• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN KEANGGOTAAN PERSEKUTUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERUBAHAN KEANGGOTAAN PERSEKUTUAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 1 PERUBAHAN KEANGGOTAAN PERSEKUTUAN

Perubahan keanggotaan persekutuan dapat terjadi karena adanya penambahan sekutu baru atau pegunduran sekutu saat ini. Sekutu baru biasanya merupakan sumber tambahan modal atau keahlian baru bagi persekutuan. Masuknya sekutu baru (admission of new partner) merupakan persetujuan dari semua sekutu yang biasanya diumumkan pada publik, sehingga pihak ketiga yang melakukan transaksi bisnis dengan persekutuan mengetahui adanya perubahan keanggotaan persekutuan.

Kondisi perubahan kenggotaan persekutuan lainnya adalah mundurnya sekutu lama atau penarikan sekutu lama disebut dengan disosiasi. Penarikan sekutu lama ini bukan berarti persekutuan berhenti beroperasi, banyak persekutuan yang tetap menjalankan operasinya dan membeli porsi kepentingan sekutu lama tersebut dengan harga buyout. Harga buyout atau harga pembelian merupakan estimasi jumlah jika :

1) Aset telah dijual pada harga sama dengan yang lebih besar dari nilai likuidasinya 2) Persekutuan berakhir pada saat tersebut, dengan pembayaran seluruh kreditor

persekutuan dan penghentan bisnis.

Sekutu yang mengundurkan diri dari persekutuan dapat dikenai tanggung jawab oleh persekutuan atas kerugian yang dialami sekutu karna pengunduran diri atau disosiasi ilegal.

Disosiasi

Disosiasi merupakan kondisi dimana persekutuan lama mundur atau penarikan sekutu lama.

Disosiasi bukan merupakan penghentian operasional persekutuan atau persekutuan sebagai bisnis yang terpisah dan merupakan entitas akuntansi. Disosiasi dapat diartikan perubahan sekutu dalam persekutuan yang disebabkan oleh sekutu yang tidak lagi merupakan sekutu dalam persekutuan akan tetapi tidak menyebabkan persekutuan berhenti (UPA,section 601).

Adanya penarikan dari sekutu maka dapat berdampak pada :

 Apakah aset dari persekutuan setelah disosiasi harus dinilai ulang?

 Beberapa pendapat menyatakan karena disolusi secara hukum mnegakhiri persekutuan lama, maka seluruh aset akan ditransfer ke persekutuan baru, sehingga perlu dilakukan revaluasi ulang.

 Pendekatan revaluasi aset dengan menggunakan metode goodwill dan metode bonus.

(2)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 2 Penunjukkan pihak ketiga

Salah satu perubahan keanggotaan adalah pengalihan hak sekutu lama kepada pihak ketiga.

Sekutu lama menunjuk kepada pihak ketiga untuk membeli sebagian hak kepemilikan sekutu lama. perubahan sekutu ini tidak menjadikan persekutuan menjadi dibubarkan. Tidak ada perubahan secara hukum atas penunjukkan tersebut, perubahan hanya terjadi pada pembukuan persekutuan. Pihak ketiga menerima hak atas laba persekutuan sesuai dengan rasio atau ketentuan yang telah ditetapkan dan ketika persekutuan mengalami pembubaran atau likuidasi maka pihak ketiga tetap memperoleh klaim aset atas persekutuan.

Contoh :

Andra menjadi sekutu pada Persektuuan ABC, kemudian Andra menujuk Dira untuk membeli sebagian haknya pada persekutuan. Andra menujuk sebesar 25% yang akan digantikan oleh Dira. Modal Andra ketika awal menyetor ke persekutuan adalah sebesar Rp 100.000,00.

Sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut :

Kepemilikan Dira : 25% xRp 100.000,00 = Rp 25.000,00

Tgl Deskripsi Debet (Rp) Kredit (Rp)

Modal Andra 25..000

Modal Dira 25.000

Masuknya Sekutu Baru

Masuknya sekutu dapat melalui berbagai macam mekanisme, dari yang paling mudah seperti masuknya sekutu baru pada persekutuan yang telah ada sampai dengan mekanisme yang rumit seperti bergabungnya beberapa sekutu dari persekutuan lain kedalam persekutuan yang telah ada. Masuknya sekutu baru dapat disebabkan beberapa hal :

a. Sekutu lama meninggal dunia.

b. Persekutuan membutuhkan tambahan modal untuk melakukan ekspansi bisnis.

c. Persekutuan membutuhkan keahlian tertentu yang tidak dimiliki sekutu lama.

(3)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 3 Sekutu Baru Membeli Kepentingan

Seorang sekutu dapat bergabung menjadi sekutu baru dalam persekutuan dengan membeli hak kepemilikan dari sekutu lama. Implikasi dari hal tersebut adalah :

a. Persekutuan lama bubar

b. Pembukuan persekutuan lama ditutup

c. Perjanjian persekutuan baru dibuat untuk melanjutkan operasional persekutuan baru dengan masuknya sekutu baru.

Pembukuan yang terkait dengan sekutu baru membeli kepentingan menggunakan konsep nilai buku persekutuan. Nilai buku digunakan untuk merevaluasi atau melakukan penilaian ulang aset dan liabilitas persekutuan serta mengakui goodwill.

Pada mekanisme ini persekutuan tidak menerima kas, hanya memberikan modalnya kepada sekutu baru, persekutuan lama berhenti operasionalnya karena terjadi perubahan secara hukum, Contoh :

1. A dan B merupakan sekutu dalam persekutuan dengan menyetorkan modal masing- masing adalah Rp 500.000,00. Sesuai kesepakatan laba dan rugi dibagi rata. C membeli separuh bagian A sebesar Rp 250.000,00, maka jurnalnya adalah :

Tgl Deskripsi Debet (Rp) Kredit (Rp)

Modal A 250.000

Modal C 250.000

 Dalam kasus seperti diatas, bagian laba dan rugi berubah menjadi 25% : 50% : 25%.

 Persekutuan lama ditutup dan persekutuan baru membuat perjanjian baru secara tertulis.

 Sesuai kesepakatan bahwa aset pada persekutuan lama diakui sebesar nilai bukunya, sehingga tidak dilakukan revaluasi. Berdasarkan nilai bukunya aset persekutuan lama adalah sebesar Rp 1.000.000,00

2. Selama tahun 20X1 dan 20X2 persekutuan AB memiliki nilai buku sebesar Rp 30.000.000,00 dan persentase pembagian laba pada tanggal 1 Januari 20X3 adalah sebagai berikut :

(4)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 4 Saldo Modal (Rp) Laba (%)

A 20.000.000 60

B 10.000.000 40

Informasi tambahan :

a. 1 Januari 20X3, A dan B mengundang C untuk menjadi sekutu dalam bisnis mereka sehingga persekutuan berubah menjadi persekutuan ABC.

b. Pada 1 Januari 20X3 persekutuan melakukan revaluasi aset atas tanah yang dimiliki, dan hasil revaluasi menyatakan bahwa terjadi kenaikan sebesar Rp 6.000.000,00

NERACA (Rp) Sebelum direvaluasi

Aset Lancar Liabilitas

Kas 15.000.000 Utang usaha -

Piutang 3.000.000

Persediaan 2.000.000 Ekuitas

Aset Tetap A 20.000.000

Tanah 10.000.000 B 10.000.000

Total Aset 30.000.000 Total Liablitas 30.000.000

NERACA (Rp) Setelah direvaluasi

Aset Lancar Liabilitas

Kas 15.000.000 Utang usaha -

Piutang 3.000.000

Persediaan 2.000.000 Ekuitas

Aset Tetap A 23.600.000

Tanah 16.000.000 B 12.400.000

Total Aset 30.000.000 Total Liablitas 30.000.000

(5)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 5 Kenaikan nilai tanah dialokasikan kepada masing-masing sekutu

A = 60% x Rp 6.000.000,00 = Rp 3.600.000,00 B = 40% x Rp 6.000.000,00 = Rp 2.400.000,00

Tgl Deskripsi Debet (Rp) Kredit (Rp) 2018,

Januari

1 Tanah 6.000.000

Modal A 3.600.000

Modal B 2.400.000

c. C membeli seperempat bagian kepentingan (25%) dalam modal persekutuan secara langsung dari A dan B. C membayar sebesar Rp 9.00.000,00 kepada persekutuan. Pembayaran citra dialokasikan kepada A dan B sesuai dengan persentase modal sebelumya.

d. C mendapatkan kepentingan sebesar 25% dari laba rugi persekutuan. Sisa nya akan dibagi kepada A dan B sesuai dengan persentase laba sebelumnya.

e. Sesuai kesepakatan aset direvaluasi.

Penyelesaian :

Bedasarkan nilai buku persekutuan awal sebesar Rp 30.000.000,00, maka porsi C berdasarkan nilai buku adalah :

25% x Rp 30.000.000,00 = Rp 7.500.000,00

C membeli kepentingan sebesar 25% dari nilai wajar sehingga harus membayarkan membayarkan sebesar Rp 9.000.000,00 (Rp 36.000.000 x 25%) yang diberikan kepada A dan B

A = Rp 23.500.000 x 25% = Rp 5.900.000,00 B = Rp 12.400.000 x 25% = Rp 3.100.000,00

Berdarkan transaksi masuknya C maka jurnalnya adalah :

(6)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 6 Mencatat sesuai nilai buku

Tgl Deskripsi Debet (Rp) Kredit (Rp) 2018,

Januari

1 Modal A 5.000.000

Modal B 2.500.000

Modal C 7.500.000

Mencatat sesuai nilai wajar

Tgl Deskripsi Debet (Rp) Kredit (Rp) 2018,

Januari

1 Modal A 5.900.000

Modal B 3.100.000

Modal C 9.000.000

Sekutu Baru Berinvestasi dalam Persekutuan

Sekutu baru dapat memperoleh bagian dari persekutuan dengan cara melakukan investasi ke dalam bisnis. Dalam kasus ini, persekutuan menerima kas atau aset lain. ada tiga kasus yang dapat terjadi saat sekutu baru menginvestasikan dalam persekutuan.

a. Kasus 1: Investasi sekutu baru sama dengan proporsi sekutu baru atas nulai buku persekutuan.

b. Kasus 2: Investasi sekutu baru lebih tinggi dari proporsi sekutu baru atas nilai buku persekutuan. Hal ini mengindikasikan bahwa aset neto persekutuan sebelumnya dinilai terlalu rendah pada pembukuan atau adanya goodwill yang belum dicatat.

c. Kasus 2: Investasi sekutu baru lebih rendah dari proporsi sekutu baru atas nilai buku persekutuan. Hal ini mengindikasikan bahwa aset neto persekutuan sebelumnya dinilai terlalu tinggi pada pembukuan atau sekutu baru memberikan kontribusi goodwill sebagai tambahan aset lain.

Dengan tambahan investasi sekutu baru, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : 1. Membandingkan investasi sekutu baru dengan proporsinya terhadap nilai buku

persekutuan.

Proporsi sekutu baru atas nilai persekutuan =

(modal sekutu lama + investasi sekutu baru) x Presentase modal sekutu baru

(7)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 7 2. Menentukan metode prinsip penerimaan tertentu

Terdapat tiga metode yang berbeda untuk menghitung penerimaan sekutu baru ketika ada perbedaan antara investasi sekutu bar;u dengan proporsinya dengan nilai buku persekutuan, yaitu :

1. Revaluasi aset neto

 Dasar biaya historis dari aset neto persekutuan disesuaikan dengan penerimaan sekutu baru.

2. Pengakuan goodwill

 Dasar biaya historis dari aset neto persekutuan disesuaikan dengan penerimaan sekutu baru

 Goodwill merupakan selisih atas biaya perolehan dengan nilai buku 3. Metode bonus

 Aset neto tetap berdasarkan nilai historis.

Ilustrasi :

 Nilai Investasi sekutu baru sama dengan nilai buku persekutuan

Aldi dan Bia memiliki investasi sebesar Rp 20.000.000,00 dan Rp 10.000.000,00 rasio pembagian laba adalah 60 : 40.

 Cia diminta menjadi sekutu baru dengan mendapatkan seperempat kepentingan modal dan 25% bagian laba. Aldi dan Bia akan membagi 75% sisa laba dengan rasio 60:40, sehingga Aldi medapatkan 45% dan Bia 30%.

Kasus 1. Nilai investasi sekutu baru sama dengan nilai buku persekutuan

Nilai investasi sekutu baru biasanya hasil negosiasi antara sekutu sebelumnya dengan sekutu baru. Sekutu baru harus menentukan nilai pasarnya. Dalam kasus ini Cia membeli seperempat bagian sekutu dengan membayar sebesar Rp 10.000,00.

(8)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 8 1. Bandingkan nilai investasi Cia dengan nilai buku persekutuan

Investasi pada persekutuan Rp 10.000.000,00 Nilai buku proporsional sekutu baru

(30.000.000 + 10.000.000) x 25% (Rp 10.000.000,00)

Selisih Rp 0

Pada kasus ini dapat diasumsikan bahwa investasi Cia telah dihitung sesuai dengan nilai wajarnya sebelum setoran investasi dilakukan.

2. Jurnal pencatatan :

Tgl Akun Debet Kredit

Kas 10.000.000

Modal Cia 10.000.000

3. Skedul Persekutuan Baru Modal Sebelumnya

Investasi Berwujud Sekutu Baru

Proporsi Sekutu Baru dari Nilai Buku

Persekutuan (25%)

Total Modal persekutuan Baru

Bagian Sekutu Baru (25%)

Kasus 1 Investasi sekutu baru sesuai nilai buku

persekutuan

Tidak ada revaluasi bonus atau goodwill

30.000.000 10.000.000 10.000.000

40.000.000 10.000.000

Kasus 2. Investasi sekutu baru lebih tinggi dari proporsi sekutu baru atas nilai buku persekutuan

(9)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 9 Dari ilustrasi di atas dapat ditambahkan, Cia menginvestasikan Rp 11.000.000,00 untuk seperempat kepentingan modal Persekutuan.

Investasi pada persekutuan Rp 11.000.000,00 Nilai buku proporsional sekutu baru

(30.000.000 + 11.000.000) x 25% (Rp 10.250.000,00)

Selisih Rp750.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas dapat terlihat bahwa Cia membayar lebih tinggi Rp 750.000,00.

Pada umumnya investasi yang lebih tinggi menandakan bahwa aset perusahaan dinilai terlalu rendah, beberapa cara alternatif akuntansi untuk perlakuan ini adalah:

1. Merevaluasi aset neto yang meningkat. Dalam alternatif ini : a. Nilai buku dari aset dinaikan ke nilai pasarnya

b. Akun modal sekutu lama dinaikan untuk mengalokasikan kenaikan aset

c. Total modal yang dihasilkan mencerminkan saldo modal sebelumnya ditambah dengan kenaikan aset

2. Mencatat goodwill yang tidak diakui

a. Goodwill yang tidak diakui akan dicatat

b. Akun modal sekutu lama dinaikan untuk mengakui goodwill

c. Total modal yang dihasilkan mencerminkan saldo modal sebelumnya ditambah dengan nilai goodwill yang diakui

3. Menggunakan metode bonus

Metode ini adalah pengalihan saldo modal sekutu. Metode ini digunakan ketika sekutu tidak ingin mencatat penyesuaian aset sebagai akibat goodwill.

a. Akun modal sekutu sebelumnya dinaikan sebagai bagian dari bonus

b. Total modal yang dihasilkan mencerminkan saldo modal sebelumnya ditambah dengan investasi sekutu baru.

Ilustrasi Revaluasi Pendekatan Aset Neto

Cia membayar lebih atas investasinya karena persekutuan melakukan revaluasi terhadap aset yaitu tanah. Nilai tanah yang sebelumnya Rp 4.000.000,00 setelah dilakukan revaluasi nilai pasanya adalah Rp 7.000.000,00. Sehingga Cia harus berinvestasi sebesar :

(10)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 10

Modal Persekutuan Lama 30.000.000

Revaluasi tanah

(7.000.000 – 4.000.000) 3.000.000

Total modal sekutu lama ditambah kenaikan revaluasi aset 75%

33.000.000

Total modal yang dihasilkam (100%) 33.000.000: 75%

44.000.000

Investasi citra 11.000.000

Modal Persekutuan Lama 30.000.000

Revaluasi tanah

(7.000.000 – 4.000.000) 3.000.000

Investasi Citra 11.000.000

Total modal yang dihasilkam 44.000.000

Bagian sekutu yang dihasilkan :

(30.000.000 + 3.000.000 + 11.000.000) x 0,25 = 11.000.000 Jurnalnya adalah :

Jurnal untuk mengalokasikan kenaikan aset

Tgl Akun Debet Kredit

Tanah 3.000.000

Modal Aldi 1.800.000

Modal Bia 1.200.000

Jurnal untuk mencatat penerimaan investasi Cia

Tgl Akun Debet Kredit

Kas 11.000.000

Modal Citra 11.000.000

(11)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 11 Ilustrasi Pengakuan Goodwill

Pada umumnya jumlah goodwill ditentukans sesuai kesepakatan antar sekutu lama, sekutu baru dan estimasi laba masa depan.

1. Langkah 1

25% dari estimasi total modal yang dhasilkan (investasi Cia) : Rp 11.000.000 Estimasi total yang dihasilkan (11.000.000 : 0,25) : Rp 44.000.000

2. Langkah 2

Estimasi total yang dihasilkan (11.000.000 : 0,25) : Rp 44.000.000 Total aset setelah investasi Cia

(30.000.000 + 11.000.000) : Rp 41.000.000

Estimasi goodwill Rp 3.000.000

Goodwill akan dicatat untuk menaikan modal sekutu lama Jurnal mencatat goodwill

Tgl Akun Debet Kredit

Goodwill 3.000.000

Modal Aldi 1.800.000

Modal Bia 1.200.000

Jurnal mencatat penerimaan Cia

Tgl Akun Debet Kredit

Kas 11.000.000

Modal Citra 11.000.000

Bagian sekutu dari modal yang dihasilkan :

(30.000.000 + 3.000.000 + 11.000.000) x 0,25 = 11.000.000

Ilustasi Metode Bonus

Dalam metode ini tidak dilakukan revaluasi aset dan pengakuan goodwill, sehinga selisih lebh akan dialokasikan ke sekutu lama.

(12)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 12 Investasi pada persekutuan Rp 11.000.000,00

Nilai buku proporsional sekutu baru

(30.000.000 + 11.000.000) x 25% (Rp 10.250.000,00)

Selisih Rp750.000,00

Jurnal pencatatan investasi Cia

Tgl Akun Debet Kredit

Kas 11.000.000

Modal Aldi 450.000

Modal Bia 350.000

Modal Cia 10.250.000

:

Modal Aldi : 60% x 750.000 = 450.000 Modal Bia : 40% x 750.000= 350.000

Cia mungkin tidak menyukai metode ini sebab modalnya diakui lebih rendah hanya Rp 10.250.000 padahal investasi yang dilakukan sebesar Rp11.000.000

Modal Sebelumnya

Investasi Berwujud Sekutu Baru

Proporsi Sekutu Baru dari Nilai Buku

Persekutuan (25%)

Total Modal persekutuan Baru

Bagian Sekutu Baru (25%)

Kasus 2 Investasi sekutu baru lebih tinggi dari nilai buku persekutuan

Melakukan revaluasi aset

30.000.000 11.000.000 10.250.000

44.000.000 11.000.000

Mengakui goodwill sebesar 3.000.000 untuk sekutu lama

Bonus sebesar Rp 750.000 untuk sekutu lama

44.000.000

44.000.000 11.000.000

10.250.000

(13)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 13 Kasus 3. Investasi sekutu baru lebih rendah dari proporsi sekutu baru atas nilai buku persekutuan

Berdasarkan ilustrasi diatas Cia menginvestasikan sebesar Rp 8.000.000 pada persekutuan

Investasi pada persekutuan Rp 8.000.000,00 Nilai buku proporsional sekutu baru

(30.000.000 + 8.000.000) x 25% (Rp 9.500.000,00)

Selisih (Rp1.500..000,00)

Beberapa alternatif pendekatan yang dapat digunakan : 1. Merevaluasi nilai aset yang menurun

a. Nilai buku aset neto diturunkan penilaiannya

b. Akun modal sekutu lama diturunkan sebagai bagian dari penurunan nilai buku c. Total modal yang dihasilkan persekutuan mencerminkan saldo modal sekutu

lama dikurangi jumlah penurunan ditambah nilai investasi baru 2. Mengakui goodwill

a. Ggodwill dan manfaat takberwujud lainnya yang dibawa masuk oleh sekutu baru dicatat dan dimasukan dalam akun sekutu baru

b. Akun modal sekutu lama tidak berubah

c. Total modal yang dihasilkan persekutuan mencerminkan saldo modal sekutu lama ditambah goodwill yang dibawa oleh sekutu baru jumlah penurunan ditambah nilai investasi baru

3. Metode bonus

a. Sekutu baru menetapkan bonus dari akun modal sekutu lama yang diturunkan sebagai bagian dari bonus yang dibayarka kepada sekutu.

b. Total modal yang dihasilkan mencerminkan saldo modal sebelumnya ditambah dengan investasi sekutu baru.

(14)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 14 Ilustrasi Revaluasi Pendekatan Aset Neto

Cia membayar lebih atas investasinya karena persekutuan melakukan revaluasi terhadap persediaan. Nilai persediaan tercatat Rp 14.000.000,00 setelah dilakukan revaluasi nilai pasanya adalah Rp 8.000.000,00.

Jurnalnya adalah :

Jurnal untuk mengalokasikan penurunan aset

Tgl Akun Debet Kredit

Modal Aldi 3.600.000

Modal Bia 2.400.000

Persediaan 6.000.000

Bagian sekutu baru yang dihasilkan = (Rp 24.000.000 + Rp 8.000.000) x 0,25

= Rp 8.000.000

Jurnal untuk mencatat penerimaan investasi Cia

Tgl Akun Debet Kredit

Kas 8.000.000

Modal Citra 8.000.000

Ilustrasi Pengakuan Goodwill

Pada umumnya jumlah goodwill ditentukan sesuai kesepakatan antar sekutu lama, sekutu baru dan estimasi laba masa depan.

1. Langkah 1

75% dari estimasi total modal yang dhasilkan (investasi Cia) : Rp 30.000.000 Estimasi total yang dihasilkan (30.000.000 : 0,75) : Rp 40.000.000

2. Langkah 2

Estimasi total yang dihasilkan (30.000.000 : 0,75) : Rp 40.000.000 Total aset neto tidak termasuk goodwill

(30.000.000 + 8.000.000) : (Rp 38.000.000)

Estimasi goodwill Rp 2.000.000

(15)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 15 Goodwill akan dicatat untuk mencataan masuknya Cia

Jurnal mencatat goodwill

Tgl Akun Debet Kredit

Kas 8.000.000

Goodwill 2.000.000

Modal Cia 10.000.000

Ilustrasi Metode Bonus

Investasi Cia sebesar Rp 8.000.000,00 diperoleh dari

Bagian sekutu dari modal yang dihasilkan : (30.000.000 + 8.000.000 )x 0,25 = 9.500.000

Investasi Cia = Rp 8.000.000,00 Bagian yang diakui = Rp 9.500.000,00

Selisih =( Rp 1.500.000,00)

Selisih tersebut merupakan bonus yang akan menambah akun modal sekutu lama

Aldi : 60% x Rp 1.500.000 = Rp 900.000 Bia : 40% x Rp 1.500.000 = Rp 600.000

Jurnal mencatat penerimaan Cia

Tgl Akun Debet Kredit

Kas 8.000.000

Modal Aldi 900.000

Modal Bia 600.000

Modal Citra 9.500.000

(16)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 16 Modal

Sebelumnya

Investasi Berwujud Sekutu Baru

Proporsi Sekutu Baru dari Nilai Buku

Persekutuan (25%)

Total Modal persekutuan Baru

Bagian Sekutu Baru (25%)

Kasus 2 Investasi sekutu baru lebih rendah dari nilai buku persekutuan

Melakukan revaluasi aset

30.000.000 8.000.000 9.500.000

Menurunkan nilai

persediaan sebesar 6.000.000

Goodwill sebesar 2.000.000 untuk sekutu baru

Bonus sebesar Rp 750.000 untuk sekutu lama

32.000.000

40.000.000

38.000.000

8.000.000

10.000.000

9.500.000

(17)

PATRIANI WAHYU DEWANTI 17 Daftar Pustaka

Beams, Floyd.A.,&Anthony, Joseph H.(2018). Advanced Accounting, 13th Ed, Pearson Education Limited

Baker, Richard E., dkk, 2016. Akuntansi Keuangan Lanjutan Persepektif Indonesia Buku 2. Edisi 2. Salemba Empat.

Christensen, E. Theodore., Cotrell M. David., Baker, Richard E. (2010). Advanced Financial Accounting , 10th Edition, Mc Graw Hill

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). (2015), IAI.

Gambar

Ilustrasi Pengakuan Goodwill
Ilustrasi Metode Bonus

Referensi

Dokumen terkait

Persaingan bisnis saat ini terjadi semakin ketat antar perusahaan, strategi-strategi baru pun dikembangkan pihak perusahaan agar konsumen tetap yakin dengan produk yang mereka

Dengan melakukan transaksi dalam Promo ini, Pembeli/Konsumen telah memberikan persetujuan dan kewenangan kepada Samsung, afiliasinya, dan pihak ketiga yang ditunjuk

Dengan melakukan dalam transaksi Promo ini, Pembeli/Konsumen juga dianggap telah memberikan persetujuan dan kewenangan kepada Samsung, afiliasinya, dan pihak ketiga yang ditunjuk

Penelitian Diani dan Ria (2007) dalam hal ini menyatakan bahwa akuntan publik berfungsi sebagai pihak ketiga yang menghubungkan manajemen perusahaan dengan pihak luar