• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan adalah Penelitian tindakan kelas merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan adalah Penelitian tindakan kelas merupakan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

15 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan adalah Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikkan dalam berbagai aspek. Mills (2000) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai “systematic inqury” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya.

Informasi ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan

“reflective practice” yang berdampak positif dalam berbagai praktik persekolah,

termasuk memperbaiki hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelas melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Ada empat langkah dalam proses penelitian tindakan kelas yaitu: 1). Penyusunan rencana, 2). Tindakan, 3). Observasi, 4). Refleksi.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak (TK B) kelas blomers 1 dan blomers 2 Satya Wacana Children Centre Salatiga 06 januari tahun ajaran 2014/2015 dengan menyesuaikan jam pembelajaran.

(2)

16 3.3. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak TK B kelas Bloomers 1 dan Bloomers 2 di Taman Kanak-Kanak Satya Wacana Children Centre yang berjumlah 21 anak yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 10 anak perempuan.

3.4.Variabel Penelitian

Dari variabel penelitian peneliti menggunakan dua variabel, yaitu:

1. Variabel terikat atau disebut variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas, variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan motorik kasar.

2. Variabel bebas atau disebut variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan senam irama.

Definisi Oprasional dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Variabel terikat: kemampuan motorik kasar merupakan kemampuan anak dalam melakukan kegiatan yang menggunakan otot-otot besar seperti jalan ditempat, mengikuti gerakan kelinci melompat, rentangkan tangan berdiri satu kaki seperti kapal terbang, dan ayunkan kaki kedepan secara bergantian.

2. Variabel bebas: senam irama adalah kegiatan yang menggunakan iringan lagu yang bertujuan untuk melemaskan otot-otot tubuh dengan gerakan-gerakan saat melakukan kegiatan senam irama. Senam irama sebagai kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan motorik kasar yang bersifat menyenangkan dan anak tidak mudah bosan.

(3)

17 3.5.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara:

1. Dokumentasi : Untuk memperoleh daftar nama-nama anak.

2. Observasi

Data ini diperoleh dari lembar observasi / instrument observasi terstruktur dengan melihat aspek Motorik Kasar anak, kemampuan anak jalan ditempat, meniru gerakan kelinci melompat, rentangkan tangan berdiri dengan satu kaki seperti kapal terbang dan ayunkan kaki kedepan secara bergantian dengan mengikuti kegiatan senam irama. Observer membubuhkan tanda ceklis ( √ ) pada kolom yang telah disediakan atau pada lembar observasi.

3.6.Indikator Keberhasilan

Meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan senam irama dengan lagu di Taman Kanak-Kanak Satya Wacana Children Centre Salatiga.

Indikator keberhasilan atau ketuntasan dalam penelitian ini yang ingin dicapai adalah 80 % dari jumlah subjek yang diteliti yang telah memiliki kemampuan motorik kasar berkembang baik melalui senam irama.

(4)

18

Tabel. 3.1 Indikator Observasi

Lembar Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak

No Nama Aspek yang di nilai

Jalan Ditempat

Meniru gerakan

kelinci melompat

Rentangkan tangan berdiri dengan satu kaki seperti

kapal terbang

Ayunkan kaki kedepan

secara bergantian

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Keterangan:

Skor 1 artinya anak belum berkembang (Rendah) selalu dibimbing dan dibantu secara langsung dari awal kegiatan oleh guru

Skor 2 artinya anak mulai berkembang (Tinggi) masih dibimbing dan dibantu oleh guru

Skor 3 artinya anak berkembang dengan baik (Sangat tinggi) mampu melakukan gerakan senam sesuai dengan indikator tanpa bantuan guru.

(5)

19 3.7.Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penilitian tindakan kelas ini adalah deskriptif kualitatif dengan analisis refleksi. Analisis deskriptif untuk memberikan deskripsi mengenai obyek penelitian berdasarkan data hasil observasi yang diperoleh peneliti dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan frekuensi munculnya indikator motorik kasar pada anak sebelum dan sesudah dilakukan tindakkan pemberian pembelajaran senam irama kemampuan motorik kasar anak jalan di tempat, menirukan gerakan kelinci, berdiri satu kaki seperti kapal terbang dan ayunkan kaki kedepan.

Apabila peningkatan motorik kasar anak setelah tindakkan lebih banyak dari pada frekuensi motorik kasar sebelum tindakkan maka diperoleh peningkatan atau keberhasilan dan sebaliknya. Sasaran tindakan persentase perubahan motorik kasar di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P=F X 100%

N

Keterangan :

P= Angka persentase

F=Frekuensi nilai anak

N=Jumlah anak dalam 1 kelas

(6)

20

Untuk menentukan aktifitas anak meningkat, maka intervestasi aktifitas belajar anak menurut Arikunto (2006:241) sebagai berikut:

a. 75% - 100% Sangat Tinggi ( ST ) b. 40% - 75% Tinggi ( T )

c. 0% - 40% Rendah ( R )

3.8.Rancangan Penelitian dan Prosedur Penelitian

Dengan penelitian tindakan kelas ini peneliti dapat mencermati suatu obyek dalam hal ini anak, menggunakan pendekatan atau model pembelajaran senam irama untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Melalui tindakan yang sengaja dilakukan bertujuan untuk meningkatkan motorik kasar untuk melatih keseimbangan tubuh melalui kegiatan senam irama dalam bentuk rangkaian siklus kegiatan. Dengan demikian perkembangan dalam setiap kegiatan dapat terpantau

Secara garis besar, terdapat empat tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas yang lazim digunakan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto dkk 2009). Adapun penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

3.2.1. Perencanaan (Planning)

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan yaitu menyusun rancangan yang sesuai dengan identifikasi masalah dan alternatif pemecahan masalahnya. Pada penelitian ini, rancangan yang disusun yaitu menggunakan

(7)

21

media lagu yang berupa gerak dasar seperti gerakkan kelinci melompat, berdiri satu kaki seperti kapal terbang, jalan ditempat dan ayunkan kaki kedepan.

Selanjutnya, peneliti merancangkan kegiatan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu mempersiapkan instrumen yang terdiri dari rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran senam irama, lembar observasi untuk menilai aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran senam irama, lembar pengamatan untuk penilaian proses dan kegiatan dalam melakukan gerakan dengan lagu.

3.2.2. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti akan melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rumusan yang ada dalam rancangan. Pada tahap ini, peneliti menerapkan media pembelajaran gerak dasar untuk Siklus 1 pelaksanaan kegiatannya jalan ditempat dan meniru gerakan kelinci melompat, sedangkan untuk Siklus 2 pelaksanaan kegiatannya berdiri satu kaki seperti kapal terbang dan ayunkan kaki kedepan dengan senam irama seperti yang telah direncanakan peneliti. Setiap kegiatan pembelajaran senam irama yang dilakukan peneliti, pengamat akan memberikan hasil pengamatan mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran senam irama dan perencanaan kegiatan pembelajarannya.

3.2.3. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini proses pelaksanaan observasi serta melakukan evaluasi gerakan dasar seperti meniru lompatan kelinci, berdiri satu kaki seperti kapal terbang, jalan ditempat dan ayunkan kaki kedepan terhadap kegiatan senam irama yang telah dirancangkan oleh peneliti. Selanjutnya, hasil pengamatan ini dikajikan

(8)

22

secara menyeluruh untuk mengukur seberapa jauh efek tindakan dalam mencapai sasaran dalam kegiatan pembelajaran senam irama. Dalam penelitian ini, kegiatan pengamatan difokuskan pada motorik kasar anak dalam proses kegiatan pembelajaran yang melalui senam irama.

3.2.4. Refleksi (Reflecting)

Kegiatan refleksi ini dilakukan setelah peneliti melakukan kegiatan atau tindakan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu menganalisis dan mengevaluasikan hasil observasi untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan senam irama yang telah dilaksanakan. Selain itu, adapun kekurangan yang di peroleh dari hasil refleksi di gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki siklus berikutnya.

Bagan alur penelitian tindakan kelas dalam Arikunto, dkk (2009):

Perencanaan

Refleksi Siklus I Tindakan

Pengamatan Perencanaan

Siklus II

Refleksi Tindakan

Pengamatan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul dalam pembangunan sistem perizinan online tersebut, melakukan analisa

Dalam rangka terus meningkatkan Pemahaman Iman kepada Jemaat, maka mulai bulan Agustus 2020, di dalam Ibadah Keluarga Live streaming setiap hari Rabu, akan dilaksanakan

KARYA CIPTA UTAMA GUGUR TEKNIS.. P6

Berdasarkan model yang terbentuk diatas dapat menjelaskan bahwa pada saat persentase tingkat partisipasi angkatan kerja kurang dari 62,53068 artinya adalah jika

Penelitian dengan judul Analisis Support Vector Regression (SVR) Dalam Memprediksi Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat mampu menghasilkan akurasi yang

daya termal kecil, sensitif terhadap rendah, rendahnya kekuatan mekanik suhu rendah, sangat sensitif terhadap polusi, bahan logam mulia yang mahal, dan dengan

1) Aspek barang dan jasa. Kepuasan konsumen terhadap barang atau jasa dipengaruhi secara signifikan oleh penilaian konsumen terhadap fitur barang dan jasa. Emosi atau

PEMUNGUT PAJAK PASAL 22.. 1) Impor barang dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terutang Pajak Penghasilan. 2) Impor barang