• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

No. 65/11/34/Th.XVII, 5 November 2015

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

D.I.

Y

OGYAKARTA TRIWULAN

III

TAHUN

2015

EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III 2015 TUMBUH SEBESAR 5,57

P

ERSEN, LEBIH TINGGI DIBANDING TRIWULAN III-2014 SEBESAR 5,01 PERSEN

A.

PDRB DIY MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan III-2014 (y-on-y)

Perekonomian DIY triwulan III-2015

dibanding triwulan III-2014 (y-on-y) tumbuh 5,3

persen. Pertumbuhan didukung oleh hampir semua

lapangan usaha, kecuali Pengadaan Listrik dan Gas

yang masih mengalami kontraksi 0,8 persen.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jasa Keuangan

sebesar 9,8 persen, diikuti Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum sebesar 8,5 persen, Jasa Lainnya

8,4 persen, Jasa Pendidikan sebesar 8,1 persen, Real

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

 Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2015 mencapai Rp26,7 triliun dan dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp21,4 triliun.

 Perekonomian DIY Triwulan III-2015 terhadap triwulan III-2014 tumbuh 5,3 persen (y-on-y), tumbuh melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2014 yang sebesar 5,6 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan sebesar 9,8 persen. Dari sisi Pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,91 persen memberikan andil pertumbuhan terbesar, yaitu 2,98 persen.

 Perekonomian DIY triwulan III-2015 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 5,57 persen, setelah mengalami kontraksi selama triwulan II-2015. Dari sisi produksi, pertumbuhan triwulan ini lebih disebabkan meningkatnya produksi Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu produksi pada industri tanaman pangan utamanya padi dan palawija yang tumbuh sebesar 44,69 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan lebih disebabkan oleh meningkatnya Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh sebesar 4,84 persen dan memberikan andil pertumbuhan sebesar 2,95 persen.

 Tiga urutan terbesar lapangan usaha pemberi kontribusi struktur ekonomi DIY pada triwulan III-2015 adalah Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Lapangan Usaha Industri Pengolahan, dan Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Ketiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 35,9 persen.

Grafik 1. Pertumbuhan PDRB (y-on-y) Trw. III-2015 menurut Lapangan Usaha

0 2 4 6 8 10 12 Jasa Keuangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Jasa Lainnya Jasa Pendidikan

Real Estate Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Lainnya Persen

(2)

Estate dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial masing-masing 6,8 persen, dan Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan sebesar 6,4 persen.

Struktur PDRB DIY menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan

III-2015 meliputi 17 kategori, dengan penyumbang sepuluh terbesar lapangan usaha adalah: Pertanian,

Kehutanan, dan Perikanan; Industri Pengolahan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum;

Konstruksi; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan;

Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor; Informasi dan Komunikasi; Real

Estate; dan Transportasi dan Pergudangan.

Bila dilihat dari penciptaan

sumber pertumbuhan ekonomi

Indonesia triwulan III-2015 (y-on-y),

Perdagangan Besar-Eceran dan

Reparasi Mobil-Sepeda menjadi

sumber pertumbuhan tertinggi sebesar

0,87 persen; diikuti Informasi dan

Komunikasi sebesar 0,81 persen; Jasa

Pendidikan sebesar 0,79 persen; Real

Estate sebesar 0,57 persen; Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum sebesar

0,41 persen; Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,42

persen; Pertanian sebesar 0,26 persen;

Konstruksi dan Transportasi dan

Pergudangan masing-masing sebesar 0,24 persen; dan Lainnya sebesar 0,66 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan II-2015 (q-to-q)

Perekonomian ekonomi DIY pada triwulan III-2015 terhadap triwulan II-2015 (q-to-q) mengalami pertumbuhan pesat sebesar 5,57 persen. Pertumbuhan triwulan III-2015 terhadap

triwulan II-2015 (q-to-q) lebih disebabkan oleh petumbuhan positif di semua kategori kecuali Pengadaan Listrik dan Gas. Semua subkategori usaha di Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan juga tumbuh positif, terutama pertumbuhan yang tinggi di subkategori tanaman pangan,

hortikultura semusim, dan perkebunan semusim. Pertumbuhan tanaman pangan lebih didorong

oleh produksi ubi kayu yang mengalami panen raya. Sementara itu musim kemarau yang baik di

triwulan ini menyebabkan komoditas hortikultura semusim dan perkebunan semusim seperti

bawang merah, melon, tebu, dan tembakau mencapai produktivitas yang baik. Musim kemarau yang

panjang di tahun ini juga mendorong meningkatnya produksi air bersih yang diperlukan penduduk.

Momentum Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha yang terjadi di triwulan III-2015

ini juga menyebabkan meningkatnya permintaan produksi dan hasil-hasil peternakan. Momentum

hari raya juga memberi andil permintaan produksi barang dan jasa yang tercakup di

subkategori-subkategori dalam Lapangan Usaha Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor, seperti pembelian barang-barang kebutuhan pribadi dan rumah tangga serta pembelian dan

servis kendaraan bermotor. Sementara itu subkategori industri kehutanan juga meningkat seiring

meningkatnya permintaan bahan-bahan bangunan dari kayu untuk konstruksi. Permintaan Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB (y-on-y)

menurut Lapangan Usaha

5,57 4,15 4,74 5,30 -2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00

III-2014 I-2015 II-2015 III-2015

Persen

Pertanian Konstruksi Perdagangan Transportasi Akomodasi Infokom Real estate Administrasi Jasa Pendidikan

(3)

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB (q-to-q) menurut Lapangan Usaha

-40,0 -20,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0

I-2012 II-2012 III-2012 IV-2012 I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 I-2014 II-2014 III-2014 IV-2014 I-2015 II-2015 III-2015

PDRB Pertanian Perdagangan Pendidikan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

konsumsi barang dan jasa di hari raya juga mendorong meningkatnya produksi industri pengolahan,

baik industri besar sedang maupun industri kecil serta kerajinan rumah tangga.

Siklus tahunan belanja modal pemerintah di triwulan III-2015 ini meningkat cukup tinggi

terutama pembangunan fisik jalan, dan gedung pemerintah dan juga bangunan fasilitas umum

lainnya. Di sisi lain meningkatnya pembangunan fisik yang dilakukan oleh swasta masih terus

berlanjut, seperti pembangunan Mega Mall Hartono, Sahid, hotel berbintang, dan fasilitas

akomodasi lainnya. Musim liburan sekolah dan hari raya juga turut memacu meningkatnya

mobilitas penduduk melakukan perjalanan sehingga meningkatkan penggunaan sarana transportasi.

Tingginya intensitas penggunaan alat komunikasi terutama penggunaan telepon selular dan

internet di masa liburan dan

Hari Raya Idul Fitri turut

mendorong pertumbuhan

subkategori di Iapangan usaha

Informasi dan Komunikasi.

Demikian pula transaksi Jasa

Keuangan juga terdorong

tumbuh positif oleh

momentum-momentum

tersebut. Yogyakarta sebagai

destinasi wisata utama, lokasi

wisata dan tempat hiburan juga

disesaki pengunjung sehingga

di triwulan ini juga terjadi

lonjakan transaksi penjualan

tiket wisata. Memasuki tahun ajaran baru jasa pendidikan tumbuh positif baik di level pendidikan

dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Apalagi Yogyakarta menjadi primadona tujuan

menempuh pendidikan tinggi dari luar DIY. Sementara itu meningkatnya belanja Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib didorong oleh adanya pencairan upah dan gaji

ke-13 di triwulan ini.

B.

PDRB DIY MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan III-2014 (y-on-y)

Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan

ekonomi triwulan III-2015 terhadap triwulan

III-2014 semua komponen pengeluaran

kecuali Net Ekspor Antardaerah.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh

komponen Impor Luar Negeri yaitu sebesar

21,4 persen, komponen Ekspor Luar Negeri

tumbuh sebesar 20,1 persen, dan komponen

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

tumbuh 4,9 persen. Sementara Pengeluaran Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen

Triwulan III-2015 (y-on-y)

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 PKRT PKLNPRT PKP PMTB Ekspor LN Impor LN

(4)

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran(y-on-y)

PKRT LNPRTPKP PMTB Lainnya 5,57 4,74 5,30 (1,00) 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00

Trw III-2014 Trw II-2015 Trw III-2015

Konsumsi Pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh di bawah 3 persen.

Struktur PDRB DIY menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III-2015

dibanding triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun 2014 tidak menunjukkan

perubahan yang berarti meskipun andil pertumbuhannya berbeda. Aktivitas permintaan akhir

masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup dua

pertiga dari PDRB DIY. Komponen

lainnya yang memiliki peranan besar

terhadap PDRB DIY secara berturut-turut

adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto

dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah.

Dilihat dari sumber pertumbuhan

ekonomi DIY triwulan III-2015 (y-on-y),

andil pertumbuhan terbesar

disumbangkan oleh Komponen

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

merupakan, yakni sebesar 2,98 persen,

diikuti komponen Lainnya yang terdiri dari Ekspor Luar Negeri Netto, Ekspor Antardaerah Netto,

dan Perubahan Inventori sebesar 1,45 persen, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 0,43

persen, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba Nonprofit sebesar 0,33 persen, dan Pembentukan

Modal Tetap Bruto sebesar 0,12 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2015 Terhadap Triwulan II-2015 (q-to-q)

Perekonomian DIY triwulan

III-2015 terhadap triwulan II-2015

(q-to-q) tumbuh pesat sebesar 5,57

persen. Pertumbuhan tersebut

dipengaruhi karena kontraksi

pertumbuhan triwulan sebelumnya.

Semua komponen tumbuh positif

kecuali Net Ekspor Antardaerah dan

Perubahan Inventori. Impor Barang

dan Jasa dari Luar Negeri tumbuh

63,6 persen, Ekspor Barang dan Jasa

ke Luar Negeri tumbuh sebesar 10,2

persen, Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah tumbuh 10,1 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh 7,9 persen, dan

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba Nonprofit tumbuh sebesar 7,6 persen. Sementara

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga juga tumbuh sebesar 4,8 persen.

Grafik 6. Pertumbuhan PDRB DIY q-to-q menurut Pengeluaran -25,0 -20,0 -15,0 -10,0 -5,0 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 KRT P D R B PMTB

(5)

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-III 2015 Terhadap Triwulan I-III 2014 (c-to-c)

Perekonomian DIY triwulan I-III

2015 terhadap triwulan I-III 2014 (c-to-c) tumbuh sebesar 4,74 persen. Pertumbuhan

tersebut didorong oleh tumbuhnya

komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga yang tumbuh sebesar 4,5 persen,

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba

Nonprofit tumbuh 1,1 persen, Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah tumbuh 2,8 persen,

Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh

1,1 persen, Ekspor Luar Negeri tumbuh 3,5

persen dan Impor Luar Negeri tumbuh 12,5

persen.

Perbandingan terhadap PDRB 33 Provinsi

Pada triwulan III-2015 kontribusi PDRB DIY dibanding triwulan II-2015 sedikit lebih baik,

baik terhadap pulau Jawa maupun terhadap jumlah 33 provinsi. Jika pada triwulan II-2015

kontribusi terhadap pulau Jawa sebesar 1,48 persen, naik menjadi 1,52 persen. Demikian pula

terhadap total 33 provinsi dari 0,86 persen naik menjadi 0,89 persen.

Grafik 7. Pertumbuhan PDRB DIY c-to-c menurut Pengeluaran 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 PKRT PKLNPRT PKP PMTB Ekspor LN Impor LN

(6)

Tabel 1

PDRB Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (juta rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw III-2014 Triw II-2015 Triw III-2015 Triw III-2014 Triw II-2015 Triw III-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.840.642,5 2.853.357,5 3.510.303,0 2.020.012,3 1.786.943,3 2.148.373,9 B Pertambangan dan Penggalian 153.174,0 172.242,2 173.899,0 118.746,9 120.025,0 120.885,4 C Industri Pengolahan 3.199.712,9 3.274.278,1 3.324.035,5 2.642.140,2 2.652.406,2 2.673.628,8 D Pengadaan Listrik dan Gas 23.861,0 17.397,0 16.742,9 29.678,1 30.848,1 29.454,4 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 26.386,8 27.441,7 27.566,8 21.201,8 21.323,9 21.419,5 F Konstruksi 2.242.091,5 2.242.161,5 2.365.142,0 1.904.048,7 1.856.521,5 1.942.867,1 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.001.199,6 2.092.403,7 2.151.477,9 1.700.448,9 1.756.764,9 1.787.043,4 H Transportasi dan Pergudangan 1.374.811,9 1.406.931,4 1.460.533,0 1.112.260,1 1.111.606,2 1.141.637,2 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.360.602,3 2.561.993,3 2.724.191,3 1.883.282,4 1.939.322,3 2.042.870,1 J Informasi dan Komunikasi 2.020.032,0 2.051.753,8 2.133.091,9 2.168.392,9 2.216.036,3 2.300.849,2 K Jasa Keuangan dan Asuransi 908.143,1 924.060,3 1.037.715,1 710.803,3 701.741,6 780.334,5 L Real Estat 1.633.634,3 1.762.034,6 1.803.347,3 1.438.914,8 1.519.743,1 1.537.432,6 M,N Jasa Perusahaan 242.623,9 258.402,7 262.614,7 233.160,3 245.721,0 247.252,8

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 2.005.636,1 1.973.238,0 2.176.150,0 1.571.345,1 1.499.215,1 1.637.006,7 P Jasa Pendidikan 1.913.484,4 2.029.415,0 2.177.792,8 1.742.294,2 1.763.703,0 1.884.045,0 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 588.094,8 614.763,9 637.673,1 512.111,9 536.008,2 547.074,2 R,S,T,U Jasa Lainnya 612.443,9 618.870,9 674.048,4 551.067,4 549.549,4 597.098,8

(7)

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen) Lapangan Usaha Triw III- 2015 terhadap Triw II-2015 (q-to-q) TriwIII-2015 terhadap Triw III-2014 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan Triw III-2015 (y-to-y) (1) (2) (3) (4)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 20,23 6,35 0,26

B Pertambangan dan Penggalian 0,72 1,80 0,02

C Industri Pengolahan 0,80 1,19 0,08

D Pengadaan Listrik dan Gas -4,52 -0,75 0,00

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,45 1,03 0,01

F Konstruksi 4,65 2,04 0,24

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,72 5,09 0,87

H Transportasi dan Pergudangan 2,70 2,64 0,24

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,34 8,47 0,44

J Informasi dan Komunikasi 3,83 6,11 0,81

K Jasa Keuangan dan Asuransi 11,20 9,78 0,04

L Real Estat 1,16 6,85 0,57

M,N Jasa Perusahaan 0,62 6,04 0,10

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 9,19 4,18 0,42

P Jasa Pendidikan 6,82 8,14 0,79

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,06 6,83 0,22

R,S,T,U Jasa Lainnya 8,65 8,35 0,21

(8)

Tabel 3

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha,

Triwulan III-2014, Triwulan II-2015, dan Triwulan III-2015 (persen)

Lapangan Usaha Triw III-2014 Triw II-2015 Triw III-2015

(1) (2) (3) (4)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11,8 11,5 13,2

B Pertambangan dan Penggalian 0,6 0,7 0,7

C Industri Pengolahan 13,3 13,2 12,5

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,1 0,1 0,1

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,1 0,1 0,1

F Konstruksi 9,3 9,0 8,9

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,3 8,4 8,1

H Transportasi dan Pergudangan 5,7 5,7 5,5

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,8 10,3 10,2

J Informasi dan Komunikasi 8,4 8,2 8,0

K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,8 3,7 3,9

L Real Estat 6,8 7,1 6,8

M,N Jasa Perusahaan 1,0 1,0 1,0

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 8,3 7,9 8,2

P Jasa Pendidikan 7,9 8,2 8,2

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,4 2,5 2,4

R,S,T,U Jasa Lainnya 2,5 2,5 2,5

(9)

Tabel 4

PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (juta rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw

III-2014 Triw II-2015 Triw III-2015 Triw III-2014 Triw II-2015 Triw III-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 16.131.162 16.833.584 17.736.490 12.353.404 12.362.197 12.960.333 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 717.854 770.484 837.110 559.180 582.839 626.955 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3.887.450 3.725.103 4.143.010 3.014.800 2.816.700 3.101.566 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 7.150.391 7.061.383 7.673.917 5.490.552 5.110.877 5.514.202 5. Perubahan Inventori -80.684 626.406 -121.660 -72.770 500.936 -94.461 6. Ekspor Luar Negeri Barang dan Jasa 1.227.504 1.439.700 1.634.847 956.161 1.041.607 1.148.336 7. Dikurangi Impor Luar Negeri Barang dan Jasa 1.108.949 771.033 1.361.423 847.460 628.961 1.028.691 8. Net Ekspor Antardaerah -3.778.152 -4.804.882 -3.885.966 -1.093.959 -1.478.716 -788.965

Produk Domestik Bruto (PDB) 24.146.575 24.880.745 26.656.325 20.359.909 20.307.479 21.439.274

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen) Komponen Triw III- 2015 Terhadap Triw II-2015 (q-to-q) Triw III-2015 terhadap Triw III-2014 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan Triw III-2015 (y-on-y) (1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 4,84 4,91 2,98

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 7,57 12,12 0,33

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 10,11 2,88 0,43

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 7,89 0,43 0,12

5. Perubahan Inventori (118,86) 29,81 (0,11)

6. Ekspor LN Barang dan Jasa 10,25 20,10 0,94

7. Dikurangi Impor LN Barang dan Jasa 63,55 21,39 0,89

8. Net Ekspor Antardaerah (46,65) (27,88) 1,50

(10)

Tabel 6

Struktur PDRB Menurut Pengeluaran,

Triwulan III-2014, Triwulan II-2015, dan Triwulan III-2015 (persen)

Lapangan Usaha III-2014 Triw Triw II-2015 Triw III-2015

(1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 66,81 67,66 66,54

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 2,97 3,10 3,14

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,10 14,97 15,54

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 29,61 28,38 28,79

5. Perubahan Inventori -0,33 2,52 -0,46

6. Ekspor Barang dan Jasa 5,08 5,79 6,13

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 4,59 3,10 5,11

8. Net Ekspor Antardaerah -15,65 -19,31 -14,58

Produk Domestik Bruto (PDB) 100,00 100,00 100,00

(11)

Tabel 7

Ringkasan PDRB 33 Provinsi Triwulanan (Juta Rp.) Thd Pulau Thd 33 Prov Sumatera 671.717.769,93 501.120.983,30 3,25 3,04 3,16 0,67 100,00 22,37 01. Aceh 33.814.283,72 28.791.717,93 3,05 -0,38 -1,53 0,00 5,03 1,13 02. Sumatra Utara 145.858.716,22 112.024.043,03 3,21 5,08 5,01 0,25 21,71 4,86 03. Sumatra Barat 48.443.588,24 35.660.008,15 3,05 4,71 5,16 0,07 7,21 1,61 04. Riau 167.424.188,62 114.233.875,18 4,68 -1,87 -1,50 -0,10 24,92 5,58 05. Jambi 40.616.906,66 31.727.098,77 0,47 4,53 5,21 0,06 6,05 1,35 06. Sumatra Selatan 88.308.676,35 65.929.192,65 3,82 4,89 4,75 0,14 13,15 2,94 07. Bengkulu 12.767.096,94 9.585.624,34 2,01 5,17 5,26 0,02 1,90 0,43 08. Lampung 66.881.277,84 52.313.154,25 3,27 5,18 5,07 0,12 9,96 2,23 09. Kep. Bangka Belitung 15.449.557,58 11.579.776,58 1,08 3,96 4,01 0,02 2,30 0,51 10. Kepulauan Riau 52.153.477,77 39.276.492,42 1,92 5,72 6,37 0,10 7,76 1,74 0,00 Jawa 1.749.578.788,33 1.339.034.472,73 2,75 5,39 5,19 3,11 100,00 58,27 11. DKI Jakarta 506.868.699,96 367.591.642,17 2,22 5,96 5,40 0,94 28,97 16,88 12. Jawa Barat 392.206.804,02 307.367.565,63 2,05 5,03 4,93 0,67 22,42 13,06 13. Jawa Tengah 261.348.339,60 206.981.118,70 2,91 4,95 5,08 0,44 14,94 8,70 14. DI Yogyakarta 26.656.324,69 21.439.273,77 5,57 5,30 4,74 0,05 1,52 0,89 15. Jawa Timur 438.825.617,44 342.469.400,92 3,89 5,44 5,30 0,80 25,08 14,61 16. Banten 123.673.002,63 93.185.471,54 2,03 5,18 5,19 0,21 7,07 4,12 0,00

Bali dan Nusa Tenggara 93.057.490,61 70.599.519,91 5,70 11,75 9,86 0,34 100,00 3,10

17. Bali 45.391.876,72 32.888.774,71 3,00 6,29 6,17 0,09 48,78 1,51 18. Nusa Tenggara Barat 27.684.547,63 22.977.493,19 9,86 26,12 19,76 0,22 29,75 0,92 19. Nusa Tenggara Timur 19.981.066,26 14.733.252,01 5,65 5,11 4,96 0,03 21,47 0,67

0,00 Kalimantan 240.025.360,78 196.772.234,65 0,77 -0,41 0,73 -0,04 100,00 7,99 20. Kalimantan Barat 37.134.841,50 28.371.609,92 4,67 4,23 4,39 0,05 15,47 1,24 21. Kalimantan Tengah 26.283.868,32 20.024.514,35 2,87 6,66 7,10 0,06 10,95 0,88 22. Kalimantan Selatan 38.431.300,11 29.202.954,91 5,19 3,86 3,63 0,05 16,01 1,28 23. Kalimantan Timur 138.175.350,85 119.173.155,47 -1,47 -3,49 -1,65 -0,20 57,57 4,60 0,00 Sulawesi 182.431.785,19 136.895.039,99 5,55 8,16 8,06 0,47 100,00 6,08 24. Sulawesi Utara 23.567.406,67 18.002.587,55 4,78 6,28 6,31 0,05 12,92 0,78 25. Sulawesi Tengah 27.224.001,59 20.919.397,45 4,24 15,08 15,84 0,12 14,92 0,91 26. Sulawesi Selatan 92.762.610,69 66.806.761,54 7,01 7,34 6,93 0,21 50,85 3,09 27. Sulawesi Tenggara 22.809.352,80 18.793.708,10 3,86 6,96 6,66 0,06 12,50 0,76 28. Gorontalo 7.540.122,15 5.732.302,28 5,74 5,80 5,69 0,01 4,13 0,25 29. Sulawesi Barat 8.528.291,30 6.640.283,07 2,17 6,72 7,25 0,02 4,67 0,28 0,00

Maluku dan Papua 65.860.321,16 56.583.702,26 0,47 2,28 5,22 0,06 100,00 2,19

30. Maluku 8.717.458,14 6.262.102,33 2,01 5,27 5,03 0,01 13,24 0,29 31. Maluku Utara 6.811.639,35 5.187.543,79 2,65 6,77 6,20 0,01 10,34 0,23 32. Papua Barat 16.148.625,36 13.339.370,47 6,51 6,43 3,61 0,04 24,52 0,54 33. Papua 34.182.598,31 31.794.685,66 -2,48 -0,59 5,76 -0,01 51,90 1,14 3.002.671.516,02 2.301.005.952,84 2,88 4,61 4,63 4,61 PROPINSI Triwulan III C ADHB ADHK Q Y 33 PROPINSI SoG Kontribusi

Gambar

Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen  Triwulan III-2015 (y-on-y)
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Pengeluaran(y-on-y)  PKRT LNPRTPKPPMTB Lainnya5,57 4,74 5,30 (1,00)0,001,002,003,004,005,006,007,00

Referensi

Dokumen terkait

(1994), kegiatan Hasil pengukuran seismik dan magnetik dengan vulkanisme di Jawa ditunjukkan oleh keterdapatan lava lintasan berarah barat laut – tenggara yang memotong

Akuntan Publik yang menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja dan tidak membuat kertas kerja yang berkaitan dengan jasa yang diberikan akan dipidana penjara paling lama

1) Proses APO08 - (Mengelola Hubungan) berada pada level 3, sedangkan target yang ingin dicapai yaitu level 5 yang artinya implementasi layanan m-banking untuk

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada data-data yang berkaitan dengan proses penanaman nilai-nilai multikultural melalui pendidikan agama Islam dan faktor-pendukung

Diakses pada 30 April 2020 dari Babble:

Penanda genetik env SU dengan metode RT- PCR atau PCR dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sapi Bali yang dicurigai terin- feksi penyakit

Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah agar dapat menjadi seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh

Biaya Sediaan 3 5 Total pertahun dalam Juta Rupiah Grafik 4.5 Grafik Fungsi Tingkat Sediaan Pasir Optimum 500 600 700 Tingkat Sediaan (IVp/th ) ».. Biaya Sediaan Total pertahun