No. 65/11/34/Th.XVII, 5 November 2015
P
ERTUMBUHAN
E
KONOMI
D.I.
Y
OGYAKARTA TRIWULAN
III
TAHUN
2015
EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III 2015 TUMBUH SEBESAR 5,57
P
ERSEN, LEBIH TINGGI DIBANDING TRIWULAN III-2014 SEBESAR 5,01 PERSEN
A.
PDRB DIY MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan III-2014 (y-on-y)
Perekonomian DIY triwulan III-2015
dibanding triwulan III-2014 (y-on-y) tumbuh 5,3
persen. Pertumbuhan didukung oleh hampir semua
lapangan usaha, kecuali Pengadaan Listrik dan Gas
yang masih mengalami kontraksi 0,8 persen.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jasa Keuangan
sebesar 9,8 persen, diikuti Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum sebesar 8,5 persen, Jasa Lainnya
8,4 persen, Jasa Pendidikan sebesar 8,1 persen, Real
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2015 mencapai Rp26,7 triliun dan dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp21,4 triliun.
Perekonomian DIY Triwulan III-2015 terhadap triwulan III-2014 tumbuh 5,3 persen (y-on-y), tumbuh melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2014 yang sebesar 5,6 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan sebesar 9,8 persen. Dari sisi Pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,91 persen memberikan andil pertumbuhan terbesar, yaitu 2,98 persen.
Perekonomian DIY triwulan III-2015 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 5,57 persen, setelah mengalami kontraksi selama triwulan II-2015. Dari sisi produksi, pertumbuhan triwulan ini lebih disebabkan meningkatnya produksi Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu produksi pada industri tanaman pangan utamanya padi dan palawija yang tumbuh sebesar 44,69 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan lebih disebabkan oleh meningkatnya Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh sebesar 4,84 persen dan memberikan andil pertumbuhan sebesar 2,95 persen.
Tiga urutan terbesar lapangan usaha pemberi kontribusi struktur ekonomi DIY pada triwulan III-2015 adalah Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Lapangan Usaha Industri Pengolahan, dan Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Ketiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 35,9 persen.
Grafik 1. Pertumbuhan PDRB (y-on-y) Trw. III-2015 menurut Lapangan Usaha
0 2 4 6 8 10 12 Jasa Keuangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Jasa Lainnya Jasa Pendidikan
Real Estate Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Lainnya Persen
Estate dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial masing-masing 6,8 persen, dan Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan sebesar 6,4 persen.
Struktur PDRB DIY menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan
III-2015 meliputi 17 kategori, dengan penyumbang sepuluh terbesar lapangan usaha adalah: Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan; Industri Pengolahan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum;
Konstruksi; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan;
Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor; Informasi dan Komunikasi; Real
Estate; dan Transportasi dan Pergudangan.
Bila dilihat dari penciptaan
sumber pertumbuhan ekonomi
Indonesia triwulan III-2015 (y-on-y),
Perdagangan Besar-Eceran dan
Reparasi Mobil-Sepeda menjadi
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar
0,87 persen; diikuti Informasi dan
Komunikasi sebesar 0,81 persen; Jasa
Pendidikan sebesar 0,79 persen; Real
Estate sebesar 0,57 persen; Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum sebesar
0,41 persen; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan
Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,42
persen; Pertanian sebesar 0,26 persen;
Konstruksi dan Transportasi dan
Pergudangan masing-masing sebesar 0,24 persen; dan Lainnya sebesar 0,66 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan II-2015 (q-to-q)
Perekonomian ekonomi DIY pada triwulan III-2015 terhadap triwulan II-2015 (q-to-q) mengalami pertumbuhan pesat sebesar 5,57 persen. Pertumbuhan triwulan III-2015 terhadap
triwulan II-2015 (q-to-q) lebih disebabkan oleh petumbuhan positif di semua kategori kecuali Pengadaan Listrik dan Gas. Semua subkategori usaha di Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan juga tumbuh positif, terutama pertumbuhan yang tinggi di subkategori tanaman pangan,
hortikultura semusim, dan perkebunan semusim. Pertumbuhan tanaman pangan lebih didorong
oleh produksi ubi kayu yang mengalami panen raya. Sementara itu musim kemarau yang baik di
triwulan ini menyebabkan komoditas hortikultura semusim dan perkebunan semusim seperti
bawang merah, melon, tebu, dan tembakau mencapai produktivitas yang baik. Musim kemarau yang
panjang di tahun ini juga mendorong meningkatnya produksi air bersih yang diperlukan penduduk.
Momentum Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha yang terjadi di triwulan III-2015
ini juga menyebabkan meningkatnya permintaan produksi dan hasil-hasil peternakan. Momentum
hari raya juga memberi andil permintaan produksi barang dan jasa yang tercakup di
subkategori-subkategori dalam Lapangan Usaha Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor, seperti pembelian barang-barang kebutuhan pribadi dan rumah tangga serta pembelian dan
servis kendaraan bermotor. Sementara itu subkategori industri kehutanan juga meningkat seiring
meningkatnya permintaan bahan-bahan bangunan dari kayu untuk konstruksi. Permintaan Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB (y-on-y)
menurut Lapangan Usaha
5,57 4,15 4,74 5,30 -2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00
III-2014 I-2015 II-2015 III-2015
Persen
Pertanian Konstruksi Perdagangan Transportasi Akomodasi Infokom Real estate Administrasi Jasa Pendidikan
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB (q-to-q) menurut Lapangan Usaha
-40,0 -20,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0
I-2012 II-2012 III-2012 IV-2012 I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 I-2014 II-2014 III-2014 IV-2014 I-2015 II-2015 III-2015
PDRB Pertanian Perdagangan Pendidikan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
konsumsi barang dan jasa di hari raya juga mendorong meningkatnya produksi industri pengolahan,
baik industri besar sedang maupun industri kecil serta kerajinan rumah tangga.
Siklus tahunan belanja modal pemerintah di triwulan III-2015 ini meningkat cukup tinggi
terutama pembangunan fisik jalan, dan gedung pemerintah dan juga bangunan fasilitas umum
lainnya. Di sisi lain meningkatnya pembangunan fisik yang dilakukan oleh swasta masih terus
berlanjut, seperti pembangunan Mega Mall Hartono, Sahid, hotel berbintang, dan fasilitas
akomodasi lainnya. Musim liburan sekolah dan hari raya juga turut memacu meningkatnya
mobilitas penduduk melakukan perjalanan sehingga meningkatkan penggunaan sarana transportasi.
Tingginya intensitas penggunaan alat komunikasi terutama penggunaan telepon selular dan
internet di masa liburan dan
Hari Raya Idul Fitri turut
mendorong pertumbuhan
subkategori di Iapangan usaha
Informasi dan Komunikasi.
Demikian pula transaksi Jasa
Keuangan juga terdorong
tumbuh positif oleh
momentum-momentum
tersebut. Yogyakarta sebagai
destinasi wisata utama, lokasi
wisata dan tempat hiburan juga
disesaki pengunjung sehingga
di triwulan ini juga terjadi
lonjakan transaksi penjualan
tiket wisata. Memasuki tahun ajaran baru jasa pendidikan tumbuh positif baik di level pendidikan
dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Apalagi Yogyakarta menjadi primadona tujuan
menempuh pendidikan tinggi dari luar DIY. Sementara itu meningkatnya belanja Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib didorong oleh adanya pencairan upah dan gaji
ke-13 di triwulan ini.
B.
PDRB DIY MENURUT PENGELUARAN
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan III-2014 (y-on-y)
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan
ekonomi triwulan III-2015 terhadap triwulan
III-2014 semua komponen pengeluaran
kecuali Net Ekspor Antardaerah.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
komponen Impor Luar Negeri yaitu sebesar
21,4 persen, komponen Ekspor Luar Negeri
tumbuh sebesar 20,1 persen, dan komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
tumbuh 4,9 persen. Sementara Pengeluaran Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen
Triwulan III-2015 (y-on-y)
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 PKRT PKLNPRT PKP PMTB Ekspor LN Impor LN
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran(y-on-y)
PKRT LNPRTPKP PMTB Lainnya 5,57 4,74 5,30 (1,00) 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00
Trw III-2014 Trw II-2015 Trw III-2015
Konsumsi Pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh di bawah 3 persen.
Struktur PDRB DIY menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III-2015
dibanding triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun 2014 tidak menunjukkan
perubahan yang berarti meskipun andil pertumbuhannya berbeda. Aktivitas permintaan akhir
masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup dua
pertiga dari PDRB DIY. Komponen
lainnya yang memiliki peranan besar
terhadap PDRB DIY secara berturut-turut
adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto
dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah.
Dilihat dari sumber pertumbuhan
ekonomi DIY triwulan III-2015 (y-on-y),
andil pertumbuhan terbesar
disumbangkan oleh Komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
merupakan, yakni sebesar 2,98 persen,
diikuti komponen Lainnya yang terdiri dari Ekspor Luar Negeri Netto, Ekspor Antardaerah Netto,
dan Perubahan Inventori sebesar 1,45 persen, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 0,43
persen, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba Nonprofit sebesar 0,33 persen, dan Pembentukan
Modal Tetap Bruto sebesar 0,12 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan II-2015 (q-to-q)
Perekonomian DIY triwulan
III-2015 terhadap triwulan II-2015
(q-to-q) tumbuh pesat sebesar 5,57
persen. Pertumbuhan tersebut
dipengaruhi karena kontraksi
pertumbuhan triwulan sebelumnya.
Semua komponen tumbuh positif
kecuali Net Ekspor Antardaerah dan
Perubahan Inventori. Impor Barang
dan Jasa dari Luar Negeri tumbuh
63,6 persen, Ekspor Barang dan Jasa
ke Luar Negeri tumbuh sebesar 10,2
persen, Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah tumbuh 10,1 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh 7,9 persen, dan
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba Nonprofit tumbuh sebesar 7,6 persen. Sementara
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga juga tumbuh sebesar 4,8 persen.
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB DIY q-to-q menurut Pengeluaran -25,0 -20,0 -15,0 -10,0 -5,0 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 KRT P D R B PMTB
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-III 2015 Terhadap Triwulan I-III 2014 (c-to-c)
Perekonomian DIY triwulan I-III
2015 terhadap triwulan I-III 2014 (c-to-c) tumbuh sebesar 4,74 persen. Pertumbuhan
tersebut didorong oleh tumbuhnya
komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga yang tumbuh sebesar 4,5 persen,
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
Nonprofit tumbuh 1,1 persen, Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah tumbuh 2,8 persen,
Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh
1,1 persen, Ekspor Luar Negeri tumbuh 3,5
persen dan Impor Luar Negeri tumbuh 12,5
persen.
Perbandingan terhadap PDRB 33 Provinsi
Pada triwulan III-2015 kontribusi PDRB DIY dibanding triwulan II-2015 sedikit lebih baik,
baik terhadap pulau Jawa maupun terhadap jumlah 33 provinsi. Jika pada triwulan II-2015
kontribusi terhadap pulau Jawa sebesar 1,48 persen, naik menjadi 1,52 persen. Demikian pula
terhadap total 33 provinsi dari 0,86 persen naik menjadi 0,89 persen.
Grafik 7. Pertumbuhan PDRB DIY c-to-c menurut Pengeluaran 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 PKRT PKLNPRT PKP PMTB Ekspor LN Impor LN
Tabel 1
PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (juta rupiah)
Lapangan Usaha
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw III-2014 Triw II-2015 Triw III-2015 Triw III-2014 Triw II-2015 Triw III-2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.840.642,5 2.853.357,5 3.510.303,0 2.020.012,3 1.786.943,3 2.148.373,9 B Pertambangan dan Penggalian 153.174,0 172.242,2 173.899,0 118.746,9 120.025,0 120.885,4 C Industri Pengolahan 3.199.712,9 3.274.278,1 3.324.035,5 2.642.140,2 2.652.406,2 2.673.628,8 D Pengadaan Listrik dan Gas 23.861,0 17.397,0 16.742,9 29.678,1 30.848,1 29.454,4 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 26.386,8 27.441,7 27.566,8 21.201,8 21.323,9 21.419,5 F Konstruksi 2.242.091,5 2.242.161,5 2.365.142,0 1.904.048,7 1.856.521,5 1.942.867,1 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.001.199,6 2.092.403,7 2.151.477,9 1.700.448,9 1.756.764,9 1.787.043,4 H Transportasi dan Pergudangan 1.374.811,9 1.406.931,4 1.460.533,0 1.112.260,1 1.111.606,2 1.141.637,2 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.360.602,3 2.561.993,3 2.724.191,3 1.883.282,4 1.939.322,3 2.042.870,1 J Informasi dan Komunikasi 2.020.032,0 2.051.753,8 2.133.091,9 2.168.392,9 2.216.036,3 2.300.849,2 K Jasa Keuangan dan Asuransi 908.143,1 924.060,3 1.037.715,1 710.803,3 701.741,6 780.334,5 L Real Estat 1.633.634,3 1.762.034,6 1.803.347,3 1.438.914,8 1.519.743,1 1.537.432,6 M,N Jasa Perusahaan 242.623,9 258.402,7 262.614,7 233.160,3 245.721,0 247.252,8
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib 2.005.636,1 1.973.238,0 2.176.150,0 1.571.345,1 1.499.215,1 1.637.006,7 P Jasa Pendidikan 1.913.484,4 2.029.415,0 2.177.792,8 1.742.294,2 1.763.703,0 1.884.045,0 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 588.094,8 614.763,9 637.673,1 512.111,9 536.008,2 547.074,2 R,S,T,U Jasa Lainnya 612.443,9 618.870,9 674.048,4 551.067,4 549.549,4 597.098,8
Tabel 2
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen) Lapangan Usaha Triw III- 2015 terhadap Triw II-2015 (q-to-q) TriwIII-2015 terhadap Triw III-2014 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan Triw III-2015 (y-to-y) (1) (2) (3) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 20,23 6,35 0,26
B Pertambangan dan Penggalian 0,72 1,80 0,02
C Industri Pengolahan 0,80 1,19 0,08
D Pengadaan Listrik dan Gas -4,52 -0,75 0,00
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,45 1,03 0,01
F Konstruksi 4,65 2,04 0,24
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,72 5,09 0,87
H Transportasi dan Pergudangan 2,70 2,64 0,24
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,34 8,47 0,44
J Informasi dan Komunikasi 3,83 6,11 0,81
K Jasa Keuangan dan Asuransi 11,20 9,78 0,04
L Real Estat 1,16 6,85 0,57
M,N Jasa Perusahaan 0,62 6,04 0,10
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 9,19 4,18 0,42
P Jasa Pendidikan 6,82 8,14 0,79
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,06 6,83 0,22
R,S,T,U Jasa Lainnya 8,65 8,35 0,21
Tabel 3
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha,
Triwulan III-2014, Triwulan II-2015, dan Triwulan III-2015 (persen)
Lapangan Usaha Triw III-2014 Triw II-2015 Triw III-2015
(1) (2) (3) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11,8 11,5 13,2
B Pertambangan dan Penggalian 0,6 0,7 0,7
C Industri Pengolahan 13,3 13,2 12,5
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,1 0,1 0,1
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,1 0,1 0,1
F Konstruksi 9,3 9,0 8,9
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,3 8,4 8,1
H Transportasi dan Pergudangan 5,7 5,7 5,5
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,8 10,3 10,2
J Informasi dan Komunikasi 8,4 8,2 8,0
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,8 3,7 3,9
L Real Estat 6,8 7,1 6,8
M,N Jasa Perusahaan 1,0 1,0 1,0
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 8,3 7,9 8,2
P Jasa Pendidikan 7,9 8,2 8,2
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,4 2,5 2,4
R,S,T,U Jasa Lainnya 2,5 2,5 2,5
Tabel 4
PDRB Menurut Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (juta rupiah)
Lapangan Usaha
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw
III-2014 Triw II-2015 Triw III-2015 Triw III-2014 Triw II-2015 Triw III-2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 16.131.162 16.833.584 17.736.490 12.353.404 12.362.197 12.960.333 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 717.854 770.484 837.110 559.180 582.839 626.955 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3.887.450 3.725.103 4.143.010 3.014.800 2.816.700 3.101.566 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 7.150.391 7.061.383 7.673.917 5.490.552 5.110.877 5.514.202 5. Perubahan Inventori -80.684 626.406 -121.660 -72.770 500.936 -94.461 6. Ekspor Luar Negeri Barang dan Jasa 1.227.504 1.439.700 1.634.847 956.161 1.041.607 1.148.336 7. Dikurangi Impor Luar Negeri Barang dan Jasa 1.108.949 771.033 1.361.423 847.460 628.961 1.028.691 8. Net Ekspor Antardaerah -3.778.152 -4.804.882 -3.885.966 -1.093.959 -1.478.716 -788.965
Produk Domestik Bruto (PDB) 24.146.575 24.880.745 26.656.325 20.359.909 20.307.479 21.439.274
Tabel 5
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen) Komponen Triw III- 2015 Terhadap Triw II-2015 (q-to-q) Triw III-2015 terhadap Triw III-2014 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan Triw III-2015 (y-on-y) (1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 4,84 4,91 2,98
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 7,57 12,12 0,33
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 10,11 2,88 0,43
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 7,89 0,43 0,12
5. Perubahan Inventori (118,86) 29,81 (0,11)
6. Ekspor LN Barang dan Jasa 10,25 20,10 0,94
7. Dikurangi Impor LN Barang dan Jasa 63,55 21,39 0,89
8. Net Ekspor Antardaerah (46,65) (27,88) 1,50
Tabel 6
Struktur PDRB Menurut Pengeluaran,
Triwulan III-2014, Triwulan II-2015, dan Triwulan III-2015 (persen)
Lapangan Usaha III-2014 Triw Triw II-2015 Triw III-2015
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 66,81 67,66 66,54
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 2,97 3,10 3,14
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,10 14,97 15,54
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 29,61 28,38 28,79
5. Perubahan Inventori -0,33 2,52 -0,46
6. Ekspor Barang dan Jasa 5,08 5,79 6,13
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 4,59 3,10 5,11
8. Net Ekspor Antardaerah -15,65 -19,31 -14,58
Produk Domestik Bruto (PDB) 100,00 100,00 100,00
Tabel 7
Ringkasan PDRB 33 Provinsi Triwulanan (Juta Rp.) Thd Pulau Thd 33 Prov Sumatera 671.717.769,93 501.120.983,30 3,25 3,04 3,16 0,67 100,00 22,37 01. Aceh 33.814.283,72 28.791.717,93 3,05 -0,38 -1,53 0,00 5,03 1,13 02. Sumatra Utara 145.858.716,22 112.024.043,03 3,21 5,08 5,01 0,25 21,71 4,86 03. Sumatra Barat 48.443.588,24 35.660.008,15 3,05 4,71 5,16 0,07 7,21 1,61 04. Riau 167.424.188,62 114.233.875,18 4,68 -1,87 -1,50 -0,10 24,92 5,58 05. Jambi 40.616.906,66 31.727.098,77 0,47 4,53 5,21 0,06 6,05 1,35 06. Sumatra Selatan 88.308.676,35 65.929.192,65 3,82 4,89 4,75 0,14 13,15 2,94 07. Bengkulu 12.767.096,94 9.585.624,34 2,01 5,17 5,26 0,02 1,90 0,43 08. Lampung 66.881.277,84 52.313.154,25 3,27 5,18 5,07 0,12 9,96 2,23 09. Kep. Bangka Belitung 15.449.557,58 11.579.776,58 1,08 3,96 4,01 0,02 2,30 0,51 10. Kepulauan Riau 52.153.477,77 39.276.492,42 1,92 5,72 6,37 0,10 7,76 1,74 0,00 Jawa 1.749.578.788,33 1.339.034.472,73 2,75 5,39 5,19 3,11 100,00 58,27 11. DKI Jakarta 506.868.699,96 367.591.642,17 2,22 5,96 5,40 0,94 28,97 16,88 12. Jawa Barat 392.206.804,02 307.367.565,63 2,05 5,03 4,93 0,67 22,42 13,06 13. Jawa Tengah 261.348.339,60 206.981.118,70 2,91 4,95 5,08 0,44 14,94 8,70 14. DI Yogyakarta 26.656.324,69 21.439.273,77 5,57 5,30 4,74 0,05 1,52 0,89 15. Jawa Timur 438.825.617,44 342.469.400,92 3,89 5,44 5,30 0,80 25,08 14,61 16. Banten 123.673.002,63 93.185.471,54 2,03 5,18 5,19 0,21 7,07 4,12 0,00
Bali dan Nusa Tenggara 93.057.490,61 70.599.519,91 5,70 11,75 9,86 0,34 100,00 3,10
17. Bali 45.391.876,72 32.888.774,71 3,00 6,29 6,17 0,09 48,78 1,51 18. Nusa Tenggara Barat 27.684.547,63 22.977.493,19 9,86 26,12 19,76 0,22 29,75 0,92 19. Nusa Tenggara Timur 19.981.066,26 14.733.252,01 5,65 5,11 4,96 0,03 21,47 0,67
0,00 Kalimantan 240.025.360,78 196.772.234,65 0,77 -0,41 0,73 -0,04 100,00 7,99 20. Kalimantan Barat 37.134.841,50 28.371.609,92 4,67 4,23 4,39 0,05 15,47 1,24 21. Kalimantan Tengah 26.283.868,32 20.024.514,35 2,87 6,66 7,10 0,06 10,95 0,88 22. Kalimantan Selatan 38.431.300,11 29.202.954,91 5,19 3,86 3,63 0,05 16,01 1,28 23. Kalimantan Timur 138.175.350,85 119.173.155,47 -1,47 -3,49 -1,65 -0,20 57,57 4,60 0,00 Sulawesi 182.431.785,19 136.895.039,99 5,55 8,16 8,06 0,47 100,00 6,08 24. Sulawesi Utara 23.567.406,67 18.002.587,55 4,78 6,28 6,31 0,05 12,92 0,78 25. Sulawesi Tengah 27.224.001,59 20.919.397,45 4,24 15,08 15,84 0,12 14,92 0,91 26. Sulawesi Selatan 92.762.610,69 66.806.761,54 7,01 7,34 6,93 0,21 50,85 3,09 27. Sulawesi Tenggara 22.809.352,80 18.793.708,10 3,86 6,96 6,66 0,06 12,50 0,76 28. Gorontalo 7.540.122,15 5.732.302,28 5,74 5,80 5,69 0,01 4,13 0,25 29. Sulawesi Barat 8.528.291,30 6.640.283,07 2,17 6,72 7,25 0,02 4,67 0,28 0,00
Maluku dan Papua 65.860.321,16 56.583.702,26 0,47 2,28 5,22 0,06 100,00 2,19
30. Maluku 8.717.458,14 6.262.102,33 2,01 5,27 5,03 0,01 13,24 0,29 31. Maluku Utara 6.811.639,35 5.187.543,79 2,65 6,77 6,20 0,01 10,34 0,23 32. Papua Barat 16.148.625,36 13.339.370,47 6,51 6,43 3,61 0,04 24,52 0,54 33. Papua 34.182.598,31 31.794.685,66 -2,48 -0,59 5,76 -0,01 51,90 1,14 3.002.671.516,02 2.301.005.952,84 2,88 4,61 4,63 4,61 PROPINSI Triwulan III C ADHB ADHK Q Y 33 PROPINSI SoG Kontribusi