1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Indonesia yakni negara agraris dimana pertanian sebagai basis utamanya suatu ekonomi nasional. Sebagai negara agraris Indonesia diberikan kekayaan alam yang sangat banyak dimana posisi Indonesia sangat strategis. Karena merupakan negara agraris pertanian pada negara Indonesia menciptakan beragam jenis tumbuhan komodits yaitu diantaranya jagung, padi, ubi, cabai, singkong, buah-buahan dan sayuran organik. Sayuran organik berarti sayuran yang dilakukan pembudidayaan menggunakan teknik pertanian organik tanpa menggunakan bahan kimia yang berbahaya biasanya petani mempergunakan pupuk organik yang dibuatnya sendiri oleh petani. Pemakaian pupuk organik pada waktu berjangka panjang mampu memberi peningkatan produktivitas lahan, selain itu bisa melakukan pencegahan degradasi lahan (Lumban, 2016).
Pertanian organik menjadi salah satu satu alternatif yang bisa dilakukan dalam mengembangkan sektor pertanian dengan biaya yang lebih murah dan mudah keutungangan yang didapat oleh petani lebih besar dan produk yang dihasilkan memiliki kualitas bagus dan sayuran organik jauh lebih sehat. Tujuan utamanya dari pertanian organik yaitu emlakukan penyediaan beragam produk pertanian khususnya yang aman untuk kesehatan produsen beserta konsumen dan tidak memberi kerusakan lingkungan sekitar. Produk pertanik organik semakin digemari oleh warga dibuktikan melalui banyaknya petanih yang beralih semula pertanian konvensional kepertanian organik (Samodro & Yuliawati, 2018).
Pemberdayaan adalah usaha melakasnakan pemberdayaan baik kepada individu dan juga kelompok warga supaya mereka berkemampuan dalam menangani masalahnya dalam lingkungan kelompok tersebut (Kamuntuan et al., 2017). Pemberdayaan petani dengan kelompok tani sebagai suatu metode memberdayakan warga yang sesuai untuk mereka melakukan peningkatan kualitas kehidupan. Berdasarkan UU RI No. 19 Th. 2013 mengenai Perlindungan serta Pemberdayaan Petani dalam Pasal 1 Ayat 2 dengan bunyinya “pemberdayaan petani yakni segala usaha yang dilaksanakan guna menunjang kemampuan petani dalam melakukan kegiatan usahatani yang lebih baik. Upaya tersebut mencakup pendidikan serta pelatihan, penyuluhan serta pendampingan, pengembangan sistem serta sarana pemasaran hasil pertanian, pemantapan serta penjaminan luas lahan pertanian, kemudahan akses pengetahuan, teknologi, dan informasi, serta penguatan lembaga petani”. Petani sekarang ini harus diberi proteksi dan pemberdayaan agar petani berkapasitas agar senantiasa bertumbuh dan mengalami perkembangan lebih makmur.
Strategi secara umum adalah cara untuk mengembangkan kekuatan atau guna mencapai tujuan yang sudah ditentukan (Chaniago, 2014). Strategi yang bisa dipakai pada proses memberdayakan warga mencakup strategi redukis, strategi fasilitasi, strategi kekuasaan, strategi persuasi. Strategi dalam memberdayakan warga yang akan dilaksanakan perlu mengamati sesuatu yaitu: 1) Mengonstruksikan komitmen agar memperoleh dukungan sosial, kebijakan, finansial oleh beragam pihak terkaitnya; 2) Memberi peningkatan keberdayaan warga; 3) Memberi kelengkapan fasilitas berkerja para fasilitator; 4) Memberi
pengerahan dan pemanfaatan potensi sumber daya yang tersedia dalam masyarakatnya (Wulanjari & Setiani, 2016)
Kelompok Tani Suka Maju sebagai suatu kelompok tani yang berada pada Desa Kambitin Kabupaten Tabalong. Pemberdayaan petani dilaksanakan secara langsung oleh ketua Kelompok Tani Suka Maju. Kelompok Tani Suka maju mengembangkan sayuran organik dengan memanfaatkan lahan tidur atau gersang, para petani di Kelompok Tani Suka Maju membuat pupuk organik sendiri yang dipakai pada budidaya serta mempergunakan program tanam yang mempunyai kegunaan untuk menciptakan beragam jenis sayuran yang bisa dipanennya di waktu yang sudah ditetapkan. Jenis sayuran organik yang dikembangkan oleh Kelompok Tani Suka Maju yaitu kangkung, sawi, tomat, terong, pakcoy, kembang kol dan lain-lain. Penggunaan konsep pemberdayaan petani secara langsung oleh Kelompok Tani Suka Maju agar mengembangkan sayuran organik dari latar belakang yang sudah dijabarkan tersebut menciptakan peneliti ada ketertarikan dalam melaksanakan riset berjudul “Strategi Pemberdayaan Petani Sayuran Organik Pada Kelompok Tani Suka Maju di Desa Kambitin Kabupaten Tabalong ”.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah terkait penelitian strategi pemberdayaan petani melalui pengembangan sayuran organik oleh Kelompok Tani Suka Maju yakni:
1. Bagaimana analisis strategi pemberdayaan petani sayuran organik pada Kelompok Tani Suka Maju di Desa Kambitin Kabupaten Tabalong ? 2. Bagaimana strategi pemberdayaan petani sayuran organik pada
Kelompok Tani Suka Maju di Desa Kambitin Kabupaten Tabalong?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian strategi pemberdayaan petani melalui pengembangan sayuran organik oleh Kelompok Tani Suka Maju yakni:
1. Untuk menganalisis faktor internal serta eksternal Kelompok Tani Suka Maju dalam pengembangan sayuran organik di Desa Kambitin Kabupaten Tabalong.
2. Untuk menyusun strategi pemberdayaan sayuran organik pada Kelompok Tani Suka Maju di Desa Kambitin Kabupaten Tabalong.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaatnya riset strategi pemberdayan petani dengan pengembangan sayuran organik oleh Kelompok Tani Suka Maju yakni meliputi:
1. Untuk mengetahui strategi pemberdayaan Kelompok Tani Suka Maju yang terefektif agar bisa memberi peningkatan perkembangan sayuran organik yang dikembang oleh para petani.
2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintahan daerah setempat agar lebih memperhatikan perkembangan pemberdayaan kelompok tani untuk mengembangkan sayuran organik
3. Manfaatnya untuk investor mampu memberi informasi agar bisa melaksanakan penanaman modal dan pengembangan sayuran organik 4. Manfaat untuk bidang akademik yakni bisa menyediakan informasi tetang
strategi pemberdayan yang baik untuk dapat dilakukan agar mengembangkan sayuran organik serta pula jadi bahan referensi untuk pembaca dan periset selanjutnya.
1.5 Definisi Operasional
Definisi operasional yakni pembatasan dari variabel-variabel riset secara konkret berkaitan dengan realitas yang akan dilakukan pengukuran (Kanisius Waro Wanda, 2015). Definisi operasionalnya dalam riset strategi pemberdayaan petani dengan pengembangan sayuran organik oleh Kelompok Tani Suka Maju sebagai berikut:
1. Analisis faktor eksternal adalah menganalisis terkait faktor dari luar lingkungan Kelompok Tani Suka Maju yang dapat mempengaruhi sayuran organik.
2. Analisis faktor lingkungan internal berarti menganalisis mengenai faktor dari dalam suatu Kelompok Tani Suka Maju yang mampu memberi pengaruh sayuran organik.
3. Strategi berarti metode yang dipakai oleh Kelompok Tani Suka Maju dalam mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan.
4. Pemberdayaan petani berarti seluruh usaha memberi peningkatan keterampilan petani guna melaksanakan usaha tani yang lebih bagus.
5. Strategi pemberdayaan berarti suatu cara yang dilaksanakan agar bisa menciptakan kemandirian petani guna menggapai tujuan.
6. Sayuran organik berarti sayuran yang dibudidaya tanpa menggunakan bahan kimia. Beberapa sayuran organik yang dikembangkan oleh Kelompok Tani Suka Maju seperti kangkung, sawi, tomat, terong, kembang kol, cabai, bawang daun dan lain-lain.
7. Kelompok Tani Suka Maju adalah Kelompok Tani yang mengembangkan sayuran organik yang pada pada Desa Kambitin Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong.
8. Pengembangkan sayuran organik berarti teknik mengembangkan sayuran dengan alami tanpa mempergunakan bahan-bahan kimia.