Berita Resmi Statistik No.09/11/Th.XVII, 7 November 2016 1 Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha
Triwulan III-2016
BPS PROVINSI LAMPUNG
Perekonomian Provinsi Lampung triwulan III-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 74,27 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp. 55,08 triliun.
Ekonomi Provinsi Lampung triwulan 2016 tumbuh menguat sebesar 5,26 persen dibanding triwulan III-2015 (y-on-y) yang tumbuh 5,22 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 21,56 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga sebesar 5,72 persen. Ekonomi Provinsi Lampung triwulan III-2016 mengalami pertumbuhan melambat sebesar 3,34 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, selain bersumber dari peningkatan produksi Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terutama hasil perkebunan, juga meningkatnya produksi lapangan usaha Konstruksi dan Perdagangan. Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan diantaranya didukung oleh peningkatan ekspor luar negeri sebesar 12,44 persen dan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga sebesar 8,12 persen.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi wilayah Pulau Sumatera triwulan III-2016 tumbuh sebesar 3,88 persen dan pertumbuhan tertinggi di Provinsi Sumatra Utara yang tumbuh 5,28 persen.
No. 09/11/Th.XVII, 7 November 2016
PERTUMBUHAN
EKONOMI
LAMPUNG
TRIWULAN
III-2016
EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 TUMBUH 5,26 PERSEN,
MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN III-2015
A. PDRB PROVINSI LAMPUNG MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y)
Perekonomian Provinsi Lampung Triwulan III-2016 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,26 persen. Pertumbuhan positif dicapai oleh seluruh
lapangan usaha, kecuali pada kategori
Administrasi Pemerintah yang mengalami
kontraksi sebesar 5,80 persen. Pengadaan Listrik dan gas merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 21,56 persen. Berikutnya Informasi dan Komunikasi tumbuh sebesar 11,37 persen, Real Estate 9,77
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q Menurut Lapangan Usaha
persen, Jasa Keuangan 9,15 persen, serta Perdagangan dan Reparasi Kendaraan Bermotor tumbuh 8,86 persen. Disusul Jasa Pendidikan dan Jasa Kesehatan/Kegiatan Sosial juga tumbuh cukup signifikan hampir mencapai 7 persen. Sementara beberapa lapangan usaha lainnya yang juga tumbuh cukup besar di kisaran 5 persen yaitu Transportasi/Pergudangan, Pertambangan/Penggalian, Jasa Akomodasi/Penyediaan Makan dan Minm, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, serta Jasa Perusahaan.
Struktur perekonomian Provinsi Lampung menurut lapangan usaha Triwulan III-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (33,30 persen); Industri Pengolahan (18,20 persen); serta Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (11,15 persen).
Bila dilihat dari penciptaan sumber
pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung
Triwulan III-2016 (y-on-y) sebesar 5,26 persen, terlihat bahwa Pertanian merupakan sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,79 persen, disusul sumbangan Perdagangan dan Reparasi Kendaraan Bermotor sebesar 1,01 persen, Industri
Pengolahan sebesar 0,59 persen, serta
Informasi/Komunikasi sebesar 0,46 persen.
Selebihnya merupakan akumulasi pertumbuhan lapangan usaha lainnya yaitu sebesar 1,40 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan II-2016 (q-to-q)
Bila dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya (q-to-q), ekonomi Provinsi Lampung
triwulan III-2016 mengalami pertumbuhan
melambat yaitu dari sebelumnya sebesar 4,36 persen di triwulan II 2016, kini tumbuh sebesar 3,34 persen. Sebagian besar lapangan usaha Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB
Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen Triwulan III-2016
yang mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) yaitu pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan (-5,48 persen). Pada kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sumber pertumbuhan utamanya dari hasil perkebunan yang tumbuh positif, sedangkan pada produksi tanaman pangan nampak terjadi penurunan produksi yaitu padi dan jagung. Begitu pula pada beberapa komoditi tanaman buah-buahan seperti pisang juga menurun produksinya, sehingga produksi tanaman holtikultura mengalami kontraksi cukup besar (-11,5 persen).
Pertumbuhan Kumulatif Triwulan III-2016 (c-to-c)
Pertumbuhan kumulatif perekonomian Provinsi Lampung sampai triwulan III-2016 dibandingkan terhadap kumulatif triwulan III-2015 terhitung tumbuh sebesar 5,19 persen. Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh lapangan usaha, dengan laju tertinggi pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas (23,69 persen). Lapangan usaha lain yang secara kumulatif mengalami peningkatan cukup signifikan berturut-turut adalah Informasi dan Komunikasi (10,78 persen), Konstruksi (8,77 persen), dan Jasa Pendidikan (8,65 persen), Jasa Keuangan (8,63 persen), serta Transportasi dan Pergudangan (8,23 persen). Lapangan usaha yang dominan dalam PDRB yaitu Pertanian, Industri Pengolahan, dan Perdagangan memiliki pertumbuhan kumulatif masing-masing sebesar 3,28 persen, 3,01 persen dan 7,75 persen.
B. PDRB MENURUT PENGELUARAN
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y)
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 (y-on-y) mencapai 5,26 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (PKLNPRT) sebesar 5,72 persen yang diikuti oleh
pertumbuhan komponen Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 5,54 persen, serta Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Perubahan Inventori (PMTB & PI) sebesar 0,41 persen.
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB menurut Pengeluaran
Bila dilihat dari penciptaan sumber
pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan
III-2016 (y-on-y), maka komponen PKRT
merupakan komponen dengan sumber
pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 3,21 persen, diikuti komponen PKLNPRT sebesar 0,07 persen.
Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (PKLNPRT) tumbuh tinggi namun tidak setinggi pertumbuhan triwulan III-2015 dikarenakan pada triwulan III-2015 terdapat momen pilkada. Untuk komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) tumbuh 5,54 persen masih dipicu dengan konsumsi makanan karena adanya momen hari raya. Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Perubahan Inventori (PMTB & PI) tumbuh dengan adanya PMTB pada komponen non bangunan yaitu adanya kenaikan impor barang modal serta PMA dan PMDN. Sementara pada sub komponen bangunan mengalami penurunan.
Struktur PDRB Lampung menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen PKRT yang mencapai 57,56 persen dari PDRB Provinsi Lampung. Komponen lain yang berkontribusi besar adalah komponen PMTB (26,97 persen) dan PKP (8,63 persen). Sedangkan kontribusi Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT), Perubahan Inventori dan nett ekspor relatif kecil masing-masing sebesar 1,34 persen; 0,29 persen; dan 5,20 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 terhadap Triwulan II-2016 (q-to-q)
Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan III-2016 terhadap triwulan II-2016
(q-to-q) mencapai 3,34 persen. Pertumbuhan
tertinggi terjadi pada komponen Ekspor luar negeri sebesar 12,44 persen diikuti PKLNPRT sebesar 8,12 persen, Impor luar negeri sebesar 6,36 persen, dan PKRT sebesar 3,07 persen.
Secara umum, ekspor luar negeri mengalami peningkatan yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor kopi sebesar 171 persen, namun beberapa komoditas lainnya mengalami penurunan. Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga menguat karena adanya momen dua hari raya. Sementara impor mengalami peningkatan disebabkan meningkatnya impor pada komoditas mesin-mesin naik 67 persen, binatang hidup (25 persen), dan bahan minuman (10 persen).
Pertumbuhan Ekonomi sampai Triwulan III-2016 (c-to-c)
Pertumbuhan Ekonomi Lampung sampai dengan triwulan III-2016 mencapai 5,19 persen (c- to-c), meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 5,07 persen. Pertumbuhan tertinggi selama periode ini dicapai oleh komponen PKRT sebesar 5,60 persen, diikuti komponen PKLNPRT sebesar 4,38 persen dan komponen PMTB sebesar 4,21 persen.
Grafik 7. Pertumbuhan Beberapa Komponen Triwulan III-2016 (c-to-c)
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Komponen
C.
Pertumbuhan PDRB Triwulan III-2016 menurut Provinsi se-Sumatera dan Wilayah Lainnya
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III tahun 2016 terjadi di seluruh pulau. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Pulau Maluku dan Papua sebesar 13,72 persen yang didorong oleh pertumbuhan Papua sebesar 20,65 persen, diikuti oleh Pulau Sulawesi sebesar 6,67 persen, dan Pulau Jawa sebesar 5,57 persen. Pertumbuhan yang tinggi di Papua disebabkan tingginya pertumbuhan produksi emas dan tembaga. Struktur perekonomian triwulan III tahun 2016 secara spasial didominasi oleh Pulau Jawa sebesar 58,40 persen, diikuti Pulau Sumatera sebesar 22,02 persen dan pulau-pulau lainnya masing-masing kurang dari 10 persen.
Sementara itu PDRB se-Sumatera triwulan III tahun 2016 mengalami pertumbuhan 3,88 persen dibandingkan triwulan III tahun 2015. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Sumatera Utara sebesar 5,28 persen dan terendah di Provinsi Riau dengan pertumbuhan sebesar 1,11 persen. Provinsi Lampung menempati posisi kedua dengan pertumbuhan sebesar 5,26 persen.
Tabel 1
PDRB Provinsi Lampung Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Kontan 2010
(Milyar Rupiah)
Komponen Harga Berlaku Harga Konstan
Trw III 2015 Trw II 2016 Trw III 2016 Trw III 2015 Trw II 2016 Trw III 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 22.074,86 23.921,06 24.726,69 17.374,16 17.859,09 18.311,94 B Pertambangan dan Penggalian 3.649,61 3.768,31 3.944,81 3.040,49 3.146,67 3.213,66 C Industri Pengolahan 12.574,95 12.985,23 13.519,42 9.165,62 9.275,10 9.476,32 D Pengadaan Listrik, Gas 44,35 67,97 72,30 50,74 61,17 61,68 E Pengadaan Air 67,10 70,57 73,95 50,18 51,51 52,74 F Konstruksi 5.790,64 5.494,45 6.194,15 4.692,85 4.325,82 4.756,85 G Perdagangan Besar dan Eceran, dan
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
7.117,61 7.700,46 8.283,57 5.989,26 6.215,05 6.519,88 H Transportasi dan Pergudangan 3.536,86 3.547,20 3.945,12 2.629,81 2.559,39 2.782,02
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
995,81 1.072,01 1.132,20 682,51 697,26 721,42 J Informasi dan Komunikasi 2.262,77 2.614,42 2.739,27 2.109,79 2.305,96 2.349,77 K Jasa Keuangan 1.405,16 1.529,05 1.576,75 1.034,81 1.109,84 1.129,49 L Real Estate 1.828,61 2.019,46 2.150,96 1.504,43 1.589,43 1.651,34 M, N Jasa Perusahaan 98,13 104,22 111,07 72,59 73,35 76,45
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib 2.474,56 2.539,87 2.451,29 1.675,91 1.670,19 1.578,72 P Jasa Pendidikan 1.793,85 1.937,25 2.004,81 1.338,51 1.413,19 1.429,11 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 625,38 676,81 707,90 480,12 501,00 511,88 R,S,T,U Jasa lainnya 562,18 597,96 630,78 435,22 442,72 456,22
Tabel 2
Laju Pertumbuhan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Kontan 2010
(Persen)
Komponen
Pertumbuhan (persen) Sumber Pertumbuhan
Trw III-2016 (y on y) Trw III-2016 terhadap Trw II-2016 Trw III-2016 terhadap Trw III-2015 (1) (2) (3) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,54 5,40 1,79 B Pertambangan dan Penggalian 2,13 5,70 0,33
C Industri Pengolahan 2,17 3,39 0,59
D Pengadaan Listrik, Gas 0,84 21,56 0,02
E Pengadaan Air 2,40 5,12 0,00
F Konstruksi 9,96 1,36 0,12
G Perdagangan Besar dan Eceran, dan
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4,90 8,86 1,01 H Transportasi dan Pergudangan 8,70 5,79 0,29 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,47 5,70 0,07
J Informasi dan Komunikasi 1,90 11,37 0,46
K Jasa Keuangan 1,77 9,15 0,18
L Real Estate 3,90 9,77 0,28
M, N Jasa Perusahaan 4,22 5,31 0,01
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib -5,48 -5,80 -0,19
P Jasa Pendidikan 1,13 6,77 0,17
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,17 6,62 0,06
R,S,T,U Jasa lainnya 3,05 4,82 0,04
Tabel 3
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
(Persen)
Komponen Trw III-2015 Trw II-2016 Trw III-2016
(1) (2) (3) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 33,00 33,86 33,25 B Pertambangan dan Penggalian 5,46 5,33 5,83
C Industri Pengolahan 18,80 18,38 17,20
D Pengadaan Listrik, Gas 0,07 0,10 0,11
E Pengadaan Air 0,10 0,10 0,10
F Konstruksi 8,66 7,78 8,64
G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor 10,64 10,90 11,84
H Transportasi dan Pergudangan 5,29 5,02 5,05 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,49 1,52 1,31
J Informasi dan Komunikasi 3,38 3,70 4,27
K Jasa Keuangan 2,10 2,16 2,05
L Real Estate 2,73 2,86 3,00
M, N Jasa Perusahaan 0,15 0,15 0,14
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib 3,70 3,60 2,87
P Jasa Pendidikan 2,68 2,74 2,59
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,93 0,96 0,93
R,S,T,U Jasa lainnya 0,84 0,85 0,83
Tabel 4
PDRB Menurut Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (Miliar rupiah)
Komponen
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw II-2016 Triw III-2016 Triw II-2016 Triw III-2016
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 40.933,46 42.747,44 31.037,46 31.990,48
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 895,59 998,05 623,89 674,53
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 6.466,50 6.412,21 4.237,33 4.284,51
4 PMTB 20.611,64 20.028,16 16.050,57 15.451,99
5 Perubahan Inventori 389,76 216,14 147,59 79,55
6 Ekspor Barang dan Jasa 28.271,43 31.750,65 19.922,79 22.042,10
7 Impor Barang dan Jasa 26.922,08 27.887,60 18.722,91 19.443,40
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 70.646,30 74.265,05 53.296,72 55.079,50
Tabel 5
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen) Komponen Triw III- 2016 Terhadap Triw III-2015 Triw III- 2016 Terhadap Triw II-2016 Kumulatif TW III-2016 terhadap Kumulatif TW III-2015 Sumber Pertumbuhan Triw III-2016 (Y on Y) (1) (2) (3) (4) (5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 5,54 3,07 5,60 3,21 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 5,72 8,12 4,38 0,07 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -2,98 1,11 3,72 -0,25
4. PMTB 0,07 -3,73 4,21 0,02
5. Perubahan Inventori 194,67 -46,10 17,35 0,10 5. Ekspor Barang dan Jasa -2,58 10,64 -5,52 -1,12 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa -7,99 3,85 -6,74 -3,23
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Tabel 6.
Struktur PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan III-2015 dan Triwulan III-2016
Lapangan Usaha Triw III-2015 Triw III-2016
(1) (2) (3)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 59,10 57,56 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,32 1,34 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9,56 8,63
4. PMTB 28,84 26,97
5. Perubahan Inventori 0,10 0,29 6. Ekspor Barang dan Jasa 44,70 42,76 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 43,62 37,56 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00
Tabel 7.
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi se-Sumatera dan Wilayah Lainnya (Persen)
Provinsi / Wilayah Pertumbuhan Ekonomi Trw III- 2016 q-to-q y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) 1 Aceh 2,65 2,22 2,94 2 Sumatera Utara 3,00 5,28 5,15 3 Sumatera Barat 2,06 4,82 5,40 4 Riau 3,41 1,11 1,96 5 Jambi 1,27 4,03 3,68 6 Sumatera Selatan 3,73 4,78 4,92 7 Bengkulu 1,81 5,19 5,20 8 Lampung 3,34 5,26 5,19 9 Kep, Bangka Belitung 1,22 3,83 3,62 10 Kepulauan Riau 0,34 4,64 4,90
SUMATERA 2,75 3,88 4,14
JAWA 2,60 5,57 5,54
BALI & NUSRA 4,56 5,04 6,44 KALIMANTAN 2,35 2,06 1,56
SULAWESI 3,96 6,67 7,64
Keterangan lebih lanjut hubungi :
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Up. Risma Pijayantini, S.Si
Tlpn (0721) 253067