PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2020
SISTEM MONITORING PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS BERBASIS NodeMCU ESP8266
LAPORAN PROJEK AKHIR 2
WINDA ANGELINA SITUMORANG
172411049
PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2020
SISTEM MONITORING PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS BERBASIS NodeMCU ESP8266
PROJEK AKHIR 2
DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGASN DAN MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA
WINDA ANGELINA SITUMORANG
172411049
PERNYATAAN ORISINALITAS
SISTEM MONITORING PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS BERBASIS NodeMCU ESP8266
LAPORAN PROJEK AKHIR 2
Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 29 Juli 2020
Winda Angelina Situmorang 172411049
SISTEM MONITORING PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS BERBASIS NodeMCU ESP8266
ABSTRAK
Pada penulisan tugas akhir ini dilakukan rancang bangun suatu alat yang dapat menyiram tanaman secara otomatis menggunakan sensor kelembaban tanah yang dikendalikan oleh NodeMCU ESP8266 dan diinstruksikan kepada android untuk menampilkan nilai kelembaban tanah. Sensor Kelembapan Tanah berfungsi sebagai pendeteksi kelembapan pada tanah ,dan sensor kekeruhan air untuk mendeteksi polusi air dan digunakan NodeMCU ESP8266 untuk memproses masukan yang kemudian pada LCD akan ditampilkan berapa kondisi dari tanah tumbuhan. Alat ini menggunakan Pompa Air untuk mengaliri air ke tumbuhan dengan perintah dari NodeMCU ESP 8266.
Sistem penyiram tanaman yang telah dibuat dapat menyiram tanaman secara otomatis.
Android akan menerima dan menampilkan nilai dari kondisi tanah apakah kering, lembab atau basah sesuai dengan pembacaan dari sensor kelembaban tanah. Kemudian sensor kekeruhan air berfungsi mengukur kualitas air dengan mendeteksi tingkat kekeruhannya.
Kata kunci : Android, NodeMCU ESP8266, Sensor Kelembaban, Sensor Kekeruhan Air.
MONITORING SYSTEM AUTOMATIC PLANT WATERING NodeMCU ESP8266 BASED
ABSTRACT
In the writing of this final project, a device that can water plants automatically uses a soil moisture sensor controlled by NodeMCU ESP8266 and instructed android to display the soil moisture value. Soil Moisture Sensor functions as a moisture detector in the soil, and a water turbidity sensor to detect water pollution and is used by NodeMCU ESP8266 to process input which then displays on the LCD what the conditions of the plant soil are. This tool uses a water pump to flow water to plants with orders from NodeMCU ESP 8266. The plant sprinkler system that has been created can water plants automatically. Android will receive and display the value of the soil condition whether dry, humid or wet according to the reading from the soil moisture sensor. Then the water turbidity sensor functions to measure water quality by detecting the level of turbidity.
Keywords: Android, NodeMCU ESP8266, Humidity Sensor, Water Turbidity Sensor
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Penyayang, dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan project akhir ini dengan judul “Sistem Monitoring Penyiraman Tanaman Berbasis NodeMCU ESP 8266”
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis tidak dapat lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin memberikan rasa hormat dan mengucapkan terima kasih kepada,
1. Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc selaku Ketua Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi, dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis.
3. Junedi Ginting, S.Si, M.Si selaku Sekretaris Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi.
4. Junedi Ginting, S.Si, M.Si selaku Dosen Penguji
5. Ayahanda Marulam Situmorang dan Ibunda Artauli Sitanggang serta kakak Nancymona Situmorang dan adik Fajar Samuel Situmorang dan Charisa Venesa Situmorang serta keluarga yang selalu mendoakan dan memberi dukungan doa maupun materil.
6. Kakak Senior dan Seluruh sahabat yang senantiasa membantu dan memberikan semangat kepada Penulis.
Akhirnya diharapkan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca khususnya dan perkembangan dunia teknologi.
Medan, 29 Juli 2020
Winda Angelina Situmorang
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN i
PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
PENGHARGAAN v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penulisan 2
1.5 Manfaat Penulisan 2
1.6 Sistematika Penulisan 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 NodeMCU ESP 8266 4
2.2 LCD 5
2.3 Pompa Air 6
2.4 Sensor Kelembaban Tanah 7
2.5 Relay 8
2.6 Sensor Kekeruhan Air 9
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 11
3.1 Blok Diagram Sistem 11
3.2 Rangkaian LCD 11
3.3 Rangkaian Sensor Kelembaban 12
3.4 Rangkaian Sensor Kekeruhan Air 12
3.5 Rangkaian Relay 13
3.6 Rangkaian pompa Air 13
3.7 Wifi 14
3.8 Android 14
3.9 Rangkaian NodeMCU ESP 8266 14
3.10 Flowchart 15
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 16
4.1 Pengujian ESP 8266 16
4.2 Pengujian LCD 16
4.3 Pengujian Relay 17
4.4 Pengujian Sensor Kelembaban Tanah 18
4.5 Pengujian Sensor Kekeruhan 19
4.6 Program Alat Keseluruhan 19
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 27
5.1 Kesimpulan 27
5.2 Saran 27
DAFTAR PUSTAKA 28
LAMPIRAN 29
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Judul Halaman
4.1 Tabel Pengujian ESP 8266 16
4.2 Tabel Pengujian LCD 17
4.3 Tabel Pengujian Relay 17
4.4 Tabel Pengujian Sensor Kelembaban Tanah 18
4.5 Tabel Pengujian Sensor Kekeruhan 19
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar
Judul Halaman
2.1 NodeMCU ESP8266 5
2.2 LCD (Liquid Crystal Display) 6
2.3 Pompa Air 7
2.4 Sensor Kelembaban Tanah 8
2.5 Relay 9
2.6 Sensor Kekeruhan air 10
3.1 Diagram Blok 11
3.2 Rangkaian LCD 12
3.3 Rangkaian Sensor Kelembaban 12
3.4 Rangkaian Sensor Kekeruhan Air 13
3.5 Rangkaian Relay 13
3.6 Rangkaian pompa Air 13
3.9 Rangkaian NodeMCU ESP 8266 14
3.10 Flowchart 15
4.1 Pengujian ESP 8266 16
4.2 Pengujian LCD 17
4.3 Pengujian Relay 18
4.4 Pengujian Sensor Kelembaban Tanah 18
4.5 Pengujian Sensor Kekeruhan 19
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran
1. Wiring Keseluruhan 30
2. Datasheet NodeMCU ESP 8266 31
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyiraman tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan tanaman memerlukan asupan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis dalam memperoleh kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu pemberian air yang cukup merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman, karena air berpengaruh terhadap kelembaban tanah. Tanpa air yang cukup produktivitas suatu tanaman tidak akan maksimal.
Pemilik tanaman atau petani biasanya melakukan penyiraman secara manual dengan memberikan air sesuai jadwal. Namun cara ini kurang efektif, karena membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Pemilik juga tidak bisa meninggalkan tanaman dalam kurun waktu yang lama, karena tanaman dapat kekurangan air dan menyebabkan kematian. Komponen yang digunakan sebagai berikut lain nodeMCU ESP8266, sensor kelembaban, relay, LCD, pompa air, sensor kekeruhan air. Monitoring adalah sebuah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa sebuah sistem apakah sistem sudah berjalan sesuai rencana dan penyesuaian dapat diakukan dengan metodologis. Tujuan monitoring pada sistem ini untuk mendapatkan akurasi kelembaban yang ada pada tanah agar dapat dilaksanakannya penyiraman tanaman secara otomatis dengan air yang sudah melewati sensor kekeruhan air. Pada umumnya monitoring penyiraman tanaman otomaris menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) untuk menunjukkan aktifitas atau memberikan informasi yang di tangkap oleh sistem. Monitoring akan memberikan informasi kelembaban tanah.
Berdasarkan uraian ini pentingnya mengatur kelembaban tanah yang tepat, maka perlu dirancang sebuah alat yang dapat memantau kelembaban tanah. Dimana alat ini dapat mengontrol dan melakukan penyiraman sesuai kebutuhan kelembaban tanah yang diperlukan. Karena kelembaban tanah dapat dengan mudah berubah setiap waktu tergantung cuaca dan persediaan air dalam tanah. Banyak masalah yang terjadi pada perawatan tanaman salah satunya adalah tanaman yang mati karena
penyiraman yang tidak tepat. Karena itulah timbul ide untuk membuat Sistem Monitoring Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis NodeMCU ESP8266. Hal ini selain memudahkan manusia untuk memberi jumlah air yang tepat, juga memudahkan manusia sehingga tidak perlu lagi menyiram tanaman dan dapat menggunakan waktunya untuk melakukan aktivitas lain.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diselesaikan dalam proyek elektronika adalah:
1. Bagaimana cara memperoleh data kelembaban tanah dan mengintegrasikannya dengan nodeMCU ESP8266 ?
2. Bagaimana cara mendeteksi tingkat kekeruhan atau kebersihan air untuk penyiraman tanaman ?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini dilakukan untuk merancang alat penyiraman tanaman otomatis yang dapat mendeteksi kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis nodeMCU ESP8266 .
1.4 Batasan Masalah
1. Alat ini bekerja dengan mengukur kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah.
2. Menggunakan sensor kelembaban bertipe YL-69 (soil moisture sensor) untuk membaca kelembaban tanah.
3. Air yang akan dipergunakan untuk menyiram tanaman sudah melewati proses penyaringan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah bagaimana sistem ini dapat meringankan pekerjaan menyiram tanaman, karna penyiraman tanaman dilakukan secara otomatis dilakukan pada waktu dan saat yang tepat.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan merupakan sebuah gambaran secara umum mengenai pembahasan dalam bab-bab. Sistematika penulisan laporan ini meliputi:
BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang serta motivasi dari penyusun tugas akhir ini, serta permasalahan penelitian yang ada. Perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian terdapat di bab ini.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Memuat dasar-dasar teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini.
Adapun teori yang dibahas dalam tinjauan pustaka antara lain nodeMcu ESP8266,
sensor kelembaban, relay, LCD, pompa air, sensor kekeruhan air.
BAB III : METODOLOGI PERCOBAAN
Memuat diagram block, rangkaian sensor arus, rangkaian sensor tegangan, dan rangkaian lainnya.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Memuat rancangan dari analisis dari hasil pengujian.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Memuat kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini.
Dan saran mengenai perbaikan dan pengembangan lebih lanjut juga terdapat dalam bab ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 NodeMCU ESP8266
NodeMcu merupakan sebuah opensource platform IoT dan pengembangan Kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu programmer dalam membuat prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan arduino IDE.
Pengembangan Kit ini didasarkan pada modul ESP8266, yang mengintegrasikan GPIO, PWM (Pulse Width Modulation), IIC, 1-Wire dan ADC (Analog to Digital Converter) semua dalam satu board. Keunikan dari Nodemcu ini sendiri yaitu Boardnya yang berukuran sangat kecil yaitu panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan dengan berat 7 gram.
Tapi walaupun ukurannya yang kecil, board ini sudah dilengkapi dengan fitur wifi dan firmwarenya yang bersifat opensource. Penggunaan NodeMcu lebih menguntungkan dari segi biaya maupun efisiensi tempat, karena NodeMcu yang ukurannya kecil, lebih praktis dan harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan Arduino Uno. Arduino Uno sendiri merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang banyak diminati dan memiliki bahasa pemrograman C++ sama seperti NodeMcu, namun Arduino Uno belum memiliki modul wifi dan belum berbasis IoT. Untuk dapat menggunakan wifi Arduino Uno memerlukan perangkat tambahan berupa wifi shield. NodeMcu merupakan salah satu prduk yang mendapatkan hak khusus dari Arduino untuk dapat menggunakan aplikasi Arduino sehingga bahasa pemrograman yang digunakan sama dengan board Arduino pada umumnya.
Spesifikasi NodeMCU ESP8266 adalah sebagai berikut :
Tipe ESP8266 ESP-12E
Vendor pembuatan LoLin
USB port Micro Usb
GPIO pin 13
ADC 1 pin (10 bit)
Usb to serial convertor CH340G
Power input 5 Vdc
Ukuran module 57 x 30 mm
Gambar 2.1 nodeMCU ESP8266
2.2 LCD (Liquid Crytal Display)
LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik
Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
• Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
• Mempunyai 192 karakter tersimpan.
• Terdapat karakter generator terprogram.
• Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
• Dilengkapi dengan back light.
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah :
1. pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan
menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
2. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
3. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data.Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 K ohm, jika tidak digunakan dihubungkan keground, sedangkan tegangan catu daya keLCD sebesar 5 Volt.
Gambar 2.2 Lcd (Liquid Crystal Display)
2.3 Pompa Air
Water pump atau pompa air merupakan elemen yang berfungsi untuk menyerap sekaligus mendorong air yang terdapat pada sistem pendinginan sehingga dapat bersikulisasi pada mesin. Rongga-rongga mesin yang dilewati sirkulasi akan mendinginkan suhu dinding pada booring silinder. Hal ini secara otomatis dapat menaikkan suhu mesin dan untuk selanjutnya proses pendinginan dilakukan dibagian radiator. Kelancaran sirkulasi air pendingin harus benar-benar dijaga sebab apabila kelancaran sirkulasi air terganggu dengan adanya karat atau kotoran-kotoran lain dapat menimbulkan kenaikan temperatur mesin atau bahkan menimbulkan kerusakan pada mesin. Pompa air dapat bekerja setelah mesin dihidupkan sebab pompa air bekerja
melalui bantuan v-belt. V -belt berfungsi untuk menggerakkan kipas yang mengalirkan air ke seluruh rongga-rongga mesin. Salah satu kerusakan yang terjadi pada pompa air adalah putusnya benda yang bertugas menggerakkan kipas ini.
Gambar 2.3 Pompa Air
2.4 Sensor Kelembapan Tanah
Sensor soil moisture merupakan sebuah sensor yang dapat mengukur kadar air atau kelembaban tanah. Pengaplikasian sensor ini biasa digunakan pada suatu tanaman, ada jenis tanaman yang tidak boleh terlalu lembab atau kering contohnya adalah jamur, sehingga kita membutuhkan adanya alat yang dapat mengukur kelembaban tanah.
Sensor ini menggunakan dua buah probe untuk melewatkan arus melalui tanah lalu membaca tingkat resistansinya untuk mendapatkan tingkat kelembaban tanah. Makin banyak air membuat tanah makin mudah mengalirkan arus listrik (resistansi rendah), sementara tanah kering sulit mengalirkan arus listrik (resistansi tinggi). Ada tiga buah pin yang terdapat pada sensor ini yang mana masing masing pin memiliki tugas sendiri sendiri, yaitu :
1. Analog output yang (kabel biru) , 2. Ground (kabel hitam), dan 3. Power (kabel merah).
Sensor ini merupakan sensor ideal untuk memantau kadar air tanah untuk tanaman.
Sensor ini menggunakan dua konduktor untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian
membaca nilai resistansi untuk mendapatkan tingkat kelembaban. Lebih banyak air dalam tanah akan membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (nilai resistansi lebih besar), sedangkan tanah kering akan mempersulit untuk menghantarkan listrik (nilai resistansi kurang). Sensor soil moisture dalam penerapannya membutuhkan daya sebesar 3.3 v atau 5 V dengan keluaran tegangan sebesar 0–4.2 V. Sensor ini mampu membaca kadar air yang memiliki 3 kondisi yaitu :
1.0–300: tanah kering/ udara bebas 2.300–700: tanah lembab 3.700–
950: di dalam air
Sensor ini memiliki 3 pin yang terdiri dari pin ground, 5 V dan data.
Gambar 2.4 Sensor Kelembapan Tanah
2.5 Relay
Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti dan arus nominal yang harus dipenuhi output rangkaian pendriver atau pengemudinya. Arus yang digunakan pada rangkaian adalah arus DC. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis. Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen
yang dapat mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan “otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay.
Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut:
1. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.
2. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya atau energi listrik Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power supply nya. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan electromagnet relay terpisah sehingga antara beban dan sistem kontrol terpisah. Bagian utama relay elektro mekanik adalah sebagai berikut:
1. Kumparan electromagnet 2. Saklar atau kontaktor 3. Swing Armature 4. Spring atau Pegas
Gambar 2.5 Relay
2.6 Sensor Kekeruhan Air
Sensor kekeruhan air merupakan sensor yang berfungsi mengukur kualitas air dengan mendeteksi tingkat kekeruhannya. Sensor ini memanfaatkan cahaya yang
dipancarkan pada LED yang kemudian hasil pemantulan cahaya yang akan dibaca oleh sensor. Sehingga semakin tinggi tingkat kekeruhan air yang akan dideteksi maka tingkat pemantulan cahaya yang diterima akan semakin sedikit, dan sebaliknya.
Gambar 2.6 Sensor Kekeruhan air
POWER SUPPLY BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Diagram Blok
Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Blok
Sensor Kelembapan Tanah sebagai pendeteksi kelembapan pada tanah tumbuhan, sensor kekeruhan air untuk mendeteksi polusi air, NodeMCU ESP8266 sebagai pemproses dari masukan LCD sebagai keluaran untuk menampilkan kondisi tumbuhan Relay sebagai penggerak pompa Pompa Air sebagai keluaran untuk mengaliri air ke tumbuhan.
3.2 Rangkaian LCD (Liquid cristal display)
Liquid cristal display (LCD) adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. Display yang
WIFI NodeMCU
ESP 8266
RELAY LCD
ANDROID SENSOR
KEKERUHAN AIR
POMPA AIR SOIL MOISTURE
SENSOR
digunakan adalah LCD 16x2, yaitu display 2x16 karakter. Karakter yang ditampilkan LCD 16x2 adalah karakter ASCII.
Gambar 3.2 rangkaian LCD
3.3 Rangkaian Sensor kelembaban tanah
Sensor ini merupakan sensor untuk memantau kadar air tanah untuk tanaman. Sensor ini menggunakan dua konduktor untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca nilai resistansi untuk mendapatkan tingkat kelembaban.
Gambar 3.3 Rangkaian Sensor Kelembaban Tanah
3.4 Rangkaian Sensor kekeruhan Air
Sebagai Pendeteksi tingkat kekeruhan air dasar pembacaan kekeruhan air itu , dialat sensor tersebut ada sejenis sensor sumber cahaya dan penangkap cahaya, yang kemudian dilewatkan ke bagian air yang akan di lakukan pengukuran atau pengecekan kekeruhan.
Gambar 3.4 Rangkaian Sensor Kekeruhan Air
3.5 Rangkaian Relay
Untuk memutus dan menyambungkan arus pada pompa air.
Gambar 3.5 Rangkaian Relay
3.6 Rangkaian Pompa air
Pompa ini terbagi dua yaitu pompa sebagai pembuangan dan pompa pengisian setelah membaca signal data analog dari mikrokontroler.
Gambar 3.6 Rangkaian Pompa Air
3.7 Wifi
pengkoneksian pada android diinstruksikan kepada android untuk menampilkan nilai kelembaban tanah.
3.8 Android
Android akan menerima dan menampilkan nilai dari kondisi tanah apakah kering, lembab atau basah sesuai dengan pembacaan dari sensor kelembaban tanah.
3.9 Rangkaian NodeMCU ESP 8266
Sebagai pengolah data dari sensor memberi output dan pembacaan hasil dari sensor pembacan sensor. Rangkaian minimum sederhana minimal memiliki bagian Rangkaian catu daya DC dengan tegangan sesuai dengan tegangan suplai mikrokontroler. Rangkaian catu daya ini berfungsi untuk mensuplai sumber tegangan kemikrokontroler, agar mikrokontroler rmenyala.
Gambar 3.9 Rangkaian NodeMCU ESP 8266
START
Baca Sensor Kelembaban
Apakah Air Jernih
Tidak
Ya
Baca Sensor Kekeruhan Air
Relay On Relay Off
3.10 Flowchart
Tidak
Apakah Tanah Kering Ya
Tampilkan di LCD
Kirim ke Android via WIFI
4.1 Pengujian ESP 8266
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian pada rangkaian ESP 8266 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply sebagai sumber tegangan.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Arduino
NO Jenis Pengukuran Nilai (V)
1 Tegangan Operasional 3,21
Gambar 4.1 Pengujian ESP 8266
4.2 Pengujian LCD
LCD dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD. Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW. Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low „0‟ dan set high „1‟ pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW.
Jalur RW adalah jalur kontrol Read/Write. Ketika RW berlogika low „0‟, maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high „1‟,
maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low „0‟.Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam untuk menampilkan karaker pada display LCD.
Tabel 4.2 Hasil Pengujian LCD
NO Jenis Pengukuran Nilai (V)
1 Tegangan Operasional 4,76
Gambar 4.2 Nilai pengukuran LCD
4.3 Pengujian Driver Relay
Pada pengujian ini dapat dilakukan dengan pengecekan uotput yang telah dirangkai dengan sedemikian rupa, hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Driver Relay
NO Kondisi Nilai (V)
1 ON 4.75
2 OFF 0,00
Gambar 4.3 Relay pada saat ON (a) Relay pada saat OFF (b)
4.4 Pengujian Sensor Kelembaban Tanah
Sensor kelembaban tanah ini merupakan sensor ideal untuk memantau kadar air tanah untuk tanaman. Sensor ini menggunakan dua konduktor untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca nilai resistansi untuk mendapatkan tingkat kelembaban.
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Sensor Kelembaban Tanah
No Kondisi Nilai (V)
1 Lembab 0,002
2 Kering 3,17
Gambar 4.4 Pengunjian Sensor Kelembaban (b) Nilai pada saat Kering Pada saat lembab (a)
4.5 Pengujian Sensor Kekeruhan (Fotodioda)
Pengujian ini menggunakan air sebagai medianya sensor ini terdapat dua nilai yang akan digunakan yaitu analog dan digital, dan nilai yang akan ditampilkan yaitu nilai ADC.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Sensor kekeruhan
No Kondisi Nilai (V) Nilai (ADC)
1 Jernih 0,037 10
2 Keruh 0,009 4
Gambar 4.5 Pengunjian Sensor (b) Nilai pada saat Keruh Kekeruhan Nilai Pada saat Jernih (a)
4.6 Program Alat Keseluruhan
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#define relay 14
#define soilSensor 12
#define waterSensor A0
// Set the LCD address to 0x27 for a 16 chars and 2 line display
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F, 16, 2);
const char* ssid = "Xpectra";
const char* password = "superbox881";
WiFiServer server(80);
int countData = 0;
String dataUpdate;String content;
String s;
boolean keyData = 0;
unsigned long timeser;
int val;
int previousVal;
String notif;
String data = "0|0|0|"; // kondisitanaman|kondisi air|pompa
int batasJernih = 5;
int soilState;
int waterState;
String dt1,dt2;
String soil,water,pump;
void setup() { // prepare GPIO2 pinMode(2, OUTPUT);
digitalWrite(2, 0);
// prepare GPIO2 pinMode(13, OUTPUT);
digitalWrite(13, 0);
pinMode(relay,OUTPUT);
digitalWrite(relay,LOW);
pinMode(soilSensor,INPUT);
// initialize the Serial Serial.begin(9600);
// initialize the LCD lcd.begin();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" WINDA ANGELINA ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" NIM: 172411049 ");
delay(2000);
lcd.clear();
// Connect to WiFi network Serial.println();
Serial.println();
Serial.print("Connecting to ");
Serial.println(ssid);
WiFi.begin(ssid, password);
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
delay(500);
Serial.print(".");
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Menghubungkan...");
}
Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
// Start the server server.begin();
Serial.println("Server started");
// Print the IP address
Serial.println(WiFi.localIP());
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(WiFi.localIP());
delay(2000);
}
void loop() { printCountData();
// Check if a client has connected WiFiClient client = server.available();
if (!client) { return;
}
// Wait until the client sendssome data //Serial.println("new client");
while(!client.available()){
delay(1);
}
// Read the first line of the request String req = client.readStringUntil('\r');
//Serial.println(req);
client.flush();
// Match the request
if (req.indexOf("/gpio/1") != -1){
val = 0;
previousVal = val;
Serial.println("1");
keyData = 1;
}
else if (req.indexOf("/gpio/0") != -1){
notif = "";
val = previousVal;
Serial.println("0");
keyData = 0;
} else {
keyData = 0;
Serial.println("invalid request");
client.stop();
return;
}
// Set GPIO2 according to the request digitalWrite(2, val);
digitalWrite(13, val);
client.flush();
content = ("$|" + data + "\n");
// Prepare the response
//String s = "HTTP/1.1 200 OK\r\nContent-Type: text/html\r\n\r\n<!DOCTYPE HTML>\r\n<html>\r\nGPIO is now ";
String s = "HTTP/1.1 200 OK\r\nContent-Type: text/html\r\n\r\n";
s += content;
// Send the response to the client client.print(s);
delay(1);
//Serial.println("Client disonnected");
// The client will actually be disconnected
// when the function returns and 'client' object is detroyed }
void controlSystem(){
soilState = digitalRead(soilSensor);
waterState = analogRead(waterSensor);
// Serial.println(waterState);
// Cek kondisi tanah if(soilState == LOW) {
dt1 = " Tanah lembap ";
soil = "1"; //lembap }
else {
dt1 = " Tanah kering ";
soil = "0"; //kering }
// Cek kondisi air
if(waterState >= batasJernih) {
dt2 = "Air Jernih (" + String(waterState) +") ";
water = "1"; // jernih }
else {
dt2 = " Air Keruh (" + String(waterState) +") ";
water = "0"; //keruh }
// kondisi basah
if( soilState == LOW){
digitalWrite(relay,LOW); //pompa off pump ="0";
}
// kondisi kering
else if(soilState == HIGH){
// kondisi jernih
if(waterState >= batasJernih){
digitalWrite(relay,HIGH); //pompa on pump ="1";
}
// kondisi keruh else{
digitalWrite(relay,LOW); //pompa off pump ="0";
} } }
void printCountData() {
if(millis() > timeser +997) {
controlSystem();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(dt1);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(dt2);
data = soil +"|" + water + "|" + pump + "|";
timeser = millis();
} }
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembuatan, pengujian dan pembahasan pada proyek akhir yang berjudul sistem monitoring penyiraman tanaman otomatis berbasis nodeMCU ESP 8266.
Penerapan sistem IoT pada alat ini dapat membuat pemilik tanaman memantau tingkat kelembapan tanah tanaman sebagai tolak ukur pemberian air selama proses penyiraman, dan pengontrolan alat melalui smartphone android. Cara kerja alat ini adalah menggunakan input berupa sensor soil moisture YL-69 untuk mengukur kelembapan tanah dan sensor kekeruhan air untuk memastian airnya suda bersih pada NodeMCU ESP 8266. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa alat dapat menampilkan status kelembapan tanah kering dan lembap kemudian melakukan penyiraman otomatis saat kondisi tanah terbaca kering, dan saat kondisi air jernih pada waktu penyiraman yang dikehendaki dan pengontrolan penyiraman melalui aplikasi smartphone android serta menghasilkan output berupa nyala LED, tampilan status terkoneksi access point dan kondisi kelembapan tanah pada LCD dan aplikasi smartphone android.
5.2 Saran
Dari hasil tugas akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan dan dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karenanya penulis merasa perlu untuk memberi saran sebagai berikut
1. Agar waktu yang di berikan lebih panjang sehingga perancangan alat dan pengumpulan data dalam melakukan pengujian dapat di lakukan dengan maksimal.
2. Alat ini belum memiliki hasil yang di katakan sempurna karena memiliki banyak kendala dan sebaiknya jika ingin di kembangkan lagi lebih dapat teliti pada pemakaian sensor dll.
DAFTAR PUSTAKA
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi relay/
Diakses : 19 Juni 2020
http://pujiiswandi42.blogspot.com/2016/01/lcd-16x2-dengan
arduino.html#:~:text=LCD%2016x2%20dengan%20Arduino,mentransmisikan
%20cahaya%20dari%20back%2D.
Diakses : 19 Juni 2020
https://libratama.com/fungsi-dan-masalah-pada-pompa-air/
Diakses : 19 Juni 2020
http://saptaji.com/2018/12/21/mengukur-kelembaban-tanah-sensor-soil-moisture- pada-arduino/
Diakses : 20 Juni 2020
https://www.nyebarilmu.com/tutorial-mengakses-turbidity-sensor-atau-sensor- kekeruhan-air/
Diakses : 20 Juni 2020
https://docplayer.info/53666115-Bab-ii-dasar-teori-gambar-1-1-board-nodemcu.html Diakses : 9 Juli 2020
http://repository.polimdo.ac.id/353/1/TE011370%20%20Jansen%20%20S.%20Wakur.p df
Diakses: 10 Juli 2020
LAMPIRAN
1. Wiring Keseluruhan.
2. Datasheet NodeMCU ESP 8266