• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI KABUPATEN NATUNA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI KABUPATEN NATUNA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG"

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI NATUNA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN BUPATI KABUPATEN NATUNA NOMOR 63 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN,

INSPEKTORAT DAN BADAN KABUPATEN NATUNA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NATUNA,

Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Natuna, maka perlu disusun susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja pada Perangkat Daerah secara rinci;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, Inspektorat Dan Badan Kabupaten Natuna.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang

(2)

perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);

(3)

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

8. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2016 Nomor 6).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN, INSPEKTORAT DAN BADAN KABUPATEN NATUNA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Natuna;

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah;

3. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Natuna;

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Natuna;

5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;

6. Sekretariat Daerah adalah unsur staf yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati yang mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam penyusunan dan pengordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif;

(4)

7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna;

8. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut Sekretaris Dewan adalah Pimpinan Sekretariat DPRD;

9. Staf Ahli adalah Pejabat Struktural yang bertugas membantu Bupati dalam bidang-bidang tertentu, dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah;

10. Asisten adalah Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna;

11. Kepala Bagian adalah Kepala Bagian dilingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD;

12. Inspektorat adalah unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah yang bertanggungjawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah;

13. Badan Daerah adalah unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah;

14. Unit Pelaksana Teknis Badan adalah Unsur Pelaksana Teknis Badan yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

BAB II

SEKRETARIAT DAERAH

Bagian Kesatu Susunan Organisasi

Pasal 2

(1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah, terdiri dari : a. Sekretaris Daerah;

b. Staf Ahli, terdiri dari :

1. Staf Ahli bidang Pemerintahan, hukum dan politik;

2. Staf Ahli bidang Pembangunan, ekonomi dan keuangan;

(5)

3. Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM (Sumber Daya Manusia).

c. Asisten Sekretaris Daerah bidang Pemerintahan terdiri dari :

1. Bagian Tata Pemerintahan, terdiri dari : a) Sub Bagian Pemerintahan Umum;

b) Sub Bagian Otonomi Daerah;

c) Sub Bagian Pembinaan, Evaluasi Kecamatan dan Kelurahan.

2. Bagian Organisasi, terdiri dari :

a) Sub Bagian Kelembagaan dan Pendayagunaan Aparatur;

b) Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan dan Pelayanan Publik;

c) Sub Bagian Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi.

3. Bagian Hukum, terdiri dari :

a) Sub Bagian Peraturan dan Perundang- undangan;

b) Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM;

c) Sub Bagian Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

d. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan, terdiri dari :

1. Bagian Migas, terdiri dari : a) Sub Bagian Hulu Migas;

b) Sub Bagian Hilir Migas;

c) Sub Bagian Pelaporan Migas.

2. Bagian Ekonomi, terdiri dari : a) Sub Bagian Bina Produksi;

b) Sub Bagian Bina Usaha;

c) Sub Bagian BUMD dan Perekonomian Rakyat.

3. Bagian Pembangunan, terdiri dari : a) Sub Bagian Program;

b) Sub Bagian Pengendalian;

c) Sub Bagian Pelaporan.

(6)

4. Bagian Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari : a) Sub Bagian Agama;

b) Sub Bagian Sosial Kemasyarakatan;

c) Sub Bagian Penanganan Masalah Kesejahteraan.

f. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi Umum, terdiri dari :

1. Bagian Layanan Pengadaan, terdiri dari : a) Sub Bagian Sistem Pengadaan;

b) Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan;

c) Sub Bagian SDM dan Permasalahan Pengadaan.

2. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, terdiri dari :

a) Sub Bagian Protokol;

b) Sub Bagian Pemberitaan dan Publikasi;

c) Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi.

3. Bagian Umum dan Perlengkapan, terdiri dari : a) Sub Bagian TU, Kepegawaian dan Keuangan;

b) Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;

c) Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga.

(2) Bagan susunan organisasi Sekretariat Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi

Paragraf 1 Sekretariat Daerah

Pasal 3

(1) Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a. dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang memiliki Ikhtisar jabatan merumuskan dan menetapkan

(7)

kebijakan strategis pada bidang pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, serta administrasi umum.

(2) Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif.

(3) Sekretaris Daerah memiliki uraian tugas meliputi :

a. merumuskan kebijakan strategis dalam penyusunan rencana strategis SKPD;

b. merumuskan kebijakan strategis dalam penyusunan rencana kerja tahunan SKPD;

c. melakukan pembinaan dalam penyusunan laporan pelaksanaan program kerja dan kegiatan SKPD;

d. melakukan pembinaan dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja SKPD dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan program kerja dan kegiatan;

e. melakukan pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah;

f. melakukan pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat daerah;

g. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah;

h. melakukan pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada instansi daerah;

i. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya;

j. memberikan arahan dan motivasi kepada bawahan;

k. melakukan pengembangan terhadap kompetensi bawahan;

l. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;

m. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan diagonal terkait tugas pokok dan fungsi;

n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.

(8)

(4) Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah;

b. pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat daerah;

c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah;

d. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada instansi daerah; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2 Staf Ahli

Pasal 4

(1) Staf Ahli sebagaimana dimaksud dalam pasal 2. ayat (1) huruf b. memiliki Ikhtisar jabatan melakukan telahaan kajian dan memberi saran, masukan serta pertimbangan kepada Bupati.

(2) Staf Ahli mempunyai tugas membantu Bupati dalam hal memberi telaahan mengenai masalah pemerintahan daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Staf Ahli dalam melaksanakan tugasnya dikoordinir oleh Sekretaris Daerah.

Pasal 5

(1) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf b.

angka 1. memiliki ikhtisar jabatan melakukan telahaan kajian dan memberi saran, masukan serta pertimbangan kepada Bupati dibidang Pemerintahan, Hukum dan Politik sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan.

(9)

(2) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik mempunyai tugas membantu Bupati dalam penetapan kebijakan di bidang Pemerintahan, hukum dan politik.

(3) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. membuat rencana kerja di bidang pemerintahan, hukum dan politik;

b. memberikan saran tindak baik secara lisan maupun tertulis dibidang pemerintahan, hukum dan politik berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan;

c. membuat analisis dan kajian di bidang pemerintahan, hukum dan politik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. melakukan koordinasi dan konsultasi secara vertikal, horizontal dan diagonal dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai bidang tugasnya;

e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

(4) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik dalam melaksanakan tugasnya menjalankan fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan rencana kerja program dan kegiatan;

b. penyusunan telahan di bidang pemerintahan, hukum dan politik;

c. penganalisaan dan pengkajian permasalahan di bidang pemerintahan, hukum dan politik;

d. pengoordinasian dan konsultasi;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati.

Pasal 6

(1) Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf b.

(10)

angka 2. memiliki Ikhtisar jabatan melakukan telahaan kajian dan memberi saran, masukan serta pertimbangan kepada Bupati Bidang Pembangunan, ekonomi dan keuangan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan.

(2) Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan mempunyai tugas membantu Bupati dalam penetapan kebijakan di bidang Pembangunan, ekonomi dan keuangan.

(3) Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan memiliki uraian tugas sebagai berikut :

a. membuat rencana kerja di bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan;

b. memberikan saran tindak baik secara lisan maupun tertulis dibidang pembangunan, ekonomi dan keuangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. membuat analisis dan kajian di bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. melakukan koordinasi dan konsultasi secara vertikal, horizontal dan diagonal dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai bidang tugasnya;

e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

(4) Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja program dan kegiatan;

b. penyusunan telahan di bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan;

c. penganalisaan dan pengkajian permasalahan di bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan;

d. pengoordinasian dan konsultasi;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati.

(11)

Pasal 7

(1) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf b. angka 3. memiliki Ikhtisar jabatan melakukan telahaan kajian dan memberi saran, masukan serta pertimbangan kepada Bupati dibidang Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan.

(2) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas membantu Bupati dalam penetapan kebijakan di bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.

(3) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. membuat rencana kerja di bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia;

b. memberikan saran tindak baik secara lisan maupun tertulis dibidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan;

c. membuat analisis dan kajian di bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. melakukan koordinasi dan konsultasi secara vertikal, horizontal dan diagonal dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai bidang tugasnya;

e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

(4) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana kerja program dan kegiatan;

b. penyusunan telahan di bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia;

(12)

c. penganalisaan dan pengkajian permasalahan di bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia;

d. pengoordinasian dan konsultasi;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati.

Paragraf 3

Asisten Pemerintahan

Pasal 8

(1) Asisten Pemerintahan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c. memiliki Ikhtisar jabatan mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan bidang admnistrasi pemerintahan, otonomi daerah,hukum dan organisasi.

(2) Asisten Pemerintahan, mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan koordinasi dan penyusunan kebijakan daerah di bidang administrasi pemerintahan, otonomi daerah, hukum dan organisasi.

(3) Asisten Pemerintahan memiliki uraian tugas meliputi :

a. melakukan pengoordinasian penyusunan kebijakan pemerintahan daerah di bidang tata pemerintahan, hukum dan perundang-undangan serta organisasi;

b. melakukan pengoordinasian dalam pelaksanaan kegiatan di bidang tata pemerintahan, hukum dan perundang- undangan serta organisasi;

c. melakukan pengoordinasian dan pembinaan pelaksanaan tugas perangkat daerah sesuai dengan ruang lingkupnya;

d. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang tata pemerintahan, hukum dan perundang-undangan serta organisasi;

e. melakukan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang tata pemerintahan, hukum dan perundang- undangan serta organisasi;

(13)

f. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya;

g. memberikan arahan dan motivasi kepada bawahan;

h. melakukan pengembangan terhadap kompetensi bawahan;

i. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;

j. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan diagonal terkait tugas dan fungsi;

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.

(4) Asisten Pemerintahan menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dengan ruang lingkup bidang pengawasan, tugas pembantuan, perbatasan pemerintahan umum, pemerintahan desa dan kelurahan, kesatuan bangsa,politik dan perlindungan masyarakat, perumahan rakyat, kawasan pemukiman dan pertanahan, penyusunan peraturan perundang-undangan, kependudukan dan catatan sipil, ketentraman dan ketertiban, organisasi dan tata laksana;

b. Pelaksanaan Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dengan ruang lingkup bidang pengawasan, tugas pembantuan, perbatasan pemerintahan umum, pemerintahan desa dan kelurahan, kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat, perumahan rakyat, kawasan pemukiman, pertanahan, penyusunan peraturan perundang-undangan, kependudukan dan catatan sipil, ketentraman dan ketertiban, organisasi dan tata laksana.

c. Pelaksanaan evaluasi, pengoordinasian, terhadap penyelenggaraan urusan perangkat daerah ruang lingkup pemerintahan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 9 (1) Asisten Pemerintahan terdiri dari :

a. Bagian Tata Pemerintahan;

b. Bagian Organisasi;

c. Bagian Hukum.

(2) Tiap-tiap Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Asisten Pemerintahan.

Pasal 10

Bagian Tata Pemerintahan

(1) Bagian Tata Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a. memiliki Ikhtisar jabatan melaksanakan urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan menyusun program, merumuskan kebijakan

(14)

dan mengkoordinasikan pelaksanaan bidang Pemerintahan umum, Pemerintahan kecamatan dan kelurahan, dan bidang otonomi daerah sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

(2) Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas menyusun program, mengkoordinasikan, merencanakan operasional dan mengevaluasi dalam pembinaan serta dalam penyelenggaraan pemerintahan.

(3) Bagian Tata Pemerintahan memiliki uraian tugas meliputi:

a. mengkoordinasikan bidang pengawasan, tugas pembantuan, ketentraman dan ketertiban, perlindungan masyarkat, penanggulangan bencana, kependudukan, pemerintahan kecamatan dan kelurahan serta kerjasama daerah;

b. merencanakan operasional program kerja bidang pengawasan, tugas pembantuan, ketentraman dan ketertiban, perlindungan masyarakat, penanggulangan bencana, kependudukan, pemerintahan kecamatan dan kelurahan serta kerjasama daerah, berdasarkan kebijakan pimpinan dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas ;

c. merencanakan operasional urusan pemerintahan meliputi kebijakan, pembinaan, sosialisasi, bimbingan, konsultasi, supervisi, koordinasi, monitoring, dan evaluasi serta pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pemerintahan kecamatan dan kelurahan serta Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD).

d. mengevaluasi pelaksanaan kebijakan harmonisasi hubungan antara susunan pemerintahan kabupaten, harmonisasi hubungan antar kecamatan, kelurahan.

e. mengevaluasi pelaksanaan pembinaan wilayah skala kabupa

(15)

f. merencanakan operasional serta mengevaluasi batas wilayah untuk skala kabupaten;

g. menyusun program kerja penyelesaian batas wilayah skala kabupaten, antar kecamatan dan kelurahan;

h. mengevaluasi pekerjaan bawahan berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempurnaannya ;

i. mengevaluasi pelaksanaan tugas bagian pemerintahan berdasarkan informasi, data, laporan yang di terima untuk penyempurnaan lebih lanjut ;

j. mengkoordinasikan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya ;

(4) Bagian Tata Pemerintahan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. perencanaan program kerja bagian tata pemerintahan;

b. fasilitasi pelaksanaan program kerja bagian tata pemerintahan;

c. pengkoordinasian laporan hasil pemeriksaan;

d. pembagian tugas kepada bawahan;

e. pengevaluasian tugas bagian tata pemerintahan;

f. pelaporan pelaksanaan tugas bagian tata pemerintahan;

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya

Pasal 11

(1) Bagian Tata Pemerintahan terdiri dari : a. Sub Bagian Pemerintahan Umum;

b. Sub Bagian Otonomi Daerah;

c. Sub Bagian Pembinaan, Evaluasi Kecamatan dan Kelurahan;.

(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Pemerintahan.

(16)

Pasal 12

(1) Sub Bagian Pemerintahan Umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) huruf a. memiliki Ikhtisar jabatan menyusun program dan perencanaan Pemerintahan Umum dengan mengolah data, merumuskan kebijakan berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan perundang-undangan sebagai pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan umum.

(2) Sub Bagian Pemerintahan Umum mempunyai tugas menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan operasional dan mengoreksi terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan umum.

(3) Sub Bagian Pemerintahan Umum memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyiapkan data-data berkenaan penyusunan program kerja pada sub bagian pemerintahan umum yang meliputi bidang pengawasan, tugas pembantuan, ketentraman dan ketertiban serta kerjasama sesuai petunjuk atasan sebagaimana peraturan perundang- undangan;

b. menyiapkan bahan kebijakan daerah, pedoman dan petunjuk yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas- tugas pemerintahan umum;

c. menghimpun dan menganalisa berbagai permasalahan tugas-tugas pemerintahan umum di kabupaten natuna sebagai bahan pertimbangan perumusan kebijakan daerah;

d. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum di wilayah kabupaten;

e. melaksanakan operasional serta penetapan kebijakan dan pelaksanaan perbatasan di tingkat kecamatan / desa / kelurahan di kabupaten;

f. melaksanakan kebijakan kabupaten dan mengacu kepada kebijakan nasional mengenai toponimi dan pemetaan wilayah kabupaten;

(17)

g. membuat konsep naskah dinas sesuai bidang tugas sub bagian pemerintahan umum;

h. mengoreksi hasil kerja bawahan untuk mengetahui adanya kesalahan serta upaya penyempurnaannya;

i. mengoreksi kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang di capai sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier ;

j. menyiapkan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan sub bagian pemerintahan umum;

k. melaksanakan operasional tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian tata pemerintahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 13

(1) Sub bagian Otonomi Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) huruf b. memiliki Ikhtisar jabatan menyusun program dan perencanaan dalam penyelenggaraan otonomi daerah dengan mengolah data, merumuskan kebijakan berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan perundang-undangan sebagai langkah penyelenggaraan otonomi daerah.

(2) Sub bagian Otonomi Daerah mempunyai tugas menyiapkan, mengonsep, melaksanakan dan mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan otonomi daerah.

(3) Sub bagian Otonomi memiliki uraian meliputi:

a. menyiapkan program kerja dan kegiatan sub bagian otonomi daerah berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksana tugas;

b. menghimpun dan menganalisa permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan otonomi daerah;

(18)

c. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan kegiatan pemilihan umum, pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah;

d. membuat konsep kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah skala kabupaten;

e. membuat konsep kebijakan norma, standar, prosedur dan kriteria pembinaan, sosialisasi, bimbingan, konsultasi, supervise, koordinasi, monitoring, dan evaluasi pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan;

f. membuat konsep peraturan daerah dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;

g. menyiapkan penyusunan LPPD Kabupaten;

h. memonitor, menganalisa dan mengavaluasi perkembangan penyelenggaraan otonomi daerah;

i. menyiapkan usulan penataan daerah skala kabupaten;

j. menyiapkan usulan kebijakan perubahan batas, nama/pemindahan ibukota daerah dalam rangka penataan daerah;

k. menyiapkan melaksanakan kebijakan pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah;

l. menyiapkan pengusulan pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah;

m. menyiapkan pengusulan perubahan batas kabupaten, nama dan pemindahan ibukota daerah ;

n. melaksanakan pengelolaan database penataan daerah skala kabupaten ;

o. menyiapkan data dan informasi penataan daerah skala kabupaten ke propinsi dan pemerintah;

p. menyiapkan bahan masukan pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah kabupaten untuk sidang DPOD ;

q. menyiapkan tugas kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut ;

(19)

r. membuat konsep kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar bawahan mengerti dan memahami pekerjaannya;

s. mengoreksi hasil kerja bawahan untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempurnaannya ;

t. mengoreksi kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang di capai sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;

u. menyiapkan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Sub Bagian Otonomi Daerah secara rutin maupun berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan.

Pasal 14

(1) Sub Bagian Pembinaan, Evaluasi Kecamatan dan Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) huruf c.

memiliki Ikhtisar jabatan melakukan evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kelurahan, menyusun program dan perencanaan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kelurahan dengan merumuskan kebijakan, mengolah serta memproses data berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan perundang- undangan sebagai langkah dalam penyelenggaraan dan pembinaan pemerintahan kecamatan dan kelurahan.

(2) Sub Bagian Pembinaan, Evaluasi Kecamatan dan Kelurahan mempunyai tugas menyiapkan, membuat konsep, melaksanakan operasinal dan mengoreksi terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kelurahan.

(20)

(3) Sub Bagian Pembinaan, Evaluasi Kecamatan dan Kelurahan memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyiapkan data- data berkenaan penyusunan program kerja pada sub bagian pembinaan, evaluasi kecamatan dan kelurahan;

b. menyiapkan bahan kebijakan harmonisasi hubungan antar susunan pemerintahan kecamatan dan kelurahan, penyelesaian konflik antar kecamatan dan kelurahan;

c. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi pemerintahan kecamatan dan kelurahan serta kelembagaan kecamatan dan kelurahan;

d. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan kecamatan dan kelurahan meliputi pembentukan, penggabungan dan pemindahan ibu kota kabupaten serta penghapusan kecamatan dan kelurahan serta;

e. melaksanakan monitoring, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan;

f. menyiapkan bahan kebijakan, pedoman petunjuk teknis tentang pelimpahan wewenang kabupaten kepada kecamatan;

g. menyiapkan dan mengolah laporan data serta informasi yang berhubungan dengan pemekaran kecamatan;

h. menyiapkan dan menghimpun data berkenaan dengan laporan kinerja kecamatan serta data kependudukan dan data monografi sebagai bahan evaluasi kinerja kecamatan dan kelurahan;

i. membuat konsep naskah dinas sesuai bidang tugas pada sub bagian pembinaan, evaluasi kecamatan dan kelurahan;

j. mengoreksi hasil kerja bawahan untuk mengetahui adanya kesalahan serta upaya penyempurnaanya;

k. mengoreksi kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang di capai sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;

(21)

l. menyiapkan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan sub bagian pembinaan, evaluasi kecamatan dan kelurahan;

m. melaksanakan operasional tugas lain yang diberikan oleh kepada Bagian pemerintahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 15 Bagian Organisasi

(1) Bagian Organisasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf b. memiliki ikhtisar jabatan menyusun dan mengkoordinasikan Pelaksanaan penataan kelembagaan dan pendayagunaan aparatur , Ketatalaksana dan reformasi birokrasi, Akuntabilitas dan Pelayanan publik serta pengelolaan data daerah.

(2) Bagian Organisasi mempunyai tugas melaksanakan urusan kelembagaan, pendayagunaan aparatur, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan pelayanan publik, serta tatalaksana dan reformasi birokrasi.

(3) Bagian Organisasi memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyusun perencanaan operasional pemaparan Renstra SKPD;

b. menyusun rencana program dan kegiatan bidang beserta target capaiannya dengan mengacu kepada standar pelayanan minimal (SPM);

c. menyusun laporan penyelenggaraan urusan organisasi;

d. menyiapkan bahan untuk laporan kinerja daerah berkaitan dengan urusan organisasi;

e. melakukan pembinaan dan pengarahan penyelenggaraan urusan kelembagaan, urusan pendayagunaan aparatur, urusan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, urusan pelayanan public, tatalaksana, urusan reformasi birokrasi ;

(22)

f. mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan urusan kelembagaan, urusan pendayagunaan aparatur, urusan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, urusan pelayanan public, tatalaksana, urusan reformasi birokrasi;

g. melakukan evaluasi penyelenggaraan urusan kelembagaan, urusan pendayagunaan aparatur, urusan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, urusan pelayanan public, tatalaksana, urusan reformasi birokrasi;

h. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya;

i. melakukan pengembangan terhadap kompetensi bawahan;

j. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;

k. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan diagonal terkait tugas pokok dan fungsi;

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.

(4) Bagian Organisasi menyelenggarakan fungsi :

a. perencanaan dan pelaporan program kerja dan kegiatan;

b. pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan kelembagaan;

c. pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan pendayagunaan aparatur;

d. pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;

e. pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan pelayanan publik;

f. pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan tatalaksana;

(23)

g. pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan reformasi birokrasi;

h. pengorganisasian dan pembinaan kepada bawahan;

i. pelaksanaan tugas lain-lain.

Pasal 16 (1) Bagian Organisasi terdiri dari :

a. Sub Bagian Kelembagaan dan Pendayagunaan Aparatur;

b. Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Pelayanan Publik;

c. Sub Bagian Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi.

(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Organisasi.

Pasal 17

(1) Sub Bagian Kelembagaan dan Pendayagunaan Aparatur sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) huruf a.

memiliki ikhtisar jabatan menyiapkan, menyusun, memproses dan mengerjakan program kerja sub bagian kelembagaan dan Pendayagunaan Aparatur berdasarkan petunjuk atasan dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

(2) Sub Bagian Kelembagaan dan Pendayagunaan Aparatur mempunyai tugas Melaksanakan urusan kelembagaan dan Pendayagunaan Aparatur.

(3) Sub Bagian Kelembagaan dan Pendayagunaan Aparatur memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyusun rencana kerja sub bagian kelembagaan dan pendayagunaan aparatur ;

(24)

b. menyusun laporan penyelenggraan kegiatan sub bagian kelembagaan dan pendayagunaan aparatur;

c. melakukan kajian pembentukan/penggabungan/

pemisahan kelembagaan di lingkungan pemerintah daerah;

d. menyiapkan kajian/analisa, evaluasi dan penilaian kelembagaan di lingkungan pemerintah daerah;

e. melakukan analisa penyusunan naskah akademik pembentukan dan evaluasi kelembagaan di lingkungan pemerintah daerah;

f. menyiapkan rancangan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah tentang penyempurnaan, pengembangan, pembentukan dan penghapusan kelembagaan di lingkungan pemerintah daerah;

g. menyusun tugas pokok dan fungsi dan uraian tugas jabatan struktural pada skpd di lingkungan pemerintah daerah;

h. merumuskan pola mekanisme hubungan kerja dan rumpun koordinasi kelembagaan di lingkungan pemerintah daerah;

i. melaksanakan analisa jabatan;

j. melaksanakan analisa beban kerja;

k. melakukan penyusunan dan penetapan standar kompetensi manejerial;

l. melakukan penyusunan kamus jabatan fungsional umum;

m. melakukan penyusunan evaluasi jabatan;

n. melakukan penyusunan nomenklatur jabatan fungsional tertentu yang dibutuhkan oleh pemerintah kabupaten natuna;

o. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas di Sub Bagian Kelembagaan dan Pendayagunaan Aparatur;

p. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya;

q. memberikan arahan dan motivasi kepada bawahan;

(25)

r. melakukan pengembangan terhadap kompetensi bawahan;

s. melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai;

t. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan diagonal terkait tugas pokok dan fungsi;

u. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.

Pasal 18

(1) Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Pelayanan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf b. memiliki Ikhtisar jabatan Menyiapkan, menyusun, memproses dan mengerjakan program kerja Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan petunjuk atasan dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

(2) Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Pelayanan Publik mempunyai tugas Melaksanakan urusan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Pelayanan Publik.

(3) Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Pelayanan memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyusun rencana kerja sub bagian akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan pelayanan publik;

b. menyusun laporan penyelenggraan kegiatan sub bagian akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan pelayanan publik;

c. melakukan penyusunan petunjuk teknis / pedoman penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;

d. memfasilitasi dan mengoordinir penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah , indicator kinerja utama dan perjanjian kinerja tingkat kabupaten dan perjanjian kinerja masing-masing SKPD;

(26)

e. melakukan penyusunan kebijakan daerah bidang pelayanan publik;

f. melakukan penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik (SPP) di lingkungan Sekretariat Daerah;

g. melakukan fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan standar Pelayanan Publik masing-masing SKPD;

h. melakukan fasilitasi penyusunan pelaksanaan dan pelaporan standar Pelayanan Publik masing-masing SKPD;

i. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan publik;

j. melakukan fasilitasi pengukuran indeks kepuasan masyarakat dan / atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodikyang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan;

k. melaksanakan mengoordinasikan pengelolaan pengaduan pelayanan publik;

l. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas di sub bagian akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan pelayanan publik;

m. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya n. memberikan arahan dan motivasi kepada bawahan;

o. melakukan pengembangan terhadap kompetensi bawahan;

p. melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai;

q. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan diagonal terkait tugas pokok dan fungsi;

r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.

Pasal 19

(1) Sub Bagian Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c.

memiliki Ikhtisar jabatan Menyiapkan, menyusun, memproses dan mengerjakan program kerja Sub Bagian

(27)

Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi berdasarkan petunjuk atasan dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

(2) Sub Bagian Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi mempunyai tugas melaksanakan urusan Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi.

(3) Sub Bagian Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyusun rencana kerja sub bagian tata laksana dan reformasi birokrasi;

b. menyusun laporan penyelenggraan kegiatan sub bagian tata laksana dan reformasi birokrasi ;

c. melakukan penyusunan kebijakan dan pedoman bidang ketatalaksanaan;

d. menyusun pedoman tata naskah dinas;

e. menyusun pedoman standarisasi kerja (standarisasi perlengkapan ,layout atau tata ruang formulir, efesiensi dan efektivitas kerja;

f. menyusun pedoman / kebijakan perjalanan dinas;

g. menyusun pedoman pakaian dinas kerja;

h. melakukan penyusunan rancangan produk hukum terkait prosedur tetap penyelenggraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna;

i. melakukan perumusan kebijakan terkait sarana dan prasarana aparatur;

j. melakukan pembinaan dan fasilitasi penyusunan SOP masing-masing SKPD;

k. melakukan fasilitasi dan penyusunan sistem pengendalian internal Sekretariat Daerah;

l. melakukan penyusunan kebijakan budaya kerja dan kode etik organisasi di lingkungan sekretariat daerah;

(28)

m. menyusun pedoman budaya kerja dan kode etik organisasi;

n. melakukan kerja sama dengan instansi lain terkait penerapan praktik pemerintah yang bersih (clean govermance) dan tata kelola pemerintah yang baik (good governance)

o. melakukan fasilitasi penyusunan dokumen road map reformasi birokrasi;

p. melakukan koordinasi teknis terkait implementasi pelaksanaan road map Reformasi Birokrasi;

q. membuat laporan pelaksanaan reformasi birokrasi setiap tiga bulan sekali;

r. menyusun kebijakan dan pedoman bidang reformasi birokrasi;

s. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas di sub bagian tata laksana dan reformasi birokrasi;

t. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya u. memberikan arahan dan motivasi kepada bawahan;

v. melakukan pengembangan terhadap kompetensi bawahan;

w. melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai;

x. melakukan koordinasi vertikal, horizontal dan diagonal terkait tugas pokok dan fungsi;

y. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.

Pasal 20 Bagian Hukum

(1) Bagian Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c. memiliki Ikhtisar jabatan melaksanakan urusan perumusan peraturan perundang-undangan bantuan hukum dan hak azasi manusia dan jaringan dokumentasi dan informasi hukum dengan menyusun dan mengkoordinasikan program dan rencana kerja pelaksanan

(29)

perumusan peraturan perundang-undangan bantuan hukum dan hak azasi manusia dan jaringan dokumentasi dan informasi hukum sebagai pedoman pelaksanaan program dan rencana kerja perumusan peraturan perundang-undangan bantuan hukum dan hak azasi manusia dan jaringan dokumentasi dan informasi hukum.

(2) Bagian Hukum mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang- undangan, membina dan mengendalikan kegiatan bantuan hukum dan hak asasi manusia serta pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum.

(3) Bagian Hukum memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyusun dan merumuskan kebijakan teknis dibidang perundang-undangan, bantuan hukum dan hak asasi manusia serta jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

b. menyusun program kerja meliputi bidang perundang- undangan, bantuan hukum dan hak asasi manusia serta jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

c. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan kegiatan bidang perundang-undangan, bantuan hukum dan hak asasi manusia serta jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

d. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan dibidang perundang-undangan, bantuan hukum dan hak asasi manusia serta jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

e. mengkoordinasikan penyusunan peraturan perundang- undangan produk hukum daerah;

f. mengkoordinasikan pengajuan propemperda;

g. mengkoordinasikan pengajuan rancangan peraturan daerah (Ranperda) ke DPRD dan penyampaian rancangan Peraturan daerah (Perda) kepada Pemerintah Provinsi untuk di evaluasi, fasilitasi dan harmonisasi;

(30)

h. mengkoordinasikan harmonisasi peraturan daerah dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan harmonisasi antar bidang urusan pemerintahan dalam wilayah kabupaten dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi;

i. mengkoordinasikan persiapan pembahasan ranperda dengan DPRD dan instansi terkait lainnya;

j. merencanakan operasional kerja bidang peraturan perundang-undangan;

k. merencanakan operasional kerja bidang bantuan hukum dan hak asasi manusia, penyelesaian sengketa hukum dan pelaksanaan penyuluhan hukum;

l. merencanakan operasional pengembangan sistem bidang jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

m. merencanakan operasional kerja kepada bawahan dengan cara disposisi atau secara lisan agar bawahan mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing;

n. merencanakan operasional tugas bagian hukum dengan cara kosnsultasi, kunjungan kerja, penyuluhan hukum dan sosialisasi peraturan perundang-undangan.

o. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang perundang- undangan, bantuan hukum dan hak asasi manusia serta jaringan dokumentasi dan informasi hukum dengan cara mengukur pencapaian program kerja yang telah disusun untuk bahan laporan kepada atasan dan kebijakan tindak lanjut;

p. mengevaluasi tugas bawahan agar pelaksanaan tugas dan tanggung jawab berjalan dengan efektif dan efisien;

q. mengevaluasi kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;

r. mengevaluasi tugas bagian hukum berdasarkan informasi, data dan laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

(31)

s. mengevaluasi pelaksanaan tugas bagian hukum untuk laporan kepada atasan baik secara tertulis maupun lisan.

(4) Bagian Hukum dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:

a. pengumpulan dan pengolahan data/perumusan peraturan perundang-undangan ;

b. pengumpulan bahan dan perumusan produk hukum lainnya;

c. pengumpulan bahan dan perumusan kebijaksanaan pelaksanaan bantuan hukum;

d. pelaksanaan sosialisasi perda, produk hukum nasional dan daerah dan dokumentasi;

e. pengevaluasian tugas bagian hukum;

f. pelaporan pelaksanaan tugas bagian hukum;

g. pelaksanaan tugas lainnya dibidang hukum yang diberikan oleh pimpinan.

Pasal 21 (1) Bagian Hukum terdiri dari :

a. Sub Bagian Peraturan dan Perundang-undangan;

b. Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM;

c. Sub Bagian Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Hukum.

Pasal 22

(1) Sub Bagian Peraturan dan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf a.

memiliki Ikhtisar jabatan menyusun dan mengerjakan program dan perencanaan Peraturan Perudang-Undangan dengan menelaah dan mengevaluasi produk hukum daerah

(32)

untuk disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Sub Bagian Peraturan dan Perundang-undangan mempunyai tugas mengkoordinasikan, memfasilitasi, menyusun, menyiapkan, menelaah serta mengevaluasi perumusan rancangan peraturan daerah, peraturan Bupati, Keputusan Bupati dan peraturan lainnya.

(3) Sub Bagian Peraturan dan Perundang-undangan memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyiapkan pembinaan bidang peraturan perundang- undangan;

b. menyiapkan program kerja sub bagian perundang- undangan berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

c. menyiapkan bahan–bahan dalam rangka proses pembentukan dan penyusunan produk hukum daerah;

d. mempersiapkan bahan penyelesaian permasalahan- permasalahan yang berhubungan dengan rancangan produk hukum daerah (peraturan daerah, peraturan bupati, keputusan bupati dan keputusan bersama bupati);

e. menyiapkan bahan telaahan dan pertimbangan dalam rangka pembentukan produk hukum daerah ( peraturan daerah, peraturan bupati, keputusan bupati dan keputusan bersama bupati);

f. menyiapkan tugas –tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab;

g. menyusun rancangan peraturan perundang-undangan dan produk hukum daerah atas petunjuk atasan yang terdiri dari peraturan daerah, peraturan bupati, keputusan bupati dan keputusan bersama bupati;

(33)

h. menyusun dan membuat naskah dinas sesuai bidang tugas sub bagian peraturan perundang-undangan berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

i. mengkonsep tugas pembinaan bidang peraturan perundang-undangan berdasarkan informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

j. menbuat konsep surat keluar dan surat masuk yang berhubungan dengan sub bagian peraturan perundang – undangan;

k. membuat konsep laporan tahunan sub bagian peraturan perundang – undangan sebagai acuan untuk evaluasi;

l. melaksanakan koordinasi, klarifikasi dan evaluasi produk hukum daerah berdasarkan petunjuk dan arahan atasan;

m. melaksanakan operasional perintah atasan melalui pengkajian, telaah permasalahan dan peraturan perundang –undangan;

n. melaksanakan pengkajian dan mempelajari peraturan perundang–undangan di bidang Sub Bagian Peraturan Perundang–undangan;

o. melaksanakan operasional kerja dengan membagi tugas kepada bawahan dengan cara tertulis ataupun lisan agar dapat diproses lebih lanjut;

p. melaksanakan operasional pelaksanaan kegiatan sub bagian peraturan perundang – undangan;

q. membuat laporan dan melaporkan laporan pelaksanaan tugas dibagian sub peraturan perundang – undangan kepada atasan secara lisan ataupun tertulis berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan;

r. melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas, fungsi dan tanggungjawab;

s. mengkoreksi dan menyiapkan produk hukum daerah yang terdiri dari peraturan daerah, peraturan bupati, keputusan bupati dan keputusan bersama bupati;

(34)

t. mengoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan untuk mengetaui adanya kesalahan atau kekeliruan serta memberi petunjuk upaya penyempurnaan untuk pembinaan dan peningkatan karier.

Pasal 23

(1) Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf b. memiliki Ikhtisar jabatan menyusun dan mengerjakan program dan perencanaan Bantuan Hukum dan Hak Azasi Manusia dengan mengolah program kerja Bantuan Hukum Hak Azasi Manusia untuk pelayanan dan pembinaan bantuan hukum dan HAM.

(2) Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM mempunyai tugas mengkoordinasikan, pelayanan bantuan hukum dan HAM, penyuluhan, pembinaan dan pengawas terhadap produk hukum daerah serta administrasi yuridis PPNS.

(3) Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyiapkan program kerja sub bagian bantuan hukum dan HAM berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. menyiapkan pemberian bantuan hukum yang menyangkut perkara kedinasan bagi satuan kerja perangkat daerah;

c. menyiapkan bahan untuk penyelesaian sengketa hukum dan analisa kebijakan daerah;

d. melaksanakan penyelesaian sengketa pidana atau perdata yang menyangkut perkara kedinasan bagi satuan kerja perangkat daerah;

e. menyiapkan pemberian bantuan hukum didalam dan diluar pengadilan kepada pengawai pemerintah daerah kabupaten natuna yang tersangkut perkara kedinasan;

(35)

f. melaksanakan pengolahan bahan perumusan kebijakan pembinaaan dan pengawasan terhadap produk hukum daerah;

g. menyiapkan pemberian bantuan hukum dalam sengketa hukum baik didalam maupun diluar sidang pengadilan kepada semua unsur pemerintah daerah;

h. melaksanakan koordinasi, evaluasi, klarifikasi, pembinaan dan pengawasan terhadap produk hukum daerah;

i. menyiapkan pemberian bantuan hukum dan pelanggaran HAM;

j. menyiapkan laporan tahunan rencana aksi nasional hak asasi manusia (RANHAM);

k. menyiapkan administratif yuridis penyidik aparatur sipil negara (ASN);

l. melaksanakan penyuluhan hukum;

m. menyiapkan bantuan hukum litigasi dan non litigasi;

n. menyiapkan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab;

o. membuat konsep dan mengoreksi perjanjian Kerjasama/Mou, nota kesepahaman dan naskah perjanjian hibah daerah;

p. membuat konsep naskah dinas sesuai bidang tugas sub bagian bantuan hukum dan HAM berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

q. melaksanakan operasional kerja dan membagi tugas kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar dapat diproses lebih lanjut;

r. mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan- bahan lainnya yang berhubungan dengan Sub Bagian Hukum dan HAM secara rutin maupun berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan kemanpuan;

(36)

s. melaksanakan operasional untuk menindaklanjuti putusan verstek;

t. menginventarisasi permasalahan sesuai bidang tugas Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan.

u. mengoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempunaannya untuk pembinaan dan peningkatan karir bawahan.

Pasal 24

(1) Sub Bagian Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf c.

memiliki Ikhtisar jabatan menyusun dan mengerjakan program dan perencanaan system jaringan dokumentasi dan informasi hukum dengan melakukan dokumentasi dan publikasi produk hukum untuk pendataan dan penyebarluasan dokumentasi hukum dan informasi hukum.

(2) Sub Bagian Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai tugas melakukan dokumentasi dan publikasi produk hukum, menerbitkan lembaran daerah, Berita Daerah dan mengatur penyebaran dokumen hukum serta melayani informasi dokumen hukum.

(3) Sub Bagian Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum memiliki uraian tugas Sub Bagian Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum meliputi tugas :

a. menyiapkan program kerja sub bagian dokumentasi dan informasi hukum berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan kegiatan jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

(37)

c. menyiapkan pengembangan sistem jaringan dokumentasi dan infromasi hukum;

d. menyiapkan bahan dalam rangka pengundangan produk hukum daerah untuk didokumentasikan;

e. membuat konsep surat keluar dan surat masuk yang meliputi bidang sub bagian jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

f. membuat konsep pengelolaan produk hukum daerah dan produk hukum pusat untuk didokumentasikan baik secara offline maupun online;

g. membuat konsep laporan tahunan jaringan dokumentasi dan informasi hukum sebagai bahan acuan evaluasi di JDIH;

h. melaksanakan fasilitasi penerbitan penomoran untuk pendokumentasian peraturan daerah, peraturan bupati, surat keputusan bupati dan instruksi bupati;

i. melaksanakan operasional dalam pengelolaan system jaringan dokumentasi dan informasi hukum melalui web JDIH;

j. melaksanakan operasional pelayanan informasi hukum untuk aparatur pemerintah dan masyarakat;

k. melaksanakan operasional dalam rangka mensosialisasikan peraturan perundang-undangan;

l. melaksanakan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan;

m. mempelajari dan mengkaji peraturan perundang- undangan di bidang jaringan dokumentasi dan informasi hukum dan regulasi lainnya guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

n. melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dilingkungan sekretariat daerah dan instansi lainnya secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan informasi , masukan untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

(38)

o. melaksanakan operasional kerja dengan membagi tugas kepada bawahan dengan cara tertulis ataupun lisan agar dapat diproses lebih lanjut;

p. menginventarisasi permasalahan – permasalahan pada sub bagian jaringan dokumentasi dan informasi hukum untuk penyempurnaan kinerja;

q. melaksanakan operasional pengelolaan web JDIH;

r. melaksanakan operasional kegiatan JDIH dan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan;

s. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian jaringan dokumentasi dan informasi hukum kepada atasan secara lisan maupun tulisan berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan;

t. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya;

u. Mengoreksi tugas sub bagian jaringan dokumentasi dan informasi hukum berdasarkan informasi , data, laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

v. mengoreksi hasil kerja bawahan untuk mengetahui adanya kesalahan dan kekeliruan serta upaya penyempurnaannya guna menilai kinerja bawahan untuk pembinaan dan peningkatan karier;

Paragraf 4

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pasal 26

(1) Asisten Ekonomi dan Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d. memiliki Ikhtisar jabatan Mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan bidang migas, perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

(2) Asisten Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas mengkoordinasikan perumusan kebijakan pemerintah daerah dan mengkoordinasikan penyelengaraan

(39)

pemerintahan dibidang migas, ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

(3) Asisten Ekonomi dan Pembangunan memiliki uraian tugas meliputi :

a. melakukan pengoordinasian penyusunan kebijakan pemerintahan daerah di bidang migas, ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan rakyat;

b. melakukan pengoordinasian dalam pelaksanaan kegiatan di bidang migas, ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan rakyat;

c. melakukan pengoordinasian dan pembinaan pelaksanaan tugas perangkat daerah sesuai dengan ruang lingkupnya;

d. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang migas, ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan rakyat;

e. melakukan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang migas, ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan rakyat;

f. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya;

g. memberikan arahan dan motivasi kepada bawahan;

h. melakukan pengembangan terhadap kompetensi bawahan;

i. melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan;

j. melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan diagonal terkait tugas pokok dan fungsi;

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya.

(4) Asisten Ekonomi dan Pembangunan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dengan ruang lingkup bidang pariwisata dan kebudayaan, kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, sosial, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pemberdayaan masyarakat dan desa, perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha mikro, pendidikan,kepemudaan dan olah raga, tenaga kerja, transmigrasi, pekerjaan umum, penataan ruang, perhubungan, pertanian, kelautan, perikanan, lingkungan hidup, ketahanan pangan, migas, ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

b. Pelaksanaan Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dengan ruang lingkup bidang pariwisata dan kebudayaan, kesehatan, pengendalian penduduk keluarga berencana, sosial, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pemberdayaan masyarakat dan desa, perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha mikro, pendidikan, kepemudaan dan olah raga, tenaga kerja, transmigrasi, pekerjaan umum, penataan ruang, perhubungan,

(40)

pertanian, kelautan, perikanan, lingkungan hidup, ketahanan pangan, migas, ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

c. Pelaksanaan evaluasi, pengoordinasian, terhadap penyelenggaraan urusan perangkat daerah ruang lingkup pemerintahan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 27

(1) Asisten Ekonomi dan Pembangunan terdiri dari:

a. Bagian Migas;

b. Bagian Ekonomi;

c. Bagian Pembangunan;

d. Bagian Kesejahteraan Rakyat;

(2) Tiap-tiap Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Asisten Ekonomi dan Pembangunan.

Pasal 28 Bagian Migas

(1) Bagian Migas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf a. memiliki Ikhtisar jabatan melaksanakan urusan bagian Migas dengan merumuskan dan melaksanaan kebijakan teknis, menyusun rencana strategis, rencana kerja dan kegiatan, fasilitasi, melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian meliputi Sub Bagian Hulu Minyak dan Gas Bumi, Sub Bagian Hilir Minyak dan Gas Bumi dan s Sub Bagian Pelaporan Migas untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan berdasarkan Peraturan perundang-undangan.

(2) Bagian Migas mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis, menyusun rencana strategis, rencana kerja dan kegiatan, Fasilitasi, melaksanakan pembinaan, pengawasan dan Pengendalian

(41)

melaksanakan pengkoordinasian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan di bagian Subbag Hulu Minyak dan Gas Bumi, Subbag Hilir Minyak dan Gas Bumi dan Subbag Pelaporan Migas.

(3) Bagian Migas memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyusun rencana program kerja dan kegiatan terkait sub bagian hulu minyak dan gas bumi, subbag hilir minyak dan gas bumi dan subbag pelaporan migas berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

b. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan kebijakan tentang pembinaan, pengawasan dan pengendalian migas;

c. memberikan usul dan saran kepada pimpinan selaku atasan langsung melalui pengkajian yang analitis dan sistematis sebagai bahan pertimbangan pembuatan kebijakan dan penyelesaian suatu permasalahan;

d. menyusun kebijakan dan regulasi terkait subbag hulu minyak dan gas bumi, subbag hilir minyak dan gas bumi dan subbag pelaporan migas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

e. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian subbag hulu minyak dan gas bumi, subbag hilir minyak dan gas bumi dan subbag pelaporan migas;

f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bagian migas;

g. memberi petunjuk serta membagi tugas kepada bawahan dengan cara memberikan disposisi atau lisan agar bawahan mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing;

(42)

h. mengatur pelaksanaan tugas berdasarkan prioritas kepada bawahan dengan cara tertulis atau lisan agar tugas dapat diselesaikan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan;

i. mengevaluasi dan menilai pekerjaan bawahan berdasarkan hasil kerja untuk mengetahui adanya kesalahan atau kekeliruan serta upaya penyempurnaannya dan sebagai bahan untuk pembinaan dan peningkatan karier;

j. mengkoordinasikan sebagian tugas sekretariat daerah dalam bidang industri dan perdagangan minyak dan gas bumi;

k. mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia terkait peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat;

l. mensosialisasikan peraturan-peraturan terkait sub sektor minyak dan gas bumi;

m. menyusun asistensi tugas administrasi dengan cara konsultasi, kunjungan kerja, sosialisasi dan bimbingan teknis;

n. mengevaluasi tugas bagian minyak dan gas bumi berdasarkan informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

o. melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan bagian minyak dan gas bumi kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis;

p. mengkoordinasikan, melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Bagian Migas menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana program kerja bagian migas;

b. perumusan kebijakan di bagian migas;

c. fasilitasi program kerja di bagian migas;

d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian di Bagian Migas;

(43)

e. Pengkoordinasian dibidang industri dan perdagangan minyak dan gas bumi;

f. Pembagian tugas kepada bawahan;

g. Pengaturan pelaksanaan serta pengevaluasian tugas;

h. Pelaporan pelaksanaan tugas Bagian Migas.

Pasal 29 (1) Bagian Migas terdiri dari :

a. Sub Bagian Hulu Minyak dan Gas Bumi;

b. Sub Bagian Hilir Minyak dan Gas Bumi;

c. Sub Bagian Pelaporan Migas.

(2) Tiap-tiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Migas.

Pasal 30

(1) Sub Bagian Hulu Migas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) huruf a. memiliki Ikhtisar jabatan melaksanakan urusan Subbag Hulu Minyak dan Gas Bumi dengan merumuskan pelaksanaan kebijakan, menyusun program, fasilitasi, koordinasi, terkait Subbag Hulu Minyak dan Gas Bumi untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan berdasarkan Peraturan perundang-undangan.

(2) Sub Bagian Hulu Migas mempunyai tugas merumuskan pelaksanaan kebijakan, menyusun rencana strategis, rencana kerja dan kegiatan, melaksanakan pengkoordinasian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dibidang Subbag Hulu Minyak dan Gas Bumi.

(3) Sub Bagian Hulu Migas memiliki uraian tugas meliputi:

a. menyiapkan dan menyusun rencana program kerja dan kegiatan terkait sub bagian hulu minyak dan gas bumi berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan peraturan

Referensi

Dokumen terkait

Higashitoyonaka Hari merapikan perpustakaan (Setiap hari Jumat terakhir setiap bulan, kecuali bulan Agustus & Desember. Jika hari tersebut jatuh pada hari libur, perpustakaan

Simpulan, Kualitas pencitraan SPM menggunakan radiofarmaka 99m Tc-tetrofosmin produk lokal mempunyai kesesuaian dengan hasil pemeriksaan kualitas pencitraaan

1) Sistem informasi dengan memakai teknologi informasi yang dapat mendukung dan mengembangkan pelaksanaan tugas di lingkungan Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus

Diketahui bahwa t tabel dalam penelitian ini untuk derajat kebebasan df = 57–3 dengan signifikasi 5% adalah 2,004. Sedangkan penghitungan t hitung sebagaimana terlihat

Dari hasil yang ditunjukan dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan daya netto yang terbaik pada desain sistem pembangkit yang optimal, rasio antara laju aliran

Berdasarkan simulasi yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa, sel bahan bakar tipe PEMFC memiliki respon dinamik yang sangat lambat pada saat start-up

Adapun dua pasal terakhir dari bab ketentuan peralihan Qanun Nomor 6 Tahun 2014 menegaskan bahwa qanun jinayat tersebut merupakan manifestasi dari hukum khusus yang

Sebagai contoh, berikut ini adalah salah satu definisi dari e-commerce yang mendekati aktifitas dari e-commerce tersebut yang diambil dari sebuah buku Electronic Commerce, A