 (4) : 109-119

78. Amri, I., & Giyarsih, S.R. (2020). Monitoring Urban Physical Growth in Tsunami Affected Areas : A Case Study of Banda Aceh City, Indonesia. Geojournal 85 (6)

79. Satriawan D., Pitoyo A.J., Giyarsih S.R. (2020). Cakupan Kesehatan Universal (UHC) Pekerja Sektor Informal di Indonesia. Tata Loka 22 (4) : 556-572

80. Jannah R., Giyarsih S.R., & Marwasta D. (2021). Feasibility of Determining Padukuhan Blotan As Slum Settlement in Sleman Regency : Perspective From Community and Local Government. Book Chapter Empowering Human Development Through Science and Education : 177-186

Referensi

Dokumen terkait

Selain berkembang karena terjadi perubahan situasi politik atau juga karena adanya pergantian kepemimpinan nasional, kurikulum juga mengalami revisi seiring dengan

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel pengalaman terhadap loyalitas karyawan pada PT. Delina Denpasar dengan nilai koefisien regresi

Dalam jaringan syaraf tiruan, model ini terbaca sebagai 5 unit (neuron) input dari tahun 2009 sampai 2013 dan 1 unit neuron output sebagai perbandingan dengan

Pengajaran model adalah pengajaran yang dilakukan praktikan dengan cara mengamati guru pamong mengajar. Kegiatan ini juga dilakukan pada minggu pertama PPL II. Hal ini

Integasi sosial yang tercipta melalui nilai-nilai budaya Minangkabau yang menjadi pedoman dalam bermasyarakat mampu menghidari konflik negatif dalam masyarakat, walaupun konflik

Teori ini menganalisis wacana kebijakan ekonomi bisnis dalam tiga level, yaitu (1) level teks untuk melihat makna tersembunyi atau maksud dalam bahasa yang digunakan

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Administrasi Pendidikan. © Fauzi Badruzzaman 2016

PT.ANGKASA PURA II (PERSERO) yang saat ini hampir semua bagian telah menggunakan komputerisasi berbasis web dengan pemograman seperti ASP maupun PHP, yang