• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERUBAHAN LOGO TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Studi Persepsi Konsumen PT Pertamina (Persero) di Bandar Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERUBAHAN LOGO TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Studi Persepsi Konsumen PT Pertamina (Persero) di Bandar Lampung)"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERUBAHAN LOGO TERHADAP CITRA PERUSAHAAN

(Studi Persepsi Konsumen PT Pertamina (Persero) di Bandar Lampung)

Oleh

YULIDA SARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

ii ABSTRAK

PENGARUH PERUBAHAN LOGO TERHADAP CITRA PERUSAHAAN

(Studi Persepsi Konsumen PT Pertamina (Persero) di Bandar Lampung)

Oleh

Yulida Sari

Dalam era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha dan bisnis terjadi sangat ketat, baik persaingan dalam industri jasa maupun produk seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi. Menghadapi persaingan tersebut, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri agar tetap unggul, salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan cara mengubah merek pada perusahaan.

(3)

iii Oleh karena itu dalam permasalahan ini adalah apakah perubahan logo yang dilakukan pertamina mempunyai dampak positif terhadap citra perusahaannya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan logo terhadap citra perusahaan pada PT Pertamina di Bandar Lampung.

Hipotesis yang diajukan adalah“Perubahan logo berpengaruh terhadap citra perusahaan pada PT Pertamina di Bandar Lampung”.

Metode Penelitian dilakukan dengan jenis penelitian survei dengan analisis kualitatif dan kuantitatif melalui kuesioner yang dibagikan kepada konsumen PT Pertamina di Bandar Lampung. Metode pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak seratus orang. Setelah itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan alat analisis regresi binary logistic maka hipotesis yang menyatakan bahwa perubahan logo berpengaruh terhadap citra perusahaan pada PT Pertamina di Bandar Lampung. Dari hasil analisis diperoleh bahwa variabel X (perubahan logo) mempengaruhivariabel Y (citra perusahaan )sebesar 62,6%.

Variabel bentuk adalah pengaruh terbesar berdasarkan analisis kuantitatif dan kualitatif.Perhitungan pengaruh tipografi memberikan kontribusi terendah terhadap citra perusahaan.

(4)
(5)
(6)
(7)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………... i

ABSTRAK ………. ii

RIWAYAT HIDUP……….. iv

PERSEMBAHAN……… v

MOTTO……… vi

SANWACANA……… vii

DAFTAR ISI ……….. x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah... 14

1.3Tujuan Penelitian ... 14

1.4Manfaat Penelitian ... 15

1.5Kerangka Pemikiran ... 15

(8)

xi

2.1.1 Manfaat Merek ... 21

2.2Konsep Rebranding ... 22

2.3Pengertian Logo ... 27

2.3.1 FungsidanTujuan Logo... .. 30

2.4Logo Sebagai Identitas Perusahaan ... 32

2.5TinjauanMengenai Citra ... 33

2.5.1 Pengertian Citra... 33

2.5.2 Citra Perusahaan... 34

2.5.3 Proses Pembentukan Citra... 35

2.5.4 Manfaat Citra Perusahaan... 36

III. METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ... 38

3.2JenisdanSumber Data ... 38

3.3PopulasidanSampel ... 39

3.3.1 Populasi... 39

3.3.2 Sampel... 39

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.5Operasional Variabel ... 41

3.6Pengujian Alat Instrumen ... 43

3.6.1 Pengujian Validitas... . 43

3.6.2 Pengujian Reliabilitas... 44

3.7MetodeAnalisis Data... .... 45

3.7.1 Analisis Kualitatif ... 45

3.7.2 Analisis Kuantitatif ... 46

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Sejarah Perusahaan... ... 48

4.2Visi dan Misi... ... 49

4.3Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 50

4.3.1 Hasi lUji Validitas ... 50

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 52

4.4Karakteristik Responden ... 53

4.5Rakapitulasi Hasil Tanggapan Responden... 57

4.6Analisis Hasil Uji Regresi Logistic Model ... 64

(9)

xii

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan ... 69 5.2Saran ... 70

(10)

xiii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Operasional Variabel ... 42

2. Kriteria Validitas Pada Analisis Faktor ... 44

3. Pengklasifikasian Untuk Setiap Item Pertanyaan ... 46

4. Hasil Validitas Kuesioner ... 50

5. Hasil Uji Reliability ... 52

6. Hasil Analisis Tabulasi Silang antara Usia dan Jenis Kelamin... 53

7. Hasil Analisis Tabulasi Silang antara Usia dan Pengeluaran Membeli Produk ... 54

8. Hasil Analisis Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dan Pekerjaan ... 55

9. Hasil Analisis Tabulasi Silang antara Pekerjaan dan Pengeluaran ... 56

10.Tanggapan Responden Untuk Variabel Bentuk ... 57

11.Tanggapan Responden Untuk Variabel Warna ... 59

12.Tanggapan Responden Untuk Variabel Tipografi ... 62

13.Persentase Variabel Citra Perusahaan (Y) ... 64

(11)

xiv 15.Hosmer dan Lemeshow Test ... 66

16.Hasil Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Citra Perusahaan ... 67

17.Hasil Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Model Regresi

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perubahan Logo Pada PT Pertamina ... 11 2. Kerangka Pemikiran ... 19

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian

2. Tabulasi Data Hasil Kuesioner 30 Responden 3. Hasil Validitas Kuesioner Dengan Analisis Faktor 4. Hasil Reliabilitas Kuesioner

5. Tabulasi Data

6. Hasil Regresi Logistik Binary 7. Demografi Responden

(14)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha dan bisnis terjadi sangat ketat, baik persaingan dalam industri jasa maupun produk seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi. Menghadapi persaingan tersebut, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri agar tetap unggul dari pesaing-pesaing yang lain. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan agar tetap unggul dan

berkembang dilakukan dengan cara mengubah merek pada perusahaan.

Perubahan merek sangat penting untuk membedakan produk kita dengan produk pesaing. Sebuah merek adalah rancangan unik perusahaan, atau merek dagang (trademark), yang membedakan penawarannya dari kategori produk pendatang lain. Nama merek menunjukkan penawaran suatu perusahaan, dan membedakannya dari produk lain dipasar. Nama merek dan tampilan kemasan bekerjasama

(15)

Rebranding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga untuk merubah total atau memperbaharui sebuah merek yang telah ada agar menjadi lebih baik, dengan tidak mengabaikan tujuan awal perusahaan yaitu

berorientasi profit. Rebranding sebagai sebuah perubahan merek, seringkali identik dengan perubahan logo ataupun lambang sebuah merek. Dengan kata lain, ketika melakukan rebranding maka yang berubah ialah nilai-nilai dalam merek itu sendiri. Dalam artian perubahan merek adalah suatu proses dimana suatu produk atau jasa yang mempersentasikan suatu perusahaan yang didistribusikan. Hal ini menyangkut perubahan baik pada logo, nama, persepsi, strategi pemasaran, ataupun tema-tema iklan. Branding adalah salah satu langkah penting dalam sebuah bisnis. Branding dibangun tidak dalam jangka waktu yang singkat, kadang perlu waktu bertahun-tahun untuk membangunnya. Namun, sebuah merek harus mampu bertahan untuk

mengikuti perkembangan zaman, perubahan pasar dan juga konsumen yang semakin dinamis (Julianto, 2008) dalam Kurniasari (2011:12).

Tujuan umum dari rebranding menurut (Julianto, 2008) dalam Kurniasari (2011:14) adalah untuk mempengaruhi persepsi konsumen tentang sebuah produk atau jasa dengan merevitalisasi merek dan membuatnya lebih modern dan lebih relevan pada kebutuhan konsumen. Rebranding yang sesungguhnya jarang terjadi dalam satu waktu. Rebranding umumnya merupakan proses evolusi yang yang mungkin

(16)

Rebranding perusahaan (corporate rebranding) bertujuan untuk membentuk citra (image) dan atau merefleksikan perubahan identitas. Kata rebranding itu sendiri dapat diartikan secara etimologis, yang merupakankombinasi kata yaitu re dan brand. Re berarti kembali sedangkan brandberarti merek, jadi jika diartikan berdasarkan asal katanya rebranding memilki arti pemberian nama merek kembali. Rebranding

mengindikasikan adanya tujuan penghapusan pernyataan atas sesuatu yang

sebelumnya, misalnya penghapusan citra atau reputasi yang terbentuk sebelumnya. Dorongan atas rebranding adalah untuk mengirimkan sinyal kepada pasar,

mengkomunikasikan kepada pemegang modal (stakeholder) bahwa sesuatu mengenai organisasi telah berubah (Stuart dan Muzellec dalam Arzia, 2007:9).

Jadi rebranding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga untuk merubah total atau memperbaharui sebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih baik. Rebranding bukan hanya sebuah perubahan logo, namun juga meliputi perubahan pesan, perubahan cara pendekatan padakonsumen, pemberian jasa-jasa baru, atau bahkan perubahan mengenai apa yang dijanjikan pada konsumen.

Manfaat rebranding Larslong (2004) dalam Liminto (2010:37) adalah branding bukan hanya sekedar desain dari sebuah logo perusahaan. Branding merupakan sebuah hubungan antara konsumen dan perusahaan, antara konsumen dan produk atau antara konsumen dan jasa. Branding harus dibuat sebaik mungkin untuk memberikan kesan yang positif kepada konsumennya.Terkadang, sebuah bisnis perlu

(17)

Rebranding sangat diperlukan ketika citra suatu perusahaan dinilai negatif oleh konsumennya, karena adanya permasalahan pada perusahaan itu sendiri atau dengan adanya perubahan pasar.

Banyak perusahaan mengakui bahwa bisnisnya telah berubah, beradaptasi dan berkembang dari waktu ke waktu untuk melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Perbaikan secara alami ini biasanya akan mengarah pada produk dan jasa yang benar-benar baru, sementara identitas perusahaan tidak berubah. Citra perusahaan yang lama dan statis ini menjadi tidak relevan lagi dengan produk yang baru, sehingga menimbulkan kebingungan. Oleh karena itu, rebranding akan dilakukan oleh perusahaan karena bermanfaat dalam memberikan dampak potensial pada

pendapatan dengan menjelaskan nilai inti perusahaan dan pesan dari brand yang baru. Pada umumnya sebuah perusahaan melakukan rebranding karena beberapa alasan (Arzia, 2007:10) :

1. Terjadi merger, akuisisi, divestasi yang memungkinkan merek, logo atau slogan tidak lagi sesuai.

2. Pergeseran pasar yang dikarenakan tindakan pesaing, munculnya pesaing baru, maupun perubahan kondisi ekonomi dan hukum.

3. Citra yang sudah kadaluarsa atau tidak sesuai lagi dengan perkembangan pasar.

4. Munculnya fokus dan visi baru bagi perusahaan.

(18)

Ada beberapa alasan lain dilakukannya rebranding dalam sebuah perusahaan menurut Julianto (2008) dalam Kurniasari (2011:13)yaitu:

1. Identitas dari perusahaan tersebut tidak dapat mewakili pelayanan dari perusahaan tersebut.

2. Perusahaan tersebut sudah memiliki reputasi yang buruk di mata masyarakat. 3. Perusahaan tersebut ingin memberikan sesuatu yang baru, berupa pembenahan

dalam perusahaan.

Menurut Julianto (2008) dalam Kurniasari (2011:13), rebranding memakan waktu yang lama karena harus mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor interna lmisalnya, perusahaan harus

mempertimbangkan secara matang apakah perubahan ini membawa pengaruh yang besar bagi karyawannya dalam menjalankan tugasnya, karena karyawan harus memperkenalkan kembali logobaru tersebut ke masyarakat. Dalam melakukan rebranding perusahaan sedikitbanyak harus mendapat kesempatan bersama dari para karyawannya. Faktor eksternal ialah masyarat dengan perubahan logo, masyarakat memahami maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan.

(19)

Sebuah logo diciptakan sebagai identitas agar unik dan mudah dibedakan dengan perusahaan kompetitor/pesaing (Lamb, Hair, McDaniel, 2001) dalam Liminto (2010:9).

Sedangkan brand (merek) berfungsi sebagai identitas suatu perusahaan atau organisasi. Namun brand tidak hanya digambarkan dalam sebuah simbol (seperti logo), brand bersifat menyeluruh. Brand bisa berupa nama, simbol/logo, bentuk, iklan, slogan, maupun penggunaan kombinasi warna. Logo dan Brand (merek) adalah dua hal yang berbeda. Keduanya sama-sama tidak bisa bekerja efektif tanpa

dukungan satu sama lain. Brand membutuhkan logo sebagai tampilan utama dalam membangun citra perusahaan. Sebaliknya, logo membutuhkan brand untuk mencapai fungsinya melalui bentuk-bentuk yang lebih spesifik dalam membangun citra positif kepada konsumen (Rahman, 2010:176).

Logo perusahaan adalah bagian dari identitas perusahaan, logo perusahaanmenjadi peletak dasar yang vital fungsinya. Logo sebagai bagian dari identitas perusahaan, dirancang terutama sebagai simbol pembeda untuk memberikan ciri khas suatu perusahaan atau merek tertentu.

(20)

Prinsip logo sama dengan merek, yaitu harus mudah dikenali dan cukup menonjol. Desainnya bisa bervariasi, baik berupa tulisan, gambar, maupun kombinasi keduanya. Sebuah logo harus mampu menjadi dasar kesuksesan dan mencerminkan posisi usaha atau bisnis yang sedang dijalani (Rahman, 2010:237).

Logo perusahaan merupakan simbol yang mempunyai tujuan komunikasi untuk mencerminkan citra perusahaan (Sobur, 2003) dalam Francisca (2010:2). Logo sering juga digunakan untuk mempermudah masyarakat untuk mengenali suatu perusahaan. Oleh karena itu keberadaan logo pada suatu perusahaan mempunyai arti penting karena dapat mengingatkan khalayak akan perusahaan tersebut (Anggoro, 2001) dalam Francisca (2010:2).

Logo merupakan bagian terpenting dari identitas perusahaan karena menjadi wajahnya perusahaan. Logo akan memiliki usia yang lama, karena itu dalam

pembuatannya harus terencana/terkonsep, mencerminkan spirit perusahaan, dan tentu saja dengan dengan desain yang baik. Logo adalah sebagai bagian dari merek (brand) maka, sebuah proses untuk mengkomunikasikan merek(brand) disebut dengan

(21)

Perusahaan yang merubah citra perusahaannya tidak hanya dilihat dari perubahan logo baru dan merek, perusahaan juga harus melihat dampak pada citra perusahaan setelah mengganti identititas perusahaan tersebut.

Karena citra perusahaan adalah suatu hal yang dinilai negatif atau positifnya oleh masyarakat setelah perusahaan atau produk yang biasa dikonsumsi mereka melakukan perubahan baik perubahan secara internal maupun eksternal.

Citra perusahaan merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan yang dibentuk melalui proses komunikasi informasi baik yang disengaja maupun tidak disengaja, yang dilakukan maupun tidak dilakukan oleh perusahaan. Persepsi tersebut mungkin tidak selalu menggambarkan profil perusahaan yang sebenarnya. Apabila persepsi yang timbul positif maka dengan sendirinya akan mendukung aktivitas perusahaan, tetapi sebaliknya apabila persepsi yang timbul negatif maka akan menimbulkan akibat negatif pula terhadap perusahaan.

Logo yang didukung oleh perusahaan yang mempunyai citra baik akan

menimbulkan dampak positif terhadap perusahaannya. Begitu juga perubahan logo yang dilakukan oleh pertamina. Pertamina ingin supaya citra perusahaan yang sudah baik dibenak konsumen pada logo lama, menjadi semakin baik lagi terhadap citra perusahaanya setelah adanya pergantian logo baru.

(22)

dibenak lokal melainkan juga bisa mendunia seperti halnya dengan pesaing-pesaing yang telah ada di Indonesia saat ini (Novika, 2009:15).

Pesaing-pesaing pertamina yang sudah ada di Indonesia saat ini adalah Shell dan Petronas.Petronas dan Shell merupakan perusahaan asing yang masuk ke Indonesia dan merupakan perusahaan pesaing untuk Pertamina. Walaupun saat ini di Indonesia terutama di Bandar Lampung Pertamina masih unggul, tapi tidak menutup

kemungkinan jika suatu saat kedua SPBU milik perusahaan asing ini bisa masuk ke Lampung dan bisa mengungguli Pertamina.Untuk itu pertamina pada tahun 2005 lalu melakukan perubahan dalam hal penampilan atau rebrand-nya.

Perubahan logo yang dilakukan PT Pertamina bertujuan untuk memberikan citra yang lebih baik dibenak konsumennyaserta penyesuaian visi dan misi perusahaan.

Perubahan itu dilatarbelakangi oleh dinamika dan kemajuan perusahaan- perusahaan migas new comers milik negara tetangga yang begitu pesat.

Adapun pertimbangan penggantian logo yaitu untuk dapat membangun

semangat/spirit baru, mendorong perubahan Corporate Culture bagi seluruh pekerja, mendapatkan image yang lebih baik diantara perusahaan minyak dan gas global serta mendorong daya saing perusahaan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi (Novika, 2009:16) antara lain :

(23)

Perubahan pada PT pertamina dilakukan pada tanggal 17 September 2003 dengan perubahan nama dari Pertamina menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) sebagai entitas bisnis yang mengaplikasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

PT PERTAMINA (PERSERO) dituntut untuk mempraktekkan azas transparansi informasi kepada publik. Kemudian dilanjutkan dengan mendirikan anak perusahan sebagai sub holding pada tanggal 17 September 2005.

Logo pertama yang didirikan melalui Peraturan Pemerintah (PP) no.27 tahun 1968 merupakan lambang dua kuda laut yang saling berhadapan mengapit bintang. Dengan menggunakan dominasi warna biru, merah, dan kuning. Itulah logo

Pertamina pertama kali. Ekor kuda laut dihubungkan dengan pita berwarna kuning; pita kuning bertuliskan Pertamina dengan warna merah; dasar lambang berwarna biru.Garis-garis hitam dalam bintang lebih tipis dari countur bintang.

Arti dan makna yang terkandung dalam tiap unsur dalam logo PT Pertamina (Persero) yang lama adalah:

1. Bintang bersudut lima menyiratkan power, tenaga, atau kekuatan pendorong semangat dalam mengemban tugas untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita Nasional.

2. Kuda laut, merupakan simbol fosil-fosil yang mengandung minyak dan mempunyai sumber energi atau daya hidup yang besar

(24)

4. Warna-warna yang digunakan pada logo Pertamina yang lama juga mempunyai makna tersendiri, yaitu:

 Merah mencerminkan : keuletan, ketegasan, sekaligus keberanian

perusahaan Pertamina dalam menghadapi berbagai kesulitan yang dihadapi.

 Kuning mencerminkan : cita-cita perusahaan Pertamina yang hendak

dicapai melalui proses ketekunan dan penuh keyakinan.

 Biru mencerminkan : kesetiaan dan penghormatan kepada Tanah air,

dasar Negara Pancasila dan dasar lambang UUD 1945.

Gambar 1. Perubahan Logo Pertamina

Pada tanggal 10 Desember 2005 bertepatan dengan hari ulang tahun Pertamina yang ke-48, pertamina melakukan perubahan pada logonya yang semula identik dengan bintang dan kuda laut kini telah berubah menjadi huruf “P”. Logo Pertamina yang sebelumnya terlihat sangat filosofis berubah menjadi sebuah logo yang dibuat dengan tampilan sangat simpel atau sederhana. Hal ini disebabkan hadirnya beberapa

(25)

Secara normatif, logo baru Pertamina berbentuk panah dan membentuk huruf P dengan warna-warna yang berani, serta ingin memperlihatkan langkah-langkah besar Pertamina dimasa mendatang. Perubahan logo Pertamina dengan visi baru menjadi perusahaan yang unggul, maju dan terpandang diharapkan dapat menjadi pelopor dan pendorong aktivitas yang mengedepankan langkah-langkah pengedukasian publik untuk mewujudkan citra baik dengan seluruh stakeholder.

Dengan pemaknaan logo warna-warna yang berani menunjukkan langkah besar yang diambil Pertamina tercermin pada tiga bidang belah ketupat, dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis.

Logo baru Pertamina memiliki makna yang perlu diketahui oleh para pekerja Pertamina dan publik pada umumnya, antara lain:

1. Elemen logo membentuk huruf “P” yang secara keseluruhan merupakan representasi bentuk panah yang melesat, dimaksudkan sebagai Pertamina yang bergerak maju dan progresif

2. Warna-warna yang berani menunjukan langkah besar yang diambil Pertamina dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis, dimana:

 Biru mencerminkan : andal, dapat dipercaya, dan bertanggung

jawab.

 Hijau mencerminkan : sumber daya energi yang berwawasan

(26)

 Merah mencerminkan: Keuletan dan ketegasan serta keberanian

dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.

Dalam wawancara awal yang dilakukan penulis, yang mewawancarai secara langsung kepada konsumen pengguna Pertamina dan pernah melihat perubahan pada logonya, konsumen lebih banyak mengatakan bahwa perubahan logo yang dilakukan pertamina tidak terlalu berdampak pada citra perusahaannya.

Pada penelitian terdahulu Nilasari (2009) yang meneliti tentang pengaruh perubahan logo BNI 46 terhadap citra perusahaan dan Mukhlisa (2011) tentang pengaruh logo baru Telkom terhadap citra perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, diketahui bahwa perubahan logo pada kedua perusahaaan tersebut memberikan dampak terhadap citra dan kepercayaan masyarakat dengan besarnya uji signifikan yang dilakukan ≤50% yang menunjukkan bahwa citra perusahaannya

yang semakin positif setelah adanya perubahan logo.

Untuk mengetahui apakah pengaruh perubahan logo yang dilakukan pertamina juga berdampak positif terhadap citra perusahaan, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul :

”Pengaruh perubahan Logo Terhadap Citra Perusahaan (Studi Persepsi

(27)

1.2 Rumusan Masalah

Persaingan bisnis saat ini terjadi semakin ketat antar perusahaan, strategi-strategi baru pun dikembangkan pihak perusahaan agar konsumen tetap yakin dengan produk yang mereka gunakan lebih baik dari produk pesaingnya.

Pertamina pun melakukan hal yang sama, walaupun saat ini di Indonesia terutama di Lampung, Pertamina masih unggul dari pesaingnya seperti Shell dan Petronas tapi tidak menutup kemungkinan kedua SPBU asing ini bisa mendapat perhatian lebih dari konsumen. Dalam wawancara langsung kepada konsumen Pertamina, mereka mengatakan bahwa perubahan logo baru pada Pertamina tidak berpengaruh terhadap citra perusahaannya. Dan dilihat dari penelitian terdahulu, masyarakat atau konsumen mempunyaipandangan bahwa perubahan logo yang dilakukan BNI dan Telkom memberikan penilaian yang positif terhadap pelayanannya setelah adanya perubahan logo baru. Oleh karena itu dalam masalah ini peneliti ingin mengetahui lebih jauh apakah perubahan logo yang dilakukan pertamina mempunyai dampakpositif terhadap citra perusahaannya.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka permasalahan dalam skripsi ini adalah : Apakah perubahan logo berpengaruh terhadap citra perusahaan?

1.3 Tujuan penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dirumuskan tujuan penelitiannya yaitu :

(28)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi yang terkait, yaitu : 1) Bagi perusahaan

Dapat dijadikan masukan bagi perusahaan bahwa dari perubahan logo yang telah dilakukan oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap citra

perusahaan. 2) Bagi Pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi yang kelak bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Kerangka Pemikiran

Dalam dunia bisnis pada saat ini, perubahan mempunyai manfaat bagi kemajuan suatu perusahaan, tanpa adanya perubahan dalam lingkungan internal maupun

eksternal maka organisasi ataupun perusahaan itu sendiri tidak akan berkembang dan bisa di ungguli oleh pesaing-pesaing yang lain. Perubahan bertujuan agar organisasi atau perusahaan tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman yang disertai dengan kemajuan teknologi.

(29)

Menurut Jefkins (1994 : 23) dalam Hadiono (2008:11) logo adalah :

”Presentasi, sosok atau penampakan visual yang senantiasa dikaitkan

dengan organisasi tertentu, dan seringkali digunakan sebagai suatu bentuk identifikasi dan bagian dari identitas perusahaan”.

Schmitt dan Simonson (1997) mengungkapkan tiga elemen dasar dari visual perusahaan, yaitu : bentuk, warna, dan tipografi. Penggunaan ketiga elemen ini sifatnya subjektif dan dapat bervariasi dari pembuatan satu desain dengan desain lainnya (Stahle, 2002:44) dalam Anggraeni(2006:28).

 Bentuk

(30)

 Warna

Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut.

Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Warna juga digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk

mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut.

Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.

Warna penting dalam desain grafis karena dapat membantu konsumen memilih dan mengklasifikasikan kuantitas informasi yang lengkap. Tidakhanya sebagai indikator dari kategori, tetapi juga dapat secara emosional.

 Tipografi

Pentingnya tipografi seringkali diremehkan, karena memang penggunaan dari tipografi itu sendiri tidak menonjol keberadaannya bagi mereka yang melihat atau membacanya. Tipografi adalah seni memilih, menyusun dan mengatur tata letak huruf dan jenis untuk keperluan pencetakan (Wirya, 1999:51).

(31)

Ketika seseorang memfokuskan diri terhadap suatu kata, mereka tidak sadar telah bereaksi pada bagaimana kata tersebut menjadi terlihat melalui : Bentuk, Ukuran dan Gaya (stahle, 2002:52) dalam Anggraeni (2006:30).

Hal ini disebabkan karena manusia cendrung untuk memperhatikan aspek visual dari kata-kata yang mereka baca. Oleh sebab itu beberapa typeface menjadi begitu familiar sehingga merupakan penunjang kenyamanan dalam membaca.

Penggunaan typeface yang benar sangat penting pada desain logo, karena typeface yang dipilih akan memberikan kualitas pada representasi bentul-bentuk abstrak yang membentuk huruf dan kata-kata.

Lebih jauh, penggunaan logo bergantung pada penggunaan beberapa typeface untuk menciptakan citra yang baik bagi perusahaan. Terutama bagi perusahaan yang logonya hanya terdiri dari nama merek dan perusahaan.

“Citra perusahaan merupakan sekumpulan kepercayaan dan perasaan tentang suatu

organisasi’’ (Dowling,2001) dalam Kartika (2010:24).

Pentingnya citra perusahaan dikemukakan oleh Gronroos (Kartika, 2010:25), sebagai berikut :

(32)

2. Sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan. Citra positif menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau fungsional sedankan citra negatif dapat memperbesar kesalahan tersebut. 3. Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas

pelayanan perusahaan.

[image:32.612.125.509.335.424.2]

4. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak internal. Citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata mempengaruhi sikap karyawan terhadap citra perusahaan.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Pengaruh Perubahan Logo Terhadap Citra Perusahaan.

1.6 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan, dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah perubahan logo berpengaruh terhadap citra perusahaan.

Perubahan logo (X)  Bentuk (X1)  Warna (X2)  Tipografi (X3)

(33)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Merek

Definisi merek menurut Asosiasi Pemasaran Amerika adalah suatu nama, tanda, istilah, desain, atau kombinasi dari semuanya, dengan tujuan untuk mengidentifikasi sebuah produk atau jasa dari seorang penjual ataupun sekelompok penjual untuk membedakannya dari produk atau jasa dari kompetitor lainnya (Kotler, 2003:418).

Kotler (2005:82) menambahkan bahwa suatu merek adalah suatu simbol komplek yang menjelaskan enam tingkatan pengertian, yaitu:

a. Atribut : merek memberikan ingatan pada atribut-atribut tertentu dari suatuproduk.

b. Manfaat: atribut-atribut produk yang dapat diingat melalui merek harus dapat diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik secara fungsional dan manfaat secara emosional.

c. Nilai: merek mencerminkan nilai yang dimiliki oleh produsen sebuah produk.

d. Budaya: merek mempresentasikan suatu budaya tertentu .

(34)

f. Pengguna: merek mengelompokan tipe-tipe konsumen yang akan membeliatau mengkonsumsi suatu produk.

Maksud perusahaan memberikan merek pada mulanya hanyalah sebagai identitas. Dengan merek tersebut perusahaan mengharapkan agar konsumen mempunyai kesan positif terhadap produknya.

2.1.1 Manfaat Merek

Perusahaan harus memutuskan bagaimana suatu merek dapat menerangkan sebuah nama merek pada produknya. Pemberian merek pada suatu produk menurut Rangkuti (2008:139) banyak memberikan manfaat, bagi perusahaan dan konsumen:

1. Manfaat merek bagi perusahaan

a. Nama merek memudahkan penjual untuk mengolah pesanan-pesanan dan memperkecil timbulnya kesalahan.

b. Nama merek dan tanda dagang akan secara hukum melindungi penjualan dari pemalsuan ciri-ciri produk, karena bila setiap pesaing akan meniru produk yang telah berhasil dipasaran.

c. Merek memberikan peluang bagi penjual untuk mempertahankan kesetiaaan konsumen akan melindungi penjual dari persaingan serta membantu memperketat pengendalian dalam merencanakan strategi bauran pemasaran.

(35)

e. Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya nama baik. Dengan membawa perusahaan, merek ini sekaligus mengiklankan kualitas dan besarnya perusahaan.

2. Manfaat merek bagi konsumen

a. Merek dapat membantu konsumen untuk mengidentifikasi produk yang hendak dibeli, sehingga dengan adanya merek maka akan membantu untuk membedakan mutu dari tiap-tiap merek yang ada.

b. Dapat berjalan dengan mudah dan efisien, terutama ketika membeli kembali produk yang sama.

2.2 Konsep Rebranding

Rebranding perusahaan (corporate rebranding) bertujuan untuk membentuk citra (image) dan atau merefleksikan perubahan identitas. Katarebranding itu sendiri dapat diartikan secara etimologis, yang merupakan kombinasi kata yaitu re dan brand. Re berarti kembali sedangkan brand berarti merek, jadi jika diartikan berdasarkan asal katanya rebranding memilkiarti pemberian nama merek kembali. Rebranding mengindikasikan adanya tujuan penghapusan pernyataan atas sesuatu yang

sebelumnya, misalnyapenghapusan citra atau reputasi yang terbentuk sebelumnya. Dorongan atas rebranding adalah untuk mengirimkan sinyal kepada pasar,

(36)

Jadi rebranding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga untuk merubah total atau memperbaharui sebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih baik. Dengan kata lain, ketika melakukan rebranding maka yang berubah ialah nilai-nilai dalam merek itu sendiri. Rebranding bukan hanya sebuah perubahan logo, namun rebranding juga meliputi perubahan pesan, perubahan cara pendekatan pada konsumen, pemberian jasa-jasa baru, atau bahkan perubahan mengenai apa yang dijanjikan pada konsumen.

 Manfaat Rebranding

Branding bukan hanya sekedar desain dari sebuah logo perusahaan. Branding

merupakan sebuah hubungan antara konsumen dan perusahaan, antara konsumen dan produk atau antara konsumen dan jasa. Branding harus dibuat sebaik mungkin untuk memberikan kesan yang positif kepada konsumennya. Terkadang, sebuah bisnis perlu memasukkan citra baru dalam produk atau jasa mereka dengan cara rebranding. Rebrandingsangat diperlukan ketika citra suatu perusahaan dinilai negatif oleh konsumennya, karena adanya permasalahan pada perusahaan itu sendiri atau dengan adanya perubahan pasar(Larslong, 2004) dalam Budi (2010:37)

(37)

Menurut Arzia (2007:11),Proses rebranding menunjukkan perubahan yang nyata pada bentuk logo, nama merek, dan slogan. Dari tiga tipe perubahan tersebut memungkinkan permutasi, sebagai berikut :

1. Perubahan nama dan logo.

2. Perubahan nama, logo dan slogan. 3. Perubahan logo saja.

4. Perubahan slogan saja.

Rebranding dapat terjadi pada tiga level yang berbeda dalam sebuah perusahaan, yakni :

1. Rebranding perusahaan (corporate rebranding) yang terkait dengan pendefinisian ulang atas keseluruhan entitas perusahaan dan seringkali menandakan perubahan strategi atau repositioning, yang bertujuan untuk membentuk citra dan atau merefleksikan perubahan identitas perusahaan. 2. Rebranding unit bisnis perusahaan (rebranding of business units) yang

meliputi pemberian identitas pada anak atau divisi perusahaan yang terpisah dari perusahaan.

(38)

Rebranding banyak dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya brand repositioning produk atau perusahaan mereka. Faktor umum yang mendasari proses rebranding adalah tekanan eksternal seperti regulasi, konsekuensi penjualan/pembelian merek, merger antar perusahaan, proses harmonisasi merek di tingkat global, dll. Proses rebranding dapat dilakukan secara sengajasebagai dampak dari adanya perubahan strategi atau tanpa disengaja olehperusahaan.

Proses rebranding dapat pula dilakukan sebagai tindakan emergency terhadap masalah yang dihadapi perusahaan atau sebagai reaksidinamis atas restukturisasi perusahaan. Beberapa hal yang dapat menjadi alasan dilakukannya rebranding menurut Arzia (2007:10), antara lain adalah :

1. Terjadi merger, akuisisi, divestasi yang memungkinkan merek, logo atau slogan tidak lagi sesuai.

2. Pergeseran pasar yang dikarenakan tindakan pesaing, munculnya pesaing baru, maupun perubahan kondisi ekonomi dan hukum.

3. Citra yang sudah kadaluarsa atau tidak sesuai lagi dengan perkembangan pasar.

4. Munculnya fokus dan visi baru bagi perusahaan.

(39)

Proses rebranding terdiri atas dua tipe, tipe pertama adalah apabila dalam proses rebranding terjadi penggantian merek yang sudah mapan dengan merek yang baru, sedangkan tipe kedua adalah apabila dalam proses rebranding terjadi suatu

modifikasi dari merek yang sudah mapan. Bentuk lain dari proses rebranding adalah segmentasi pasar dandiferensiasi produk.

Segmentasi pasar dandiferensiasi produk termasuk dalam proses rebranding karena kedua kegiatan tersebut menunjukkan tindakan yang berbeda pada setiap wilayah. Segmentasi pasar dan diferensiasi produk berbeda dari proses rebranding yang lain karena kedua kegiatan tersebut tidak melakukan perubahan terhadap brand image asli merek produk(Arzia, 2007:12).

Rebranding sebagai sebuah perubahan merek, seringkali identik dengan perubahan logo ataupun lambang sebuah merek. Perubahan logo merupakan salah satu langkah rebranding produk yang paling banyak dilakukan oleh para produsen.

Menurut Santoso (2010:8) dalam Rahmah (2012:50) menjelaskan mengenai

(40)

Nilai-nilai dalam brand itulah yang akan ikut mempengaruhi dan mendasari seluruh kegiatan diperusahaan. Apapun jenis produk yang direbranding, tujuan rebranding hanyalah untuk membuat citra baru dari sebuah produk agar tujuan dari sebuah produk diciptakan menemui tujuannya.

2.3 Pengertian Logo

Pengertian logo secara bahasa adalah suatu huruf atau lambang (gambar) yang mengandung makna, terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan dan lain sebagainya.Suatu perusahaan, organisasi-organisasi, lembaga pendidikan, pemerintahan dan lain-lain, pasti membutuhkan sebuah simbol sebagai pengenal yang dapat dengan mudah dikenal masyarakat.

Logo adalah suatu penyajian grafis atau simbol dari suatu nama perusahaan, merek dagang, singkatan-singkatan dan sebagainya, sering didesain secara unik untuk memudahkan pengenalan. Melalui tampilan sebuah logo suatu perusahaan dapat menampilkan kepribadian yang sesungguhnya.

Logo merupakan penampakan visual yang memiliki dampak komunikasi yang besar. Adapun definisi dari logo adalah sebagai berikut :

Menurut Jefkins (1994 : 23) dalam Hadiono (2008:11) :

”Logo adalah presentasi, sosok atau penampakan visual yang senantiasa

(41)

Menurut Smith (2001 :326) dalam hadiono (2008:11) logo adalah :

Logo adalah bahasa (seringkali bersifat umum) dari sebuah logo harus

dapat dibedakan, mudah dikenali, dapat diingat dan diubah”.

Schmitt dan Simonson (1997) mengungkapkan tiga elemen dasar dari visual

perusahaan, yaitu : bentuk, warna, dan tulisan. Penggunaan ketiga elemen ini sifatnya subjektif dan dapat bervariasi dari pembuatan satu desain dengan desain lainnya (Stahle, 2002:44) dalamAnggraeni (2006:28 ).

 Bentuk

Bentuk adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elip dsb. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa nilai emosional tertentu.

Bentuk seperti elemen-elemen dasar lainnya, dapat mengisyaratkan banyak ide-ide abstrak, seperti : gender, usia, kematangan, budaya, kesesuaian, pekerjaan, dan status sosial.

 Warna

(42)

Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Warna juga digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk

mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut.

Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Contoh tersebut mengimplikasikan bahwa warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.

Warna penting dalam desain grafis karena dapat membantu konsumen memilih dan mengklasifikasikan kuantitas informasi yang lengkap. Tidakhanya sebagai indikator dari kategori, tetapi juga dapat secara emosional.

 Tipografi

Pentingnya tipografi seringkali diremehkan, karena memang penggunaan dari tipografi itu sendiri tidak menonjol keberadaannya bagi mereka yang melihat atau membacanya. Tipografi adalah seni memilih, menyusun dan mengatur tata letak huruf dan jenis untuk keperluan pencetakan (Wirya, 1999:51).

Tipografi yang baik akan mempermudah untuk dibaca, dengan demikian akan mudah diingat dan menjadi familiar.

(43)

Hal ini disebabkan karena manusia cendrung memperhatikan aspek visual dari kata-kata yang mereka baca. Oleh sebab itu beberapa typefacemenjadi begitu familiar sehingga merupakan penunjang kenyamanan dalam membaca.

Penggunaan typeface yang benar sangat penting pada desain logo, karena typeface yang dipilih akanmemberikan kualitas pada bentuk-bentuk abstrak yang membentuk huruf dankata-kata.Lebih jauh, penggunaan logo bergantung pada penggunaan

beberapa typeface untuk menciptakan citra yang baik bagi perusahaan. Terutama bagi perusahaan yang logonya hanya terdiri dari nama merek dan perusahaan.

Logo termasuk sebagai aspek penting dalam suatu perusahaan. Untuk menentukan keberhasilan logo sulit dilakukan karena sebuah logo yang sukses tidak dapat berdiri sendiri. Logo harus didukung dengan kinerja dan citra perusahaan yang baik. Logo yang efektif akan mampu diterima masyarakat dengan baik.

2.3.1 Fungsi dan Tujuan Logo

(44)

1. Sebagai identifikasi

Logo merupakan wajah awal yang dilihat oleh masyarakat. Tahapan untuk mencitrakan logo dapat mudah diingat sertamengidentifikasikan latar belakang dari perusahaan. Tahap ini telah dibangun sejak awal logo dibuat, atau dipublikasikan.Sehingga selanjutnya masyarakat dapat mengidentifikasikan perusahaan tersebut bergerak dibidang apa, produk dan jasa apa saja yang dihasilkan.

2. Sebagai pembeda

Logo sebagai pembeda produk dan layanan yang diberikan satu dengan yang lain.

3. Sebagai komunikasi

Logo sebagai pemberi informasi kepada konsumen atau masyarakat akan halnya keaslian, nilai dan kualitas produk.

4. Memberi nilai tambah

Dengan adanya logo dan merek maka produk dapat mudah dikenal serta dapat serta masyarakat lebih menghargai keberadaannya.

5. Sebagai aset berharga

Jika produk telah dikenal hingga mancanegara, maka merek/logo tersebut akan mendapatkan hak untuk pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir.

6. Mempunyai kekuatan hukum

(45)

2.4 Logo Sebagai Identitas Perusahaan

Identitas perusahaan didesain untuk mendapatkan efek yang positif terhadap citra perusahaan secara keseluruhan. Tujuan utama dari identitas perusahaan adalah untuk menciptakan kesan utama yang positif dan diharapkan dapat berlangsung secara konsisten.Identitas merupakan manifestasi visual dari citra yang dapat terpancar melalui logo, produk, layanan, dan lain-lain (Argenti, 1996 : 74) dalam Anggraeni (2006:18).

Fungsi dari identitas perusahaan adalah untuk membuat perusahaan terlihat sebaik mungkin, sesuai realita yang ada. Perusahaan yang tidak dapat memunculkan realitas tersebut melalui identitasnya, sebaik apa pun perusahaan tersebut akan sulit untuk mendapatkan tempat dihati khalayaknya. Ada beberapa jenis identitas

perusahaan, salah satu yang sering digunakan oleh perusahaan adalah logo perusahaan (Carter, 1991:10) dalam Anggraeni (2006:18).

Logo didefinisikan sebagai tanda yang didesain untuk menjadi pengenal bagi suatu perusahaan, produk maupun layanan jasa untuk menciptakan asosiasi dan

pengenalan sehingga melalui logo tersebut muncul rasa aman dan percaya (Rivers, 2003 : 14) dalam Anggraeni (2006:2).

(46)

Apabilaperubahan nama dan logo diputuskan akan dilakukan oleh perusahaan, maka perusahaan harus mewaspadai resiko perusahaan kehilangan identitas diri. Sebab pergantian identitas berarti juga pergantian citra dan citra yang sudah

dibangun lama sebagai akibat perubahan identitas perusahaan mau tidak mau berarti jugaharus diganti (Argenti, 1996 : 81) dalam Anggraeni (2006:22).

2.5 Tinjauan Mengenai Citra 2.5.1 Pengertian citra

Pengertian citra abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis. Tapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruknya seperti: penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif, khususnya dari publik (khalayak sasaran) dan

masyarakat luas pada umumnya. Penilaian atau tanggapan masyarakat itu dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga/ organisasi atau produk barang dan jasa.Biasanya, landasan citra berakar dari nilai-nilai yang ditanamkan secara individual dan

merupakan pandangan atau persepsi. Persepsi-persepsi individual ini kemudian akan mengalami proses menjadi opini publik yang luas dan abstrak yang disebut sebagai citra (Ruslan, 1998).

“Citra adalah perpaduan yang kompleks antara persepsi, impresi danfeelings yang

dimiliki konsumen mengenai suatu produk ketika produk tersebut dibandingkan dengan produk lain yang sejenis.” (Kotler and Lee, 2005:119).

(47)

Dengan kata lain, citra adalah hasil gabungan semua kesan yang didapat, baik itu dengan cara melihat nama, mengamati perilaku, mendengar atau membaca suatu aktivitas atau mengamati bukti material lainnya.”(Davis, 2005:12) dalam Kartika

(2010:22).

Jadi dapat disimpulkan bahwa “citra adalah persepsi dari realita yang terjadi”

(Wasesa, 2005:13) dalam Kartika (2010:22).

2.5.2 Citra perusahaan

“Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan

hanya citra atas produk dan pelayannya.”(Jefkins, 1994:19) dalam Kartika (2010:24). “Citra perusahaan merupakan sekumpulan kepercayaan dan perasaan tentang

organisasi” (Dowling, 2001)dalam Kartika (2010:24)

Pentingnya citra perusahaan dikemukakan oleh Gronroos (Kartika, 2010:25), sebagai berikut:

1. Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal. Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan secara efektif sedangkan citra negatif sebaliknya.

2. Sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan. Citra positif menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau fungsional sedangkan citra negatif dapat memperbesar kesalahan tersebut. 3. Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas

(48)

4. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak internal. Citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata mempengaruhi sikap karyawan terhadap perusahaan.

2.5.3 Proses Pembentukan Citra

Gambar 3. Proses Terbentuknya Citra Perusahaan

Sumber: Hawkins et al (2000) Consumer Behavior : Building Market Strategi

Berdasarkan gambar proses terbentuknya citra perusahaan berlangsung pada beberapa tahapan. Pertama, objek mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan.Kedua, memperhatikan upaya

perusahaan tersebut.Ketiga, setelah adanya perhatian objek mencoba memahami semua yang ada pada upaya perusahaan tersebut.

Keempat, terbentuknya citra perusahaan pada objek yang kemudian tahap kelima citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku objek sasaran dalam hubungannya dengan perusahaan.

Exposure

Attention

Comprehensive

(49)

Citra perusahaan hasil evaluasi dalam diri seseorang berdasarkan pengertian dan pemahaman terhadap rangsangan yang masuk kemudian diolah, diorganisasikan dan disimpan dalam benak seseorang.

Citra dapat diukur melalui pendapat atau respon seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apayang ada dalam pikiran setiap individu mengenai suatu objek, bagaimana mereka memahami dan apa yang mereka sukai atau tidak mereka sukai dari objek tersebut.

Citra perusahaan merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan yang dibentuk melalui proses komunikasi informasi baik yang disengaja maupun tidak disengaja, yang dilakukan maupun tidak dilakukan oleh perusahaan. Persepsi tersebut mungkin tidak selalu menggambarkan profil perusahaan yang sebenarnya. Apabila persepsi yang timbul positif maka dengan sendirinya akan mendukung aktivitas perusahaan, tetapi sebaliknya apabila persepsi yang timbul negatif maka akan menimbulkan akibat negatif pula terhadap perusahaan.

2.5.4 Manfaat Citra Perusahaan

Manfaat citra perusahaan menurut Paul R. Smith(1995:334) dalam Taufik (2005:46) : 1. Menciptakan keunggulan kompetitif (Create Compotitive Advantage)

(50)

4. Mendukung pengembangan produk baru (Suport New Product Development) 5. Memperkuat hubungan keuangan (Strength Then Finansial Reletion)

6. Mempererat hubungan antar pegawai (Harmonizes Employee reletion) 7. Mempermudah rekruitmen pegawai (Best Bosst Recruitment)

8. Membantu penanggulangan krisis (Survive Is Managing Crisis)

Citra positif perusahaan haruslah disampaikan sacara akurat danberkesinambungan kepada para pegawai perusahaan dan diperkuat dalam setiap komunikasi dengan mereka. Hal ini penting karena sebagian pegawai perusahaan merupakan jembatan antara perusahaan dengan konsumen.

Citra perusahaan yang positif juga dapat mempermudah dalam rekruitmen pegawai. Para pencari kerja akan lebih tertarik pada perusahaan yang mempunyai masa depan yang cerah, sehingga para pencari kerja yang terbaik dibidangnya akan melamar pada perusahaan dan perusahaan mempunyai kesempatan yang besar dalam proses

(51)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Natsir, 2003). Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktik penelitian, maka diperlukan suatu desain penelitian yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dalam dangkalnya penelitian yang akan dikerjakan. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif. Desain diskriptif untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Sumber data pertama dimana sebuah data yang dihasilkan. Sumber data primer untuk penelitian ini adalah data yang didapat dilapangan dari penyebaran kuesioner.

(52)

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dan diperoleh dari pihak-pihak lain. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari literatur dan sumber-sumber lain yang mendukung antara lain internet.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Malhotra (2009:364) Populasi adalah gabungan seluruh elemen, yang memiliki serangkaian karakteristik serupa, yang mencangkup semesta untuk kepentingan masalah riset pemasaran. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah melihat perubahan logo pada PT Pertamina di Bandar Lampung.

3.3.2 Sampel

Menurut Malhotra (2009:364) Sampel adalah subkelompok elemen populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang mewakili populasi.

(53)

dipilih berdasarkan karakteristiknya.Teknik ini dipilih karena populasi dan sampel yang diambil memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut antara lain:

a. Pengguna Produk Pertamina

b. Konsumen yang mengetahui adanya perubahan logo pada Pertamina c. Berusia ≥ 15 tahun

d. Berdomisili di Bandar Lampung.

Apabila populasi tidak diketahui, menurut Hair dkk dalam Prawira (2010:46) merekomendasikan jumlah sampel minimal adalah 5 kali dari jumlah item

pertanyaan yang terdapat dikuesioner. Indikator dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Total pertanyaan dalam penelitian ini adalah 18 pertanyaan, sehingga minimal ukuransampel penelitian ini adalah

18 x 5 = 90

Jadi jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 90

responden.Namun, besarnya sampel yang ditetapkan adalah 100 orang untuk mengurangi kesalahan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Kuesioner

(54)

daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini responden diminta untuk menjawab beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan logo, dan memberikan tanggapan terhadap komponen-komponen atau indikator perubahan logo yaitu, bentuk, warna dan tulisan serta citra perusahaan.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari dan mengambil data dan literatur terkait dan sumber-sumber lain yang dianggap dapat

memberikan informasi mengenai penelitian ini.

3.5 Operasionalisasi Variabel

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Varibel independen (X) yaitu perubahan logo yang terdiri dari beberapa indikator antara lain: warna , bentuk dan tipografi. Serta variabel dependen (Y) yaitu citra perusahaan.

(55)

Tabel 1. Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Definisi Indikator Skala

Perubahan Logo (X)

Bentuk (X1) Macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. (Stahle dalam Anggraeni, 2006:28)

 Bentuk logo Pertamina mudah diingat.  Bentuk logo

barumencermink an teknologi yang tinggi, bersahabat, dinamis dan modern.  Bentuk logo

Pertamina sederhana  Logo tiga

gabungan elemen belah ketupat mencerminkan layanan yang berkualitas. LIKERT

Warna(X2) Salah satu elemen yang paling kuat untuk diingat, karena warna sangatlah emosional daripada bentuk.(Stahle dalam Anggraeni, 2006:29)

 Warna biru lebih mendominasi  Warna hijau

sangat menarik.  Warna merah

lebih cerah.  Kombinasi

warna logo Pertamina mudah diingat.  Warna biru,

merah, dan hijau mencerminkan kekuatan yang kokoh dan solid.  Warna

mempunyai nilai estetika dan seni.

 Pemilihan warna nyaman

dipandang mata.  Kombinasi

(56)

warna sangat menarik. Tipografi(X3) Seni memilih,

menyusun, dan

mengatur tata letak dan jenis huruf(Wirya, 1999:51).

 Jenis huruf lebih jelas .

 Huruf mudah untuk dikenali  Ukuran huruf

mudah dibaca.  Huruf menarik

perhatian.  Tipografi yang

digunakan memiliki nilai seni. LIKERT Citra Perusahaan (Y) Merupakan sekumpulan kepercayaandan

perasaan tentang suatu organisasi (Dowling dalam kartika, 2010:23).

 Perubahan logo baru membuat citra pertamina berkualitas. Nominal (Ya dan Tidak)

Seluruh indikator akan dirumuskan menjadi kuesioner penelitian dengan bentuk pernyataan dan menggunakan Skala Likert dengan level 5 pilihan. Pilihan tersebut adalah: sangat setuju diberi nilai 5, setuju diberi nilai 4, tanpa jawaban atau ragu-ragu diberi nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2, dan sangat tidak setuju diberi nilai 1.

3.6 Pengujian Alat Instrumen 3.6.1 Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu menggunakan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006:40).

(57)

Validitas konstruk menunjukkan seberapa valid hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukur atau indikator sesuai dengan konsep teori yang digunakan.

[image:57.595.120.498.387.496.2]

Penggunaan alat analisis faktor adalah dengan melihat faktor loading dari masing-masing item pertanyaan atau indikator, menurut Comrey dalam Raueta (2012:41) yang menyatakan suatu indikator atau item membentuk suatu konstruk atau valid, maka indikator atau item tersebut harus memuat skor yang tinggi atau nilai faktor loading memberikan nilai besar. Berikut ini tabel mengenai kriteria alat ukur dikatakan valid menurut Comrey dalam Raueta (2012:42), yaitu:

Tabel 2. Kriteria Validitas pada Analisis Faktor No Nilai Faktor Loading Kriteria 1. 2. 3. 4. 5. < 0,45 0,45-0,55 0,56-0,62 0,63-0,71 > 0,71 Tidak valid Cukup valid Valid Sangat memuaskan

Memuaskan atau sangat-sangat valid atau validitas tinggi.

1.6.2 Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali,2006:41). Suatu kuesioner

(58)

 Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha (α) > 0,6

 Suatu variabel dikatakan tidak reliabel jika nilai cronbach alpha (α) < 0,6

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Kualitatif

Menganalisis permasalahan dan mencari jalan pemecahan masalah dengan

menggunakan data yang terkumpul dari hasil kuesioner yang dihubungkan dengan teori dan pendekatan-pendekatan yang berkaitan dengan perubahan logo dalam menganalisis pengaruhnya terhadap citra perusahaan PT Pertamina.

Penyajiandatayangtelah terkumpul pembahasannya secara deskriptif dilakukan dengan menggunakantabelfrekuensi. Untuk itu, dilakukan penghitungan pengkasifikasiandari jawaban responden dengan rumus pengklasifikasian berdasarkan rentang skor (Umar, 2002) terhadap setiap varibel, yaitu :

RS = ( − )

Keterangan :

RS = Rentang skor

m = Skor tertinggi

n = Skor terendah

(59)

RS = (500−100)

5 =

400 5

[image:59.595.109.393.245.387.2]

= 80

Tabel 3. Pengklasifikasian Untuk Setiap Item Pertanyaan

Rentang Pengklasifikasian Kriteria

100-179 Sangat Tidak Setuju

180-259 Tidak Setuju

260-339 Netral

340-419 Setuju

420-500 Sangat Setuju

Sumber : Data diolah dari lampiran 5 (2013)

3.7.2 Analisis Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang sifatnya dapat dihitung dan diukur jumlahnya untuk diolah menggunakan metode statistik.Dalam penelitian ini analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan alat analisis regresi binary logistic, yaitu salah satu pendekatan model matematis yang digunakan untuk menganalisis hubungan satu atau beberapa variabel independent dengan sebuah variabel yang bersifat dikotom (Sutanto, 2001:155).

(60)

Log (Y) = In [ �

�−1]= a + �1 X1 + �2 X2+ �3 X3 + et

Keterangan :

Y = Citra perusahaan X1 = Bentuk

X2 = Warna X3 = Tulisan

�� = Koefisien masing-masing faktor

et = Error term

Untuk menguji signifikasi konstanta dari variabel independen, digunakan

(61)

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisisyang menggunakan alat analisisregresi logistic binary disimpulkan bahwa hipotesis dapat diterimayaitu pengaruh perubahan logo terhadap citra perusahaan, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Negelkerke R Square(R2) sebesar 0,626. Variabel X (perubahan logo) mempengaruhi variabel Y (citra perusahaan) sebesar 62,6% dipengaruhi oleh variabel bentuk, warna, dan tipografi.

2. Variabel X (perubahan logo) mempengaruhi variabel Y (citra perusahaan) sebesar 62,6% dipengaruhi oleh variabel bentuk, warna, dan tipografi, sedangkan sisanya 37,4% dipengaruhi variabel-variabel di luar penelitian.

(62)

4. Secara parsial, variabel tipografi (X3) merupakan variabel yang

memilikipengaruh terkecilterhadap citra perusahaan pada PT Pertamina di Bandar Lampung, hal ini sejalan dengan hasil analisis kualitatif yang menyatakan bahwa variabel tipografi merupakan variabel dengan nilai terendah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil perhitungan, pembahasan dan kesimpulan beberapa saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebaiknya PT Pertamina di Bandar Lampunglebih memprioritaskan upaya untuk meningkatkan variabel bentuk (X1) dari indikator yang masih lemah yaitu bentuk logo baru mencerminkan teknologi yang tinggi namun

bersahabat, dinamis dan modern. Teknologi yang tinggi namun

bersahabat, dinamis dan modern tercermin dari elemen logo yang berbentuk belah ketupat yang secara keseluruhan memrepresentasikan bentuk panah yang menggambarkan Pertamina yang bergerak maju. Untuk meningkatkan pengaruh variabel ini disarankan agar PT Pertamina

(63)
(64)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Anesia. 2006. Pengaruh perubahan logo PT Indosat Terhadap Reputasi Perusahaan Pada Pelanggan Kartu Mentari Surabaya. Universitas Petra: Surabaya.

Arzia, Ulfathul. 2007. Analisis Pengaruh Rebranding terhadap Brand Equity Air Conditioner (AC)Panasonic. Institut Pertanian Bogor: Bogor

Fombrun, Charles J. (1996). Realizing Value from The Corporate Image. Harvard Business School Press.

Fransisca, Yulita. 2010. Opini Pelanggan Telkom Surabaya Terhadap Iklan Corporate PT. Telkom Indonesia, TBK Versi “Logo Baru” di Televisi.

Universitas Veteran: Surabaya.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program

SPSS.Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. Green, Peter Sheldor., 1997, Winning PR Tactics : Effective Techniques to Boost

Your Sales, Principles & Practice. London: International Thomson Bussiness-Bussines Press.

Hadiono. 2008. Strategi Komunikasi Pemasaran PT Global Informasi Bermutu (Global TV) Jakarta dalam Perubahan Logo (Online).Tersedia. Hasan, Muhammad Iqbal. 2009. Pokok-pokok Materi Statistik I (Statistik

Deskriptif). BumiAksara: Jakarta

Jefkins, Frank,.1994, Public Relations Untuk Bisnis. Penerjemah : Frans Kowa, Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta

Jogiyanto. 2007. Metodelogi Penelitian sistem Informasi. CV Andi Offiset: Yogyakarta.

Julianto. 2008.

(65)

Kartika. 2010. Pengaruh Sikap Penerima Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan (Corporate Image). Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 13.PenerbitErlangga: Jakarta.

Kotler, Philip. dan Kevin Lane Keller 2007. Manajemen Pemasaran, Ed.12. PT Indeks: Jakarta.

Kotler, Philip. 2005.Manajemen Pemasaran. Ed 11. PT Indeks: Jakarta. Kurniasari, Fransisca. 2011. Analisa Efektifitas Iklan Pasca Rebranding Hotel

Hyatt Regency Menjadi Hotel Bumi Surabaya. Universitas Petra: Surabaya.

Lamb, Hair, Mc-Daniel. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama. Salemba Empat: Jakarta

Liminto, Budi. 2010. Penerepan Rebranding Persebaya Surabaya Sebagai Klub Sepakbola Profesional. Universitas Petra: Surabaya.

Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran pendekatan Terapan. PT Indeks: Jakarta.

Natsir, Moh. 2003. Metode Penelitian.Ghalia Indonesia: Bogor.

Nilasari, Petty. 2009. Pengaruh Perubahan Logo BNI 46 Terhadap Citra

Perusahaan Studi Pada Nasabah Bank BNI 46 Cabang Utama Malang. Universitas Muhammadiyah Malang: Malang

Novika, Ayu. 2009. Analisis Perubahan Logo Pertamina. Universitas Indonesia: Jakarta

Rahmah, Elva. 2012. Peningkatan Kualitas Layanan Konten Jurnal Melalui Rebranding. UniversitasNegeri Padang: Padang.

Rahman, Arif. 2010. Strategi Dahsyat Marketing Mix for Small Business. Trans Media: Jakarta.

Ruslan, Rosadi. (2003). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. PT. Raya GrafindoPersada: Jakarta.

(66)

Singgih, Santoso. 2006. Buku Latihan SPSS Versi15 :Mengolah statistik Secara professional. PT ElexKompotindo: Jakarta.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta: Jakarta

Umar, Husein. 2002. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. PT Media PustakaUtama: Jakarta.

Gambar

Tabel                                                                                                          Halaman
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Pengaruh Perubahan Logo Terhadap Citra
Tabel 2. Kriteria Validitas pada Analisis Faktor
Tabel 3. Pengklasifikasian Untuk Setiap Item Pertanyaan

Referensi

Dokumen terkait

Rumbia Citra Darma masih dapat bertahan dan tetap bersaing di tengah persaingan antar perusahaan packaging, dengan melakukan strategi inovasi packaging food grade yang sudah di

Skripsi dengan judul Strategi Public Relations PT.Pertamina (Persero) dalam mempertahankan citra perusahaan melalui perubahan slogan dan logo pasti prima ini

Penelitian ini penting untuk diteliti karena bisa mengetahui strategi-strategi yang digunakan public relations dalam mempertahankan citra perusahaan melalui perubahan

Perkembangan serta persaingan bisnis yang semakin pesat mendorong perusahaan untuk mengimplementasikan berbagai strategi untuk memastikan stabilitas usaha serta maksimalisasi

Agar respon konsumen lebih baik lagi dalam persaingan usaha hiburan karaoke keluarga yang semakin ketat pada saat ini, pihak Inul vizta harus mempertimbangkan

Inovasi produk merupakan suatu strategi penting bagi perusahaan agar tetap dapat beradaptasi dengan pasar, teknologi dan persaingan (Dougherty dan Cynthia Hardy,

Kondisi yang dihadapi PT. Unitex membuktikan bahwa suatu perusahaan memerlukan sebuah strategi bisnis yang tepat untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Persaingan yang

1.2 Rumusan Masalah Persaingan usaha kedai kopi semakin ketat membuat para pelaku bisnis harus memiliki strategi yang tepat untuk memperoleh keunggulan bersaing dengan cara