• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK PRODUK YANG BERNILAI EKONOMIS DAN KREATIF DI MASA PANDEMI. STKIP PGRI Pacitan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK PRODUK YANG BERNILAI EKONOMIS DAN KREATIF DI MASA PANDEMI. STKIP PGRI Pacitan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK PRODUK YANG BERNILAI EKONOMIS DAN KREATIF

DI MASA PANDEMI

Radianing Anggita Putri1 Hasan Khalawi2

1Pendidikan Matematika 2Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Pacitan

e-mail : radianingap12@gmail.com

Abstract: The spread of the covid-19 virus which is currently sweeping the entire world and changing all aspects of human life, one of which is entrepreneurship where there are changes in terms of many consumers or service users. Utilization of patchwork waste generated from the sewing business is the main attraction for making products that have economic and creative value. One of them is made hijab connector. With many variations, namely versions of ordinary buttons specifically for connectors, decorative buttons, jeglok buttons and adhesives. This type of research uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques in this study are observation, interviews and documentation.

Keywords: Covid-19 pandemic, patchwork waste, products, economic value, creative

Abstrak: Penyebaran virus covid-19 yang saat ini melanda seluruh dunia dan mengubah semua aspek kehidupan manusia, salah satunya kewirausahan dimana ada perubahan dari segi banyak konsumen atau pengguna jasa. Pemanfaatan limbah kain perca yang dihasilkan dari usaha menjahit menjadi daya tarik sendiri untuk membuat produk yang memiliki nilai ekonomis dan kreatif. Salah satunya adalah dibuat konektor hijab. Dengan banyak macam variasi yaitu versi kancing biasa khusus konektor, kancing hias, kancing jeglok dan perekat.

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi

Kata kunci: Pandemi covid-19, limbah kain perca, produk, bernilai ekonomis, kreatif

PENDAHULUAN

Maraknya penyebaran virus corona (covid-19) yang mulai terdengar beritanya dari daerah Wuhan (Lee, 2020) menjadi momok awal tersebarnya akan kekhawatiran seluruh dunia. Dimana berbagai kasus atau masalah diseluruh dunia pasti menjadi sorotan berbagai negara, termasuk Negara Indonesia.

Pandemi covid-19 tentunya menimbulkan berbagai dampak dalam berbagai aspek atau bidang kehidupan masayarakat Indonesia, termasuk bidang kewirausahaan. Selain berdampak pada penghasilan yang menurun, pelaku usaha tentunya banyak sekali menimpulkan sampah atau limbah baik organik maupun anorganik.

(2)

122 | J-S-E, Volume 06, Nomor 02, Oktober 2021 Sampah dan limbah anorganik seperti

plastik dan kain merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang sampai saat ini masih banyak terjadi dan tidak bisa dinafikan lagi. Hal ini dikarenakan bahan- bahan tersebut sulit dan susah untuk diuraikan oleh mikroba dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Menurut Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi limbah adalah sisa

suatu usaha dan/atau kegiatan. Permasala han limbah yang tak kunjung terselesaikan mendorong Pemerintah Indonesia melalui Kementrian

Lingkungan Hidup untuk mengelola limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat atau mempunyai nilai ekonomi dengan

mengedepankan pola

pemanfaatan salah satu gerakan yang po puler dalam pengelolaan limbah yaitu, gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan

limbah. Reuse berarti menggunakan kem bali limbah yang masih dapat digunakan

untuk fungsi

yang sama ataupun fungsi yang lainnya. D an recycle berarti mengelola kembali (daur ulang) limbah menjadi barang atau produk

baru yang bermanfaat (Aisyah dan Hidayati, 2020 : 149).

Kain perca adalah salah satu contoh limbah anorganik yang sulit diuraikan oleh lingkungan (Munir, dkk, 2021 : 134). Limbah kain perca ini banyak ditemui di lingkungan sekitar kita. Terlebih lagi banyak penjahit disekitar kita baik penjahit kecil maupun penjahit yang sudah terkenal lebih lama.

Meskipun selama pandemi ini banyak sekali pelaku ekonomi usaha kecil menjahit mengeluhkan pendapatan yang semakin menurun, pengguna jasa dan konsumen yang berkurang namun limbah kainnya pun tetap masih banyak. Minimnya jiwa kreatif seorang penjahit dan bingung limbah tersebut mau digunakan untuk apa menjadi alasan tersendiri kenapa peneliti tertarik mengambil penelitian ini. Apabila jasa yang mereka punya dimasa pandemi saat ini peminatnya berkurang, penjahit juga harus pintar-pintar untuk meningkatkan dan juga mengembangkan jiwa kreatif dan putar otak supaya tetap bisa berjalan usahanya dan menghasilkan uang.

Selama ini limbah kain perca hanya

dibiarkan menumpuk untuk

kemudian dibakar tanpa dimanfaatkan kembali. Salah satu alternatif untuk mengurangi limbah kain perca tersebut sekaligus mendukung program gerakan 3R dari pemerintah adalah dengan memanfaatkan limbah kain perca menjadi suatu produk

(3)

kerajinan tangan kreatif yang berguna dan mempunyai daya jual, contohnya adalah konektor hijab. Selain mempunyai nilai estetika, pengolahan dan pemanfaatan limbah kain perca juga dapat mengurangi dampak globalisasi dan pemanasan global.

Salah satu Dusun yang mempunyai tukang jahit banyak adalah Dusun Sidorejo, Desa Gayuhan. Banyaknya limbah kain perca yang tidak dimanfaatkan dengan baik dan hanya dibakar percuma. Padahal jika sudah diolah bisa menghasilkan uang banyak dan membantu perekonomian. Berdasarkan uraian diatas, artikel ilmiah ini akan membahas pemanfaatan limbah kain perca untuk produk yang bernilai ekonomis kreatif di masa pandemi.

METODE

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Artinya data yang terkumpul diuraikan dalam bentuk deskripsi/penjelasan, penggambaran masalah, dan penguraian pokok masalah yang kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2018 : 305). Dalam penelitian ini, subjek penelitian ini adalah salah satu penjahit yang ada di Dusun Sidorejo, Desa Gayuhan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden saja, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi dan kondisi) dilakukan pada tanggal 1,2 dan 3 Juni 2021, saat peneliti meneliti potensi apa yang dimiliki Dusun Sidorejo tersebut dalam bidang kewirausahaan. Sedangkan untuk observasi akhir dilakukan pada tanggal 21 Juni 2021, saat program kerja kelompok big data pendataan usaha-usaha. Untuk wawancaranya sendiri, peneliti mewawancarai salah satu pemilik usaha jahit di Dusun Sidorejo dengan sebelumnya meminta izin apakah bersedia diwawancarai atau tidak dan akhirnya bersedia. Wawancara dilakukan pada tanggal 29 Juni 2021. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menurut Miles and Huberman dengan cara Reduksi Data, Penyajian Data, serta Penarikan Kesimpulan/Verifikasi.

HASIL

Dampak covid-19 ini sangat dirasakan oleh warga masyarakat, Di masa pandemi seperti saat ini, sangat memengaruhi segala aspek kehidupan. Salah satunya pada aspek perekonomian dalam bidang kewirausahaan.

Selain untuk meningkatkan perekonomian

(4)

124 | J-S-E, Volume 06, Nomor 02, Oktober 2021 masyarakat serta menerapkan kebiasaan hidup

sehat, juga akan memanfaatkan sosial media sebagai alat pemasarannya karena untuk saat ini peran media sosial memegang peranan penting dalam menyebarkan informasi yang disampaikan kepada publik contohnya adalah memasarkan produk konektor hijab atau konektor masker secara online.. Namun hal ini tidak terlepas dari penggunaan media tersebut yang dapat menghasilkan hal yang positif maupun negatif. Dengan begitu untuk mendapatkan hasil yang positif, peneliti mengajak salah satu penjahit yang ada di Dusun Sidorejo, Desa Gayuhan untuk memanfaatkan bahan yang dapat di daur ulang seperti kain perca untuk di jadikan sesuatu yang bernilai yaitu konektor masker atau konektor hijab. Untuk kain perca bisa kita temui di salah satu tempat pemilik usaha jahit tersebut yang sudah tidak terpakai dan kondisi yang amsih layak digunakan dan bagus juga tidak kotor.

Pada umunya, kain perca hanya dibakar atau dibuang sedangkan nilai guna yang sebenarnya cukup potensial di kembangkan.

Salah satu pemanfaaatnya adalah dengan menghasilkan produk lain yang kreatif dan memiliki nilai jual yang lebih atau bernilai ekonomis. Produk yang bernilai ekonomis adalah barang yang mempunyai kuantitas atau harga terbaik dengan tingkat bahan sedikit atau seminimal mungkin. Untuk produk

kreatif merupakan kemampuan dalam mengeluarkan gagasan atau ide untuk menciptakan hasil yang inovatif. Bahan dan alat yang digunakan pun terbilang cukup murah dan mudah ditemui, hanya saja dalam pembuatannya dibutuhkankan bermacam- macam teknik. Pengertian kreatif dan bernilai ekonomis.

Metode pelaksanaan usaha kerajinan ini melalui beberapa tahap yaitu : (1) Mengumpulkan kain yang tidak terpakai, (2) pengadaan tempat dalam membuat produk yang memadai. Dibutuhkan tempat produksi yang memadai sehingga proses produksi dapat berjalan lancar dan letaknya strategis, (3) pengadaan peralatan produksi yang sudah siap pakai. Sebelum memulai proses produksi, peralatan yang digunakan harus dalam keadaan baik dan siap agar tidak mengganggu proses produksi, (4) pengadaan bahan-bahan yang menghasilkan hasil yang maksimal dan berkualitas, (5) melakukan kegiatan produksi, (6) media untuk pemasaran.

Langkah-langkah kegiatan produksi atau pembuatan konektor hijab sendiri antara lain : (1) Siapkan alat dan bahan antara lain : kain perca, gunting, peniti, kancing hias, kancing jeglok atau kancing biasa lalu jarum tangan, benang jahit sesuai dengan warna kainnya, kapur jahit, meteran jahit, bolpoin atau tusuk lain, korek api dan elastis, (2) siapkan kain perca, alat ukur dan kapir jahit.

(5)

Ukur panjang 37 cm dan lebar 6,5 cm yang membentuk persegi panjang (3) siapkan gunting dan guntinglah kain tersebut sesuai dengan pola yang sudah dibuat, (4) siapkan elastis dan alat ukur, ukur elastis dengan ukuran panjang 18 cm dan lebar 2 cm.

Kemudian gunting dan korek api bagian ujung agar serat tetap rapi, (5) mesin jahit siap digunakan. Kain persegi panjang tadi dilipat persegi panjang kemudian dijahit dengan kampuh 0,5 cm, (6) jika sudah, balik kain tersebut menggunakan boploin atau tusuk lain menjadi bentuk semacam bambu bagian ujung-ujung terbuka, (7) siapkan peniti dan elastis. Kemudian masukkan ke dalam kain tersebut, (8) rapikan bagian ujung-ujung konektor yang sudah ada elastisnya tadi kemudian jahit agar kuat, (9) jika sudah, siapkan kancing, jarum tangan yang sudah siap digunakan lengkap dengan benang.

Benang rangkap 4 agar kuat. Kemudian pasang, (10) konektor siap digunakan.

Cara promosi paling ampuh adalah melalui media sosial. Bisa dengan cara upload atau buat story di media sosial yang dipunya.

Untuk penelitian kali ini promosi produk konektor melalui Story WA dan untuk tutorial atau langkah-langkah pembuatannya di upload di youtube. Pengguna internet di Indonesia yang sangat besar membuka peluang usaha untuk berkembang secara online. Nah, inilah kesempatan yang harus

kita manfaatkan untuk mempromosikan barang dagangan agar cepat laku. Beriklan di media sosial untuk memasarkan produk kita.

Diskonan menjadi karakter konsumen dari Indonesia. Sebagian besar masyarakat kita sangat antusias membeli suatu produk saat ada diskon. Tak jarang karena hal ini, toko menjadi sangat ramai karena mereka rebutan barang dagangan. Memberikan diskon produk sangat efektif untuk meningkatkan awareness.

Selain produk dikenal, calon konsumen juga tertarik membali produk saat ada diskon.

Setelah mereka puas, mereka cenderung repeat order dengan produk kita. Untuk pembelian bahan-bahannya di Toko Jahit Arjosari dan Toko Jahit yang ada di Pacitan.

Diketahui untuk harga elastis permeter seharga Rp 2.000,00. Kancing khusus konektor 1 lusin seharga Rp 3.500,00.

Kancing jeglok perbutir seharga Rp 300,00.

Perekat warna putih permeter Rp 4.000,00.

Untuk harga kancing hias 1 lusin seharga Rp 5.000. Kain perca dan benang sudah tersedia dirumah. Jenis konektor yang dibuat tidak hanya menggunakan kancing biasa untuk konektor. Tapi ada juga yang versi menggunakan kancing jeglok, kancing hias dan perekat. Jadi menyediakan berbagai macam jenis sehingga konsumen dapat memilih dan beli sesuai dengan selera yang di inginkan. Harga jual satuan setiap jenis sama yaitu Rp 4.000,00. Untuk warna konektor

(6)

126 | J-S-E, Volume 06, Nomor 02, Oktober 2021 banyak sekali pilihan warnanya, semua warna

ada. Alasan kami membuat konektor masker karena Jenis-jenis masker sekarang sangat beragam, ada masker model hijab, ataupun non hijab. Bagi pengguna hijab akan kesulitan jika akan menggunakan masker non-hijab tentunya. Maka dari itu, dibutuhkan pengait antara tali masker non-hijab yang disebut juga konektor Selain itu, bentuknya yang cantik dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakannya terutama dikalangan wanita.

Ini menjadi daya tarik tersendiri untuk memanfaatkan kain perca menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis dan kreatif.

SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian tersebut di atas, peneliti dalam hal ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan limbah kain perca untuk produk yang bernilai ekonomis dan kreatif dimasa pandemi ini yaitu pembuatan produk konektor hijab merupakan salah satu alternatif untuk untuk mengurangi limbah kain perca tersebut sekaligus mendukung program gerakan 3R dari pemerintah dan juga dapat mengurangi dampak globalisasi dan pemanasan global.

Konektor yang dibuat bermacam-macam ada yang menggunakan kancing biasa khusus konektor, ada yang menggunakan perekat, kancing hias dan kancing jeglok. Untuk pemasarannya pun melalui media sosial yaitu Whatsapp

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti & Hidayati, Lutfiyah.2020.”Analisis Recycle Limbah Tekstil (Lace dan Tulle) Dalam Pembuatan Busana Pesta Balita Perempuan”.E-journal. Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.9(2).

Lee, A.2020.Wuhan Novel coronavirus (COVID-19):why global control is challenging ? Public Healthy https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti cles/PMC7130979/. Di akses pada 30 Juni 2021, Pukul 09.47.

Munir, Muhammad Misbahul.

2021.”Pemanfaatan Limbah Kain perca Menjadi Produk Bernilai Ekonomis Bagi Ormas PKK Desa Bugel”. Jurnal Abdimas Singkerru. Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara.1(2).

Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Det ails/38771/uu-no-32-tahun-2009. Di akses pada tanggal 30 Juni 2021 Pukul 10.00.

Referensi

Dokumen terkait

Pro-kontra atau penolakan terhadap upaya kasasi atas putusan bebas yang dilakukan penuntut umum itu tentu tidak lain dikarenakan adanya ketentuan Pasal 263 KUHAP ayat (1)

Observasi awal dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian ini dilaksanakan, Maksudnya untuk mendapatkan data-data awal yang ada di lapangan (tempat

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara, sebelum Demak yang merupakan kerajaan Islam, dan dianggap sebagai salah satu dari negara

Besarnya peningkatan nilai MOR papan komposit pada suhu 130 0 C ini karena nilai kerapatan papan komposit yang dihasilkan juga semakin besar, disamping itu dalam

Hasil tersebut mendukung penelitian-penelitian sebelumnya oleh Phau dan Sari (2004) yang menyatakan usia berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku

Kualitas sumberdaya manusia yang semakin meningkat di Sulawesi Utara berdampak pada meningkatnya tenaga kerja terdidik.Tenaga kerja terdidik, sebagaimana dijelaskan di

Purpose: ​ The purpose of this paper was to determine the relationship of knowledge, and parental attitudes with the status of child immunization in the working area of

Berdasarkan analisis terhadap dua buku teks ini tentang kerajaan tarumanegara dapat disimpulkan bahwa buku teks Erlangga lebih bagus dibanding dengan Yudisthira,