• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) DALAM PENGEMBANGAN KARIER ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAN LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) DALAM PENGEMBANGAN KARIER ANAK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 5, No. 1 (2022), pp. 29-38

e-ISSN. 2685-8509; p-ISSN. 2685-5453

Homepage: https://alisyraq.pabki.org/index.php/alisyraq/

29

PERAN LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) DALAM PENGEMBANGAN KARIER ANAK

THE ROLE OF CHILD SPECIAL DEVELOPMENT INSTITUTIONS (LPKA) IN THE CAREER DEVELOPMENT OF THE CHILDHOOD

Jumi Adela Wardiansyah1*, N Nurjannah2

1 Konsentrasi Bimbingan Konseling Islam, Magister Interdisciplinary Islamic Studies, Pascasarjana, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

2 Program Studi Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

*E-mail: 20200011060@student.uin-suka.ac.id

Abstract

Career planning is equated with job selection. Actually the meaning of a career is broader than just choosing a job. Career is related to a person's development and becomes an important part in the success of one's life, for that career needs to be planned properly. Based on this, the aim of this research is to describe the role of child special development institutions (LPKA) in the career development of the childhood. This research use field research method. The findings of this research is the role of Child Special Development Institution (LPKA) in preparing the careers of child offenders related to fostering independence is to provide provisions such as farming, sewing, automotive, and so on. LPKA also collaborates with BLK so that the fostered children get better provision after they have finished undergoing the rehabilitation/ coaching period in special children's institutions.

Keywords: Career Planning, Role of Special Institutions for Children (LPKA), and Development of Independence.

Abstrak

Perencanaan karier disamakan dengan pemilihan pekerjaan. Sebenarnya arti karier lebih luas dari sekedar memilih pekerjaan. Karier berkaitan dengan perkembangan seseorang dan menjadi bagian penting dalam kesuksesan hidup seseorang, untuk itu karier perlu direncanakan dengan baik.

Berdasarkan hal tersebut, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan dari Lembaga Khusus Anak (LPKA) dalam menyelesaikan pembentukan karier anak. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Temuan dari penelitian ini adalah peranan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dalam mempersiapkan karier anak pelaku kejahatan yaitu dengan pembinaan kemandirian berupa memberi bekal seperti bercocok tanam, menjahit, otomotif, dan lain sebagainya. LPKA

(2)

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 5, No. 1 (2022), pp. 29-38

30

juga berkerjasama dengan BLK agar anak-anak binaan tersebut mendapatkan bekal yang lebih baik setelah mereka selesai menjalani masa rehabilitasi/

masa pembinaan di lembaga khusus anak.

Kata Kunci: Perencanaan Karier, Peran Lembaga Khusus Anak (LPKA), Pembinaan Kemandirian

Pendahuluan

Anak menurut bahasa yaitu keturunan kedua sebagai hasil antara hubungan pria dan wanita. Dalam konsideran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dikatakan bahwa anak adalah amanah dan karuni Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya (Putra, 2020). Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak memberi peneguhan terkait dengan perlindungan terhadap anak di Indonesia (Ariani et al., 2019). Undang-undang inilah yang memperkenalkan konsep diversi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana, dan masyarakat pada umumnya sebagai sebuah bentuk pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan ke proses di luar peradilan pidana demi mewujudkan keadilan restoratif (restorative justice). Sedangkan keadilan restoratif adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku/ korban, dan pihak lain yang terkait untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula, dan bukan pembalasan.

Upaya penanggulangan kejahatan dengan pendekatan non penal merupakan bentuk upaya penanggulan berupa pencegahan tanpa menggunakan hukum pidana dengan mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kejahatan dan pemidanaan melalui media massa (Suryani, 2018). Konsep diversi dan restorative justice merupakan bentuk penyelesaian tindak pidana yang diarahkan kepada penyelesaian secara informal dengan melibatkan semua pihak yang terkait dalam tindak pidana yang terjadi (Supriadi, 2020). Penyelesaian dengan konsep diversi dan restorative justice merupakan suatu bentuk penyelesaian tindak pidana yang telah berkembang di beberapa negara dalam menanggulangi kejahatan.

(3)

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 5, No. 1 (2022), pp. 29-38

31

Anak yang melakukan tindak pidana seyogyanya tidak dihukum di Lembaga Pemasyarakatan, melainkan dibina mental dan kejiwaannya agar menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang mengatur bahwa pembinaan dilakukan kepada anak yang melakukan tindak pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) (Haryaningsih & Hariyati, 2020).

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) adalah lembaga atau tempat anak menjalani masa pidananya. LPKA berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan, pelatihan keterampilan, pembinaan, dan pemenuhan lain dari anak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (Imanto, 2019). Hal ini mengingat anak yang dijatuhi pidana berhak memperoleh pembinaan, pembimbingan, pengawasan, pendampingan, pendidikan, dan pelatihan, serta hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jadi, dapat didefinisikan Lembaga Pembinaan Khusus Anak adalah suatu tempat anak menjalani masa pidananya yang tetap memperhatikan hak-hak anak seperti mendapatkan pembimbingan dan pembinaan bagi anak yang bersangkutan (Haryaningsih &

Hariyati, 2020).

Pembinaan yang diberikan oleh pihak Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) berupa pembinaan kemandirian dan kepribadian. Pembinaan kemandirian meliputi pelatihan kepada anak binaan untuk memberikan keterampilan yang dapat dikembangkan setelah selesai menjalani masa binaan seperti pelatihan bertani, menjahit, serta membuat kerajinan tangan dari barang bekas (Arza & Wibowo, 2020). Sedangkan pembinaan kepribadian yaitu pembinaan yang berbasis budi pekerti, tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada anak binaan terhadap norma-norma sosial serta pemahaman terhadap diri sendiri agar mampu untuk bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan dan tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hokum (Angkoso, 2020).

Tujuan dari pembinaan yang diberikan oleh pihak lembaga pembinaan adalah mempersiapkan dan memberikan keterampilan agar kelak setelah bebas dari masa pembinaan, mereka memiliki keterampilan untuk menunjang masa depan.

Terkait dengan perencanaan masa depan yang harus dilalui adalah mempersiapkan karier. Memasuki akhir persoalan yang terkait dengan minat terhadap karier

(4)

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 5, No. 1 (2022), pp. 29-38

32

seringkali menjadi permasalahan yang dihadapi oleh anak, mulai dari merasakan kebingungan terhadap jenis pekerjaan, menilai pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan terkait dengan perkerjaan tersebut.

Caroline (dalam Arza & Wibowo, 2020) menyatakan karier adalah tujuan yang ditetapkan individu untuk dirinya sendiri dalam suatu pekerjaan atau tugas yang memiliki arti penting bagi individu tersebut. Pendapat lain mengemukakan bahwa karier adalah cita-cita atau harapan, karier yang menimbulkan usaha untuk mencapai harapan tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karier adalah cita-cita dalam bidang karier atau pekerjaan yang dapat mendorong individu untuk memperoleh suatu hal yang lebih baik dan berharga di masa mendatang (Damanik, 2021). Ada beberapa temuan di lapangan yaitu penelitian dari Elviana et al. (2018) bahwa salah satu tugas perkembangan yang harus dijalani oleh seorang remaja adalah tugas dalam merencanakan atau memilih karir atau pekerjaan untuk masa depan. Namun banyak kondisi yang dihadapi oleh remaja yang berada di dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) sebagai lembaga pendampingan anak khusus, mencantumkan kurangnya informasi karir yang menyebabkan mereka mengalami kesulitan dalam melakukan perencanaan karir untuk masa depan mereka (Elviana et al., 2018).

Berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Banda Aceh diketahui rentang usia yang terlibat kasus tindak pidana antara usia 11 sampai 18 tahun, dan dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Sebagian besar dari mereka merasakan ketakutan dan adanya kecemasan terkait dengan masa depan dan karier, serta adanya keraguan untuk meneruskan cita-cita setelah bebas dari masa pembinaan.

Masalah yang dihadapi mereka yang berada di lembaga pemasyarakatan seperti terjadi konflik pribadi antar narapidana, antara lain takut ditolak oleh lingkungannya, rasa malu bergaul untuk kembali pada lingkungannya, gangguan harga diri, serta masyarakat yang condong untuk menjauhi mantan narapidana.

Selain itu masalah kedua, yaitu orientasi masa depan narapidana yang tidak jelas dan depresi, kecemasan, anti sosial personality, dan membuat efikasi diri narapidana menjadi lemah.

(5)

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 5, No. 1 (2022), pp. 29-38

33

Berdasarkan uraian di atas, adapun penelitian bertujuan untuk mendeksripsikan peranan dari Lembaga Khusus Anak (LPKA) dalam menyelesaikan pembentukan karier anak.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Menurut Fathoni (dalam Arifin, 2020), field research adalah suatu penyelidikan yang dilakukan dilapangan atau lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objek yang terjadi di lokasi tersebut. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu dengan memaparkan suatu keadaan yang sebenarnya yang meliputi suatu objek, fenomena, atau setting sosial, kemudian dituliskan dalam sebuah laporan yang bersifat naratif dengan interpretasi ilmiah (Arifin, 2020). Dengan demikian yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian untuk menyelidiki keadaan suatu tempat atau wilayah tertentu. Kemudian data yang terkumpul diklarifikasikan atau dikelompokkan menurut jenis, sifat, atau kondisinya. Sesudah datanya lengkap maka dibuat kesimpulan (Suardi, 2018). Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data melalui prosedur observasi dan wawancara.

Hasil dan Pembahasan

Peran Lembaga Khusus Anak (LPKA) dalam Perencanaan Karier Anak

Mendapatkan karir atau pekerjaan yang layak adalah hak semua orang di muka bumi ini, siapapun dan dimanapun dia berada (Jati et al., 2020).

Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 Ayat 2 bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam artian, memperoleh karir atau pekerjaan yang layak, dan seperti yang diharapkan, juga merupakan salah satu aspek terpenting dari kehidupan manusia yang sehat dimanapun dan kapanpun (Nisa, 2012). Bekerja telah menjadi kebutuhan hidup di dunia ini bagi semua orang. Pekerjaan menjadi faktor penting untuk kelangsungan hidup lebih jauh lagi adalah karir dalam hidup.

(6)

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 5, No. 1 (2022), pp. 29-38

34

Perencanaan karir merupakan gambaran aktivitas seseorang berdasarkan pemahaman diri dan pemahaman terhadap lingkungan untuk memasuki suatu tatanan kehidupan dalam masyarakat tertentu yang mengalami perubahan perkembangannya (Arza & Wibowo, 2020). Perencanaan karir adalah proses yang disengaja untuk mengetahui dan memahami diri kita sendiri dengan lebih baik.

Menjadi sadar akan peluang, pilihan dan konsekuensi dari pilihan kita mengidentifikasi pilihan membuat keputusan tentang pilihan mengembangkan tujuan dan rencana tindakan yang akan membuat kita terus bergerak ke arah yang kita inginkan untuk pergi, dan pekerjaan pemrograman, pendidikan dan pelatihan terkait dan pengalaman pengembangan (Handayani, 2016). Perencanaan karir yang dilakukan memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurut Dillard (dalam Fathonah, 2019), tujuan umum perencanaan karir yaitu untuk memperoleh pemahaman tentang diri sendiri, kepuasan pribadi, untuk mempersiapkan diri untuk memperoleh penempatan dan upah, efektivitas penggunaan waktu, dan dalam upaya mencapai kesuksesan pribadi dan karir yang dicita-citakan (Fathonah, 2019).

Peranan Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam mempersiapkan karier anak adalah memberikan pembinaan bagi anak pelaku kejahatan. Pembinaan tersebut beranekaragam seperti yang diungkapkan Kepala LPKA Banda Aceh sebagai berikut.

“Jika membahas tentang karier kebijakan perlindungan anak pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak Banda Aceh sangat kompleks ya, tapi LPKA itu memiliki peranan yang sangat penting, merupakan tempat bagi anak-anak agar selama menjalani proses pembinaan terpisahkan dari narapidana dewasa dan memberikan berbagai pembinaan bagi anak pelaku kejahatan. Pembinaan tersebut sebagai bekal bagi anak untuk hidup di masyarakat setelah bebas kelak, diantaranya pembinaan karier, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri setelah bebas nanti”.

Begitu juga dengan yang diungkapkan Kasubsi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan LPKA Banda Aceh sebagai berikut.

“Ya, kalo peranan LPKA tuh pertama kan untuk menjadikan anak pelaku kejahatan itu bisa kembali bermasyarakat, menjadi warga masyarakat yang tidak mengulang perbuatan jahatnya. Sedangkan persiapan kita untuk kita memberikan pembinaan baik berupa pendidikan, skill ataupun moril. Kalo skill ya mungkin keahlian-keahlian

(7)

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 5, No. 1 (2022), pp. 29-38

35

tertentu. Seperti di sini ya keterampilan pertanian, perikanan, peternakan dan lain sebagainya. Kalo secara moril ya pembinaan rohani dan budi pekerti”.

Berdasarkan kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa peranan Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam mempersiapkan karier anak pelaku kejahatan adalah memberikan berbagai pembinaan bagi anak pelaku kejahatan yang berkaitan dengan kesiapan mereka untuk kembali setelah mereka bebas kelak. Pembinaan yang ada beragam jenisnya baik pertanian, perikanan, perternakan dan lain sebagainya.

Pembinaan Keterampilan dan Kemandirian Bagi Anak

Berdasarkan pembahasan sebelumnya diatas, dapat dikatakan bahwa anak pelaku kejahatan juga merupakan manusia biasa yang memiliki naluri sebagai makhluk sosial yang ingin pula terpenuhi kebutuhan sosialnya (Fathonah, 2019).

Masyarakat dapat menerima mereka kembali apabila mereka benar-benar dapat membuktikan bahwa mereka benar-benar berubah dan menjalani kehidupannya secara wajar karena itu para anak pelaku kejahatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak diberikan pendidikan serta latihan-latihan untuk menguasai bidang-bidang tertentu supaya kelak setelah masa hukuman selesai mereka siap terjun kembali dalam masyarakat dan memiliki ketrampilan untuk mencari pekerjaan yang baik di masyarakat (Haryaningsih & Hariyati, 2020).

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Banda Aceh, selain memberikan pembinaan kepribadian yang memulihkan harga diri anak pelaku kejahatan, juga berusaha menunjukkan pada anak pelaku kejahatan bahwa diri mereka masih memiliki potensi produktif. Anak pelaku kejahatan disadarkan bahwa setelah masuk ke dalam LPKA dan menjadi anak pelaku kejahatan bukan berarti mereka tidak dapat melakukan sesuatu lagi. Anak pelaku kejahatan sebagai seseorang yang membutuhkan bantuan karena kelemahan yang dimilikinya. Sehingga ini menjadi tanggung jawab LPKA dalam membekali anak pelaku kejahatan agar kelak setelah bebas mereka tetap bisa melanjutkan hidupnya secara mandiri. Hal-hal yang diungkapkan di atas adalah pembinaan keterampilan khusus karena berkaitan dengan keterampilan hidup setiap anak pelaku kejahatan yang berbeda-beda dan

(8)

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 5, No. 1 (2022), pp. 29-38

36

merupakan suatu pilihan. Sedangkan pembinaan ketrampilan yang umum adalah seperti yang diungkapkan oleh Kepala LPKA Banda Aceh sebagai berikut.

“Ya setiap harinya anak selalu dibekali dengan bercocok tanam di lingkungan LPKA, seperti menanam sayur-sayuran, ada juga yang menjahit atau otomotif karena lembaga LPKA juga bekerja sama dengan pemerintah setempat seperti BLK. Mereka akan diberi berbagai ilmu atau bekal oleh BLK agar mereka bisa mengubah dirinya lebih baik lagi jika sudah keluar dari LPKA”.

Dengan penerapan metode pembinaan yang tepat di LPKA Banda Aceh dapat merubah cara berpikir anak pelaku kejahatan untuk menerima pembinaan dengan baik, lengkap dan memahami secara sempurna sehingga tujuan pembinaan dalam rangka mempersiapkan karier anak pelaku kejahatan dapat tercapai.

Asimilasi merupakan proses pembinaan anak pelaku kejahatan yang dilaksanakan dengan membaurkan anak pelaku kejahatan di dalam kehidupan masyarakat (Haryaningsih & Hariyati, 2020). Asimilasi diberikan pada anak pelaku kejahatan yang telah menjalani setengah dari masa pidana, setelah dikurangi masa tahanan dan remisi dihitung sejak putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap.

Simpulan

LPKA dalam membekali anak pelaku kejahatan agar kelak setelah bebas mereka tetap bisa melanjutkan hidupnya secara mandiri. Hal-hal tersebut harus dibekali sejak sekarang agar mereka terlihat mandiri. Keterampilan yang dilakukan di LPKA seperti pembinaan keterampilan khusus karena berkaitan dengan ketrampilan hidup setiap anak pelaku kejahatan yang berbeda-beda dan merupakan suatu pilihan apalagi dengan karier sangatlah susah untuk memutuskannya. Maka dari itu, LPKA Banda Aceh berkerja sama dengan BLK agar keterampilan- keterampilan anak semakin di kembangkan atau diasah agar menjadi bekal disaat mereka bebas nanti.

Daftar Pustaka

Ariani, N. M. I., Yuliarti, N. P. R., & Mangku, D. G. S. (2019). Implementation of Law Number 11 of 2012 concerning the Criminal Justice System for Children Against Theft Perpetrated by Children in Buleleng Regency (Case

(9)

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 5, No. 1 (2022), pp. 29-38

37

Study Number: B/346/2016/Reskrim). E-Journal Komunitas Yustisia, 2(2), 100–112.

Arifin, Z. (2020). Metodologi Penelitian Pendidikan (Education Research Methodology).

Lampung: STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan.

Arza, M. K. Y., & Wibowo, P. (2020). Pemenuhan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan Melalui Pelatihan Narapidana Berdasarkan Bakat di Lapas Kelas II A Tanjung Pinang. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 408–420.

Suryani, B. (2018). Pendekatan Integral Penal Policy Dan Non Penal Policy Dalam Penanggulangan Kejahatan Anak Integral. Doktrina: Journal of Law, 1(2), 69–

89.

Damanik, M. (2021). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Dan Remunerasi Terhadap Budaya Kerja Dan Peningkatan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak KPP Pratama Pematang Siantar. Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2(1), 194-212.

https://doi.org/10.38035/jmpis.v2i1.441.

Elviana, E., Afdal, A., & Muri Yusuf, A. (2018). The career planning of young prisoner study at Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tanjung Pati.

ICESST, 762–768. https://doi.org/10.29210/20181111

Nisa, E. Z. (2012). Pengembangan Aplikasi Karier Model Cognitive Information Processing CIP untuk Perencanaan Studi Lanjut siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Panceng Gresik. Jurnal BK UNESA, 8(2), 337–344.

Fardian, R. T., & Santoso, M. B. (2020). Pemenuhan Hak Anak Yang Berhadapan (Berkonflik) Dengan Hukum Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (Lpka) Kelas Ii Bandung. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 2(1), 7.

https://doi.org/10.24198/jkrk.v2i1.27043

Fathonah, N. (2019). Penggunaan Metode Genogram untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karir. Prophetic : Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal, 2(2), 279. https://doi.org/10.24235/prophetic.v2i2.5814 Firdaus, I. (2019). The Role of Community Counselors in Overcrowded Handling

Efforts in Correctional Institutions. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 13(3), 339.

Handayani, L. (2016). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Agama Islam Materi Tata Cara Sholat Untuk Kelas II Sekolah Dasar. Jurnal Paedagogy. 3(3), 36–40.

Haryaningsih, S., & Hariyati, T. (2020). Resosialisasi di lembaga pemasyarakatan khusus anak. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 8(3), 191.

https://doi.org/10.29210/151300

Angkoso, I. B. (2020). Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Dan Pengembangan Kompetensi Anak Didik Pemasyarakatan Di Lembaga Pembinaan Khusus

(10)

Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol. 5, No. 1 (2022), pp. 29-38

38

Anak Kelas I Tangerang. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 408–420.

Jati, W., Triyadi, T., Sudarso, A. P., Maulana, S. R., & Yuangga, K. D. (2020).

Memperkuat Motivasi Belajar dengan Penyusunan Rencana Karir SMK Sasmitajaya. BAKTIMAS : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(2), 86–89.

https://doi.org/10.32672/btm.v2i2.2128

Putra, H. S. (2020). Peranan Rumah Singgah Al Maun Dalam Memberikan Pendampingan Anak Terlantar Di Kota Bengkulu. Al Imarah: Jurnal Pemerintahan dan Politik Islam, 5(1).

Suardi, W. (2018). Catatan kecil mengenai desain riset deskriptif kualitatif. Islam Nusantara, 1(1), 1–11.

Supriadi, S. (2020). Pelaksanaan Diversi Terhadap Pelaku Tindak Pidana Narkotika Di Bawah Umur Di Polres Kutai Timur. Journal of Law (Jurnal Ilmu Hukum), 1, 1–25.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Tarigan (2008:22) membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain

Berdasarkan observasi pra-penelitian yang dilakukan di Balai Latihan Kerja Mandiri (BLKM) Provinsi Jawa Barat pada tanggal 18 Juni sampai 16 Juli 2018, masih

Pada umumnya teori yang sering diajarkan adalah Integral Riemann, padahal integral Riemann hanyalah merupakan bentuk khusus dari integral Riemann Stieltjes.. Kedua

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kamus data adalah katalog fakta mengenai data dan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh sebuah sistem

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi dan distribusi komoditas melati gambir pada masing-masing wilayah atau desa di Kecamatan Rakit, mengetahui komoditas melati

Uji koefisien korelasi pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment pearson, Analisis korelasi product moment pearson digunakan untuk mengukur

Begitu juga yang terjadi di Pasar Glodok dan Orion Plaza dengan menjual alat-alat elektronik dan mayoritas pedagangnya adalah orang Tionghoa pada tanggal 14 Mei

Karena ROA dari tahun 2007-2014 telah melebihi standar yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka dapat dikatakan kemampuan manajemen Bank Mandiri dalam memperoleh