• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Susunan pengurus Agrowisata tanaman hias di desa Nglurah Adapun susunan pengurus Agrowisata tanaman hias di desa Nglurah ini sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "B. Susunan pengurus Agrowisata tanaman hias di desa Nglurah Adapun susunan pengurus Agrowisata tanaman hias di desa Nglurah ini sebagai berikut :"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MASALAH

A. Sejarah singkat berdirinya agrowisata tanaman hias

Kawasan ini terletak ± 60 km dari kota Solo ke arah timur yang tepatnya berada di lereng gunung lawu, dan memiliki luas ± 35 ha dengan konsep pertanian, alam. Sebagian besar penduduknya masih berprofesi sebagai petani sayur, yang kemudian karena adanya perubahan pola pikir para petani yang ingin mendapatkan penghasilan lebih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari maka kebanyakan petani di daerah Nglurah mulai membudayakan tanaman hias.

Kemudian mulai memasarkan pasar-pasar disekitar Nglurah sampai keluar penjuru daerah, diantaranya yaitu seluruh kota di jawa, Madura, Kalimantan, Sumatra, Bali, Lombok, Jakarta, Papua, bahkan sampai Malaysia dan timor leste sehingga daerah ini menjadi Agrowisata. Terdapat berbagai macam jenis tanaman hias di Agrowisata ini, diantaranya adalah Anthurium, Aglaonema, Adenium dengan berbagai jenis dan tanaman hias lainnya.

Selain tanaman hias, juga terdapat situs peninggalan sejarah yaitu candi menggung yang digunakan warga sekitar untuk menyelenggarakan upacara ritual Tawur Dukutan yang merupakan salah satu objek yang dapat dikunjungi.

(Wawancara dengan Wagimin, 18 November 2009)

B. Susunan pengurus Agrowisata tanaman hias di desa Nglurah Adapun susunan pengurus Agrowisata tanaman hias di desa Nglurah ini sebagai berikut :

(2)

2 Tugas :

Ketua : mengkoordinasi semua kegiatan para petani Sekretaris : mencatat semua kegiatan dan transaksi petani Bendahara : mencatat dan membuat laporan keuangan Humas : hunting tanaman hias

Pemasaran : mempromosikan koleksi tanaman hias

Selain susunan pengurus diatas, juga terdapat berbagai macam buku – buku data administrasi pengurus Agrowisata seperti : Buku anggot, buku simpanan pokok, buku simpanan wajib, buku notulen pertemuan, buku absensi pertemuan, buku tamu, buku arisan anggota, buku asset, buku inventaris, buku kas.

Adapun pemasaran yang dilakukan oleh para pengurus Agrowisata ini meliputi berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, seperti : Seluruh kota di pulau Jawa, Madura, Kalimantan, Sumatra, Bali, Lombok, Jakarta, Papua, Malaysia, Timor leste (Wawancara dengan Ismanto H, 18 November 2009 ).

C. Potensi dan daya tarik agrowisata tanaman hias desa Nglurah 1. Potensi Alam

Desa Nglurah, merupakan tempat wisata berupa agrowisata tanaman hias yang letaknya dekat di lereng Gunung Lawu. Desa Nglurah memiliki

Ketua :

1. Ismanto H 2. Suparno

Sekretaris : 1. Suroto 2. Sayem

Bendahara : 1. Sri mulyani Humas :

1. Warso 2. Sularno

Pemasaran : 1. Nyono AR 2. Jumadi

(3)

3

udara yang dingin, berada pada tempat yang tinggi sehingga sering berkabut, sekitar 1 jam perjalanan dari Solo menuju Tawangmangu, atau sekitar 50 kilometer kearah timur, akan bayak ditemui pemandangan alam yaitu area persawahan yang hijau membentang, juga banyak jurang - jurang yang cukup curam bilamana kita sudah memasuki area desa Nglurah ini, diwarnai dengan banyaknya penginapan berupa villa atau wisma disekitar desa Nglurah, ada yang disewakan juga ada yang milik pribadi, serta rumah makan atau pedagang sate kelinci yang menjadi makanan favorit di tawangmangu.

2. Green House ( Rumah Kembang )

Para pecinta tanaman hias biasa menyebut tempat penyimpanan tanaman hias dengan sebutan green house. Macam - macam tanaman hias yang ada di green house Agrowisata Desa Nglurah :

a. Anthurium

Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae, anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak.

Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium.

Tanaman ini termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi, di alam tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol, sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa, tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif.

Dimasa lalu Anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Secara umum Anthurium dibedakan menjadi dua jenis yaitu jenis Anthurium daun dan jenis Anthurium bunga.

Anthuium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunnya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan

(4)

4

keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.

Adapun beberapa jenis – jenis Anthurium sebagai berikut : 1) Anthurium cyrstalinum (kuping gajah)

Tanaman ini dipelihara karena keanehan daunnya yang berbentuk jantung dan besar, bila dibandingkan dengan ukuran batangnya. Daun yang lebar ini lalu dianggap menyerupai kuping gajah.

Daun kuping gajah berwarna hijau tua dengan urat-urat hijau muda keputih-putihan. Kuping gajah, banyak dipelihara tunggal di pot antik yang terbuat dari porselen. Meski demikian, kuping gajah ini sebenarnya lebih senang hidup di tempat yang teduh, atau kalau ada cahaya, tidak langsung mengenai dirinya. Kondisi lingkungannya pun harus lembab.

2) Anthurium andreanum

Nama anthurium Andreanum berasal dari bahasa Yunani, yang artinya bunga ekor. Berdasarkan literatur, diketahui bahwa sumber genetik anthurium berasal dari Benua Amerika yang beriklim tropik, khususnya di Peru, Kolumbia, dan Amerika Latin. Pengembangan anthurium relatif berhasil di daerah yang beriklim subtropis, antara lain Belanda.

3) Anthurium Hookerii

Ciri khas: Bentuk daun lanset dan besar dengan ujung tumpul, tersusun rapi melingkar sehingga mirip sarang burung. Permukaan daun halus, hijau mengkilap. Tulang daun tidak menonjol meski motif tulang daun tetap terlihat. Ukuran daun (panjang dan lebar) : 40-60 cm, 10 cm.

Seludang (spathe) : hijau Tongkol (spadix) : ungu

Nama populer : sarang burung, birdnest, anthurium Asal : Goyana, Jamaika, Dominiea, Trinidad and Tobago

(5)

5 4) Anthurium Jenmanii

Ciri khas: Bentuk daun panjang dan lonjong dengan ujung runcing. Daun tebal dan kaku sehingga tegak. Urat daun dan anak urat yang kasar dan tebal memenuhi permukaan daun, bahkan menjadi motif yang amat menarik. Warna daun tua hijau, pucuk kemerah- merahan.

Ukuran daun (panjang dan lebar) : 100 cm, 30 cm Seludang (spathe) : ungu gelap

Tongkol (spandix) : ungu gelap Nama populer : jenmanii

Asal : Guyana, Jamaika, Dominica, Trinidad and Tobag ( sumber : http : // google.com / Anthurium)

b. Adenium

Sejarah Adenium di Indonesia, adenium atau dikenal masyarakat dengan sebutan Kamboja Jepang, di Bali disebut dengan Jepun Jepang.

Tanaman ini keluarga dari Apocynaceae yang berkerabat dekat dengan kamboja kuburan ini sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Disebut dengan Kamboja Jepang karena masyarakat mengira tanaman ini berasal dari Jepang. Padahal tanaman ini masuk Indonesia melalui Taiwan yang sudah lebih dulu mengenalnya. Adenium dengan beragam warna tersebut selanjutnya dikenal dengan adenium impor dan yang selama ini dikenal masyarakat disebut dengan adenium local.

Sekarang di Bali banyak yang memelihara tanaman ini, dan tanaman ini beraneka ragam warnanya. Adenium dengan warna beraneka ragam tersebut merupakan hasil pemuliaan yang dilakukan ahli-ahli tanaman baik di Thailand, Taiwan, maupun Amerika serikat. Dengan ketekunan dan ketelitian mereka menyilangkan berbagai jenis adenium spesies alam sehingga menghasilkan jenis-jenis baru dengan bentuk dan warna bunga beraneka ragam.

(6)

6

Saat ini kisaran harga bunga adenium impor dari Rp 50.000 hingga puluhan juta rupiah. Harga ini tergantung pada trend jenis bunga, bentuk bonggol, dan bentuk bonsai. Apalagi jika memenangi kontes. Satu pohon adenium pemenang kontes bisa dihargai 50 - 100 juta. Sementara harga adenium lokal sekitar Rp.10.000 sampai Rp.100.000 tergantung besarnya bonggol dan banyaknya bunga. Adenium yang banyak digemari ada beberapa jenis, yaitu:

1) Adenium obesum (Desert Rose)

Ditemukan di daerah Afrika, disebelah selatan gurun Sahara dari Senegal sampai Sudan dan juga Kenya. Warna normal bunganya adalah pink sampai merah. Karena ditanam dari biji, maka muncul varietas - varietas baru yang sangat beragam bentuk penampilannya, bentuk bunga, ataupun bentuk daunnya. Oleh berbagai nursery di Thailand dan Taiwan , varietas baru ini dipilih dan dikembangkan secara intensif. Varietas pilihan ini diberi nama masing-masing dan lebih banyak dikembangkan sebagai batang atas untuk grafting, sedangkan batang bawah diperoleh dari biji warna pink karena paling mudah dikembangkan bijinya. Tidak mempunyai masa dorman yang jelas, sehingga pertumbuhannya cukup cepat. Secara umum merupakan steril jika penyerbukan sendiri, sehingga sering kali tak terjadi penyerbukan saat tanaman tersebut sendirian.

2) Adenium somalense

Ditemukan di Somalia selatan sampai Tanzania, dan Kenya.

Ukurannya bervariasi dari kecil sampai setinggi 5 m. Bunganya lebih kecil dari obesum dengan warna pink sampai merah tua. Pola strip dari pinggir menuju corong merupakan ciri khas somalense.

Jenis ini biasa disilangkan dengan obesum sehingga sebagian

“darahnya” terkandung dalam kebanyakan adenium hibrida saat ini.

Bentuk daun yang sempit dan panjang dengan warna lebih muda dari kebanyakan jenis lain. Bunganya berwarna magenta hingga ungu muda. Jenis ini mudah berbunga dan kompak tapi sangat sulit

(7)

7

untuk berbiji. Bisa juga digunakan sebagai pejantan untuk persilangan dengan obesum. Hibrida dari jenis ini akan rajin berbunga dibanding hibrida jenis lain. Seperti halnya obesum, memiliki masa tumbuh yang panjang jika terdapat kondisi hangat dan diberi air cukup.

3) Adenium arabicum

Ditemukan di sebelah selatan dan barat semenanjung Arab.

Spesies ini mempunyai bonggol yang sangat besar bercabang banyak dengan daun yang tebal. Bunganya berwarna pink cerah. Jenis ini biasa ditanam dari biji untuk mendapatkan bentuk bonggol yang besar.

Adenium arabicum mempunyai masa dorman yang jelas, meski ada jenis arabicum tertentu yang daunnya tidak berguguran saat dorman.

Di Thailand, sudah diadakan pemilihan sedemikian rupa sehingga muncul varietas-varietas baru dengan varietas asli biasa diberi nama Yak Saudi. Varietas baru itu antara lain: Ra Chee Ni Pan Dok (RCN), Petch Na Wang (PNW), Petch Muang Kong (PMK), Black Giant, Black Knight, Yak Kaset, Yak Lop Bu Ri, Yak Sim Bu Ri, Yak Bang Yai dan yang paling baru adalah RCN Double flower atau Tub Tim Thong Chai.

4) Adenium socotranum

Adenium socotranum ditemukan di Pulau Socotra Yaman (sebelah selatan semenanjung Arab). Mudah dikenali dari struktur batangnya yang menjulang yang membesar di atas permukaan tanah.

Sebagian akarnya tumbuh di atas permukaan tanah sehingga membuatnya makin indah. Tanaman setinggi beberapa meter dapat mempunyai bonggol dengan diameter 2,4 m. Merupakan yang terbesar di antara jenis lain. Mempunyai bunga berwarna pink dan dua kali ukuran multiflorum.

Di Thailand sudah berkembang anakan dari jenis ini yang dinamai Thai Socotranum. Kemudian berbagai varietas baru ditemukan, antara lain: Golden Crown, Diamond Crown, Petch Ban Na, S1, dan Kao Hin Zon. Namun orang barat sering menyebut Thai

(8)

8

Soco ini sebagai Socotranum palsu karena sebenarnya merupakan jenis Arabicum.

( sumber : majalah trubus, 2008 )

c. Aglaonema

Aglaonema atau sri rejeki dijuluki dengan “ratu daun”. Nama aglaonema berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata aglaos dan nema/nematos yang artinya terang / mengkilap. Tanaman ini masih satu famili dengan talas-talasan (Aracaeae) serta kerabat dekat dengan Spathipyllum dan Philodendron.

Penyebaran utama di Asia Tenggara meliputi Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, Brunai Darussalam, dan Myanmar.

Kemudian tanaman ini menyebar ke Cina, Florida, dan Amerika.

Aglaonema adalah merupakan salah satu jenis tanaman hias yang belakangan ini paling banyak diminati oleh para penggemar, harganya pun makin meroket mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Kalau jenis tanaman hias lainnya dihargai karena keindahan bunganya, namun aglaonema dihargai karena keindahan dan jumlah daunnya. Salah satu jenis yang banyak digemari adalah Aglaonema Pride of Sumatera.

Pride of Sumatera merupakan tanaman asli aglonema Sumatera yang diambil dari hutan disilang dengan Aglonema merah sehingga menghasilkan Aglonema Pride of Sumatera yang daunnya berwarna merah.

Jenis bunga aglonema ini sangat berbeda dengan jenis tanaman hias lainnya kalau biasanya tanaman dihargai karena keindahan bunganya, namun khusus tanaman Aglonema, sangat tergantung dari berapa jumlah daunnya karena tanaman ini tak memiliki bunga. Kalau dijualnya dihitung jumlah daunnya, bisa dijual antara Rp 17.000 hingga Rp 20.000 per daun tergantung dari keindahan daunnya. Jadi dalam satu pot biasa dijual Rp 100.000 hingga Rp 200.000 bahkan sampai jutaan rupiah.

(9)

9

Mahalnya aglonema selain karena keindahan daun yang dimiliki, juga karena butuh perawatan yang ekstra untuk menumbuhkannya. Kalau hanya dinikmati saja, daunnya agak lambat tumbuh tapi kalau kita bisa merawat dengan baik maka bisa menghasilkan daun yang berwarna merah dan cukup indah.

Tips merawat dan memelihara Aglonema yaitu, pertama kita harus mencintai atau menyukai tanaman itu dengan sepenuh hati. Kalau kita datang, pertama kita harus suka dengan sepenuh hati dulu sama tanamannya, karena kalau hanya dilihat lantas tidak dirawat kan percuma.

Kemudian drainase atau tempat keluarnya airnya di media harus diatur agar akar tanaman tidak busuk, karena kalau air tidak keluar satu minggu saja, pasti akar akan busuk sehingga bisa menggangu proses pertumbuhan tanaman. Sedangkan untuk menjaga keindahan tanaman, maka sebaiknya daunnya satu minggu sekali dilap dengan menggunakan kain yang halus biar debu tidak menempel didaun, atau bisa juga dengan air segar. Dijamin daunnya makin indah dan mengkilap.

Penyiraman dilakukan satu kali dalam satu hari bisa sore juga bisa pagi hari. Pupuk tanaman bisa menggunakan jenis pupuk organik (kotoran kelinci), sedangkan pupuk kimia menggunakan pupuk urea.

Selain Aglaonema Pride of Sumatera, ada juga species lain yang terkenal seperti :

a) Brevisphatum.

b) Costatum.

c) Ovatum.

d) Hookreiatum.

e) Rotundum.

Untuk pengembangan aglaonema agar lebih variatif sebaiknya disilang, cara menyilangnya serbuk sari Aglonema butterfly yang terdapat pada dikawinkan atau disilang dengan serbuk sari Aglonema Pride of Sumatera. Paling sekitar satu minggu kemudian sudah kelihatan biji.

(10)

10

Diantara berbagai jenis tanaman yang dikembangkan, yang paling banyak diminati konsumen adalah Aglaonema, Anthurium dan jenis tanaman khas gurun yakni euporbia dan adenium. Harga tanaman euporbia dan adenium antara Rp 25.000 hingga ratusan ribu rupiah.

Sedangkan tanaman jenis Aglaonema dan anthurium harganya bisa mencapai 5 hingga 10 jutaan per tanaman (Wawancara dengan Itox, 18 November 2009).

3. Potensi sejarah

Situs Menggung: Sebuah Ikon Historiografi

Situs Menggung merupakan bangunan purbakala peninggalan masa Hindu akhir yang dibangun dengan gaya arsitektur kebudayaan megalitikum yaitu punden berundak, bentuk seni bangunan candi yang berundak mengingatkan kita kepada bentuk bangunan masa prasejarah.

Situs Menggung ternyata memiliki "ikon kerohanian" yang begitu kental, signifikan dan determinan dengan hasrat bawaan manusia. Selain itu, Menggung juga menyediakan ikon-ikon lain, akan kebutuhan dasar dan alami manusia tentang makna kedamaian, ketentraman dan ketenangan hidup a t a u l e b i h t e p a t n ya k e s e m p u r n a a n k e h i d u p a n d a n kemanusiaan, yang lebih luhur, tinggi dan baik. Di sinilah Menggung sanggup memberikan inspirasi dan isyarat-isyarat yang dalam bagi cita-cita luhur dalam kesempurnaan hidup dan kemanusiaan kita.

Oleh sebab itu, kuil atau candi menjadi zona tempat "dunia atas" (surga, terestrial dan dunia bawah berpadu). Seperti disebutkan bahwa candi adalah tempat bersemayamnya dewa, yang patungnya ada di dalam bilik candi. Meskipun pada hakikatnya dewa itu benar-benar hadir dalam bilik-bilik candi sewaktu-waktu pada saat ada upacara dan dewa dipanggil untuk turun. Menurut beberapa mitologi, di luar waktu-waktu itu, dewa bersemayam di puncak-puncak gunung. (Sumber : Hardiati dalam Siagian 2002:3)

(11)

11 4. Upacara ritual

Dhukutan, saat tawuran jadi keharusan

Kekerasan tidak selalu bermakna negatif. Minimal demikianlah yang berlaku bagi masyarakat Warga Nglurah Tawangmangu, Karanganyar.

Kekerasan bagi masyarakat Nglurah merupakan media silaturahmi dan perekat kerukunan masyarakat desa tersebut. Bahkan kekerasan tersebut harus dilaksanakan setiap 8 bulan sekali atau setiap pitung lapan ( Penanggalan Jawa ).

Puluhan pemuda dari dua dukuh di Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah terlibat tawuran dalam sebuah ritual bersih desa. Mereka saling pukul serta saling lempar sesajen bahkan diperbolehkan menggunakan kayu ataupun tanah keras . Walau tubuh penuh luka dan bengkak, mereka dilarang marah ataupun menyimpan dendam. Tawuran massal ini adalah satu bagian dari ritual bersih desa untuk membuang energi negatif yang merupakan sumber dari segala kejahatan. Puluhan pemuda ini saling baku hantam serta saling melempar kayu dan batu. Tak jarang mereka saling mengejar, untuk membalas serangan dari kubu lawan. Beberapa orang sesekali melemparkan batu atau tanah. Mereka juga saling melempar sesaji berikut perkakasnya seperti bambu, kayu atau apa saja yang ada di dekat mereka. Walau terlihat mengerikan, tetapi inilah yang harus mereka laksanakan sewaktu Tawur Dhukutan.

Ritual ini berangkat dari legenda cinta yang sudah ratusan tahun hidup di dusun Nglurah Tawangmangu. Konon dua orang sakti yaitu Kyai Naratama dan Nyai Rasa Putih terlibat perseteruan di desa ini. Namun, setelah perkelahian demi perkelahian dilakukan, mereka akhirnya malah saling jatuh cinta keduanya akhirnya menikah dan menjadi pepunden dusun Nglurah.

Kisah perseteruan inilah yang kemudian menjadi tradisi tawur dhukutan.

Prosesi tawuran ini diawali dengan arak-arakan warga dari dua dukuh, yaitu Nglurah Lor dan Nglurah Kidul yang membawa sesaji menuju Makam Pepunden yang dikenal sebagai Situs Menggung. Setelah doa bersama, sesepuh desa membagikan sesaji berupa air suci dan jajan pasar kepada warga

(12)

12

selanjutnya sejumlah warga mengelilingi makam sambil melemparkan sesaji ke puluhan warga yang lain.

Ritual kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan puluhan warga dari Dusun Nglurah Lor dan Nglurah Kidul menuju Pepunden di Dusun Nglurah Lor. Sesampainya di makam, puluhan warga dari dua dusun yang berbeda ini kemudian tawuran. Meski tubuh dan kepala lebam serta bengkak terkena lemparan, namun warga tidak boleh marah dan menyimpan dendam dan langsung pulang ke rumah masing-masing. Dengan luka dan lebam itulah, warga kedua desa justru semakin akrab dan menyayangi. (Sumber : Koran Solopos, 18 September 2008)

D. Aktivitas wisatawan

Wisatawan yang datang ke Agrowisata ini kebanyakan dari luar daerah, mereka ingin mencari tanaman – tanaman hias. Biasanya mereka melihat - lihat koleksi tanaman yang ada di Green House petani desa Nglurah, selain itu ada juga wisatawan yang berziarah ke Candi Menggung. Ada juga wisatawan yang hanya melakukan tracking karena daerah tersebut merupakan daerah yang memiliki pemandangan yang indah. Selain itu ada pula wisatawan yang sengaja datang ke Agrowisata ini untuk melakukan transaksi jual – beli tanaman hias.

Wisatawan yang berkunjung ke kawasan Agrowisata ini tidak hanya sekedar mengunjungi suatu tempat saja akan tetapi wisatawan tersebut mungkin datang untuk mempelajari atau mengadakan penelitian tentang keadaan setempat.

Kawasan Agrowisata desa Nglurah juga menawarkan banyak pilihan kepada para wisatawan, diantaranya :

a. Tracking ( penjelajahan )

Bagi para wisatawan yang menyukai kegiatan alam terbuka ( out door activity ) di Agrowisata desa Nglurah ini mereka dimanjakan dengan pemandangan yang sejuk dan asri, sebab di Agrowisata desa Nglurah ini hampir sebagian besar warga desa memiliki Green House ( rumah kembang ) serta pemandangan perbukitan yang membentang luas disepanjang desa Nglurah menambah suasana alam yang masih asli. Selain itu para wisatawan

(13)

13

juga dapat menikmati koleksi tanaman hias milik warga desa Nglurah dari yang termurah hingga yang memiliki harga jutaan rupiah.

b. Belanja Tumbuhan

Selain menikmati berbagai koleksi tanaman hias di Agrowiasata ini para wisatawan juga dapat membeli tanaman – tanaman hias tersebut, sebagian dari mereka membeli dalam jumlah yang besar kemudian menjual kembali tanaman hias tersebut tapi ada juga yang menjadikannya sebagai koleksi atau pajangan dirumah. Sebagian besar dari para wisatawan mengaku mereka membeli tanaman hias tersebut hanya untuk mencari kesenangan akan hobi saja tetapi banyak juga dari mereka yang berkeinginan untuk membudidayakannya.

c. Ziarah ke Candi Menggung

Selain menikmati pemandangan alam di kawasan Agrowisata dan membeli tanaman hias, wisatawan juga dapat berziarah ke situs purbakala menggung yang terdapat di daerah Agrowisata desa Ngulrah. Situs purbakala Menggung sering disebut sebagai lingkungan Candi Menggung, hingga kini masih dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Pada setiap terbitnya wuku dukut ( perhitungan Kalender Jawa ) diselenggarakan upacara tradisional Dhukutan (Wawancara dengan Nanang Sidik P, wisatawan, 18 November 2009).

d. Berwisata ke Tawangmangu

Disamping ke tiga kegiatan tersebut, pengunjung juga bisa menikmati obyek wisata lain disekitar Desa Nglurah. Sebut saja Grojogan Sewu, Taman Balekambang maupun Sendang Pringgodani yang bisa ditempuh sekitar setengah jam perjalanan kaki. Selain itu, tidak jauh dari Desa Nglurah terdapat sebuah Pasar Wisata yang dapat menjadi tujuan wisata alternatif.

Berikut ini adalah daftar kunjungan wisata di obyek Agrowisata Desa Nglurah dalam periode peak season ataupun low season :

(14)

14 Waktu Kunjungan NO

Peak Season Low Season Jumlah Pengunjung

Akhir 2008 – Awal 2009

Awal 2009 – Awal 2010

± 150 orang / hari

± 5 – 10 orang / hari

E. Upaya pengembangan agrowisata tanaman hias desa Nglurah Agrowisata itu sebetulnya berawal dari usaha warga yang kebanyakan membudidayakan dan berjualan tanaman hias di sepanjang jalan menuju Dukuh Nglurah. Tanaman hias yang ditanam dan dipajang di setiap pekarangan rumah warga inilah yang menarik perhatian Bupati Karanganyar, Ir. Rina Iriani, untuk menjadikan desa ini sebagai desa wisata.

Berwisata ke Desa Nglurah yang berjarak kurang lebih 35 km dari Kota Solo, Jawa Tengah, bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Bagi yang naik kendaraan umum (bus) bisa turun di Terminal Tawangmangu dan dilanjutkan dengan menggunakan mobil-mobil kecil (angkutan pedesaan) langsung menuju Dukuh Nglurah.

Meski terdapat gerbang menuju desa wisata tersebut, bagi pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk. Pasalnya, kedatangan pengunjung, apalagi dengan membeli tanaman hias, sudah merupakan tiket tersendiri bagi warga Dukuh Nglurah. Namun ada pengecualian bagi pengunjung yang menggunakan mobil pribadi atau angkutan berat lainnya, dikenakan biaya Rp1.000 untuk pemeliharaan jalan desa. Setiap harinya tidak kurang dari 150 pengunjung yang mendatangi desa wisata ini. Pasalnya, memang belum ada karcis masuk yang bisa dijadikan tolok ukur penghitungan.

Usaha masyarakat yang berjualan bunga dan tanaman hias ini dimulai sejak 1997 dan kemudian berkembang menjadi desa wisata bunga pada 2001.

Perubahan status desa ini mendapat respon yang sangat baik dari warga desa sekitarnya, seperti Solo, Klaten dan Semarang. Selain itu bagi penduduk setempat yang ingin mengenalkan lebih luas agrowisata tersebut kegiatan kontes atau pameran tanaman hias dapat diselenggarakan di desa mereka, ataupun mereka dapat mengikuti pameran dan kontes tanaman hias yang berada di luar daerah.

(15)

15

Meski berstatus desa wisata, Nglurah belum dilengkapi penginapan, apalagi hotel. Anda yang ingin menginap untuk merasakan kesejukan hawa pegunungan harus rela mencarinya di Taman Wisata Tawangmangu yang berjarak 3 km dari Agrowisata. Untuk pengembangan lebih lanjut wisata desa bunga, di sana juga akan dikembangkan wisata desa hutan.

Pengembangannya tentunya difasilitasi oleh Perhutani, tetapi pengelolaannya dilakukan oleh penduduk yang tinggal di sekitar hutan.

F. Manfaat yang ditimbulkan dari keberadaan Agrowisata tanaman hias di Desa Nglurah

Keberadaan dari agrowisata sendiri memiliki dampak yang positif bagi dunia kepariwisataan Karanganyar, misalnya saja dengan adanya kawasan wisata agro ini memberikan warna baru bagi industri pariwisata Karanganyar. Karena selama ini daerah Karanganyar belum pernah memiliki obyek wisata yang mempunyai konsep pelaksanaan seperti agrowisata tanaman hias yang ada di desa Nglurah yang menggabungkan unsur keindahan alam, kegiatan pengembangan tanaman hias dan upacara ritual, sehingga secara otomatis akan ikut meningkatkan arus kelancaran wisata ke daerah tersebut dengan bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan, atau dengan kata lain keberadaan dari obyek wisata ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata daerah Kabupaten Karanganyar.

Manfaat yang ditimbulkan bagi lingkungan disekitar kawasan agrowisata tanaman hias ini cukup positif, karena dalam pelaksanaannya sendiri agrowisata ini melibatkan sebagian besar masyarakat setempat disekitar kawasan agrowisata tersebut, dengan sendirinya akan mengangkat taraf hidup penduduk lokal tersebut, dan secara tidak langsung telah mendidik tentang pengembangan bakat dan kreatifitas penduduk setempat untuk menjadi lebih maju dan dapat lebih berkreasi. Realita kegiatan di agrowisata ini juga berperan dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya serta potensi alam Kabupaten Karanganyar. Selain itu pengembangan agrowisata sendiri memberikan perubahan terhadap lingkungan Desa Nglurah yang menjadi lebih bersih dan asri

(16)

16

dibandingkan dengan sebelum adanya agrowisata ini, karena selain mengadakan penyuluhan terhadap penduduk sekitar Desa Nglurah tentang pentingya lingkungan bersih dan juga penanaman dengan pupuk organik yang bebas dari segala macam jenis pestisida, merupakan sistem perkebunan yang disarankan oleh pemerintah dan pihak pengelola agrowisata dan sampai sekarang masih diterapkan oleh petani setempat.

G. Kendala yang dihadapi

Kendala yang dihadapi oleh pihak pengelola agrowisata di Desa Nglurah pada umumnya tidak begitu serius, hanya masalah-masalah ringan seperti kurangnya tempat untuk area parkir pada saat membludaknya para pengunjung yang datang, hal ini terjadi ketika musim harga jual tanaman hias meningkat. Hal tersebut sama dengan kendala yang dihadapi pada kurangnya jumlah petani yang bekerja di tempat tersebut, sehingga pada saat peak season sejumlah petani terlihat begitu sibuk dan seakan-akan tidak ada waktu untuk beristirahat. Namun kendala-kendala tersebut masih dalam taraf wajar, mengingat umur dari agrowisata ini yang masih tergolong baru atau muda, sehingga membutuhkan waktu untuk belajar beradaptasi dengan kondisi-kondisi tertentu. Selain itu, pengelola agrowisata juga dihadapkan pada suatu masalah yang tak kalah pelik, yaitu mengenai selera konsumen yang bermacam-macam atau banyak permintaan yang mungkin tidak bisa dipenuhi oleh pihak pengelola. Serta beberapa tantangan kedepan untuk lebih berkreasi dan mempertahankan apa yang sudah menjadi ciri khas, mengingat semakin hari semakin merebak kawasan wisata yang menggunakan konsep agrowisata.

Selain itu agrowisata tanaman hias di Desa Nglurah ini juga mempunyai kendala – kendala seperti pemasaran, terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia, kurangnya promosi, dan kurangnya dukungan prasarana serta kelembagaan. Ditambah kurangnya perhatian dari pemerintah setempat juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh masyarakat dalam pengembangan agrowisata tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Konsorsium bakteri dilakukan dengan menyeleksi isolat yang menghasilkan aktivitas degradasi limbah tertinggi pada skala laboratorium. Formulasi untuk konsorsium mikroba

proses belajar mengajar, yang meliputi cara memgelola kelas, membuka pelajaran, cara memberikan materi pelajaran, menutup pelajaran serta hal-hal lain yang dapat

Tujuan dari pengukuran ini adalah mengidentifikasi setiap perilaku yang mengatur setiap langkah dalam proses. • Pengukuran tingkat output, mengukur karakteristik kualitas output

Oleh karena itu, pemerintah telah mengambil kebijakan strategis untuk menggratiskan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin sejak 1 Januari 2005 program ini menjadi Program

Garis Panduan ini juga adalah selaras dengan keputusan Mesyuarat Pengurusan Universiti Ke 89 telahpun meluluskan Garis Panduan Perbelanjaan Berhemah Tahun 2014 dan di

Dengan banyaknya fasilitas dan besarnya reputasi Pangeran beach hotel, serta ketatnya persaingan pada bisnis perhotelan di kota Padang, maka pihak manajemen haruslah mempersiapkan

 2ama pasien < 2y.. 5)8 dengan Gastroenteritis didapatkan kesimpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan anamnesa yang meliputi data subjektif dan obyektif. Dari

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang Asmaul