RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
TAHUN 2020 - 2024
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020 - 2024 Halaman i
KATA PENGANTAR
Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka disusunlah Dokumen Rencana Strategis Tahun 2020-2024 Pengadilan Agama Bawean
Dokumen ini adalah dokumen yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dan strategi yang dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun.
Semoga dokumen ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait.
Bawean, 15 Januari 2020
Ketua Pengadilan Agama Bawean,
Miftahul Huda, S. Ag.
NIP. 19720722 199903 1 006
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi
i ii
Bab I Pendahuluan 1
1.1 Kondisi Umum 1
1.2 Potensi dan Permasalahan 4
a. Kekuatan (Strength) 4
b. Kelemahan (Weaknes) 5
c. Peluang (Opportunity) 7
d. Tantangan (Threat) 8
e. Strategi 8
f. Pihak Berkepentingan 10
g. Kebutuhan dan harapan pihak Berkepentingan 12 Bab II Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis 18
2.1 Visi Dan Misi 18
2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis 18
Bab III Arah Kebijakan dan Strategi 22
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung RI 22 3.2
3.3 3.4
Arah Kebijakan dan Strategi PTA Surabaya Kerangka regulasi
Kerangka Kelembagaan
29 37 39
BAB IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan 48
BAB V PENUTUP 55
LAMPIRAN
SK Tim Penyusun Renstra Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Matrik Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor : 03 tahun 2006 tentang Perubahan pertama atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang selanjutnya diubah dengan undang-undang 50 tahun 2009.
Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.
Pengadilan Agama Bawean adalah Pengadilan Agama Tingkat Pertama kelas II merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Agama Surabaya.
Pengadilan Agama Bawean terletak di Jl. Masjid Jami’ No.03 Sangkapura Bawean yang mempunyai yurisdiksi 30 Kelurahan/Desa dari 2 kecamatan, dengan luas wilayah 196,27 Km² dan jumlah penduduk 72.500 jiwa.
Dasar Hukum berdirinya Pengadilan Agama Bawean adalah Staatblad 1882 No. 152 Jo STBL tahun 1937 nomor 116 dan 610.
Sejak berdirinya Pengadilan Agama Bawean belum memiliki kantor yang permanen dan baru pada tahun anggaran 1979/1980 dengan dana proyek APBN dibangunlah balai sidang Pengadilan Agama Bawean terletak di Jl. Masjid Jami’ No. 03 Sangkapura Bawean seluas 150m2.
Pada tahun 1979 mendapatkan ijin hak pakai tanah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik seluas 450m2. Di atas tanah tersebut telah dibangun 1 buah bangunan yakni, Balai Sidang dengan ukuran 4 x 6 m = 24 m2 dan ruang Hakim 4 x 4 m = 16 m2 dana tersebut diperoleh dari APBN tahun anggaran 2000 /2001.
Gedung kantor ini belum sesuai dengan Prototype Gedung Pengadilan Agama Kelas II. Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Bawean mendapatkan anggaran belanja modal untuk pengadaan tanah gedung kantor seluas 1692 m2 untuk didirikan bangunan gedung kantor Pengadilan Agama Bawean yang baru.
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 2 Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Bawean Kelas II meliputi 2 Kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Sangkapura 2. Kecamatan Tambak
Secara Astronomis Bawean terletak pada Bujur 112o 34’’ s.d. 112o 44’’
Bujur Timur dan Lintang 5o 43’ s.d. 5o 55’ Lintang Selatan. Secara Geografis Pulau Bawean berbatasan sebagai berikut :
1. Sebelah Utara dengan Laut Jawa.
2. Sebelah Timur dengan Laut Jawa.
3. Sebelah Selatan Laut Jawa 4. Sebelah Barat Laut Jawa.
Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai salah satu puncak kekuasaan kehakiman serta peradilan negara tertinggi mempunyai posisi dan peran strategis di bidang kekuasaan kehakiman karena tidak hanya membawahi 4 (empat) lingkungan peradilan tetapi sebagai puncak manajemen di bidang administratif, personil dan finansial serta sarana dan prasarana.
Kebijakan ‘satu atap’ memberikan tanggung jawab dan tantangan karena Mahkamah Agung RI. dituntut untuk menunjukkan kemampuannya guna mewujudkan organisasi sebagai lembaga yang profesional, efektif, efiesien, transparan serta akuntabel. Untuk itu, perlu dilakukan pembaruan peradilan secara terencana, terarah dan berkesinambungan dengan mengacu pada Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010 - 2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Pengadilan Agama Bawean sebagai Pengadilan Agama Tingkat Pertama di wilayah Jawa Timur dalam mewujudkan hal tersebut telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Bawean Tahun 2015 – 2019. Namun demikian berdasarkan evaluasi Pengadilan Agama Bawean dari sekian program dan kegiatan yang telah diselenggarakan, ada beberapa program dan kegiatan yang harus dilanjutkan pada tahun 2020-2024.
Untuk itu dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024, diperlukan analisis data kondisi keadaan tingkat perkara tahun 2015-2019 di Pengadilan Agama Bawean sebagai referensi
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 3 untuk mengetahui capaian dan potensi permasalahan yang terjadi. Data analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
(Tabel 1)
No Tahun Sisa Perkara yang Lalu
Perkara Masuk
Jumlah Perkara
Perkara diputus
Sisa Perkara sekarang
1. 2015 51 263 314 269 45
2. 2016 45 237 282 243 39
3. 2017 39 209 248 226 22
4. 2018 22 237 259 253 6
5. 2019 6 266 272 270 2
Dari data diatas menunjukkan bahwa profesionalisme aparatur peradilan agama semakin meningkat yang dapat dilihat dengan meningkatnya penyelesaian perkara atau putusan perkaranya tiap tahun.
(Grafik1).
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 4 1.2. Potensi dan Permasalahan
Pertama, adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di lingkungan Pengadilan Agama Bawean dengan mengikuti berbagai kegiatan Bimbingan Teknis sehingga dapat meningkatkan kinerja aparat peradilan dalam melayani masyarakat pencari keadilan.
Kedua, adanya sarana dan prasarana yang belum cukup memadai yaitu gedung kantor yang belum prototype.
Keberhasilan reformasi birokrasi tersebut beserta sejumlah potensi yang berhasil diidentifikasikan dapat menjadi modal dalam melanjutkan pembaruan peradilan, khususnya lima tahun kedepan.
Berikut ini akan diuraikan analisa SWOT berupa Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan Tantangan (Threat) dari Pengadilan Agama Bawean. Yang di dapat dari hasil
A. Kekuatan (Strength)
Kekuatan Pengadilan Agama Bawean mencakup beberapa hal yang memang diatur dalam peraturan/ Perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan, yang mencakup dalam beberapa hal diantaranya:
1) Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam setiap pelayanan yang ada;
2) Tersedianya ruang arsip yang memadai;
3) Adanya Job Description untuk setiap pegawai;
4) Adanya aplikasi berbasis web dan desktop, antara lain:
• Aplikasi SIPP
• 9 Aplikasi Unggulan Badilag
• Komunikasi Data Nasional (Komdanas)
• Aplikasi SAIBA
• Aplikasi Gaji GPP
• Aplikasi SAS
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 5
• Apikasi SIMAK BMN
• Aplikasi Persediaan
• Aplikasi E-Monev
• Aplikasi SIMAN
• Aplikasi E-Rekon G2
• Aplikasi Simponi PNBP
• Aplikasi Sirup
• Aplikasi RKAKL
• Aplikasi OmSpan
• Aplikasi Sprint
5) Tersedianya website satuan kerja sebagai sarana informasi;
6) Adanya dukungan dan komitmen pimpinan dan Seluruh Pegawai Pengadilan Agama Bawean;
7) Sumberdaya Listrik yang mencukupi;
8) Lingkungan kantor yang bersih dan asri;
9) Adanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) 10) Adanya meja informasi yang memadai;
11) Adanya meja pengaduan yang memadai.
B. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Agama Bawean dirinci dalam beberapa hal diantaranya:
1) Masih adanya rangkap jabatan di keseretariatan dan kepaniteraan karena kurangnya jumlah pegawai.
• Pengadilan Agama Bawean belum mempunyai kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan.
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 6
• Jumlah pegawai yang jauh dari ideal menyebabkan banyak rangkap jabatan yang menyebabkan kinerja pegawai kurang optimal dalam pelayanan kepada masyarakat. Data jumlah pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Bawean dapat dilihat pada tabel 2. Rekapitulasi Sumber Daya Manusia di lingkungan Pengadilan Agama Bawean.
(Tabel 2)
No Nama
Tempat, Tanggal Lahir
NIP KARPEG
JABATAN
1 2 3 4
1 Miftahul Huda, S.Ag.
Surakarta, 22-07-1972
19720722 199903 1 006
J. 009325 Ketua
2 Achmad Kadarisman, S.HI, M.H Malang, 13-01-1982
19820113 200604 002
N. 032928 Wakil Ketua 3 Ramdani Fahyudin, S.HI.
Melawi, 09-05-1986
19860509 201101 1 008
Q. 031055 Hakim
4 Halifi, S.H.
Tanjungpandan, 07-08-1966
19660807 199203 1 001
E.982250 Panitera
5 Nurman Saputra, SH. MM. MH.
Surabaya, 08-05-1981
19810508 200604 1 003
N. 032943 Sekretaris 6 Rohani N, S.Ag.
Bone, 02-04-1971
19710402 199903 2 001 J.153440
Panitera Muda Gugatan 7 Sholahuddin, S.HI.
Kediri, 16-12-1984
19841216 201101 1 008 C. 0559112
Panitera Muda Hukum 8 Rahman, S.H.
Sumenep, 15-06-1970
19700615 199403 1 003 G. 078999
Panitera Muda Permohonan 9 Moh Hakim
Gresik, 01-12-1962
19621201 199203 1 001 E. 982246
Kasubag Kepegawaian
dan Ortala 10 Wildana Setia Warga Dinata, S.HI.,
M.Sy
Jember, 01-07-1989
19890701 201403 1 003
B. 02009247 Kasubag Umum dan Keuangan 11 M. Ali Mahfud, S.HI.
Cilacap, 12-10-1987
19871012 201403 1 002 B. 0200949
Kasubag Perencanaan TI
dan Pelaporan 12 Lichayatul Mahbubah, S.HI., M.H
Gresik, 07-06-1989
19890607 201403 2 002 B. 02009250
Panitera Pengganti
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 7
13 Atiman
Probolinggo, 21-4-1970
19700421 200604 1 002 N.032920
Jurusita Pengganti 14 Ahkam Riza Kafabih, S.HI.
Boyolali, 19911225 201712 1 005
Cakim 15 M. Refi Malikul Adil, S.HI
Tanjungpinang, 15-09-1995 19950915 201712 1 003
Cakim
2) Belum optimalnya pelaksanaan SOP di beberapa bidang;
3) Belum semua perkara dapat terselesaikan tepat waktu;
4) Kurangnya pelatihan tenaga kesekretariatan;
5) Kurangnya petugas Cleaning service;
6) Kurangnya pelatihan tenaga kepaniteraan.
C. Peluang (Opportunity)
Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Agama Bawean untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa hal diantaranya :
1) Mayoritas penduduk beragama islam;
2) Lingkungan yang aman;
3) Adaya hubungan baik dengan penyedia jasa website berita www.mediabawean.net dalam bidang pemanggilan para pihak yang
tidak diketahui alamatnya;
4) Hubungan baik dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), PLN dan Telkom;
5) Adanya sistem hukum yang jelas;
6) Hubungan baik dengan organisasi masyarakat Islam;
7) Hubungan baik dengan PTA Surabaya, Badilag dan Mahkamah Agung RI;
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 8 8) Koordinasi yang baik dengan pengadilan agama se-indonesia;
9) Lokasi kantor yang strategis.
D. Tantangan (Threat)
Berikut adalah tantangan-tantangan di Agama Bawean yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.
1) Meningkatnya jumlah perkara yang salah satu pihaknya tidak diketahui tempat kediamannya;
2) Terhambatnya penghapusan BMN;
3) Kurangnya kendaraan roda 2 untuk operasional jurusita;
4) Beberapa lurah/ kepala desa tidak mau menerima dan menadatangani relaas panggilan apabila jurusita/ jurusita pengganti tidak bertemu dengan para pihak berperkara;
5) Kurangnya anggaran perkantoran, sarana prasarana dan penanganan perkara;
6) Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia (Kesekretariatan dan Kepaniteraan);
7) Sarana Teknologi informasi kurang memadai;
8) Banyaknya para pihak yang tidak transparan dalam memberikan alamat Tergugat/ Termohon.
E. Strategi
Berikut ini akan diuraikan analisa SWOT berupa kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), dan Tantangan
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 9 (Threat) dari Pengadilan Agama Bawean sebagai pengadilan tingkat pertama:
1) Strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang a) Koordinasi secara rutin dengan penyedia jasa layanan
informasi panggilan untuk pihak yang tidak diketahui alamatnya;
b) Penerapan teknologi informasi dan penyediaan informasi yang memadai kepada masyarakat akan sangat memudahkan ketika lokasi geografis bawean yang termasuk daerah terpencil;
c) Penetapan, pengembangan, dan pemantauan pelaksanaan SOP dibeberapa bidang berjalan sesuai ketentuan.
2) Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman:
a) Sosialisasi kepada stakeholder pendukung untuk mengurangi terjadinya tidak transparannya pemberian informasi para pihak;
b) Membuat perencanaan dan melakukan penatausahaan BMN sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga data yang dipaparkan valid dan akuntabel;
c) Membuat perencanaan dan melaksanaan perencanaan anggaran yang sudah ditargetkan.
3) Strategi meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang:
a) Lakukan pembinaan terhadap pengawai secara rutin untuk melaksanakan tugas sesuai SOP, berikan reward dan punishment;
b) Penyediaan dan Penggunaan SDM yang kompeten sehingga dapat meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu dan akuntabel.
4) Strategi meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman:
a) Mendorong dan mengoptimalkan kinerja aparatur Pengadilan Agama Bawean dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP yang ada;
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 10 b) Penggunaan SDM yang tepat dan porposional akan
berpengarus terhadap penyelesaian perkara secara efektif dan efisien.
F. Pihak Berkepentingan
Pihak berkepentingan yang mempengaruhi jasa Pengadilan Agama Bawean, terdiri terdiri dari:
No Pihak Berkepentingan
Klasifikasi Pihak Berkepentingan (pilih salah satu)
Kunci Utama Penunjang
1 Masyarakat Pencari
Keadilan (para pihak) x
2
PTA Surabaya,
BADILAG, Mahkamah Agung RI
x
3 Pengadilan Agama Se
Indonesia x
4 Pengadilan Negeri
Gresik x
5
Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tambak dan Kecamatan Sangkapura
x
6 Bank Jatim Cabang
Bawean x
7 Bank BRI x
8 Kantor Pos x
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 11
9 Media Bawean x
10 Advokad (pengacara) x
11 KPKNL x
12 KPPN x
13 DJKN x
14 DJPP x
15 TASPEN x
16 BPJS Kesehatan x
17 Kantor Kepala Desa se
Bawean x
18 Bagian Hukum Pemkab
Gresik x
19
Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Gresik
x
20 Badan Pertanahan
Nasional x
21 PLN x
22 Telkom x
23 Provider x
24 Dubes/ Konsulat x
25 Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) x
26 Aparat Kemanan x
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 12 (Polsek dan Koramil)
27
PT Express Bahari, PT Natuna Express, PT ASDP
x
28 Rekanan Penyedia Barang
dan Jasa x
29 Tokoh Masyarakat dan
Ulama x
30 Perguruan Tinggi x
31 Kantor Kesahbandaran Bawean
x 32 BMKG Sangkapura
Bawean
x
G. Kebutuhan dan harapan pihak Berkepentingan
Kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan yang relevan dengan sistem manajemen mutu Pengadilan Agama Bawean adalah sebagai berikut:
No Pihak Berkepentingan
Kebutuhan dan Harapan
Strategi Organisasi Memenuhi Kebutuhan dan Harapan 1 Masyarakat pencari
keadilan (para pihak)
Permohonan/ gugatan dapat segera (cepat) diputuskan
Penggunaan SDM yang kompeten, penetapan dan pengembangan SOP bidang kepaniteraan dan bidang kesekretariatan, penerapan teknologi informasi yang handal dan mendukung layanan masyarakat pencari keadilan.
Biaya perkara terjangkau Perhitungan biaya perkara berdasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku.
Dikabulkannya prodeo DIPA Perencanaan anggaran sesuai dengan estimasi kebutuhan prodeo wilayah yuridiksi.
Persidangan perkara tepat waktu dan transparan
Penetapan, pengembangan, dan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan berjalan sesuai ketentuan.
Putusan memenuhi rasa keadilan Telaah berkas perkara harus jelas subyek dan obyek hukumnya.
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 13 Monitor informasi perkara Peningkatan dan pengembangan
Tegnologi Informasi (TI),
Memberikan informasi secara jelas kepada pencari keadilan
2 Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, Badilag dan Mahkamah Agung RI
Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
Penyediaan dan penggunaan SDM yang kompeten.
Meningkatnya penyelesaian perkara dalam jangka waktu 5 bulan
Penetapan, pengembangan, dan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan berjalan sesuai ketentuan.
Meningkatnya penyelesaian putusan / penetapan secara tepat waktu yang diunggah ke website
Penerapan teknologi informasi yang mendukung pelayanan, penyediaan SDM yang diperlukan.
Meningkatnya penyelesaian minutasi berkas perkara tepat waktu
Penetapan, pengembangan, dan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan berjalan sesuai ketentuan.
Meningkatnya administrasi penerimaan perkara yang efektif, efesien dan akuntabel
Penetapan, pengembangan, dan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan berjalan sesuai ketentuan.
Meningkatnya penyelesaian administrasi putusan perkara yang efektif, efesien dan akuntabel
Penetapan, pengembangan, dan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan berjalan sesuai ketentuan.
Meningkatnya pelayanan penyampaian salinan / putusan tepat waktu
Penetapan, pengembangan, dan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan berjalan sesuai ketentuan.
Meningkatnya penerbitan akta cerai secara cepat dan tepat waktu
Penetapan, pengembangan, dan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan berjalan sesuai ketentuan.
Meningkatnya pelayanan penyerahan akta cerai secara cepat dan tepat waktu
Penetapan, pengembangan, dan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan berjalan sesuai ketentuan.
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 14 3 Pengadilan Agama
se Indonesia
Meningkatnya kerjasama dalam hal pemenuhan bantuan panggilan/PBT Tabayun secara tepat waktu
Mengefektifkan portal tabayunsecara online dan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan/kejurusiataan berjalan sesuai ketentuan.
Meningkatkan kerja sama dalam hal delegasi untuk pelaksanaan Pemeriksaan Setempat
Mengefektifkan portal tabayunsecara online pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan/kejurusiataan berjalan sesuai ketentuan.
Meningkatkan kerjasama dalam hal delegasi pelaksanaan sita dan eksekusi
Mengefektifkan portal tabayunsecara online, pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan/kejurusiataan berjalan sesuai ketentuan
4 Pengadilan Negeri Gresik
Meningkatkan kerjasama dalam mewujudkan lembaga peradilan yang agung
Intensifikasi koordinasi dalam menjalankan tugas untuk mewujudkan lembaga peradilan yang agung
Melakukan kegiatan secara bersama-sama (IKAHI, olahraga, Dharma Yukti, dan lainnya) 5 Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan,
Sangkapura dan Tambak
Diterimanya salinan putusan cerai gugat/cerai talak
Intensifikasi koordinasi kemajuan laporan perkara ke unit satuan kerja internal Pengadilan Agama Bawean
Meningkatnya pelaksanaan sidang terpadu istbat nikah
Meningkatkan koordinasi antara Pengadilan Agama Probolinggo, KUA dan masyarakat
6 Bank Jatim Cabang Bawean
Tidak adanya manipulasi biaya perkara
Menindaklanjuti ketentuan buku II tentang panjar biaya perkara, peningkatan SDM di Meja I dan Kasir dan pelaksanaan SOP Pengajuan/Penerimaan Perkara Membantu atau melayani para
pencari keadilan
Mengarahkan para pihak pencari keadilan untuk konsultasi dalam
pembuatan surat
gugatan/permohonan
7 Bank BRI Membantu pencairan dana DIPA Melakukan pencairan dana APBN tepat waktu;
Pencairan gaji bagi pegawai.
8 Kantor Pos Terlaksananya proses pengiriman Penetapan, pengembangan, dan
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 15 dan penerimaan, dokumen-
dokumen berkaitan dengan Kesekretariatan dan Kepaniteraan.
pemantauan pelaksanaan SOP bidang persuratan
Peningkatan incame dan kepercayaan para pelanggan
Legalisasi alat bukti dan pengiriman surat melalui Kantor Pos
9 Media Bawean Terlaksananya atau sampainya informasi melalui media elektronik.
Meningkatkan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kejurusitaan (pemanggilan mass media) dan intensifkan koordinasi antara Panitera Pengganti dengan Jurusita dan Majelis Hakim
Menyiapkan brosur dan memberikan informasi kepada pencari keadilan akan kemudahan dan percepatan penyelesaian perkara bagi Tergugat yang tidak jelas alamatnya
10 Advokat (pengacara)
Mewakili para pihak berperkara Menetapkan syarat bagi kelancaran jalannya persidangan dengan menyiapkan soft cofy gugatan/
permohonan, jawaban, replik, duplik dan kesimpulan
11 KPKNL Penerbitan asset BMN Meningkatkan SDM bagi pengelola aset untuk diverifikasi oleh KPKNL dan peningkatan pemantauan pelaksanaan SOP bidang Umum 12 KPPN Proses pencairan dilengkapi
dengan dokumen yang dipersyaratkan
Menyampaikan dokumen pencairan secara teliti dan tepat waktu untuk verifikasi dan disetujui KPPN Meningkatkan pemantauan pelaksanaan SOP bidang Umum dan Keuangan berjalan sesuai ketentuan
13 DJKN Terwujudnya pelaporan
administrasi Aset Negara yang benar, valid dan tepat waktu
Membuat perencanaan dan melaksanakan penatausahaan serta pelaporan BMN sesuai dengan peraturan yang berlaku
14 DJPP Terealisasinya anggaran APBN Membuat perencanaan dan melaksanakan perencanaan anggaran yang sudah ditargetkan
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 16 15 TASPEN Penertiban SK pensiunan tepat
waktu
Pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepegawain berjalan sesuai ketentuan
Terlaksananya jaminan hari tua bagi pegawai yang pensiun
Menyiapkan dan melengkapi data- data pegawai yang akan pensiun dalam paperles/simpeg
16 BPJS Kesehatan Terwujudnya jaminan kesehatan bagi aparatur Pengadilan Agama Bawean
Pemantauan pelaksanaan SOP bidang Kepegawaian dan Ortala dalam memperoleh jaminan kesehatan
17 Kantor Kepala Desa se Pulau Bawean
Pelayanan kepada para pihak yang berperkara
Relaas panggilan disampaikan melalui kelurahan/desa sesuai SOP
Meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan penyitaan, eksekusi dan pemeriksaan setempat
18 Bagian Hukum Pemerintah
Kabupaten Gresik
Terlaksananya kerjasama antara instansi tersebut dalam hal penyuluhan hukum
Tergabung dalam tim Sosialisasi ketentuan peraturan perundang- undangan tentang hal yang berkaitan dengan penyuluhan hukum
19 Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik
Tertibnya administrasi kependudukan dengan penerbitan akta kelahiran
Meningkatkan koordinasi dengan Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mengintensifkan sidang terpadu istbat nikah
20 Badan Pertanahan Nasional
Tertibnya administrasi atas tanah yang dalam sengketa
Mendaftarkan setiap obyek sengketa yang berupa tanah ke BPN 21 PLN Pembayaran tagihan listrik tepat
waktu
Membayar tagihan listrik sebelum jatuh tempo
22 Telkom Pembayaran tagihan
telekomunikasi tepat waktu
Membayar tagihan telekomunikasi sebelum jatuh tempo
23 Provider Terwujudnya koneksi internet untuk kelancaran proses penyelesaian tugas
Koordinasi dengan provider
24 Dubes/Konsulat Terlaksananya kerjasama antara Dubes/Konsulat dengan Pengadilan Agama Probolinggo dalam hal penyampaian bantuan panggilan/PBT kepada para pihak di luar negeri
Peningkatan kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait dan peningkatan pemantauan pelaksanaan SOP bidang Kejurusitaan akan panggilan/ PBT melalui KBRI
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 17 25 Kantor Pelayanan
Pajak (KPP)
Terlaksananya pelaporan dan iuran pajak badan hukum/
perorangan tepat waktu bagi pejabat peradilan (LHKPN) atau Aparat Sipil (LHKASN)
Meningkatkan kualitas SDM dan intensifkan pengawasan baik dalam dan luar kedinasan
26 Aparat keamanan (Polres dan Polsek serta KORAMIL)
Terlaksananya keamanan, ketenangan dan ketertiban dalam pelaksanaan persidangan, eksekusi putusan dan penyitaan
Pemantapan, pengembangan dan pemantauan pelaksanaan SOP bidang kepaniteraan khususnya penyitaan dan eksekusi putusan Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan/kepolisian dan meningkatkan SDM bidang sekurity
Terlaksananya proses persidangan perkara perceraian bagi anggota TNI yang sesuai dengan asas sederhana, cepat dan biaya ringan
Melakukan koordinasi dengan mengirimkan surat pemberitahuan kepada atasan langsung pihak yang berstatus anggota TNI tentang adanya perkara perceraian dimaksud
27 PT Express Bahari,
PT Natuna
Express, PT ASDP
Mudahnya akses transportasi Laut Koordinasi untuk mendapatkan kemudahan akses transportasi laut Gresik-Bawean atau Bawean- Gresik
28 Rekanan Penyedia Barang dan Jasa
Terlaksananya sistem pengadaan barang dan jasa yang transparan
Melakukan pengumuman
pengadaan barang dan jasa 29 Tokoh Masyarakat
dan Ulama
Tercapainya peningkatan kesadaran hukum bagi masyarakat
Melakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat dan ulama dalam upaya meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat
30 Perguruan Tinggi Tercapainya layanan penelitian bagi Mahasiswa dan Dosen serta PKL bagi Mahasiswa
Melakukan pelayanan penelitian dan PKL bagi mahasiswa
31 Kantor
Kesahbandaran Bawean
Mudahnya akses informasi pelayaran
Koordinasi untuk mendapatkan informasi pelayaran
32 BMKG
Sangkapura Bawean
Mudahnya akses informasi terkini Peringatan Cuaca dan Gelombang
Koordinasi untuk mendapatkan informasi cuaca dan gelombang
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 18 BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
2.1. Visi dan Misi
Visi Pengadilan Agama Bawean mengacu pada visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Pengadilan Agama Bawean yang Agung”
Dalam visi tersebut, tercermin harapan terwujudnya Pengadilan yang modern, independen, bertanggung jawab, kredibel, menjunjung tinggi hukum dan keadilan.
Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Agama Bawean menetapkan misi-misi sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Aparatur Pengadilan Agama;
2. Meningkatkan profesionalitas Aparatur;
3. Meningkatkan Integritas dan Kedisiplinan Aparatur;
4. Meningkatkan Kredibilitas Aparatur;
5. Meningkatkan Kapabilitas, Keilmuan dan wawasan aparatur;
6. Menjaga Akuntabilitas Aparatur;
7. Meningkatkan Transparansi layanan Masyarakat;
2.2. Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan Strategis
1. Meningkatkan penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel.
2. Meningkatkan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
3. Meningkatkan Akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
4. Meningkatkan kepatuhan terhadap putusan pengadilan . Sasaran strategis
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, Transparan dan akuntabel.
2. Terwujudnya efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.
3. Terwujudnya peningkatan akses bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
4. Meningkatkan kepatuhan terhadap putusan pengadilan .
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 19 TUJUAN
STRATEGIS
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
PENJELASAN
Meningkatkan penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu,
transparan dan akuntabel
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, Transparan dan
Akuntabel
Persentase sisa perkara perdata agama yang diselesaikan
Perbandingan antara jumlah sisa
Perkara perdata agama yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara perdata agama yang harus diselesaikan Persentase Perkara
Perdata Agama yang diselesaikan tepat waktu
Perbandingan antara jumlah perkara perdata agama yang diselesaikan tepat waktu dengan jumlah perkara perdata agama yang diselesaikan
Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya Hukum Banding
Perbandingan jumlah perkara diputus yang tidak
mengajukan upaya hukum banding dengan jumlah perkara putus
Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi
Perbandingan jumlah perkara yang tidak diajukan Hukum Kasasi dengan jumlah perkara yang diputus pada tahun berjalan
Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya Hukum Peninjauan Kembali
Perbandingan jumlah perkara diputus yang tidak
mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dengan jumlah perkara yang telah diputus
Index Kepuasan Pencari
keadilan
Perbandingan antara Jumlah responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan dengan jumlah responden pencari keadilan
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 20 Meningkatkan
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Terwujudnya peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara
Persentase salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada para pihak tepat waktu
Perbandingan jumlah Salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada para pihak tepat waktu dengan jumlah perkara perdata yang diputus
Persentase Perkara yang diselesaikan melalui Mediasi
Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi dengan jumlah perkara yang dilakukan mediasi
Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu
Perbandingan jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu dengan jumlah berkas perkara yang
dimohonkan banding, kasasi dan PK.
Persentase Putusan yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
Perbandingan jumlah
putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus dengan jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat.
Meningkatkan Akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Terwujudnya Akses
peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Persentase perkara Prodeo yang diselesaikan
Perbandingan jumlah perkara Prodeo yang diselesaikan dengan jumlah perkara prodeo
Persentase Perkara yang diselesaikan diluar gedung Pengadilan
Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan diluar gedung pengadilan
Persentase Pencari Keadilan golongan tertentu yang
Perbandingan jumlah pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 21 mendapat Layanan
Bantuan Hukum (Posbakum)
bantuan hukum (Posbakum) dengan jumlah pencari keadilan golongan tertentu Persentase Perkara
Permohonan
(Voluntair) identitas Hukum
Perbandingan jumlah perkara permohonan (voluntair) identitas hukum yang diselesaikan dengan jumlah perkara permohonan (voluntair) identitas hukum yang diajukan
Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Terwujudnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
Perbandingan jumlah perkara perdata yang sudah
ditindaklanjuti (dieksekusi) dengan jumlah putusan perkara perdata yang sudah BHT dan dimohonkan untuk ditindaklanjuti (dieksekusi)
Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2015-2019 Halaman 22 BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung Republik Indonesia
Arah kebijakan dan strategi Mahkamah Agung RI Tahun 2020-2024 tercantum dalam Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 yang dapat disimpulkan dalam beberapa Arahan Pembaruan sebagai berikut :
A. Arahan Pembaruan Fungsi Teknis
Segala upaya pembaruan peradilan yang dilakukan harus mengarah pada tujuan utama yaitu “Badan Peradilan yang dapat melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif”. Untuk mencapai tujuan tersebut maka program utama yang perlu dilakukan adalah :
1. Pembatasan Perkara Kasasi dan PK 2. Penerapan Sistem Kamar secara konsisten 3. Penyederhanaan Proses Berperkara 4. Penguatan Akses pada Keadilan
B. Arahan Pembaruan Manajemen Perkara
Agenda penyempurnaan pada manajemen perkara dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian besar, yaitu sebagai berikut :
1. Modernisasi manajemen perkara, mencakup integrase dengan penegak hokum lain, Pengadilan Online (E-Court) dan Sistem Login Tunggal bagi Advokat ;
2. Penataan ulang organisasi manajemen perkara;
3. Penataan ulang proses manajemen perkara.
C. Arahan Pembaruan Fungsi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pusat Penelitian dan Pengembangan memiliki fungsi strategis dalam rangka mencapai organisasi Mahkamah Agung RI. yang berbasis pengetahuan. Setidaknya terdapat 2 (dua) fungsi strategis yang harus dikembangkan oleh Litbang : Pertama, fungsi Litbang dalam mendukung pengembangan dan pembangunan substansi hukum untuk mendukung fungsi
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 23 Mahkamah Agung RI. dalam mengadili; Kedua, fungsi Litbang dalam mendukung pengembangan dan pembaruan kebijakan Mahkamah Agung RI.
Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan Penguatan Kelembagaan dan Penguatan SDM, Sarana dan Prasarana.
D. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Sejalan dengan arahan reformasi birokrasi, Mahkamah Agung RI.
akan mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi. Sistem Manajemen SDM berbasis kompetensi ini biasa disebut sebagai Competency Based HR Management (CBHRM).
Pengembangan Sistem Manajemen SDM berbasis kompetensi dilakukan sebagai berikut :
1. Rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi
2. Pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi. Pengembangan yang dimaksud disini termasuk rotasi, mutasi dan promosi.
3. Penilaian kinerja berbasis kompetensi 4. Remunerasi berbasis kompetensi 5. Pola karir berbasis kompetensi.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Mahkamah Agung RI pada periode 2015-2019 dijalankan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan menggunakan aplikasi SIKEP terbaru versi 3.1.0 pada tahun 2019 yang mengintegrasikan data pegawai dari 4 lingkungan peradilan sehingga diharapkan data pegawai lebih valid.
Pada periode 2020-2024 sudah dapat melaksanakan penempatan ulang dan pencarian pegawai berdasarkan hasil asesmen serta pelepasan pegawai yang tidak dapat ditempatkan kembali.
E. Arahan Pembaruan Sistem Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Untuk mendapatkan SDM yang kompeten dengan kriteria obyektif, berintegrasi dan profesional, maka Mahkamah Agung RI. akan mengembangkan “Sistem Pendidikan dan Pelatihan Profesi Hakim dan
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 24 Pegawai Pengadilan yang Berkualitas dan Terhormat { Qualified and Respectable Judicial training Center (JTC) } “.
Sistem ini akan dapat terwujud dengan usaha perbaikan pada berbagai aspek, yaitu meliputi :
1. Kelembagaan (institusional);
2. Sarana dan prasarana yang diperlukan;
3. Sumber Daya Manusia;
4. Program diklat yang terpadu dan berkelanjutan;
5. Pemanfaatan hasil diklat;
6. Anggaran diklat; serta
7. Kegiatan pendukung lainnya (misalnya kegiatan penelitian dan pengembangan).
Konsep yang akan diadopsi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ke depan adalah konsep pendidikan yang permanen dan berkelanjutan { Continuing Judicial Education (CJE) }. Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam implementasi CJE ini, yaitu :
1. Bersifat komprehensif, terpadu dan sinergis untuk membantu hakim dan pegawai pengadilan memenuhi harapan masyarakat;
2. Bersifat khusus yang merupakan bagian dari pendidikan berkelanjutan dan terpusat pada kebutuhan pengembangan kompetensi hakim dan pegawai pengadilan.
Pada periode 2020-2024 diharapkan sudah dapat terlaksana penyiapan penggunaan rekomendasi Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI dalam promosi dan mutase hakim dan pegawai.
F. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Anggaran
Pada roadmap pembaruan Badan Peradilan Indonesia 2010-2035 permasalahan dan tantangan dalam Pengelolaan Keuangan atau Manajemen Keuangan diharapkan sudah dapat terselesaikan pada periode 2015-2019 sehingga diharapkan pada periode 2020-2024 tidak ditemukan permasalahan dalam pengelolaan anggaran.
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 25 Pasal 81A ayat (1) Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung menyatakan “Anggaran Mahkamah Agung dibebankan pada mata anggaran tersendiri dalam anggaran pendapatan dan belanja negara”. Pasal dimaksud telah mengamanatkan kepada jajaran Mahkamah Agung untuk mengupayakan adanya kemandirian baik dalam penganggaran maupun dalam pelaksanaan anggaran. Supaya kemandirian anggaran MA terwujud, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menumbuhkan pemahaman bersama tentang kemandirian anggaran badan peradilan;
b. Mengkaji peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kemandirian anggaran badan peradilan;
c. Menentukan tingkat kemandirian anggaran badan peradilan;
d. Mendorong dibentuknya undang-undang yang berisi kemandirian anggaran badan peradilan.
Sedangkan cakupan pembaruan pengelolaan anggaran untuk menuju kemandirian pengelolaan anggaran Badan Peradilan meliputi:
1. Penataan Sistem dan Prosedur Perencanaan
a. Studi terhadap kemandirian pengelolaan keuangan Badan Peradilan;
b. Penyusunan standar biaya khusus bidang peradilan sebagai syarat penerapan anggaran berbasis kinerja;
c. Analisis terhadap baseline dalam rangka implementasi kerangka pengeluaran jangka menengah;
d. Restrukturisasi program dan kegiatan;
e. Evaluasi standar biaya khusus bidang peradilan;
f. Penetapan baseline dalam rangka implementasi KPJM;
2. Penataan Sistem dan Prosedur Pelaksanaan a. Perumusan mekanisme pelaksanaan APBN;
b. Penyusunan Sistem Operating Prosedur Penerimaan dan Belanja;
c. Evaluasi SOP penerimaan dan belanja;
3. Memperkuat kemampuan SDM Pengelola Anggaran
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 26 a. Edukasi anggaran menuju independensi anggaran Mahkamah Agung
dilaksanakan dengan pelatihan di bidang pengelolaan keuangan, diantaranya adalah pelatihan perencanaan anggaran berbasis kinerja, pelatihan kuasa pengguna anggaran, pelatihan pejabat pembuat komitmen, pelatihan penguji tagihan, pelatihan bendahara penerimaan dan pengeluaran;
4. Mendorong Transparansi Pengelolaan Anggaran
a. Membuat Rancangan Undang-Undang tentang Kemandirian Anggaran Badan Peradilan;
b. Penyusunan peraturan teknis tentang kemandirian pengelolaan keuangan Badan Peradilan;
c. Peraturan perundang-undangan tentang kemandirian anggaran telah disahkan;
d. Implementasi peraturan teknis tentang kemandirian anggaran Badan Peradilan;
e. Perumusan kebijakan dan atau peraturan perundang-undangan tentang transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja;
f. Implementasi transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja.
G. Arahan Pembaruan Pengelolaan Aset
Pada roadmap pembaruan Badan Peradilan Indonesia 2010-2035 permasalahan dan tantangan dalam Pengelolaan Aset atau Manajemen Aset diharapkan sudah dapat terselesaikan pada periode 2015-2019 sehingga diharapkan pada periode 2020-2024 tidak ditemukan permasalahan dalam pengelolaan aset.
Untuk memperbaiki kinerja dalam pengelolaan aset, Mahkamah Agung akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mahkamah Agung akan menciptakan lingkungan organisasi yang dapat mendorong perilaku positif dalam pengelolaan aset;
2. Mahkamah Agung akan mengubah pendekatan dalam mengelola aset, dari pendekatan administratif aset menjadi manajemen aset yang menerapkan beberapa asas, yaitu : fungsional, kepastian hukum, transparansi, azas efisiensi, akuntabilitas publik, dan kepastian nilai;
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 27 3. Mahkamah Agung akan menyediakan seorang penilai di setiap satuan
kerja unit pengelola aset;
4. Mahkamah Agung akan melakukan penertiban aset;
5. Mahkamah Agung akan memperbaiki perencanaan pengelolaan aset;
6. Mahkamah Agung akan melakukan risk analysis untuk setiap aset milik negara berupa tanah dan bangunan ataupun aset lain yang dianggap perlu;
7. Mahkamah Agung akan melakukan sertifikasi;
8. Mahkamah Agung akan melakukan perbaikan pengelolaan rumah dinas dan rumah jabatan;
9. Mahkamah Agung akan menyusun mekanisme akuntabilitas yang efektif;
10. Mahkamah Agung akan menyempurnakan SIMAK BMN karena memang tidak ada manajemen BMN yang khusus dibuat untuk instansi tertentu.
Dalam pengelolaan aset, Mahkamah Agung RI pada periode 2015- 2019 memanfaatkan teknologi informasi dengan menggunakan Aplikasi SIPERMARI (Sistem Informasi Perlengkapan Mahkamah Agung RI) versi 1.0 yang berbasis online. Diharapkan periode 2020-2024 seluruh aset Mahkamah Agung RI dan peradilan dibawahnya dapat tercatat dan dikelola dengan baik.
H. Arahan Pembaruan Teknologi Informasi
Secara ringkas, sasaran dari penerapan Teknologi Informasi di Mahkamah Agung, dapat dirumuskan sebagai sarana pendukung untuk tercapainya hal-hal berikut ini :
a. Peningkatan kualitas putusan, yaitu dengan penyediaan akses terhadap semua informasi yang relevan dari dalam dan luar pengadilan, termasuk putusan, jurnal hukum dan lainnya;
b. Peningkatan sistem administrasi pengadilan, meliputi akses atas aktivitas pengadilan dari luar gedung, seperti misalnya registrasi, permintaan informasi dan kesaksian;
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 28 c. Pembentukan efisiensi proses kerja di lembaga peradilan, yaitu dengan
mengurangi kerja manual dan klerikal serta menggantikannya dengan proses berbasis komputer;
d. Pembentukan organisasi berbasis kinerja, yaitu dengan menggunakan teknologi sebagai alat untuk melakukan pemantauan dan kontrol atas kinerja;
e. Pembentukan lingkungan pembelajaran dalam organisasi, yaitu dengan menyediakan fasilitas e-learning atau pembelajaran jarak jauh.
f. Pembentukan E-Court layanan bagi Pengguna Terdaftar untuk Pendaftaran Perkara Secara Online, Mendapatkan Taksiran Panjar Biaya Perkara secara online, Pembayaran secara online dan Pemanggilan yang dilakukan dengan saluran elektronik
Tahapan pengembangan Teknologi Informasi di Mahkamah Agung dan lembaga peradilan dalam 25 tahun ke depan akan terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap I, selama 5 (lima) tahun pertama. Sasarannya adalah optimalisasi investasi Teknologi Informasi yang sudah ada, integrasi data dan informasi, serta penyiapan regulasi dan perubahan kultur kerja dalam rangka menyongsong era bekerja berbasis Teknologi Informasi;
2. Tahap II, selama 10 (sepuluh) tahun kedua. Sasarannya adalah terciptanya sistem informasi yang konsisten untuk seluruh lembaga peradilan sehingga memungkinkan pemanfaatan data dan informasi untuk menjaga kesatuan hukum dan membuka peluang untuk peningkatan akses terhadap pelayanan pengadilan;
3. Tahap III, selama 10 (sepuluh) tahun ketiga. Sasarannya adalah diintegrasikannya proses peradilan dengan para pemangku kepentingan lainnya, termasuk para penegak hukum lain, dalam kerangka menuju sistem pelayanan hukum terpadu (integrated justice system).
I. Arahan Pembaruan Sistem Pengawasan
Penguatan Organisasi Pengawasan difokuskan pada 5 (lima) aspek, yaitu :
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 29 1. Restrukturisasi Organisasi Pelaksana Fungsi Pengawasan
2. Penguatan SDM Pelaksana Fungsi Pengawasan
3. Penggunaan Parameter Obyektif dalam Pelaksanaan Pengawasan
4. Peningkatan Akuntabilitas & Kualitas Pelayanan Pengaduan bagi Masyarakat
5. Redefinisi Hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial sebagai Mitra dalam Pelaksanaan Fungsi Pengawasan.
J. Arahan Pembaruan Sistem Keterbukaan Informasi
Kebijakan transparansi melalui pemberian akses informasi pengadilan diarahkan untuk mencapai dua hal, yaitu : 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat pencari keadilan; dan 2) Mewujudkan akuntabilitas dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Langkah-langkah prioritas yang akan dilakukan oleh Mahkamah Agung RI adalah :
1. Membangun kultur keterbukaan di pengadilan;
2. Mekanisme Akses Informasi Sederhana, Cepat, Tepat Waktu dan Biaya Ringan;
3. Membangun Struktur Organisasi dan Mengembangkan Kebijakan Pendukung;
4. Mekanisme Pemantauan dan Pengawasan, Pengaduan dan Penyelesaian Keberatan, serta Insentif dan Disentif atas Pelaksanaan Pelayanan Informasi;
5. Meningkatkan Pemahaman Masyarakat akan Kegunaan dan Kebutuhan Informasi Pengadilan.
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Tinggi Agama Surabaya
Arah kebijakan dan strategi Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Tahun 2020-2024 mengacu pada Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 yang dapat disimpulkan dalam beberapa Arahan Pembaruan sebagai berikut :
A. Arahan Pembaruan Fungsi Teknis
Segala upaya pembaruan peradilan agama yang dilakukan harus mengarah pada tujuan yaitu “Peradilan Agama yang dapat melaksanakan
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 30 fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif”. Untuk mencapai tujuan tersebut maka program utama yang perlu dilakukan adalah :
1. Penyederhanaan Proses Berperkara 2. Penguatan Akses pada Keadilan.
B. Arahan Pembaruan Manajemen Perkara
Agenda penyempurnaan pada manajemen perkara memerlukan program prioritas yaitu terselenggaranya Modernisasi manajemen perkara di peradilan agama, oleh karena itu diharapkan seluruh pimpinan peradilan agama mewajibkan kepada seluruh aparat Peradilan Agama, terutama Hakim, Panitera Pengganti dan Jurusita / Jurusita Pengganti untuk dapat memahami dan melaksanakan Pola Bindalmin dengan baik, sehingga kualitas sistem pemberkasan perkara dapat lebih ditingkatkan.
C. Arahan Pembaruan Fungsi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pembaruan Fungsi Litbang memiliki 2 (dua) fungsi strategis yang harus dikembangkan oleh Litbang : Pertama, fungsi Litbang dalam mendukung pengembangan dan pembangunan substansi hukum untuk mendukung fungsi Peradilan Agama dalam mengadili; Kedua, fungsi Litbang dalam mendukung pengembangan dan pembaruan kebijakan Mahkamah Agung RI. Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan Penguatan SDM, Sarana dan Prasarana.
D. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Sejalan dengan arahan reformasi birokrasi, Pengadilan Tinggi Agama Surabaya akan mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi. Pengembangan Sistem Manajemen SDM berbasis kompetensi dilakukan sebagai berikut :
1. Pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi. Pengembangan yang dimaksud disini termasuk rotasi, mutasi dan promosi.
2. Penilaian kinerja berbasis kompetensi 3. Remunerasi berbasis kompetensi 4. Pola karir berbasis kompetensi.
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 31
E. Arahan Pembaruan Sistem Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Untuk mendapatkan SDM yang kompeten dengan kriteria obyektif, berintegrasi dan profesional, maka Pengadilan Tinggi Agama Surabaya secara berkelanjutan akan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Yustisial dan Administrasi, Orientasi-orientasi dan Pembinaan Sumber Daya Manusia, terutama bagi Hakim, Panitera Pengganti dan Jurusita / Jurusita Pengganti, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparat Peradilan Agama di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya.
Pengadilan Tinggi Agama Surabaya mensupport kebijakan Mahkamah Agung RI dalam mengembangkan “Sistem Pendidikan dan Pelatihan Profesi Hakim dan Pegawai Pengadilan yang Berkualitas dan Terhormat { Qualified and Respectable Judicial Training Center (JTC) }”.
F. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Anggaran
Cakupan pembaruan pengelolaan anggaran untuk menuju kemandirian pengelolaan anggaran Peradilan Agama meliputi:
1. Penataan Sistem dan Prosedur Perencanaan
a. Penyusunan standar biaya khusus bidang peradilan sebagai syarat penerapan anggaran berbasis kinerja;
b. Analisis terhadap baseline dalam rangka implementasi kerangka pengeluaran jangka menengah;
c. Restrukturisasi program dan kegiatan;
d. Evaluasi standar biaya khusus bidang peradilan;
e. Penetapan baseline dalam rangka implementasi KPJM;
2. Penataan Sistem dan Prosedur Pelaksanaan a. Perumusan mekanisme pelaksanaan APBN;
b. Penyusunan Sistem Operating Prosedur Penerimaan dan Belanja;
c. Evaluasi SOP penerimaan dan belanja;
3. Memperkuat kemampuan SDM Pengelola Anggaran
Edukasi anggaran menuju independensi anggaran Pengadilan Agama dilaksanakan dengan pelatihan di bidang pengelolaan keuangan,
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 32 diantaranya adalah pelatihan perencanaan anggaran berbasis kinerja, dan pelatihan bendahara penerimaan dan pengeluaran;
4. Mendorong Transparansi Pengelolaan Anggaran
a. Implementasi peraturan teknis tentang kemandirian anggaran Badan Peradilan;
b. Perumusan kebijakan dan atau peraturan perundang-undangan tentang transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja;
c. Implementasi transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja.
G. Arahan Pembaruan Pengelolaan Aset
Untuk memperbaiki kinerja dalam pengelolaan aset, Pengadilan Tinggi Agama Surabaya akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Penertiban aset;
2. Memperbaiki perencanaan pengelolaan aset;
3. Melakukan risk analysis untuk setiap aset milik negara berupa tanah dan bangunan ataupun aset lain yang dianggap perlu;
4. Melakukan sertifikasi tanah;
5. Melakukan perbaikan pengelolaan rumah dinas dan rumah jabatan;
6. Mengoptimalkan aplikasi SIMAK BMN dalam menatausahakan aset.
7. Melakukan perencanaan terhadap kebutuhan belanja modal tanah dan gedung kantor Pengadilan Agama di wilayah Jawa Timur, antara lain : a. Menyelenggarakan proyek pengadaan tanah untuk 4 (empat) satuan
kerja yang membutuhkan relokasi gedung kantor, yaitu : No Satuan Kerja Vol
(M2) Biaya Jumlah
1 PA. Bojonegoro 4000 3.000.000 12.000.000.000 2 PA. Pasuruan 4000 3.000.000 12.000.000.000 3 PA. Sidoarjo 4000 5.000.000 20.000.000.000 4 PA. Surabaya 5000 6.000.000 30.000.000.000 Jumlah 74.000.000.000
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bawean Tahun 2020-2024 Halaman 33 b. Menyelenggarakan proyek pembangunan gedung/kantor untuk 16
satuan kerja, yaitu :
No Satuan Kerja Vol
(M2) Biaya Jumlah
1 PTA Surabaya 5000 4.000.000 20.000.000.000 2 PA. Bojonegoro 2500 4.000.000 10.000.000.000 3 PA. Gresik 2500 4.000.000 10.000.000.000 4 PA. Pasuruan 2500 4.000.000 10.000.000.000 5 PA. Sidoarjo 2500 4.000.000 10.000.000.000 6 PA. Surabaya 3000 5.000.000 15.000.000.000 7 PA. Trenggalek 2500 4.000.000 10.000.000.000 8 PA. Bawean 2500 4.000.000 10.000.000.000 9 PA. Kangean 2500 4.000.000 10.000.000.000 10 PA. Kab. Kediri 2500 4.000.000 10.000.000.000 11 PA. Kediri 2500 4.000.000 10.000.000.000 12 PA. Kab. Madiun 2500 4.000.000 10.000.000.000 13 PA. Nganjuk 2500 4.000.000 10.000.000.000 14 PA. Ngawi 2500 4.000.000 10.000.000.000 15 PA. Sampang 2500 4.000.000 10.000.000.000 16 PA.Tuban 2500 4.000.000 10.000.000.000 Jumlah 175.000.000.000
c. Menyelenggarakan Belanja Modal Pengadaan Fasilitas Perkantoran untuk 38 satuan kerja, yaitu :
No Satuan Kerja Vol
(Unit) Biaya Jumlah 1 PTA Surabaya 40 5.000.000 200.000.000
2 PA. Bangil 40 5.000.000 200.000.000
3 PA. Bangkalan 40 5.000.000 200.000.000 4 PA. Banyuwangi 40 5.000.000 200.000.000
5 PA. Bawean 40 5.000.000 200.000.000
6 PA. Blitar 40 5.000.000 200.000.000
7 PA. Bojonegoro 40 5.000.000 200.000.000 8 PA. Bondowoso 40 5.000.000 200.000.000
9 PA. Gresik 40 5.000.000 200.000.000
10 PA. Jember 40 5.000.000 200.000.000
11 PA. Jombang 40 5.000.000 200.000.000 12 PA. Kangean 40 5.000.000 200.000.000 13 PA. Kab. Kediri 40 5.000.000 200.000.000