• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELOMPOK USAHA 2019 DESA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KELOMPOK USAHA 2019 DESA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DESA BANYUBIRU

KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

KELOMPOK

USAHA 2019

(2)

Kelompok Usaha

Aktifitas Kelompok Usaha Thn 2019

(3)

KABUPATEN SEMARANG

KEPUTUSAN KEPALA DESA BANYUBIRU NOMOR : 31 TAHUN 2019

TENTANG

PENGURUS KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) MINA SEJAHTERA

DESA BANYUBIRU KECAMATAN BANYUBIRU

KEPALA DESA BANYUBIRU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan mengorganisasikan Kelompok Perikanan di Desa Banyubiru, maka perlu membentuk Kelompok Usaha Bersama budidaya perikanan;

b. bahwa berdasarkan berita acara reorganisasi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mina Sejahtera pada Senin, 19 November 2019 bertempat di rumah Bapak Asrori;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-: daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batas- batas Wilayah Kotapraja Salatiga Dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1652);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3951);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4296);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

11. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

(4)

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3500);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4575);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4579);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4595);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

20. Peraturan Pemerintah 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah erakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang PerubahanKedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa ;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 7);

24. Peraturan Bupati Semarang Nomor 70 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Alokasi Dana Desa dan Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Semarang TahunAnggaran 2017;

25. Peraturan Desa Banyubiru Nomor 5 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pembangunan Pembangunan Desa (RKP-Desa) Tahun 2018 (Lembaran Desa Banyubiru Nomor 20 Tahun 2017);

26. Peraturan Desa Banyubiru Nomor 06 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Desa Banyubiru Nomor 27 Tahun 2018);

(5)

MEMUTUSKAN Menetapkan :

KESATU : Menunjuk sebagaimana tersebut dalam lampiran Keputusan ini selaku Pengurus Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mina Sejahtera Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang;

KEDUA : Dalam melaksanakan tugasnya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mina Sejahtera Desa Banyubiru mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Menyusun rencana kegiatan dalam rangka Pengembangan

Budidaya Perikanan di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru;

2. Menggerakkan rasa gotong royong masyarakat termasuk penggalian kontribusi masyarakat baik berupa uang, material maupun tenaga untuk mendukung keberhasilan memajukan Kualitas Budidaya Perikanan di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru;

3. Memelihara dan mengembangkan kegiatan yang diperlukan sesuai kemampuan dan kebutuhan Kelompok.

KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2019;

KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan tanggal 10 Desember 2022. Dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Desa Banyubiru Pada tanggal : 10 Desember 2019

KEPALA DESA BANYUBIRU

TTD

SRI ANGGORO SISWAJI

TEMBUSAN disampaikankepadaYth. :

1. Camat Banyubiru;

2. Ketua BPD Banyubiru

3. Yang bersangkutan;

4. Arsip.

(6)

Lampiran Keputusan Kepala Desa Banyubiru Nomor : 31 Tahun 2019 Tanggal : 10 Desember 2019

SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) MINA SEJAHTERA

DESA BANYUBIRU KECAMATAN BANYUBIRU

Pelindung : Kepala Desa Banyubiru

Ketua I : M. Akromul Umam

Katua II : Marrsudi

Sekretaris : Maula Rifdan Lazuar Bendahara : Asrul Sani

Seksi Humas : 1. Mardi Widodo 2. Sudaryanto 3. Rakiwan 4. Edi Susanto Anggota : 1. Sukar Riyanto

2. Jumeri 3. Sutrisno 4. Herman

5. Retno Iswanto 6. Asrori

7. Nurgiman 8. Rivan Enggar S 9. Suswadi

10 . Samudi 11. Slamet Tego 12. Legimin 13. Adi Machruz 14. Sudarno 15. Mugiyanto 16. Mudiyono

17. Achmad Mujahid

KEPALA DESA BANYUBIRU

TTD

SRI ANGGORO SISWAJI

(7)

Peta Sentra Industri dan UMKM Desa Banyubiru

(8)

Kelompok Usaha yang berada di wilayah Desa Banyubiru Tahun 2019

Desa Banyubiru merupakan tempat yang memiliki banyak kelompok usaha yang menghasilkan produk unggulan yang dibuat sendiri oleh warga Desa Banyubiru itu sendiri, diantaranya.

1. Pengolahan Gula Aren

Pohon Aren Proses Pembuatan Gula Aren

Proses Pembuatan gula Aren Gula Aren yang Sudah Jadi

Gula aren atau gula merah merupakan salah satu produk unggulan dari Dusun Pancuran Desa

Banyubiru. Gula aren atau gula merah adalah pemanis yg dibuat dari nira yang berasal dari tandon

bunga jantan pohon aren. Gula aren atau gula merah semakin banyak peminatnya karena berasal

dari bahan alami murni dari nira aren. Di Dusu pancuran pengolahan gula aren dengan cara

tradisonal dalam masih mengunkan bahan alami tanpa campuran. Maka dari itu produksi gula aren

di Dusun Pancuran menjadi produk ungulan Desa Banyubiru.

(9)

2. Budidaya Bebek Petelur

Kandang Bebek

Pengumpulan Telur Pemilihan telur yang berkualitas

Budidaya bebek bertelur merupakan salah produk unggulan yang dimiliki Desa Banyubiru, Dusun

Demakan merupakan tempat yang paling cocok untuk tempat Budiday peternakan bebek petelur

karna kualitasnya bisa dijamin bagusnya. Dalam penjualan telur bebek biasanya Dusun Demakan

menjadikan telur bebek menjadi telur bebek asin.

(10)

3. Enceng Gondok

Pemetikan Encenggondok Pengumpulan Encenggondok

Pengeringan Encenggondok Kegiatan Mengganyam Encenggondok

Encenggondok yang udah di anyam Kerajianan yang Sudah Jadi

Kerajinan Encenggondok merupakan produk dari Desa Banyubiru yang sangat digemari oleh

orang-orang pendatang. Kerajianan encenggondok yang di produksi oleh salah satu warga Dusun

Demakan Desa Banyubiru, yang sekarng banyak digemari karena keunikan dan merupakan

kerajianan dari encenggondok yang tidak biasa. Kerajinan encenggondok juga bisa mengurangi

encenggondok di rawa pening yang semakin hari semakin tumbuh meluas di danau.

(11)

4. Budidaya Jamur Tiram

Proses budidaya jamur Proses pemanenan Jamur

Jamur Tiram merupakan salah satu budidaya yang dimiliki warga Desa Banyubiru salah satunya di

Dusun Demakan. Banyak warga Dusun Demakan yang memiliki usaha dalam bidang ini. Jamur

tiram sebagai sumber pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi, yang memiliki kandungan

nutrisi yang penting bagi tubuh, jamur termaksut jenis makan yang rendah kalori, rendah garam,

bebas lemak, dan bebas kolestrol. Selain itu budidaya jamur terbukti meningkatkan pendapatan

warga Dusun Demakan karena adanya keuntungan yang semakin meningkat dengan seiring

bertambahnya permintaan masyarakat yang mengonsumsi. Manfaat laindari budidaya jamur adalah

menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran.

(12)

5. Pembuatan Tempe

Pencucian Kedelai Perendaman Kedelai

Penirisan kedelai Pengemasan Kedelai

Proses Akhir pembuatan Tempe

Usaha pembuatan tempe merupakan Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) usaha yang dimiliki

oleh warga Desa Banyubiru dengan cara pembuatan yang mudah dan praktis. Selain itu tempe

merupakan makanan yang bergizi dan memiliki manfaat untuk kesehata. Maka dari itu Desa

Banyubiru memiliki banyak pabrik pengolah tempe salah satunya di Dusun Krajan Desa

Banyubiru.

(13)

6. Pembuatan Tahu

Penggilingan kedelai Proses pembuatan

Proses pemasakan Proses akhir pembuatan

Pembuatan tahu juga merupakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang banyak dimiliki warga Dusun Krajan Desa Banyubiru. Manfaat dari tahu untuk kesehatan sangatlah banyak, tak hanya makanan yang enak tahu juga dapat membuat perut si pemakan menjadi kenyang. Manfaat mengonsumsi tahu setiap harinya lebih bagus daripada menginsumsi daging. Karena tahu

memilikisumber protein dan juga probiotik yang baik untuk kesahtan. Pembuatan tahu di Dusun

Krajan Desa Banyubiru menggunakan bahan alami dari kedelai dan cara pembuatannya juga masih

dengan proses sederhana dan alat sederhana.

(14)

7. Kelompok Usaha Difabel Aktif

Di Desa Banyubiru juga terdapat difabel aktif yang memiliki usaha, yang selalu aktif dalam

mengembangkan usahanya. Tak kenal menyerah dan tak kenal lelah seperti masyarakat pada

umumnya difabel juga memiliki berbagai macam usaha diDesa Banyubiru yang meraka miliki.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan masalah yang dialami oleh para guru di lokasi P2M yang dilaksanakan ini, maka hal yang dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan melakukan

Apabila bidang tanah sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA sudah dibebaskan dan dikuasai sepenuhnya, maka Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta wajib

Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi dan topik yang saya ambil mengenai “ Pengaruh Brand Endorser , Harga Produk, dan Desain Produk Terhadap

Your local pharmacy board should have a list of the different Internet pharmacies that have met the state’s local standards and have been certified.. You should also be able to

Berbeda dengan konsep penerangan alami secara tradisional, fi ber optic mampu memasukkan cahaya matahari ke dalam bangunan dengan konsep penghantaran cahaya melalui media kabel

SITEPU Sudah Masuk BMP-Belum Memenuhi Persyaratan : Masa kerja kurang, masa kerja pendidikan SMA mengajar SMA tidak dihitung, S1 tahun 2008 (Min... MANJORANG Sudah Masuk

Pembahasan dalam karya ilmiah ini lebih ditekankan pada upaya untuk mencari solusi yang tepat terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat-khususnya umat Islam- di

Ini berarti bahwa motivasi kerja merupakan salah satu variabel mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan Penelitian ini menunjukan hasil yang sama dengan penelitian